Anda di halaman 1dari 2

Nama : Riris Ariska

Nim : 041208964
Matkul : Study kelayakan bisnis (TT3)

1. Jawaban soal no.1


AMDAL merupakan salah satu studi kelayakan lingkungan yang disyaratkan untuk
mendapatkan perizinaan. Selain aspek-aspek studi kelayakan yang lain, seperti aspek
teknis dan ekonomis, seharusnya AMDAL dilakukan bersama-sama dimana masing-
masing aspek dapat memberikan masukan bagi aspek-aspek lainnya sehingga akan
dihasilkan suatu penilaian yang optimal terhadap proyek. Kenyataan yang biasa
terjadi adalah bahwa hasil studi kelayakan untuk aspek lingkungan tidak dapat
menghasilkan penyesuaian dalam studi kelayakan untuk aspek lainnya. Bagian dari
AMDAL yang diharapkan oleh aspek teknis dan ekonomis biasanya adalah sejauh
mana keadaan lingkungan dapat menunjang perwujudan proyek, terutama sumber
daya yang diperlukan oleh proyek tersebut, seperti air, energi, manusia, dan ancaman
alam sekitar.
BMP EKMA4311/MODUL 6
2. Jawaban soal no.2
a) Pendekatan perencanaan yang digunakan oleh pemerintah Indonesia dalam
merencanakan pembangunan suatu proyek melalui Musrenbang yaitu
Pendekatan Bawah-Atas (BottomUp). Maksudnya adalah perencanaan
dilakukan dengan cara pemimpin puncak memberikan gambaran situasi dan
kondisi yang dihadapi perusahaan, termasuk misi, tujuan, sasaran, dan sumber
daya yang dimiliki. Kemudian memberikan wewenang kepada manajemen
tingkat bawah untuk membuat perencanaan.
b) Pendekatan perencanaan yang terbaik menurut saya yaitu Pendekatan
Campuran, karena dalam pendekatan ini pemimpin memberikan petunjuk
perencanaan secara garis besar sedangkan perencanaan detailnya diserahkan
kepada kreativitas unit perusahaan di bawahnya dengan tetap mematuhi aturan
yang ada. Pendekatan ini paling sering digunakan oleh perusahaan.
BMP EKMA4311/MODUL 7
3. Jawaban soal no.3
Penilaian aspek manajemen yang harus dilakukan oleh kreditur yaitu:
a. Identitas sponsor proyek
Sebuah proyek bisa berupa individu atau badan hukum, jika sponsor proyek yang
dimaksud adalah individu atau orang maka hal-hal yang perlu diteliti adalah
keteranggan pribadinya, latar belakang pendidikan dan pengalaman, kewarganegaraan
(jika diperlukan), hubungan keluarga (jika lebih dari satu orang), kegiatan usaha di
tempat lain, hubungan yang pernah dilakukan dengan Bank atau Lembaga Keuangan
lainnya, hubungan yang bersangkutan dengan proyek, dan reputasinya, sedangkan jika
sponsor proyek adalah perusahaan, perlu diketahui status hukumnya, struktur
permodalannya, pemegang saham, pimpinan, dan kelompok perusahaan (jika ada).
b. Keikutsertaan dalam proyek dan motivasinya
Keterlibatan seseorang atau suatu perusahaan dalam suatu proyek dapat disebabkan
oleh berbagai faktor, misalnya ikut dalam partisipasi modal, persiapan proyek atau
pembangunan fisik, pelaksanaan manajemen, memberikan paten dan royalties, dan
ikut memberikan jaminan tambahan (dalam hubungan dengan pinjaman bank).
c. Kualitas individu
Kualitas individu yang dimaksud adalah keterampilan manajemen, kepemimpinan,
sifat pembawaan, kemampuan bergaul dan bekerja sama serta kondisi fisik dan
mental, kesehatan, usia.
d. Hasil yang dicapai di masa lalu
Ketajaman analisis terhadap kemampuan sponsor proyek (baik individu maupun
perusahaan) sangat dibantu dan dipengaruhi oleh adanya data dan informasi mengenai
hasil-hasil yang pernah dicapai oleh individu atau perusahaan tersebut.
e. Kelayakan berkredit
Kelayakan berkredit bertujuuan untuk menilai tingkat kepercayan bank atau lembaga
keuangan lain atau kreditor terhadap kemampuan debitur (calon nasabah) atau
sponsor proyek untuk memenuhi kewajibannya, yaitu kemampuan untuk
mengembalikan pinjaman yang akan diberikan kepadanya.
f. Kepantasan manajemen
Perlu pula dinilai pantas tidaknya kualitas individu atau latar belakang dari calon
debitur atau sponsor proyek untuk dapat melaksanakan proyek yang bersangkutan.
Penilaian tersebut meliputi struktur organisasi perusahaan/proyek dan kapabilitas dari
orang-orang yang akan menduduki jabatan pimpinan (key personnel).
BMPEKMA4311/MODUL 7
4. Jawaban soal no.4
Dilihat dari segi yuridis, pelaksanaan proyek merupakan rangkaian kegiatan
pemenuhan prestasi dan kontraprestasi. Istilah "prestasi” dalam hal ini adalah
pelaksanaan kewajiban oleh salah satu pihak, sedang kontraprestasi ialah pelaksanaan
kewajiban oleh pihak lain. Oleh karena itu, penilaian aspek yuridis suatu proyek
melibatkan setiap aspek dari proyek tersebut secara keseluruhan Penilaian dan aspek
yuridis ini sangat perlu dilakukan terutama bagi calon kreditor yang akan memberikan
bantuan pinjaman dan bagi calon investor yang ingin menanamkan modalnya di
dalam proyek, untuk menjamin bahwa calon kreditor atau investor "aman" karena
proyek tidak terlibat dalam suatu kegiatan yang menyimpang hukum. Bagi pemilik
proyek, tujuan melakukan yuridis adalah untuk meyakinkan kepada calon kreditor
atau investor bahwa proyeknya tidak "menyimpang” dari hukum dan peraturan yang
sedang berlaku.
BMP EKMA4311/MODUL 8

Anda mungkin juga menyukai