Anda di halaman 1dari 7

1.

Jawaban soal no 1
Pengelolaan operasi atau realisasi anggaran dapat dilihat dari tiga perspektif yang berbeda ,
yakni sebagai fungsi, sebagai penunjang karier, dan sebagai seperangkat keputusan:
a. Realisasi Anggaran sebagai fungsi
Operasi adalah salah satu dari berbagai fungsi dalam organisasi . pada organisasi
berukuran besar , penetapan masing – masing fungsi ke dalam departemen yang berbeda
diasumsikan sebagai pertanggungjawaban atas aktivitas tertentu namun, saling terkait satu
sama lain.
b. Realisasi Anggaran sebagai penunjang karier
Operasi telah menjadi tingkatan karier menuju posisi manajemen yang lebih tinggi
dengan baik di beberapa organisasi. Sebagai contoh , jabatan kepala pelaksana yang berlatar
belakang keuangan.
c. Realisasi Anggaran sebagai perangkat keputusan
Pembuatan keputusan merupakan aspek yang sangat penting bagi seluruh aktivitas
manajemen.
2. Jawaban soal no 2
Siklus realisasi anggaran terdiri dari serangkaian kegiatan setelah penganggaran ditetapkan
dan dilanjutkan dengan pelaksanaan anggaran tersebut. Siklus realisasi anggaran dibagi ke
dalam 3 tahapan kegiatan yakni persiapan , pelaksanaan dan penyelesaian.
Setiap tahapan realisasi anggaran public terbagi kedalam tiga kegiatan utama yakni (1)
pencairan anggaran (pengeluaran),(2) realisasi pendapatan, dan (3) pelaksanaan. Masing
– masing kegiatan utama tersebut berlaku sebagai siklus realisasi anggaran. setiap kegiatan
utama itu terbagi lagi ke dalam kegiatan per tahapan persiapan , proses pelaksanaan dan
penyelesaian.
 Kegiatan utama yang pertama,yakni pencairan anggaran(pengeluaran). Dimulai
dengan tahap persiapan yang terdiri dari kegiatan pembuatan prosedur dan formulir
serta pembuatan anggaran kas; tahap proses pelaksanaan terdiri dari kegiatan
pengumpulan bukti untuk pencatataan, penyelesaian tata prosedur pencatatan barang
dan modal, serta pelaporan aktivitas jasa.
 Kegiatan utama yang kedua,yakni realisasi pendapatan, dimulai dengan tahapan
persiapan yang terdiri dari kegiatan menghitung potensi dan mmbuat regulasi untuk
prosedur serta formulir;tahap proses pelaksanaan terdiri dari kegitan penagihan dan
pengumpulan pendapatan serta pengenaan sanksi dan insentif.
 Kegiatan utama yang ketiga, yakni pelaksanaan program , dimulai dengan tahapan
persiapan yang terdiri dari kegiatan pembentukkan tim dam meembuat data aturan
serta pembagian beban kerja. Tahap proses pelaksanaaan terdiri dari kegiatan
pelaksanaan pekerjaan , sementara tahap penyelesaian terdiri dari kegiatan finalisasi
produk dan pembuatan laporan.
3. Jawaban soal no 3
Berdasarkan sistem realisasi anggaran yang telah dirancang, pengelola (manajer) akan
mengoordinasikan kegiatan sehari – harinya dengan strategi operasi organisasi.
a) Peramalan
Pada proses perencanaan , pengelolaan organisasi menggunakan peramalan. namun, ada
beberapa fakta bahwa peramalan lekat dengan kekeliruan. Menurut pengertiannya, peramalan
adalah proses memperkirakan kejadian di masa depan.
 Karakteristik Permintaan
Penawaran barang dan jasa sangat beraneka ragam. Proses peramalan akan
mudah dilakukan jika pola permintaan atas produk tertentu telah dikuasai. Berbagai factor
, baik internal maupun eksternal, akan mempengaruhi sebuah permintaan.
Dari berbagai factor yang mempengaruhi permintaan ,lima komponen dasar permintaan
pada kebanyakan organisasi adalah rata – rata, kecenderungan,pengaruh musiman, siklus
pergerakan, dan kesalahan yang tidak disengaja. Komponen rata-rata dalam derajat yang
berbeda untuk menetapkan rumus permintaan yang dipicu oleh factor eksternal dan
internal.
 Pelaksanaan peramalan dalam Realisasi Anggaran Karena permintaan memiliki
berbagai perbedaan karakteristik , beberapa metode peramalan yang berbeda akan
dibutuhkan. Tujuan peramalan adalah mengembangkan peramalan yang berguna
dari informasi yang ada . Dalam buku operation management (1990:349),
krawjeski dan Rizman menyatakan bahwa tiga jenis teknik peramalan yang
digunakan untuk meramalkan permintaan adalah
1) Time series Analisy
2) Metode Kausal
3) Teknik Kualitatif
 Merancang Sistem Peramalan Pada saat merancang sistem peramalan permintaan
, manajer harus menetapkan :
(1) apa yang harus diramalkan ,
(2) perangkat apa yang akan digunakan , dan
(3) bagaimana sistem yang dapat membantu pembuatan keputusan manajerial.
b) Manajemen Bahan
Manajemen bahan terkait erat dengan persediaan , tingkatan produksi , pola pegawai ,
jadwal dan distribusi. Menurut manajemen bahan , dua alasan dalam membuat keputusan
taktis tentang bahan yang harus dipertimbangkan pentingnya adalah
(1) peran utama bahan dalam proses produksi, dan
(2) dampak dari inventaris organisasi.
a. Pembelian dan distribusi Pembelian bahan merupakan proses perolehan yang melibatkan
keputusan tentang penjajakan penggunaan , kontrak negosiasi , dan pemutusan pembelian
. pembelian merupakan titik awal dari siklus manajemen bahan yang terdiri dari
penjajakan , penyimpanan , pengubahan, penyimpanan dan distribusi.
b. Contoh pembelian bahan Pada BUMN pembuat kain, manajemen bahannya dilakukan
pada (1) pembelian bahan dengan membeli peralatan / mesin, benang, dan bahan kimia
lainnya pada harga yang paling murah, kualitas terbaik berdasarkan perbandingan harga,
dan biaya pengataran yang paling minimal.
c) Sistem Persediaan
Kunci utama pengelolaan persediaan adalah apakah item pokok yang diminta
independen atau dependen. Terhadap kedua hal tersebut, manajer organisasi menggunakan
sistem produksi dan sistem pengendalian persediaan yang berbeda.
a. Economic Order Quality
Merupakan ukuran bagian yang meminimalkan biaya penggunaan dan pemesanan seluruh
persediaan tahunan. Hal ini didasarkan pada asumsi:
1) Tingkat permintaan item bersifat konstan
Item diproduksi atau dibeli dalam bagian, dimana pemesanan item diterima sekaligus tidak
ada batasan ukuran bagi masing – masing bagian seperti kapasitas truk atau batasan
penggunaan bahan.
2) Ada dua biaya yang relevan. Pertama , biaya penggunaan persediaan yang berasal dari
penggandaan tingkat rata- rata persediaan dalam unit dengan biaya untuk
menggunakan satu unit pada periode waktu tertentu.
3) Tidak ada ketidaktentuan dalam permintaan, waktu yang pasti atau persediaan
tingkatan persediaan tidak hanya bersifat konstan namun juga diketahui jumlah yang
diterima seuai dengan apa yang dipesan.
b. Sistem Review Berkelanjutan Salah satu sistem pengendalian persediaan terbaik yang
dikenal adalah sistem review berkelanjutan (continous review sistem) , dimana kuantitas
akhir item direview setiap waktu untuk menentukkan apakah sudah waktunya memesan
kembali.
c. Sistem Review Periodik Sistem pengendalian persediaan yang lain adalah sistem review
periodik , dimana posisi item persediaan direview secara periodik adan tidak secara terus
menerus. Pemesanan baru dilakukan pada akhir setiap review dan periode antarpemesan
yang sudah pasti.
d. Sistem Hybrid Sistem lain yang digunakan dalam pengedalian persediaan adalah sistem
Hybrid. Sistem ini menguji pilihan perlengkapan , dasar persedian, dan sistem visual.
Sistem pilihan perlengkapan adalah sistem dimana posisi persediaan direview pada
interval pada waktu yang sudah pasti, dan jika posisi sedang menurun ketingkat yang
ditetapkan sebelumnya ukuran variable pemesanan dilakukan untuk memenuhi kebutuhan
yang diharapkan.
d) Sistem Produksi
Strategi organisasi harus diterjemahkan ke dalam perencanaan operasi secra detail.
Salah satunya adalah perencanaan produksi . pada organisasi yang menghasilkan
produk/jasa rencana produksi terkait dengan tujuan dan sasaran strategis melalui
penjadwalan produksi .
Perencanaan produksi adalah pernyataan manajerial tentang waktu yang dibutuhkan
untuk tingkat produksi , tingkat angkatan kerja , dan investasi persediaan ,yang dilakukan
dalam pertimbangan permintaan konsumen dan batasan kapasitas organisasi. Perencanaan
disesuaikan dengan tujuan memaksimalkan pelayanan , meminimalkan investasi
persediaan, memelihara stabilitas angkatan kerja , meminimalkan biaya produksi, dan
meminimalkan keuntungan(khusus organisasi
berorientasi laba). Product family adalah kelompok barang dan jasa yang mempunyai
kesamaan permintaan dan proses ,SDM, serta permintaan bahan. hal ini sering kali terkait
dengan pengelompokkan pasar, atau dalam perencanaan produksi terkait dengan proses
khusus. Barang atau jasa organisasi dapat dikelompokkan ke dalam product family untuk
menghindari tahapan yang terlalu banyak pada proses perencanaan. Dalam hal ini, harus
digunakan pengukuran yang sesuai seperti unit, mata uang, standar jam, atau ukuran
lainnya.
e) Perencanaan Sumber Daya Manusia
Perencanaan SDM berperan penting dalam pencapaian tujuan organisasi . hal ini
tidak terlepas dari input manajerial, tujuan, alternative, dan strategi terkait perencanaan
SDM organisasi.
a. Proses Perencanaan SDM sama dengan proses perencanaan produksi dalam
perencanaan SDM, penerapan seorang perencana menyangkut permintaan SDM
bagi masing – masing kelompok SDM didasarkan pada penilaian sejarah
permintaan atau penilaian pendapat dan jaminan simpanan yang ada untuk
pelayanan.
b. Strategi perencanaan SDM Strategi perencanaan bertujuan memilih alternative
tertentu yang akan digunakan organisasi dalam perencanaan SDM.seperti sistem
produksi,pada perencanaan SDM juga terdapat dua strategis yaitu strategis
pengajaran dan strategi tingkatan.
f) Penjadwalan
Perencanaan produksi mengolah sumber daya untuk berbagai kebutuhan produksi
selama periode wakru tertentu. Proses penjadwalan produksi dimulai dengan penggunaan
perencanaan produksi yang telah disahkan oleh organisasi sebagai dasar pengembangan
skedul prospektif produk/ jasa.
Pengembangan skedul induk produksi prospektif
a. Perhitungan proyeksi persediaan yang ada
b. Penetapan waktu dan ukuran kuantitas skedul induk produksi
c. Perhitungan kuantitas yang dijanjikan
g) Pengendalian
Pengendalian yang dimaksud disini adalah pengendalian kualitas yang berfokus pada
pencegahan permasalahan kualitas, yang ditujukan ke implikasi biaya dari kualitas yang
rendah.pembahasan ini ditekankan pada keterlibatan public dan umpan balik yang
diterimanya, serta seluruh bagian organisasi yang mengupayakan peningkatan kualitas.
Selain itu, pembahasan juga ditujukan pada bagaimana mengembangkan perencanaan.
a. Pelaksanaan Total Quality Control (TQC)
b. Pengukuran kualitas
c. Paremeter manajerial
d. Metode statistik pengendalian proses
h) Keuangan
Banyak keputusan menyangkut realisasi anggaran melibatkan investasi dengan modal
besar. Sebagian besar asset organisasi memiliki fungsi operasi. Oleh karena itu, pengelola
organisasi harus mencari proyek yang menghasilkan modal besar dan memperkirakan
biaya keuntungan, serta resikonya.
a. Time value of money
Konsep penting pada beberapa teknik analisis keuangan adalah bahwa satu
rupiah di tanggal pada hari lebih bernilai dari satu rupiah yang diterima di masa depan.
1) Nilai masa depan investasi
2) Nilai sekarang dari jumlah di masa depan
b. Teknik Analisis Ada dua teknik analisis keuangan dasar, yaitu
1) Net present value method
2) Payback method
i) Pemasaran Produk Jasa
Pemasaran produk atau jasa merupakan muara dari proses produksi organisasi.
Kegiatan ini menentukan kelangsungan organisasi di masa depan kerena melalui kegiatan
ini pendapatan organisasi mengalir.contoh: proses pemasaran produk/jasa sebuah
perusahaan daerah penghasil teh di jawa tengah
j) Pemberian Jasa
Pemberian jasa merupakan produk organisasi selain yang berwujud barang
keberhasilan pemberian jasa dipengaruhi oleh “bagaimana jasa itu itu
diselenggarakan”kepuasan
pengguna merupakan output yang sangat penting terkait dengan standar kualitas
produk/jasa organisasi apabila pengguna puas dengan jasa yang diberikan organisasi, maka
aliran pendapatan organisasi akan berjalan lancar.
Contoh pemberian jasa
a. Pemberian layanan pendidikan dan kesehaatan oleh pemerintah
b. Pemberian pendidikan politik oleh partai politik
c. Penyebaran wacana mengenai gender,kesehatan dan reproduksi oleh LSM
k) Kualitas (Kinerja)
Untuk mencapai kuaitas atau kinerja produk/jasa organisasi, kegiatan yang harus
dilakukan pertama kali adalah merencanakan kualitas produk/jasa. Kegiatan ini dilakukan
dengan dasar input kepuasan pengguna. Berdasarkan perencanaan yang telah ditetapkan,
kualitas produk/jasa harus dijaga pada batasan yang telah ditetapkan untuk memenuhi
kualitas yang telah disepakati. Pada
tahap penyelesaian, kegiatan dilakukan untuk memastikan bahwa kualitas yang sesuai
dengan permintaan pasar atau pengguna produk/jasa telah terpenuhi.
Contoh kualitas
Kualitas beras yang yang diharapkan konsumen meliputi :
 Harga murah
 Kondisi bersih
 Warna cerah
 Kadar gizi tinggi
 Tidak berbau
 Tidak terkontaminasi virus atau penyakit
 Bisa didapatkan dengan mudah
CONTOH REALISASI ANGGARAN DI ORGANISASI SEKTOR PUBLIK
1. Pemerintah Pusat
Pemerintah berencana memenuhi amanah konstitusi (UUD 1954) yang mengharuskan
aloksi anggaran pendidikan sebesar 20 persen dari total Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara (APBN) maupun Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Realiasi
anggaran ini dimulai pada tahun 2009. Jumlah realisasi anggaran ini merupakan suatu
kemajuan yang cukup berarti dalam pembangunan dunia pendidikan di Indonesia setelah
selama ini sering terpinggirkan.
2. Pemerintah Daerah
Selama tahap realisasi anggaran, salah satu kegiatan dalam pencairan anggaran adalah
pengajuan anggaran kas organisasi. Anggaran kas memuat perkiraan arus kas masuk yang
bersumber dari penerimaan dan perkiraan arus kas keluar yang diguanakan untuk
membiayai pelaksanaan kegiatan selama setiap periode. Mekanisme pengelolaan anggaran
kas pemerintah daerah ini ditetapkan dengan peraturan kepala daerah.
3. LSM
Contoh belanja elanja dari LSM Centre fo Electroral reform(CETRO) beserta lembaga
donor yang mendanai belanja tersebut dapat dilihat pada halaman 257.
4. Yayasan
Berikut adalah salah satu contoh perencanaan investasi dalam bidang keuangan pada
salah satu upaya persiapan teknik realisasi anggaran yayasan:
Yayasan keanekaragaman hayati Indonesia
KEHATI atau yayasan keanekaragaman Hayati Indonesia didirikan pada tahun 1994 dan
mendapat dana abadi 1995 melalui hibah sebesar $ 16,5 juta dari USAID. KEHATI telah
memulai pencarian dana untuk memenuhi kemitmen menambah dana abadinya sekitar $
4,7 juta dollar pada tahun 2005. KEHATI juga telah berhasil memikat sejumlah besar
donor filantropis, perusahaan dan pemerintah. kini SEHATI sedang menjajaki
kemungkinan menfaatkan “pengampunan utang untuk penyelamatan lingkungan” untuk
memperbesar dan abadinya.
5. Partai Politik
Sebagai contoh dalam menyiapkan program pendidikan politik kepada konstituen
kegiatan dimulai dengan membentuk tim pelaksana program dan membuat tata aturan
kerja program serta membagi beban kerja anggota tim pembentukkan tim dilakukan
melalui serangkaian rapat partai dan mengambilan keputusan oleh pimpinan tertinggi
partai politik menurut tingkatannya yaitu, jika program yang dilakukan oleh wilayah maka
yang mengesahkan keputusan adalah dewan pimpinan wilayah. Pada tahap penyelesaian
kegiatan yang dilakukan adalah mengevaluasi kegiatan yang sedang berjalan dan membuat
laporan tentang masing- masing yang dilakukan.
4. Jawaban soal no 4
Menurut catatan Bank Dunia, setidaknya ada 3 hal penting yang menjadi tantangan
pengadaan publik di negara berkembang yaitu:
 Ketiadaan standar operasional prosedur serta kebijakan dalam manajemen pengadaan
publik;
 Ketiadaan organisasi pengadaan yang kuat dan efektif;
 Ketiadaan sumber daya manusia dibidang pengadaan kompeten dan berdedikasi
tinggi.
Di negara berkembang khususnya Indonesia, pengadaan publik akan selalu menghadapi
banyak tantangan dalam pengembangannya. Setiap negara memiliki lingkungan ekonomi,
sosial, budaya, dan politik yang tidak ringan. Pengadaan publik memiliki fungsi penting bagi
pemerintahan dengan berbagai alasan1.
Pertama, besarnya dana yang terserap mengakibatkan besar pula pengaruhnya bagi
perekonomian dan perlu dikelola dengan baik. Memang, di semua negara di dunia, pada
periode tahun 2000-an perkiraan besaran dana pemerintah yang terserap dalam pengadaan
mencapai 10% hingga 30% dari PNB2 .
Untuk Indonesia pada kwartal IV tahun 2010 konsumsi pemerintah mencapai 12%
dari PDB3 dimana didalamnya termasuk pengadaan barang/jasa. Se¬mentara di daerah,
khususnya Kaliman-tan Selatan komponen konsumsi pemer¬intah pada tahun 2009 sebesar
6,75% dari PDRB4 .
Untuk itulah, kemudian faktor efisiensi dan efektifitas anggaran pengadaan publik menjadi
perhatian khusus dalam penyusunan kebijakan.
Yang kedua, pengadaan publik telah dimanfaatkan sebagai alat utama mencapai target-target
ekonomi, sosial dan lainnya 5. Besarnya anggaran belanja pemerintah mengakibatkan
pengadaan publik menjadi motor penggerak diterbitkannya berbagai kebijakan ekonomi.
Terbitnya Peraturan Presiden (Perpres) nomor 54 tahun 2010 tentang Pen¬gadaan
Barang/Jasa Pemerintah ada¬lah merupakan satu bentuk kebijakan terkait pengadaan publik
dalam upaya mengurangi ekonomi biaya tinggi, men¬dorong terjadinya pesaingan usaha yang
sehat, meningkatkan penggunaan produk dalam negeri dan keberpihakan kepada pengusaha
kecil. Dimana pada akhirnya semua berdampak luas pada perekonomian Indonesia secara
keselu¬ruhan.
Ketiga, dengan berbagai alasan pengadaan publik memiliki potensi untuk
disalahgunakan atau dalam bahasa masa kini mengandung potensi korupsi, kolusi, dan
nepotisme yang menjadi momok menakutkan dari pembangunan. Hal ini terungkap secara
gamblang dalam laporan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang menyebutkan bahwa
43% kasus yang ditangani KPK adalah terkait Pengadaan Barang/Jasa6.
Keempat, globalisasi dan pasar bebas adalah merupakan tantangan yang tidak bisa dianggap
ringan bagi sektor pengadaan publik. Entitas pengadaan publik harus bisa menyesuaikan
kebijakan dan target pengembangan pengadaan publik dengan tuntutan globalisasi. Isu utama
tersebut antara lain perdagangan bebas dan pelestarian lingkungan (green procurement).
Untuk itulah kemudian dalam salah satu kebijakan dan aturan khusus dalam Perpres 54
dicantumkan tentang konsep ramah lingkungan.
Kelima, di negara berkembang ketidakselarasan antara lingkungan ekonomi, sosial
dan politik terkait pengadaan publik terjadi terhadap dua hal penting yaitu, manajemen dan
kebijakan. Ruang lingkup manajemen adalah terkait komponen cost yaitu kualitas, waktu dan
biaya (lebih dari sekedar persoalan harga), meminimalisasi resiko usaha, keuangan dan teknis,
meningkatkan kompetisi dan memperbaiki integritas. Sedangkan disisi kebijakan pengadaan
termasuk didalamnya tentang sasaran ekonomi, lingkungan, sosial, dan perdagangan
internasional adalah sangat sulit bagi pembuat kebijakan dan entitas pengadaan untuk
memilih prioritas optimal selalu saja ada yang harus dikorbankan untuk mencapai salah satu
tujuan7.
Terakhir, seiring dengan tantangan-tantangan diatas termasuk pesatnya
perkembangan teknologi menempat¬kan aktifitas pengadaan publik tidak lagi sebagai sebuah
kegiatan sekunder dalam pembangunan daerah. Praktisi pengadaan juga harus terlibat dalam
perencanaan pengadaan publik karena perannya yang besar dalam menentu¬kan keberhasilan
pembangunan.

Sumber : JURNAL PENGADAAN “Senarai Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah”


DITERBITKAN OLEH
Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP)

Anda mungkin juga menyukai