Anda di halaman 1dari 3

Nama : Haikal Fikri Maulana

NPM : 120110039

Kelas : Agroteknologi B

METODE PENYULUHAN PERTANIAN

(Studi Kasus Metode Penyuluhan Pertanian di Kecamatan Jalaksana)

I. Latar Belakang
Mendengar kata penyuluhan, maka yang terlintas sebagian orang adalah
penyuluh pertanian lapangan (PPL), petugas yang mengendarai motor,
datang mengunjungi petani di desa-desa, menyampaikan informasi dan
teknologi pertanian, terkadang juga memandang bahwa penyuluhan
merupakan proses “transfer of tehnology” (TOT).
Memasuki periode otonomi daerah, terjadi perubahan kelembagaan
penyuluhan dan peran penyuluh. Di sisi lain, perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi dalam beberapa dekade ini telah berpengaruh
terhadap perubahan perilaku masyarakat. Falsafah adalah dasar-dasar
pemikiran yang akan dijadikan sebagai landasan kerja. Falsafah
penyuluhan pertanian merupakan landasan atau dasar-dasar pemikiran
dalam penyuluhan, sebagai pengarah dan pedoman dalam memberikan
kegiatan penyuluhan denga benar.
Bertani adalah profesi para petani, dalam keadaan
bagaimanapun petani akan tetap bertani (kecuali dia pindah profesi) dan
selalu berusaha dapat bertani dengan lebih baik dari sebelumnya. Dunia
petani tidak lagi sebatas desanya, tetapi sudah meluas ke semua daerah di
negaranya bahkan ke manca negara. Oleh karena itu para petani juga
semakin memerlukan informasi tentang dunianya yang semakin luas.
Kalau kebutuhannya akan informasi itu tidak terpenuhi maka para petani
itu akan terkendala untuk maju. Akibat dari adanya desentralisasi dan
otonomi daerah, penyuluhan pertanian harus lebih memusatkan perhatian
pada kebutuhan pertanian dan petani di daerah kerjanya masing-masing.
Ekosistem daerah kerjanya harus dikuasai dengan baik secara rinci, ciri-
ciri lahan dan iklim di daerahnya harus dikuasai dengan baik, informasi
yang disediakan haruslah yang sesuai dengan kondisi daerahnya, intinya
segala informasi di daerah kerjanya harus benar-benar valid. Kepentingan
petani harus selalu menjadi titik pusat perhatian penyuluhan pertanian.
Kalaulah ada kepentingan lainnya tetap kepentingan petani adalah yang
pertama. Agar berhasil penyuluhan pertanian harus disajikan kepada petani
dengan menempatkan petani dalam kedudukan yang sejajar denga
penyuluhnya, dan diperlakukan secara humanistik dalam arti mereka dihadapi
sebagai manusia yang memiliki kepentingan, kebutuhan, pendapat,
pengalaman, kemampuan, harga diri dan martabat. penyuluhan pertanian di
masa depan harus dapat dilaksanakan secara profesional dalam arti
penyuluhan itu tepat dan benar secara teknis, sosial, budaya, dan politik serta
efektif karena direncanakan.

II. Permasalahan Khusus

 Permasalahan Umum
Kendala yang dihadapi penyuluh BPP Jalaksana dalam memilih
metode penyuluhan kepada para petani
 Permasalahan Khusus
1. Apa saja tujuan pemilihan metode penyuluhan ?
2. Apa saja prinsip-prinsip metode penyuluhan ?

III. Pembahasan
1. Tujuan pemilihan metode penyuluhan adalah: 1) agar penyuluh
pertanian dapat menetapkan suatu metode atau kombinasi beberapa
metode yang tepat dan berhasil guna, 2) agar kegiatan penyuluhan
pertanian yang dilaksanakan untuk menimbulkan perubahan yang
dikehendaki yaitu perubahan perilaku petani dan anggota keluarganya
dapat berdayaguna dan berhasilguna.
2. Prinsip-prinsip dalam penyuluhan pertanian sebagai berikut:
1. Mengerjakan; artinya kegiatan penyuluhan harus sebanyak
mungkin melibatkan masyarakat untuk menerapkan sesuatu.
2. Akibat; artinya kegiatan pertanian harus memberikan dampak yang
memberi pengaruh baik.
3. Asosiasi; artinya kegiatan penyuluhan harus saling terkait dengan
kegiatan lainnya.

IV. Kesimpulan
Metode penyuluhan merupakan cara penyampaian materi penyuluhan
kepada pelaku utama dan pelaku usaha agar mereka mau dan mampu
menolong dan mengorganisasikan dirinya dalam mengakses informasi
pasar, teknologi, permodalan dan sumber daya lainnya sebagai upaya
untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi usaha, pendapatan
kesejahteraannya serta meningkatkan kesadaran dalam melestarikan fungsi
lingkungan hidup.

V. Daftar Pustaka

Anonim. (2015, 17 6). BAB II. PDF. Retrieved Oktober 23, 2021, from
repository.unri.ac.id:
https://repository.unri.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/7241/4.%2
0BAB%20II.PDF?sequence=4&isAllowed=y

Anda mungkin juga menyukai