Anda di halaman 1dari 9

WAKTU DALAM PERSPEKTIF AL-QUR`AN

Murniyetti
Dosen Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Padang
Email: murniyetti@gmail,com

Abstrak
Dalam ajaran Islam, ciri-ciri seorang muslim yang ideal adalah pribadi
yang menghargai waktu. Seorang muslim memiliki kewajiban untuk
mengelola waktunya dengan baik. Al-Quran dan Hadis menjelaskan bahwa
pengelolaan waktu yang baik dalam segala aktifitas kehidupan adalah salah
satu indikasi keimanan dan bukti ketaqwaan.

Kata Kunci: Waktu, al-Qur`an, Karakteristik.

Abstract
In perspextive of Islam, a good Muslim is a person who appreciate his/her
time. Every Muslim has to manage their time well. Qur’an and Hadith
explained that the good time management of Muslim in every activities is an
indicator of faith and loyalty for religion.

Pendahuluan peredaran bintang dan planet-planet,


Waktu adalah bagian dari hidup perjalanan matahari serta pergantian
seluruh makhluk hidup sejak dahulu malam dan siang juga menjadi
hingga sekarang. Waktu adalah satu pelajaran bagi setiap muslim untuk
nikmat tertinggi yang diberikan Allah selalu sadar terhadap perputaran masa
SWT kepada manusia karena itu dan mengawasi gerak pergantiannya,
sepatutnya manusia memanfaatkannya sehingga tidak menunda-nunda waktu
seefektif dan seefisien mungkin untuk dalam melakukan suatu amalan. Shihab
menjalankan tugasnya sebagai hamba (2007) menerangkan; berbicara
dan khalifah di muka bumi. Kewajiban- mengenai waktu mengingatkan penulis
kewajiban dan akhlak Islam telah kepada Malik bin Nabi dalam bukunya
memberikan makna yang agung yaitu Syuruth an-Nadhah dengan mengutip
nilai dari waktu dan upaya suatu ungkapan; Tidak terbit fajar
memperhatikan setiap bagiannya. suatu hari, kecuali dia berseru, “Putra
Kewajiban ini seharusnya putri Adam, aku waktu, aku ciptaan
menyadarkan dan mengingatkan baru, yang menjadi saksi usahamu.
manusia agar menghayati betapa Gunakan aku karena aku tidak akan
pentingnya waktu. Sebagaimana kembali lagi sampai hari kiamat”.
ditentukannya waktu shalat, zakat, Dalam ajaran Islam, ciri-ciri
puasa dan haji. Begitupun gerak alam, seorang muslim yang ideal adalah

93
94 Jurnal Ulunnuha Vol.6 No.1/Juni 2016

pribadi yang menghargai waktu. masa depan, dan juga ukuran durasi
Seorang muslim memiliki kewajiban kejadian dan interval. Waktu telah lama
untuk mengelola waktunya dengan menjadi subjek utama penelitian dalam
baik. Ajaran Islam menganggap agama, filsafat, dan ilmu pengetahuan.
pemahaman terhadap hakikat Namun demikian, berbagai bidang
menghargai waktu sebagai salah satu seperti bisnis, industri, olahraga, ilmu
indikasi keimanan dan bukti pengetahuan, musik, tari, dan teater
ketaqwaan, sebagaimana tersirat dalam hidup semua menggabungkan beberapa
surah al-Furqan/25: 62 yang artinya; gagasan waktu ke dalam sistem
“Dan Dia (pula) yang menjadikan masing-masing pengukuran.
malam dan siang silih berganti bagi Malik bin Nabi menulis dalam
orang yang ingin mengambil pelajaran bukunya Syuruth an-Nahdhah juga
atau orang yang ingin bersyukur. memberikan pengertian waktu
Syukur berarti mensyukuri nikmat sebagaimana dikutip oleh Shihab
Allah yang diberikan kepada kita, (2007), “waktu adalah sungai yang
mensyukuri kesempatan yang diberikan mengalir ke seluruh penjuru sejak
Allah kepada kita, mensyukuri potensi dahulu kala, melintasi pulau, kota dan
yang diletakkan Allah dalam diri kita, desa, membangkitkan semangat atau
untuk kemudian kita gali, kita meninabobokan manusia. Ia diam
kembangkan dan kita aktualisasikan seribu bahasa, sampai-sampai manusia
untuk kepentingan masyarakat dan sering tidak menyadari kehadiran
umat. waktu dan melupakan nilainya,
walaupun segala sesuatu~selain
Term Waktu dalam Al-Quran Tuhan~ tidak akan mampu melepaskan
Waktu atau masa adalah seluruh diri darinya.”
rangkaian saat ketika proses, perbuatan, Manusia harus memanfaatkan
atau keadaan berada atau berlangsung. waktu seefektif dan seefisien mungkin,
Dalam hal ini, skala waktu merupakan karena manusia tidak dapat melepaskan
interval antara dua buah diri dari waktu dan tempat. Mereka
keadaan/kejadian, atau bisa merupakan mengenal masa lalu, kini dan masa
lama berlangsungnya suatu kejadian. depan, sebagaimana mereka mengenal
Kehidupan manusia tidak lain adalah tempat dimana mereka berada.
waktu yang ia lewati dari saat ia lahir Kehadiran waktu ini bertujuan untuk
sampai meninggal. Waktu juga dapat dimanfaatkan oleh manusia
merupakan harta yang paling mulia. dalam menyelesaikan tugas-tugasnya di
Oleh karena itu, sudah seharusnya muka bumi.
waktu dimanfaatkan dengan sebaik- Menurut Shihab (2009a) al-
baiknya untuk melakukan hal-hal yang Quran menggunakan beberapa kata
berguna. untuk untuk menunjukkan pengertian
Waktu adalah bagian dari waktu, seperti;
struktur dasar dari alam semesta, 1. Ajal; Setiap umat mempunyai batas
sebuah dimensi di manaperistiwa waktu berakhirnya usia (QS.
terjadi secara berurutan. Waktu Yunus/10: 49) Begitu juga
merupakan suatu dimensi di mana berakhirnya kontrak perjanjian kerja
terjadi peristiwa yang dapat dialami antara Nabi Syuaib dan Nabi Musa;
dari masa lalu melalui masa kini ke Dia berkata, ”Itulah (perjanjian)
Murniyetti, Waktu Dalam Perspektif al-Qur`an 95

antara aku dan kamu. Mana saja matahari, tetapi dapat juga dengan
dari kedua waktu yang ditentukan arti masa secara mutlak.
itu aku sempurnakan, maka tidak Memberikan kesan bahwa saat-saat
ada tuntutan tambahan atas diriku yang dialami oleh manusia harus
(lagi). Dan Allah adalah saksi atas diisi dengan kerja memeras keringat
yang kita ucapkan” (QS. al- dan pikiran.Waktu yang dimaksud
Qashash/28:28). Term Ajal memberi adalah waktu secara umum . Waktu
kesan bahwa segala sesuatu ada adalah modal utama manusia,
batas akhirnya apabila tidak diisi dengan kegiatan
2. Dahr, digunakan untuk saat yang positif, ia akan hilang begitu
berkepanjangan yang dilalui alam saja. Ia akan hilang dan ketika itu
raya dalam kehidupan dunia ini, jangankan keuntungan diperoleh,
sejak diciptakan Allah SWT sampai modalpun telah hilang. Ali bin Abi
akhirnya punahnya alam sementara Thalib pernah berkata bahwa rezeki
ini; “Bukankah telah pernah datang yang tidak diperoleh hari ini masih
(terjadi) kepada manusia satu dahr dapat diharapkan lebih dari itu
(waktu) sedangkan dia ketika itu diperoleh esok, tetapi waktu yang
belum merupakan sesuatu yang berlalu hari ini tidak mungkin dapat
dapat disebut (karena belum ada di diharapkan kembali esok.
alam ini?)” (QS. Al Insan/76:1).
Kesan yang dapat diambil bahwa Hakikat Waktu
segala sesuatu pernah tiada dan Allah Swt. barkali-kali
keberadaannya menjadikan dia bersumpah dengan menggunakan
terikat oleh waktu. “Dan merea berbagai kata yang menunjuk kepada
berkata, Kehidupan ini tidak lain waktu tetrtentu seperti; dalam al-Quran
saat kita berada di dunia, kita mati kata yang digunakan dalam
dan kita hidup, dan tidak ada yang menentukan waktu sedikit agak
membinasakan (mematikan) kita banyak, bahkan Allah Swt. berkali-kali
kecualai dahr (perjalanan waktu bersumpah dengan menggunakan
yang dilalui oleh alam)” (QS. Al- berbagai kata yang menunjuk pada
Jatsiyah/45:24). waktu-waktu tertentu seperti, wal ashr
3. Waqt, digunakan dalam arti batas (demi masa), wa al-lail (demi malam),
akhir, kesempatan atau peluang wa dhuha, (demi waktu matahari
untuk menyelesaikan suatu sepenggalahan naik) wa al-nahar (demi
peristiwa. Karena itu sering al- siang), wa al-subhi (demi waktu
Quran menggunakankan dalam shubuh), wa al-fajr (demi waktu fajar),
konteks kadar tertentu dari satu dan lain-lain;
masa; “Sesungguhnya shalat itu 1. Demi masa. Sesungguhnya
adalah kewajiban kepada orang manusia itu benar-benar dalam
mukmin yang tertentu waktu- kerugian (QS. Al-Ashr/103 : 1-2)
waktunya” (QS. Al-Nisa’/4;103). 2. Dan siang apabila
Term waqt dapat diartikan sebagai menampakkannya, dan malam
batas akhir suatu kesempatan untuk apabila menutupinya(QS. Al-
menyelesaikan pekerjaan. Lail/92 :1-2)
4. Ashr, kata ini biasa diartikan sebagai 3. Demi waktu matahari
waktu menjelang terbenam sepenggalahan naik, dan demi
96 Jurnal Ulunnuha Vol.6 No.1/Juni 2016

malam apabila telah sunyi dan mereka bahwa perhitungan waktu dapat
gelap (QS. Al-Dhuha/93 : 1-2) ditentukan melaui bulan. Dalam hal ini
4. Demi waktu fajar. Dan malam yang adalah penentuan awal dan akhir
sepuluh (QS. Al-Fajri/89: 1-2) pelaksanaan ibadah haji.
5. Dan demi waktu subuh apabila Dalam ayat lain Allah
fajarnya mulai menyingsing (QS. menegaskan bahwa jangan membuang
Al-Takwir/81) waktu untuk mendapat ampunan Allah
Ayat-ayat di atas menunjukkan dan berbuat kebajikan pada setiap
betapa pentingnya waktu dalam waktu (kesempatan), “Dan
kehidupan manusia ini, karena Allah bersegeralah kamu kepada ampunan
tidak bersumpah terhadap sesuatu di dari Tuhanmu dan kepada surga yang
dalam Al-Qurankecuali untuk luasnya seluas langit dan bumi yang
menunjukkan kelebihan yang disediakan untuk orang-orang yang
dimilikinya. Menurut al-Qaththan bertaqwa. (yaitu) orang-orang yang
(1992: 45), dipakainya sumpah dalam menafkahkan (hartanya), baik di waktu
kalamullah guna menghilangkan lapang maupun sempit, dan orang-
keraguan, melenyapkan orang yang menahan amarahnya dan
kesalahpahaman, menegakkan hujjah, memaafkan (kesalahan) orang. Allah
menguatkan khabar dan menetapkan menyukai orang-orang yang berbuat
hukum dengan cara yang paling kebajikan” (QS. Ali Imran/3: 133-
sempurna. Sumpah menciptakan suatu 134). Orang-orang beriman adalah
hubungan yang spesifik antara sebuah orang yang dapat membaca situasi pada
pernyataan (penegasan), baik dalam waktu-waktu tertentu, sehingga dapat
bentuk khabar (berita) ataupun bentuk mengembangkan ilmu pengetahuannya
insya’ (tuntutan) dengan sesuatu yang dan untuk dapat mengetahui kekuasaan
memiliki kekuasaan dan Allah Swt., “Dan Dialah yang
kemuliaan/keagungan menurut menurunkan air hujan dari langit, lalu
pandangan orang yang menyatakan Kami tumbuhkan dengan air itu segala
sumpah. macam tumbuh-tumbuhan, maka Kami
Quraish Shihab (2002b) keluarkan dari tumbuh-tumbuhan itu
mencontohkan ketika beberapa orang tanaman yang menghijau, Kami
sahabat Nabi SAW mengamati keluarkan dari tanaman yang
keadaam bulan yang sedikit demi menghijau itu butir yang banyak; dan
sedikit berubah dari sabit ke purnama, dari mayang korma mengurai tangkai-
kemudian menjadi sabit kembali dan tangkai yang menjulai, dan kebun-
kemudian menghilang, mereka kebun anggur dan (Kami keluarkan
bertanya kepada Nabi, mengapa pula) zaitun dan delima yang serupa
demikian? Al-Quran pun menjawab; dan yang tidak serupa. Perhatikanlah
Yang demikian itu adalah waktu-waktu buahnya di waktu pohonnya berbuah,
untuk manusia dan untuk menetapkan dan (perhatikan pula lah)
waktu ibadah haji (QS. Al-Baqarah/2: kematangannya. Sesungguhnya pada
189). Sehubungan dengan pertanyaan yang demikian itu ada tanda-tanda
sahabat Nabi di atas, Al-Quran tidak (kekuasaan Allah) bagi orang-orang
menjawab sesuai dengan pertanyaan yang beriman.” (QS. Al-An’am/6:99).
mereka, tetapi memberikan jawaban Setiap bangsa mempunyai batas
lain yang sesuai dengan kepentingan waktu kejayaan atau keruntuhan, begitu
Murniyetti, Waktu Dalam Perspektif al-Qur`an 97

pula setiap manusia mempunyai waktu “Kamu tidak berada dalam satu
kesempatan dan kesempitan, maka keadaan dan tidak membaca
manusia harus memanfaatkannya. suatu ayat dari Al-Qurandan
Seperti dijelaskan dalam beberapa ayat kamu tidak mengerjakan suatu
Al-Quran berikut: pekerjaan melainkan Kami
“Tiap-tiap umat mempunyai menjadi saksi atasmu di waktu
batas waktu; maka apabila telah kamu melakukannya. Tidak luput
datang waktunya mereka tidak dari pengetahuan Tuhanmu
dapat mengundurkannya barang biarpun sebesar zarrah (atom) di
sesaatpun dan tidak dapat (pula) bumi ataupun di langit. Tidak
memajukannya”. (QS. Al- ada yang lebih kecil dan tidak
A’raf/7: 34). (pula) yang lebih besar dari itu,
“Dan janganlah kamu duduk di melainkan (semua tercatat)
tiap-tiap jalan dengan menakut- dalam kitab yang nyata (Lauh
nakuti dan menghalang-halangi Mahfuzh).” (QS. Yunus/10: 61).
orang yang beriman dari jalan Banyak manusia tertipu di dalam
Allah \, dan menginginkan agar keduanya, itu artinya, orang yang
jalan Allah itu menjadi bengkok. mampu memanfaatkan hanya sedikit.
Dan ingatlah di waktu dahulunya Kebanyakan manusia justru lalai dan
kamu berjumlah sedikit, lalu tertipu dalam memanfaatkannya.
Allah memperbanyak jumlah Karena itu Allah telah menyatakan
kamu. Dan perhatikanlah bahwa Ulul Albab lah orang–orang
bagaimana kesudahaan orang- yang mampu memanfaatkan waktunya
orang yang berbuat untuk taat kepada Allah, sebagaimana
kerusakan”.(QS. Al-A’raf/7: 86). firman-Nya;“Sesungguhnya dalam
Mereka menanyakan kepadamu penciptaan langit dan bumi, dan silih
tentang kiamat: “Bilakah bergantinya malam dan siang terdapat
terjadinya?” Katakanlah: tanda-tanda bagi orang-orang yang
“Sesungguhnya pengetahuan berakal”. (QS. Ali Imran/3 : 190). Ayat
tentang kiamat itu adalah pada ini menunjukkan bahwa Ulul Albab
sisi Tuhanku; tidak seorangpun (para cerdik cendikia) bukanlah orang
dapat menjelaskan waktu yang mampu menghafal kata-kata
kedatangannya selain Dia. maupun sususan huruf yang tertulis di
Kiamat itu amat berat (huru dalam buku atau mampu menjawab
haranya bagi makhluk) yang di soal-soal ujian di suatu sekolah, akan
langit dan di bumi. Kiamat itu tetapi Ulul Albab adalah orang yang
tidak akan datang kepadamu mampu melihat kejadian yang ada
melainkan dengan tiba-tiba”. disekitarnya dan memanfaatkan waktu
Mereka bertanya kepadamu yang ada, selanjutnya diramu menjadi
seakan-akan kamu benar-benar bekal di dalam kehidupan ini, untuk
mengetahuinya. Katakanlah: kemudian diteruskan dengan
“Sesungguhnya pengetahuan mengerjakan hal-hal yang bermanfaat
tentang hari kiamat itu adalah di bagi kepentingan manusia.
sisi Allah, tetapi kebanyakan Begitu pentingnya waktu yang
manusia tidak mengwetahui”. ada, sehingga Allah akan meminta
(QS. QS. Al-A’raf/7: 187). pertanggungjawaban dari setiap
98 Jurnal Ulunnuha Vol.6 No.1/Juni 2016

manusia untuk apa saja waktu yang Baqarah/2:269). Hikmah, disini


diberikan Allah selama hidup ini. Salah diterjemahkan dengan makna
satu hadis Nabi Saw.yang dicantumkan pengetahuan, pengertian tentang
Al-Suyuthiy (1971 : 77) tentang rahasia-rahasia, kesadaran terhadap
penggambara keadaan fakta-fakta, dan pencapaian realitas.
pertanggungjawaban terhadap waktu Allah mengaruniakan nyakepada
adalah; “Peliharalah yang lima orang-orang tertentu berkat kesalehan,
sebelum datang yang lima yaitu hidup kesucian, dan perjuangan mereka. yaitu
kamu sebelum kamu mati, sehat kamu mereka yang memiliki akal
sebelum kamu sakit, waktu luang kamu (kepandaian)
sebelum kamu sibuk, muda kamu
sebelum waktu tua dan kaya kamu Karakteristik Waktu
sebelum kamu miskin”.Hadis ini Waktu mempunyai karakteristik
menjelaskan bahwa 5 unsur kekuatan khusus yang istimewa. Kita wajib
yang ada dalam diri manusia, jika mengerti secara sungguh-sungguh dan
dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya, wajib mempergunakannya sesuai
niscaya akan berhasil di dunia dan dengan pancaran cahayanya. Di antara
akhirat. Hal ini dikuatkan dengan hadis karakteristik waktu adalah sebagai
lain yang menyatakan;Nabi SAW berikut:
bersabda, dari Ibnu Abbas yang 1. Cepat habis. Satu di antara
menyatakan hadis ini shahih bahwa karakteristik waktu adalah cepat
ada dua nikmat yang kebanyakan berlalu; “Dan (ingatlah) akan hari
manusia rugi di dalamnya : Kesehatan (yang waktu itu) Allah
dan Kesempatan”. (Al-Suyuthy, 1971: mengumpulkan mereka (mereka
555). merasa di hari itu) seakan-akan
Sangat disayangkan sekali, mereka tidak pernah tinggal (di
banyak sekali manusia yang lalai akan dunia) melainkan sesaat saja di
kedua nikmat ini. Dan merekapun baru siang hari (yang waktu itu) mereka
menyadari akan besarnya nikmat ini
saling berkenalan”. (QS. Yunus/10:
setelah mereka kehilangannya. 45).
Kehilangan kesehatan yang telah
berganti dengan sakit menahun yang 2. Waktu yang telah habis tak akan
berkepanjangan tidak diketahui kembali dan tak mungkin dapat
ujungnya, dan kehilangan waktu luang diganti. Inilah ciri khas waktu dari
yang telah berganti dengan kegiatan berbagai karakteristik khusus waktu.
dan kesibukan yang tiada Dalam surat Al-‘Ashr Allah
henti.HanyaUlul Albab lah orang– bersumpah dengan waktu, yakni
orang yang mampu memanfaatkannya waktu keberuntungan dan amal
sebagaimana firman Allah Swt.; “Dia shalih bagi orang yang beriman dan
memberikan kebijaksanaan kepada waktu menderita sengsara bagi
yang Dia kehendaki, dan barang siapa orang-orang yang ingkar dan
yang telah diberi kebijaksanaan, berpaling.
sesungguhnya telah diberi kebaikan 3. Modal terbaik bagi manusia. Dalam
yang melimpah, namun tidak ada yang al-Quran, Allah Swt. telah
mengetahuinya kecuali orang-orang menempatkan waktu pada posisi
yang berakal”. (QS. Al- yang sangat tinggi. “Dan mereka
Murniyetti, Waktu Dalam Perspektif al-Qur`an 99

berkata” kehidupan ini tidak lain bayang-bayang sepanjang badan


saat kita berada di dunia, kita mati sampai matahari terbenam
dan kita hidup, dan tidak ada yang merupakan waktu yang tepat untuk
membinasakan (mematikan) kita terapi kandung kemih, sebab saat itu
kecuali dahr (perjalanan waktu terjadi kesesuaian secara perlahan
yang dilalui oleh alam).” (QS. Al- antara hawa tubuh manusia dengan
Jaatsiyah/45 : 24). hawa di sekitarnya, perubahan hawa
Manajemen Waktu berdasarkan udara panas menuju dingin. Shalat
Pola Keislaman Ashar di awal waktu akan
Dalam 23 tahun Nabi memaksimalkan fungsi kerja
Muhammad SAW ada tujuh rahasia kandung kemih sehingga dapat
manajemen waktu Nabi Muhammad, mengeluarkan racun dengan baik.
beliau telah membuat perubahan besar Waktu Maghrib, waktu saat saat
di Jazirah Arab. Hal ini terjadi lantaran suhu udara semakin menurun, dan
bagusnya manajemen waktu beliau hawa tubuh juga menyesuaikan
dengan ajaran yang beliau bawa untuk dengan suhu di sekitarnya. Ini
umat manusia melalui ibadah shalat, merupakan saat tepat untuk terapi
puasa, zakat dan haji. ginjal. Shalat Magrib pada waktunya
1. Shalat fardhu sebagai sarana untuk
akan berefek pada sehatnya ginjal
membentuk watak dan tonggak kita. Waktu Isya, antara waktu
hidup. magrib sampai menjelang subuh
merupakan saat yang cocok untuk
Syari’at Islam telah membuat terapi San Jiao. San Jiao adalah
pemilahan waktu dalam sehari organ fungsional yang tidak dikenal
dengan jelas. Umat Islam punya dalam sistem kedokteran Barat,
kelebihan di banding nakan sumat terletak di antara kulit dan otot. Ada
lain. yang memiliki manajemen yang menyebut bahwa San Jiao
waktu sehingga aktivitas kita dapat merupakan sistem limfatik atau
terprogram dengan baik. Waktu getah bening. Sholat 5 waktu bisa
melaksanakan shalat subuh yang diibaratkan dengan sebagai
dimulai dari terbit fajar sampai timbangan harian, hari Jum’at
hampir terbitnya matahari saat tepat sebagai timbangan mingguan, bulan
untuk terapi paru-paru. Udara masih Ramadhan sebagai timbangan
bersih, oksigen melimpah dan tahunan, sedangkan haji sebagai
detoksifikasi alias pembuangan timbangan seumur hidup.
racun dari paru-paru juga terjadi
2. Berpolapikir investasi.
pada jam 03.00 - 05.00 pagi. Waktu
Dzuhur, saat tergelincirnya matahari Berpola pikir investasi
sampai bayangan benda sama maksudnya adalah mempersiapkan
panjang dengan benda tersebut, saat segala hal untuk masa depan
yang tepat untuk terapi jantung dan sehingga dapat memetik hasilnya di
usus kecil. Berdasarkan sirkulasi kemudian hari. Rasulullah
Chi menurut ilmu kesehatan China mengajarkan kita untuk menabur
terapi jantung paling pas pukul benih kebaikan. Tidak serta merta
11.00 - 13.00 siang. Itulah saat jeda memanen keesok paginya,namun
relaksasi jantung dari kepenatan di tetap menjalani proses lama dengan
tengah kerja. Waktu Ashar, dari kerja keras menumbuhkan benih
100 Jurnal Ulunnuha Vol.6 No.1/Juni 2016

tersebut. Seperti amal jariyah,ilmu 5. Jauhi sikap menunda-nunda


yang bermanfaat, serta anak shaleh, pekerjaan.
ketiganya adalah benih yang ditabur Menunda-menunda pekerjaan
dan hasilnya dapat di panen di merupakan bentuk jiwa yang lemah
akhirat kelak sebagaimana sabda dan kemauan yang rendah, karena
Nabi Saw.; Dari Abu Hurairah siapa yang tidak mampu menguasai
semoga Allah meredhainya; Jika hari ini, maka ia tidak akan dapat
seseorang meninggal dunia ,maka memiliki masa depannya. Biasanya
terputuslah seluruh sikap menunda-nunda pekerjaan
amalannya,kecuali tiga perkara: berangkat dari adanya pikiran yang
sedekah jariyah, ilmu yang tidak baik sehingga harus segera
bermanfaat, dan anak shaleh yang dijauhkan, dan adanya keserakahan
mendoakan kebaikan baginya."(Al- hawa nafsu yang harus disingkirkan
Suyuthy, 1971, h.58). dan tidak boleh dibiarkan oleh
3. Jangan biarkan waktu terbuang setiap muslim.
percuma. 6. Cepat tetapi tidak tergesa-gesa.
Allah Swt. berfirman; “Maka Cepat bukan berarti tergesa, dan
apabila kamu telah selesai dari perlahan bukan berarti
(sesuatu urusan), kerjakanlah lambat.Tergesa-gesa dalam bahasa
dengan sungguh sungguh (urusan) Arab adalah isti’jal, ‘ajalah, dan
yang lain" (QS. Al-Insyirah/94: 7) tasarru’. Yang keseluruhannya
Allah tidak menginginkan hamba- memiliki makna yang sama. Dan
Nya menjalani waktu tanpa lawan kata dari isti’jal adalah anaah
produktivitas, karena waktu bagi dan tatsabbut. Yang artinya adalah
seorang mukmin adalah sebuah pelan-pelan, dan tidak terburu-
ritme perputaran waktu yang tidak buru.Sesungguhnya dalil-dalil
pernah putus, tidak pernah kosong syari’at telah menganjurkan untuk
dengan aktivitas yang membawa bersegera menunaikan amal salih
manfaat, dan jangan lupa dilakukan dan bergegas dalam melaksanakan
dengan bersungguh sungguh. Dan berbagai kewajiban, sebagaimana
ini juga pesan Allah dalam spirit firman Allah Swt. berkut;
yang sama meski konteks lain. “Bersegeralah menuju ampunan
4. Menggunakan kesempatan. dari Rabb kalian dan surga yang
Kesempatan merupakan salah luasnya seluas langit dan bumi dan
satu faktor yang harus dimiliki bagi dipersiapkan untuk orang-orang
siapa saja yang mau yang bertakwa.” (QS. Ali Imran/3:
mengembangkan diri. Tanpa 133),
kesempatan yang tersedia, tidak 7. Selalu melakukan evaluasi.
mungkin bisa sukses. Oleh sebab itu Evaluasi berarti melihat
bila kesempatan belum datang, kita kembali yang telah kita lakukan,
harus berusaha menciptakannya, mencermati segala kekurangan dan
bahkan di dalam kesulitan pun, jika kelemahan diri kita sendiri. Tanpa
kita mempunyai keuletan untuk evaluasi, kita tidak akan pernah
berusaha terus menerus, suatu hari, menyadari kelemahan diri kita
kesempatan itu akan datang. sendirim akbatnya kita akan terus
Murniyetti, Waktu Dalam Perspektif al-Qur`an 101

melangkah dengan kesalahan yang 2. Sejarah telah mengungkapkan


sama. Evaluasi diri sejalan dengan bahwa orang muslim pada generasi
firman Allah berikut: “Hai orang pertama lebih bahkan sangat
orang yang beriman, bertaqwalah memperhatikan waktu
kepada Allah dan hendaklah setiap dibandingkan generasi berikutnya,
diri meperhatikan apa yang telah sehingga mereka mampu
diperbuatnya untuk hari esok menghasilkan sejumlah ilmu yang
(akhirat), dan bertaqwalah kepada bermanfaat dan sebuah peradaban
Allah, sesungguhnya Allah Maha yang mengakar kokoh dengan
Mengetahui apa yang kamu panji yang menjulang tinggi.
kerjakan" ( Al Hasyr: 18) 3. Fakta yang ada sekarang, kaum
muslimin cenderung lebih senang
Penutup membuang-buang waktu, sehingga
Dalam ajaran Islam, kita tidak mampu berbuat banyak
disampaikan bahwa ciri-ciri seorang dalam menyejahterakan dunia
Muslim yang diharapkan adalah pribadi sebagaimana mestinya, dan tidak
yang menghargai waktu. Seorang pula berbuat untuk akhirat
Muslim tidak patut menunggu sebagaimana harusnya.
dimotivasi oleh orang lain untuk
mengelola waktunya, sebab sudah Daftar Kepustakaan
merupakan kewajiban bagi setiap Al-Suyuthy, Jalaluddin Abu Bakr, Al-
Muslim. Ajaran Islam menganggap Jami’Al-Shaghir fi Al-BasyirAl-
pemahaman terhadap hakikat Nazir,Beirut: Darl Kitab Al-
menghargai waktu sebagai salah satu Ilmiyah, 1981
indikasi keimanan dan bukti Al-Qaththan,Manna’ Khalil, Mabahist
ketaqwaan, sebagaimana tersirat dalam fi Ulumil Qur”an-(Terj)
Al-Quranyang berbunyi: “Dan Dia Mudzakir AS, Studi Ilmu-Ilmu
(pula) yang menjadikan malam dan Qur’an, Bogor: Pustaka Litera
siang silih berganti bagi orang yang Antar Nusa, 1992
ingin mengambil pelajaran atau orang Shihab, M. Quraish, Tafsir Al Misbah
yang ingin bersyukur.” (Al-Furqan 25 : Vol. 5, Jakarta: Lentera Hati, 2009a.
62)
__________, Tafsir Al Misbah Vol. 1,
Pentingnya umat Islam untuk Jakarta: Lentera Hati, 2009b
mempelajari manajemen waktu adalah
karana hal-hal sebagai berikut: __________, Membumikan Al-Quran:
Fungsi dan Peran Wahyu Dlama
1. Al-Quran dan Sunnah Kehidupan Masyarakat,
memerankan perhatian yang sangat Bandung: Mizan Pustaka, 2007
besar terhadap waktu.

Anda mungkin juga menyukai