Modul 6 Prosedur Pemeriksaan Detail Jembatan Tahun 2018
Modul 6 Prosedur Pemeriksaan Detail Jembatan Tahun 2018
Modul Pemeriksaan Detail Jembatan ini disusun dalam 4 (Empat) bab yang
terdiri dari Pendahuluan, Pemeriksaan Detail Jembatan, Jenis Kerusakan Pada
Bahan dan Elemen Jembatan, dan Prosedur Penilaian Kondisi Kerusakan
Jembatan. Buku ini disusun secara sistematis agar peserta dapat dengan mudah
memahami prosedur pemeriksaan detail jembatan dengan baik.
Ucapan terima kasih dan penghargaan kami sampaikan kepada Ibu Ir. Lanny
Hidayat, M.Si atas tenaga dan pikiran yang dicurahkan untuk mewujudkan modul
ini. Penyempurnaan, maupun perubahan modul di masa mendatang senantiasa
terbuka dan dimungkinkan mengingat akan perkembangan teknologi dan
peraturan yang terus menerus terjadi. Semoga modul ini dapat membantu dan
bermanfaat bagi peningkatan kompetensi Insan PUPR dalam bidang pengawasan
dan pemeliharaan Jembatan.
B. Persyaratan ............................................................................................. 10
C. Metode .................................................................................................... 10
A. Deskripsi
Modul Pemeriksaan Detail Jembatan ini terdiri dari empat kegiatan belajar
mengajar. Kegiatan belajar pertama membahas Pengertian Pemeriksaan Detai
Jembatan. Kegiatan belajar kedua membahas Penentuan Jenis Kerusakan
Pada Bahan dan Elemen Jembatan. Kegiatan belajar ketiga membahas
Prosedur Nilai Kondisi Kerusakan Jembatan.
Peserta pelatihan mempelajari keseluruhan modul ini dengan disertai contoh-
contoh pelaksanaan pemeriksaan detail jembatan guna memudahkan dalam
praktek pelaksanaannya. Latihan atau evaluasi ini menjadi alat ukur tingkat
penguasaan peserta pelatihan setelah mempelajari materi dalam modul ini.
B. Persyaratan
Dalam mempelajari modul ini peserta pelatihan dilengkapi dengan pedoman
pemeriksaan jembatan yang terkait dengan materi Pemeriksaan Detail
Jembatan.
C. Metode
Dalam pelaksanaan pembelajaran ini, metode yang dipergunakan adalah
dengan kegiatan pemaparan yang dilakukan oleh Widyaiswara, adanya
kesempatan tanya jawab, curah pendapat, bahkan diskusi.
D. Alat Bantu/Media
Untuk menunjang tercapainya tujuan pembelajaran ini, diperlukan Alat
Bantu/Media pembelajaran tertentu, yaitu:
1 LCD/projector
2 Laptop
3 Papan tulis atau white board dengan penghapusnya
4 Flip chart
5 Bahan tayang
6 Modul dan/atau bahan ajar
1. Personil
Paling kurang dibutuhkan seorang Pemeriksa Jembatan untuk
melaksanakan suatu Pemeriksaan secara Detail terhadap suatu jembatan,
dengan dibantu oleh seorang atau lebih pemeriksa yang terlatih.
2.3 Latihan
1. Jelaskan apa tujuan pemeriksaan detail?
2. Bahan apa saja yang harus disiapkan oleh pemeriksa jembatan
sebelum dilakukan pemeriksaan detail?
3. Sebutkan 5 kriteria dalam penilaian kondisi jembatan?
4. Jelaskan yang disebut dengan elemen paling kecil dan dimulainya
penilaian kondisi?
5. Sebutkan jenis elemen yang merupakan kumpulan dari sub elemen
pada jalan pendekat yang harus diperiksa secara detail?
6. elaskan defan beberapa jenis p pemeriksaan jembatan BMS 92?
2.4 Rangkuman
Pemeriksaan detail adalah jenis pemeriksaan yang mempunyai tujuan
untuk mengenali dan mendata semua kerusakan penting pada elemen dan
sub elemen jembatan, dan menilai kondisi elemen dan sekelompok elemen
jembatan dan secara obyektif menentukan suatu Nilai Kondisi. Dalam
pelaksanaan pemeriksaan detail harus disiapkan data untuk mendukung
3.1 Umum
Jembatan dapat mengalami dua macam kerusakan yang berbeda yaitu :
1. Sehubungan dengan jenis bahan.
2. Kerusakan secara keseluruhan.
Pada Tabel 8 terdapat jenis kerusakan yang biasanya terjadi pada konstruksi
jembatan. Jika mungkin, kerusakan tersebut dihubungkan dengan jenis
bahannya. Meskipun demikian apabila terjadi kerusakan pada bahan yang
PASANGAN BATU/BATA
101 Pelapukan dan retak
102 Penggembungan atau perubahan bentuk
103 Pecah atau hilangnya bahan
BETON
201 Cacat pada beton termasuk terkelupas, sarang lebah,
berongga, berpori dan kualitas beton yang jelek
202 Keretakan
203 Korosi pada tulangan baja
204 Kotor, berlumut, penuaan atau pelapukan beton
205 Pecah atau hilangnya bahan
206 Lendutan
BAJA
301 Penurunan mutu cat
302 Korosi
303 Perubahan bentuk
304 Keretakan
305 Pecah atau hilangnya bahan
306 Elemen yang tidak benar
KAYU
401 Cacat pada kayu akibat lapuk, serangan serangga, sobek,
kerusakan mata kayu
402 Pecah atau hilangnya elemen
403 Penyusutan
404 Penurunan mutu pelapis permukaan
405 Lepasnya elemen
Garis
netral Umumnya pada balok y
= ½ tinggi balok
tekan
tarik
Gambar 17 - Beton Dalam Gaya Tekan Dan Tarik
Jika beton tersebut merupakan suatu balok maka bagian atas beton (flens
atas) menahan tekanan dan bagian bawah (flens bawah) menahan
tarikan. Besi tulangan ditaruh pada bagian bawah balok agar balok dapat
juga menahan tarikan. Beton yang ada pada bagian bawah balok pada
dasarnya merupakan beton yang menahan tulangan agar tetap pada
tempatnya dan melindunginya terhadap karat. Selimut beton yang cukup
merupakan hal yang penting untuk menghindarkan tulangan dari karat.
Gaya (F)
Panjang (L)
Gambar 20 - Lendutan Pada Balok
Gambar 26 - Beton Yang Mengalami Spalling Karena Selimut Beton Yang Tidak
Sesuai Dan Mutu Beton Yang Rendah
Daerah Tarik
Daerah yang kritis yang perlu ditinjau adalah bagian yang menahan
tarik. Sebagai contoh pada bagian balok kepala pilar atau pada bagian
tengah daripada gelagar seperti yang terlihat pada Gambar 38.
Iokasi retak
Lebar retak
Tanggal pengukuran
Gambar 51 - Karat Pada Baja Tulangan Dan Laju Korosi Per Tahun
Lalu lintas
Pengikisan oleh air atau bahan yang larut dalam air
Proses kimiawi
Baja akan mengalami proses korosi dan menghasilkan karat apabila tidak
dilindungi terhadap udara dan air. Struktur Jembatan Baja secara umum
dilindungi dengan cat atau galvanis. Galvanis adalah suatu lapisan tipis
seng yang dilekatkan pada permukaan baja melalui suatu proses yang
khusus yaitu dengan proses hot dip galvanized. Umumnya logam yang
digalvanis akan berwarna abu-abu atau warna perak karena galvanis
merupakan zinc yang dilelehkan menjadi cairan dan dimana profil atau
batang elemen jembatan dicelupkan pada suhu sekitar 900 derajat C..
Dengan galvanis logam akan dilindungi untuk jangka waktu yang lebih
lama dibandingkan dengan cat.
Lapisan pelindung permukaan dapat rusak akibat waktu / umur atau lecet
akibat suatu gesekan. Kerusakan lapisan pelindung permukaan yang
disebabkan oleh tumbukan kendaraan dapat juga terjadi dan perlu
dilaporkan. Penurunan mutu sistem pelindung permukaan pada
umumnya terjadi pada sisi yang tajam dari struktur baja dimana pelindung
permukaannya pada umumnya tipis, dan khususnya untuk komponen
yang dicat.
Penurunan mutu pada awalnya cepat terlihat dengan timbulnya
gelembung pada permukaan. Ini menandakan bahwa karat mulai timbul
dibawah lapisan pelindung. Juga harus dicari tanda karat yang kecil pada
Jembatan beton dapat dibagi menjadi 3 bagian untuk proteksi beton yaitu:
• Fondasi lm 1 – lm 2 – lm 3
• Bangunan bawah dan bangunan atas : C2 – C5M – 1
• Daerah splash zone (pasang surut) : system khusus
Sudut-sudut
Tumpukan sampah, kotoran, tanah dan lain-lain dapat
mengumpulkan dan menjebak kelembaban
Pada daerah yang diberi pelumas (gemuk) seperti pada perletakan
geser, rocker atau perletakan rol
Pada kabel dan kabel-kabel angker pada jembatan gantung
Sambungan
Retak pada komponen baja dapat terjadi karena suatu benturan akibat
kecelakaan (tumbukan kendaraan dan lain-lain) atau adanya beban
berulang. Jika hal ini terjadi karena beban berulang maka hal ini
merupakan suatu kelelahan pada logam.
Retak dapat terjadi pada pada komponen itu sendiri atau pada
sambungan seperti pada las.
Retak pada struktur baja secara umum terjadi pada lokasi dimana
terjadinya konsentrasi gaya yang cukup besar seperti titik buhul ujung di
atas perletakan. Kerusakan ini terjadi akibat landasan tidak dapat
bergerak atau berfungsi, sehingga gaya pada bagian tersebut
terkonsentrasi dan ditahan oleh titik buhul ujung, dimana terletak
sambungan baut. Sambungan baut ini akan menahan gaya dan profil baja
harus menahan dan gaya yang terjadi tidak sesuai dengan kondisi beban.
Untuk mengetahui kondisi retak pada profil, digunakan cairan penetrant
dimana kondisi retak dapat dilihat secara kasat mata.
Segala jenis retak pada struktur baja atau pada las biasanya merupakan
hal yang berbahaya, karena itu jika ditemukan retakan, maka perlu
dimintakan suatu pemeriksaan secara khusus. Foto serta ukuran-ukuran
jika mungkin dilampirkan bersama permintaan tersebut sehingga ahli
tersebut dapat melakukan penelitian pendahuluan. Mungkin diperlukan
suatu tindakan pencegahan darurat. Gambar 98, 99 dan 100
memperlihatkan tempat-tempat dimana biasanya terjadi keretakan.
Kabel dapat ditemui pada struktur jembatan gantung dan jembatan kabel.
Kabel-kabel tersebut merupakan elemen pendukung utama dan harus
diperiksa dengan teliti.
Penurunan mutu kabel pada umumnya disebabkan oleh karat, aus atau
kelebihan beban. Semuanya ini dapat mengakibatkan kabel menjadi
lemah.
Bagian yang kritis yang perlu diperhatikan adalah pada titik- titik
sambungan dan pada bagian angker. (Lihat Gambar 78)
Sambungan pada konstruksi baja biasanya ada tiga macam : dengan baut,
dengan paku keling dan dengan las.
Baut mutu sedang masih dapat dikencangkan, tetapi baut mutu tinggi
tidak boleh dikencangkan, dan harus diganti. Baut mutu tinggi dapat
memikul beban atau gesekan, tapi dalam segala hal bautnya harus diberi
tegangan penuh.
Semua sambungan yang menggunakan baut mutu tinggi jenis A325, A490,
Gr 8.8, Gr 10.9. F.10T, terletak pada sambungan titik buhul, atau pada
sambungan utama struktur rangka baja. Pada sambungan ikatan angin,
pelat kopel atau elemen sekunder secara umum tidak menggunakan baut
mutu tinggi, tetapi menggunakan baut mutu sedang A307.
Baut mutu tinggi dirancang sebagai baut yang bersifat slip critical friction
type, dimana baut diberi tarikan awal.
Penggunaan sambungan pretensioned type dengan alasan:
Persyaratan dalam spesifikasi yang mengharuskan menggunakan
baut pretension sesuai dengan peraturan
Sambungan yang mengalami beban berulang
Sambungan yang mengalami beban fatik tanpa beban berulang
dalam arah pembebanan
Sambungan dengan mutu baut A325 atau F1852 untuk menahan
fatik Tarik
Sambungan dengan mutu baut A490 yang berkaitan dengan Tarik
atau kombinasi geser dan Tarik, dengan atau tanpa fatik.
Sambungan dengan slip critical joint digunakan apabila:
Baut mutu tinggi dapat dikenali dari tanda pada kepalanya seperti terlihat
pada gambar 103 Paku keling dan baut dapat menjadi longgar sedangkan
las dapat retak.
Pembusukan kayu
Serangan serangga
Perlemahan sambungan kayu
Ketidak sempurnaan kayu
Prosedur perencanaan/konstruksi yang buruk
Kerusakan-kerusakan khusus
Kayu adalah serat alamiah yang relatif ekonomis. Kayu kurang tahan lama jika
dibandingkan dengan baja atau beton sehingga memerlukan pemeriksaan yang
lebih teliti. Karena kayu tumbuh tanpa aturan, maka cacat alamiah akan
ditemukan meskipun kayu tersebut masih baru.
Ukuran dari potongan melintang kayu dapat berubah jika memakai kayu
yang baru ditebang.
ALIRAN SUNGAI
501 Endapan/lumpur yang berlebihan
502 Sampah yang menumpuk dan terjadinya hambatan aliran sungai
503 Pengikisan pada daerah dekat Pilar atau Kepala Jembatan
504 Air sungai macet yang mengakibatkan terjadinya banjir
BANGUNAN PENGAMAN
511 Bagian yang hilang atau tidak ada
TIMBUNAN
521 Gerusan
522 Retak/penurunan/penggembungan
TANAH BERTULANG
531 Penggembungan pemiukaan
532 Retak, rontok, atau pecah dari panel tanah bertulang
LANDASAN/PERLETAKAN
601 Tidak cukupnya tempat untuk bergerak
602 Kedudukan landasan yang tidak sempuma
603 Mortar dasar retak atau rontok
604 Perpindahan yang berlebihan Perubahan (Deformasi) yang
berlebihan
605 Aus karena umur Landasan pecah atau retak
606 Bagian yang rusak atau hilang
LAPISAN PERMUKAAN
721 Permukaan licin Permukaan yang kasar/berlubang
722 Retak pada lapisan permukaan
723 Lapisan permukaan yang bergelombang
724 Lapisan perkerasan yang berlebihan
TROTOAR/KERB
731 Permukaan trotoar yang licin
732 Lubang pada trotoar
733 Bagian hilang
SAMBUNGAN LANTAI
801 Kerusakan sambungan lantai yang tidak sama tinggi
802 Kerusakan akibat terisinya sambungan
803 pagian yang longgar/lepas ikatannya
805 Bagian yang hilang
806 Retak pada aspal karena perkerasan di sambungan lantai
UTILITAS
Gambar 91 – Banjir
tiang fender
pengarah aliran sungai
bronjong dan bagian talud
turap baja
pasangan batu
Hal ini bisa mempersempit jalan dan sering terjadi karena drainase yang
tidak baik.
Gerusan apabila terjadi pada daerah alliran sungai yang diakibatkan oleh
arus sungai, maka hal ini dinilai sebagai kerusakan yang berbahaya.
(2) KERUSAKAN 522 – Retak
(2) KERUSAKAN 532 - Retak, Rontok atau Pecah dari Panel Tanah
Bertulang
bergeser
berputar
mengguling
Kerusakan ini dapat disebabkan oleh :
gaya yang berlebihan
gerusan (gerusan)
penurunan
guling
putaran/rotasi
penurunan
Bila mana landasan tidak rata atau terdapat ikatan dengan permukaan
yang dapat bergerak, maka adukan dasar rusak atau pecah
Lendutan yang berlebihan dapat terjadi pada arah lateral dan vertikal.
Bila lapisan permukaan lantai telah menjadi aus atau permukaan menjadi
licin, maka akan terjadi kemungkinan selip pada waktu musim hujan. Hal
ini berbahaya terutama bila jalan masuk berupa tikungan atau jembatan
terletak pada daerah harus menginjak rem. Keadaan permukaan lantai
yang licin harus dilaporkan, dengan demikian dapat diadakan
pencegahannya.
(2) KERUSAKAN 722 - Permukaan yang Kasar/Berlubang
Siar muai yang tidak rata membuat pengendara tidak nyaman. Hal ini juga
mengakibatkan terjadinya beban tambahan akibat kejut pada lantai
jembatan dan bangunan atas jika terdapat perbedaan elevasi yang cukup
besar.
Hal ini merupakan suatu yang umum terjadi yaitu siar muai terisi. Untung
di sini tidak terdapat perbedaan temperatur yang besar yang dapat
Kadang pada siar muai yang menggunakan pelat baja, akan terjadi retak
pada lapisan permukaan aspal. Hal ini bukan kerusakan yang serius, bila
pecahnya aspal dan lebar retak > 10 mm atau berlubang.
Banyak rambu/tanda yang tidak lagi efektif akibat tulisannya yang tidak
terbaca lagi setelah beberapa tahun terkena cahaya matahari, angin dan
hujan. Apabila suatu rambu/tanda sudah tidak mudah dibaca oleh
pengendara pada jarak yang cukup, maka harus dicatat sebagai
kerusakan.
Rambu juga dapat rusak akibat kecelakaan, coretan dan rambu jalan
permanen dari logam dapat dipakai dalam kaitannya dengan lalu-lintas.
(2) KERUSAKAN 912 – Elemen yang Hilang
Rambu/tanda yang sering hilang adalah nama jembatan dan pelat nomor.
p) Kerusakan lampu Penerangan dan Saluran listrik
3.5 Rangkuman
Pemeriksaan detail dan pengenalan tentang kerusakan pada bahan dan
elemen dalam bab ini mencakup pada bahan pasangan batu bata, beton,
baja dan kayu. Bahan yang digunakan untuk struktur jembatan tersebut
yang megalami kerusakan harus dikenali dan dinilai kerusakannya untuk
mendapatkan nilain kondisi yang terdiri atas penilaian pada berbahaya
atau tidaknya jenis kerusakan, keparahan kerusakan, volume atau
kkuantitas kerusakan, fungsi dan pengaruh kerusakan bahan terhadap
struktur jembatan.
Demikian juga dengan elemen yang harus diperiksa karena kerusakan
yang terjadi pada elemen mulai dari aliran sungai yang mencakup
adanya endapan, lumpur yang berlebihan, gerusan. Juga pada elemen
landasan dan sambungan siar muai yang harus diperiksa. Semua elemen
yang terdapat pada struktur jembatan harus diperiksa dan semua jenis
kerusakan diberi kode kerusakan untuk dideteksi dan diberi nilai
kondisinya.
1. DATA INVENTARISASI
Laporan Data Inventarisasi yang telah diperbaiki diserahkan kepada Supervisor
atau data yang sudah ada dalam database diperbaiki, begitu Pemeriksaan
secara Detail telah selesai dilakukan.
Apabila data tidak betul, perbaikan dapat dibuat Laporan Data Inventarisasi
dengan tinta merah
Bentang 5, Semua
4.462 BATANG TEPI BAWAH 302 KARAT B5 1 batang tepi bawah,
batang kiri.
Batang diagonal ke 7,
4.463 BATANG DIAGONAL 302 KARAT B5 7 1
batang kiri
Diagonal ke 7, batang
4.463 BATANG DIAGONAL 303 ELEMEN HILANG B5 7 1
kiri
Abutmen 1, semua
4.612 PERLETAKAN 604 PERUBAHAN BENTUK A1
perletakan
Aliran sungai
3.210 ALIRAN SUNGAI 503 PENGIKISAN
seluruhnya
Lantai permukaan
4.505 LANTAI PERMUKAAN 903 BERGELOMBANG
seluruhnya
Tabel 10 – Contoh Pemberian Nilai Kondisi pada Level 5 dan Level 3-4
Elemen Kerusakan Level 5 Level 3 – 4
Lokasi
Uraian Uraian Kondisi Kondisi
Kode Kode
(pilihan) (pilihan) A/P/B X Y Z S R K F P NK S R K F P NK
LANTAI
4.505 303 BERGELOMBANG 1 1 1 0 1 4
PERMUKAAN
( harus lengkap )
Kode Elemen S R K F P NK
3.310 Fundasi
3.420 Pelat
3.430 Pelengkung
3.450 Rangka 1 1 0 0 0 2
3.610 Perletakan/Landasan 1 1 1 0 0 3
3.620 Sandaran 1 1 0 0 0 2
3.700 Perlengkapan
3.80 Gorong-gorong
6. Data Lain
Data lain juga harus dicatat berdasarkan setiap elemen yang rusak pada
Halaman 3 dari Formulir Pemeriksaan seperti yang terlihat dalam Tabel 12.
d) Sketsa, foto
Masukkan Y (Ya) atau T (Tidak) untuk menjawab apakah suatu sketsa
telah dibuat atau foto telah diambil dari elemen yang rusak.
e) Kuantitas (Jumlah) dan Satuan (Unit)
Masukkan Jumlah kerusakan yang ada dan Unit ukuran.
Informasi ini berikutnya dapat digunakan untuk memperkirakan biaya
perbaikan/ penggantian.
f) Tindakan Darurat
Bila Pemeriksa menganggap bahwa suatu kerusakan besar, menuntut
Tindakan Darurat, hal tersebut harus dicatat dalam kotak yang
berkaitan dengan elemen dan kerusakan (masukkan "ya" atau biarkan
kosong), dan kemudian dipindahkan ke Bagian "TINDAKAN DARURAT"
pada Halaman 1 dari Formulir, tempat alasan untuk Tindakan Darurat
dicatat.
g) Pemeriksaan Khusus
Bila Pemeriksa menganggap bahwa suatu elemen rusak, menuntut
suatu Pemeriksaan Khusus, hal tersebut harus dicatat dalam kotak
(masukkan "ya" atau biarkan kosong), dan kemudian dipindahkan ke
Bagian "PEMERIKSAAN KHUSUS" pada Halaman 1 dari Formulir,
tempat alasan untuk Pemeriksaan Khusus dicatat.
BAB 3
1. Retak structural pada struktur jembatan pada daerah pelat lantai dan
gelagar jembatan yang dan retak yang paling berbahaya diakibatkan
adanya beban yang melebihi beban rencana atau kekuatan potongan.
Terbuka dan melebar ketika beban lalu-lintas lewat di atasnya, lebih sering
terjadi di daerah pelat lantai dan gelagar jembatan
Terus berkembang seiring dengan berlangsungnya pergerakan dan
penurunan, lebih sering terjadi pada bangunan bawah.
2. Retak yang diakibat Karat, Retak dapat juga terjadi akibat terjadinya karat
pada tulangan baja di bawah permukaan. Karena karat tersebut
mengembang, itu akan mengangkat permukaan dan mengakibatkan retak.
Jika keretakan tersebut tidak diperiksa, maka akan terjadi kerontokan pada
beton . Seorang pemeriksa harus menyelidiki setiap bukaan yang buruk
pada beton yang diperkirakan sebagai akibat karat. Hal ini dapat dilakukan
dengan memukul dengan palu sebagian kecil permukaan beton sehingga
terlihat tulangannya. Setiap tulangan yang terbuka/terlihat harus dicatat
supaya dapat ditutup secepatnya
a) Sudut-sudut
b) Tumpukan sampah, kotoran, tanah dan lain-lain dapat mengumpulkan dan
menjebak kelembaban
c) Pada daerah yang diberi pelumas (gemuk) seperti pada perletakan geser,
rocker atau perletakan rol
d) Pada kabel dan kabel-kabel angker pada jembatan gantung
e) Sambungan