Anda di halaman 1dari 9

PERANAN GAYA KEPEMIMPINAN DALAM MENINGKATKAN KINERJA

KARYAWAN DI YAYASAN BHAKTI BANGSA BANJARBARU PADA


MASA PANDEMI COVID 19

ABSTRAK

Natasya Anindya Puteri1, Dwi Wahyu Artiningsih2 ,Teguh Wicaksono3


Manajemen, 61201, Ekonomi, Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al-Banjari
Banjarmasin, 17.31.0165
Manajemen, 61201, Ekonomi, Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al-Banjari
Banjarmasin, 1119056501
Manajemen, 61201, Ekonomi, Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al-Banjari
Banjarmasin, 1116028801
Email: natasyaanindya29@gmail.com

Penelitian ini bertujuan untuk menguji : 1) mengetahui gaya kepemimpinan yang


diterapkan dalam meningkatkan kinerja karyawan di Yayasan Bhakti Bangsa Banjarbaru pada
masa pandemi covid 19. 2) mengetahui gaya kepemimpinan yang seharusnya diterapkan dalam
meningkatkan kinerja karyawan di Yayasan Bhakti Bangsa Banjarbaru pada masa pandemi covid
19.
Rancangan penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Populasi penelitian seluruh
karyawan Yayasan Bhakti Bangsa Banjarbaru.
Hasil penelitian ini menunjukkan 1) Gaya kepemimpinan berpengaruh terhadap kinerja
karyawan Yayasan Bhakti Bangsa Banjarbaru. 2) Gaya kepemimpinan yang seharusnya
diterapkan oleh Kepala Yayasan Bhakti Bangsa yaitu gaya kepemimpinan partisipatif dan gaya
kepemimpinan situasional.

Kata Kunci : Gaya Kepemimpinan, Kinerja Karyawan.

ABSTRACT

This study aims to examine: (1) determine the leadership style applied in improving
employee performance at Bhakti Bangsa Banjarbaru Foundation during the covid 19 pandemic.
(2) determine the leadership style that should be applied in improving employee performance at
Bhakti Bangsa Banjarbaru Foundation during the covid 19 pandemic. .
The design of this research is descriptive research. The research population is all
employees at Bhakti Bangsa Banjarbaru Foundation.
The results of this study indicate 1) leadership style has an effect on employee
performance at Bhakti Bangsa Banjarbaru Foundation. 2) The leadership style that should be
applied by the Head of the Bhakti Bangsa Banjarbaru Foundation is a participatory leadership
style and a situational leadership.

Keywords: Leadership Style, Employee Performance.


PENDAHULUAN yaitu perorangan dan kelompok pada saat
1.1. Latar Belakang melaksanakan tanggung jawab dan wewenang
Karyawan bekerja selalu bergantung yang dimilikinya. Penelitian ini memiliki
pimpinan. Jika pimpinan tersebut tidak tujuan agar mengetahui gaya kepemimpinan
mampu, dan jika karyawannya yang memiliki apa yang telah diterapkan oleh Ketua Yayasan
tugas(pekerjaan) rumit tidak bisa mengerjakan Yayasan Bhakti Bangsa untuk meningkatkan
tugasnya maka pemimpin tidak dapat kinerja karyawan agar mencapai tujuan
memberikan arahannya. Jika manajer bisa perusahaan dengan maksimal.
melaksanakan tugasnya secara efektif, Sumber daya manusia adalah masalah
organisasi dapat mencapai tujuannya. utama di setiap perusahaan. Tujuan
Organisasi memerlukan pemimpin yang dapat perusahaan dapat dicapai dengan baik jika dari
bekerja dengan efektif, pemimpin yang sumber daya manusianya berperan aktif dalam
berkemampuan dalam mempengaruhi perilaku perencanaan, pelaksanaan serta pengendalian
karyawannya. Jadi, Pemimpin dapat diakui dalam perusahaan. Gaya kepemimpinan
sebagai pemimpin jika dapat memberikan merupakan suatu strategi yang diterapkan oleh
pengaruh, dan dapat memberikan pengarahan pemimpin perusahaan untuk mempengaruhi
pada karyawannya agar dapat mencapai tujuan perilaku karyawannya agar tercapainya tujuan
perusahaan. yang dimiliki oleh organisasi.
Peran pemimpin sangat penting untuk Maret (2020) pemerintah Indonesia
mencapai visi, misi dan tujuan inilah yang telah mengumumkan bahwa pandemi Covid-
merupakan penyebab yang membuat untuk 19 sudah mulai menyebar di Indonesia. Sektor
selalu dilakukanya penelitiani hal-hal ekonomi, sektor kesehatan, sektor sosial
mengenai kepemimpinan. masyarakat, dan Pendidikan merupakan sektor
Seorang pemimpin pada saat yang sangat terdampak dari virus Covid-19.
memberikan arahan kepada karyawannya Semua sektor kehidupan di Indonesia terkena
untuk melaksanakan tugas, tidak hanya harus dampak yang disebabkan oleh virus Covid-19.
berdasar dari perintah pimpinan saja. Seorang Oleh karena itu, diperlukan adanya gerakan
pemimpin harus memiliki sifat kewibawaan cepat dan tepat untuk mencegah penyebaran
dalam kekuasaan yang dimilikinya. Melalui Covid-19. Setiap hari korban yang terkena
kekusaan yang dimiliki seorang pemimpin dampak dari virus Covid-19 terus meningkat.
tersebut maka dapat mengarahkan Pemerintah Indonesia telah menentukan
karyawannya menyesuaikan dengan tugas dari dalam bagaimana cara yang cocok untuk
karyawan tersebut. mencegah penyebaran Covid-19. Dengan
Gaya kepemimpinan adalah cara yang membuat kebijakan untuk mencegah
diterapkan oleh pemimpin untuk penyebaran yang sudah dikeluarkan oleh
mempengaruhi perilaku karyawannya agar pemerintah Indonesia yaitu dengan
dapat mencapai tujuan yang dimiliki oleh mensosialisasikan ke masyarakat untuk tidak
perusahaan. Kinerja merupakan laporan hasil melakukan kegiatan di luar rumah kegiatan
kerja yang telah dicapai oleh individu atau yang tidak terlalu penting dan melarang
kelompok didampingi pengarahan dari adanya masyarakat yang berkumpul dan
pimpinannya. Kinerja merupakan gambaran dengan menetapkan kebijakan penerapan
yang meliputi tingkat pencapaian yang di physical & social distancing dan Pembatasan
peroleh dalam melaksanakan pekerjaan, berskala besar (PSBB) di Indonesia.
strategi dan peraturan dalam mencapai tujuan Kebijakan ini mewajibkan masyarakat untuk
perusahaan, serta visi & misi perusahaan. berada di rumah, melakukan perkerjaan dari
Pengertian kinerja terkait dengan subjeknya rumah (WFH), para siswa belajar secara
daring, dan beribadah di lakukan dirumah karyawan di Yayasan Bhakti Bangsa pada
untuk mecegah perkumpulan masyarakat. masa pandemi covid 19?
Gaya kepemimpinan yang di gunakan
1.3. Tujuan Penelitian
oleh Yayasan Bhakti bangsa yaitu gaya
kepemimpinan otoriter yang terpusat kepada Adapun tujuan penelitian ini adalah
Kepala Yayasan Bhakti Bhangsa. Yayasan sebagai berikut:
Bhakti Bangsa banjarbaru terkena dampak 1. Mengetahui gaya kepemimpinan yang
dari PPKM, untuk perkantoran hanya 50% diterapkan dalam meningkatkan kinerja
dari keseluruhan karyawan yang bekerja karyawan di Yayasan Bhakti Bangsa pada
dikantor dan 50% sisanya bekerja dirumah masa pandemi covid 19.
atau work from home (WFH). Kepala 2. Mengetahui gaya kepemimpinan yang
Yayasan Bhakti Bangsa memberikan perintah seharusnya diterapkan dalam
untuk pengurus Yayasan Bhakti Bangsa dan meningkatkan kinerja karyawan di
para kepala sekolah melakukan pembagian Yayasan Bhakti Bangsa Banjarbaru pada
tugas dan membentuk jadwal shift kerja untuk masa pandemi covid 19.
semua karyawan di Yayasan Bhakti Bangsa,
1.4. Manfaat Penelitian
SMK Bhakti Bangsa dan TK Bhakti Bangsa.
Dengan pembagian tugas ini diharapkan agar Adapun manfaat dari penelitian ini
pekerjaan terselesaikan dengan kinerja adalah sebagai berikut:
karyawan yang efektif dan efisien. Untuk para 1. Kegunaan praktis, diharapkan untuk
guru lebih diprioritaskan dapat mengajar menjadi saran atau sumber informasi untuk
secara online dirumah. Tujuan suatu peneliti selanjutnya atau bagi mahasiswa
perusahaan dapat tercapai tergantung dari yang memiliki minat untuk memperdalam
sumber daya manusia yang menjalankan peran ilmu studi tentang gaya kepemimpinan.
dalam merencanakan, menjalankan dan 2. Kegunaan akademis, diharapkan untuk
melakukan pengendalian perusahaan agar menjadi referensi mengenai gaya
berjalan dengan lancar. kepemimpinan yang tepat dan sebagai
Dengan melihat permasalahan yang sumber informasi mengenai kepemimpinan
terjadi maka peneliti tertarik untuk mengambil untuk para akademisi.
judul penelitian : “Peranan Gaya
Kepemimpinan Dalam Meningkatkan 1.5. Metode Penelitian
Kinerja Karyawan Di Yayasan Bhakti Kegiatan penelitian ini menggunakan
Bangsa Banjarbaru Pada Masa Pandemi metode penelitian deskriptif. Pengumpulan
Covid 19” data penelitian ini dilakukan langsung oleh
peneliti dengan teknik observasi. Whitney
1.2. Perumusan Masalah (1960) Metode deskriptif adalah pencarian
Berdasarkan latar belakang masalah, fakta dengan menggunakan pemahaman yang
penelitian ini menganalisis tentang pengaruh tepat.Penelitian ini merupakan penelitian yang
kepemimpinan saat bekerja secaraonline pada berusaha menggambarkan (mendeskripsi)
kinerja karyawan di Yayasan Bhakti Bangsa. suatu indikasi masalah, peristiwa yang terjadi
1. Bagaimana gaya kepemimpinan yang pada saat sekarang atau masalah nyata.
diterapkan dalam meningkatkan kinerja ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
karyawan di Yayasan Bhakti Bangsa pada
masa pandemi covid 19? 2.1. Hasil Penelitian
2. Gaya kepemimpinan apa yang seharusnya 1. Gaya kepemimpinan yang diterapkan dalam
diterapkan dalam meningkatkan kinerja meningkatkan kinerja karyawan di Yayasan
Bhakti Bangsa pada masa pandemi covid menghadapi krisis dan perlu keputusan
19. yang cepat. Jika, gaya kepemimpinan
Hasil dari pengamatan yang penulis situasional tidak dapat menangani krisis
lakukan dengan pihak Yayasan Bhakti mendesak atau kurang cepat dalam
Bangsa gaya kepemimpinan yang menangani krisis maka Kepala Yayasan
digunakan oleh Kepala Yayasan Bhakti Bhakti Bangsa dapat menggunakan gaya
Bangsa adalah gaya kepemimpinan otoriter. kepemimpinan otoriter dalam pengambilan
Gaya kepemimpinan otoriter adalah kondisi keputusan dengan cepat dan melakukan
yang menerapkan sistem terpusat kepada pengawasan langsung dengan ketat, karena
pemimpin dalam pengambilan keputusan krisis atau masalah dapat berdampak
karena dianggap hasil keputusan lebih terhadap tingkat kinerja karyawan. Itulah
efektif, dan untuk melakukan pengawasan mengapa seorang pemimpin harus dapat
yang ketat secara langsung. Pemimpin yang menentukan dan menerapkan gaya
memiliki kedudukan tertinggi merupakan kepemimpinan apa yang cocok dengan
satu-satunya pihak yang mempunyai karyawan di perusahaannya. Agar dapat
kendali dalam membuat keputusan krusial. menimbulkan kenyamanan, motivasi kerja,
Pada saat masa pandemi covid 19 ini kinerja dan rasa kebersamaan dengan
Kepala Yayasan Bhakti Bangsa lebih ketat karyawan dan mencegah konfilik internal
dalam mengawasi karena ada setengah dari perusahaan terjadi.
karyawan yang berkerja dari rumah (WFH). Gaya kepemimpinan partisipatif
Dengan melakukan pengawasan hasil merupakan gaya kepemimpinan yang
pekerjaan karyawan secara langsung mengikutsertakan karyawannya untuk
membuat karyawan berusaha untuk pengambilan keputusan. Gaya
menyelesaikan pekerjaannya dengan cepat kepemimpinan partisipatif ini berusaha
dan mengikuti perintah pimpinan. Dalam untuk meningkatkan kepekaan karyawan
gaya kepemimpinan otoriter karyawan terhadap masalah yang dihadapi perusahaan
bekerja mengikuti perintah pimpinan dan dan mempengaruhi karyawan agar
tugas yang diberikan oleh pimpinan dapat terbentuknya rasa loyalitas terhadap
dilaksanakan tepat waktu. perusahaan. Pemimpin mendorong
2. Gaya kepemimpinan yang seharusnya karyawan agar memiliki pemikiran baru
diterapkan dalam meningkatkan kinerja untuk menghadapi masalah dan
karyawan di Yayasan Bhakti Bangsa pada berkemampuan kreatif. Pada gaya
masa pandemi covid 19. kepemimpinan ini, pemimpin menginginkan
Gaya kepemimpinan yang seharusnya karyawannya menunjukkan kreatifitasnya
diterapkan oleh Kepala Yayasan Bhakti dan mengekspresikan kemampuannya
Bangsa yaitu gaya kepemimpinan dalam bekerja. Pemimpin gaya partisipatif
partisipatif dan gaya kepemimpinan menunjukkan perhatian kepada
situasional. Alasan gaya kepemimpinan karyawannya dengan memberikan
partisipatif baik untuk diterapkan yaitu bimbingan
karena dapat meningkatkan kenyamanan, 3. Analisis Dan pembahasan
motivasi kerja dan rasa kebersamaan Bagi perusahaan yang menghadapi
dengan karyawan. Kemudian, Gaya kebijakan-kebijakan darurat pemerintah
kepemimpinan situasional sebagai harus melakukan adaptasi terhadap
pendamping dan menutupi kekurangan dari perubahan sistem yang terjadi. Yayasan
gaya kepemimpinan partisipatif. Gaya Bhakti Bangsa banjarbaru terkena dampak
kepemimpinan situasional diperlukan saat dari PPKM, untuk perkantoran hanya 50%
dari keseluruhan karyawan yang bekerja membuat keputusan tidak melibatkan
dikantor dan 50% sisanya bekerja dirumah karyawan. Dengan menggunakan jenis gaya
atau work from home (WFH). kepemimpinan ini pemimpin bertanggung
Gaya kepemimpinan (leadership jawab dalam membuat keputusan untuk
style) yang digunakan akan sangat rencana dan masalah yang krusial dan
berpengaruh pada kinerja karyawan. Berikut pemimpin jenis kepemimpinan ini
beberapa sikap dan perilaku yang harus mengendalikan secara penuh karyawannya
digunakan pemimpin dalam menerapkan karena memiliki kekuasaan tertinggi. Gaya
gaya kepemimpinan: kepemimpinan ini dapat diterapkan di
1.Untuk memimpin karyawannya pemimpin keadaan perusahaan yang ingin
harus menentukan gaya kepemimpinan mengendalikan dan melakukan pengawasan
apa yang cocok agar kinerja karyawan ketat terhadap karyawannya. Tetapi, gaya
dapat berjalan dengan efektif dan efisien. kepemimpinan ini dapat mematikan
2.Seorang pemimpin dapat menentukan dan pengembangan diri karyawannya karena
mudah melakukan penyesuaian dan tidak dapat menunjukan inovasi atau
membaca atau memprediksi situasi dalam kreativitas yang dimiliki. Gaya
memimpin, dengan contoh pada situasi kepemimpinan ini dapat menuntut
tertentu pemimpin menentukan dan dapat pertanggung jawaban dari pemimpin itu
menggunakan gaya kepemimpinan sendiri dalam membuat keputusan. Gaya
otoriter, situasional, partisipatif atau kepemimpinan otoriter ini mempunyai
lainnya. kelemahan yaitu seperti penyalahgunaan
3.Pemimpin harus dapat melalukan kekuasaan oleh pemimpin. Dapat
perubahan terhadap gaya kepemimpinan menyebabkan permasalah internal antara
yang terus-menerus berkembang dan pemimpin dengan karyawannya. Gaya
melakukan penilaian dengan kepemimpinan otoriter memiliki risiko yang
memperhatikan lingkungan kerja serta tinggi dikarenakan perusahaan sangat
kinerja karyawan. bergantung kepada pemimpin. Ketika
4.Keberagaman gaya kepemimpinan yang pemimpin berhenti dari perusahaan,
ada membutuhkan ketelitian dan kepekaan karyawan yang terbiasa menerima perintah
seorang pemimpin untuk membaca situasi saja menjadi kebingungan karena terpaksa
dan kondisi karyawan. berinovasi dan kehilangan arahan
5.Pada saat menjalankan tugas dengan 2. Situasional
resiko yang tinggi, pimpinan harus Model kepemimpinan situasional
melakukan pengawasan dan pengendalian adalah teori kepemimpinan yang
karyawan dengan lebih ketat, atau menyarankan model manajemen yang
sebaliknya. berbeda-beda yang disesuaikan dengan
situasi. Pemimpin perlu mengenali tingkat
Berikut pembahasan tipe gaya perkembangan dan kesiapan
kepemimpinan yang sedang diterapkan dan anggota/pengikut, kemudian memilih model
seharusnya diterapkan oleh Kepala kepemimpinan yang paling tepat untuk
Yayasan Bhakti Bangsa, yaitu : diterapkan. Model kepemimpinan
1. Otoriter situasional membedakan empat gaya
Pemimpin otoriter dalam membuat pemimpin, yakni S1, S2, S3, S4, yang
keputusan menentukan sendiri atau dengan didasarkan pada perilaku arahan (directive
tim kerja kecil khusus yang dipercaya. Gaya behavior) dan perilaku dukungan
kepemimpin otoriter merupakan gaya (supportive behavior). Sedangkan situasinya
kepemimpinan otoriter yang terpusat dalam
ditentukan oleh tingkat kesiapan (readiness dan menerima keputusan tersebut. Dalam
level) anggota tim, yakni R1, R2, R3, R4. situasi ini, pemimpin mulai menerapkan
1) S1 (Telling-Directing) komunikasi dua arah, mengembangkan
Model kepemimpinan ini ditandai hubungan, dan mendengarkan bawahan,
dengan perilaku arahan tinggi dan meski kendali pengambilan keputusan
perilaku dukungan rendah. Pemimpin tetap di tangan pemimpin.
memiliki peran sentral dalam proses R2 (Readiness level: moderate)
pengambilan keputusan tanpa melibatkan Model kepemimpinan ini lebih
pengikut. Pemimpin memberitahukan tepat digunakan untuk situasi di mana
keputusan dan mengarahkan bawahan anggota tim memiliki kompetensi rendah
melalui instruksi dan kontrol yang ketat. namun punya motivasi dan kepercayaan
Mereka menetapkan dengan rinci tinggi untuk mengambil tanggung jawab.
mengenai apa, bagaimana, dan kapan Gaya kepemimpinan ini masih bersifat
tugas-tugas harus diselesaikan oleh leader-directed.
bawahan. Dukungan pemimpin terhadap 3) S3 (Participating-Supporting)
anggota sangat rendah dan nyaris tidak Gaya kepemimpinan ini ditandai
ada ruang bagi inisiatif dan kreativitas dengan perilaku arahan rendah dan
bawahan. Kepemimpinan ini menekankan perilaku dukungan tinggi. Pemimpin
pendekatan top-down, komunikasi satu sedikit memberikan instruksi dan lebih
arah, dan pengawasan atasan secara banyak memberikan dukungan dan
langsung terhadap pekerjaan. Model ini bantuan kepada anggota tim. Proses
lebih dekat dengan gaya otokratik. pengambilan keputusan menggunakan
R1 (Readiness level: low) metode partisipatif untuk menghasilkan
Model kepemimpinan ini lebih keputusan bersama. Bawahan dilibatkan
tepat digunakan untuk situasi di mana dalam proses tersebut dan punya peran
anggota tim memiliki kompetensi yang besar dalam menentukan keputusan.
(pengetahuan/keterampilan) rendah dan Diskusi semakin terbuka terhadap ide,
motivasi rendah untuk mengambil saran, dan kritik, di mana pemimpin
tanggung jawab. Karena itu, dibutuhkan menjadi pendengar yang baik bagi
pendekatan manajemen mikro atau anggota tim. Kualitas hubungan
leader-directed. pemimpin dan bawahan semakin baik
2) S2 (Selling-Coaching) berkat pendekatan komunikasi dua arah
Gaya kepemimpinan ini ditandai yang menggabungkan top-down dan
dengan perilaku arahan tinggi dan bottom-up. Model ini lebih dekat dengan
perilaku dukungan tinggi. Pemimpin gaya demokratis.
masih memegang peran sentral dalam R3 (Readiness level: moderate)
pengambilan keputusan, namun ia juga Model kepemimpinan ini lebih
memberikan dukungan penuh terhadap tepat digunakan untuk situasi di mana
anggota tim, membantu membangun anggota tim memiliki kompetensi tinggi
kepercayaan diri mereka, dan namun punya motivasi dan kepercayaan
menyediakan bimbingan dalam rendah untuk mengambil tanggung jawab.
menjalankan pekerjaan. Pemimpin Gaya kepemimpinan ini sudah bergeser
“menjual” keputusan kepada anggota tim ke self-directed atau tidak diarahkan lagi
dan menjelaskan alasan mengapa oleh pemimpin.
keputusan tersebut penting, serta 4) S4 (Delegating-Monitoring)
memastikan agar setiap orang memahami Gaya kepemimpinan ini ditandai
dengan perilaku arahan rendah dan Perbedaan pendapat dapat memicu
perilaku dukungan rendah. Pemimpin terjadinya konflik dan terjadinya
tidak lagi melibatkan diri dalam tugas dan perpecahan.
tanggung jawab. Kepemimpinan delegatif Dalam keadaan krisis pandemi
ini memberikan otonomi kepada bawahan covid 19 ini banyak kebijakan baru dari
dan membiarkan mereka menyelesaikan pemerintah Kota Banjarbaru. Kebijakan
pekerjaan dengan caranya sendiri. baru tentang perizinan kehadiran karyawan
Pengambilan keputusan terpusat pada untuk karyawan yang bekerja di kantor
anggota tim, dan tidak ada campur tangan hanya 50% dari total karyawan. Gaya
atasan. Pemimpin hanya berperan dalam kepemimpinan partisipatif tidak efektif dan
fungsi monitoring terhadap kemajuan efesien dikarenakan dalam pengambilan
pekerjaan dan baru melibatkan diri keputusan harus melakukan diskusi besar
apabila muncul masalah serius yang dan dapat terjadi dengan memakan waktu
membutuhkan perannya. Model ini lebih yang lama hingga mencapai keputusan
dekat dengan gaya laissez-faire. bersama. Dikarenakan adanya pembatasan
dalam mengumpulkan/berkumpul yang
R4 (Readiness level: high) membuat Kepala Yayasan Bhakti Bangsa
Model kepemimpinan ini lebih harus bisa menghadapi persoalan ini.
tepat digunakan untuk situasi di mana Sehingga diperlukannya gaya
anggota tim memiliki kompetensi tinggi kepemimpinan situasional. Kepemimpinan
sekaligus punya motivasi dan situasional adalah gaya kepemimpinan
kepercayaan tinggi untuk mengambil yang digunakan seorang pemimpin yang
tanggung jawab. berbeda-beda, disesuaikan dengan tingkat
3. Partisipatif perkembangan dan banyaknya jumlah para
Mengusung konsep demokrasi, pengikutnya (follower readiness). Dengan
seorang pemimpin partisipatif adalah keadaan menghadapi Pandemi Covid 19
pemimpin yang menerima usulan dan dan kebijakan PKM dari Pemerintah Kota
umpan balik dari karyawannya. Gaya Banjarbaru Kepala Yayasan Bhakti Bangsa
kepemimpinan partisipatif adalah gaya dapat menggunakan gaya kepemimpinan
kepemimpinan di mana pemimpin ini karena menyesuaikan dengan jumlah
menganggap kedudukannya dan karyawan yang tersedia 50% dari
karyawannya sama dan pengambilan keseluruhan karyawan di kantor. Dengan
keputusan bersama-sama. Gaya menggunakan kepemimpinan situasional,
kepemimpinan partisipatif karyawan lingkungan kerja bagi karyawan lebih
berperan aktif. Dengan gaya kepemimpinan nyaman dikarenakan cara pembentukan
ini dapat menyebabkan tingkat kepuasan ditentukan oleh pemimpin menyesuaikan
ditempat kerja lebih tinggi sehingga dapat dengan kemampuan dan keperluan yang
meningkatkan kinerja karyawan. dimiliki oleh karyawan.
Gaya kepemimpinan ini memiliki Krisis atau masalah dapat
kelemahan yaitu menurut Badan eksekutif berdampak terhadap kinerja karyawan.
perusahaan, gaya kepemimpinan ini Itulah mengapa seorang pemimpin harus
bersifat tidak efektif dan efesien dapat menentukan dan menggunakan gaya
dikarenakan dalam pengambilan keputusan kepemimpinan yang sesuai dengan
harus melakukan diskusi besar dan dapat karyawannya. Karyawan memerlukan dan
terjadi dengan memakan waktu yang lama ingin mendapatkan arahan, dan bimbingan
hingga mencapai keputusan bersama. dalam menghadapi suatu krisis. Pada saat
pemimpin dapat membimbing karyawan Bangsa adalah gaya kepemimpinan otoriter.
dengan benar dan karyawan merasa cocok Pemimpin sebagai kepala dari perusahaan
dengan pemimpin. Maka, karyawan merupakan pihak yang mempunyai kendali
mendapatkan rasa kenyamanan, loyalitas, dalam membuat keputusan krusial atau vital
motivasi untuk kerja, rasa kebersamaan dan bagi perusahaan. Dalam gaya
pemimpin dapat sekaligus mencegah kepemimpinan otoriter karyawan bekerja
konflik internal perusahaan terjadi. Dengan mengikuti perintah pimpinan dan tugas
gaya kepemimpinan yang cocok pemimpin yang diberikan oleh pimpinan dapat
dapat menjaga tingkat kinerja karyawan dilaksanakan tepat waktu.
dengan pengawasan dan meningkatkan 2. Gaya kepemimpinan yang seharusnya
kinerja karyawan dengan adanya loyalitas diterapkan oleh Kepala Yayasan Bhakti
yang dimiliki karyawan yang ingin Bangsa yaitu gaya kepemimpinan
memberikan kontribusi terbaik dari dirinya partisipatif, dan gaya kepemimpinan
untuk perusahaan dan dinilai oleh situasional.
pimpinan.

PENUTUP Saran - Saran

Kesimpulan Berdasarkan dari hasil penelitian dan


Penelitian ini mengunakan metode pembahasan yang telah dilakukan oleh
deskriptif ini memiliki tujuan untuk menguji penulis, maka penulis menyarankan
: (1) mengetahui gaya kepemimpinan yang beberapa hal diantaranya :
diterapkan dalam meningkatkan kinerja 1. Pada Gaya Kepemimpinan otoriter seorang
karyawan di Yayasan Bhakti Bangsa pemimpin memang harus bertindak tegas
Banjarbaru pada masa pandemi covid 19. dalam memimpin karyawannya, disarankan
(2) mengetahui gaya kepemimpinan yang agar seorang pemimpin dapat lebih
seharusnya diterapkan dalam meningkatkan memberikan perhatian dan menerima
kinerja karyawan di Yayasan Bhakti Bangsa masukanpendapat dari karyawannya.
Banjarbaru pada masa pandemi covid 19. 2. Diharapkan agar Kepala Yayasan Bhakti
Yayasan Bhakti Bangsa didirikan Bangsa yaitu gaya kepemimpinan
pada 20 maret 1998, yang didirikan oleh partisipatif dan gaya kepemimpinan
Bapak H. Hamberi Sulaiman sebagai situasional. Dengan menerapkan gaya
yayasan swasta yang bergerak pada institusi kepemimpinan partisipatif ini dapat
pendidikan dibidang teknologi dan jasa, menyebabkan tingkat kepuasan ditempat
yang bertujuan menyiapkan tenaga kerja kerja lebih tinggi sehingga dapat
siap pakai. Sumber daya manusia yang meningkatkan kinerja karyawan. Kemudian
handal dibidang Otomotif untuk industri dengan gaya kepemimpinan situasional,
dan usaha untuk memasuki lapangan kerja lingkungan kerja bagi karyawan lebih
industri baik dibidang teknologi, otomotif, nyaman dikarenakan cara pembentukan
dan komputer. ditentukan oleh pemimpin menyesuaikan
Berdasarkan uraian Bab 1 sampai dengan kemampuan dan keperluan yang
Bab 3, maka kesimpulan pada bab 4 ini dimiliki oleh karyawan. .
adalah sebagai berikut: 3. Karyawan perlu mendapatkan arahan, dan
1. Hasil dari pengamatan yang peneliti bimbingan dalam menghadapi suatu krisis.
lakukan dengan pihak Yayasan Bhakti Pada saat pemimpin dapat membimbing
Bangsa gaya kepemimpinan yang karyawan dengan benar dan karyawan
digunakan oleh Kepala Yayasan Bhakti merasa cocok dengan pemimpin. Maka,
karyawan mendapatkan rasa kenyamanan, Variabel Intervening Studi Pada Kantor
loyalitas, motivasi untuk kerja, rasa Pusat PT.Asuransi Jasa Indonesia
kebersamaan dan pemimpin dapat sekaligus (Persero)
mencegah konflik internal perusahaan
terjadi. Dengan gaya kepemimpinan yang Aulia. (2007). Pengaruh Gaya
cocok pemimpin dapat menjaga tingkat Kepemimpinan Terhadap Produktivitas
kinerja karyawan dengan pengawasan dan Kerja Karyawan Pada PT. Pos Cabang
meningkatkan kinerja karyawan dengan Malang
adanya loyalitas yang dimiliki karyawan Rivai, Veithzal. (2009). Manajemen
yang ingin memberikan kontribusi terbaik Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan
dari dirinya untuk perusahaan dan dinilai Dari Teori ke Praktik. Jakarta: Raja
oleh pimpinan. Grafindo Persada

DAFTAR PUSTAKA Subri, Mulyadi. (2002). Ekonomi Sumber


Daya Manusia. Jakarta: PT Rajawali
Whitney. (1960). The Elements of Persada
Resert.Asian Eds. Osaka: Overseas Book
Co. Robbins, Stephen P. & Timothy A. Judge.
(2008). Perilaku Organisasi Edisi ke-12,
Hasibuan, Malayu. (2002). Manajemen Jakarta: Salemba Empat.
Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi
Aksara. Boone, L, E. & Kurtz , D, L. (2002).
Pengantar Bisnis. Erlangga: Jakarta.
Sedarmayanti Subri & Mulyadi. (2002).
Ekonomi Sumber Daya Manusia. Jakarta: Wirawan. (2013). Kepemimpinan: Teori,
PT Rajawali. Psikologi, Perilaku Organisasi, Aplikasi
dan Penelitian. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Fred Luthans. (2011). Organizational Persada.
Behaviour: An Avidence-Based Approach.
12th Edition. New York: McGraw-Hill Tannenbaum, R. & Schmidt, W., How to
Companies, Inc., Hal. 413. Choose a Leadership Pattern, Harvard
Business Review March-April (1958)
Hendra. (2007). Pengaruh Gaya
Kepemimpinan Terhadap Kinerja Hasibuan, Malayu. (2016). Manajemen
Karyawan Pada PT. PLN Cabang Blitar Sumber Daya Manusia. Jakarta: Penerbit
Bumi Aksara.
Mondiani. (2012). Pengaruh
kepemimpinan Transformasional Dan Rivai, Veithzal dan Sagala, Ella Jauvani.
Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia
PT PLN (Persero) UPJ Semarang untuk Perusahaan dari Teori ke Praktik.
Jakarta: PT Raja Grafindo
Muizu. (2014). Pengaruh Kepemimpinan
Terhadap Kinerja Karyawan Pada
Perbankan Sulawesi Tenggara
Mariam. (2009). Pengaruh Gaya
Kepemimpinan Dan Budaya organisasi
Terhadap Kinerja Karyawan Melalui
Kepuasan Kerja Karyawan Sebagai

Anda mungkin juga menyukai