Anda di halaman 1dari 4

TUGAS RESUME

Nama : Tajun Nisa’ Farhana


Fakultas : Tarbiyah UNIB
Semester : 4 PAI PI
Dosen Pembina : Subyanto M.H.I
Mata kuliah : Ilmu Kalam

A. Definisi Ilmu Kalam


Secara bahasa Ilmu kalam berasal darikata kalam yang artinya pembicaraan\perkataan.
Secara Istilah Adalah kajian ilmiah yang berupaya untuk memahami keyakinan ke
agamaan dengan, di dasarkan pada argumentasi yang pokok\yang kuat.

B. Sejarah Pertumbuhan dan Perkembangan Ilmu Kalam

Secara harfiah kata-kata kalam berarti “pembicaraan”. Tetapi dalam istilah kalam
tidak dimaksudkan “pembicaraan” dalam pengertian sehari-hari, melainkan dalam
pengertian pembicaraan yang bernalar menggunakan logika. Maka ciri utama Ilmu
Kalam ialah rasionalitas atau logika. Karena kata-kata “kalam” memang dimaksudkan
sebagai terjemahan kata dan istilah Yunani “logos” yang juga secara harfiah berarti
“pembicaraan”, tapi yang dari kata itulah terambil kata logika dan logis. Kata Yunani
logos juga disalin ke dalam bahasa Arab “manthiq”, sehingga ilmu logika, khususnya
logika formal atau silogisme ciptaan Aristoteles dinamakan Ilmu Mantiq (‘Ilm al-
Mantiq). Maka kata Arab “manthiqi” berarti “logis”.

Syekh Muhammad Abduh mengatakan ilmu kalam disebut juga dengan ilmu
tauhid karena bagiannya yang terpenting menetapkan sifat “wahdah” (satu) bagi Allah
dalam zat-Nya dan dalam perbuatan-Nya menciptakan alam seluruhnya dan kepada-Nya
lah kembali segala alam ini yang merupakan penghabisan segala tujuan. Asal makna
tauhid adalah meyakinkan bahwa Allah SWT satu tidak ada syarikat bagi-Nya.

Disetiap aliran-aliran kalam masing-masing mempunyai dalil-dalil atau kensep-


konsep sendiri baik dari dalil naqli maupun dalil aqli yang pada intinya adalah untuk
mengesakan Allah SWT dengan jalan yang mereka tempuh masing-masing. Misalnya
kaum khawarij dengan paham ekstrimnya, mu’tazilah dengan lebih mengutamakan daya
nalar manusia (akal) dan lain sebagainya.

C. Faktor yang Melatar belakangi Ilmu Kalam


1. Sumber langsung, yaitu Al-Qur’an dan Hadits. Kedua sumber ini memotivasi setiap
manusia sehingga memunculkan pemikiran-pemikiran dalam Islam sebagai upaya
untuk para ulama Islam agar menerangkan Islam dari sumbernya yang asli yaitu Al-
Qur’an dan Sunnah.
2. Sumber tidak langsung. yaitu pemikiran-pemikiran para pemeluk agama sebelum
Islam sejak kekaisaran Byzantium dan Sassanid. Filsafat Yunani maupun akibat
pemberontakan-pemberontakan pada masa Islam awal.

D. Objek Kajian Ilmu Kalam


1. Aqidah Islam
Aqidah Jama’ dari aqoid artinya apa yang dapat diyakini atau dipercayai oleh hati
manusia. Sehingga para ulama Kalam banyak mengarang buku yang berpautan
dengan Ilmu Kalam memberi judul Aqidah antara lain :
• Ibnu Taymiyah: Aqidah Ahlussunnah
• Almaturidiyah: Risalah bil Aqoid
• Al Ghazali :Al Iqtishod Fil I’tiqod
2. Hadits
Hadits Nabi saw. Pun banyak membicarakan masalah-masalah yang dibahas ilmu
kalam.

E. Hukum Mempelajari Ilmu Kalam


1. Wahhabi / Salafi
Mereka mengharamkan ilmu kalam secara muthlaq. Mereka berdalih seandainya ilmu
kalam termasuk urusan agama, sudah pasti hal itu urusan terpenting yang
diperintahkan oleh Rasulullah Saw dan mengajarkan metodenya, memuji ilmu kalam
dan memuji orang-orangnya.
2. Ahlus Sunnah wal Jama’ah
Mengharamkan ilmu kalam secara muthlaq adalah salah dan membolehkan ilmu
kalam secara muthlaq juga salah.Hukum ilmu kalam terbagi menjadi empat : Halal,
sunnah, wajib dan haram menurut sikon. Perkara yang haram terkadang dihukumi
haram karena dzatnya seperti khomer (arak) dan bangkai. Alasan keharaman karena
dzatnya adanya sifat pada dzatnya yaitu khomer sifatnya memabukkan dan bangkai
sifatnya mati. Dan dihukumi haram karena yang lainnya (bukan dzatnya) seperti
makan tanah atau berwudhu dengan air curian. Tanah hukumnya halal tp karena
membahayakan jika dimakan maka menjadi haram. Demikian juga air hukumnya
halal tapi karena diperoleh dengan cara mencuri maka hukumnya haram.

F. Syi’ah
Syi’ah termasuk fiqroh yang paling awal di banding fiqroh – fiqroh yang lain,
Pertama ada adalah fiqroh Syi’ah. Dalam Syi’ah banyak subsabte , ada 2 kelompok :
1. Golongan Zaidiyah
Yaitu golongan yang berpendapat tidak ada (surah/hadits) yang menjelaskan
dengan konkret tentang Sayyidina Ali Allahu Waladi.
2. Golongan Imamia
Yaitu golongan yang menyatakan ada hadits yang jelas/tegas tentang Sayyidina
Ali.
3. Golongan Ismaliyah
4. Golongan Itsna Asyariyah

Penilaian mereka kepada Sayyidina Ali itu ada 3 golongan:


1. Mufadhilah
Mengutamakan Sayyidina Ali tanpa mengkafirkan para sahabat yang lain.
2. Rofidho
Golongan yang mengutamakan Sayyidina Ali dan menganggap para sahabat yang
lain kufur (karena para sahabatdi anggap mengingkari Rasulullah)
3. Ghulat
Golongan yang berlebihan (ada sifat ketuhanan/kenabian dalam Sayyidina Ali)
Pokok Ajaran dalam Syi’ah
1. Isma’
Kepala Negara imam ke 12, yang memang harus Ma’shum (yang terpelihara)
2. Mempercayai adanya Raja’
Munculnya imam yang lama tersembunyi/ mempercayai hidup lagi setelah mati
3. Mahdiyah
Kepercayaan yang menyatakan bahwa kelak ada
4. Taqiyah
Menampakkan sesuatu yang lain dengan yang ada didalam hatinya (munafik)

Fiqihnya syi’ah
Dalam Ushul Fiqih Syi’ah:
1. Al Qur’an yang ditafsirkan sendiri
2. As Sunnah / hadits menurut riwayat mereka
3. Adalah pendapat – pendapat imam yang di anggap ma’shum oleh mereka

Anda mungkin juga menyukai