Anda di halaman 1dari 28

STIKes Borneo Cendekia Medika Pangkalan Bun

ELISA (ENZYMES-LINKED IMMUNOSORBENT


ASSAY)

OLEH : YULIYANTI
NIM : 213410011
D3 ANALIS KESEHATAN
APA ITU ELISA?

ELISA (enzyme-linked immunosorbent assay) adalah teknik uji


berbasis pelat yang dirancang untuk mendeteksi dan mengukur
peptida, protein, antibodi, dan hormon (Voller, 2020).
ELISA (Enzyme-linked immunosorbent assay) adalah uji serologis
yang umum digunakan di berbagai laboratorium imunologi (Ketua
Laboratorium GAKI, 2018).
PRINSIP KERJA ELISA
ELISA mengandalkan antibodi spesifik untuk mengikat antigen
target, dan sistem deteksi untuk menunjukkan keberadaan
dan jumlah pengikatan antigen. Untuk memaksimalkan
sensitivitas dan presisi pengujian, pelat harus dilapisi
dengan hati-hati dengan antibodi afinitas tinggi
(Clark et al, 1985).
*afinitas adalah kemampuan untuk mengikat erat molekul.
Antigen dalam fase cair diimobilisasi pada fase padat,
seperti pelat mikrotiter yang terdiri dari polistirena
kaku, polivinil klorida, dan polipropilena
(Sakamoto et al, 2018).
ANTIGEN DAN ANTIBODI
ANTIGEN ANTIBODI

Antigen adalah zat asing yang Antibodi adalah molekul glikoprotein


besar / protein diproduksi oleh B-
ada di dalam tubuh. Antigen
limfosit selama respon imun humoral
termasuk molekul dan sel “bukan terhadap antigen yang dimasukkan ke
diri”, contoh : protein asing, dan dalam tubuh
virus (Gan et al, 2013).
(Gan et al, 2013).
*humoral : sistem kekebalan tubuh yang dimediasi antibodi)
COATING
(PELAPISAN)

PROSEDUR BLOCKING
(PEMBLOKIRAN)

DASAR DETECTION

ELISA
(PENDETEKSIAN)

(Alhajj et al, 2021).


READ RESULT
(PEMBACAAN
HASIL)
Pelat / sumuran polystyrene diberi
COATING
(PELAPISAN) perlakuan dengan larutan antigen atau
keluarkan cairan antibodi.
dan cuci pelat
atau sumuran
cairan berbasis protein yang tidak
BLOCKING
(PEMBLOKIRAN) terkait digunakan untuk menutupi semua
keluarkan cairan situs yang tidak terikat disumuran
dan cuci pelat
atau sumuran
antibodi terkonjugasi berlabel enzim
DETECTION
(PENDETEKSIAN) atau antigen secara spesifik mengikat
keluarkan cairan antigen atau antibodi target
dan cuci pelat
atau sumuran

READ RESULT substrat ditambahkan dan sinyal yang


(PEMBACAAN dihasilkan oleh reaksi enzim-substrat
HASIL) diukur (Alhajj et al, 2021).
ELISA
Reader
4 Jenis ELISA
4 JENIS ELISA (Sakamoto et al,2018).

DIRECT ELISA INDIRECT ELISA

(Sumber : Voller, 2021)


4 JENIS ELISA (Sakamoto et al,2018).

SANDWICH ELISA COMPETITIVE ELISA

(Sumber : Voller, 2021)


DIRECT ELISA
Direct ELISA adalah gaya dasar
dari semua teknik ELISA dan
merupakan jenis ELISA yang
pertama kali dikembangkan
(Sakamoto et al,2018).

Prinsip Dasar Direct ELISA


atau ELISA Langsung (Sumber : Sakamoto et al, 2018)

Antibodi terkonjugasi
Antigen ditempelkan berlabel enzim
Penambahan substrat

dan perubahan warna


pada sumuran dengan ditambahkan dan
cara adsorpsi. berikatan dengan antigen maka akan didapatkan
kemudian diinkubasi. hasilnya
PROSEDUR DIRECT ELISA
sumuran atau well diisi dengan 100 mikroliter antigen / serum pasien dalam
coating buffer.
setelah itu inkubasi dalam suhu ruangan selama 3 jam.
selanjutnya, keluarkan cairan dan cuci sumuran atau well dengan buffer
fosfat (PBS).
kemudian isi well/ sumuran dengan 100 mikroliter antibodi terkonjugasi
berlabel enzim dan inkubasi selama 1 jam dalam suhu ruangan.
setelah itu, keluarkan cairan dan cuci sumuran untuk kedua kali nya dengan
buffer fosfat (PBS).
langkah selanjutnya, tambahkan substrat dan perubahan warna akan
terjadi.
penambahan substrat akan menyebabkan
perubahan warna pada sumuran dan kemudian
hasil akan dibaca dengan ELISA reader yang
memiliki prinsip dasar spektrofotometer. Hasil
akan dibaca absorbansi nya dengan panjang
gelombang 450nm.
KELEBIHAN DAN KELEMAHAN
DIRECT ELISA
KELEBIHAN KELEMAHAN
1. tindakan menempelkan enzim pada antibodi
1. pada direct ELISA hanya satu dapat mengganggu lokasi pada antibodi
antibodi yang dibutuhkan dan yang seharusnya bereaksi dengan antigen.
membutuhkan lebih sedikit waktu Hal ini dapat menurunkan reaktivitas
untuk menyelesaikan pengujian. antibodi.
2. potensi reaktivitas silang non- 2. ada lebih sedikit fleksibilitas dalam
spesifik dari antibodi sekunder pemilihan sistem deteksi substrat-enzim,
sepenuhnya dihilangkan dan antibodi berlabel harus dibuat untuk
(Martines, 2021). setiap percobaan elisa (Martines, 2021).
Prinsip Dasar Indirect ELISA
atau ELISA Tidak Langsung (Sumber : Sakamoto et al, 2018)

Antigen Antibodi primer Penambahan antibodi Penambahan substrat


ditempelkan pada ditambahkan dan sekunder terkonjugasi dan perubahan warna
sumuran dengan berikatan dengan berlabel enzim dan maka akan
didapatkan
antigen kemudian berikatan dengan hasil.
cara adsorpsi.
diinkubasi. antibodi primer
kemudian diinkubasi
PROSEDUR INDIRECT ELISA
sumuran atau well diisi dengan 100 mikroliter antigen
/ serum pasien dalam coating buffer.
setelah itu inkubasi dalam suhu ruangan selama 3 jam.
selanjutnya, keluarkan cairan dan cuci sumuran atau
well dengan buffer fosfat (PBS).
kemudian, blokir atau stop situs pengikatan antigen
dengan menambahkan 200 mikroliter blocking buffer
(5% skim milk di dalam 0.2% PBS).
selanjutnya inkubasi dalam suhu ruangan selama 1
jam.
PROSEDUR INDIRECT ELISA
selanjutnya, keluarkan cairan dan cuci sumuran atau
well kedua kalinya dengan buffer fosfat (PBS).
setelah itu masukkan 100 mikroliter antibodi primer
yang telah di dilusi kedalam well.
selanjutnya, inkubasi selama 2 jam pada suhu
ruangan.
kemudian, keluarkan cairan dan cuci sumuran atau
well ketiga kalinya dengan buffer fosfat (PBS).
selanjutnya tambahkan 100 mikroliter antibodi
sekunder terkonjugasi berlabel enzim kedalam well.
PROSEDUR INDIRECT ELISA
lanjut, inkubasi selama 1 jam dalam suhu ruangan.
kemudian, keluarkan cairan dan cuci sumuran
atau well ke4 kalinya dengan buffer fosfat
(PBS).
selanjutnya, masukkan 100 mikroliter substrat
kedalam well dan liat perubahan hasilnya.
mikrotiter kemudian dimasukkan kedalam ELISA
reader dan dihitung absorbasi nya dengan
panjang gelombang 450nm.
LANGKAH YANG LEBIH
KOMPLEKS MENINGKATKAN
KELEBIHAN AKURASI HASIL

INDIRECT PEMERIKSAAN DENGAN


MENGGUNAKAN INDIRECT
ELISA ELISA (Martines, 2021).
KELEMAHAN INDIRECT ELISA

indirect ELISA memakan waktu


karena langkah- langkah yang
lebih panjang daripada direct
ELISA (Martines, 2021).
INDIRECT ELISA
KESIMPULAN
ELISA adalah teknik uji berbasis pelat yang digunakan untuk
mendeteksi dan mengukur peptida, protein, antibodi, dan
hormon didalam serum pasien. ELISA umum digunakan untuk uji
serologis diberbagai laboratorium imunologi. Memiliki prinsip
kerja yaitu mengandalkan antibodi spesifik untuk mengikat
antigen target dan sistem deteksi untuk menunjukkan
keberadaan antigen serta pembacaan hasil oleh ELISA reader
yang memiliki prinsip dasar fotometer. Prosedur dasar ELISA
meliputi pelapisan, pemblokiran, pendeteksian, dan pembacaan
hasil. ELISA dibagi menjadi 4 jenis yaitu direct, indirect,
sandwich, dan competitive ELISA.
Direct ELISA menggunakan 3 komponen yaitu antigen,
antibodi terkonjugasi berlabel enzim, dan substrat.
Sedangkan Indirect ELISA menggunakan 4 komponen
yaitu antigen, antibodi primer terkonjugasi, antibodi
sekunder terkonjugasi berlabel enzim dan substrat.
Direct ELISA memiliki keuntungan waktu yang lebih
singkat sedangkan Indirect ELISA lebih memakan
waktu. Indirect ELISA karena memiliki langkah yang
lebih kompleks menghasilkan hasil yang lebih
berakurasi tinggi dibandingkan Direct ELISA
Daftar Pustaka
Sekian dan
Terima kasih
LAMPIRAN
PERTANYAAN
1. a) Apa yang dimaksud antibodi spesifik ? (Dedy Apriyanto / 213410002)
b) Bagaimana cara meningkatkan sensitivitas ELISA ?
2. Mengapa substrat dapat mengubah warna ? (Lisa Anggreani / 213410007)
3. Reagen apa saja yang digunakan dalam ELISA ? (Fajar Setiawan / 213410004)
JAWABAN
1. a) antibodi spesifik adalah antibodi yang khusus digunakan untuk berikatan dengan
setiap antigen. contoh pada pemeriksaan HIV antibodi spesifik yang digunakan akan
berbeda dengan antibodi pada pemeriksaan toksoplasmosis.
b) Dengan cara setiap langkah pada ELISA harus diinkubasi agar sensitivitas ELISA
dan hasil nya akan menjadi jauh lebih akurat.
2. Karena substrat akan bereaksi dengan antibodi berlabel enzim yang menyebabkan
perubahan warna sebagai hasil reaksi.
3. PBS atau buffer fosfat, antibodi primer terkonjugasi dan antibodi sekunder
terkonjugasi berlabel enzim pada indirect ELISA, dan skim milk pada buffer fosfat
sebagai blocking buffer.

Anda mungkin juga menyukai