Anda di halaman 1dari 33

BUKU AJAR

TEORI EKONOMI

MIKRO
MEMPOSISIKAN HARGA
PADA PERMINTAAN DAN PENAWARAN

SOKO WIKARDOJO
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI
2018
KATA PENGANTAR

Buku Teori Ekonomi Mikro ini memberikan panduan untuk mempelajari


kegiatan sebuah usaha dalam bidang ekonomi, melalui teori harga. Buku ini
mengambil contoh di Indonesia untuk lebih mudah dipahami bagi mahasiswa
Indonesia, sedangkan contoh di luar Indonesia untuk melengkapinya.
Harapan kami buku ini dapat digunakan sehari-hari bagi mahasiswa untuk
mengembangkan diri dari lingkungan yang ada. Diharapkan potensi daerah sekitar
mahasiswa dapat diolah untuk lebih produktif di kemudian hari.
Dosen tidak cukup waktu untuk menjelaskan secara rinci semua hal. Mahasiswa
harus inisiatif memperkaya diri dengan membaca buku teori yang ada di
perpustaaan/ membeli buku/ browsing di internet.
Tugas dosen adalah menguji kemampuan mahasiswa dalam menyerap materi inti
kuliah dan kemampuan untuk mencari pustaka guna memperoleh wawasan
berpikir.
Mengacu sistem satuan kredit semester, 1 sks setiap minggu:
 1 jam kegiatan terjadual, istirahat 5-10 menit
 1-2 jam tugas terstruktur: PR
 1-2 jam tugas mandiri: baca buku
Ucapan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu
terwujudnya buku ini, khususnya kepada Antonio Hori Yuliani. Kami tetap
menerima saran yang diperlukan untuk menyempurnakan di kemudian hari

Malang, 16 September 2018

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAGIAN SATU PENDAHULUAN


BAB 1 TEORI EKONOMI MIKRO

BAGIAN DUA KESEIMBANGAN


BAB 2 PERMINTAAN, PENAWARAN DAN KESEIMBANGAN
BAB 3 ELASTISITAS
BAB 4 UTILITI
BAB 5 KURVA KEPUASAN SAMA
BAB 6 SIFAT PERMINTAAN

BAGIAN TIGA PRODUKSI


BAB 7 TEORI PRODUKSI
BAB 8 BIAYA PRODUKSI
BAB 9 KENDALA PRODUKSI

BAGIAN EMPAT PERSAINGAN


BAB 10 PERSAINGAN SEMPURNA
BAB 11 MONOPOLI MURNI
BAB 12 MONOPOLISTIS DAN OLIGOPOLI
BAB 13 HARGA DAN PENGGUNAAN FAKTOR PRODUKSI

BAGIAN LIMA PENUTUP


BAB 14 EKONOMI KESEJAHTERAAN

DAFTAR PUSTAKA
INDEX
TENTANG PENULIS
BAGIAN SATU
PENDAHULUAN
BAB 1
TEORI EKONOMI MIKRO
Teori ekonomi mikro atau teori harga
Adalah teori tentang perilaku ekonomi untuk mengambil keputusan secara individu
seperti konsumen, pemilik sumber-sumber daya dan perusahaan-perusahaan bisnis dalam
perekonomian bebas (Dominick Salvatori, h 3)

Harga (Kotler, 1996: 340) adalah :


“Jumlah uang yang ditagihkan untuk suatu produk atau jasa, jumlah nilai yang
dipertukarkan konsumen untuk manfaat memiliki atau menggunakan produk
atau jasa.
Harga ada di sekeliling kita. Anda membayar sewa untuk rumah susun, biaya
untuk pendidikan, tarif kepada dokter. Perusahaan penerbangan, kereta api, taksi
dan bus memungut ongkos; fasilitas umum menamakan harga dengan sewa, bank
mengenakan bunga atas uang yang anda pinjamkan. Harga untuk mengemudikan
mobil di jalan bebas hambatan disebut tol, dan perusahaan yang menanggung
asuransi mobil menarik premi. Dosen tamu meminta honorarium untuk
menceriterakan kepada anda mengenai pejabat yang menerima suap karena
membantu orang yang tidak jujur mencuri bea yang dikumpulkan oleh asosiasi
perdagangan. Perkumpulan tempat anda terdaftar sebagai anggota mungkin
melakukan penilaian untuk membayar biaya yang tidak biasa. Harga dari seorang
ekskutif adalah gaji, harga dari tenaga penjual mungkin adalah komisi, dan harga
pekerja adalah upah. Akhirnya, walaupun ahli ekonomi tidak akan setuju, banyak
di antara kita merasa pajak pendapatan adalah harga yang kita bayar karena
diperbolehkan mencari uang”

Sumberdaya (Dominick Salvatori, h 6)


a. Sumberdaya ekonomi
Adalah faktor-faktor produksi atau masukan berupa sumberdaya manusia
(keahlian), sumberdaya alam (tanah), sumber daya modal (keuangan,
peralatan), yang terbatas persediaannya
b. Sumberdaya bukan ekonomi
Sumberdaya yang tak terbatas persediannya misalkan udara

Konsep kelangkaan
Ilmu ekonomi dan ekonomi mikro dipelajari karena adanya kelangkaan barang
dan jasa (Roger LeRoy Miller, h 2)

Soal
1. Jelaskan sumberdaya ekonomi daerah asal anda dengan contoh kasus
harga barang dan jasa
BAGIAN DUA
KESEIMBANGAN
BAB 2
PERMINTAAN, PENAWARAN DAN KESEIMBANGAN
Skema model ekonomi sederhana (Dominick Salvatore, h.8)

Gambar bagian atas menunjukkan rumah tangga membeli barang dan jasa dari
perusahaan bisnis, pengeluaran konsumsi rumah tangga menunjukkan pendapatan
yang diterima perusahaan bisnis.
Gambar bagian bawah menunjukkan perusahaan membeli jasa, sumberdaya
ekonomi dari rumah tangga. Biaya produksi perusahaan bisnis merupakan pendapatan
untuk rumah tangga.
Rumah tangga menimbulkan permintaan untuk barang dan jasa, sedangkan
perusahaan bisnis memberi jawaban melalui penawaran barang dan jasa. Permintaan
dan penawaran tiap barang dan jasa menentukan harga. Untuk dapat memproduksi
barang dan jasa, perusahaan bisnis meminta sumber daya ekonomi atau jasa mereka.
Teori mikroekonomi memperhatikan persoalan:
1. Apa yang diproduksi
2. Bagaimana memproduksi
3. Untuk siapa diproduksi
Hukum permintaan
Bila harga naik maka jumlah komoditi yang dibeli turun, bila harga turun maka
jumlah komoditi yang akan dibeli akan naik.
Dengan rumus Qd = 8 –Px maka didapatkan

Hukum penawaran
Bila harga rendah maka semakin sedikit barang yang ditawarkan, bila harga naik
maka semakin banyak barang yang ditawarkan.
Dengan rumus Qs = -40 +20Px maka didapatkan
Keseimbangan
Keseimbangan merujuk pada kondisi pasar yang sekali dicapai cenderung untuk
bertahan. Bila komoditi yang diminta dalam pasar per unit waktu sama dengan komoditi
yang ditawarkan.

Soal:
Buat tabel dan gambar keseimbangan fungsi permintaan (demand) dan fungsi
penawaran (supply)
Qd = kd -Px
Qs = -ks +Px
kd = dua angka terakhir nim masing-masing mahasiswa
ks= satu angka terakhir nim masing-masing mahasiswa
BAB 3
ELASTISITAS
Elastisitas = Perubahan relatif kualitas permintaan
Perubahan relatif dalam harga
 = eta = q/q = q x P
P/P P q

Contoh
P = rupiah per buah
q = 100 buah per unit periode
P = 1 rupiah per buah
q = -5 buah (penurunan)

 = q x P = -5 x 5 = -25 = -0,25
P q 1 100 100

Elastisitas harga permintaan ditentukan oleh:


1. Adanya dan miripnya barang pengganti.. makin banyak barang pengganti makin
besar elastisitas harga
2. Bobot atau arti penting barang tersebut bagi keseluruhan anggaran konsumen. Kian
besar persentase pemasukan nyata total yang dibelanjakan untuk barang tersebut,
kian besar elastisitas harga permintaan orang itu untuk barang tersebut
3. Lama waktu yang tersedia bagi penyesuaian terhadap perubahan harga. Semakin
lama perubahan itu berlangsung, akan semakin besar informasi yang mengalir
tentang perubahan harga itu, artinya semakin banyak orang mengetahuinya.
Konsumen akan semakin berkesempatan menyesuaikan konsumsinya. Bila semakin
murah akan bertambah konsumen, bila semakin mahal akan bertambah barang
penggantinya.
Barang inferior
Adalah barang yang kuantitas permintaannya menurun bila pendapatan konsumen
naik, dan sebaliknya.
Total Revenue (TR)
Adalah harga per satuan (unit) dikalikan jumlah permintaan.
Pendapatan Marginal (MR)
Adalah besarnya perubahan pendapatan total berkaitan dengan perubahan satu
satuan jumlah penjualan
MR = TR
Q

Pendapatan rata-rata (AR)


Adalah pendapatan total dibagi jumlah permintaan
AR = TR = P x Q =P
Q Q
A. Inelastis

Keterangan:

Harga barang naik permintaan terhadap barang tidak banyak berubah. Jika
harga barang tersebut naik namun permintaan terhadap barang tersebut tidak
banyak berubah maka tidak di butuhkan barang pengganti.

B. Elastisitas

Keterangan :

Barang dapat dikatakan elastisitas jika Harga barang naik permintaan terhadap
barang tersebut banyak berubah. Jika harga barang A naik maka permintaan
terhadap barang A akan menurun oleh karena itu maka akan dibutuhkan barang
pengganti yang memiliki fungsi yang sama dengan barang A.

Soal:
Jelaskan tentang elastisitas berkaitan dengan tugas anda
BAB 4
UTILITI
Total dan Marjinal Utiliti
Individu meminta suatu komoditi tertentu karena kepuasan atau kegunaan (utiliti)
yang diterima dari mengkonsumsi komoditi itu. Sampai pada titik tertentu, semakin
banyak unit komoditi yang dikonsumsi individu tersebut per unit waktu, semakin besar
utiliti total yang diterima. Meskipun utiliti total meningkat, ekstra atau utiliti marjinal
yang diterima dari mengkonsumsi tiap unit tambahan komoditi itu biasanya menurun.
Pada beberapa tingkat konsumsi, utiliti total yang diterima individu dari
mengkonsumsi komoditi itu akan mencapai maksimum dan utiliti marjinal akan menjadi
nol. Inilah yang dinamakan saturation point (titik jenuh). Unit-unit tambahan dari
komoditi itu menyebabkan utiliti total turun dan utiliti marjinal menjadi negatif karena
persoalan penyimpanan dan pembuangan

Mengukur utiliti dari pendapatan total


M = Px . Qx + Py . Qy
M = pendapatan total
Px = harga barang x
Py = harga barang y
Qx = jumlah barang x
Qy = jumlah barang y

Pada waktu tertentu konsumsi suatu barang sebagai suatu kebutuhan tertentu akan
mencapai titik kejenuhan dimana pada titik tersebut orang-orang sudah bosan
mengkonsumsi barang tersebut dengan bentuk olahan dan fungsi yang sama mka hal
tersebut dapat berpengaruh pada menurunya produksi barang tersebut ,maka fungsi
dan olahan barang tersebut harus dialihkan menjadi olahan dan fungsi yang berbeda.
Maka dengan demikan kejenuhan dapat di atasi dan konsumsi barang tersebut dapat
meningkat dan tidak mengalami penurunan.

Soal:
Jelaskan tentang utiliti berkaitan dg tugas anda
BAB 5
KURVA KEPUASAN SAMA
Kurva kepuasan sama (Indiferrence Curve)

Suatu kurva kepuasan sama menunjukkan berbagai kombinasi dari komoditi X


dan komoditi Y yang menghasilkan utiliti atau kepuasan sama kepada consumen.
Kurva kepuasan sama yang lebih tinggi menunjukkan jumlah kepuasan yang
semakin besar, sebaliknya kurva yang lebih rendah menunjukkan jumlah
kepuasan yang kurang.

Garis kendala anggaran

20

15

10

Memperlihatkan semua kombinasi yang berbeda dari dua komoditi yang dapat
dibeli seorang konsumen, dengan mengetahui pendapatannya yang berbentuk
uang dan harga-harga kedua komoditi tersebut.
Keseimbangan konsumen
Seorang konsumen berada dalam keseimbangan apabila diketahui kendala
pendapatannya dan harga, konsumen itu memaksimalkan utiliti total dari
pengeluarannya, mengacu pada garis anggarannya untuk mencapai kurva
kepuasan sama yang paling tinggi.
20

15
barang A

10

0
1 5 10
Barang B

Karena harga barang A naik maka konsumen memaksimalkan utiliti total atau
kepuasan dari pengeluarannya, itu akan berdampak pada pengeluaran anggaran
yang tinggi untuk mengatasi hal itu maka harus diseimbangkan dengan barang
pengganti yaitu barang B. misalnya Jika kita membeli barang A 14 Kg + 1 Kg
barang B sama puasnya dengan membeli 5 Kg barang A + 7 Kg barang B. Dengan
demikian anggaran yang dikeluarkan tidak berubah.

Soal:
Jelaskan tentang kurva kepuasan sama berkaitan dengan tugas anda

BAB 6
SIFAT PERMINTAAN

Pendekatan baru terhadap teori konsumen menurut Lancaster, seorang konsumen


meminta suatu barang karena sifat barang-barang itu. Karena sifat-sifat inilah, bukan
barang itu sendiri yang menimbulkan utiliti (kepuasan). Misalkan konsumen meminta
gula karena sifat manisnya. Sifat bisa lebih dari satu. Teori Lancaster memungkinkan:

1. Barang-barang pengganti dapat dijelaskan dalam arti kepemilikan beberapa sifat


umum.
2. Perkenalan barang-barang baru dapat dipertimbangkan
3. Perubahan dampak kualitas dapat dipelajari

30

25

20

15

10

Keterangan:

Barang A dan barang B memiliki sifat yang sama namun juga memiliki sifat yang beda
perbandingan dua sifat dari dua barang ini dapat membuktikan bawa bukan hanya
fungsi dari barang itu saja yang dapat menimbulkan utiliti tapi sifat-sifat barang itu
sendiri juga dapat menimbulkan utiliti.

Soal:
Jelaskan tentang sifat-sifat permintaan konsumen berkaitan dengan tugas anda
BAGIAN TIGA PRODUKSI

BAB 7
TEORI PRODUKSI
Teori produksi
Suatu fungsi produksi yang sederhana diperoleh dengan penggunaan berbagai
jumlah tenaga kerja alternatif per unit waktu untuk mengerjakan produk tertentu dan
mencatat produk yang dihasilkan per unit waktu

Tenaga kerja Total produksi


0 0
15 500
20 1000
25 1500
30 2000
35 2500
40 2500
45 2000
50 1500

3000

2500

2000
Produksi

1500

1000

500

0
5 10 15 20 25 30 35 40 45 50
Tenaga Kerja

Keterangan:

Suatu perusahaan barang dikatakan efisien apa bila memiliki tenaga kerja sekitar 20 – 45
orang unuk memproduksi barang dan memperoleh produksi 1000-2500 barang. Jika
jumlah tenaga kerja 20 orang produksi dianggap efisien, bila produksi bertambah maka
dilakukan penambahan tenaga kerja. Saat jumlah tenga kerja 45, terjadi penurunan
produksi maka penambahan tenaga kerja berikutnya tidak efisien. Efisien tertinggi terjadi
pada saat tenaga kerja berjumlah 35 dan 40.
160

140

120

100
modal

80

60

40

20

0
5 10 15 20 25 30 35 40 45 50
tenaga kerja

Pada perusahaan beras hanya membutuhkan sedikit tenaga kerja, namun modal yang
diperlukan banyak karena dalam proses pengolahan padi menjadi beras menggunakan
mesin dimana mesin sangat dibutuhkan dalam pengolahan dan produksi beras. Bila
tenaga kerja 20 (sedikit) modal yang di butuhkan 80 juta (banyak). Bila tenaga kerja 35
(banyak) modal yang dibutuhkan 40 juta (sedikit).

Soal:
Jelaskan tentang teori produksi berkaitan dengan tugas anda

BAB 8
BIAYA PRODUKSI
Biaya produksi

Biaya produksi adalah akumulasi dari semua biaya-biaya yang dibutuhkan dalam


proses produksi dengan tujuan untuk menghasilkan suatu produk atau barang.

Pada harga pokok menghasilkan biaya produksi 100 kita tentukan untung 20%
dari harga pokok produksi jadi 100+20 = 120 harga maksimum jual. Jika jumlah
produksi melebihi 4 maka biaya produksi akan naik, pembeli belum tentu akan
membeli karena mahal. Maka jumlah produksi yang harganya bisa diterima
pembeli berjumlah 2-4.

Q TFC TVC FC
0 60 0 60
1 60 30 90
2 60 40 100
3 60 45 105
4 60 55 115
5 60 75 135
6 60 120 180

Keterangan:

 Q: jumlah produksi
 TFC: biaya tetap total
 TVC: biaya variable total
 TC: total biaya
200
180
160
140
jumlah biaya

120
100
TFC
80
TVC
60 TC
40
20
0
0 1 2 3 4 5 6 7
tenaga kerja

Soal:
Jelaskan tentang biaya produksi berkaitan dengan tugas anda

BAB 9
KENDALA PRODUKSI

Kendala produksi
Soal:
Jelaskan tentang kendala produksi berkaitan dengan tugas anda
BAGIAN EMPAT
PERSAINGAN
BAB 10
PERSAINGAN SEMPURNA

Harga dan keluaran dalam persaingan sempurna

Pasar disebut bersaing dengan sempurna jika:


1. Jika terdapat sejumlah besar penjual dan para pembeli barang,
sehingga tindakan-tindakan dari individu tidak dapat mempengaruhi
harga barang.
2. Produk-produk dari seluruh perusahan dalam pasar adalah homogen.
3. Terdapat mobilitas faktor-faktor yang sempurna.
4. Para konsumen, para pemilik faktor-faktor didalam pasar mempunyai
pengetahuan yang sempurna mengenai harga-harga dan biaya-biaya
yang sekarang daan yang akan datang.

Soal:
Jelaskan tentang harga dan keluaran dalam persaingan sempurna berkaitan dengan
tugas anda
BAB 11
MONOPOLI MURNI

Harga dan keluaran dalam monopoli murni

Monopoli murni adalah bentuk organisasi dimana terdapat perusahaan tunggal


yang menjual barang untuk mana tidak terdapat pengganti-pengganti yang serupa

Soal:
Jelaskan tentang harga dan keluaran dalam monopoli murni berkaitan dengan tugas
anda
BAB 12
MONOPOLISTIS DAN OLIGOPOLI

Harga dan keluaran dalam monopolitis dan oligopoli

 Monopolistis, persaingan mnopolistis merujuk pada organisasi


pasar dimana terdapat banyak perusahaan yang menjual barang-
barang yang hampir serupa tetapi tidak sama.

 Oligopoli merupakan organisasi pasar dimana terdapat beberapa


penjual suatu komoditi. Oleh sebab itu, tindakan-tindakan setiap
penjual akan mempengaruhi penjual-penjual lain, kecenderungan
akan terjadi pengaturan harga oleh kelompok beberapa penjual.

Soal:
Jelaskan tentang harga dan keluaran dalam monopolitis dan oligopoli berkaitan dengan
tugas anda
BAB 13
HARGA DAN PENGGUNAAN FAKTOR PRODUKSI

Monopsoni
adalah organisasi pasar di mana terdapat pembeli tunggal untuk satu faktor
produksi tertentu. Contohnya kota pertambangan, perusahaan tambang pemilik tunggal
tenaga kerja dan semua sarana prasarana yang ada di pertambangan.

Soal:
Jelaskan tentang monopsoni berkaitan dengan tugas anda
BAGIAN LIMA
PENUTUP
BAB 14
EKONOMI KESEJAHTERAAN

Ekonomi kesejahteraan
Ekonomi kesejahteraan dapat terjadi bila banyak barang (produk) dan individu
(konsumen) dalam persaingan sempurna. Kepuasan konsumen atau kesejahteraan
dapat ditingkatkan tanpa mengurangi kepuasan konsumen lainnya. Terjadi
keseimbangan antara penawaran dan permintaan

Soal:
Jelaskan tentang ekonomi kesejahteraan berkaitan dengan tugas anda
DAFTAR PUSTAKA
1. Edelman, Benjamin and Michael Schwarz. 2015. "Pricing and Efficiency
inthe Market for IP Addresses." American Economic Journal:
Microeconomics, 7(3): 1-23. DOI: 10.1257/mic.20130168
2. Hendarson, Quandt. Microeconomic Theory, McGraw-Hill, Singapore,
1988
3. Koutsoyiannis. Modern Microeconomics, ELBS , Hongkong, 1985
4. Miller, Meiners. Teori Mikroekonomi Intermediate, Raja Grafindo
Persada, Jakarta, 2000
5. Salvatore, Dominick. Teori Ekonomi Mikro. Erlangga. Jakarta,
INDEX
TENTANG PENULIS

Soko Wikardojo, Dr., S.E., Ir., S.T., M.T., M.Akun.


HP. 08179601624
Surel : sokowikardojo@yahoo.co.id

Doktor dalam bidang ilmu ekonomi, mendalami akuntansi tarif (mikro ekonomi)
retribusi (perpajakan makro ekonomi) terminal (prasarana transportasi).
Dilahirkan di Malang tanggal 16 September 1960, anak pertama dari enam
bersaudara, pasangan Drs. Widomoko, ST, MSi, dengan Soewarti. Telah menikah
dengan Dr. dr. Asih Tri Rachmi Nuswantari, MM, dan dikaruniai tiga anak
dengan empat cucu.
Pendidikan yang ditempuh di mulai dari TK Sriwedari Malang tahun 1968, SD
Sriwedari Malang tahun 1973, SMPN 1 Malang tahun 1976, SMAN 3 Malang
tahun 1980, S1 Teknik Arsitektur ITS Surabaya tahun 1987, S2 Rekayasa
Transportasi Sipil Universitas Brawijaya Malang tahun 2001, S1 Akuntansi STIE
Indonesia Malang tahun 2002, S1 Teknik Sipil STT Malang tahun 2002, S3 Ilmu
Ekonomi Universitas Merdeka Malang tahun 2012 dan S2 Akuntansi Universitas
Negeri Malang tahun 2017.
Karier dimulai dengan wirausaha mendirikan perusahaan jasa konsultan teknik
CV Bina Rancang tahun 1987. Sebagai pengajar di STT Malang tahun 1998,
Universitas Muhammadiyah Malang tahun 2003, STIE Indonesia Malang tahun
2004 dan Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang tahun 2013. Sebagai
anggota profesi Ahli Madya pada Ikatan Arsitek Indonesia tahun 1996, Himpunan
Pengembangan Jalan Indonesia tahun 2007 dan Ikatan Akuntan Indonesia tahun
2014. Pengalaman proyek; gedung Rektorat UM, gedung FIS UM, GOR Graha
Cakrawala UM, gedung FK Unibraw, gedung FIK Unibraw, gedung Entrepreneur
Unibaw, gedung FEB Unibraw, gedung kuliah Unisma, gedung STT Malang,
gedung Akbid Kendedes, Bandara Abdulrahman Saleh, jalan tembus Gadang
Bumiayu, GOR Mastrip Probolinggo, gedung RS Paru Jember, gedung Bea Cukai
Juanda. Aktif di organisasi kemasyarakatan sebagai ketua umum invitasi silat
Perisai Diri di ITS tahun 1985, koordinator wilayah Karangtaruna wilayah
Pembantu Gubernur di Malang tahun 1991. Ketua Presidium Forum Mahasiswa
Pascasarjana Indonesia tahun 2000, pengurus KONI Kota Malang tahun 2002 dan
ketua PBVSI Kota Malang tahun 2003.
Mendapat penghargaan Pemuda Pelopor Penciptaan Lapangan Kerja tahun 1991
dan Pembina Olahraga 2005 dari Walikota Malang

Karya ilmiah:
1. Perancangan Terminal Bis Arjosari Malang, Tugas Akhir, PS S1 T.Arsitektur
ITS, Surabaya, 1987.
2. Analisis Pergerakan Orang dan Kendaraan di Terminal Bus yang
Mempengaruhi Retribusi Terminal Bus (Studi Kasus Terminal Bus di Jawa
Timur, Tesis, PS S2 T.Sipil PPS Unibraw, Malang, 2001.
3. Pentingnya Variabel Kepeloporan untuk Meningkatkan Pendapatan
Perusahaan yang Mempengaruhi Penentuan Insentif Dalam Sistem
Penggajian Karyawan (Studi Kasus Pada PT.Terminal Petikemas Surabaya),
Skripsi, PS S1 Akuntansi STIEI, Malang, 2002.
4. Analisis Variabel yang Mempengaruhi Perancangan Pengembangan Bandar
Udara (Studi Kasus Bandar Udara Juanda Sidoarjo), Skripsi, PS S1 T.Sipil
STTM, Malang, 2002.
5. Pengaruh Kompetensi, Kebijakan dan Modal Operasional Ekonomi terhadap
Tarif Retribusi Jasa Pemberangkatan Bus di Terminal Bus di Jawa Timur.
Disertasi, PS S3 Ilmu Ekonomi PPS Unmer, Malang, 2012.
6. Mampu Laba: Terjebak Bias Kompetensi. Studi Kinerja Keuangan di
Terminal Angkutan Umum Penumpang Jalan Raya di Jawa Timur, Tesis, S2
Akuntansi Pascasarjana Universitas Negeri Malang, 2017.
7. Pengaruh Motif, Watak, Konsep Diri, Pengetahuan dan Keterampilan Pejabat
terhadap Penentuan Tarif Retribusi. Studi Kasus Retribusi Jasa
Pemberangkatan Angkutan Umum Penumpang Jalan Raya di Terminal
Angkutan Umum Penumpang Jalan Raya di Jawa Timur, DRPM
Kemenristek, 2017.
8. Pulang Kampung Bangun Desa(Studi Pendapatan Alumni PS S1 Akuntansi
FE Unitri d i Kalimantan Barat), Malang, 2018

Anda mungkin juga menyukai