Nim :Gz1905010
Tugas :Tekpan
Daun tanaman purslane mengandung asam lemak n-3 yang tinggi (Aydin
and Dogan, 2010), β-carotene, folic acid, vitamin C, kalium, kalsium dan
berfungsi sebagai anti oksidan (Irawan et al., 2003). Tanaman purslane
juga mengandung protein (2-2,5%), asam linoleat yang mampu
menurunkan kolesterol darah, vitamin A, B, dan C (Raharjo, 2011), juga
kaya akan lemak dan serat kasar (Lishianawati, 2017).
P0 = Bakso berbahan dasar daging ayam yang berasal dari ayam broiler
yang diberi pakan tanpa suplementasi minyak ikan dan tepung purslane
P1 = Bakso berbahan dasar daging ayam yang berasal dari ayam broiler
yang diberi pakan dengan suplementasi minyak ikan 1,5% dan tepung
purslane 0%
P2 = Bakso berbahan dasar daging ayam yang berasal dari ayam broiler
yang diberi pakan dengan suplementasi minyak ikan 1,5% dan tepung
purslane 6%
P3 = Bakso berbahan dasar daging ayam yang berasal dari ayam broiler
yang diberi pakan dengan suplementasi minyak ikan 1,5% dan tepung
purslane 12%
P4 = Bakso berbahan dasar daging ayam yang berasal dari ayam broiler
yang diberi pakan dengan suplementasi minyak ikan 1,5% dan tepung
purslane 18%
Pembuatan Bakso
Ubi kayu merupakan sumber energi, akan tetapi rendah protein, lemak,
vitamin dan mineral. Peningkatan kandungan protein dilakukan melalui
suplementasi dengan bahan pangan sumber protein nabati atau hewani
(Chen et al., 2006). Tepung ikan dan tepung tempe merupakan tepung
sumber protein yang potensial. Tepung ikan mempunyai kandungan gizi
baik karena kandungan asam-asam amino esensial pada ikan cukup tinggi
dan lengkap (Madlen et al., 2015).
Pada proses produksinya, sel ragi yang berperan untuk mengubah gula
menjadi etanol, terpapar berbagai cekaman. Modifikasi komposisi media
pertumbuhan salah satunya dengan suplementasi logam. Suplementasi
logam dapat berfungsi sebagai pelindung suatu sel. Beberapa contoh ion
logam yang dapat berperan sebagai suplemen antara lain Zn2+, Mg2+,
Ca2+, Fe2+ dan Co2+ yang dilaporkan dapat meningkatkan toleransi sel
ragi terhadap cekaman dan juga meningkatkan kinerja fermentasi sel ragi
dalam menghasilkan etanol (Xue, et al., 2008). Salah satu peranan ion
logam dalam sel hidup adalah sebagai kofaktor yang diperlukan untuk
berlangsungnya reaksi enzimatik (Rachman et al., 2018; Rachman et al.,
2019). Ion logam besi merupakan salah satu nutrisi penting untuk sel
eukariot karena berperan dalam berbagai reaksi oksidasi-reduksi sel seperti
pada proses respirasi sel, replikasi DNA dan perbaikan, biosintesis lipid
dan transportasi oksigen, walaupun pada kondisi tertentu dapat menjadi
racun (Li & Ward, 2018).
Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah ekstrak ragi, pepton,
ammonium sulfat, magnesium sulfat heptahidrat, kalsium klorida, asam
borat, niasin, mangan sulfat, pirodoksin HCl, seng sulfat, tiamin HCl,
kalsium D pantotenat, feri klorida, natrium molibdat dihidrat, riboflavin,
asam p-amino benzoate, kalium iodida, asam folat, biotin, DL-metionin,
DL-triptofan, Lhistidin, inositol, glukosa, alkohol dehydrogenase, NAD+,
tetra natrium pirofosfat, semikarbazida HCl, glisin, air suling, dan etanol.
Fortifikasi MSM dalam berbagai jenis produk pangan olahan yang sering
dijumpai dan dikonsumsi sehari-hari bertujuan agar produk dapat
menjangkau beragam target, baik dari berbagai kelompok usia maupun
status ekonomi yang berbeda. MSM yang diaplikasikan sebagai bahan
fortifikan produk pangan olahan dapat diklaim sebagai sumber karotenoid
yang baik dan dapat berkontribusi terhadap pemenuhan AKG vitamin A
sehari-hari karena dapat memenuhi 10 persen atau lebih AKG vitamin A
per takaran saji sesuai yang ditetapkan oleh FDA (FDA, 2009).
Daun kelor atau dengan nama lainnya Moringa Oleifera dapat menjadi
sumber pangan bergizi karena kandungan nutrisi yang tinggi. Moringa
Oleifera pun mudah didapatkan di Indonesia. Moringa mengandung
vitamin C setara 7 ( tujuh ) buah jeruk, vitamin A setara 4 ( empat ) buah
wortel, kalsium setara 4 ( empat ) gelas susu, potasium setara dengan yang
terkandung dalam pisang, dan protein setara 2 ( dua ) botol yogurt. Tetapi
memperhatikan nilai gizi dalam pembuatan kue di hotel jarang menjadi
perhatian bagi atasan atau Demi Chef Pastry. Karena kebanyakan chef
hanya terfokus pada kue yang populer yang sudah umum di pasaran tetapi
tanpa tahu apakah kue tersebut sehat atau tidak.
Pengolahan Pandan Cake Menurut Endang Indriani ( 2017 ) di dalam
bukunya Homemade Baking resep bolu pandan sebagai berikut : Untuk 1
(satu) loyang bolu diameter 20 cm 8 (delapan) buah slice bolu kecil ukuran
10 x 5 cm.
Bahan :
• 200gr mentega/margarin, protein sedang.
• 3 sdm susu bubuk (optioal).
• 1 ½ sdt baking powder.
• ½ sdt garam.
• 200 mili liter (ml) air ekstrak daun pandan.
Ada beberapa kesimpulan yang bisa penulis sampaikan yaitu Variasi kue
di éL ROYALE Hotel Bandung sudah banyak, bagus, dan menarik, tetapi
perlu memperhatikan mutu kue bagi kesehatan masyarakat atau tamu
hotel.
1.Usaha untuk menciptakan variasi kue di éL ROYALE Hotel Bandung
berdasarkan : referensi atau ide baru, sering melakukan uji coba ( test food
), melihat trend kue masa kini sesuai pasar, dan sharing sesama pelaku
kuliner.
2.Proses pengolahan bolu pandan daun kelor hampir sama sepeti bolu pada
umumnya, hanya saja menambahkan daun kelor untuk menambah gizi
pada sebuah bolu. Bolu pandan daun kelor yang penulis olah ini
menggunakan srikaya pandan filling untuk menambah kelezatan kue.
3.Hasil dari pembuatan bolu pandan daun kelor sangat menarik sesuai
selera konsumen dibuktikan dari hasil uji coba yang sudah dinilai baik
oleh masyarakat.
Contoh Produk yang Melalui Proses Komplementasi
Pengaruh Penambahan Tepung Kedelai Terhadap Cita Rasa dan kadar Air
Cppkies ubi Jalar
Ubi jalar merupakan sumber karbohidrat dan sumber energi yang cukup
tinggi. Salah satu jenis ubi jalar yang sering ditemukan di pasaran adalah ubi
jalar ungu (Apriadji, 2009 dalam Siregar, 2010). Ubi jalar ungu mengandung
energi sebesar 108 kkal dalam 100 gram bahan (Mahmud dkk, 2009).
Penambahan tepung kedelai pada tepung ubi jalar ungu karena kedelai
memiliki kandungan gizi yang tinggi. Di antara kacang-kacangan, kadar
protein kedelai paling tinggi yaitu 40,4 gram dalam 100 gram bahan (Mahmud
dkk, 2009). Cookies merupakan makanan ringan yang telah dikenal dan
diminati semua golongan usia (Suarni, 2009). Produk cookies sekarang sudah
banyak mengalami campuran bahan baku dengan berbagai macam tujuan
salah satunya adalah untuk meningkatkan nilai gizi (Reski, 2012).
Potensi Biji Nangka dan Biji Saga Sebagai Bahan baku Pembuatan tempe
Komplementasi
Pembuatan Tempe
Biji nangka dan biji saga dicampur sesuai perlakuan dan
diinokulasikan dengan laru tempe 1% kemudian diaduk hingga rata
selanjutnya dibungkus dengan plastik yang telah dilubangi dan
diinkubasi selama 36 jam.