1. Lingkungan Pengendalian
2. Penaksiran rasio
3. Aktivitas pengendalian
4. Informasi dan komunikasi
5. Pemantauan.
1. Lingkungan Pengendalian
• Pada komponen ini adalah merupakan dasar dari semua komponen
pengendalian intern, menyediakan disiplin dan struktur. Lingkungan
pegendalian menetapkan corak suatu perusahaan dan
mempengaruhi kessadaran pengendalian orang-orangnya.
Sedangkan cakupan lingkungan pengendalian adalah:
• integritas dan nilai etika
• kebijakan dan praktik sumber daya manusia.
• partisipasi dewan komisaris atau komite audit
• struktur organisasi.
• komitmen terhadap kompetesi
• pemberian wewenang dan tanggung jawab.
2. Penaksiran Resiko
Pada komponen pengendalian ini resiko yang relevan dengan pelaporan
keuangan meliputi kejadian dan keadaan intern maupun ekstern yang bisa
terjadi dan secara negatif berpengruh kepada kemampuan entitas untuk
mencatat, mengolah, meringkas dan elaporkan data keuangan dengan asersi
manajemen. Peristiwa yang dapat menimbulkan resiko antara lain :
• perubahan lingkup operasi
• personil baru
• standar akuntansi yang baru.
• sistem informasi yang baru/ dalam perbaikan
• teknologi yang baru
• lini produk, produk dan aktivitas baru
• restrukturisasi perusahaan
• operasi luar negeri.
3. Aktivitas Pengendalian
Definisi aktivitas pengendalian adalah kebijakan dan
prosedur yang membantu memastikan bahwa arahan dari
manajemen dilaksanakan. Aktivitas pengendalian yang
terkait degan audit dapat dikelompokkan sebagai
prosedur dan kebijakan yang berkaitan dengan:
• review terhadap kinerja
• pemisahan tugas.
• pengolahan informasi
• pengendalian fisik.
4. Informasi dan Komunikasi
• Kualitas informasi berimbas kepada kemampuan manajemen dalam
mengambil keputusan yang semestinya dalam mengendalikan aktivitas
entitas dan menyiapkan laporan keuangan yang handal. Komunikasi
mencakup pemahaman mengenai peran dan tanggung jawab individu
yang berkaitan dengan pengendalian intern terhadap pelaporan keuangan.
• Mengapa seorang auditor peru memahami sistem informasi yang relevan
• pengolahan akuntansi yang dicakup saat transaksi dimulai sampai dengan
dimasukkan ke dalam laporan keuangan.
• golongan transaksi dalam operasi entitas yang signifikan bagi laporan
keuangan
• bagai mana transaksi tersebut dimulai
• catatan akuntansi, informasi pendukung, dan kaun tertentu dalam laporan
keuangan yang cukup dalam laporan keuangan yang cukup dlam
pengolahan dan pelaporan transaksi.
5. Pemantauan
• Yang dimaksu dengan pemantauan adalah
suatu proses penentuan kualitas kinerja
internal control sepanjang waktu yang
meliputi penentuan design dan operasi
pengendalian tepat waktu dan tindkan
pengambilan tindakan koreksi.
Hubungan Pengendalian Intern (Internal Control)
dengan Ruang Lingkup Pemeriksaan
Kaitan antara pengendalian ruang lingkup audit adalah
sangat erat. Apabila sustu perusahaan mempunyai
pengendalian intern yang lemah, maka resiko terjadinya
kesalahan, ketidakakuratan, dan juga kecurangan dalam
perusahaan kemungkinannya adalah sangat besar. Dilihat
dari sisi sebagai akuntan kondisi tersebut menimbulkan
resiko yang sangat besar, maksudnya adalah bahwa resiko
dalam memberikan pendapat tidak sesuai dengan
kenyataan apabila dalam melakukan pemeriksaan tidak
berhati-hati dan tidak cukup banyak mengumpulkan
bukti-bukti yang mendukung pendapat yang diberikan.
Hubungan Pengendalian Intern (Internal Control)
dengan Ruang Lingkup Pemeriksaan
• Dalam rangka mencegah resiko tersebut, apabila dalam
pemahaman dan evaluasi atas pengendalian intern
menyimpulkan bahwa pengendalian intern tidak
bejalan dengan efektif maka auditor harus memperluas
scope pemeriksaannya pada saat melaksanakan
substantive test. Sebagai contoh pada waktu
melakukan konfirmasi piutang jumlahnya perlu untuk
diperbanyak, atau pada saat stock opname juga perlu
diperbanyak. Namun jika merasa bahwa pengendalian
internal perusahaan yang periksa berjalan efektif maka
substansive test dipersempit.
Pemahaman dan Evaluasi atas
Struktur Pengendlian Internal
Pemahaman dan evaluasi atas struktur pengendalian
intern merupakan bagian yang sangat penting dalam
proses pemeriksaan oleh akuntan publik.
Karena baik buruknya struktur pengendalian intern akan
memberikan pengeruh yang besar terhadap:
• Keamanan harta perusahaan,
• Dapat dipercayai atau tidaknya laporan keuangan
perusahaan,
• Lama atau cepatnya proses pemeriksaan akuntan,
• Tinggi atau rendahnya audit fee,
• Jenis opini yang akan diberikan akuntan public.
• Ada 3 cara yang bisa digunakan akuntan
publik, yakni internal control questionnaires,
flow chart, dan narrative.
1. Internal control Questionnaires
Cara ini banyak digunakan oleh kantor akuntan public
(KAP), karena dianggap lebih sederhana dan praktis.
Biasanya KAP sudah memiliki satu set ICQ yang standar,
yang biasa digunakan untuk memahami dan mengevaluasi
struktur pengendalian intern diberbagai jenis
perusahaan.pertanya-pertanyaan dalam ICQ diminta untuk
dijawab ya (Y), Tidak, (T), atau tidak relevan (TR). Jika
pertanyaan-pertanyaan tersebut sudah disusun dengan
baik, maka jawaban YA akan menunjukan cirri internal
control yang baik, TIDAK akan menunjukan cirri internal
control yang tidak lemah, TIDAK RELEVAN berarti
pertanyaan tersebut tidak relevan untuk perusahaan
tersebut.
2. Flow chart(Bagan Arus)
Flow chart menggambarkan arus dokumen
dalam system dan prosedur disuatu unit
usaha, misalnya dalam flow chart untuk
system dan prosedur pembelian, utang dan
pengeluaran kas, digambarkan arus dokumen
mulai dari permintaab pembelian, order
pembelian sampai dengan pelunasan utang
yang berasal dari pembelian tersebut.
3. Narrative
Dalam hal ini auditor mennceritakan
dalam prosedur akuntansi yang berlaku di
perusahaan, misalnya prosedur pengeluaran
kas, cara ini biasa digunakan untuk client
kewcil yang pembukuannya sederhana.
Keterbatasan Pengendalian Intern Suatu Entitas