Masa kehamilan (antenatal) merupakan fisiologi yang dapat didikuti terjadinya kondisi patologis
yang mengancam ibu dan janin.
Petugas kesehatan harus mampu mengenal berbagai perubahan tersebut sejak dini. Trimester I
merupakan periode kehamilan dari mulai terjadinya konsepsi sampai dengan usia kehamilan
mencapai 12-13 minggu ( 0-3 bulan). Asuhan keperawatan yang diberikan pada ibu hamil
dimulai dari pengkajian, perumusan diagnosis keperawatan, perumusan perencanaan tindakan
keperawatan (intervensi keperawatan), pelaksanaan intervensi (implementasi keperawatan),
hingga melakukan evaluasi terhadap proses keperawatan yang sudah dilakukan. Proses
pengumpulan data tidak dapat dilakukan hanya pada kunjungan pertama (KI), tetapi focus pada
tiap trimester kehamilan, setiap wanita yang sudah mengalami menstruasi dan kemudian
berhenti, harus dicurigai hamil sampai dipastikan diagnosis hamil atau tidak yang bisa dilakukan
melalui tes atau uji kehamilan. Adapun tujuan pemberian asuhan keperawatan pad ibu hamil
adalah sebagi berikut.
Asuhan keperawatan tidak hanya ditujukan kepada ibu hamil, tetapi harus memperhatikan pula
kesejahteraan janin intrauterine. Perawatan terhadap janin dapat dilakukan dengan cara
memonitor kesejahteraan janin. Hal-hal yang perlu diperhatikan selam melakukan monitoring
terhadap janin adalah sebagai berikut.
1. Denyut jantung janin (DJJ)
DJJ dapat didengarkan diatas simfisis ( pada usia kehamilan 10-12 minggu) dengan
menggunakan fetoskop atau Dopler. Frekuensi DJJ normal adalah 120-160 kali/menit dan
pada usia tersebut biasanya sudah teratur (regular). Kegagalan dalam mendengarkan DJJ
sangat dipengaruhi oleh kondisi hidramnion, usia kehamilan yang masih kecil, posisi
janin posterior, ibu obesitas,early pregnancy (salah dalam menentukan usia kehamilan),
serta pemeriksa belum atau tidak berpengalaman dalam menggunakan fetoskop atau
dopler.
2. Pemeriksaan Ultrasonografi (USG)
Pada dasarnya USG dapat dilakukan kapan saja selama masa kehamilan karena USG
tidak berbahaya untuk janin dan ibu. Pemeriksaan USG terutama dilakukan bila terjadi
masalah kehamilan, seperti DJJ yang tidak teratur atau penurunan keaktifan pergerakan
janin.Pemeriksaan USG dilakukan untuk menilai sattus tumbuh kembang janin dan
kesehatan janin intrauterine. Pemeriksaan USG pertama kali dapat dilakukan pada
minggu ke-7 kehamilan. Tujuannya adalah untuk memastikan kehamilan janin,
mengidentifikasi anomaly congenital, serta menilai perdarahan (hermorrhage antepartum-
HAP).
Rahim (uterus)
Rahim atau uterus akan membesar pada trimester 1 kehamilan. Hal ini terjadi karena
peningkatan hormone estrogen dan progesterone. Pembesaran rahim pada dasarnya
disebabkan oleh hipertropi otot polos uterus. Selain itu, pembesaran juga terjadi karena
serabut-serabut kolagen yang menjadi hidroskopik akibat meningkatnya kadar estrogen.
Dengan demikian uterus dapat mengikuti pertumbuhan janin. Berat uterus normal atau
dalam keadaan tidak hamil adalah ±30 gram. Namun pada akhir kehamilan (40 minggu)
beratnya menajdi 1000 gram, dengan panjang ± 20 cm dan ketebalan dinding rahim ±2,5
cm. Pada bulan pertama kehamilan, bentuk uterus seperti buah apokat, agak gepang,.
Pada usia kehamilan 4 bulan , uterus berbentuk bulat. Selanjutnya pada akhir kehamilan
uterus kembali seperti bentuk semula, lonjong seperti telur. Hubungan antara besarnya
uterus dengan usia kehamilan sangat penting diketahui atau membuat diagnosis apakan
wanita tersebut hamil fisiologi, gemeli, atau abnormalitas lainnya, seperti hamil anggur
(mola hidatidosa), kehamilan ektopik, dan lain-lain.
Payudara (mamae)
Payudara membesar dan tegang akibat peningkatan kadar hormone somatomammotropin,
estrogen dan progesterone, tetapi ASI belum diproduksi. Hal ini terjadi akibat pengaruh
hormone prolactin inhibiting hormone (PIH) yaitu hormone yang menghambat produksi
hormone prolactin yang berperan dalam produksi ASI sehingga ASI belum diproduksi.
Pasda usia kehamilan ≥12 minggu mulai diproduksi cairan putih agak kekuningan yang
disebut dengan klostrum. Kolostrum berasal dari kelenjar asinus yang kaya akan antibody
terutama immunoglobulin A (IgA). Selain itu pada payudara juga terjadi hiperpigmentasi
sehingga warna aerola menjadi lebih gelap. Hiperpigmentasi ini lebih jelas terlihat pada
ibu hamil berkulit putih.
Sistem integument
Pada kulit terdapat deposit pigmen dan hiperpigmentasi bagia tetentu. Hiperpigmentasi
disebabkan oleh peningkatan kadar hormone melanocyt stimulating hormone (MSH).
Hormone MSH merupakan salah satu hormone yang dihasilkan oleh lobus anterior
hipofisis. Pada beberapa ibu hamil terdapat deposit pigmen pada wajah (dahi, pipi, dan
hidung) yang dikenal sebagai topeng kehamilan (chloasma gravidarum).
Sistem kardiovaskular
Sirkulasi darah ibu hamil dipengaruhi oleh adanya sirkulasi plasenta, uterus yang
membesar dengan pembuluh darah yang membesar pula, payudara, dan organ lain yang
sangat berfungsi dalam kehamilan . volume darah ibu hamil meningkat ±25% dengan
puncaknya pada kehamilan 32 minggu, diikuti dengan peningkatan curah jantung sekitar
30%.
Sitem respirasi
Pada trimester I, secara fisiologis, ibu tidak mengalami gangguan pernapasan. Seiring
dengan bertambahnya usia kehamilan atau bertambahnya pembesaran rahim, sebagian
ibu hamil mengalami sesak nafas dan napas pendek akibat rahim mulai mendorong paru
dank arena usus tertekan oleh uterus yang membesar kea rah diafragma kurang leluasa
bergerak. Biasanya ditemukan pada kehamilan > 32 minggu.
Sistem Gastrointestinal
Pada trimester I kehamilan, sebagian besar ibu mengalami mual, (nausea), yang secara
normal akan terjadi pada pagi hari (moorning sknes). Hal ini terjadi akibat peningkatan
kadar hormone estrogen. Tonus otot traktus digestivus pun menurun sehingga motilitas
seluruh traktus digestivus juga berkurang. Makanan lebih lama berada dalam lambung
sehingga proses pencernaan makan juga berlansung lebih lama. Hal ini mungkin baik
untuk reabsorpsi, tetapi berisiko menimbulakan konstipasi.
System perkemihan
Perubahan hormonal pada masa kehamilan menyebabkan aliran darah keginjal menjadi
lebih cepat. Hal tersebut menyebabkan kandung kemih menjadi lebih sering terisi penuh.
Selain itu peningkatan hormone juga meransang ginjal untuk bekerja lebih dan
menghasilkan lebih banyak urine untuk membantu tubuh membuang kelebihan sisa hasil
metabolic lebih cepat. Pada saat hamil sisa metabolism dari janin dalam kandungan juga
ikut dikeluarkan melalui urine ibu sehingga aliran darah dan produksi urine meningkat.
Volume darah mengalami peningkatan mencapai 50%. Dengan demikian berarti lebih
banyak cairan ekstra yang harus dimetabolisme di ginjal dan dikeluarkan dalam bentuk
urine. Selain itu pertumbuhan dan perkembangan janin intrauterine menyebabkan tekanan
pada kandung kemih yang dapat meransang keinginan BAK. Hal ini terjadi pada
trimester 3 kehamilan.
Pada masa kehamilan ibu mengalami berbagai perubahan baik fisik, psikologis maupun social.
Berbagai perubahan tersebut menuntut adaptasi ibu, suami dan anggota kelurga lainnya. Trimestr
I merupakan periode adpatasi yang berat bagi ibu. Berikut respon yang umumnya ditunjukan
oleh ibu hamil.
1. Ketidak pastian
Pada bulan pertama kehamilan, beberapa ibu merasa tidak yakin dengan kehamilannya.
Hal ini terjadi karena ibu tidak merasakan perubahan fisik yang signifikan dan masing-
masing ibu memilki respon yang berbeda terhadap ketidakpastian tersebut. Pada kondisi
ini, biasanya ibu berusaha mencari kepastian bahwa dirinya benar-benar hamil dengan
melakukan tes kehamilan.
2. Ambivalen
3. Perubahan seksual
Secara umum tidak ada hubungan yang signifikan antara kehamilan dengan perubahan
libido ibu hamil. Namun beberapa ibu hamil mungkin mengurangi aktivitas seksual pada
trimester I karena penurunan stamina tubuh, mual, muntah, kelelahan, stress, atau fikiran
takut terjadinya keguguran. Sebaliknya ibu hamil merasakan peningkatan libido yang
terjadi akibat perubahan hormone stress. Perasaan takut terjadi keguguran akibat aktivitas
seksual biasanya terjadi pada ibu yang memilki riwayat keguguran.
4. Perubahn pada suami
Suami yang belum memilki pengalaman biasanya kurang mengerti apa yang harus
dilakukan sebagai calon ayah. Biasanya suami berusaha mencari bagaimana cara
mendukung istrinya dalam menjalani kehamilannya dengan memberikan perhatian dan
kasih saying yang lebih. Sebagian suami akan berus berusaha memahami berbagai
perubahan yang terjadi pada istrinya. Akan tetapi, sebagian lainya mungkin tidak bisa
memahami perubahan tersebut, bahkan dianggap sebagai sesuatu yang berlebihan.
Mual dan muntah adalah hal yang normal terjadi pada trimester I kehamilan dan umumnya
terjadi pada pagi hari, terutama saat perut ibu masih kosong. Akan tetapi, jika mual dan muntah
berlanjut pada trimester II, bahkan samapi pada akhir kehamilan, hal ini disebut sebahgai
hyperemesis gravidarum. Penaganan sederhana yang dapat dilakukan adalah sebagai beriut.
Mengidam
Mengidam saat hamil merupakan kondisi normal pada kehamilan. Hal ini terjadi akibat
perubahan berbagi hormone kehamilan. Bentuk mengidam bermacam-macam, seperti
manginginkan makanan atau minuman tetentu. Hingga saat ini, belum ada alasan ilmiah yang
jelas mengapa ibu hamil mengidam. Sebagian teori menagtakan bahwa mengidam terjadi akibat
perubaahan hormonal dalam tubu ibu hamil.