Anda di halaman 1dari 16

PROSES SUKSESI DAN TIPE-TIPE EKOSISTEM

Makalah ini buat dan diajukan untuk memenuhi tugas kelompok pada mata kuliah “Konsep
Dasar Materi IPA”.

Dosen Pengampu :
Saumi Setyaningrum, M.Si

Disusun Oleh :

M.Maulana Putra (12010026)

Sapriyanti (12010041)

Semester/Kelas : III/C

Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)


Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK)
Institut Agama Islam Negeri (IAIN)
Pontianak
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT. karena atas berkat rahmat dan
karunianya kami dapat menyelesaikan makalah mengenai Proses Suksesi dan Tipe-Tipe
Ekosistem ini dengan sebaik mungkin. Sholawat serta salam semoga tetap tercurah kepada Nabi
terakhir, penutup para Nabi sekaligus satu-satunya uswatun hasanah kita, Nabi Muhammad
SAWtidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Ibu Saumi Setyaningrum, M.Si selaku dosen
mata kuliah Konsep Dasar Materi IPA.

Dalam penulisan makalah ini, kami manyadari masih banayk terdapat kesalahan dan
kekeliruan, baik yang berkenaan dengan materi pembahasan maupun dengan teknik pengetikan
walaupun demikian inilah usaha maksimal kami selaku para penulis usahakan.

Semoga dalam makalah ini para pembaca dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan
dan diharapkan kritik yang memangun dari para pembaca guna memperbaiki kesalahan
sebagaimana mestinya.

Pontianak, 31 Oktober 2021

Penyusun

Kelompok 8
DAFTAR PUSTAKA

KATA PENGANTAR................................................................................ i

DAFTAR ISI............................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ....................................................................


B. Rumusan Masalah................................................................
C. Tujuan ..................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

A. Suksesi....................................................................................
1. Pengertian Suksesi...............................................................
2. Proses Suksesi.....................................................................
3. Macam-Macam ...................................................................
B. Ekosistem ..............................................................................
1. Pengertian Ekosistem..........................................................
2. Tipe-Tipe Ekosistem...........................................................

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ..........................................................................
B. Saran ....................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Suksesi digunakan pertama kali oleh Hult pada tahun 1885 dalam studi tentang
perubahan komunitas. Mengenai dasar studi suksesi itu sendiri dari proses deret perubahan yang
tidak pernah ada akhirnya. Keadaan yang stabil begitu mantap, hanya relatif karena keadaan
akan segera berubah jika salah satu dari komponennya mengalami perubahan. Seiring
bertambahnya waktu, perlahan-lahan suatu ekosistem akan mengalami perubahan dari kondisi
semula. Perubahan-perubahan yang terjadi tersebut sangat mudah untuk diamati dan biasanya
dalam perubahan itu terdapat pergantian komunitas dalam ekosistem tersebut. Ia selalu berubah-
ubah, kadang-kadang perubahan itu besar, kadang-kadang kecil. Perubahan itu terjadi secara
alami, maupun sebagai akibat dari perbuatan manusia. Komposisi spesies dalam komunitas akan
bervariasi sepanjang waktu dibeberapa spesies keimpahannya menurun, sedangkan yang lain
meningkat.Berbagai kajian tentang perubahan ekosistem dan siklusnya memerlukan perhatian
yang tidak sedehana, ini mencakup aspek-aspek yang sangat luas seperti materi atau nutrisi,
produktivtas, konsep energi, dengan masalah pertanian dan juga masalah konservasi.

Proses suksesi berakhir dengan sebuah komunitas atau ekosistem yang disebut dengan
klimaks. Dalam kondisi ini sering dikatakan bahwa sebuah ekosistem dalam meostasis, suatu
kondisi dimana ekosistem dapat mempertahankan kestabilan internalnya sebagai respons yang
koordinasi dari komponen penyusun sub-sistem terhadap tiap-tiap rangsangan yang mengganggu
kondisi komunitas normal. Konsep suksesi ( relay floristic ), Konsep ini mendasarkan suksesi
pada perubahan sistem yang teratur secara hierarki yaitu terjadi perubahan bertahap menuju staus
klimaks.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari suksesi?
2. Bagaimana proses dari suksesi?
3. Apa pengertian ekosistem
4. Jelaskan tipe-tipe ekosistem?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian suksesi.
2. Untuk mengetahui proses dari suksesi.
3. Untuk mengetahui tipe-tipe ekosistem
BAB II

PEMBAHASAN

A. Suksesi
1. Pengertian Suksesi
Suksesi menurut para ahli :
1. Gopal dan Bhardwaj (1992), suksesi adalah perubahan langsung secara keseluruhan pada
selang waktu lama,bersifat kumulatif didalam komunitas tertentu dan terjadi pada tempat yang
sama.
2. Irwan (1992), suksesi adalah perubahan dalam komunitas yang berlangsung menuju ke satu
arah,berlangsung lambat,secara teratur, pasti dapat diramalkan.
3. Resosoedarmo dkk (1986) suksesi adalah perubahan dalam komunitas yang berlangsung
teratur dan menuju ke satu arah.
4. Kendeight(1980), suksesi yaitu proses perubahan yang terjadi dalam komunitas atau ekosistem
yang menyebabkan timbulnya pergantian dari satu komunitas atau ekosistem oleh komunitas
atau ekosistem yang lain.

Suksesi adalah suatu proses perubahan berlangsung satu arah secara teratur yang terjadi pada
suatu komunitas dalam jangka waktu tertentu hingga terbentuk komunitas baru yang berbeda
dengan komunitas semula. Dengan kata lain suksesi dapat diartikan sebagai perkembangan
ekosistem tidak seimbang menuju ekosistem seimbang.
Suksesi terjadi sebagai akibat modifikasi lingkungan fisik dalam komunitas atau ekosistem.
Akhir dari suksesi komunitas yaitu terbentuknya suatu bentuk komunitas klimaks. Komunitas
klimkas adalah suatu terakhir dan stabil (tidak berubah) yang mencapai keseimbangan dengan
lingkungannya.

2. Proses Suksesi
Proses suksesi sendiri dapat berlangsung sangat lama bahkan sampai ratusan tahun, karena untuk
membangun hutan tidak semudah merusaknya. Clements tahun 1916 membagi enam sub
komponen dalam suksesi yakni
1. Nudasi, proses awal terjadinya pertumbuhan pada lahan terbuka atau kososng (terbukanya
areal baru)
2. Migrasi, proses hadirnya biji-biji tumbuhan, spora dan lain-lain. (migrasi biji atau bakal
tumbuh-tumbuhan ke tempat terbuka)
3. Ecesis, proses kemantapan pertumbuhan biji-biji tersebut (proses perkecambahan,
pertumbuhan, dan perkembangbiakan tumbuhan baru)
4. Kompetisi, proses persaingan atau kompetisis antara jenis tumbuhan yang telah ada/hidup dan
pengaruhnya terhadap habitat setempat yang kuat akan menggantikan spesies yang lama, yang
lama mati atau akan mati. (proses yang mengakibatkan pergantian jenis-jenis tumbuhan)
5. Reaksi, proses perubahan dari tempat tersebut dengn munculnya habitat-habitat baru yang
dikarenakan hadirnya spesies dari awal (perubahan habitat akibat aktivitas jenis-jenis baru)
6. Klimak/Stabilitas (tingkat kestabilan komunitas) setelah lengkap maka sudah terbentuknya
suatu ekosistem yang kompleks

Proses Terjadinya Suksesi


Proses yang terjadi selama proses suksesi dapat diringkaskan sebagai berikut :

- Perkembangan sifat substrat atau tanah yang progresif, misalnya terjadinya pertambahan
kandungan bahan organik sejalan dengan perkembangan komunitas yang semakin
kompleks dengan komposisi jenis yang lebih beraneka ragam dari pada sebelumnya.
- Semakin kompleksnya struktur komunitas, peningkatan kepadatan, dan tingginya
tumbuhan, sehingga dalam komunitas terbentuk stratifikasi.
- Peningkatan produktifitas sejalan dengan perkembangan komunitas dan perkembangan
tanah.
- Peningkatan jumlah jenis sampai pada tahap tertentu dari suksesi.
- Peningkatan pemanfaatan sumber daya lingkungan sesuai dengan peningkatan jumlah
jenis.
- Perubahan iklim mikro sesuai dengan perubahan komposisi jenis bentuk hidup (life form)
tumbuhan dan struktur komunitas.( Zoer’ani Djamal Irwan. 2014)
- Komunitas berkembang menjadi lebih kompleks.

3. Macam-Macam Suksesi
Menurut macamnya suksesi dibedakan menjadi suksesi primer dan suksesi sekunder.
1. Suksesi Primer
Suksesi primer merupakan suatu tahapan perubahan komunitas biotik ke komunitas biotik lain,
yang dimulai dengan kehadiran tumbuhan pioner disuatu tem-pat berbatu yang belum pernah
dijumpai adanya komunitas biotik tersebut sebelumnya, kemudian menjadi ekosistem hutan
klimaks (climax forest ecosystem). Terjadi bila komunitas asal mengalami gangguan berat
sekali, sehingga mengakibatkan komunitas asal hilang secara total, dan di tempat komunitas asal
terbentuk komunitas lain di habitat baru tersebut. Pada habitat baru tidak ada lagi organisme
yang membentuk komunitas asal tertinggal, gangguan ini dapat terjadi secara alami seperti
letusan gunung api, tanah longsor, endapan lumpur dimuara sungai, endapan pasir di pantai,
maupun akibat aktivitas manusia seperti pertambanga. Pada habitat tersebut secara perlahan,
searah, dan pasti akan berkembang menuju suatu komunitas yang klimaks dalam waktu lama,
proses ini disebut suksesi primer.

Suksesi primer terjadi bila kerusakan pada komunitas mengakibatkan komunitas awal lenyap
total dan terbentuk komunitas baru yang berbeda dengan sebelumnya. Contohnya suksesi yang
terjadi setelah Gunung Krakatau meletus pada tahun 1883.

2. Suksesi Sekunder
Suksesi sekunder relatif sama dengan yang terjadi pada Suksesi primer. Perbedaannya terletak
pada keadaan kerusakan dan Kondisi awal dari habitatnya. Terjadinya gangguan menyebabkan
Komunitas alami tersebut rusak baik secara alami maupun buatan, dimana gangguan tersebut
tidak merusak total komunitas dan tempat hidup organisme sehingga substrat lama (substrat
tanah sudah terbentuk sebelumnya), masih ada komunitas awal yang tersisa. Maka pada substrat
tersebut terjadi perkembangan komunitas yang selanjutnya disebut suksesi sekunder. Proses
kerusakan komunitas disebut denudasi, yang dapat disebabkan oleh api, pengolahan, angina
Kencang, banjir, gelombang laut, penebangan hutan, dan kegiatan-Kegiatan biotis lainnya
menyebabkan vegetasi asal musnah. Proses Suksesi sekunder ini membutuhkan waktu sampai
puluhan tahun. Pada suksesi sekunder benih ataupun biji-biji bukan berasal dari luar tetapi dari
dalam habitat itu sendiri. Gangguan tersebut dapat disebabkan oleh kebakaran, banjir, angin
kencang dan gelombang laut (tsunami) secara alami dan penebangan hutan secara selektif,
pembakaran padang rumput secara sengaja dan kegiatan biotis Menyebabkan vegetasi asal
musnah. Contoh seperti tegalan, semak belukar bekas ladang, padang alang-alang dan kebun
karet dan kebun kelapa sawit yang ditinggalkan, adalah sebagian dari contoh Komunitas sebagai
hasil dari contoh ko-munitas sebagai hasil suksesi.

Suksesi sekunder terjadi bila komunitas alami hanya rusak sebagian dan masih meninggalkan
sisa kehidupan sebelumnya, kemudian berkembang menjadi komunitas klimaks seperti awalnya.
Contohnya suksesi areal hutan setelah penebangan hutan, kebakaran hutan, dan penebangan
hutan secara liar.

B. Ekosistem
1. Pengertian Ekosistem
Istilah ekosistem berasal dari dari kata oikos yang berarti rumah sendiri dan Sistema yang berarti
terdiri dri atas bagian-bagian yang utuh atau saling mmengaruhi. Jadi ekosistem dapat diartikan
sebagai sistem yang dibentuk disuatu daerah dan terjadi hubungan timbal balik antara komponen
hidup(biotik) dan komponen tak hidup(abiotik) atau dengan lingkungan.

2. Tipe-Tipe Ekosistem
Beberapa tipe ekosistem yang terdapat dipermukaan bumi antara lain ekosistem darat, ekosistem
perairan dan ekosistem buatan.
- Ekosistem Darat (Terrestrial)
Ekosistem darat yang memiliki tipe struktur vegetasi dominan dalam skala luas disebut bioma.
Penyebaran bioma dipengaruhi oleh iklim, letak geografis, garis lintang dan ketinggian letak dari
permukaan laut. Berdasarkan posisi geografis, iklim, garis lintang dan ketinggian letak dari
permukaan laut bioma dibedakan antara lain sebagai berikut.

1. Bioma Gurun

Bioma yang terletak dibelahan bumi sekitar 20°-30° lintang utara dan lintang selatan atau di
daerah tropika yang berbatasan dengan bioma padang rumput. Ciri-ciri bioma gurun antara lain
sebagai berikut: Curah hujan rendah, yaitu 25 cm per tahun., Pancaran matahari sangat terik,
penguapan tinggi, dan suhu siang hari dapat mencapai 40°C pada musim panas, Perbedaan suhu
siang dan malam hari sangat besar. Vegetasi di daerah gurun di dominasi oleh tanaman kaktus,
sukulen, dan berbagai belukar akasia yang berduri. Hewan yang menghuni daerah gurun.
Umumnya adalah serangga, hewan pengerat, ulat dan kadal. Contoh bioma gurun adalah Gurun
Sahara di Afrika, Gurun Gobi di Asia, Gurun Anzo Borrega di Amerika.

2. Bioma Padang Rumput

Bioma padang rumput terbentang dari daerah tropika sampai ke sub tropika. Ciri-ciri bioma
padang rumput antara lain sebagai berikut. 1) Curah hujan 25 – 50 cm per tahun dan hujan turun
tidak teratur. 2) Vegetasi yang mendominasi adalah rerumputan. Rumput yang hidup di bioma
padang rumput yang relatif basah. Ukurannya bisa mencapai tiga meter, misalnya rumput
Bluestem dan Indian Grasses. Rumput yang tumbuh di bioma padang rumput kering, ukurannya
pendek-pendek, misalnya rumput Grana dan Buffalo Grasses. 3) Hewannya adalah bison, Zebra,
kanguru, singa, harimau, anjing liar, ular, rodentia, belalang dan burung. Contoh bioma padang
rumput antara lain Amerika Utara, Rusia, Afrika Selatan, Asia dan Indonesia (Sumbawa).

3. Bioma Hutan Gugur

Pada umumnya terdapat di sekitar wilayah subtropik yang mengalami pergantian musim panas
dan dingin. Hutan gugur juga terdapat diberbagai pegunungan di daerah tropis. Ciri-ciri bioma
hutan gugur adalah sebagai berikut:

1) Curah hujan sedang, yaitu 75 -150 cm per tahun.

2) Mengalami 4 musim, yaitu musim panas, musim gugur, musim dingin dan musim semi.

3) Tumbuhannya mempunyai menggugurkan daunnya pada musim gugur.

4) Vegetasinya adalah pohon Maple, Oak, Beech, dan Elm.

5) Hewan yang menghuni pada umumnya adalah Rusa, Beruang, Raccon, Rubah, Bajing, dan
Burung Pelatuk.

Contoh bioma hutan gugur adalahKanada, Amerika, Eropa dan Asia.

4. Hutan Hujan Tropis

Bioma ini terdapat di wilayah khatulistiwa dengan temperatur yang tinggi sekitar 25°C. Ciri-ciri
hutan hujan tropis antara lain sebagai berikut.

1) Curah hujan bioma hutan hujan tropis cukup tinggi, yatu sekitar 200-225 cm per tahun.
2) Tumbuhannya tinggi dan rimbun membentuk tudung yang menyebabkan dasar hutan
menjadi gelap dan basah.

3) Tumbuhan khas, ialah liana dan epifit. Contoh liana adalah rotan sedangkan epifit adalah
anggrek.

4) Vegetasinya didominasi oleh tumbuhan yang aktif melakukan fotosintesis, misalnya jati,
meranti, konifer, dan keruing.

5) Hewannya didominasi oleh aneka kera, babi hutan, burung, kucing hutan, bajing dan
harimau.

Contoh bioma hutan hujan tropisnya adalah hutan di Indonesia, Malaysia, Filipina, Papua, dan
Brasil.

5. Bioma Taiga

Bioma ini terdapat di wilayah utara hutan gugur subtropis dan pegunungan tropis. Ciri-ciri bioma
taiga adalah sebagai berikut.

1) Curah hujan sekitar 35 cm per tahun

2) Bioma yang biasanya hanya terdiri dari satu spesies pohon, yaitu konifer (pinus).

3) Masa pertumbuhan flora pada musim panas antara 3 sampai 6 bulan.

4) Suhu di musim dingin sangat rendah, dan mengalami musim dingin yang panjang.

5) Vegetasinya Sprice (Picca), Alder (Alaus), Birch (Berula) dan Junipce (Juniperus).

6) Hewannya antara lain moose, beruang hitam, serigala dan morten. Contoh bioma taiga
terdapat di Amerika Utara dan dataran tinggi diberbagai wilayah.

6. Bioma Tundra

Bioma ini terdapat di belahan bumi utara di dalam lingkaran kutub utara yang disebut Tundra
artik dan di puncak gunung disebut Tundra alpin. Ciri-ciri bioma tundra adalah sebagai berikut.

1) Curah hujan sekitar 10 cm per tahun.


2) Iklimnya iklim kutub dengan musim dingin yang panjang dan gelap serta musim panas yang
panjang dan terang terus menerus.

3. Tidak ada pohon yang tinggi, kalaupun ada terlihat tebal seperti semak.

4. Tumbuhan semusim biasanya berbunga dengan warna yang mencolok dalam masa
pertumbuhan yang pendek.

5) Vegetasinya Spaghnum, lumut kerak, dan perdu

6) Hewannya Muskox, rusa kutub, kelinci, serigala, rusa dan domba.

- Ekosistem Perairan

Ekosistem air laut memiliki ciri-ciri umum sebagai berikut.

1) Memiliki salinitas tinggi, semakin mendekati khatulistiwa semakin tinggi.

2) NaCl mendominasi mineral ekosistem laut hingga mencapai 75%.

3) Iklim dan cuaca tidak terlalu berpengaruh pada ekosistem laut.

4) Memiliki variasi perbedaan suhu di permukaan dengan dikedalaman.

Laut merupakan wilayah yang sangat luas, lebih kurang dua pertiga dari permukaan bumi.
Wilayah ekosistem laut sangat terbuka sehingga pengaruh cahaya matahari sangat besar. Daya
tembus cahaya matahari ke laut terbatas, sehingga ekosistem laut terbagi menjadi dua daerah,
yaitu daerah laut yang masih dapat ditembus cahaya matahari, disebut daerah fotik, daerah laut
yang gelap gulita, disebut daerah afotik. Diantara keduanya terdapat daerah remangremang
cahaya yang disebut daerah disfotik.

Berdasarkan jarak dari pantai dan kedalamannya ekosistem laut dibedakan menjadi zona litoral,
neritik, dan oseanik. Secara vertikal kedalaman dibedakan menjadi: epipelagik, mesopelagik,
batio pelagik, abisal pelagik, dan hadal pelagik.

1. Zona litoral (kelompok ekosistem pantai)

Ada beberapa macam zona litoral, antara lain sebagai berikut.


a. Ekosistem estuaria, yaitu terdapat pada wilayah pertemuan antara sungai dan laut. Ciri estuari
adalah berair payau dan vegetasi di dominasi oleh tumbuhan bakau. Berdasarkan salinitasnya
estuaria dibedakan menjadi oligohalin yang berkadar garam rendah (0.5-3%), mesohalin
berkadar garam sedang (3-17%), dan polihalin berkadar garam tinggi di atas 17%.

b. Ekosistem pantai pasir, merupakan zona litoral yang terkena deburan ombak terus-menerus
dan terpaan cahaya matahari selama 12 jam. Vegetasinya membentuk formasi prescaprae dan
formasi baringtonia, sebagai suatu unit vegetasi yang terbentuk karena habitatnya dan diberi
nama sesuai dengan nama vegetasi yang mendominasi. Pada formasi prescaprae didominasi oleh
vegetasi Ipomoea pescaprae, tumbuhan lain yang hidup disini ialah Vigna, Spinifex littorius
(rumput angin), Crinum asiaticum (bakung) dan Euphorbia atoto. Formasi baringtonia
didominasi oleh vegetasi Borringtonia. Tumbuhan lain yang ada antara lain adalah
Callophyllum, Hernandia, Hibiscus tiliaceus, Terminalia dan Erythrina. Hewan pada ekosistem
pantai pasir kebanyakan hidup di dalam pasir, misalnya kepiting kecil.

c. Ekosistem pantai batu, merupakan daerah pantai yang memiliki air jernih dan berbatu. Daerah
ini banyak dihuni hewan coelenterata, moluska, krustase dan tumbuhannya adalah algabersel
tunggal, alga hijau, dan alga merah.

2. Zona laut dangkal (Neritik)

Neritik, yaitu zona yang masih dapat ditembus cahaya mataharimsampai ke dasarnya. Di daerah
ini plankton, nekton dan bentos dapatnhidup dengan baik. Contoh zona laut dangkal adalah
ekosistem terumbu karang. Ekosistem terumbu karang hanya dapat tumbuh di dasar perairan
yang jernih. Terumbu karang terbentuk dari kerangka Coelenterata. Organisme yang ada dari
Alga, Porifera, Coelenterata, berbagai jenis ikan dan udang.

3. Zona oseanik

Merupakan wilayah ekosistem laut lepas yang kedalamannya tidak dapat ditembus cahaya
matahari sampai ke dasar, sehingga bagian dasarnya paling gelap. Akibatnya bagian air
dipermukaan tidak dapat bercampur dengan air dibawahnya, karena ada perbedaan suhu. Batas
dari kedua lapisan air itu disebut daerah Termoklin, daerah ini banyak ikannya.

- Ekosistem buatan
Ekosistem buatan merupakan ekosistem yang diciptakan manusia untuk memenuhi
kebutuhannya.

1. Bendungan

Suatu ekosistem buatan yang berupa bangunan penahanb atau penimbun air untuk berbagai
keperluan, misalnya irigasi, pembangkit listrik.

2. Hutan Tanaman Industri

Hutan yang sengaja ditanami dengan jenis tanaman industri. Jenis tanaman yang umum ditanam
adalah jati, pinus, mahoni, rasamala, dan damar

3. Agroekosistem

Suatu ekosistem buatan berupa ekosistem pertanian, misalnya sawah irigasi, sawah tadah hujan,
sawah surjan, sawah rawa, sawah pasang surut, perkebunan (teh, kopi kelapa sawit, dan karet),
kolam tambak, ladang, dan pekarangan.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Suksesi adalah suatu proses perubahan berlangsung satu arah secara teratur yang terjadi pada
suatu komunitas dalam jangka waktu tertentu hingga terbentuk komunitas baru yang berbeda
dengan komunitas semula. Dengan kata lain suksesi dapat diartikan sebagai perkembangan
ekosistem tidak seimbang menuju ekosistem seimbang. Ada beberapa tahapan
1. Nudasi, proses awal terjadinya pertumbuhan pada lahan terbuka atau kososng (terbukanya
areal baru)
2. Migrasi, proses hadirnya biji-biji tumbuhan, spora dan lain-lain. (migrasi biji atau bakal
tumbuh-tumbuhan ke tempat terbuka)
3. Ecesis, proses kemantapan pertumbuhan biji-biji tersebut (proses perkecambahan,
pertumbuhan, dan perkembangbiakan tumbuhan baru)
4. Kompetisi, proses persaingan atau kompetisis antara jenis tumbuhan yang telah ada/hidup dan
pengaruhnya terhadap habitat setempat yang kuat akan menggantikan spesies yang lama, yang
lama mati atau akan mati. (proses yang mengakibatkan pergantian jenis-jenis tumbuhan)
5. Reaksi, proses perubahan dari tempat tersebut dengn munculnya habitat-habitat baru yang
dikarenakan hadirnya spesies dari awal (perubahan habitat akibat aktivitas jenis-jenis baru)
6. Klimak/Stabilitas (tingkat kestabilan komunitas) setelah lengkap maka sudah terbentuknya
suatu ekosistem yang kompleks

2. Ekosistem dapat diartikan sebagai sistem yang dibentuk disuatu daerah dan terjadi hubungan
timbal balik antara komponen hidup(biotik) dan komponen tak hidup(abiotik) atau dengan
lingkungan. Tipe-tipe ekosistem ada ekosistem darat, ekosistem perairan dan ekosistem buatan.
B. Saran
Kami yakin dalam penulisan makalah ini banyak sekali kekurangan. Untuk itu kami mohon
kepada pembaca agar dapat memberikan saran dan ktitikan yang membangun kepada penulis
demi menjadi lebih baiknya makalah ini dan penulisan makalah di kesempatan – kesempatan
berikutnya.

DAFTAR PUSTAKA

Wulandari,S.2020.Ekosistem Perairan.Semarang: Alprin.


Herianto,Eko.2017.Makhluk Hidup Dan Ekosistem.Yogyakarta:Istana Media.
Sarah,Fransina Latumahina,S.Hut.MP.IPU.2021.Modul Pembelajaran Mata Kuliah Ekologi Dan
Konservasi Hutan Pulau-Pulau Kecil.Indramayu: Penerbit Adab.
Kurniawati,Santi.2007.Ekosistem. Klaten: PT. Intan Pariwara.
Proses Suksesi dan Tipe-tipe Ekosistem. (Sumber: http://m-biologiku.blogspot.com)
Pengertian Suksesi Faktor,PenyebabTerjadinya Suksesi.(Sumber: http://duniapendidikan.co.id )

Anda mungkin juga menyukai