Pajang

Hadiwijaya / Joko tingkir + Putri Trenggono

Benowo Putri + Arya Pangiri

Mataram Islam

Ki Ageng Pamanahan

Sutawijaya

Raden Mas Jolang

Raden Mas Rangsang / Sultan Agung Hanyokrokusumo

Amangkurat I (intervensi VOC)

Amangkurat II

Amangkurat III (tokoh anti VOC, diasingkan

Pangeran Puger / Pakubuwono I

Amangkurat IV

Pakubuwono II

Sifat Pakubuwono II

- Raja yang lemah karena bergantung pada VOC

- Kekuasaan ekonomi didominasi VOC
- Bekerjasama dengan etnis Tionghoa untuk menyerang VOC
Pakubuwono II + etnis Tionghoa Vs VOC
- Berkhianat kepada etnis Tionghoa karena dipengaruhi VOC
Pakubuwono II + VOC Vs Etnis Tionghoa
- Terjadi perselisihan dengan adiknya sendiri yang bernama Mangkunegoro yang difitnah
berselingkuh dengan istrinya
- Adiknya yaitu pengaran Mangkunegoro diasingkan keluar Mataram Islam
- Pangeran Mangkunegoro mempunyai anak yang bernama Raden Mas Said / Pangeran
Samber Nyowo, kemudian Raden Mas Sadi dendam kepada Pakubuwono II
Terjadi perpecahan di Mataram Islam

Perjanjian Giyanti 1755 : Mataram Islam terbagi menjadi Dua

Surakarta dan Yogyakarta

Surakarta dipimpin : Pakubuwono II

Yogyakarta dipimpin : Pangeran Mangkubumi dengan gelar Sri Sultan

Hamengkubuwono I

Salatiga 1757 : Mataram Islam pecah menjadi tiga

Surakarta

Yogyakarta

Mangkunegara (Raden Mas Said)

Raffles 1813 : Wilayah Kesultanan Yogyakarta menjadi dua bagian yaitu

Ngayogyakarta dipimpin Hamengkubuwono

Pakualaman dipimpin Pakualam dibawah kekuasan Ngayogyakarta