Anda di halaman 1dari 2

RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana interpretasi hasil pemeriksaan fisik?


1) Tekanan darah 180/100  Hipertensi tingkat 3 (Hipertensi berat)

2) HR 80x/menit  Normal
3) RR 20x/menit  Normal
4) Pemeriksaan fisik jantung  Normal.
Saat melakukan pemeriksaan fisik jantung yang harus dilakukan yaitu meliputi:
inspeksi, palpasi, perkusi, dan juga auskultasi.
Inspeksi  pada saat inspeksi yang harus diamati yaitu dilihat bentuk dadanya,
diamati apakah ada kelainan atau tidak, kemudian lihat ictus kordisnya utamanya di
bagian apek. Karena semisal ada hipertrofi ventrikel kanan ataupun kiri akan terlihat
lebih menonjol dan biasanya bisa juga sampai ada detakan jantung yang bisa sampai
menembus ke dinding dada. Kemudian lihat apakah ada lesi disekitar thorax.
Palpasi  palpasi dilakukan di ictus kordis. Nilai kuat angkat dan cari getaran/thrill.
Thrill adalah volume dari atrium berlebihan masuk ke ventrilel. Kemudian cari juga
apakah ada nyeri tekan atau tidak.
Perkusi  tentukan batas batas jantung. Apabila diperkusi dan suara jantungnya
redup di tengah tengah sonor karena thorax isinya paru-paru dan jantung. Paru-paru
saat diperkusi suara yang terdengar yaitu sonor. Batas antara perubahan suara sonor
dan redup merupakan batas dari jantung. Kemudian nilai apakah ada pembesaran
pada jantung dan cari apakah ada pergeseran batas jantung.

Auskultasi cari S1 S2 S3 dan juga murmur dan identifikasi bagian murmurnya.

Pada skenario pemeriksaan fisik jantung normal yang artinya pada saat inspeksi,
palpasi, perkusi, dan auskultasi tidak didapatkan kelainan.

Anda mungkin juga menyukai