12.dokumen Lkjip Tahun 2016

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 24

BAB I.

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Bila dilihat dari potensi sumberdaya alamnya, Kabupaten Blitar
adalah daerah yang bercorak agraris, sebagian besar penduduknya tinggal di
pedesaan yang mengandalkan kehidupannya pada sektor pertanian. Dengan
keunggulan komparatif sebagai daerah agraris penghasil komoditas tanaman
pangan dan hortikultura, serta perkebunan, maka pembangunan pertanian
dan perkebunan perlu diletakkan sebagai prioritas dalam rangka memacu
pertumbuhan ekonomi daerah mengingat pula dominansi sektor pertanian
dan pangan dalam pembentukan angka PDRB yaitu sekitar 30 %.
Disamping itu, sesuai yang diamanatkan dalam Instruksi Presiden
Nomor 7 Tahun 1999 tentang Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan menteri
Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 29 Tahun 2010 tentang
Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Kinerja Instansi
Pemerintah dan Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2011 tentang
Penyampaian Laporan Kinerja, bahwa Laporan kinerja merupakan kewajiban
dari setiap instansi pemerintahan pada akhir tahun berlaku sebagai laporan
pertanggungjawaban secara sistematik dan melembaga. Laporan tersebut
untuk mengukur seberapa jauh tingkat kinerja dan keberhasilan pencapaian
sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dan tertuang dalam Rencana Kerja
Tahunan Instansi Pemerintahan. Laporan Kinerja adalah ikhtisar yang
menjelaskan secara ringkas dan lengkap tentang capaian kinerja yang
disusun berdasarakan rencana kerja yang ditetapkan dalam rangka
pelaksanaan APBD berdasarkan indikator input dan output program/kegiatan.
Laporan Kinerja merupakan kewajiban untuk memberikan
pertanggungjawaban kinerja dan tindakan seseorang/badan
hukum/pimpinan kolektif suatu organisasi. Sedangkan kinerja itu sendiri
merupakan hal mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu
kegiatan/program/kebijaksanaan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi
dan visi organisasi.

1
LKjIP Dinas Pertanian Kabupaten Blitar 2016
Dengan berlakunya otonomi daerah, memberikan peluang bagi
Pemerintah Kabupaten Blitar untuk lebih proaktif, kreatif dan inovatif dalam
melakukan pembangunan susuai dengan potensinya sebagai daerah
pertanian yang dilakukan dengan pendayagunaan keunggulan komparatif
menjadi keunggulan kompetitif melalui penerapan prinsip-prinsip agribisnis.
Pembangunan pertanian di Kabupaten Blitar harus dilaksanakan
secara terpadu dengan melibatkan seluruh stake-holder pertanian, baik oleh
masyarakat petani, pengusaha saprodi, pelaku pasar produk pertanian dan
perkebunan kegiatan usaha penunjang lainnya. Untuk terlaksananya
pembangunan pertanian sesuai dengan visi dan misi pembangunan daerah
yang mengutamakan prinsip transparansi, akuntabel dan transparansi
sebagai pilar Good Governance
Oleh sebab itu, Kinerja Instansi Pemerintah merupakan
perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk
mempertanggungjawaban keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan
organisasi. Untuk menindaklanjuti hal tersebut, Dinas Pertanian, dan Pangan
Kabupaten Blitar telah menyusun LKjIP Tahun 2016 , sebagai upaya
pertanggungjawaban keuangan dan kinerja dinas untuk menilai tingkat
keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan organisasi yang terkait dengan
pembangunan pertanian, yang tertuang dalam Rencana Strategis Tahun
2016 - 2021 dan Renja tahun 2016.

1.2 Dasar Hukum

Sebagai Dasar Hukum penyusunan LKjIP adalah:


a. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 ;
b. Undang-undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-
daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur ;
c. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 Tentang penyelenggaraan Negara
yang Bersih dan Bebas korupsi, kolusi dan Nepotisme
d. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah
e. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 1999 Tentang
Lembaga Administrasi Negara

2
LKjIP Dinas Pertanian Kabupaten Blitar 2016
f. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 1998 Tentang
Penyelenggaraan Pendayagunaan Aparatur Negara
g. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 Tentang
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
h. Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor : 239/IX/6/8/2003
Tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah
i. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
No. 53 Tahun 2014

1.3. Kondisi Umum Daerah


A. Geografis
Kabupaten Blitar memiliki luas wilayah 1.588,79 km2 dan
ketinggian rata-rata 167 meter dpl, dengan batas-batas sebelah Barat
Kabupaten Tulungagung dan Kediri, sebelah Utara Kabupaten Kediri
dan Kabupaten Malang, sebelah Timur Kabupaten Malang dan sebelah
Selatan adalah Samudra Indonesia. Ditengah – tengahnya terdapat
sungai sungai Brantas yang mengalir dari Timur ke Barat yang
membatasi dua wilayah yang memiliki karakteristik lahan yang
berbeda antara Kabupaten Blitar bagian utara dengan bagian selatan.
Blitar Selatan seluas 689,85 Km-2 termasuk wilayah yang kurang
subur disebabkan karena daerah tersebut merupakan daerah
pegunungan berbatu kapur. Sedangkan bagian utara merupakan
wilayah yang relatif lebih subur. Tingkat kesuburan tersebut
dipengaruhi pula oleh adannya gunug Kelud yang masih aktif serta
banyaknya aliran sungai yang berfungsi sebagai sarana penyebaran
zat – zat hara yang terkandung dalam mineral hasil letusan gunung.

B. Iklim dan Agroekologi

Lokasi Kabupaten Blitar berada di sebelah Selatan Katulistiwa,


terletak antara 111o 40 ’ – 112o 10’ Bujur Timur dan 7o 58’ – 8o 9’.51”
Lintang Selatan. Hal ini secara langsung mempengaruhi perubahan
iklim. Kabupaten Blitar termasuk tipe C3, apabila dilihat dari rata –

3
LKjIP Dinas Pertanian Kabupaten Blitar 2016
rata curah hujan dan bulan – bulan tahun kalender perubahan
iklimnya seperti di daerah – daerah lain mengikuti perubahan putaran
2 iklim yaitu musim penghujan dan musim kemarau.

Kemampuan lahan dalam menumbuhkan komoditas sangat


dipengaruhi oleh faktor – faktor iklim, tanah, fisiografi dan tipe
penggunaan lahan. Lampiran 2 menunjukkan agroekologi
Kabupaten Blitar yang dapat dijelaskan sebagai berikut :

a. Jenis Tanah
Jenis Tanah di wilayah Kabupaten Blitar ada beberapa macam
yaitu :

- Entisol

- Alfisol

- Oxisol

- Andisol

b. Rejim Kebasahan
Rejim kebasahan yang sangat berpengaruh terhadap
pertumbuhan komoditas adalah keadaan lengas tanah sepanjang
tahun di dalam “Soil Moisture Control Section (SMCS) pada
tegangan kurang dari 1500 kPa (titik layu permanen). Rejim
kebasahan wilayah Kabupaten Blitar sebagai berikut :

- Ustic;
Rejim yang mempunyai lebih 4 bulan kering secara berturut –
turut per tahun (Tipe C3, D3 dan E). Rejim Ustic terdapat
disebagian besar wilayah Kabupaten Blitar.

- Udic;
Mempunyai 2-4 bulan kering secara berturut – turut per tahun
(Tipe B2, C2 dan D2) terdapat disebagian wilayah Kecamatan
Doko, Sebagian Kecamatan Wlingi dan Sebagian Kecamatan
Ponggok.

4
LKjIP Dinas Pertanian Kabupaten Blitar 2016
c. Rejim Suhu Tanah
Rejim suhu yang sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan
komoditas adalah suhu tanah pada kedalaman 50 cm. Rejim
suhu yang ada di Kabupaten Blitar adalah :

- Isohyperthermic;
Rata – rata tahunan suhu tanah lebih 22 oC pada ketinggian 0 –
700 m dpl. Mendominasi wilayah Kabupaten Blitar.

- Isotermic;
Rata-rata tahunan suhu tanah 15 – 22 oC, berada pada kisaran
ketuinggian 700 – 1500 m dpl. Terdapat disebagian wilayah
Kecamatan Doko dan Sebagian Kecamatan Wlingi.

d. Fisiografi
Fisiografi dan bentuk wilayah mempengaruhi pertumbuhan
tanaman secara tidak langsung melalui tanah dan iklim. Bentuk
wilayah dibagi atas derajat lerengnya. Peranan langsungnya
pada potensi pertanian suatu lahan adalah pengaruhnya terhadap
eradibilitas tanah. Dari bentuk wilayah dapat diketahui
kemungkinan mekanisme lahan, keadaaan air, draenase dan
sebagainya. Keadaan fisiografi Kabupaten Blitar terbagi menjadi
beebrapa tipe yaitu :

- Tipe berombak s/d bergelombang; wilayah dengan


kelerengan 3 – 15 %, perbedaan tinggi 5 – 50 m.
- Tipe Datar s/d landai; wilayah dengan kelerengan kurang 3 %’,
perbedaan tinggi kurang 5 m.
- Tipe Berbukit s/d bergunung; wilayah dengan kelerengan lebih
dari 15 %; perbedaan tinggi lebih 50 m ( sebagian wilayah
Kecamatan Doko dan Wlingi.)

5
LKjIP Dinas Pertanian Kabupaten Blitar 2016
Lahan Pertanian 2016 :
Sistem Pengairan
Luas (Ha)
Sawah
Tehnis 28.657

Setengah Tehnis 1.851

Sederhana 1020

Desa / Non PU 152


Tadah Hujan 3.023
Jumlah Total Areal Sawah 31.680
Jenis Lahan Bukan Sawah Luas (Ha)
Tegal/kebun 46.784
Ladang/Huma 1.792
Perkebunan 13.370

Hasil-hasil pertanian di Kabupaten Blitar cukup beragam. Pada


kelompok tanaman pangan, padi merupakan urutan pertama luasan
tanamannya, disusul jagung, ubikayu, kedelai, kacangtanah, ubijalar. Pada
kelompok hortikultura sayuran sebagai produk utama adalah cabe, tomat,
kacang panjang dan aneka sayuran lainnya, sedangkan potensi buah cukup
besar dan menjadi ikon daerah yaitu nanas, rambutan, manggis dan belimbing
serta aneka buah-buahan lain yang tumbuh dan menghasilkan. Disamping itu
juga menghasilkan berbagai jenis biofarmaka utamanya kencur, jahe, laos
serta jenis tanaman hias anggrek, mawar dan phylo telah berkembang
pembudidayaannya.

1.4. Organisasi
Secara umum Dinas Pertanian Kabupaten Blitar telah dapat
melaksanakan tugas, pokok, fungsinya sebagai unsur pelaksana otonomi
daerah dipimpin oleh seorang kepala dinas yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Mempunyai
tugas melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi
dan tugas pembantuan di bidang pertanian.

6
LKjIP Dinas Pertanian Kabupaten Blitar 2016
Untuk melaksanakan tugas tersebut Dinas Pertanian mempunyai fungsi
sebagai berikut :
1. Perumusan kebijakan teknis di bidang pertanian;
2. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang
pertanian;
3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pertanian;
4. Pembinaan Unit Pelaksana Teknis Dinas;
5. Pelaksanaan urusan tata usaha dinas;
6. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas
dan fungsinya.

a. Strategi Pembangunan Pertanian

Permasalahan Pokok
Permasalahan - permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan
kegiatan- kegiatan Pembangunan Pertanian di Kabupaten Blitar adalah :
1. Kepemilikan lahan budidaya petani sempit.
2. Kebanyakan pelaku usaha di bidang pertanian adalah buruh tani,
penyewa, penyakap.
3. Generasi Muda enggan berusaha / mengelola usaha di bidang pertanian.
4. Sarana dan Prasarana yang ada ditingkat petani, baik jumlah maupun
jenisnya sangat kurang.
5. Prilaku pelaku usaha di bidang pertanian masih enggan mengikuti
anjuran yang telah diberikan, walaupun hal tersebut diketahui dan
dimengerti bahwa hal tersebut dapat menekan biaya produksi.
6. Tidak tersedianya dana pada waktu diperlukan sebagaimana yang telah
dijadwalkan sehingga pelaksanaan kegiatan tidak dapat tepat waktu
sesuai dengan yang telah direncakanan.
7. Kurang mantapnya pelaksanaan proses Analisis Kebutuhan Pembangunan
Dinas Pertanian, sehingga masih banyak jenis-jenis pembangunan
pertanian yang diprogramkan belum mengacu pada hasil Analisis
lapangan. Hal ini akan terkait erat dengan kebutuhan riil pembangunan
pertanian Kabupaten Blitar.

7
LKjIP Dinas Pertanian Kabupaten Blitar 2016
8. Belum optimalnya Sistem Informasi Manajemen (SIM) Dinas Pertanian
sehingga aspek-aspek koordinasi, integrasi, singkronisasi dan simplifikasi
antara pelaksanaan dan intrumen Dinas Pertanian Kabupaten Blitar,
Propinsi Jawa Timur dan Pusat belum dapat direalisasikan secara baik.
9. Belum sinkronnya pemahaman visi dan misi serta kebijaksanaan yang
diterapkan Dinas Pertanian kabupaten Blitar dari sebagian Dinas, Bagian,
Kantor maupun lembaga-lembaga yang terkait pada lingkup Pemerintah
Kabupaten Blitar sehingga mengakibatkan kurangnya dukungan
pembangunan pertanian Kabupaten Blitar.
b. Isu Strategis
Menanggapi salah satu isu strategis Kabupaten Blitar yaitu rendahnya
pertumbuhan ekonomi perdesaan, dimana perdesaan merupakan sentral
kegiatan pertanian maka ”revitalisasi pertanian dan perdesaan” perlu
dilakukan untuk memacu kinerja pertanian dalam rangka percepatan
pertumbuhan ekonomi tersebut.
c. Program Prioritas
Program pembangunan pertanian yang ditetapkan untuk dilaksanakan
dalam kurun waktu lima tahun kedepan adalah :
i. Program peningkatan ketahan pangan
Program ini bertujuan memfasilitasi terjaminnya masyarakat untuk
memperoleh pangan setiap saat yang cukup menurut jumlah maupun
kualitasnya, dengan sasaran :
1. Tercapainya ketersediaan pangan daerah dan rumah tangga yang
cukup dan aman;
2. Meningkatnya keragaman produksi dan konsumsi pangan
masyarakat;
3. Meningkatnya kemampuan masyarakat dalam mengatasi masalah
kerawanan pangan.
ii. Program peningkatan penerapan teknologi pertanian
Program ini untuk memfasilitasi percepatan peningkatan produksi
pertanian dengan sasaran meningkatkan produktifitas komoditi melalui
penerapan teknologi .
iii. Program peningkatan produksi pertanian

8
LKjIP Dinas Pertanian Kabupaten Blitar 2016
Program ini untuk memfasilitasi berkembangnya usaha pertanian agar
produktif dan efisien dengan sasaran :
1. Menghasilkan berbagai produk pertanian yang memiliki nilai tambah
dan daya saing yang tinggi di pasaran;
2. Meningkatnya kontribusi sektor pertanian dalam perekonomian
daerah.

iv. Program peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian


Program ini untuk memfasilitasi pemasaran hasil pertanian dengan
sasaran :
1. Memperkenalkan produk local unggulan yang dapat merangsang
berkembangnya kooditi;
2. Meningkatnya hubungan antara petani dengan pengusaha
sehingga mempermudah akses pemasaran komoditi.
v. Program peningkatan kesejahteraan petani
Program ini bertujuan untuk memfasilitasi peningkatan pendapatan
petani melalui pemberdayaan, peningkatan akses terhadap sumberdaya
usaha pertanian, pengembangan kelembagaan dan perlindungan
terhadap petani. Sasaran yang ingin dicapai yaitu (a) meningkatnya
kapasitas dan posisi tawar petani; (b) semakin kokohnya kelembagaan
petani; (c) meningkatnya akses petani terhadap sumberdaya produktif;
(d) meningkatnya pendapatan petani.
d. Strategi Pembangunan Pertanian
Dalam rangka percepatan pertumbuhan ekonomi setrategi
pembagunan pertanian yang harus diagendakan adalah. Revitalisasi
pertanian yang dikandung maksud menempatkan kembali dan membangun
komitmen tentang arti penting pertanian secara proporsional dan kontekstual
yang ditempuh dengan memberdayakan kemampuan dan meningkatkan
kinerja pertanian.
i. Prasyarat yang dibutuhkan
Beberapa faktor yang dapat mendukung keberhasilan kinerja Dinas

9
LKjIP Dinas Pertanian Kabupaten Blitar 2016
Pertanian Kabupaten Blitar adalah :
1. Tersedianya sumber daya manusia aparatur pengelola Dinas Pertanian
dan petugas tehnis lapangan yang ada diwilayah,
2. Tersedianya dana dari APBD II,
3. Tersedianya fasilitas sarana dan parasarana Dinas Pertanian.
4. Adanya kerja sama yang baik antara Dinas Pertanian dengan seluruh
Dinas/Badan/Bagian/Kantor maupun Lembaga yang lain pada lingkup
Pemerintah kabupaten Blitar maupun Lembaga non Pemerintah,
kelompok –kelompok tani, Kelompok-kelompok usaha pertanian yang
lain.

10
LKjIP Dinas Pertanian Kabupaten Blitar 2016
BAB II.
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
PERKEBUNAN
A. Rencana Strategik

1. Visi
Dalam kedudukannya sebagai unsur Pemerintah Kabupaten Blitar yang
mempunyai tugas membantu Bupati dalam melaksanakan tugas
pemerintah dalam bidang pertanian, maka Dinas Pertanian mempunyai misi
sebagai berikut :
“Terwujudnya peningkatan produksi dan produktivitas berorientasi
agribisnis yang berkelanjutan”

2. Misi
Dengan mengacu pada visi yang telah ditetapkan, misi Dinas Pertanian
Kabupaten Blitar adalah :
1. Meningkatkan produksi dan mutu produk tanaman pangan untuk
mendukung kemandirian pangan.
2. Mewujudkan sistem pertanian hortikultura yang berwawasan lingkungan
dan mempunyai daya saing tinggi dengan berbasis sumber daya lokal.
3. Mewujudkan sistem pertanian yang berbasis iptek dengan ditunjang
sarana dan prasarana yang memadai.

3. Tujuan
a. Meningkatkan secara proporsional produksi, produktivitas dan mutu
produk tanaman pangan untuk mendukung kemandirian pangan
b. Meningkatkan produksi, produktivitas dan mutu produk hortikultura
yang mendukung ketersediaandan ketahanan pangan
c. Lancarnya usaha tani yang didukung peningkatan teknologi, kuantitas
dan kualitas sarana prasarana budidaya pertanian, sehingga berimbas
meningkatnya ekonomi produktif petani

11
LKjIP Dinas Pertanian Kabupaten Blitar 2016
4. Sasaran/target
a. Terwujudnya peningkatan produksi dan produktivitas tanaman pangan
(padi, jagung, kedelai, kacang tanah, ubi kayu dan ubi jalar)
b. Terwujudnya peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman
hortikultura (cabe besar, cabe kecil, kentang, nanas, durian, melon,
pisang, phylodendron)
c. Terwujudnya ketersediaan sarana dan prasarana pertanian dalam
mendukung lancarnya budidaya dan usaha tani

Untuk mewujudkan tujuan organisasi, maka ditetapkan sasaran dengan


fokus utama berupa target yang tercantum pada Indikator Kerja Utama
(IKU) Kabupaten Blitar serta IKU pada Dinas Pertanian yaitu :

No Indikator Kinerja Utama Target 2016


(1) (2) (3)
1 Prosentase Sumbangan PDRB dari 30,63 %
Sektor Pertanian
2 Prosentase Peningkatan Produksi 3 %
Padi
3 Prosentase Peningkatan Produksi 3 %
Jagung
4 Prosentase Peningkatan Produksi 3 %
Kedelai
5 Prosentase Peningkatan Produksi 5 %
Cabe Besar
6 Prosentase Peningkatan Produksi 5 %
Melon
7 Prosentase Peningkatan Produksi 5 %
Nanas

Strategi Mencapai Sasaran/Target


Terdapat beberapa strategi berupa program dalam pencapaian
sasaran/target yang terangkum di dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2016
Dinas Pertanian Kabupaten Blitar, yaitu :

12
LKjIP Dinas Pertanian Kabupaten Blitar 2016
PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

(1) (2) (3) (4)

1. Terwujudnya peningkatan Prosentase Sumbangan PDRB


produksi dan produktivitas dari Sektor Pertanian 30,63 %
tanaman pangan

Prosentase Peningkatan
3 %
Produksi Padi

Prosentase Peningkatan
3 %
Produksi Jagung

Prosentase Peningkatan
3 %
Produksi Kedelai

2 Terwujudnya peningkatan
Prosentase Peningkatan
produksi dan produktivitas 5 %
Produksi Cabe Besar
tanaman hortikultura

Prosentase Peningkatan
5 %
Produksi Melon

Prosentase Peningkatan
5 %
Produksi Nanas

Program Anggaran

1. Program Pelayanan Administrasi Rp 502.683.000


Perkantoran

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Rp 396.100.000


Aparatur

3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Rp 32.000.000


Daya Aparatur

4. Program Peningkatan Pengembangan Rp 9.690.150


Pelaporan Sistem Capaian Kinerja dn
Keuangan

13
LKjIP Dinas Pertanian Kabupaten Blitar 2016
5. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani Rp -

6. Program Peningkatan Ketahanan Pangan Rp 17.908.993.120


(pertanian/perkebunan)

7. Program Peningkatan Pemasaran Hasil Rp 174.080.000


Produksi Pertanian/Perkebunan

8. Program Peningkatan Penerapan Teknologi Rp 446.700.000


Pertanian/Perkebunan

9. Program Peningkatan Produksi Rp 851.047.000


Pertanian/Perkebunan

JUMLAH Rp 20.321.293.270

14
LKjIP Dinas Pertanian Kabupaten Blitar 2016
AKUNTABILITAS KINERJA
Sesuai dengan Tugas dan Fungsi tersebut pada tahun 2016 SKPD Dinas
Pertanian Kabupaten Blitar memiliki capaian :

A. Capaian Kinerja Organisasi

Dalam rangka mengetahui kinerja instansi, Dinas Pertanian Kabupaten Blitar


melakukan penilaian kinerja 2016. Penilaian kinerja ini dimulai dengan telah
ditentukannya Indikator Kinerja Utama (IKU) Kabupaten Blitar maupun Dinas
Pertanian. IKU tersebut telah tercantum didalam Perjanjian Kinerja Tahun 2016
yang berisi target capaian kinerja beserta anggaran yang diperlukan untuk
pencapaiannya.
Capaian atau realisasi dari target kinerja pada tahun 2016 terdapat pada tabel
berikut :

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET 2016 REALISASI 2016 CAPAIAN

Terwujudnya Persentase sumbangan


peningkatan produksi PDRB dari sektor
dan produktivitas Pertanian terhadap 30,63% 35,41% 115,6%
tanaman pangan seluruh PDRB di
Kabupaten Blitar*
Persentase peningkatan
3,00 % 17% 566 %
produksi padi*
Persentase peningkatan
3,00 % (9 )% (300) %
produksi jagung
Persentase peningkatan
3,00 % (22) % (733) %
produksi kedelai
Terwujudnya
peningkatan produksi Persentase peningkatan
5% 1 3% 260 %
dan produktivitas produksi cabe besar
tanaman hortikultura
Persentase peningkatan
5% (52) % (105) %
produksi melon
Persentase peningkatan
5% 40 % 920 %
produksi nanas

15
LKjIP Dinas Pertanian Kabupaten Blitar 2016
Keterangan :
1. Target prosentase sumbangan PDRB sektor pertanian yang telah ditetapkan
sebesar 30,63% tercapai 35,41%,. Hal tersebut kontribusi sektor pertanian
yang meningkat, dengan berhasilnya produksi padi yang meningkat
ditunjang sarana prasarana pertanian, dan program UPSUS 2016 yang
memberikan dampak peningkatan produksi padi. Selain itu tanaman buah
juga meningkat terutama produksi nanas yang mengembangkan produk
unggul dengan produktivitas tinggi seperti varietas Smoot Cyon dan
Banasari.
2. Prosentase peningkatan produksi padi dapat dicapai melebihi target. Produksi
padi ditargetkan naik sebesar 3% dari produksi tahun 2015 (351.568 ton)
dapat dicapai sebesar 17% (59.112 ton). Sehingga produksi padi tahun
2015 produksi 351.568 ton meningkat meningkat menjadi 410.680 ton pada
tahun 2016. Hal ini karena didukung program UPSUS 2016 yang bekerja
sama dengan TNI AD, serta didukung sarana prasarana pertanian yang
semakin meningkat, sehingga tercapat peningkatan produksi padi
3. Prosentase peningkatan produksi jagung belum dapat dicapai melebihi
target. Produksi jagung ditargetkan naik sebesar 3% dari produksi tahun
2015 (342.368 ton) dapat dicapai hanya sebesar -9% (-29.523 ton).
Sehingga produksi jagung tahun 2015 sebesar 342.368 ton meningkat
meningkat menjadi 312.845 ton pada tahun 2016. Hal ini disebabkan
karena petani memandang bahwa tahun 2016 musim / iklim lebih tepat
untuk tanaman padi dibanding menanam jagung
4. Prosentase peningkatan produksi kedelai dapat dicapai melebihi target.
Produksi kedelai ditargetkan naik sebesar 3% dari produksi tahun
2015 (16.597 ton) dapat dicapai menurun sebesar -22 % (3.658 ton).
Sehingga produksi kedelai tahun 2015 sebesar 16.597 ton meningkat
meningkat menjadi 12.939 ton pada tahun 2016. Hal ini karena petani tidak
berani menanggung resiko menanam kedelei di musim penghujan karena
kelembaban yang tinggi kurang mendukung untuk tanaman kedelei tinggi
dan kelembaban udara yang tinggi.
5. Prosentase peningkatan produksi cabai besar dapat dicapai melebihi target.
Produksi cabe besar ditargetkan naik sebesar 5 % dari produksi tahun 2015

16
LKjIP Dinas Pertanian Kabupaten Blitar 2016
(13.748 ton) dapat dicapai sebesar 13% (1.816 ton). Sehingga produksi
cabe besar tahun 2015 sebesar 13.748 ton meningkat menjadi 15.564 ton
pada tahun 2016. Hal ini karena petani memandang menanam tanaman
cabe lebih mempunyai nilai ekonomis tinggi sehingga melakukan perawatan
secara maksimal agar berdaya produksi tinggi.
6. Prosentase peningkatan produksi melon tidak mencapai target. / iklim yang
kurang mendukung Produksi melon ditargetkan naik sebesar 5 % namun
pada tahun 2016 mengalami penurunan 52% Sehingga produksi 2015
sebesar 3.040 ton turun menjadi 1.444 ton. Hal ini terjadi karena iklim yang
tidak mendukung, sehingga berakibat berkembangnya hama dan penyakit
untuk tanaman melon. Sebagai dampaknya luas tanam menjadi menurun
akibat petani memilih untuk tidak menanam melon.
7. Prosentase peningkatan produksi nanas dapat dicapai melebihi target.
Produksi nanas ditargetkan naik sebesar 5% dari produksi tahun 2015
(11.859 ton) dapat dicapai sebesar 40% (6.593 ton). Sehingga produksi
nanas tahun 2016 sebesar 11.859 ton meningkat menjadi 18.452 ton pada
tahun 2016. Hal ini sebagai dampak dari dilaksanakannya kegiatan
pengembangan nanas serta meningkatnya dukungan sarana prasarana.

Perbandingan antara realisasi tahun 2015 dengan tahun 2016 sebagai berikut :

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI 2015 REALISASI 2016

Terwujudnya Persentase sumbangan


peningkatan produksi PDRB dari sektor
dan produktivitas Pertanian terhadap 30,63% 35,89% 35,41%
tanaman pangan seluruh PDRB di
Kabupaten Blitar*
Persentase peningkatan
3% 6,53 % 17%
produksi padi*
Persentase peningkatan
3% 11,24 % (9 )%
produksi jagung
Persentase peningkatan
3% 23,03 % (22) %
produksi kedelai
Terwujudnya
peningkatan produksi Persentase peningkatan
5% 19,18 % 1 3%
dan produktivitas produksi cabe besar
tanaman hortikultura
Persentase peningkatan
5% (30,22) % (52) %
produksi melon
Persentase peningkatan
5% 21,09 % 40 %
produksi nanas

17
LKjIP Dinas Pertanian Kabupaten Blitar 2016
Keterangan :
1. Realisasi sumbangan PDRB tahun 2015 sebesar 35,89% turun
menjadi 35,41% di tahun 2016. Akan tetapi meningkat dari dari taget
di tahun 2016 yaitu 30,64%, hal ini karena terjadi penurunan pula
terhadap produksi beberapa komoditi tanaman karena alih tanam dari
jagung, kedelei, ke tanaman padi dan cabe.
2. Produksi tanaman padi tahun 2016 meningkat dibandingkan dengan
tahun 2015 karena program UPSUS Padi yang memberikan dorongan
petani memanam padi dengan luas tanam yang tinggi, sehingga
produksi padi juga meningkat didukung sarana prasarana pertanian
yang diberikan kepada petani yang memadai.
3. Produksi tanaman kedelei tahun 2016 menurun dibanding tahun 2015
karena petani beralih menanam padi dengan prediksi musim yang
tepat untuk menanam padi.
4. Produksi cabe meningkat di tahun 2016 karena petani menganggap
permintaan pasar akan tanaman cabe tinggi sehingga mempunyai nilai
ekonomis yang tinggi pula dan beralih dari tanaman kedelei dan
jagung ke tanaman cabe
5. Produksi Melon tahun 2016 menurun dibandingkan dengan tahun
2015 karena petani hamper dapat dikatakan tidak menanam melon
dalam jumlah besar, karena tidak mau beresiko terhadap serangan
hama penyakit tanaman di musim penghujan
6. Produksi nanas tahun 2016 naik dibanding tahun 2015 karena petani
di tahun 2016 menanam nanas dengan varietas unggul seperti smoot
cyon dan banasari yang mempunyai produktivitas tinggi dan tahan
hama penyakit tanaman dan juga pada tahun 2015 beberapa tanaman
masih dalam vase pertumbuhan sehingga belum dapat dihitung
produksinya.

18
LKjIP Dinas Pertanian Kabupaten Blitar 2016
Perbandingan Realisasi Kinerja s/d akhir periode RPJMD / RENSTRA
TARGET akhir Tingkat
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA REALISASI 2016
RPJMD efisiensi
Terwujudnya Persentase sumbangan
peningkatan produksi PDRB dari sektor
dan produktivitas Pertanian terhadap 35% 35,41% 0,41%
tanaman pangan seluruh PDRB di
Kabupaten Blitar*
Persentase peningkatan
328.400 ton 323.549 ton 4.851 ton
produksi padi*
Keterangan :
B. Realisasi Anggaran
1. Dana APBD II
a. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
b. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
c. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
d. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani
e. Program Peningkatan Ketahanan Pangan
f. Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian
g. Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan
Dengan total anggaran APBD II Rp.20.321.293.270,- terealisasi Rp. 2.392.100.536,-
(lebih detailnya di lampiran)

2. Dana Tugas Pembantuan (APBN)


Bidang Tanaman Pangan Rp.23.666.488.000,- terealisasi Rp.21.502.236.300,-
(lebih detailnya di lampiran)

19
LKjIP Dinas Pertanian Kabupaten Blitar 2016
BAB IV. PENUTUP

Dinas Pertanian masih terus mengadakan perbaikan-perbaikan yang akan


dituangkan dalam perencanaan kegiatan, monitoring dan evaluasi menyeluruh
untuk tahun berikutnya. Sebab hasil LAKIP ini tidaklah hanya dibandingkan dengan
capaian kinerja nyata pada tahun sebelumnya, tetapi harus memperhatikan pula
kinerja nyata dengan kinerja yang direncanakan, juga harus membandingkan
dengan indikator lain seperti tingkat kesejahteraan masyarakat tani, kondisi
perekonomian dan sebagainya.
Apabila dalam perjalanan organisasi terjadi perubahan kebijaksanaan
ataupun perubahan lingkungan strategis, maka akan dilakukan penyesuaian-
penyesuaian dengan tetap memperhatikan visi, misi serta tugas pokok dan fungsi
Dinas Pertanian Kabupaten Blitar.
Penilaian Akuntabilitas Kinerja Dinas Pertanian Kabupaten Blitar merupakan
salah satu cara untuk mengukur tingkat pencapaian tujuan dan sasaran yang telah
ditetapkan yang selanjutnya ditulis sebagai bahan Laporan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah.
Namun apa yang telah dilaksanakan masih terdapat beberapa kekurangan,
sehingga masih diperlukan kerja dan usaha yang lebih keras dalam mewujudkan
kinerja yang lebih baik di masa mendatang, untuk itu tidak menutup kemungkinan
adanya masukan dan saran dalam penyempurnaan kegiatan-kegiatan yang akan
datang.

20
LKjIP Dinas Pertanian Kabupaten Blitar 2016
LAMPIRAN

21
LKjIP Dinas Pertanian Kabupaten Blitar 2016
System tanam padi jajar legowo

22
LKjIP Dinas Pertanian Kabupaten Blitar 2016
PAMERAN PRODUK UNGGULAN PERTANIAN

23
LKjIP Dinas Pertanian Kabupaten Blitar 2016
PENYERAHAN BANTUAN ALSINTAN

24
LKjIP Dinas Pertanian Kabupaten Blitar 2016

Anda mungkin juga menyukai