A. Kompetensi Inti
KI-3 (Pengetahuan) :
Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan
faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan
lingkup kerja Tata Boga pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan
dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks
pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga
masyarakat nasional, regional, dan internasional.
KI-4 (Keterampilan) :
1. Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan
prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai
dengan bidang kerja Tata Boga. Menampilkan kinerja di bawah bimbingan
dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi
kerja.
2. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif,
kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam
ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan
langsung
3. Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan,
gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan
tugas spesifik di bawah pengawasan langsung
B. Kompetensi Dasar
1. KD pada KI pengetahuan
3.19 Mengevaluasi fusion pastry dan bakery
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah belajar mengevaluasi tentang Fussion pastry dan bakery diharapkan, peserta
didik dapat :
1. Menjelaskan,fusion pastry dan bakery
2. Menguraikan alat dan bahan yang digunakan pembuatan fusion pastry dan bakery
3. Menentukan prosedur pembuatan fusion pastry dan bakery
4. Menyimpulkan kriteria hasil fusion pastry dan bakery
5. Memutuskan teknik penyajian fusion pastry dan bakery
6. Mengatur alat dan bahan yang dibutuhkan untuk pembuatan fusion pastry dan
bakery
7. Menimbang bahan yang akan digunakan untuk pembuatan fusion pastry dan
bakery.
8. Memproduksi pastry dan bakery sesuai dengan prosedur, kriteria hasil, keselamatan
kerja, hygiene makanan.
9. Mengemas pastry dan bakery sesuai dengan prosedur, kriteria hasil, keselamatan
kerja, hygiene makanan
E. Materi Pembelajaran
1) Pengertian produk fusion pastry dan bakery
2) Jenis – jenis produk fusion pastry dan bakery
3) Contoh produk fusion pastry dan bakery
4) Peralatan pengolahan dalam pembuatan produk fusion pastry dan bakery
5) Teknik pembuatan produk fusion pastry dan bakery
6) Teknik penyajian produk fusion pastry dan bakery
7) Kriteria hasil
F. Pendekatan, Model, Metode
a. Pendekatan : Saintifik (Scientific)
b. Model : - Problem Based Learning (PBL)
Mengidentifikasi masalah
Menetapkan masalah
Mengembangkan solusi
Melakukan tindakan strategis
Melihat ulang dan mengevaluasi
c. Metode : Ceramah, diskusi, tanya jawab, praktik.
G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke -33
Kegiatan Deskripsi Waktu
Pendahuluan a. Mengawali pembelajaran dengan berdoa dan 30 menit
memberi salam.
b. Mempersiapkan kelas agar lebih kondusif untuk
memulai proses Kegiatan Belajar Mengajar
(kerapian, kebersihan ruang kelas, menyediakan
media dan alat serta buku yang diperlukan
c. Memantau kehadiran dengan mengabsen peserta
didik
d. Memotivasi peserta didik untuk lebih fokus dan
semangat dalam mengikuti pembelajaran
e. Menginformasikan kompetensi dasar dan tujuan
pembelajaran yang hendak dicapai
f. Sebagai appersepsi, guru mengajukan pertanyaan
materi yang sudah dipelajari yang terkait dengan
materi yang akan dipelajari
g. Menyampaikan materi tentang fusion pastry dan
bakery
Problem Based Leraning (PBL)
Inti Mengorientasi /Mengidentifikasi masalah 255 menit
a. Guru memberikan power point tentang
pengertian dan alat yang digunakan dalam materi
fusion pastry bakery melalui infocus/chart
b. Siswa mengamati power point tentang pengertian
dan alat yang digunakan dalam materi fusion
pastry bakery melalui infocus/chart.
Mengorganisasi/menetapkan masalah
a. Guru menugaskan siswa untuk mencari apa yang
menjadi pertanyaan mengenai pengertian dan alat
yang digunakan dalam materi fusion pastry
bakery
b. Siswa bertanya mengenai pengertian dan alat
yang digunakan dalam materi fusion pastry
bakery
c. Guru menugaskan siswa untuk menganalisis
pengertian dan alat yang digunakan dalam materi
fusion pastry bakery
d. Siswa menganalisis pengertian dan alat yang
digunakan dalam materi fusion pastry bakery.
Mengembangkan solusi
a. Guru meminta siswa membuat kelompok, masing-
masing kelompok terdiri dari 5 orang.
b. Guru Meminta siswa untuk menjelaskan
pengertian fusion pastry bakery dan memilih alat
yang digunakan dalam materi fusion pastry
bakery yang akan diamati melalui diskusi
kelompok.
c. Siswa menggali informasi dari buku dan internet
pengertian fusion pastry bakery dan memilih alat
yang digunakan dalam materi fusion pastry
bakery yang akan diamati melalui diskusi
kelompok yang dipilihnya.
d. Siswa mendiskusikan pengertian fusion pastry
bakery dan memilih alat yang digunakan dalam
materi fusion pastry bakery yang akan diamati
melalui diskusi kelompok yang dipilihnya.
e. Siswa menyampaikan pada kelompok lain dan
menanggapinya berkaitan pengertian fusion
pastry bakery dan memilih alat yang digunakan
dalam materi fusion pastry bakery yang akan
diamati melalui diskusi kelompok yang dipilihnya
Pertemuan ke -34
Kegiatan Deskripsi Waktu
Pendahuluan a. Mengawali pembelajaran dengan berdoa dan 30 menit
memberi salam.
b. Mempersiapkan kelas agar lebih kondusif untuk
memulai proses Kegiatan Belajar Mengajar
(kerapian, kebersihan ruang kelas, menyediakan
media dan alat serta buku yang diperlukan
c. Memantau kehadiran dengan mengabsen peserta
didik
d. Memotivasi peserta didik untuk lebih fokus dan
semangat dalam mengikuti pembelajaran
e. Menginformasikan kompetensi dasar dan tujuan
pembelajaran yang hendak dicapai
f. Sebagai appersepsi, guru mengajukan
pertanyaan materi yang sudah dipelajari yang
terkait dengan materi yang akan dipelajari
g. Menyampaikan materi tentang Jenis – jenis
produk fusion pastry dan bakery
Pertemuan ke -35
Kegiatan Deskripsi Waktu
Pendahuluan a. Mengawali pembelajaran dengan berdoa dan 30 menit
memberi salam.
b. Mempersiapkan kelas agar lebih kondusif untuk
memulai proses Kegiatan Belajar Mengajar
(kerapian, kebersihan ruang kelas, menyediakan
media dan alat serta buku yang diperlukan
c. Memantau kehadiran dengan mengabsen peserta
didik
d. Memotivasi peserta didik untuk lebih fokus dan
semangat dalam mengikuti pembelajaran
e. Menginformasikan kompetensi dasar dan tujuan
pembelajaran yang hendak dicapai
f. Sebagai appersepsi, guru mengajukan
pertanyaan materi yang sudah dipelajari yang
terkait dengan materi yang akan dipelajari
g. Menyampaikan materi tentang lauk pauk
masakan Indonesia
Inti Problem Based Leraning (PBL)
Mengorientasi /Mengidentifikasi masalah
a. Guru memberikan video/gambar tentang bahan
,kriteria dan tehnik penyajian produk fusion
pastry bakery yang ditayangkan melalui 255 menit
infocus/chart
b. Siswa mengamati video/gambar tentang bahan
,kriteria dan tehnik penyajian produk fusion
pastry bakery yang ditayangkan melalui
infocus/chart
Mengorganisasi/menetapkan masalah
a. Guru menugaskan siswa untuk mencari apa yang
menjadi pertanyaan mengenai bahan ,kriteria dan
tehnik penyajian produk fusion pastry bakery
yang ditayangkan.
b. Siswa bertanya mengenai bahan ,kriteria dan
tehnik penyajian produk fusion pastry bakery
c. Guru menugaskan siswa untuk menganalisis
bahan ,kriteria dan tehnik penyajian produk
fusion pastry bakery
d. Siswa menganalisis bahan ,kriteria dan tehnik
penyajian produk fusion pastry bakery
Mengembangkan solusi
a. Guru meminta siswa membuat kelompok, masing-
masing kelompok terdiri dari 5 orang.
b. Guru Meminta siswa untuk memilih bahan
,kriteria dan tehnik penyajian produk fusion
pastry bakery melalui diskusi kelompok.
c. Siswa menggali informasi dari buku dan internet
tentang bahan ,kriteria dan tehnik penyajian
produk fusion pastry bakery
d. Siswa mendiskusikan bahan ,kriteria dan tehnik
penyajian produk fusion pastry bakery
e. Siswa menyampaikan pada kelompok lain dan
menanggapinya berkaitan bahan ,kriteria dan
tehnik penyajian produk fusion pastry bakery
Melakukan tindakan strategis
a. Guru menugaskan siswa untuk membuat laporan
hasil pekerjaannya dan menyiapkan format
penilaian.
b. Siswa membuat laporan hasil pekerjaan dan
dinilai menggunakan format penilaian
Mengevaluasi
e. Guru menugaskan siswa untuk menyajikan
bahan ,kriteria dan tehnik penyajian produk
fusion pastry bakery yang dipilihnya.
f. Siswa membuat bahan presentasi tentang laporan
bahan ,kriteria dan tehnik penyajian produk
fusion pastry bakery yang dipilihnya.
g. Siswa menyajikan tentang laporan bahan ,kriteria
dan tehnik penyajian produk fusion pastry bakery
yang dipilihnya.
h. Siswa lain memberikan tanggapan terhadap
presentasi.
i. Siswa menerima tanggapan dari siswa lain dan
guru. Siswa memperbaiki hasil presentasi,
membuat simpulan.
j. Guru mengevaluasi hasil diskusi dan membagi
resep Fusion Pastry and Bakery untuk praktek
pada pertemuan berikutnya.
Penutup a. Siswa mengakhiri pengerjaan tugas. 30
b. Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan men
salam. it
TOTAL 315 menit
Pertemuan ke - 36
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan a. Guru mengucapkan salam pada siswa. 30 menit
b. Guru meminta pada siswa untuk mengecek
kebersihan kelas .
c. Guru meminta salah satu dari siswa untuk memimpin
berdoa sesuai dengan agama dan keyakinan masing-
masing.
d. Guru mengabsen kehadiran siswa
e. Sebagai appersepsi, guru mengajukan pertanyaan
materi yang sudah dipelajari yang terkait dengan
materi yang akan dipelajari.
f. Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan
penjelasan tentang kegiatan yang akan dilakukan
siswa untuk menyelesaikan permasalahan atau tugas
pada pertemuan ini.
g. Guru mengkondisikan kelas dan siswa untuk
menyiapkan alat dan bahan untuk praktik Fusion
Pastry and Bakery
Inti Project Based Learning (PJBL) 255
Penentuan pertanyaan mendasar
menit
a. Setiap siswa mengamati lembar kerja
b. Setiap kelompok mengamati bahan yang telah
disediakan
c. Setiap kelompok mengamati alat yang telah
disediakan
d. Setiap kelompok mengamati dan menganalisis
bahan yang telah disediakan apakah sesuai dengan
resep yang telah ditentukan.
e. Setiap kelompok mengamati dan menganalis alat
yang telah disiapkan apakah sesuai dengan resep
yang akan dibuat.
f. Setiap kelompok membuat pertanyaan mengenai
apa yang sudah diamati dan dianalisis.
g. Guru membagi siswa ke dalam 17 kelompok
masing-masing kelompok terdiri dari 2 orang
h. Masing-masing kelompok saling berdiskusi
mengenai resep Fusion Pastry and Bakery yang
telah ditentukan (Pizza topping seblak).
i. Masing-masing kelompok mengolah Fusion Pastry
and Bakery (Pizza topping seblak, dan rendang)
diawali dengan membersihkan bahan, memotong
bahan, meracik bumbu, menyiapkan adonan pizza,
memanggang , Fusion Pastry and Bakery.
Mendesain perencanaan proyek
a. Siswa mengolah Fusion Pastry and Bakery (Pizza
topping seblak, dan rendang) sesuai dengan waktu
yang tersedia
b. Persiapan 30 menit, proses pengolahan 195 menit,
menyajikan 30 menit.
Memonitor peserta didik dan kemajuan projek
a. Guru mengamati proses pengolahan Fusion Pastry
and Bakery (Pizza topping seblak, dan rendang)
yang dilakukan oleh siswa
b. Guru mengamati kebersihan dalam proses Fusion
Pastry and Bakery (Pizza topping seblak, dan
rendang).
c. Guru mengamati ketepatan alat yang digunakan
dengan resep yang telah ditentukan
d. Guru mengamati ketepatan pengolahan Fusion
Pastry and Bakery (Pizza topping seblak, dan
rendang)
e. Guru mengamati tingkat kematangan dari Fusion
Pastry and Bakery (Pizza topping seblak, dan
rendang) yang diolah oleh siswa.
Menguji hasil dan mengevaluasi pengalaman
a. Masing-masing kelompok menganalisis hasil
masakannya
b. Kelompok menyiapkan hasil analisisnya untuk
dipresentasikan
c. Siswa mempresentasikan hasil masakan dengan
cara menunjukkan hasil masakan yang telah dibuat.
d. Guru mengevaluasi hasil masakan yang dibuat
siswa.
Penutup a. Siswa mengakhiri praktek, membersihkan dapur 30 menit
praktek dan berkemas
b. Guru mengawasi dan menutup praktik dengan
mengucapkan salam.
TOTAL 315
menit
H. Alat/Bahan, danSumberBelajar
1. Media/Alat : LCD/In focus/Laptop
2. Bahan : Power point, job sheet, hand out
3. SumberBelajar : Buku Guru, BukuSiswa, Internet, modul
Uraian materi:
Jenis Fusion ketiga adalah mengkombinasikan makanan dari 2 negara yang berbeda
dalam satu sajian secara bersama (dalam satu pot). Contoh : California Pizza yaitu pizza
dengan adonan tipis ala italia dengan topping ala California. California pizza di sini
merupakan kombinasi antara adonan pizza yang tipis (crusty) yang tidak umum bagi
masyarakat Amerika yang mengenal adonan pizza, seperti adonan roti ala Pizza Hut
dengan topping berbagai bahan baku khas California (The Jakarta Post, 24 April 2014).
Fusion Cuisine dikenal sejak tahun 1980-an, didefinisikan sebagai penggunakan
bahan atau teknik memasak lebih dari satu daerah, atau beda negara, dan memasaknya
menjadi satu masakan (Gisslen, 2009, hlm. 40).
Fusion cuisine yang saat ini sedng trend merupakan gabungan dua atau lebih cita
rasa kuliner yang berbeda, masakan fusion menawarkan sensasi baru. Pada prinipnya,
pengolahan dan penyajian fusion food ditekankan pada unsur penataan yang artistik
serta kombinasi antara bahan dan teknik pengolahan yang unik. Memasak secara fusion
adalah praktik menggabungkan makanan dan gaya memasak dari berbagai sumber untuk
menciptakan hidangan dengan rasa baru. Secara khusus, fusion memasangkan rempah-
rempah yang bukan tradisional dan makanan dari daerah yang berbeda untuk
menciptakan rasa yang unik dan baru. Memasak secara fusion biasanya dianut oleh
penggemar masakan progresif dan dijauhi atau dihindari oleh penganut tradisionalis.
Definisi fusion food adalah masakan menggabungkan makanan menurut bahan
dasar, budaya, teknik dan gaya memasak dari berbagai negara atau daerah untuk
menciptakan hidangan dengan rasa baru.
Materi selengkapnya dapat diakses pada link berikut:
Rendang Glazed Wagyu Beef Fillet adalah salah satu hidangan fusion dari dua
negara yaitu Indonesia dan Jepang yaitu daging wagyu asal jepang dengan bumbu
rendang ala Indonesia.
Italian Pizza With Ginger Wasabi Tuna adalah salah satu hidangan fusion dari dua
negara yaitu Italia dan Jepang. Pizza berasal dari negara Italia dengan topping berupa
wasabi dan tuna yang berasal dari Jepang.
Sumber: http://catatanibupembelajar.blogspot.com/2015/03/resep-sushi-roll-beras-
merah-pedas.html
Sushi Beras Merah merupakan salah satu hidangan fusion dari dua negara yaitu
Indonesia dan Jepang. Sushi merupakan hidangan khas jepang berupa nasi yang diroll
dengan rumput laut. Beras merah merupakan nasi pengganti yang berasal dari
Indonesia.
2. Teknik memasak harus diperhatikan karena dapat mempengaruhi bahan dan citarasa.
3. Rasa yang dibuat harus make sense atau masuk akal, saling bersatu untuk meciptakan
tekstur dan rasa yang enak.
4. Berkreasi dengan segala kemungkinan yang ada, karena pada dasarnya Fusion Food
adalah gaya memasak bebas dengan menggabungkan satu konsep hidangan dengan
konsep hidangan lain untuk menciptakan hidangan baru.
4) Lipat adonan dari satu sisi menutupi 2/3 lembaran,lipat 1/3 bagian sisa menutup sisi
sebelahnya.Giling lagi setebal 1/2 cm, simpan dalam lemari
Tempatkan adonan dalam loyang yang dilapisi air untuk mendapatkan adonan puff
dengan pengembangan yang tinggi. Untuk pastry yang menggunakan adonan Puff, beberapa
jenis isi manis seperti pasta, krim, buah-buahan dapat digunakan. Puff pastry lain adalah jenis
yang tidak manis, seperti sausage rolls, shells dan cheese pretzel. Produk-produk yang
setengah jadi termasuk patty shells, cream horns, dan lain-lain. 2. Danish Pastry
a. Pengertian Danish Pastry
Danish pastry dibuat dari adonan beragi dan lemak rollin, dan biasanya memiliki
topping atau isi yang manis. Dengan kata lain hampir sama dengan adonan roti manis
(karena rasanya yang manis). Jumlah lapisan pada adonan danish tergantung pada
kandungan bahannya.
Semakin banyak jumlah lemak roll-in makin banyak lapisannya.
Gambar 4.7 Danish Pastry
b. Cara membuat :
1) Campur tepung, garam, minyak dan air aduk hingga rata dan uleni hingga kalis.
2) Setelah tercampur rata, bulatkan menjadi bentuk bola, kemudian lumuri seluruh
permukaan adonan dengan minyak selada (salad oil).
Istirahatkan di lemari pendingin selama ± 20 menit.
a) Short consistency, kue tidak keras saat dimakan contoh pada dasar tart atau tartlet.
Karakteristik proses short paste dan mutu short pastry tergantung pada komposisi
short paste pada metode produksi yang digunakan.
b. Komposisi short paste
Short paste terdiri dari bahan dasar: terigu protein sedang, lemak, dan gula. Untuk
memperbaiki mutu adonan dan cita rasa dapat ditambahkan garam, flavour (penambah
rasa dan aroma), dan telur. Short paste yang baik untuk digilas memakai resep : 1 bagian
gula, 2 bagian lemak, 3 bagian terigu (1/2/3- heavy short paste), atau: 1 bagian gula, 1
bagian lemak, 2 bagian terigu (1/1/2 – light short paste).
Variasi short pastry dapat dilakukan dengan menambahkan bijibijian atau kacang-
kacangan (digiling) atau bubuk coklat. Tetapi penambahan ini dilakukan dengan cara
mengurangi jumlah berat tepung sesuai berat penambahan agar perbandingan tidak
berubah.
Pie adalah jenis pastry yang populer di Amerika. Pie telah dinikmati setidaknya abad
ke-9, ketika Biara Fontenelle di Prancis menerima pesanan untuk 38 paiangsa dan 95 pai
ayam. Hidangan panggang ini konon ditemukan sejak jaman Mesir kuno. Pada jaman
Romawi dan pada abad Pertengahan, pie digunakan sebagai pembungkus daging dan
bahan-bahan lainnya agar tetap lembap selama dimasak dan agar isinya kedap udara serta
tidak mudah basi. Bahan kulit pastry ini keras dan padat, terbuat dari tepung terigu, suet
(lemak daging sapi), telur dan bahan lainnya.
Namun seiring dengan perkembangan dunia kuliner, lambat laun kulit pie pun
diciptakan sedemikian rupa dengan komposisi tepung terigu yang telah ditentukan,
sehingga kulit pie dapat ikut dikonsumsi bersama isinya. Berkat keunikan cita rasanya,
pie pun akhirnya menyebar ke suluruh penjuru Eropa termasuk Inggris. Awalnya, pie
termasuk hidangan utama yang berisi daging, baik daging sapi atau kambing. Akibat
perkembangan dunia kuliner dan resep roti, pie pun mulai dikenal sebagai hidangan
populer.
Isian pie pun menjadi beragam. Di sekitar tahun 1500an, resep kue pie mulai
bertransformasi dengan memakai berbagai jenis buah-buahan sebagai isinya. Setelah
populer di Inggris, pie akhirnya dikenal di Amerika yang kemudian diolah sedemikian
rupa hingga memiliki berbagai jenis isian. Hal ini dapat dibuktikan dari buku resep kue
yang ditemukan di Amerika pada tahun 1940an, ditemukan 65 resep pie di dalamnya.
Untuk melihat cara membuat anda dapat meilahtnya pada link berikut
https://www.youtube.com/watch?v=xfMZiJxOOE0&t=34s
5. Choux Paste
a. Pengertian
Choux paste merupakan salah satu jenis pastry dengan karakteristik ringan namun
volume besar dan dikembangkan dengan kuat (strongly
leavened) dengan sel yang besar. Choux paste sering juga disebut kue sus yang didefinisikan
sebagai kue yang bertekstur lembut dan kopong bagian dalamnya, sehingga dapat diisi
dengan vla dengan aneka rasa. Bahkan sus saat ini tidak hanya diisi Vla, akan tetapi juga di
isi dengan berbagai macam filling seperti layaknya Sandwich. Jadi ada sus yang di isi ragout,
bahkan di isi dengan lembaran smoked beef, keju lembaran, telur rebus yang diiris tipis, dan
lain-lain. Ibaratnya, kulit sus diperlakukan sebagai roti tawar yang bebas di isi apa saja.
Adonan pastry jenis ini berbeda dengan jenis lainnya karena proses pematangan
tepung dan telur telah dilakukan sebelum proses pemanggangan. Choux paste ada dua
bentuk yaitu eclairs (bentuknya lonjong) dan cream puff (bentuknya bundar).
b. Jenis Choux Paste Berdasarkan Metode Pemasakan
1) Dipanggang digunakan untuk kue sus, kue sus kering dan figur dekorasi dalam ukuran
lebih kecil juga untuk petit fours.
Eclairs dan cream puff dibuat dari adonan yang dinamakan éclair paste (adonan
éclair) atau choux paste (adonan sus). Nama Perancis adalah pate a choux (yang berarti
adonan kol) mengacu bahwa cream
puff terlihat seperti kol. Choux paste di Indonesia lebih dikenal dengan mana sus.
Di Indonesia choux paste mempunyai tempat tersendiri di lidah kita karena sangat
disukai. Sus memiliki isi yang sangat beragam. Tidak seperti puff pastry, adonan éclair
lebih mudah dibuat. Adonan dapat disiapkan dalam beberapa menit. Choux paste yang
sering kita sebut kue sus, adalah salah satu dari jenis kue yang memerlukan perhatian
khusus dalam tekhnik pembuatannya. Kue sus sangat fleksibel untuk di padupadankan
dengan berbagai macam isi seperti vla, diisi pudding, ice cream, ragout udang, selada
buah atau dibuat sus kering dengan cara di oven dengan api kecil maupun digoreng.
Dengan demikian kegagalan dalam membuat kue sus akan dapat teratasi, apabila
diperhatikan pemilihan bahan dan teknik pembuatan yang baik dan benar. Sus klasik
mempunyai isi yang khas dan jenisnya banyak antara lain :
a. Vla biasa yaitu campuran susu, maizena, gula dan kuning telur.
b. Pastry cream dibuat dari susu, gula, kuning telur, dan tepung. Pembuatannya kuning telur,
sebagian gula dan tepung dikocok jadi satu, campuran ini dimasukkan dalam rebusan
susu dan gula.
c. Diplomat cream, dibuat dari susu, kuning telur, gula, maizena dan cream kental. Cara
pembuatannya yaitu semua bahan direbus kecuali kream.
Cream sendiri akan dikocok sampai lembut kemudian dicampur dengan rebusan diatas.
Biasanya ditambahkan gelatin sebagai penstabil.
d. Chantilly dibuat dari campuran susu dan cream yang dikocok. Baik bahan maupun alat
harus betul-betul dingin supaya campuran ini bisa mengeras. Karena mencair bila berada
dalam temperatur ruang, maka sus yang diisi chantilly harus disantap begitu disajikan.
Choux paste dibuat dengan teknik adonan rebus, yang mana semua bahan direbus
bersama-sama kecuali telur. Setelah adonan matang dan kalis angkat dari perapian, proses
selanjutnya adalah memasukan telur satu persatu setelah adonan dingin. Tahap
memasukan telor merupakan tahap terpenting yang harus diperhatikan, telur dimasukan
setelah adonan suam-suam kuku atau hangat. Jika telur dimasukan dalam keadaan adonan
panas maka kue sus tidak akan mengembang karena telur telah matang sebelum di oven.
Perlu juga diketahui bahwa jumlah telur lebih banyak dibandingkan bahan lain, karena
hal ini akan mengakibatkan kue sus menjadi ringan. Jumlah fat juga jangan melebihi berat
jumlah telur. Adapun tahapan dalam pembuatan adonan choux
pastry atau adonan sus adalah sebagai berikut:
1) Didihkan cairan, lemak, garam, dan gula (jika digunakan). Cairan mendidih dengan
cepat sehingga lemak dapat larut dalam cairan, tidak hanya mengapung di atas. Jika hal
ini tidak tercapai, lemak tidak tercampur secara merata di dalam adonan dan dapat
mengalir keluar selama pemanggangan.
4) Masukkan telur secara bertahap (satu persatu) untuk memperoleh konsistensi adonan
yang tepat. Aduk rata pada setiap penambahan telur sebelum menambahkan lebih
banyak lagi. Jika telur ditambahkan terlalu cepat maka akan sulit mendapatkan
permukaan adonan yang halus.
Jika menjumpai resep yang menghasilkan adonan yang lembek. Koreksi resep
tersebut dengan mengurangi jumlah air atau susu. Di samping itu adonan pastry
sebaiknya jangan terlalu kering. Adonan harus terlihat halus (smooth) dan lembap
(moist), tidak kering dan tidak kasar. Adonan yang terlalu kering tidak akan cukup
mengembang serta menjadi tebal dan berat.
Adonan yang terbentuk harus mantap, dan tidak terlalu encer, agar dapat dibentuk
dengan piping bag pada loyang yang telah diolah terlebih dahulu dengan margarine.
Hias tutupnya dengan cokelat yang telah ditim. Dapat dicelupkan seluruh permukaan
tutup choux ke dalam cokelat tim, atau dapat juga dilukis zikzak, atau variasi lain.
Produk pastry yang berhasil ditentukan salah satunya dengan teknik penggilasan
dan pelipatan yang tepat. Jumlah pelipatan pada puff
pastry maksimum 6 kali single, optimumnya 4 kali single. Untuk danish dan croissant
maksimum 4 kali single optimum 3 kali single.
1. Faktor-Faktor yang Perlu Diperhatikan dalam Penggilasan dan
Pelipatan Adonan Pastry
a. Adonan puff pastry perbandingan tepung terigu dengan lemak pelapis (roll-in fat)
sebaiknya 1:1.
b. Saat penggilasan jangan terlalu tipis, ketebalan adonan sekitar 15 mm, karena dapat
menyebabkan adonan yang terlalu lebar sehingga mudah pecah dan koyak.
c. Antara pelipatan pertama dengan selanjutnya diberikan waktu istirahat yang cukup
agar gluten rilex untuk mencegah penyusutan
pastry.
d. Kurangi ketebalan secara berangsur-angsur karena tekanan melalui penggilas akan
merusak struktur.
e. Saat melakukan penggilasan dan pelipatan dilakukan dengan arah berlawanan, supaya
menghasilkan bentuk yang serasi. Setiap kali akan menggilas yang baru keluar dari
lemari pendingin diberi tepung tabur tapi tidak boleh terlalu banyak, sisanya
dibersihkan dengan menggunakan kuas.
b. Laminasi menggunakan lipatan tunggal. Adonan yang akan dilipat ini digilas menjadi
bentuk empat persegi panjang dengan tekanan yang sama dari penggilas. Tenaga yang
berlebih tidak diharapkan tapi konsistensi saat menggilas memberikan hasil yang
lebih baik. Ketebalan adonan sebaiknya setebal jari (jangan sampai kurang). Sisa
tepung tabur disingkirkan dan adonan ditempatkan menjadi tiga lapisan dengan cara
satu diatas yang lain dengan bentuk empat persegi panjang yang tepat sama.
Setelah waktu istirahat (yang berlangsung hingga hari berikutnya) adonan yang
telah digilas, digilas kembali. Adonan dibersihkan dari tepung tabur dan dijadikan
tiga lapisan, satu diatas yang lain seperti digambarkan pada tahap pengerjaan kedua
(lipatan tunggal).
c. Aplikasi lipatan ganda. Dari pelipatan tunggal diatas, adonan digilas kembali menjadi
bentuk empat persegi panjang setebal jari. Penting dicatat bahwa adonan halus selalu
digilas dengan arah yang berlawanan dengan lipatan sebelumnya. Tepung tabur
dibersihkan dari adonan, ditempatkan setiap ujung mengarah ketengah, dan dilipat
kembali menjadi empat persegi panjang yang tepat (lipatan ganda).agar adonan tidak
tupang tindih (overlapping), maka pengerjaan harus hati-hati.selanjutnya adonan yang
digilas dan dibungkus dalam adonan pastik. Lalu adonan disimpan dalam keadaan
sejuk selama periode istirahat minimal 10 menit.
b. Metode Prancis
c. Adonan ditutup dengan lembaran plastik untuk mencegah terbentuknya kulit pada
adonan
d. Adonan diistirahatkan di dalam ruangan dingin (kulkas) selama kirakira 10 – 20 menit
untuk membantu adonan rileks dan menyamakan kekerasan adonan dengan lemak
pelapis (roll-in fat).
1. Puff Pastry
Tabel 4.1 Faktor Kegagalan Puff Pastry
Kulit terpisah dari pastry selama Adonan tidak memiliki cukup lapisan
pemolesan (glazing) Lapisan lemak terlalu tebal.
Pasty tidak ada lapisan atau Lemak roll-in proporsinya terlalu kecil
atau lipatan terlalu banyak. Adonan
lapisan tidak jelas
tidak dilipat secara benar (terlalu tipis),
digilas tidak beraturan, sobek selama
pelipatan, waktu istirahat kurang, suhu
adonan terlalu hangat
c. Jika gula terlalu kasar dan tidak larut, dapat menyebabkan produk sangat melebar saat
dibakar. Jika short paste dibuat terlalu lembut, atau jika gula dan lemak diaduk hingga
menjadi krim terlalu berlebihan, pastry akan kehilangan bentuknya.
d. Terjadi penyusutan pada waktu pembakaran ini disebabkan terbentuknya gluten saat
pengadukan, terlalu banyak cairan dalam adonan sehingga terbentuk gluten (pada
short pastry tidak boleh terjadi pembentukan gluten). Dapat juga disebabkan panas
oven yang berlebihan dan juga membekukan adonan sebelum dibakar.
e. Kealotan. Kealotan disebabkan lemak yang dipakai kurang, penggunaan tepung terigu
protein tinggi, atau overmixed.
LAMPIRAN 2
No Ranah Kompetensi Jenis/Teknik Bentuk Penilaian
Penilaian
1. Sikap Non tes
(KD dari KI-1 dan KI-2) Observasi Observasi
Jurnal Form Jurnal
2. Pengetahuan Test
3.19 Mengevaluasi fusion 1. Tertulis 1.1. Soal Test
No Ranah Kompetensi Jenis/Teknik Bentuk Penilaian
Penilaian
pastry dan bakery tertulis
1.2. Lembar
Non Test jawaban tes
1. Penugasan tertulis
Menyajikan
dengan
Menggunakan
Piring Anyaman
Bambu + Daun
Pisang
sering melihat
mengenai santapan
tradisional yang
disajikan dengan alas
daun pisang di tanah
air ini. Kesan yang
alami dan nyaman
sangat terasa saat
menghidangkan
dengan daun pisang.
Makan dengan
memakai alas daun
pisang juga tidak
kalah menarik bila
dibanding dengan
memakai alas piring
kaca, plastik, dan
semacamnya.
Rubrik :
No. Item Soal Skor Maks Deskripsi
20
1. Jelaskan Pengertian 20 Score 20, Jika menjelaskan Pengertian fusion
fusion pastry dan pastry dan bakery
bakery dengan benar
! 0, Jika menjelaskannya tidak lengkap.
2. Sebutkan alat yang 20 Score 20, Jika 5 alat yang digunakan pembuatan
digunakan pembuatan fusion pastry dan bakery
fusion pastry dan disebutkan dengan benar.
bakery 0, Jika hanya 1 jenis disebutkan namun
! kurang tepat/ mendekati
3. Yang termasuk bahan 20 Score 20, Jika dijawab lengkap dan jelas
untuk digunakan 0, Jika dijawab tidak lengkap dan tidak jelas
pembuatan fusion
pastry dan bakery
yaitu….
Pencapaian Kompetensi
No Komponen/Sub komponen Penilaian Ya
Tidak
70 80 90 100
I Persiapan Kerja
1.1. Bahan
1.2. Alat
1.3. Pakaian Kerja
Skor Komponen :
II Proses (Sistematika & Cara Kerja)
2.1. Sistematika kerja
2.2. Cara Kerja
2.2.1 Menyiapkan bumbu topping fusion
pastry bakery
2.2.2. Menyiapkan Bahan fusion pastry
bakery
2.2.3. Mengolah dengan teknik yang tepat
2.2.4. Menerapkan sanitasi dan K3
2.2.5. Menata Hidangan
2.2.6. Menghias/garnish
2.3. Menata Meja Display
Pencapaian Kompetensi
No Komponen/Sub komponen Penilaian Ya
Tidak
70 80 90 100
Skor Komponen :
Mengetahui
Kepala sekolah Guru Mata Pelajaran,