Anda di halaman 1dari 11

REKAYASA IDE

ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR

DISUSUN OLEH:
 Gogo Kristian Saputra Girsang
 Richard Sudarman Sitepu
 Fitriyani Damayanti Ambarawa
 Orlando Coi Viktor Silalahi
 Raymundus Ginting

PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2021

i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa dimana
atasberkatNyasehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih adakekuranganbaik
dari segi susunan kalimatmaupun tata bahasanya. Oleh karenaitu dengan tangan terbuka
kami menerima segala saran dan kritik dari pembacaagarkami dapat memperbaiki
makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun
inpirasi terhadap pembaca.

Medan,26 November 2021

Penulis

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ilmu sosial budaya dasar adalah suatu rangkaian
pengetahuan mengenaiaspek-aspek yang paling
mendasar dan menonjol yang ada di dalam kehidupan
manusia sebagai makhluk sosial yang memiliki budaya
dan permasalahan-permasalahan yang bersifat ada.
Aspek lain dari ilmu sosial budaya dasar merupakan
pengenalan teori-teoriilmu sosial dan kebudayaan
sehingga diekspektasikan seseorang dapat memiliki
wawasan keilmuan yang salah satunya berfungsi sebagai
alternatif dalam memecahkan permasalahan sosial dan
budaya.
Masalah sosial dan budaya adalah terganggunya atau
terhambatnya nilai kemanusiaan dan/aktivitas manusia
dalam mengelolaalam, baik itu material ataupun non-
material. Masalah sosial budaya dari segi sosial dapat
dilihat daripelaku yang menyimpang norma, nilai sosial
keluarga dan masyarakat. Masalah sosial budaya dari
segi budaya dapat dilihat dari perbedaan atau penerapan
budaya yang tidak sesuai dengan budaya yang ada
disekitarnya.
Moderisasi dan Globalsasi melahirkan corak kehidupan
yang sangat kompleks, tetapi keadaan ini seharusnya
tidak membuat bangsa Indonesia kehilangan
kepribadiannya sebagai bangsa yang besar dan kaya
unsur budaya. Akan tetapi dengan semakin derasnya
arus budaya asing yang masuk ke Indonesia, mau tidak
mau kepribadian tersebut akan terpengaruh, atau
mungkinbisa dikatakan ”tercemar”, oleh corak budaya
asing yang lebih mementingkan individualisme,
formalitas, kontrak kerja resmi, dan sebagainya.
Sebagaimana dikatakan oleh ahli ilmu sosial Anthony

1
Giddens, bahwa dampak
moderisasi itu ada yang
positif dan ada yang
negatif. Memang
masuknya budaya asing
ke Indonesia itu akan
membawa perubahan-
perubahan menuju suatu
kemajuan sekaligus juga
dapat membawa
perubahan-perubahan
yang bersifat negatif,
seperti runtuhnya
institusisosial dan
pudarnya budaya lokal.
Globalisasi juga
berpengaruh terhadap
masuknya budaya asing
ke Indonesia. Globalisasi
mempengaruhi hampir
semua aspek yang ada
dimasyarakat, termasuk
diantaranya aspek budaya.

2
1.2 RumusanMasalah
1. Bagaimana penyelesaian ilmu sosial budaya?
2. Bagaimana metode yang baik dalam meningkatkan pemahaman pentingnya ilmu
sosial budaya yang sudah ada?

1.3 TujuanMasalah
1. Sebagai salah satu pemenuhan tugas dalam materi ilmu sosial budaya dasar
2. Mengetahui metode yang baik dalam meningkatkan pemahaman pentingnya
ilmu sosial budaya yang sudah ada

BAB II PERMASALAHAN DAN IDE BARU


2.1 PERMASALAHAN
Di era globalisasi yang terjadi di Indonesia khususnya di kalangan remaja, dimana para
remaja cenderung meniru kebudayaan barat.
Umumnya kalangan remaja Indonesia berperilaku ikut-ikutan tanpa selektif sesuai
dengan nilai-nilai agama yang di anut dan adat kebiasaan yang mereka miliki. Para
remaja merasa gengsi kalau tidak mengikuti perkembangan zaman meskipun
bertentangan dengan nilai-nilai ajaran agama dan budayanya. Dan kini nilai-nilai
kebudayaan kita semakin terkikis karena disebabkan oleh pengaruh budaya Asing yang
masuk ke Negara kita.
Jika pengaruh-pengaruh di atas dibiarkan, mau apa jadinya genersi muda tersebut?
Moral generasi bangsa menjadi rusak, timbul tindakan anarkis antara golongan muda.
Hubungannya dengan nilai nasionalisme akan berkurang karena tidak ada rasa cinta
terhadap budaya bangsa sendiri dan rasa peduli terhadap masyarakat. Padahal generasi
muda adalah penerus masa depan bangsa.

2.2 IDE BARU


Kebudayaan barat yang masuk ke Indonesia sebenarnya memiliki dampak positif dan
negatif bagi masyarakat Indonesia. Dampak positif misalnya, kreatifitas, inovasi
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, hidup disiplin dan profesionalitas dalan
lain-lain.
Namun dalam ide lebih fokus pada dampak negatif kebudayaan asing terhadap
kebudayaan Indonesia khususnya dikalangan remaja. Untuk mengatasi pengaruh
kebudayaan Asing terhadap kebudayaan Indonesia, khususnya untuk membentengi
kalangan remaja dari pengaruh negatif diperlukan pelibatan semua pihak terutama
pemerintah dan tokoh-tokoh masyarakat seperti, para ulama budayawan serta
keterlibatan orang tua dirumah.

1. Peranan Pemerintah
Dalam konteks ini pemerintah berfungsi sebagai pengayom dan pelindung bagi
warganya, sekaligus sebagai penjaga tata hubungan interaksi antar kelompok-kelompok
kebudayaan yang ada di Indonesia. Namun sayangnya pemerintah yang kita anggap
sebagai pengayom dan pelindung, dilain sisi ternyata tidak mampu untuk memberikan
ruang yang cukup bagi semua kelompok-kelompok yang hidup di Indonesia. Misalnya
bagaimana pemerintah dulunya tidak memberikan ruang bagi kelompok-kelompok suku
bangsa asli minoritas untuk berkembang sesuai dengan kebudayaannya. Kebudayaan-
kebudayaan yang berkembang sesuai dengan suku bangsa ternyata tidak dianggap serius
oleh pemerintah. Kebudayaan-kebudayaan kelompok suku bangsa minoritas tersebut
telah tergantikan oleh kebudayaan daerah dominant setempat, sehingga membuat
kebudayaan kelompok suku bangsa asli minoritas menjadi tersingkir , dan dalam
masalah ini harus ada seseorang yang bertanggung jawab menyelesaikan masalah
didalam pemerintah serta kita sebagai penerus bangsa juga ikut serta dalam
menyelesaikan masalah ini.

Pemerintah hendaknya dapat mengambil kebijakan strategis melalui penataan ulang


sistem pendidikan terutama mengenai pengaturan kurikulum. Umumnya disetiap
sekolah menerapkan sistem pengajaran pengetahuan mengenai ilmu keagamaan kepada
para remaja sekolah dengan waktu yang berjalan selama dua jam dalam se-minggu saja.
Tentu saja ini kurang memadai waktunya untuk mengharapkan sebuah perubahan
prilaku siswa sehingga memerlukan penambahan jam pelajaran atau kreatifitas guru
bidang studi tersebut dalam bentuk kegiatan keagamaan di lingkungan sekolah seperti
kegiatan pengajian atau kajian-kajian tematik menurut pandangan agama.
Sebaiknya pemerintah menata ulang sistem pendidikan dan mendorong kreatifitas guru
bidang studi. Mengenai pelajaran dan pemahaman keagamaan sesungguhnya tidak
hanya terpaku pada bidang study agama yang dinilai waktunya kurang memadai tersebut
tetap setiap guru mata pelajaran umum juga dapat memasukkan nilai-nilai agama ketika
mengajar dihadapan siswanya. Misalnya, mata pelajaran geografi, guru dapat
menjelaskan kekuasaan Tuhan menciptakan langit dan bumi, sejarah perjuangan
nasional yang dipelopori atau dimpin oleh ulama atau pejuang Islam seperti Pengeran
Diponegoro, Sultan Hasanuddin dan lainnya. Tokoh-tokoh pejuang tersebut sekaligus
merupakan bentuk perlawan terhadap penjajahan negara asing yang inin menguasai
wilayah dan sumber daya ekonomi Indonesia juga sekaligus menyebarkan
kebuadyaannya.

2. Peranantokohagamadanbudaya

Peranan para ulama dan budayawan melalui program kerja organisasi keaagamaan dan
sanggar-sanggar budaya sangat strategis untuk menangkal masuknya budaya asing
dalam masyarakat khususnya kalangan generasi muda. Keterlibatan para tokoh agama
dan budaya melalui program kerja organisasi keagamaan seperti Nahdlatul Ulama(NU),
Muhammadiyah dan yang lainnya dapat diarahkan pada pembuinaan remaja agar
memiliki ketahanan budaya yang berbasis agama.
Begitu juga peranan para budayawan dan seniman melalui organisasi atau sanggar seni
dapat merancang program kerja yang diminati oleh kalangan remaja sehingga mereka
tidak tertarik dengan budaya hura-hura yang datang dari budaya asing.
Kalau hal ini dapat diperankan secara maksimal oleh para tokoh agama dan budayawan,
maka pola pembinaan generasi muda dapat diarahkan kepada penanaman nilai-nilai
Pancasila dan ajaran agama yang lebih terarah dan terukur,baik dari kegiatan-kegiatan
internal sekolah seperti pada proses belajar-mengajar maupun diluar sekolah seperti
remaja masjid, kesenian dan budaya. Dengan adanya kebijakan ini remaja juga dapat
berinterksi sosial secara langsung dengan masyarakat sebagai pelaku sosial.

3. Peranan orangtua dan keluarga


Peran orang tua sangat amat dibutuhkan, selain mengawasi anak-anak dan dengan siapa
dia bergaul, tetapi sesekali orangtua harus turun langsung mengawasi anak-anaknya agar
jangan sampai anak-anaknya bisa salah gaul. Pada masyarakat modern, seorang remaja
sangat tergantung pada cara orang tua atau keluarga mendidiknya. Melalu interaksi
dalam keluarga, remaja akan mempelajari pola perilaku, sikap, keyakinan dan cita-cita
dan nilai dalam keluarga dan masyarakat.

4. Kebijakanlain

a. Di butuhkan kebijakan yang bisa mengalihkan budaya-budaya yang menarik


perhatian para remaja di Indonesia sehingga para remaja Indonesia mencintai budaya
sendiri. Seperti misalnya permasalahan dalam informasi-informasi yang di dapat
kebanyakan adalah informasi yang berasal dari luar Indonesia yang belum tentu itu baik
untuk budaya Indonesia. Dalam penerimaan Informasi terlalu banyak dalam stasiun-
stasiun Televisi yang mengungkapkan budaya-budaya diluar Indonesia misalnya
Bollystar vaganza dan banyak drama korea yang di tayangkan di banyak stasiun tv
Indonesia. Kebijakan “Setiap stasiun televisi diwajibkan memfilter semua hal sebelum
di tayangkan di televisi dan dimungkinkan dengan televisi bisa meningkatkan kecintaan
budaya Indonesia”

b. Kebijakan memakai batik akan meningkatkan rasa cinta kita terhadap kebudayaan
Indonesia karena batik merupakan icon Indonesia, dengan kebijakan memakai batik
maka akan mengurangi pengaruh trend pakaian dari luar negeri .

c. Mengkolaborasi kebiasaan para remaja yang menggunakan teknologi terkini dengan


kebudayaan Indonesia , misalnya game-game diisi dengan tokoh-tokoh pewayangan

d. Mengadakan pameran yang menampilkan hasil kebudayaan Indonesia, sehingga dapat


menambah pengetahuan remaja akan kayanya budaya Indonesia

e. Di butuhkan kebijakan yang bisa mengalihkan budaya-budaya yang menarik


perhatian para remaja di Indonesia sehingga para remaja Indonesia mencintai budaya
sendiri. Seperti misalnya permasalahan dalam informasi-informasi yang di dapat
kebanyakan adalah informasi yang berasal dari luar Indonesia yang belum tentu itu baik
untuk budaya Indonesia. Dalam penerimaan Informasi terlalu banyak dalam stasiun-
stasiun Televisi yang mengungkapkan budaya-budaya diluar Indonesia misalnya
Bollystar vaganza dan banyak drama korea yang di tayangkan di banyak stasiun tv
Indonesia. Kebijakan “Setiap stasiun televisi diwajibkan memfilter semua hal sebelum
di tayangkan di televisi dan dimungkinkan dengan televisi bisa meningkatkan kecintaan
budaya Indonesia.

f. Menetapkan kebijakan satu hari menggunakan bahasa karma inggil di setiap sekolah,
hingga mampu mengadakan lomba bahasa jawa di tingkat provinsi

g. Setiap satu tahun sekali harus mau mengadakan festival yang mampu menampilkan
kebudayaan daerah masing-masing yang memberi manfaat dan pembelajaran pada
remaja –remaja dan diharapkan remaja ikut serta dalam festival.

Dibawah ini merupakan beberapa hal yang harus dilakukan untuk antisipasi dampak
budaya asing.

i. Menyeleksi dan menyaring nilai-nilai budaya asing Nilai-nilai budaya asing yang
sesuai dengan bangsa kita dapat diserap sehingga akan memperkaya nilai budaya bangsa
kita, sedangkan yang kita tinggalkan untuk itu, hal-hal yang perlu dilakukan adalah
sebagai berikut:
- Meningkatkan kesetiaan kita kepada ideologi nasional(Pancasila).
- Mengembangkan sikap kekeluargaan dan gotong royong.
- Mengenali dan mengembangkan nilai seni budaya.

ii. Memelihara dan mengembangkan kebudayaan nasional memelihara dan


mengembangkan budaya nasional sebagai jati diri bangsa dengan cara mengirimkan
misi kebudayaan dan kesenian dari suatu daerah keluar negeri. Selain itu, dapat
dilakukan dengan menayangkan dan menyiarkan kebudayaan dan kebudayaan nasional
melalui berbagai media, mengadakan seminar membahas kebudayaan daerah sebagai budaya
nasional, serta pelestarian dan pewarisan daerah yang dapat mendorong persatuan dan kesatuan
bangsa.

iii. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dalam rangka membangun
masyarakat yang adil dan makmur yang tetap berkepribadian Indonesia, kita harus tetap
beriman dan bertaqwa kepada tuhan yang maha esa. Dalam menjalani tuntutan era
globalisasi, kita tetap mampu berdiri kokoh sebagai bangsa dengan ideologi dan
pandangan hidup nasional yang tangguh serta kebudayaan nasional yang luhur.
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Berdasarkan penjelasan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa pengaruh-pengaruh
kebudayaan asing turut dalam perkembangan budaya Indonesia khususnya terhadap
kehidupan, kebudayaan dan alam pikiran dikalangan remaja yang dapat merusak
ekosistem generasi muda ke depannya. Dalam masalah ini dibutuhkan filter yang baik
dari Ideologi kita dan norma-norma yang diajarkan di lingkungan kita.
Budaya orang lain belum tentu sesuai dengan budaya kita dan budaya Indonesia lebih
baik dari budaya asing, maka dari itu kita harus meilih dan memilah antara budaya
Indonesia dan budaya asing yang baik untuk kita.

3.2 SARAN
Sebagai generasi muda hendaknya dapat berperilaku yang selektif terhadap pengaruh
globalisasi sesuai dengan nilai-nilai agama yang di anut dan adat kebiasaan di negrinya.
Serta menanamkan nilai-nilai pancasila dan melaksanakan ajaran Agama dengan sebaik-
baiknya. Dan jangan lupa memiliki semangat nasionalisme yang tangguh, seperti
mencintai produk dalam negeri.

Anda mungkin juga menyukai