DISUSUN OLEH:
Gogo Kristian Saputra Girsang
Richard Sudarman Sitepu
Fitriyani Damayanti Ambarawa
Orlando Coi Viktor Silalahi
Raymundus Ginting
2021
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa dimana
atasberkatNyasehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih adakekuranganbaik
dari segi susunan kalimatmaupun tata bahasanya. Oleh karenaitu dengan tangan terbuka
kami menerima segala saran dan kritik dari pembacaagarkami dapat memperbaiki
makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun
inpirasi terhadap pembaca.
Penulis
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ilmu sosial budaya dasar adalah suatu rangkaian
pengetahuan mengenaiaspek-aspek yang paling
mendasar dan menonjol yang ada di dalam kehidupan
manusia sebagai makhluk sosial yang memiliki budaya
dan permasalahan-permasalahan yang bersifat ada.
Aspek lain dari ilmu sosial budaya dasar merupakan
pengenalan teori-teoriilmu sosial dan kebudayaan
sehingga diekspektasikan seseorang dapat memiliki
wawasan keilmuan yang salah satunya berfungsi sebagai
alternatif dalam memecahkan permasalahan sosial dan
budaya.
Masalah sosial dan budaya adalah terganggunya atau
terhambatnya nilai kemanusiaan dan/aktivitas manusia
dalam mengelolaalam, baik itu material ataupun non-
material. Masalah sosial budaya dari segi sosial dapat
dilihat daripelaku yang menyimpang norma, nilai sosial
keluarga dan masyarakat. Masalah sosial budaya dari
segi budaya dapat dilihat dari perbedaan atau penerapan
budaya yang tidak sesuai dengan budaya yang ada
disekitarnya.
Moderisasi dan Globalsasi melahirkan corak kehidupan
yang sangat kompleks, tetapi keadaan ini seharusnya
tidak membuat bangsa Indonesia kehilangan
kepribadiannya sebagai bangsa yang besar dan kaya
unsur budaya. Akan tetapi dengan semakin derasnya
arus budaya asing yang masuk ke Indonesia, mau tidak
mau kepribadian tersebut akan terpengaruh, atau
mungkinbisa dikatakan ”tercemar”, oleh corak budaya
asing yang lebih mementingkan individualisme,
formalitas, kontrak kerja resmi, dan sebagainya.
Sebagaimana dikatakan oleh ahli ilmu sosial Anthony
1
Giddens, bahwa dampak
moderisasi itu ada yang
positif dan ada yang
negatif. Memang
masuknya budaya asing
ke Indonesia itu akan
membawa perubahan-
perubahan menuju suatu
kemajuan sekaligus juga
dapat membawa
perubahan-perubahan
yang bersifat negatif,
seperti runtuhnya
institusisosial dan
pudarnya budaya lokal.
Globalisasi juga
berpengaruh terhadap
masuknya budaya asing
ke Indonesia. Globalisasi
mempengaruhi hampir
semua aspek yang ada
dimasyarakat, termasuk
diantaranya aspek budaya.
2
1.2 RumusanMasalah
1. Bagaimana penyelesaian ilmu sosial budaya?
2. Bagaimana metode yang baik dalam meningkatkan pemahaman pentingnya ilmu
sosial budaya yang sudah ada?
1.3 TujuanMasalah
1. Sebagai salah satu pemenuhan tugas dalam materi ilmu sosial budaya dasar
2. Mengetahui metode yang baik dalam meningkatkan pemahaman pentingnya
ilmu sosial budaya yang sudah ada
1. Peranan Pemerintah
Dalam konteks ini pemerintah berfungsi sebagai pengayom dan pelindung bagi
warganya, sekaligus sebagai penjaga tata hubungan interaksi antar kelompok-kelompok
kebudayaan yang ada di Indonesia. Namun sayangnya pemerintah yang kita anggap
sebagai pengayom dan pelindung, dilain sisi ternyata tidak mampu untuk memberikan
ruang yang cukup bagi semua kelompok-kelompok yang hidup di Indonesia. Misalnya
bagaimana pemerintah dulunya tidak memberikan ruang bagi kelompok-kelompok suku
bangsa asli minoritas untuk berkembang sesuai dengan kebudayaannya. Kebudayaan-
kebudayaan yang berkembang sesuai dengan suku bangsa ternyata tidak dianggap serius
oleh pemerintah. Kebudayaan-kebudayaan kelompok suku bangsa minoritas tersebut
telah tergantikan oleh kebudayaan daerah dominant setempat, sehingga membuat
kebudayaan kelompok suku bangsa asli minoritas menjadi tersingkir , dan dalam
masalah ini harus ada seseorang yang bertanggung jawab menyelesaikan masalah
didalam pemerintah serta kita sebagai penerus bangsa juga ikut serta dalam
menyelesaikan masalah ini.
2. Peranantokohagamadanbudaya
Peranan para ulama dan budayawan melalui program kerja organisasi keaagamaan dan
sanggar-sanggar budaya sangat strategis untuk menangkal masuknya budaya asing
dalam masyarakat khususnya kalangan generasi muda. Keterlibatan para tokoh agama
dan budaya melalui program kerja organisasi keagamaan seperti Nahdlatul Ulama(NU),
Muhammadiyah dan yang lainnya dapat diarahkan pada pembuinaan remaja agar
memiliki ketahanan budaya yang berbasis agama.
Begitu juga peranan para budayawan dan seniman melalui organisasi atau sanggar seni
dapat merancang program kerja yang diminati oleh kalangan remaja sehingga mereka
tidak tertarik dengan budaya hura-hura yang datang dari budaya asing.
Kalau hal ini dapat diperankan secara maksimal oleh para tokoh agama dan budayawan,
maka pola pembinaan generasi muda dapat diarahkan kepada penanaman nilai-nilai
Pancasila dan ajaran agama yang lebih terarah dan terukur,baik dari kegiatan-kegiatan
internal sekolah seperti pada proses belajar-mengajar maupun diluar sekolah seperti
remaja masjid, kesenian dan budaya. Dengan adanya kebijakan ini remaja juga dapat
berinterksi sosial secara langsung dengan masyarakat sebagai pelaku sosial.
4. Kebijakanlain
b. Kebijakan memakai batik akan meningkatkan rasa cinta kita terhadap kebudayaan
Indonesia karena batik merupakan icon Indonesia, dengan kebijakan memakai batik
maka akan mengurangi pengaruh trend pakaian dari luar negeri .
f. Menetapkan kebijakan satu hari menggunakan bahasa karma inggil di setiap sekolah,
hingga mampu mengadakan lomba bahasa jawa di tingkat provinsi
g. Setiap satu tahun sekali harus mau mengadakan festival yang mampu menampilkan
kebudayaan daerah masing-masing yang memberi manfaat dan pembelajaran pada
remaja –remaja dan diharapkan remaja ikut serta dalam festival.
Dibawah ini merupakan beberapa hal yang harus dilakukan untuk antisipasi dampak
budaya asing.
i. Menyeleksi dan menyaring nilai-nilai budaya asing Nilai-nilai budaya asing yang
sesuai dengan bangsa kita dapat diserap sehingga akan memperkaya nilai budaya bangsa
kita, sedangkan yang kita tinggalkan untuk itu, hal-hal yang perlu dilakukan adalah
sebagai berikut:
- Meningkatkan kesetiaan kita kepada ideologi nasional(Pancasila).
- Mengembangkan sikap kekeluargaan dan gotong royong.
- Mengenali dan mengembangkan nilai seni budaya.
iii. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dalam rangka membangun
masyarakat yang adil dan makmur yang tetap berkepribadian Indonesia, kita harus tetap
beriman dan bertaqwa kepada tuhan yang maha esa. Dalam menjalani tuntutan era
globalisasi, kita tetap mampu berdiri kokoh sebagai bangsa dengan ideologi dan
pandangan hidup nasional yang tangguh serta kebudayaan nasional yang luhur.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Berdasarkan penjelasan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa pengaruh-pengaruh
kebudayaan asing turut dalam perkembangan budaya Indonesia khususnya terhadap
kehidupan, kebudayaan dan alam pikiran dikalangan remaja yang dapat merusak
ekosistem generasi muda ke depannya. Dalam masalah ini dibutuhkan filter yang baik
dari Ideologi kita dan norma-norma yang diajarkan di lingkungan kita.
Budaya orang lain belum tentu sesuai dengan budaya kita dan budaya Indonesia lebih
baik dari budaya asing, maka dari itu kita harus meilih dan memilah antara budaya
Indonesia dan budaya asing yang baik untuk kita.
3.2 SARAN
Sebagai generasi muda hendaknya dapat berperilaku yang selektif terhadap pengaruh
globalisasi sesuai dengan nilai-nilai agama yang di anut dan adat kebiasaan di negrinya.
Serta menanamkan nilai-nilai pancasila dan melaksanakan ajaran Agama dengan sebaik-
baiknya. Dan jangan lupa memiliki semangat nasionalisme yang tangguh, seperti
mencintai produk dalam negeri.