Anda di halaman 1dari 26

PSIKOLOGI OLAHRAGA

PROJECT
“HIPNOTERAPI UNTUK KECEMASAN”

Dosen Pengampu : Doris Apriani Ritonga, S.Psi., MA

OLEH :

Juanda padang 6193321042


Muti’ah Ilmi 6193121002
Juan Claudio E Tarigan 6193321023
Meica br. Ginting 6191121020
Rolis Parulian Simbolon 6193321032
Susi Ikesari U Br. Hotang 6193321016

PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA


FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
TAHUN 2021
Kata Pengantar
Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah

memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga kami dapat

menyelesaikan tugas Project tanpa halangan yang berarti dan selesai tepat pada

waktunya.

Dalam penyusunan Project ini, kami tidak lupa mengucapkan banyak terima

kasih kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan dan penulisan tugas ini

dengan baik dan tidak lupa pula kami mengucapkan terima kasih kepada dosen

pengampu. Karena atas bimbingannya kami dapat menyempurnakan mini riset

tersebut.

Kami sadar Project ini masih jauh dari kata sempurna, untuk itu kami

berharap saran dan kritik dari semua pihak untuk kesempurnaan tugas ini. Dan

akhirnya kami berharap semoga tugas ini bermanfaat bagi kita semua.

Medan November 2021

penulis

i
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.................................................................................................................ii
BAB I.............................................................................................................................1
PENDAHULUAN.........................................................................................................1
1.1. Latar Belakang....................................................................................................1
1.2. Tujuan.................................................................................................................1
BAB II...........................................................................................................................2
KAJIAN TEORI............................................................................................................2
2.1 Pengertian Kecemasan.........................................................................................2
2.2 Pengukuran Tingkat Kecemasan Atlet dalam Olahraga......................................3
2.3 Pengukuran fisik..................................................................................................4
2.4. Pengukuran Psikologis.......................................................................................5
2.5 Hipnoterapi..........................................................................................................6
BAB III..........................................................................................................................8
PEMBAHASAN............................................................................................................8
3.1 Hinoterapi untuk Kecmasan................................................................................8
3.2 Pembahasan dan rekomendasi...........................................................................10
BAB IV........................................................................................................................21
PENUTUP...................................................................................................................21
4.1 Kesimpulan........................................................................................................21
4.2 Saran..................................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................22

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Olahraga merupakan kegiatan yang baik dan bermanfaat bagi tubuh. Akan

tetapi, untuk melakukan olahraga harus didukung dengan sarana dan prasarana yang

memadai, kecuali olahraga jogging/lari yang dapat dilakukan di jalan atau tempat

yang lapang yang kondisinya tidak membahayakan. Olahraga-olahraga yang harus

didukung dengan sarana dan prasarana yang memadai adalah olahraga sepakbola,

bola voli, bola basket, renang, tolak peluru, lompat jauh, dll.

Terkait dengan olahraga, kecemasan timbul saat pertandingan merupakan

reaksi emosional negatif atlet ketika harga dirinya terancam, hal ini karena atlet

menganggap pertandingan sebagai tantangan berat untuk berhasil dan memikirkan

akibat jika kalah dalam pertandingan (Amir, 2012). Kecemasan merupakan faktor

psikologis yang sangat penting. Konsep eksistensial kecemasan, identitas diri, nilai-

nilai dan semangat, terutama pemain dapat membantu untuk menjelaskan pengalaman

dari psikologi olahraga yang bergerak pada profesional elit Sepak bola (Nesti, 2010).

1.2. Tujuan

Untuk mengetahui penggunaan hipnoterapi dapat memberikan pengaruh

positif terhadap penanggulangan tingkat kecemasan yang berlebihan terhadap atlet

1
BAB II

KAJIAN TEORI

2.1 Pengertian Kecemasan

Kecemasan adalah reaksi emosi terhadap suatu kondisi yang dipersepsi

mengancam (Anshel, 1997). Weinberg dan Gould (1995) menjelaskan bahwa

kecemasan adalah keadaan emosi negatif yang ditandai oleh adanya perasaan

khawatir, was-was, dan disertai dengan peningkatan gugahan sistem ketubuhan.

Anshel (1997) menjelaskan bahwa di dalam olahraga, kecemasan menggambarkan

perasaan atlet bahwa sesuatu yang tidak dikehendaki akan terjadi. Hal yang tidak

dikehendaki misalnya atlet tampil buruk, lawannya dipandang demikian superior,

atlet akan mengalami kekalahan, kekalahan menyebabkan dirinya dicemooh oleh

teman-teman dan seterusnya membentuk kecemasan berantai. Kondisi ini

memberikan dampak yang sangat tidak menguntungkan pada atlet, apalagi jika rasa

percaya diri atlet kurang tinggi. Atlet cenderung tampil kaku, bingung, dan gerakan-

gerakannya menjadi kurang terkontrol dengan baik. Spielberger (1972) membedakan

kecemasan bawaan (trait anxiety) dari kecemasan sesaat (state anxiety). Kecemasan

bawaan adalah faktor kepribadian yang mempengaruhi seseorang untuk mempersepsi

suatu keadaan sebagai situasi yang mengandung ancaman, atau situasi yang

2
mengancam. Jika seorang atlet memiliki kecemasan bawaan yang tinggi, ia

mempersepsi situasi pertandingan sebagai situasi yang penuh dengan ancaman dan

menimbulkan kecemasan tinggi pada dirinya. Kecemasaan bawaan ini relatif menetap

derajatnya dan merupakan bagian dari kepribadian seseorang yang mempengaruhinya

dalam mempersepsi suatu keadaan tertentu. Dengan kata lain, semakin kuat

kecemasan bawaan, semakin mungkin seseorang akan mengalami kenaikan yang

lebih tinggi pada kecemasaan sesaatnya dalam situasi yang mengancam. Individu

yang memiliki kecemasan bawaan yang tinggi akan merasakan kecemasan hampir

pada setiap pertandingannya. Adapun kecemasan sesaat berfluktuasi, berubah-ubah

dari suatu waktu ke waktu yang lainnya, yang sangat dipengaruhi oleh kondisi dan

situasi yang terjadi saat kini. Jadi sekalipun seorang individu memiliki derajat

kecemasan bawaan rendah, namun ketika tengah bersiap-siap menghadapi serangan

lawan, ia akan mengalami kecemasan sesaat yang lebih tinggi daripada jika ia tidak

sedang menghadapi serangan lawan. Kecemasan sesaat ini dipicu oleh situasi tertentu

yang dihadapi seseorang, misalnya situasi bertanding lebih mencemaskan daripada

situasi latihan, situasi latihan lebih mencemaskan daripada situasi liburan, dan

seterusnya. Namun, dalam kenyataanya, kecemasan sesaat ini sangat dipengaruhi

oleh kecemasan bawaan. Kecemasan sesaat ditandai dengan adanya perasaan

subyekti terhadap tekanan, ketakutan, kekhawatiran, dan kecemasan, dan ditandai

aktivasi atau stimulasi dari autonomic nervous system.

3
2.2 Pengukuran Tingkat Kecemasan Atlet dalam Olahraga
Pengukuran tingkat kecemasan atlet dalam olahraga secara umum terdiri atas

3 (tiga) bentuk yaitu pengukuran fisik (psysiological techique), pengukuran perilaku

(behavioral techique) dan pengukuran psikologis (psychological techique). Namun,

berbagai teknik pengukuran ini masih jauh dari sempurna karena adanya

pertimbangan sejumqlah faktor, dan pengukuran-pengukuran ini masih mengandung

banyak kelemahan,. Sehingga upaya untuk menemukan teknik yang tepat masih harus

terus dilakukan.

2.3 Pengukuran fisik


Sejumlah pakar mencoba menemukan teknik pengukuran kecemasan melalui

gejala-gejala fisik tertentu seperti tekanan darah, denyut nadi, dan sebagainya. Tetapi

berbagai pertimbangan telah membuat hasil pengukuran agak meragukan.

1. Sonstroem (1984) mengemukakan bahwa gejala kecemasan tidak bisa diukur

hanya berdasarkan satu bentuk perubahan fisik saja, karena kecemasan

melibatkan banyak aspek.

2. Hackfort dan Schwenkenmezger (1989) mengemukakan bahwa peningkatan

detak nadi dapat terjadi pada mereka yang mengalami kecemasan, dan kondisi

yang sama juga terjadi pada mereka yang menikmati kegembiraan. Jadi, satu

bentuk responsi somatis seseorang bisa merupakan cerminan rasa cemas, bisa

juga merupakan cerminan rasa gembira

4
3. Hackfort dan Schwenkenmezger (1989) juga menjelaskan bahwa hubungan

atau korelasi dua indikator kecemasan (misalnya detak nadi dengan kadar

keringat pada telapak tangan) tergolong rendah.

4. Sistem saraf perseorangan berbeda-beda. Ada individu yabng tangannya

berkeringat terus sangat mengalami kecemasan, tetapi individu lainnya tidak.

5. Sebagai individu mengalami kecemasan tanpa disertai adanya gangguan fisik

yang terkait langsung dengan kondisi yang menekan, karena tampaknya ada

perbedaan reaksi emosional dan fisik berkenaan dengan kecemasan (Hackfort &

Schwenkenmezger, 1993).

2.4. Pengukuran Psikologis


Pengukuran psikologis biasanya dilakukan melalui evaluasi psikologis yang

berisi sejumlah butir kuesioner yang harus dijawab oleh atlet. Hasil skor kuesioner

tersebut diharapkan dapat menggambarkan derajat kecemasan atlet. STAI (State Trait

Anxiety Inventory) yang diperkenalkan oleh Spielberger, Gorsuch dan Luschene

(1970) merupakan salah satu kuesioner yang diyakini banyak orang dapat mengukur

derajat kecemasan seseorang. Namun demikian sejumlah pakar mempertimbangkan

bahwa STAI tidak dirancang untuk situasi olahraga, sehingga akurasinya untuk

mengukur kecemasan dalam olahraga masih dipertanyakan.

5
Pengukuran lainnya seperti SCAT (Sport Competition Anxiety Test) dianggap

hanya mampu mendeteksi kecemasan kognitif, tetapi tidak terhadap kondisi somatis.

Demikian juga SAS (Sport Anxiety Scale) yang mengukur kecemasan kognitif dan

somatis masih belum dapat diterima sebagai perangkat yang cukup layak untuk

meramalkan dampak kecemasan terhadap penampilan atlet. Masalahnya adalah,

reaksi atlet sangat dipengaruhi oleh kondisi sesaat yang dihadapinya. Jadi, indikator

pada saat dilakukannya evaluasi belum tentu sama dengan indikator yang muncul

pada saat atlet menghadapi situasi pertandingan tertentu. Namun adanya berbagai

hambatan pengukuran ini diharapkan tidak menghambat langkah para pembina dan

pelatih untuk mengatasi kecemasan yang dialami oleh para atlet. Apalah gunanya

memahami derajat kecemasan jika upaya untuk mengatasi dan mengantisipasinya

tidak dijalankan. Karena, justru upaya untuk mengatasi hal inilah yang menjadi

demikian penting, dan melalui 73 langkah-langkah praktis untuk mengatasi

kecemasan yang berdampak negatif ini diharapkan penampilan atlet menjadi lebih

baik.

2.5 Hipnoterapi
Hipnoterapi mengacu pada penggunaan hipnosis sebagai teknik terapi (Peters

et al., 2015). Di dalam bagian hipnosis, sugesti akan mengubah pengalaman subjektif,

mengubah persepsi, sensasi, emosi, pikiran maupun perilaku yang disajikan. Pada

respons yang diarahkan, seperti yang bertentangan dengan standar hipnoterapi,

sugesti yang dibuat untuk mengontrol dan menormalisasi fungsi percernaan (secara

6
umum pada sebuah dasar yang berulang-ulang) dan gaya bahasa yang digunakan

untuk membawa tentang perbaikan. Hipnosis sebagai prosedur selama seorang

profesional kesehatan atau peneliti menunjukkan bahwa klien, pasien, atau subjek

mengalami perubahan sensasi, persepsi, pikiran, maupun perilaku (Elkins et al.,

2015). Keefer et al., (2013) menjelaskan bahwa hipnoterapi memiliki pengaruh yang

positif terhadap parameter kekebalan tubuh, dengan data terhadap ekspresi T-

cellinterferon-gamma dan interleukin-2, meningkatkan secretory immunoglobulin-A

dan neutrophil adherence, dan mengurangi tanda inflamasi, seperti tingkat

sedimentasi eritrosit, C-reactive protein dan aktivitas leukosit Pengaruh hipnoterapi

dapat memodulasi aliran darah otak (Yüksel et al., 2013). Reaktivitas cabang

parasimpatis dari sistem saraf otonom tercermin dalam variabilitas detak jantung

yang dapat menjadi bagian dari waktu yang riil, dan pengukuran kuantitatif

kedalaman hipnotis. Mekanisme saraf pada kondisi hipnotis tetap secara signifikan

tidak diketahui tapi hipnotis memiliki efek pada fungsi otak.

7
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Hinoterapi untuk Kecmasan

Hipnoterapi merupakan pemanfaatan sugesti untuk mengatasi masalah

psikologis yang meliputi pikiran, perasaan dan perilaku dimana dalam hal ini adalah

masalah kecemasan. Kecemasan merupakan sebuah perilaku yang diakibatkan oleh

stres atau tekanan pada manusia (Fossat et al., 2014). Pada kondisi relaksasi, dalam

pikiran bawah sadar akan diberikan sugesti positif terkait masalah kecemasan yang

dialami, hal ini bertujuan agar kembali merasakan perasaan yang lebih baik (As’adi,

2011). Olahraga dari waktu ke waktu sebagai aktivitas yang menghasilkan tekanan

berpengaruh terhadap peningkatan tingkatan stres dan kecemasan, dengan refleks

pada performa olahraga, yang dapat menjadi penguat atau melemahkan hasil yang

diperoleh dalam kompetisi (Serrano, et al., 2019). Saat akan tiba waktu pertandingan,

kecemasan muncul dikarenakan oleh perasaan beratnya beban pertandingan yang

akan dilaksanakannya. Saat berlangsungnya pertandingan kecemasan akan menurun

disebabkan pemain mulai menyesuaikan dirinya dengan situasi pertandingan, kondisi

saat pertandingan tersebut sudah dapat dikuasainya. Menjelang berakhirnya

pertandingan, perasaan terkait kecemasan akan mulai timbul kembali. Hasil

pengamatan, jika tim sedang unggul maka para pemain khawatir skornya disamakan

8
bahkan berbalik lawan unggul, sedangkan jika keadaan tertinggal maka tim berusaha

untuk terus menerus menyamakan kedudukan bahkan berusaha untuk memenangkan

pertandingan. Umumnya pemain yang mengalami kecemasan tinggi, sukar untuk

mengatasi kecemasannya dan tidak akan beradaptasi dengan baik.

Setiap individu memiliki berbagai macam cara dalam menghadapi kecemasan

bertanding. Hal tersebut terjadi karena adanya tekanantekanan, baik yang bersumber

dari dalam diri atlet maupun dari luar atlet serta sifat kompetisi olahraga yang

didalamnya penuh dengan perubahan, mulai dari keadaan permainan ataupun kondisi

alam yang membuat menurunnya kepercayaan diri dari penampilan atlet (Jarvis,

2006). Dengan diterapkannya hipnoterapi untuk menanggulangi masalah kecemasan

pemain sepak bola sebelum, saat pertandingan berlangsung, dan mendekati

pertandingan selesai memberikan dampak positif yang ditandai dengan menurunya

tingkat kecemasan yang berlebihan. Pemain memiliki rasa percaya diri, lebih fokus,

rileks, mampu mengolah emosi, dan mampu menanggulangi kecemasan yang

ditransformasikan menjadi sebuah kesigapan. Penerapan hipnoterapi memberikan

adanya sugesti positif, sehingga menyebabkan penurunan gangguan kecemasan akan

lebih optimal. kondisi seperti inilah faktor dominan terbentuknya penurunan

gangguan kecemasan. Pada hipnoterapi dengan kondisi rileks dan konsentrasi penuh,

maka akan mendukung penurunan gangguan kecemasan yang lebih optimal (Alladin,

2008)

9
3.2 Pembahasan dan rekomendasi
Atlet yang serius sering bertekad untuk mencari sesuatu yang akan memberi

dirinya penampilan terbaik atas pesaing mereka, serta memberikan tampil maksimal.

hipnotis telah dimanfaatkan oleh banyak atlet tersebut untuk meningkatkan

penampilan permainan mereka. hypnosis ini bisa berguna untk sesuatu yang positif

dan sekarang merupakan bentuk sah dari pengobatan yang telah terbukti efektif dalam

membawa perubahan positif, mengembangkan kebiasaan baru dan perilaku, dan

melepaskan sehat atau tidak produktif emosi, kebiasaan dan perilaku . Banyak atlet

terkenal telah memanfaatkan hipnoterapis sebagai bagian pelatihan mereka untuk

mencapai hasil yang signifikan untuk memaksimmalkan penampilan olahraga mereka

atau dalam kinerja pribadi mereka dalam kesaharian

Sasaran hypnosis dalam aplikasi pada bidang olahraga atau seringkali disebut

Hypnosports ini mencakup pada;

1. PERCAYA DIRI

Membangun Kepercayaan Diri / Menghilangkan Ketakutan sangat penting

bagi para atlet terutama mendekati hari pertandingan. Karena dengan rasa percaya

diri yang tinggi itulah teknik terbaik bisa muncul dari seorang atlet. Meningkatkan

Konsentrasi/Fokus, atlet pun seorang manusia yang memiliki beragam kondisi di luar

10
arena olah raga. Perfoma bisa saja menurun akibat suatu hal yang sangat mengganggu

konsentrasi mereka. hipnotis membantu mereka untuk tetap fokus dan berkonsentrasi

pada latihan dan pertandingan yang akan mereka jalani. Hypnosis juga dapat

membantu atlet mendapatkan fokus yang intens diperlukan untuk berada di puncak

dalam olahraga nya. Hypnosis dapat membantu atlet mengatasi kecemasan kinerja

atau pra-pertandingan kegelisahan yang dapat membuat perbedaan antara menang

medali emas atau menjadi pecundang team.

Tiger Woods adalah contoh yang sangat baik dari atlet yang luar biasa yang

telah menggunakan hipnotis untuk mencapai tingkat yang fenomenal keberhasilan

dalam golf. Dia dilaporkan telah memanfaatkan teknik self-hypnosis kuat sejak

remaja awal. Tidak hanya memiliki dia menggunakannya untuk memvisualisasikan

setiap ayunan dan stroke dalam pikirannya sebelum hati-hati dijalankan di lapangan,

ia juga menggunakannya untuk "masuk zona". metode self-hypnosis telah

membantunya, seperti banyak atlet yang sukses, tenang pikirannya, melepaskan

kecemasan apapun, dan menjadi 100% fokus saat ia memainkan permainan. “Fokus

Laser” tersebut dapat menjadi sangat penting dalam permainan seperti golf di mana

penonton dan hal-hal lain bisa sangat mengganggu. Tiger Woods telah jelas

menunjukkan betapa kuatnya hipnosis dapat menaklukkan pikiran dan mencapai

tingkat yang sangat tinggi keberhasilan.

11
Setiap atlet dapat menggunakan teknik ini untuk meningkatkan permainan

mereka. Boxer Kevin McBride dikenal untuk mengalahkan Mike Tyson dalam

pertarungan kejuaraan. Petinju yang digunakan hipnosis untuk mengungkap potensi

penuh. Pikiran bawah sadar diduga memiliki sejumlah besar kekuatan yang belum

dimanfaatkan. otak tidak berfungsi pada potensi penuh selama setiap saat hari. Sport

hipnosis membantu atlet menyalurkan lebih dari kekuatan otak mereka saat mereka

bermain. Siapapun dapat memanggil kekuatan ini dan menggunakan lebih dari

pikiran mereka. Menggunakan lebih dari pikiran seseorang dapat membantu atlet

mencapai rekor baru dan mencapai hal-hal yang tidak mereka lakukan sebelumnya

2. PEMOGRAMAN KERJA OTOT

Memogram kinerja otot oleh otak (pikiran) Pikiran bisa mempengaruhi tubuh

sudah dibuktikan dibeberapa jurnal penelitian, dan memang bekerja seperti itu.

Melalui teknik Hypnosport ini, pikiran bisa “diajarkan” teknik mengelola tubuh dan

pertumbuhan massa otot yang diinginkan. Hipnosis telah lama digunakan untuk

meningkatkan fokus, waktu reaksi, keyakinan olahraga dan bahkan kekuatan fisik.

praktek hipnotis keterampilan baru juga dapat meningkatkan keterampilan sebanyak,

jika tidak lebih, dari praktek yang sebenarnya. Anda mungkin pernah mendengar

tentang studi basket terkenal Terdapat sebuah eksperimen yang dilakukan oleh

psikolog bernama Alan Richardson. Dia melakukan penelitian terhadap sekolmpok

12
pemain basket yang kemudian di bagi menjadi 3 kelompok Kelompok pertama

diperlakukan untuk berlatih setiap hari ke gym dan untuk menembakan bola selama

satu bulan. Kelompok kedua diperinthakan untuk tidak berlatih sama sekali. Dan

kelompok ketiga diminta untuk melakukan latihan yang sangat berbeda dari biasanya.

Mereka tidak pergi berlatih ke gym, tetapi diminta tetap tinggal di asrama dan secara

mental membayangkan diri berlatih di sana. Selama setengah jam setiap hari mereka

“melihat” diri mereka menembakkan dan memasukkan bola dan mengalami

kemajuan secara dramatis. Mereka terus melakukan “latihan” mental ini setiap hari.

Setalah satu ulan, ketiga kelompok diuji lagi dan dilihat kemajuannya dari saat

pertama mereka sebelum mengikuti pelatihan dan penelitian ini. Dan hasilnya

sungguh menakjubkan. Kelompok pertama menunjukkan kemajuan 24% dalam

perolehan skor. Kelompok kedua tidak sama sekali menunjukkan adanya

peningkatan. Dan kelompok ketiga, yang hanya berlatih secara mental memiliki

peningkatan yang sama banyaknya dengan kelompok pertama yang benar-benar

melakukan latihan di lapangan 

3. MENGARAHKAN VISUALISASI DAN FOKUS

Memvisualisasikan sebuah kejadian dalam pertandingan mengajarkan pikiran

dan tubuh untuk mengerti apa yang harus disiapkan dan yang harus dilakukannya

nanti pada saat pertandingan yang nyata, dan ini sangat membantu untuk

13
meningkatkan performa penampilan dalam pertandingan. Visualisasi seperti itu

sangat kuat, tapi sama sekali bukan sihir. Ia mensyaratkan kerja sama dengan hukum

alam dan energi dan menuntut kita untuk kreatif dalam mengarahkan kekuatan

bawaan kita. Jika diarahkan dengan benar, imajinasi anda adalah salah satu

kecakapan paling dinamis yang anda miliki. Visualisasi adalah bagian dari ilmu

hypnosis dimana yang membedakannya ada seorang hypnotis yang mengarahkan

meraka saat melakukan visualisasi. Hipnosis akan mengarahkan pada atlet pada saat

atletnya dalam keadaan gelombang pikirannya di kondisi thera (trans mendalam )

sehingga akan lebuh mudah pikiran ini mengontrol tubuh sesuai harapan atau yang

diinginkan atlet atau pelatih.

Sedangkan visulisasi yang kita kenal dalam dunia olahraga mengajak atlet

atau orang untuk membayangkan sendiri tanpa arahan dan mengabaikan (kondisi

gelombang pikiran) kondisi atlet saat membayangkanya dimana saat atlet benar benar

dalam kondisi sangat fokus dan trans mendalam dengan inpirasion yang maksimal.

Dan apabila kita sudah mampu memvisualisasikan sendiri dalam kondisi trance

makadalam ilmu hipnosis dinamakan self hypnotis dan inilah tujuan dari buku ini

disusun agar semua insan olahraga mampu memprogram oraknya untuk

memerintahkan otot dan mentalnya kedalam kondisi yang diinginkan

14
Baru-baru ini seorang psikolog olahraga menghadiri Uncommon Knowledge

pengantar hipnosis lokakarya. Dia telah mempelajari beberapa pembalap top dunia.

penelitiannya menyimpulkan apa yang sudah kita ketahui. Yang membedakan dengan

yang terbaik di dunia dari yang lain adalah kemampuan luar biasa untuk menutup

gangguan dan mempersempit fokus perhatian sampai semua yang lain di sekitar

efektif menghilang. Dia telah merancang serangkaian tes pada layar. Driver harus

menyelesaikan tes ini sementara peningkatan tingkat kebisingan dan gangguan

lainnya yang disajikan kepada mereka. Driver terbaik adalah orang-orang yang

kurang terganggu oleh pengaruh-pengaruh luar – dan beberapa dari mereka kemudian

melaporkan mereka bahkan tidak menyadarinya 

4. MEMBANGUN KERJASAMA TIM

Bayangkan, misalnya, menggunakan program hipnosis kelompok untuk

mengajarkan seluruh tim Anda untuk memvisualisasikan sukses dan spesifik

keterampilan yang setiap pemain akan terbawa dalam pertandingan. Misalkan Tim

kita adalah untuk bermain di Kejuaraan basket dan masing-masing dari mereka tahu

betapa pentingnya kinerja mereka berarti bagi tim. Sebagian besar dari mereka

merasakan pertempuran internal di pikiran mereka. Inilah pikiran negatif mengisi

pikiran mereka

15
Setiap pikiran yang melewati pikiran kita dan kita ciptakan akan segera

berdampak pada setiap sel dalam tubuh kita, hampir seketika, melalui perubahan

kimia dan elektronik. Ini berarti bahwa otot-otot besar kaki dan tangan … yang begitu

penting dalam permainan … terkena dampak langsung oleh pikiran batin kita. Sebuah

kata yang terucap baik langsung atau hanya terlintas dalam pikiran kita misalnya,

"Bagaimana jika saya kehilangan pertandingan berikutnya" maka akan sering diikuti

dengan kehilangan pertandingan berikutnya dan ini terjadi. Bahasa atau bayangan

yang terlintas dalam pikiran kita yang negatif harus kita hilangkan karena akan

mengakibatkan pembenaran dalam pemograman pikiran dan menjadikan pembenaran

sendiri atau pengabulan sendiri (self-fulfilling)

5. PEMULIHAN CEDERA OLAHRAGA DENGAN CEPAT

Bukti pengalaman hipnotis-seperti muncul dalam banyak tulisan dari budaya

kuno dan hypnosis modern yang termasuk penggunaannya dalam pengobatan dan

sering menyembuhkan untuk banyak penyakit. Beberapa studi penelitian medis

menunjukkan bahwa orang-orang yang tidak mengambil obat nyeri lebih cepat

sembuh. Bagi mereka klien yang dapat menggunakan proses hipnotis dengan baik,

resolusi sederhana dapat diperoleh dengan pemulihan dan teknik lainnya.

Penyembuhan cedera dengan Hypnosis

16
Penyembuhan cedera dengan Hypnosis Bayangkan teknik begitu kuat

sehingga dapat mempercepat proses penyembuhan kita sehingga membatasi jumlah

waktu yang kita habiskan di garis sisi menunggu untuk menyembuhkan. pemain

bintang kita dapat tersedia untuk seleksi lebih cepat dan akhirnya yang bisa menjadi

perbedaan antara menyelesaikan pertama atau kedua!

Penggunaan citra dan hipnotis teknik tidak hanya membantu atlet tampil di puncak

mereka selama kompetisi, tetapi penelitian terus menemukan bahwa mempercepat

proses penyembuhan dengan menggunakan keterampilan mental yang spesifik dan

teknik dan menjaga pola pikir positif dapat dicapai dengan metode ini

6. MENINGKATKAN KOMPONEN KONDISI FISIK OLAHRAGA

Hipnosis telah lama digunakan untuk meningkatkan fokus, waktu reaksi,

keyakinan olahraga dan bahkan kekuatan fisik. praktek hipnotis keterampilan baru

juga dapat meningkatkan keterampilan sebanyak, jika tidak lebih, dari praktek yang

sebenarnya. Anda mungkin pernah mendengar tentang studi basket terkenal di mana

pemain diajarkan untuk memvisualisasikan lemparan bebas secara radikal

meningkatkan keterampilan mereka tanpa fisik menyentuh bola basket 15.

Sebuah studi yang diterbitkan pada tahun 2007 menemukan bahwa visualisasi

hipnotis dapat meningkatkan kekuatan otot hampir sama seperti latihan yang

17
sebenarnya. Tiga puluh atlet laki-laki, dari olahraga yang berbeda, secara acak

ditugaskan untuk melakukan pelatihan mental otot fleksor pinggul mereka,

menggunakan mesin berat secara fisik latihan fleksor pinggul mereka, atau untuk

membentuk kelompok kontrol yang tidak melakukan keduanya. Kekuatan pinggul

masing-masing kelompok diukur sebelum dan sesudah pelatihan. latihan mental

meningkatkan kekuatan dengan 24%, dibandingkan dengan 28% untuk praktek fisik.

Tentu saja, hipnotis latihan olahraga tidak harus mengganti praktek yang sebenarnya,

tetapi sebagai alat pelatihan ditambahkan secara besar-besaran dapat meningkatkan

permainan Anda atau latihan.

7. MENGELOLA STRES.

Psikolog olahraga sering mengajarkan atlet bagaimana mengontrol mereka

dalam dialog / self-talk, sehingga alih-alih mengembangkan negatif berbuat self-

fulfilling, mereka benar-benar dapat mengembangkan yang positif. Ini merupakan

strategi yang sangat baik untuk setiap atlet belajar.

Masalah dengan itu adalah bahwa kebiasaan buruk … terutama kebiasaan berpikir …

sulit untuk istirahat dan ketika pemain ditekankan saat pertandingan penting, ada

kemungkinan bahwa kebiasaan berpikir negatif membawa kita pada kekalahan kerana

pikiran yang ada dalam kepala kita hanya fokos pada hal hal negatif.

18
Di sinilah Sport Hypnosis memiliki keunggulan luar biasa atas metode lain

untuk membantu pemain memodifikasi pemikiran dan perilaku mereka selama waktu

krisis. atlet dilatih untuk fokus / nya konsentrasinya sedemikian rupa sehingga

mereka tidak akan terganggu oleh pikiran negatif. Sebaliknya, hanya pikiran dan citra

positif akan terjadi.

Dimulai sejak awal latihan atau apabila waktu mendesak yaitu pada malam sebelum

pertandingan, di mana atlet memvisualisasikan pertandingan yang sempurna dan

bagaimana mereka mengatasi setiap rintangan yang datang dengan cara mereka. Hal

ini digunakan sebelum pertandingan untuk mempersiapkan atlet untuk bersantai dan

fokus pada pengadilan, tanpa membiarkan gangguan pikiran negatif mereka

mengganggu….Pada akhirnya, atlet dapat diajarkan self-hypnosis, yang dapat mereka

gunakan setiap mengatasi pikiran pikiran negatif.

Pengalaman menentukan ketika pikiran pikiran negatif atlet datang ketika

sebelum pertandiangan dan dia memikirkannya secara fokus maka dia akan menjadi

stress, setelah stress apa yang akan terjadi adalah dia akan merasa melupakan semua

komponen atau kemampuan yang dia miliki yang dia kumpulkan semasa latihan.

Maka apa yang akan terjadi ketika dia pertandingan dia tidak akan memikirkan

bagaimana dia berpenampian terbaik tapi dia akan melakukan bagaimana

menghilangkan stress/ketakutan/pikiran tersebut sebagai alasan untuk dia menerima

19
kekalahan, dan apa yang terjadi dia akan mengalami kekalahan sesuai yang dia

pikirkan. Sejarah olahraga penuh dengan contoh-contoh yang luar biasa dari atlet

menggunakan teknik hipnosis dan self-hypnosis untuk mengatasi kesulitan dan

meningkatkan kinerja mereka.

8. MENURUNKAN BERAT BADAN

Tidak ada yang ajaib tentang hipnosis. Hypnosis dan self-hypnosis adalah

kejadian biasa yang sering kita lakukan namun sebagian besar dari kita yang terlibat

secara teratur tanpa menyadarinya telah melakukan hypnosis dan self hypnosis.

Dengan pikiran lambung Anda tidak harus begitu dibatasi tetapi, dari

sekarang, tidak ada bagian daging harus lebih besar dari satu pak kartu remi  dan

porsi yang sehat ikan tidak boleh lebih besar dari buku cek . porsi makan Anda dari

mie, saat dimasak, tidak harus lebih besar dari kepalan tangan Anda. Ambil gigitan

kecil, mengunyah dengan benar, makan lebih lambat dan berkonsentrasi pada apa

yang Anda makan. Banyak hal hal lain yang dapat menggunakan ilmu hypnotis untuk

meningkatkan penampilan olahraga, setelah kita ketahui maka kita akan banyak

menggunakan ilmu ini untuk membuat atlet menampilkan penampilan terbaiknya

dalam olahraga.

20
21
BAB IV

PENUTUP
4.1 Kesimpulan
. Hipnoterapi mengacu pada penggunaan hipnosis sebagai teknik terapi (Peters

et al., 2015). Dihasilkan model latihan menggunakan teknik hypnotheraphy

berbantuan musik instrumental untuk meningkatkan konsentrasi atlet terdiri dari

1.Percaya Diri 2.Pemograman Kerja Otot, 3.Mengarahkan Visualisasi Dan Fokus4.

Membangun Kerjasama Tim, 5.Pemulihan Cedera Olahraga Dengan Cepat, 6.

Meningkatkan Komponen Kondisi Fisik Olahraga, 7Mengelola Stres. 8. Menurunkan

Berat Badan

4.2 Saran
Metode hipnoterapi ini sangat dianjurkan untuk diterapkan pada setiap sesi

latihan atau terdapat sesi latihan khusus yang membuat atlet karate bisa mengatur

kecemasannya sehingga menjadi lebih rileks dan memiliki performance yang optima

22
DAFTAR PUSTAKA

Ramadan, dkk. 2020. Jurnal SPORTIF: Jurnal Penelitian Pembelajaran


“Hipnoterapi untuk kecemasan: sebuah uji coba pada pemain sepakbola” 6:1

Firlando, dkk. 2020. Jurnal Pendidikan Jasmani dan Olahraga. “Pengembangan


Model Latihan Mental Melalui Teknik Hypnotheraphy Berbantuan Musik
Instrumental Untuk Meningkatkan Konsentrasi Atlet”. 6:4

Sagitarius, dkk. 2020. Jurnal Kepelatihan Olahraga, Universitas Pendidikan


Indonesia. “Metode Hipnoterapi Menurunkan Tingkat Kecemasan Atlet” 12:2

23

Anda mungkin juga menyukai