7e41e 10-Audit Keselamatan Jalan DS 2
7e41e 10-Audit Keselamatan Jalan DS 2
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Pengasih dan
Penyayang dengan selesainya penyusunan Modul Pengenalan Audit Keselamatan
Jalan. Modul ini disusun untuk memenuhi kebutuhan peserta pendidikan dan
pelatihan di bidang jalan yang berasal dari kalangan pegawai pemerintah daerah
dan Aparatur Sipil Negara (ASN).
Modul Pengenalan Audit Keselamatan Jalan ini disusun dalam 5 (lima) bab yang
terdiri dari Pendahuluan dan Kegiatan Belajar. Penyusunan modul yang
sistematis diharapkan mampu mempermudah peserta pelatihan dalam
memahami segala kebutuhan terkait jalan berkeselamatan. Penekanan orientasi
pembelajaran pada modul ini diisi oleh adanya pergeseran aktivitas peserta latih
dan pelatih yakni dengan menonjolkan peran serta aktif peserta latih.
Akhirya, ucapan terima kasih dan penghargaan kami sampaikan kepada tim
penyusun atas tenaga dan pikiran yang dicurahkan untuk mewujudkan modul ini.
Penyempurnaan maupun perubahan modul di masa mendatang senantiasa
terbuka dan dimungkinkan mengingat akan perkembangan situasi, kebijakan dan
peraturan yang terus menerus terjadi. Harapan kami tidak lain modul ini dapat
memberikan manfaat.
Indikator keberhasilan
Jalan tol baru ini di audit pada tahap pra-pembukaan. Perubahan yang disetujui
dilakukan sebelum jalan tol dibuka untuk lalu lintas.
2.4. Rangkuman
1. Sebuah audit keselamatan jalan adalah:
- Kegiatan yang Proaktif
- Sebuah proses formal (tidak hanya sebuah pemeriksaan informal).
- Dilakukan oleh orang-orang yang berpengalaman dan terlatih,
yang independen terhadap desain.
- Sebuah penilaian dari masalah keselamatan di jalan dalam desain
jalan (atau dapat juga merupakan identifikasi masalah
keselamatan dari jalan yang ada).
2. Sebuah audit keselamatan jalan bukanlah :
- Kegiatan yang Reaktif
- Sebuah nama baru untuk sebuah pemeriksaan lokasi yang
terperinci.
- Sebuah pemeriksaan, atau pengecekan informal.
- Sebuah pengecekan kesesuaian dengan standar.
- Sebuah pengganti pengecekan desain regular.
2.1. Latihan
1. Jelaskan perbedaan yang paling prinsip antara Audit Keselamatan Jalan
dengan Investigasi Blackspot.
2. Sebuah perencanaan jalan dibuat oleh ahli perencana jalan, apa
sebabnya masih dibutuhkan audit keselamatan jalan? Jelaskan
Indikator Keberhasilan
3.3. Rangkuman
1. Tujuan utama audit keselamatan jalan adalah untuk mengidentifikasi
permasalahan keselamatan bagi pengguna jalan pada proyek jalan dan
memastikan bahwa semua perencanaan/ desain jalan baru ketika
beroperasi dapat semaksimal mungkin berkeselamatan.
2. Audit keselamatan jalan adalah pemeriksaan yang formal,
komprehensif, sistematis dan dilakukan oleh pihak yang independen,
pemeriksaan bisa dilakukan terhadap desain perencanaan ataupun
terhadap kondisi jalan yang sudah beroperasi.
3.4. Latihan
Jelaskan pendapat Saudara ketika melaksanakan audit keselamatan pada jalan
yang sudah beroperasi berupa Inspeksi Keselamatan Jalan. Karena agak berbeda
dengan audit keselamatan jalan pada umumnya dilaksanakan pada obyek desain
yang dapat berupa desain perencanaan ataupun detail desain.
Indikator Keberhasilan
PENANGGUNG
PERSIAPAN & JAWAB/
TAHAP 1 PEMBENTUKAN TIM AUDIT PELAKSANA:
(Pembentukan Tim/ Auditor)
Pemilik
PENANGGUNG
PENYIAPAN DATA & INFORMASI JAWAB/
TAHAP 2 (Pengumpulan data, informasi, peta, PELAKSANA:
desain dlsb) Perencana
PENANGGUNG
DISKUSI/ FORMULASI MASALAH JAWAB/
(Formulasi masalah, tujuan & sasaran PELAKSANA:
TAHAP 3 AKJ serta rencana) Pemilik Proyek,
Perencana,Tim
Audit
PENANGGUNG
INSPEKSI LAPANGAN JAWAB/
(Pemeriksaan dgn chek list) PELAKSANA: Tim
Audit
TAHAP 4
PERLU DATA Y
TAMBAHAN? SURVAI LANJUTAN
Belum ada ketentuan yang mengharuskan sebuah tim audit keselamatan jalan
harus memeriksa sebuah kegiatan pekerjaan sejak dari tahap awal/ pre desain,
jadi dapat saja audit keselamatan jalan baru dilaksanakan saat pelaksanaan
kegiatan proyek baru akan dimulai. Hanya perlu dipahami bahwa semakin
terlambat melakukan audit keselamatan, maka kemungkinan perbaikannya
mempunyai konsekuensi biaya perbaikan yang lebih tinggi.
4.10. Rangkuman
1. Setelah tim audit keselamatan jalan terbentuk dan mendapat data
informasi dari pemilik proyek dan perencana, maka tim audit dapat
bekerja secara independen sejak tahapan inspeksi lapangan (survai),
analisa dan evaluasi dan perumusan laporan, tanpa ada intervensi dari
pihak manapun.
2. Tim audit melakukan pemeriksaan sesuai dengan formulir daftar
periksa standar audit keselamatan jalan yang sudah dipahami dan
disepakati bersama.
3. Laporan yang sudah dipaparkan dan pemilik proyek dan perencana
bukan menjadi tanggung jawab tim audit keselamatan jalan untuk
melakukan tindak lanjutnya.
4.11. Latihan
Pada suatu proyek peningkatan kapasitas jalan nasional perkotaan dari 2 lajur 2
arah tidak terbagi ditingkatkan menjadi 4 lajur 2 arah terbagi, yang pada
kenyataannya bahwa dalam ruas jalan tersebut terdapat sebuah pusat
perbelanjaan yang ramai dan merupakan rute trayek bus kota. Dalam
Indikator Keberhasilan
5.7. Rangkuman
1. Prinsip-prinsip keselamatan adalah hal yang paling penting dalam
pelaksanaan audit keselamatan jalan dan penerapannya dapat
dilakukan pada setiap tahapan desain
2. Hirarki jalan dapat mengontrol pergerakan lalu lintas dari satu hirarki
ke tingkatan hirarki lainnya dan implentasi hirarki yang tepat dapat
meminimalkan konflik terutama di persimpangan
3. Penyelenggara jalan harus mengendalikan pembuatan akses baru ke
jalan umum sesuai standar dan mengusahakan agar akses jalan masuk
ke jalan utama minimal
4. Penerapan prinsip-prinsip geometri jalan yang dilengkapi dengan
perambuan dapat membimbing pengemudi untuk merespon kondisi
5.8. Latihan
1. Saudara sebagai pelaksana kegiatan peningkatan kapasitas jalan dari
fungsi jalan kolektor menjadi fungsi jalan arteri. Sebutkan beberapa hal
terkait dengan audit keselamatan jalan yang sebaiknya diperiksa dan
disarankan dalam detil desain kegiatan peningkatan tersebut.
2. Dampak dari peningkatan fungsi jalan ke jalan dengan hirarki yang lebih
tinggi adalah peningkatan volume dan kecepatan operasional lalu
lintas. Jelaskan upaya yang Saudara lakukan pada lokasi pasar yang
terdapat pada ruas jalan tersebut untuk menyesuaikan perubahan/
peningkatan tersebut.