Anda di halaman 1dari 7

TUGAS UAS

NAMA : HILALIYAH
NPM : 19120051
NO. ABSEN : 010
MATA KULIAH : BIROKRASI DAN GOVERNANSI PUBLIK
DOSEN : DECKY KUNCORO, SIP., M.AP

1. Bagaimana taraf hidup dari karyawan yang berada disektor swasta?


Jawab
Dalam ekonomi, sektor privat secara sederhana dapat diterjemahkan sebagai segala bidang
yang tidak dikuasai pemerintah, mencakup perusahaan, korporasi, bank, dan organisasi
nonpemerintah lainnya. Dalam sektor ini, faktor-faktor produksi dimiliki perseorangan atau
kelompok untuk memaksimalkan perolehan laba dari apa yang telah dikeluarkan. Secara
umum perbedaan sektor publik dan sektor privat dapat diidentifikasi dari tujuan dibentuknya,
sumber pembiayaan, pertanggungjawaban, struktur organisasi, karakteristik anggaran dan
stakeholder, dan sistem akuntansi yang digunakan.
Sektor privat, dalam menjalankan aktivitasnya, adalah sebagai motor penggerak dalam
pembangunan ekonomi suatu negara. Ia mampu mewujudkan hal tersebut dengan
memberikan lapangan kerja dan meningkatkan taraf hidup masyarakat melalui investasi dan
pelaksanaan Corporate Social Responsibilities (CSR) dan membantu menciptakan
lingkungan investasi yang kondusif dengan memberikan feedback terhadap regulasi yang
dirumuskan pemerintah suatu negara, serta menjalankan praktek-praktek anti kompsi dalam
menjalankan usahanya. Namun, imtuk menciptakan sektor privat yang sehat agar dapat
menjalankan peran-peran di atas dengan baik, diperlukan pra-kondisi yang tepat pula. Dengan
kata lain, karyawan pada sektor privat harus berdiri di atas bangunan yang didasari oleh
pondasi-pondasi: pondasi yang kuat di lingkungan makro, baik global maupun domestik;
infrastmktur fisik dan sosial; serta penegakan hukum. Selain pondasi makro-ekonomi dan
institusi yang kuat, tiga faktor tambahan berikut juga tumt mempengamhi pertumbuhan sektor
privat: tingkatan pasar, akses pendanaan, dan skill dan pengetahuan.
Sistem transparansi sangat penting dalam pembentukan clean and good government. Dalam
pengelolaan negara, terdapat delapan unsur yang harus dilakukan secara transparasi, yaitu :
a.Penetapan posisi dan jabatan. b.Kekayaan pejabat publik. c.Pemberian penghargaan.
d.Penetapan kebijakan yang terkait dengan pencerahan kehidupan. e.Kesehatan. f. Moralitas
para pejabat dan aparatur pelayanan publik. g. Keamanan dan ketertiban. h. Kebijakan
strategis untuk pencerahan kehidupan masyarakat.
Melalui Visi dan Misi perusahaan ini,pelaksanaan program CSR mempunyai tujuan sebagai
berikut :
a. Membangun komunikasi yang sehat dan kordinasi yang intens antara perusahaan
dengan komunitas masyarakat setempat.
b. Meningkatkan kesejahteraan dan memperbaikin perekonomian masyarakat sekitar.
c. Memperbaiki dan meningkatkan sarana dan prasarana yang telah di bangun oleh
pemerintah.
d. Membangun dan meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) masyarakat
sekitar.
e. Menjadi dan meningkatkan hubungan baik serta mewujudkan tali persaudaraan antara
perusahaan dengan masyarakat sekitar.
2. Komponen Civil Society (masyarakat) yang memiliki peran untuk menjaga agar hak-
hak dapat terlindungi berikan contoh!
Jawab
masyarakat madani (civil society). Komponen yang kedua ini memiliki peran penting dalam
membangun landasan bagi adanya kebebasan dan persamaan, termasuk kebebasan
mengekspresikan diri yang dapat dipertanggungjawabkan.
civil society terhadap konsolidasi demokrasi dengan berbagai peran yang dijalankannya tentu
tidak terjadi dengan sendirinya. Civil society adalah keterlibatan warga Negara yang bertindak
secara kolektif untuk mencapai tujuan dan masyarakat sipil yang memusatkan perhatiannya
untuk kepentingan umum, namun tidak berusaha untuk merebut kekuasaan dan hanya
sebagai penyeimbang diluar kekuasaan
Masyarakat demokratis, ketika warga yang berdiam diri memiliki suatu efektifitas dalam
penalaran kebijakan yang berkenaan dengan urusan publik. Jelas bahwa peranan masyarakat
demokratis non pemerintah dapat dikatakan membantu pemerintah dalam menentukan
kebijakan negara. Civil society berperan serta mendukung jalannya pembangunan sebuah
negara. Konsep ini bisa digambarkan sebagai karakter indentitas yang dimiliki untuk
mengaktualisasikan kedemokratisan masyarakat tersebut.
Keberadaan masyarakat sipil memiliki peranan penting dalam proses demokrasi suatu negara.
Masyarakat sipil dinilai memiliki 3 fungsi utama, yakni advokasi, empowerment dan social
control, yang menunjang terciptanya demokrasi yang matang.
"Tiga peran utama civil society, pertama peran sebagai advokasi. Dia ikut mempengaruhi apa
yang seharusnya menjadi kebijakan publik," ujar pengamat politik internasional dari LIPI,
Dewi Fortuna Anwar, dalam Lokakarya Bali Democracy Forum: Peran Masyarakat Sipil dan
Media Sosial dalam Partisipasi Berdemokrasi di Nusa Dua, Bali, Rabu (7/12/2011)
Menurut Dewi, masyarakat sipil harus ikut menyampaikan aspirasi kepada elemen-elemen
yang bisa membuat keputusan langsung. Elemen yang dimaksud salah satunya melalui DPR.
"Mereka secara aktif membuat advokasi," tuturnya.
Peran kedua, yakni empowerment dalam proses demokrasi. "Civil society secara aktif
bergerak memberdayakan masyarakat (empowerment)," terang Dewi.
Peran ketiga, yakni fungsi kontrol sosial. Dimana masyarakat sipil bersama-sama media
menjadi pengawas dan pengontrol jalannya proses demokrasi agar tidak menyimpang dari
jalurnya.
"Fungsi sebagai social control, melalui media massa, peran NGO, ormas keagamaan, bagian
dari civil society, terorganisir, horisontal memberdayakan masyarakat," jelasnya.
Menurut Dewi, masyarakat sipil yang baik harus sadar akan hak dan kewajibannya secara
konstitusional. Masyarakat sipil di Indonesia cenderung menjadikan dirinya sebagai
pembantu masyarakat untuk mencegah agar kekuasaan tidak semena-mena. Hal ini harus terus
dijaga.
"Selama tidak ada corong bagi masyarakat untuk mengontrol dan memberikan usul kepada
pemerintah, sulit pemerintah bertahan untuk demokratis,
Contoh
Sebagai wahana perjuangan mewujudkan cita -cita dan tujuan suatu bangsa dalam bernegara,
pengembangan sistem administrasi negara termasuk birokrasi di dalamnya senantiasa
didasarkan pada konstitusi negara bangsa bersangkutan. Demikian pula Indonesia. Sistem
Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia (SANKRI) didasarkan pada dan
merupakan penjabaran dari UUD 1945. Pada Pembukaan UUD 1945 terdapat ungkapan para
founding fathers negara bangsa ini yang mendeklarasikan “the Spiritual Dimensions of the
Indonesian Public Administration” yang sangat mendasar. Makna spiritual dalam konteks
Indonesia ini mengandung dimensi “psiko religius dan kultural” yang kental dengan dimensi
ketuhanan dan pengakuan bangsa Indonesia akan keberadaan dan peran Allah Yang Maha
Kuasa dalam perjuangan mewujudkan cita-cita dan tujuan luhur bangsa dan negara, yang
sepenuhnya merefleksikan nilai-nilai kemanusiaan yang fitri, yang murni dan universal.
Pembukaan UUD 1945 menegaskan dimensi spiritual dari sistem administrasi negara kita,
berupa pernyataan keimanan dan pengakuaan kemaha kekuasaan Allah dalam perjuangan
bangsa (pada alinea tiga); serta cita-cita dan tujuan bernegara, dan sistem pemerintahan negara
(alinea empat). Seluruhnya itu mengandung makna, nilai, dan prinsip masyarakat madani dan
kepemerintahan yang baik. Hal ini tak boleh diabaikan lagi dalam pengembangan sistem dan
proses pemerintahan dan pembangunan bangsa dewasa ini dan di masa datang, apabila
generasi ini dan generasi-generasi mendatang benar-benar ingin membangun Indonesia
seperti yang dideklarasikan, Indonesia yang dicitakan, sosok Indonesia yang diamanatkan.
3. Komponen pemerintah Negara yang memiliki peran menegakkan HAM! Berikan
contohnya!
Jawab
Pertama adalah institusi negara (state). Komponen pertama ini memiliki peran penting,
khususnya dalam meletakkan landasan bagi keberadaan pemerataan, keadilan, dan kedamaian
serta membangun lingkungan politik dan hukum yang kondusif bagi pembangunan.
Melakukan pendidikan dan penyuluhan tentang HAM. Melakukan pemantauan dan
penyelidikan terhadap pelanggaran HAM. Melakukan pengkajian dan penelitian
tentang HAM. Menyelesaikan masalah secara konsultasi maupun negosiasi.
Hak asasi manusia atau yang biasa kita singkat dengan nama HAM merupakan hak yang telah
diberikan oleh Tuhan semenjak manusia lahir ke dunia, dan Hak asasi itu wajib dijunjung
tinggi dan dihormati oleh seluruh manusia tanpa kecuali dan seluruh negara tanpa ada
diskriminasi
Dalam penegakan dan perlindungan HAM ini, pemerintah menyusun peraturan perundag-
undangan yang melindungi hak warga negara yaitu Undang-Undang No. 39 Tahun 1999
Tentang Hak Asasi Manusia.
Selain adanya payung hukum, upaya pemerintah dalam penegakan HAM juga dapat kita lihat
dari pembentukan Lembaga Perlindungan HAM seperti Departemen Hukum dan HAM,
Komnas HAM, Lembaga Peradilan, Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi serta Komisi
Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan.
Namun upaya pemerintah ini tidak akan berhasil melindungi hak asasi manusia tanpa
partisipasi masyarakat.
Masyarakat ikut serta mengawal penegakan HAM dengan lembaga perlindungan HAM yang
dibuat oleh masyarakat yang biasanya kita sebut sebagai LSM (Lembaga Swadaya
Masyarakat) misalnya YLBHI (Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia) dan
sebagainya. Masyarakat juga harus ikut serta mengawal dan mensosialisasikan HAM, seperti
dengan melaporkan tindak pelanggaran HAM yang terjadi ke aparat hukum.
5 Contoh Perilaku Mendukung Upaya Penegakan Ham Di Lingkungan Masyarakat

 Tidak menghardik pengemis atau kaum dhu’afa lainnya

 Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan

 Melakukan kegiatan kemanusiaan

 Mengutamakan musyawarah untuk mufakat

 Tidak mengganggu ketertiban umum

5 Contoh Perilaku Mendukung Upaya Penegakan Ham Di Lingkungan Bangsa Dan Negara

 Memahami dan menaati setiap instrumen HAM yang berlaku

 Bersedia menjadi saksi apabila mengetahui peristiwa pelanggaran HAM

 Melaporkan pada pihak yang berwenang jika mengetahui telah terjadi pelanggaran
HAM

 Mentaati peraturan-peraturan hukum yang berlaku dan sebagainya


 Tidak membuat kerusuhan dan provokasi yang dapat memecah belah kerukunan
umat beragama di indonesia.

4. Dalam upaya menciptakan Public Values pada sebuah Negara, Birokrat (ASN/PNS)
sebagai salah satu ujung tombak pelaksanaan di Indonesia paling tidak harus dapat
memiliki Kemampuan operasional (Operational Capabilities). Sebagaimana disebutkan
pada materi pertemuan ke-4, Kemampuan operasional (Operational Capabilities)
memiliki sedikitnya 6 unsur (faktor) yang harus dipenuhi oleh Birokrat. Dari ke 6 unsur
(faktor) tersebut, berikan salah satu faktor yang dilaksanakan dengan baik oleh
pemerintah dan faktor yang masih belum dapat dilakukan secara, maksimal !
Jawab
Keterkaitan Public Value (Nilai Publik) dengan Inovasi Pelayanan Publik didasari oleh
pandangan bahwa untuk menciptakan nilai publik dari suatu layanan perlu dilakukan sebuah
inovasi dalam pelayanan yang diciptakan oleh sektor publik. Hal ini sejalan dengan
pandangan Moore (1995) bahwa seorang manajer publik harus berpikir inovatif dan
eksperimental dalam menjalankan tugas pemberian layanan karena harus beradaptasi dengan
tujuan dan kebutuhan publik yang dinamis
Moore menjelaskan arti dari kemampuan operasional sebagai bentuk daya serap, daya
tampung atau kapasitas yang dimiliki oleh semua sumber daya yang ada di organisasi publik
yang sedang melakukan aktifitas yang berwenang dan hal tersebut berguna untuk kemajuan
organisasi. Manajer pada organisasi publik memiliki peranan yang penting, sebagai pengelola
birokrasi dan sebagai pemberi layanan terbaik yang bermutu tinggi bagi masyarakatnya.
Kemampuan operasional adalah kemampuan untuk mengelola dan mengatursumber daya
manusia yang dimiliki yang berguna dalam menjalankan suatu program yang dibuat, yang
kedua yaitu teknologi yang dipakai untuk menunjang kegiatan dalam pelaksanaan program
yang ada, lalu selanjutnya yaitu sumber keuangan yang dipakai untuk terlaksananya program
tersebut.bahwa agar terciptanya nilai publik pada organisasi publik, diperlukan kemampuan
operasional dari organisasi itu yaitu berupa sumber daya yang memadai dan didistribusikan
secara benar, para pekerja yang cakap dan berpengalaman, saluran komunikasi yang jelas dan
efektif, penerapan teknologi informasi yang baik dan inovatif, lalu sumber keuangan yang
cukup untuk diadakannya program tersebut. Jadi, dari hal itu sangat penting untuk mengakui
bahwa keberadaan kemampuan operasional pada suatu organisasi sangat dibutuhkan untuk
membawa, mengarahkan, dan mengembangkan organisasi tersebut kearah yang lebih baik.
Unsur atau faktor Operational Capabilities(Kemampuan Operasional)
1) Kekuatan hukum;
2) Sumberdaya manusia;
3) Finansial;
4) Skill;
5) Budaya organisasi;
6) Kerjasama dengan pemilik modal.

Hal yang baik dilakukan oleh pemerintah yakni dengan kerjasama dengan pemilik modal,
dimana pemerintah mudah untuk menjalin relasi-relasi kepada pemilik modal, kerja sama
dengan pemilik modal saat ini sangat terlihat dari pembangunan-pembangunan
insfratruktur dan percepatannya pemerintah menetapkan anggarannya dan dibiayai
melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Anggaran ini ditujukan,
antara lain, untuk pembangunan dan peningkatan sarana dan prasarana.

Kemudian hal belum maksimal adalah Sumber Daya Manusia, inilah adalah satu
kekurangan pemerintah dalam membina SDM yang mengelola kurang terorganisir, masih
banyaknya keluhan-keluhan masyarakat dalam permasalahan pelayanan publik dalam
birokrasi, mungkin dalam hal ini pemerintah masih belum mampu menciptakan sumbe
daya manusia yang handal dengan seleksi efektif dan efesien serta kurangnya pengawasan
dan aturan yang ketat.

Anda mungkin juga menyukai