Disusun oleh :
Menyetujui,
Ketua Prodi S1 Teknik Sipil
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat, kasih,
dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Makalah Ilmiah yang berjudul “”
dengan baik dan tepat waktu.
Penulis menyadari bahwa Makalah Ilmiah ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran untuk
pengembangan selanjutnya. Akhir kata, semoga makalah ini dapat memenuhi
harapan bagi semua
Penulis
iii
DAFTAR ISI
RINGKASAN ......................................................................................................... x
2.8. Geosintetik.............................................................................................. 12
iv
2.9. Tinjauan Terhadap Penelitian Yono Julianto, Abdul Hakam, dan Rina
Yuliet (2020) “Analisa Stabilitas Lereng dan Perencanaan Penstabilan Lereng
(Studi Kasus POLRES Arosuka Kabupaten Solok)” ........................................ 14
BAB V SOLUSI.................................................................................................... 37
v
5.2. Solusi Jangka Panjang ............................................................................ 40
6.1. Rancangan Anggaran Biaya (RAB) untuk Solusi Jangka Pendek ......... 48
LAMPIRAN .......................................................................................................... 57
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2
Gambar 2. 1. Nilai SF Lereng tanpa Perkuatan menggunakan Aplikasi Plaxis dan
Total Displacement (Sumber : Julianto, Hakam, dan Yuliet (2020)) ................... 15
Gambar 3
Gambar 3. 1. Bagan Alir Pengerjaam Makalah Ilmiah ......................................... 18
Gambar 4
Gambar 4. 1. Gambar Lokasi Pengambilan Data SPT dan CPT ........................... 20
Gambar 4. 2. Data Drilling Log BM-01................................................................ 21
Gambar 4. 3. Data Drilling Log BM-02................................................................ 22
Gambar 4. 4. Data Drilling Log BM-03................................................................ 23
Gambar 4. 5. Diagram Tegangan Tanah Eksisting ............................................... 33
Gambar 4. 6. Diagram Tegangan Tanah setelah Penambahan Kedalaman Sheet Pile
............................................................................................................................... 37
Gambar 5
Gambar 5. 1. Cross Section Pengerjaan Solusi Jangka Panjang ........................... 41
Gambar 5. 2. Diagram Lateral Tekanan Aktif ...................................................... 45
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 2
Tabel 2. 1. Nilai tipikal berat volume kering dan berat volume jenuh.................... 4
Tabel 2. 2. Nilai-nilai tipikal n, e, w, dan 𝛾 untuk tanah asli .................................. 5
Tabel 2. 3. Nilai Empiris untuk 𝛾sat, qu, dan konsistensi dari tanah berdasarkan nilai
N Koreksi ................................................................................................................ 5
Tabel 2. 4. Korelasi Empiris untuk Cc .................................................................... 6
Tabel 2. 5. Korelasi Modulus Elastisitas (Es) dengan Nilai N-SPT ....................... 7
Tabel 2. 6. Korelasi dengan karakteristik tanah untuk tanah kohesif dan non-kohesif
................................................................................................................................. 8
Tabel 2. 7. Internal friction untuk tanah kohesif ..................................................... 8
Tabel 2. 8. Aplikasi Geosintetik............................................................................ 13
Tabel 2. 9. Perhitungan Analisa Stabilitas Lereng Iterasi Kedua ......................... 15
Tabel 4
Tabel 4. 1. SPT Hammer Efficiencies ................................................................... 25
Tabel 4. 2. Borehole, Sampler, and Rod Correction Factors ................................ 25
Tabel 4. 3. Nilai Tipikal c' dan ϕ' .......................................................................... 25
Tabel 4. 4. Rasio Poisson (µ) ................................................................................ 26
Tabel 4. 5. Analisis Parameter Tanah Sebelum Longsor untuk BM-01 ............... 26
Tabel 4. 6. Analisis Parameter Tanah Sebelum Longsor untuk BM-02 ............... 27
Tabel 4. 7. Analisis Parameter Tanah Setelah Longsor untuk Boring 1 ............... 27
Tabel 4. 8. Data CPT Tanah Sebelum Longsor pada Sta 0+075 .......................... 29
Tabel 4. 9. Data CPT Tanah Sesudah Longsor pada Sta 0+125 ........................... 30
Tabel 4. 10. Beban Jalan dan Parameter Tanah ................................................... 31
Tabel 4. 11. Beban Lalu Lintas untuk Analisis Stabilitas ..................................... 31
Tabel 4. 12. Spesifikasi Turap .............................................................................. 32
Tabel 4. 13. Tekanan Tanah Aktif ........................................................................ 34
Tabel 4. 14. Tekanan Tanah Pasif ......................................................................... 34
Tabel 4. 15. Tekanan Tanah Aktif D Baru ............................................................ 39
Tabel 4. 16. Tekanan Tanah Pasif D Baru ............................................................ 39
viii
Tabel 5
Tabel 5. 1. Faktor Reduksi Penggunaan Geotekstil .............................................. 42
Tabel 5. 2. Perhitungan Kebutuhan Panjang Geotekstil ....................................... 44
Tabel 5. 3. Perhitungan Tekanan Aktif Lateral ..................................................... 45
Tabel 5. 4. Perhitungan Tekanan Vertikal ............................................................ 45
Tabel 5. 5. Parameter Tanah untuk FK Tanah Pondasi......................................... 47
Tabel 6
Tabel 6. 1. Metode Pertama .................................................................................. 48
Tabel 6. 2. Metode Kedua ..................................................................................... 49
Tabel 6. 3. Perhitungan Harga Total Material Geotekstil ..................................... 50
Tabel 6. 4. Perhitungan Harga Total Material Geomembran ................................ 51
Tabel 6. 5. Perhitungan Harga Total Material Pasir Urug .................................... 52
ix
RINGKASAN
Abstrak – Pada bulan Mei 2012 terjadi kelongsoran tebing sisi sungai di ruas Jalan
Bujangga yang menyebabkan keretakan serta penurunan badan jalan sebesar 1,3
meter (pada STA 0+012 s/d 0+050). Kelongsoran ini terjadi setelah dilakukan
pelebaran jalan dengan sheetpile pada ruas jalan tersebut. Kejadian ini tentu akan
mengganggu aktivitas penduduk sekitar. Makalah penelitian ini bertujuan
mengetahui penyebab kelongsoran dan memberikan solusi jangka pendek dan
jangka panjang sebagai alternatif perkuatan tanah. Solusi jangka pendek diberikan
mengingat ruas Jalan Bujangga merupakan jalan utama di Kota Tanjung Redep,
Berau, sehingga harus dapat digunakan secepatnya. Hasil analisis stabilitas tanah
terhadap geser, guling, dan keruntuhan kapasitas dukung tanah menunjukkan
bahwa stabilitas tanah terhadap geser dan guling tidak memenuhi sehingga
diperlukan penambahan kedalaman sheet pile. Hal ini ditunjukkan dengan nilai
Fgs = 1,033 dan nilai Fgl = 0,33. Kemudian hasil analisis modulus section dari
profil sheet pile eksisting terhadap Mmaks menghasilkan nilai SF = 2,107 sehingga
tidak perlu perubahan terhadap profil sheet pile eksisting. Solusi jangka pendek
yaitu dengan perancangan ulang sheet pile dan solusi jangka panjang yaitu dengan
perkuatan tanah menggunakan geotekstil. Setelah perkuatan tanah dengan
geotekstil diperoleh FK geser = 1,572 ; Fs guling = 6,823 ; dan SF = 8,172
sehingga stabilitas tanah dengan perkuatan menggunakan geotekstil sudah
memenuhi safety factor. Perhitungan rancangan anggaran biaya untuk solusi
jangka pendek sebesar Rp 414.548.333,33, sedangkan untuk solusi jangka panjang
membutuhkan biaya sebesar
Kata Kunci : Perkuatan Tanah, Sheet Pile, Analisis Kelongsoran, Jalan Bujangga,
Tanjung Redep, Berau, Kalimantan, Geotekstil.
x
1
BAB I
PENDAHULUAN
Jalan Bujangga merupakan jalan utama yang berada di Kota Tanjung Redep,
Berau, Kalimantan. Lokasi jalan ini juga berada di pinggir Sungai Segah
yang membuat jalan ini menjadi aspek penting dalam menunjang aktivitas
penduduk sekitar. Namun, jalan tersebut sudah lama ditetapkan sebagai
jalan rawan bencana menurut hasil penelitian beberapa akademisi (BERAU
POST 2015).
Pada bulan Mei 2012 terjadi kelongsoran tebing sisi sungai di ruas Jalan
Bujangga yang menyebabkan keretakan serta penurunan badan jalan
sebesar 1,3 meter (pada STA 0+012 s/d 0+050). Kelongsoran ini terjadi
setelah dilakukan pelebaran jalan dengan sheetpile pada ruas jalan tersebut.
Kejadian ini tentu akan mengganggu aktivitas penduduk sekitar.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Tanah
2.1.1. Definisi
1. Permeabilitas rendah
2. Sangat kohesif
3. Ukuran butir halus
4. Kenaikan air kapiler tinggi
4
Nilai tipikal untuk berat volume kering dan volume jenuh ditampilkan pada
tabel di bawah ini.
Tabel 2. 1. Nilai tipikal berat volume kering dan berat volume jenuh
(Sumber : AS 4678-2002)
Menurut Bowless (1977), nilai empiris untuk berat volume jenuh tanah
ditampilkan pada tabel berikut.
Tabel 2. 3. Nilai Empiris untuk 𝛾sat, qu, dan konsistensi dari tanah
berdasarkan nilai N Koreksi
Pada tabel dibawah ini ditampilkan berbagai korelasi empiris untuk Indeks
Kompresibilitas.
6
Menurut Das (1994), kuat geser tanah adalah perlawanan internal tanah
terhadap per satuan luas terhadap keruntuhan atau pengerasan sepanjang
bidang geser dalam tanah. Parameter kuat geser tanah yang diperlukan
untuk melakukan analisis antara lain (Herman,2016) :
9
Menurut SNI 2827:2008 tentang cara uji penetrasi lapangan dengan alat uji
sondir, parameter-parameter tanah tersebut didapatkan dengan persamaan :
2.7. Turap
Turap adalah suatu dinding yang dapat menahan tekanan tanah dan
mencegah terjadinya kelongsoran. Turap biasanya dipancangkan ke tanah
dan disusun menjadi dinding menerus yang berguna untuk menahan
timbunan tanah. Fungsi turap yaitu :
a. Struktur penahan tanah pada galian
b. Penahan tanah curam
c. Pendukung tanah pada konstruksi bangunan ringan
Pa = ((𝛾 𝐻²)/2) × (1− sin∅ / 1+ sin∅) = ((𝛾 𝐻²)/ 2) 𝑡𝑎𝑛² (45 − ∅ / 2 ) (1)
Pp = (𝛾 𝐻²/ 2) × ((1+sin∅) / ( 1−sin∅)) = (𝛾 𝐻² / 2) 𝑡𝑎𝑛² (45 + ∅ / 2 ) (2)
Dimana :
Pa : Tekanan tanah aktif (t/m²)
Pp : Tekanan tanah pasif (t/m²)
𝛾 : Berat volume tanah dibawah air (t/m³)
H : Jarak dari permukaan tanah (m)
12
2.8. Geosintetik
Bentuk dari bahan geosintetik berupa lembaran anyaman atau rajutan dari
benang sintetis. Menurut Suryolelono (1998), bahan dasar geosintetik yaitu
hasil polimerisasi dari industry kimia dengan sifat tahan terhadap senyawa-
senyawa kimia, pelapukan, sinar ultra violet, dan mikroorganisme.
(Sumber : Shukla,2002)
Julianto, Hakam, dan Yuliet (2020) meninjau safety factor dari lereng pada
Polres Arosouka dengan metode irisan dan melakukan perencanaan
penstabilan lereng menggunakan aplikasi plaxis. Analisa dengan metoda
irisan dilakukan dalam beberapa iterasi untuk mendapatkan nilai safety
factor terkecil. Hasil dari analisanya didapatkan nilai safety factor terkecil
pada iterasi kedua dengan nilai 1,20. Perhitungannya ditampilkan pada tabel
2.9.
15
BAB III
METODE PENELITIAN
Mulai
Studi Literatur
Investigasi kondisi
kelongsoran
Mengetahui penyebab
kelongsoran
Alternatif Perkuatan
A
18
Alternatif Perkuatan
Kesimpulan
Selesai
Data-data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang
diperoleh dari instansi terkait. Adapun data yang diperlukan dalam
perencanaan ini yaitu :
1. Data tanah (Standard Penetration Test dan Cone Penetration Test)
2. Denah lokasi
3. Spesifikasi sheet pile yang digunakan di lapangan
4. Data perencanaan jalan
3.6. Kesimpulan
Pada penelitian ini, akan diberikan solusi perkuatan untuk jangka pendek
dan jangka panjang. Setelah proses investigasi kondisi lapangan dan
mengolah data, dapat mengetahui penyebab kelongsoran sehingga dapat
memberikan solusi jangka pendek agar Jalan Bujangga dapat digunakan
secepatnya. Solusi jangka panjang diberikan agar kejadian kelongsoran
serupa tidak terulang kembali. Setelah seluruh perencanaan perkuatan tanah
telah disusun, maka dapat dihitung total anggaran untuk pelaksanaan.
20
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dengan :
Ef : Hammer efficiensies
Cb : Borehole diameter factor
Cs : Sampling method factor
Cr : Rod length factor
Φ : Sudut gesek
Asumsi dari parameter diatas didapatkan berdasarkan tabel 2.2. dan
tabel dibawah.
25
(Sumber : Das,1995)
𝐸𝑓×𝐶𝑏×𝐶𝑠×𝐶𝑟
N terkoreksi alat =
0,6
28
0,73×1×1×1×1
= = 1,217
0,6
𝛾𝑏
Gs =
(1−𝑛)(1+𝑤)𝛾𝑤
15,8
= = 2,734
(1−0,66)(1+0,7)10
γd = (1-n) × Gs × γw
= (1-0,66) ×2,734 × 10 = 9,294 kN/m³
γsat = γd × (1+w)
Tekanan tanah aktif dan pasif yang bekerja pada lokasi ditampilkan
pada tabel dibawah.
52,865
= = 0,339
158,402
BAB V
SOLUSI
Syarat FS ≥ 2,
2,107 ≥ 2, maka profil sheet pile tidak perlu diubah, tetap
9sesuai profil sheet pile eksisting.
Solusi jangka panjang yang digunakan pada kasus ini adalah perkuatan
tanah dengan geosintetik, penggalian tanah dasar, lalu ditimbun dengan
tanah timbunan baru. Sketsa pekerjaan ditampilkan pada gambar dibawah.
41
= tan2(45 – 30/2)
= 0,33
b. Ka lempung (Ka2)
Ka2 = tan2(45-θ/2)
= tan2(45 -27,5/2) = 0,37
c. T allowable (Tall)
1
Tall = Tult . [ ]
𝐹𝑆𝑖𝑑 ×𝐹𝑆𝑐𝑟 ×𝐹𝑆𝑐𝑑 ×𝐹𝑆𝑏𝑑
dengan :
q = Beban lalu lintas (ditetapkan 15 kN/m2)
dengan :
FS = faktor keamanan (1,3 – 1,5), ditetapkan 1,4
C = Kohesi tanah pada kedalaman z
δ = sudut friksi antara tanah dengan geosintetik (dipakai 2/3. θ)
Le dipakai ≥ 1 m
Lr = (H-z).tan (45- θ/2)
Dengan :
H = tinggi dinding penahan tanah (7,5m)
Lr dipakai ≥ 1 m
L total = Le + Lr
- Terhadap Geser
- Terhadap Guling
- Terhadap Daya Dukung Tanah
Perhitungan P (Vertikal)
Pb = Ka.y'.H^2 . sin δ/2 8,035193 kN
Pc = Ka.y'.Hp.Hl . Sinδ 12,93198 kN
Pd = Ka.y'.H^2 . Sin δ/2 4,249402 kN
Pvertikal Total 25,21658 kN
𝐶𝑥𝐿(𝑤+𝑃𝑣𝑒𝑟𝑡𝑖𝑘𝑎𝑙+𝑞.𝐿)
FKgeser = . tan 𝛿
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑃
𝛴𝑄.𝑎
FKguling = > 2,0
𝑀 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
𝐿
(𝑤 .2 + 𝑃𝑣𝑒𝑟𝑡𝑖𝑘𝑎𝑙 .𝐿𝑔𝑒𝑜𝑡𝑒𝑘𝑠𝑡𝑖𝑙 +𝑞.𝐿.(0,5.𝐿+5,4)
FKguling =
𝑀𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
𝑞𝑢𝑙𝑡
FKtanah pondasi = >2
𝑞𝑎
47
𝑐.𝑁𝑐+𝑞.𝑁𝑞+0,5𝛾.𝐵.𝑁𝛾
FKtanah pondasi =
(𝛾𝑡𝑖𝑚𝑏 .𝐻𝑡𝑖𝑚𝑏 + 𝛾𝑠𝑎𝑡 .𝐻 𝑙𝑒𝑚𝑝𝑢𝑛𝑔)
BAB VI
PERENCANAAN ANGGARAN BIAYA
Hitungan :
Lebar = 400 mm
= 0,4 m
49
Hitungan:
Lebar = 400 mm
= 0,4 m
Panjang Lokasi = Dimulai dari STA 12 sampai 50 (Lokasi yang
mengalami longsoran)
= 50 m – 12 m
= 38 m
𝑃𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝐿𝑜𝑘𝑎𝑠𝑖
Jumlah =
𝐿𝑒𝑏𝑎𝑟 𝑆ℎ𝑒𝑒𝑡 𝑃𝑖𝑙𝑒
50
38 𝑚
= = 95 𝑏𝑢𝑎ℎ
0,4 𝑚
Pada perhitungan RAB untuk solusi jangka panjang berikut meliputi tiga
komponen utama, yaitu geogrid, geomembrane, dan pasir urug. Pehritungan
belum termasuk perhtiungan untuk biaya pelaksanaan.
Harga
No. Parameter Keterangan Satuan Harga Total
Satuan
Uniaxial PGU
1 Geogrid - - -
100
Panjang
2 9 - m -
Geotekstil
Panjang
3 38 - m -
Lokasi
Jumlah
4 15 - lapisan -
Lapisan
5 Harga - Rp 20.900,00 per m2 Rp 107.217.000,00
Hitungan:
Panjang Lokasi = 50 m -12 m
= 38 m
51
No. Parameter
Keterangan Harga Satuan Satuan Harga Total
Saluran
1 Geomembran - - -
Drainase
Panjang
2 15,4 - m -
Aktual
Panjang
3 4,6 - m -
Tambahan
Panjang
3 38 - m -
Lokasi
Jumlah
4 1 - lapisan -
Lapisan
5 Harga - Rp 27.000,00 per m2 Rp 20.520.000,00
Hitungan:
Panjang Geomembran = Panjang Aktual – Panjang Tambahan
= 15,4 + 4,6 = 20 m
Hitungan:
Panjang = 38 m
Lebar = 15,4 m
Tebal =4m
Harga Satuan = Rp 180.000,00 / m3
Harga Total = Rp 180.000 × 38 m × 4 m × 15,4 m
= Rp 421.344.000,00
Harga Keseluruhan = Rp 107.217.000,00 + Rp 20.520.000,00 +
Rp 421.344.000,00
= Rp 549.081.000,00
53
BAB VII
PENUTUP
7.1. Kesimpulan
7.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Aji, Seno, Rosyid Kholilur Rohman, and Setiyo Daru Cahyono. 2020. "Analisis
Stabilitas Sheet Pile Kali Sono Kota Madiun." Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu
Teknik 78-82.
BERAU POST. 2015. PRO Berau. Desember 22. Accessed Oktober 5, 2021.
https://berau.prokal.co/read/news/41782-kawasan-jalan-bujangga-rawan-
bencana.
Prasetyo, Bagus Eko, Mansyur, Fahrudi Ahwan Ikhsan, and Andri Estining Sejati.
2021. "ANALISIS KELONGSORAN PENGEMBANGAN RUAS JALAN
BUJANGGA PINGGIRAN SUNGAI SEGAH KOTA TANJUNG REDEP
KABUPATEN BERAU." Jurnal Tunas Geografi Vol. 09 No. 01 2020.
Saputro, Ronald Adi, Suwarno, and Musta'in Arief. n.d. Perencanaan Konstruksi
Dinding Penahan Tanah pada Underpass PTC, Surabaya. Surabaya:
Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
LAMPIRAN
a. Data Penunjang
Lapisan 1
γ’ = 8,26 kN/m3
c = 0 kN/m2
ϕ = 30°
Lapisan 2
γb = 15,8 kN/m3
γ’ = 5,8 kN/m3
c = 17,66 kN/m2
ϕ = 27,5°
58
Lapisan 3
γb = 15,8 kN/m3
γ’ = 5,8 kN/m3
c = 17,66 kN/m2
ϕ = 27,5°
Air
γw = 10 kN/m3
Beban Jalan
Data Kedalaman
h1,1 =2m
h1,2 = 0,828 m
= 2,828 m
59
h2 = 0,708 m
h3 = 0,408 m
t = 13 mm
w = 400 mm
h = 125 mm
= 0,588 kN/m
= 1,471 kN/m2
Lapisan 1
= 3,923
ϕ = 30°
60
= 0,336
Lapisan 2
ϕ = 27,5°
𝜙 27,5
Ka = 𝑡𝑎𝑛2 (45 − ) = 𝑡𝑎𝑛2 (45 − )
2 2
= 0,368
𝜙 27,5
Kp = 𝑡𝑎𝑛2 (45 + ) = 𝑡𝑎𝑛2 (45 + )
2 2
= 2,716
Lapisan 3
ϕ = 27,5°
𝜙 27,5
Ka = 𝑡𝑎𝑛2 (45 − ) = 𝑡𝑎𝑛2 (45 − )
2 2
= 0,368
𝜙 27,5
Kp = 𝑡𝑎𝑛2 (45 + ) = 𝑡𝑎𝑛2 (45 + )
2 2
61
= 2,716
Gaya
= 14,240 kN
= 3,911 kN
= 2,254 kN
1 1
PD = × 𝛾1′ × 𝐾𝑎1 × ℎ12 = × (18,26 − 10) × 0,336 × 2,8282
2 2
= 11,571 kN
= 6,355 kN
= 4,279 kN
1 1
PG = × 𝛾2′ × 𝐾𝑎2 × ℎ22 = × 5,8 × 0,368 × 0,7082
2 2
= 0,535 kN
= 0,617 kN
1 1
PI = × 𝛾3′ × 𝐾𝑎3 × ℎ32 = × 5,8 × 0,368 × 0,4082
2 2
= 0,178 kN
1 1
PJ = × ℎ𝑡𝑜𝑡 × 𝛾𝑤 = × (2,828 + 0,708 + 0,408) × 10
2 2
= 77,776 kN
= 0 kN
= -15,174 kN
= -8,745 kN
63
Total = 97,797 kN
Lengan
1 1
LA = × ℎ1 + ℎ2 + ℎ3 = × 2,828 + 0,708 + 0,408
2 2
= 2,53 m
1 1
LB = × ℎ2 + ℎ3 = × 0,708 + 0,408
2 2
= 0,762 m
1 1
LC = × ℎ3 = × 0,408
2 2
= 0,204 m
1 1
LD = × ℎ1 + ℎ2 + ℎ3 = × 2,828 + 0,708 + 0,408
3 3
= 2,059 m
LE = LB
= 0,762 m
LF = LC
= 0,204 m
64
1 1
LG = × ℎ2 + ℎ3 = × 0,708 + 0,408
3 3
= 0,644 m
LH = LC = LF
= 0,204 m
1 1
LI = × ℎ3 = × 0,408
3 3
= 0,136 m
1 1
LJ = × ℎ𝑡𝑜𝑡 = × 3,944
3 3
= 1,315 m
Lc1 = LA
= 2,53 m
Lc2 = LB
= 0,762 m
Lc3 = LC
= 0,204 m
Momen
65
MA = 𝑃𝐴 × 𝐿𝐴 = 14,241 × 2,53
= 36,028 kN.m
MB = 𝑃𝐵 × 𝐿𝐵 = 3,911 × 0,762
= 2,980 kN.m
MC = 𝑃𝐶 × 𝐿𝐶 = 2,254 × 0,204
= 0,460 kN.m
MD = 𝑃𝐷 × 𝐿𝐷 = 11,571 × 2,059
= 23,822 kN.m
ME = 𝑃𝐸 × 𝐿𝐸 = 6,355 × 0,354
= 4,843 kN.m
MF = 𝑃𝐹 × 𝐿𝐹 = 4,279 × 0,204
= 0,873 kN.m
MG = 𝑃𝐺 × 𝐿𝐺 = 0,535 × 0,644
= 0,345 kN.m
MH = 𝑃𝐻 × 𝐿𝐻 = 0,617 × 0,204
66
= 0,126 kN.m
MI = 𝑃𝐼 × 𝐿𝐼 = 0,178 × 0,136
= 0,024 kN.m
MJ = 𝑃𝐽 × 𝐿𝐽 = 77,776 × 1,315
= 102,249 kN.m
= 0 kN.m
= -11,563 kN.m
= -1,784 kN.m
Gaya
67
1 1
PK = × 𝛾2′ × 𝐾𝑝2 × ℎ22 = × 5,8 × 2,716 × 0,7082
2 2
= 3,948 kN
= 4,550 kN
1 1
PM = × 𝛾3′ × 𝐾𝑝3 × ℎ32 = × 5,8 × 2,716 × 0,4082
2 2
= 1,311 kN
1 1
PN = × ℎ𝑡𝑜𝑡 × 𝛾𝑤 = × (0,828 + 0,708 + 0,408) × 10
2 2
= 18,896 kN
= 41,210 kN
= 23,748 kN
Total = 93,662 kN
Lengan
1 1
LK = × ℎ2 + ℎ3 = × 0,708 + 0,408
3 3
68
= 0,644 m
LL = LC = LF
= 0,204 m
1 1
LM = × ℎ3 = × 0,408
3 3
= 0,136 m
1 1
LN = × (ℎ1,2 + ℎ2 + ℎ3 ) = × (0,828 + 0,708 + 0,408)
3 3
= 0,648 m
Lc4 = LB
= 0,762 m
Lc5 = LC
= 0,204 m
Momen
MK = 𝑃𝐾 × 𝐿𝐾 = 3,948 × 0,644
= 2,542 kN.m
ML = 𝑃𝐿 × 𝐿𝐿 = 4,550 × 0,204
69
= 0,928 kN.m
= 0,178 kN.m
MN = 𝑃𝑁 × 𝐿𝑁 = 18,896 × 0,648
= 12,244 kN.m
= 31,402 kN.m
= 4,845 kN.m
Gaya (Berat)
= 5,802 kN
70
Lengan
LV = h = 0,125 mm
Momen
MV = 𝑃𝑉 × 𝐿𝑉 = 5,802 × 0,125
= 0,725 kN.m
cd = 17,66 kN/m2
125 𝑚𝑚×2
B =
1000
= 0,25 m
ΣW = PV
= 5,802 kN
Δb = 27,5°
= 7,435 kN
𝛴𝑅ℎ+𝛴𝑃𝑝
Fgs =
𝛴𝑃𝑎
71
7,435+93,662
=
97,797
= 52,140 + 0,725
= 52,865 kN.m
ΣMdorong = 𝛴𝑀𝑎
= 158,402 kN.m
𝛴𝑀𝑡𝑎ℎ𝑎𝑛
Fgl =
𝛴𝑀𝑑𝑜𝑟𝑜𝑛𝑔
52,865
=
158,402
c = 17,66 kN/m2
Df = 3,944 m
γ’ = 5,8 kN/m3
B = 0,25 m
ϕ = 27,5°
qu = 𝑐 × 𝑁𝑐 + 𝐷𝑓 × 𝛾 ′ × 𝑁𝑞 + 0,5 × 𝛾 × 𝐵 × 𝑁𝛾
= 674,688 kN/m2
ΣW = PV
= 5,802 kN
= 52,140 + 0,725
73
= 52,865 kN.m
ΣMdorong = 𝛴𝑀𝑎
= 158,402 kN.m
𝛴𝑀𝑡𝑎ℎ𝑎𝑛−𝛴𝑀𝑑𝑜𝑟𝑜𝑛𝑔
xe =
𝛴𝑊
52,865−158,402
=
5,802
= -18,191 m
𝐵 0,25
e = − 𝑥𝑒 = — 18,191
2 2
= 18,316
𝐵 0,25
syarat 0 < e < = = 0,042
6 6
B’ = 𝐵 − 2𝑒 = 0,25 − (2 × 0,042)
= 0,167 m
𝛴𝑊 5,802
q’ = =
𝐵′ 0,167
= 34,810 kN/m2
74
𝑞𝑢 674,688
FS = =
𝑞′ 34,810
Mencari Nilai D
1 1
P = 𝑞 × 𝐾𝑎1 × (ℎ1,1 + ℎ1,2 ) + × 𝛾1′ × 𝐾𝑎1 × ℎ12 + × ℎ1 × 𝛾𝑤
2 2
1 1
= 15 × 0,336 × (2 + 0,828) + × (18,26 − 10) × 0,336 × 2,8282 + ×
2 2
2,828 × 10
= 65,799 kN/m2
y =
1 1 1 1
(𝑞 × 𝐾𝑎1 × (ℎ1,1 + ℎ1,2 ) × × ℎ1 + × 𝛾1′ × 𝐾𝑎1 × ℎ12 × × ℎ1 + × ℎ1
2 2 3 2
× 𝛾𝑤 × ℎ1 ) ÷ 𝑃
=
1 1
(15 × 0,336 × (2 + 0,828) × × 2,828 + × (18,26 − 10) × 0,336
2 2
1 1 1
× 2,8282 × × 2,828 + × 2,828 × 10 × × 2,828)
3 2 3
÷ 65,799
75
= 1,045 m
c = 17,66 kN/m2
q” = ℎ1 × 𝛾 ′ = 2,828 × 8,62
= 24,377 kN/m2
Mendapatkan Persamaan
𝑃(12𝑐𝑦 + 𝑃)
(4𝑐 − 𝑞 " )𝐷2 − 2𝑃𝐷 − =0
2𝑐 + 𝑞 "
Didapatkan
D1 = -1,555 m
D2 = 4,399 m
Dipilih D = 4,7 m
76
77
Lapisan 1
γ’ = 8,26 kN/m3
c = 0 kN/m2
ϕ = 30°
Lapisan 2
γb = 15,8 kN/m3
γ’ = 5,8 kN/m3
c = 17,66 kN/m2
ϕ = 27,5°
78
Lapisan 3
γb = 15,8 kN/m3
γ’ = 5,8 kN/m3
c = 17,66 kN/m2
ϕ = 27,5°
Lapisan 3
γb = 15,8 kN/m3
γ’ = 5,8 kN/m3
c = 23,54 kN/m2
ϕ = 27,5°
Air
γw = 10 kN/m3
Beban Jalan
79
Data Kedalaman
h1,1 =2m
h1,2 = 0,828 m
= 2,828 m
h2 = 0,708 m
h3 = 2 m
h4 = 1,992
t = 13 mm
w = 400 mm
h = 125 mm
= 0,588 kN/m
80
= 1,471 kN/m2
Lapisan 1
= 3,923
ϕ = 30°
= 0,336
Lapisan 2
ϕ = 27,5°
𝜙 27,5
Ka = 𝑡𝑎𝑛2 (45 − ) = 𝑡𝑎𝑛2 (45 − )
2 2
= 0,368
𝜙 27,5
Kp = 𝑡𝑎𝑛2 (45 + ) = 𝑡𝑎𝑛2 (45 + )
2 2
81
= 2,716
Lapisan 3
ϕ = 27,5°
𝜙 27,5
Ka = 𝑡𝑎𝑛2 (45 − ) = 𝑡𝑎𝑛2 (45 − )
2 2
= 0,368
𝜙 27,5
Kp = 𝑡𝑎𝑛2 (45 + ) = 𝑡𝑎𝑛2 (45 + )
2 2
= 2,716
Lapisan 4
ϕ = 27,5°
𝜙 27,5
Ka = 𝑡𝑎𝑛2 (45 − ) = 𝑡𝑎𝑛2 (45 − )
2 2
= 0,368
𝜙 27,5
Kp = 𝑡𝑎𝑛2 (45 + ) = 𝑡𝑎𝑛2 (45 + )
2 2
= 2,716
Gaya
= 14,240 kN
= 3,911 kN
PC = 𝑞 × 𝐾𝑎3 × ℎ3 = 15 × 0,368 × 2
= 11,047 kN
= 11,003 kN
1 1
PE = × 𝛾1′ × 𝐾𝑎1 × ℎ12 = × (18,26 − 10) × 0,336 × 2,8282
2 2
= 11,571 kN
= 6,355 kN
= 20,977 kN
83
= 29,402 kN
1 1
PI = × 𝛾2′ × 𝐾𝑎2 × ℎ22 = × 5,8 × 0,368 × 0,7082
2 2
= 0,535 kN
= 3,024 kN
= 11,521 kN
1 1
PL = × 𝛾3′ × 𝐾𝑎3 × ℎ32 = × 5,8 × 0,368 × 22
2 2
= 4,271 kN
= 8,509 kN
1 1
PN = × 𝛾4′ × 𝐾𝑎4 × ℎ42 = × 5,8 × 0,368 × 1,9922
2 2
84
= 4,237 kN
1 1
PO = × ℎ𝑡𝑜𝑡 × 𝛾𝑤 = × (2,828 + 0,708 + 2 + 1,992) × 10
2 2
= 283,354 kN
= 0 kN
= -15,174 kN
= -42,865 kN
= -56,909 kN
Total = 309,008 kN
Lengan
1 1
LA = × ℎ1 + ℎ2 + ℎ3 + ℎ4 = × 2,828 + 0,708 + 2 + 1,992
2 2
= 6,114 m
85
1 1
LB = × ℎ2 + ℎ3 + ℎ4 = × 0,708 + 2 + 1,992
2 2
= 4,346 m
1 1
LC = × ℎ3 + ℎ4 = × 2 + 1,992
2 2
= 2,992 m
1 1
LD = × ℎ3 = × 1,992
2 2
= 0,996 m
1 1
LE = × ℎ1 + ℎ2 + ℎ3 + ℎ4 = × 2,828 + 0,708 + 2 + 1,992
3 3
= 5,643 m
LF = LB
= 4,346 m
LG = LC
= 2,992 m
LH = LD
= 0,996 m
86
1 1
LI = × ℎ2 + ℎ3 + ℎ4 = × 0,708 + 2 + 1,992
3 3
= 4,228 m
LJ = LG = LC
= 2,992 m
LK = LH = LD
= 0,996 m
1 1
LL = × ℎ3 + ℎ4 = × 2 + 1,992
3 3
= 2,659 m
LM = LK = LH = LD
= 0,996 m
1 1
LN = × ℎ4 = × 0,1,992
3 3
= 0,664 m
1 1
LO = × ℎ𝑡𝑜𝑡 = × 7,528
3 3
= 2,509 m
Lc1 = LA
87
= 6,114 m
Lc2 = LB
= 4,346 m
Lc3 = LC
= 2,992 m
Lc4 = LD
= 0,996 m
Momen
MA = 𝑃𝐴 × 𝐿𝐴 = 14,241 × 6,114
= 87,065 kN.m
MB = 𝑃𝐵 × 𝐿𝐵 = 3,911 × 4,346
= 16,995 kN.m
MC = 𝑃𝐶 × 𝐿𝐶 = 11,047 × 2,992
= 33,052 kN.m
MD = 𝑃𝐷 × 𝐿𝐷 = 11,003 × 0,996
88
= 10,959 kN.m
ME = 𝑃𝐸 × 𝐿𝐸 = 11,571 × 5,643
= 65,293 kN.m
MF = 𝑃𝐹 × 𝐿𝐹 = 6,355 × 4,346
= 27,620 kN.m
MG = 𝑃𝐺 × 𝐿𝐺 = 20,977 × 2,992
= 62,763 kN.m
MH = 𝑃𝐻 × 𝐿𝐻 = 29,402 × 0,996
= 29,284 kN.m
MI = 𝑃𝐼 × 𝐿𝐼 = 0,535 × 4,228
= 2,263 kN.m
MJ = 𝑃𝐽 × 𝐿𝐽 = 3,024 × 2,992
= 9,048 kN.m
MK = 𝑃𝐾 × 𝐿𝐾 = 11,521 × 0,996
89
= 11,475 kN.m
ML = 𝑃𝐿 × 𝐿𝐿 = 4,271 × 2,659
= 11,356 kN.m
= 8,475 kN.m
MN = 𝑃𝑁 × 𝐿𝑁 = 4,237 × 0,664
= 2,814 kN.m
MO = 𝑃𝑂 × 𝐿𝑂 = 283,354 × 2,509
= 711,029 kN.m
= 0 kN.m
= -65,948 kN.m
= -128,253 kN.m
90
= -56,682 kN.m
Gaya
1 1
PP = × 𝛾2′ × 𝐾𝑝2 × ℎ22 = × 5,8 × 2,716 × 0,7082
2 2
= 3,948 kN
= 22,304 kN
= 84,968 kN
1 1
PS = × 𝛾3′ × 𝐾𝑝3 × ℎ32 = × 5,8 × 2,716 × 22
2 2
= 31,503 kN
91
= 63,005 kN
1 1
PU = × 𝛾4′ × 𝐾𝑝4 × ℎ42 = × 5,8 × 2,716 × 1,9922
2 2
= 31,251 kN
1 1
PV = × ℎ𝑡𝑜𝑡 × 𝛾𝑤 = × (0,828 + 0,708 + 2 + 1,992) × 10
2 2
= 27,64 kN
= 41,210 kN
= 116,411 kN
= 154,550 kN
Total = 576,789 kN
Lengan
1 1
LP = × ℎ2 + ℎ3 + ℎ4 = × 0,708 + 2 + 1,992
3 3
92
= 4,228 m
LQ = LC
= 2,992 m
LR = LD
= 0,996 m
1 1
LS = × ℎ3 + ℎ4 = × 2 + 1,992
3 3
= 2,659 m
LT = LR
= 0,996 m
1 1
LU = × ℎ4 = × 1,992
3 3
= 0,664 m
1 1
LV = × (ℎ1,2 + ℎ2 + ℎ3 + ℎ4 ) = × (0,828 + 0,708 + 2 + 1,992)
3 3
= 1,843 m
Lc5 = LB
= 4,346 m
93
Lc6 = LQ
= 2,992 m
Lc7 = LR
= 0,996 m
Momen
MP = 𝑃𝑃 × 𝐿𝑃 = 3,948 × 4,228
= 16,691 kN.m
MQ = 𝑃𝑄 × 𝐿𝑄 = 22,304 × 2,992
= 66,733 kN.m
MR = 𝑃𝑅 × 𝐿𝑅 = 84,968 × 0,996
= 84,628 kN.m
MS = 𝑃𝑆 × 𝐿𝑆 = 31,503 × 2,659
= 83,755 kN.m
MT = 𝑃𝑇 × 𝐿 𝑇 = 63,005 × 0,996
= 62,753 kN.m
94
MU = 𝑃𝑈 × 𝐿𝑈 = 31,251 × 0,664
= 20,751 kN.m
MV = 𝑃𝑉 × 𝐿𝑉 = 27,64 × 1,843
= 50,931 kN.m
= 179,097 kN.m
= 348,302 kN.m
= 153,932 kN.m
Gaya (Berat)
= 11,074 kN
Lengan
LV = h = 0,125 mm
Momen
MV = 𝑃𝑉 × 𝐿𝑉 = 11,074 × 0,125
= 1,384 kN.m
cd = 23,54 kN/m2
125 𝑚𝑚×2
B =
1000
= 0,25 m
ΣW = PV
= 11,074 kN
Δb = 27,5°
= 11,650 kN
𝛴𝑅ℎ+𝛴𝑃𝑝
Fgs =
𝛴𝑃𝑎
11,650+576,789
=
309,008
= 1067,572 + 1,384
= 1068,957 kN.m
ΣMdorong = 𝛴𝑀𝑎
= 838,608 kN.m
𝛴𝑀𝑡𝑎ℎ𝑎𝑛
Fgl =
𝛴𝑀𝑑𝑜𝑟𝑜𝑛𝑔
1068,957
=
838,608
c = 23,54 kN/m2
Df = 4,7 m
γ’ = 5,8 kN/m3
B = 0,25 m
ϕ = 27,5°
qu = 𝑐 × 𝑁𝑐 + 𝐷𝑓 × 𝛾 ′ × 𝑁𝑞 + 0,5 × 𝛾′ × 𝐵 × 𝑁𝛾
= 1223,7045 kN/m2
ΣW = PV
98
= 11,074 kN
= 1067,572 + 1,384
= 1068,957 kN.m
ΣMdorong = 𝛴𝑀𝑎
= 838,608 kN.m
𝛴𝑀𝑡𝑎ℎ𝑎𝑛−𝛴𝑀𝑑𝑜𝑟𝑜𝑛𝑔
xe =
𝛴𝑊
1068,957−838,608
=
11,074
= 20,802 m
𝐵 0,25
e = − 𝑥𝑒 = — 20,802
2 2
= -20,676
𝐵 0,25
syarat 0 < e < = = 0,042
6 6
B’ = 𝐵 − 2𝑒 = 0,25 − (2 × 0,042)
= 0,167 m
99
𝛴𝑊 11,074
q’ = =
𝐵′ 0,167
= 66,442 kN/m2
𝑞𝑢 1223,705
FS = =
𝑞′ 66,442
1 1
P = 𝑞 × 𝐾𝑎1 × (ℎ1,1 + ℎ1,2 ) + × 𝛾1′ × 𝐾𝑎1 × ℎ12 + × ℎ1 × 𝛾𝑤
2 2
1 1
= 15 × 0,336 × (2 + 0,828) + × (18,26 − 10) × 0,336 × 2,8282 + ×
2 2
2,828 × 10
= 65,799 kN/m2
y =
1 1 1 1
(𝑞 × 𝐾𝑎1 × (ℎ1,1 + ℎ1,2 ) × × ℎ1 + × 𝛾1′ × 𝐾𝑎1 × ℎ12 × × ℎ1 + × ℎ1
2 2 3 2
× 𝛾𝑤 × ℎ1 ) ÷ 𝑃
=
100
1 1
(15 × 0,336 × (2 + 0,828) × × 2,828 + × (18,26 − 10) × 0,336
2 2
1 1 1
× 2,8282 × × 2,828 + × 2,828 × 10 × × 2,828)
3 2 3
÷ 65,799
= 1,045 m
c = 23,54 kN/m2
q” = ℎ1 × 𝛾 ′ = 2,828 × 8,62
= 24,377 kN/m2
𝑃𝑎 1 𝑃𝑎
M maks = 𝑃𝑎 [( + 𝑦) − ]
4𝑐−𝑞′′ 2 4𝑐−𝑞′
65,799 1 65,799
= 65,799 [( + 1,045) − ]
4×23,54−24,377 2 4×23,54−24,377
= 99,761 kN.m
M beban = M maks
= 99,761 kN.m
𝑀 𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛 1.017.562
W = =
𝜎𝑏 1600
101
= 635,977 cm3
𝑆𝑒𝑐𝑡𝑖𝑜𝑛 𝑀𝑜𝑑𝑢𝑙𝑢𝑠
FS =
𝑊
1340
=
635,977
= 2,107
Maka Profil Turap tidak perlu diubah, tetap sesuai dengan profil turap eksisting.
102
b. Curriculum Vitae
Head of Team
103
Team Member
104