Anda di halaman 1dari 45

TUGAS PROPOSAL PENELITIAN

PENGARUH KOMUNIKASI ANTAR PIMPINAN DAN BAWAAHAN

TERHADAP PRESTASI KERJA REPORTER TVRI KENDARI

OLEH

ABBIL ALHAM

C1D321080

JURUSAN JURNALISTIK

FAKULTAS SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2021
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..........................................................................................i

DAFTAR ISI......................................................................................................2

DAFTAR TABEL.............................................................................................3

DAFTAR SKEMA............................................................................................4

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................4
1.1 LatarBelakangMasalah.......................................................................................4
1.2 RumusanMasalah...............................................................................................7
1.3 TujuanPenelitian.................................................................................................7
1.4 ManfaatPenelitian...............................................................................................7
1.5 Rauang Lingkup Penelitian................................................................................8

BAB II KAJIAN PUSTAKA............................................................................8


2.1 Kajian Teori.......................................................................................................8
2.1.1 Pengertian Komunikasi...............................................................................8
2.1.2 TeknikKomunikasi...................................................................................12
2.1.3 KomunikasiInterpersonal..........................................................................13
2.1.4 PenilaianPrestasiKerja..............................................................................15
2.1.5 ManfaatPenilaianPrestasiKerja.................................................................17
2.1.6 Metode-MetodePenilaianPrestasiKerja.....................................................19
2.2 Penelitian Terdahulu.........................................................................................21
2.3 Kerangka pemikiran......................................................................................22
2.4 Paradigma Penelitian........................................................................................23
2.5 Hipotesis Penelitian..........................................................................................24

BAB III METODE PENELITIAN................................................................25


3.1 Objek Dan Lokasi Penelitian............................................................................25
3.2 Populasi dan sampel.........................................................................................25
3.3 Jenis dan Sumber Data Penelitian.....................................................................26
3.4 Metode Pengumpulan Data............................................................................26
3.5 Skala Pengukuran dan uji instrumental.............................................................26
3.6 Metode Analisis Data.......................................................................................29
3.7 Pengujian Hipotesis Penelitian.........................................................................32
3.8 OperasionalVariabel.........................................................................................34
DAFTAR PUSTAKA

ii
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Penelitian Terdahulu...................................................................................24

3.1 Skala Pengukuran.......................................................................................23

3.2 Definisi oprasional Variabel.......................................................................24

iii
DAFTAR SKEMA

Gambar Halaman

2.1 Kerangka fikir.............................................................................................27

2.2 Paradigma Penelitian..................................................................................28

iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LatarBelakangMasalah

Prestasikerja adalah hasilkerjasecara kualitasdankuantitasyang

dicapaiolehseseorangpegawaidalammelaksanakantugasnyasesuaidengantanggungj

awabyangdiberikankepadanya (Anwar 2013).Orang-

orangyangberadadidalamsuatuorganisasi perlu mengetahui apa yang mereka

harapkan, bagaimana

pengukurannya,danyangterpentinglagibagaimanaperkembangannya,dengantujuan

untukmeningkatkankecakapanseseorangdanmeningkatkannilaitambah,mengindent

ifikasi kesulitan- kesulitan yang membatasi peningkatan guna mencapaiyangtelah

diproyeksikan.

Komunikasimerupakanpertukaraninformasiantarapengirimdanpenerima,

serta kesimpulan (persepsi) dari arti antara individu-individu yang terlibatdi dalam

proses komunikasi tersebut (Kinicki, 2000). Komunikasi merupakan faktoryang

palingpentinguntukmempengaruhipeningkatankinerja,danmenjadivariabeldalampe

nelitian ini. Berkenaan dengan adanya proses komunikasi, maka proses

pemberianinformasidariatasankepadabawahanakanterjadi,dimanaparakaryawanak

anmengetahuiapayang

harusdikerjakandalamhubungandenganusahakerjasamauntukmencapai tujuan

organisasi.

1
Komunikasi juga berfungsi sebagai kontrol organisasi yang maksudnya

untukmengendalikan perilaku anggotanya sesuai dengan hierarki dan paduan

formal

yangharusdipatuhiolehparakaryawan.Sedangkankomunikasisebagaipendorongmot

ivasi maksudnya adalah menjelaskan kepada karyawan apa yang harus

dilakukan,bagaimana mereka mengerjakan dengan baik, dan apa yang dapat

dikerjakan untukmemperbaiki kinerja mereka agar dapat menjadi lebih baik. Dari

komunikasi inilahtimbulreaksiyangmenunjangpencapaian prestasi kerja.

SepertiyangdikatakanolehHovlandbahwa,KomunikasiadalahProsesmengub

ahprilakuoranglain.JadiberdasarkanteoriHovlandtersebutdapatdisimpulkan

komunikasi merupakan alat untuk penyampaian informasi dari

atasankepadaanggotakelompokuntukmengubahprilakudanmemotivasiparaanggota

nya (Uchjana, 1997).

Komunikasidalamorganisasijugasangatpentinguntukkesuksesanperusahaan,komun

ikasiorganisasiadalah studitentangbagaimana orang-orangyangbekerja didalam

organisasi berkomunikasi dalam konteks organisasi, serta

interaksidanpengaruhantarastruktur organisasi dengan pengorganisasian (Liliweri,

2016).

Pada dasarnya perusahaan bukan saja mengharapkan karyawan yang

mampu,cakap, dan terampil tetapi yang terpenting mereka mau bekerja giat dan

berkeinginanuntuk mencapai hasil kerja yang optimal. Hal ini mengharuskan

pemimpin organisasiharus berkomunikasi secara terbuka dan memotivasi

2
bawahannya untuk

mencapaisuatuprestasikerjadanpolapekerjaannya.Konflikyangterjadididalamsuatu

organisasiseringdikarenakan kurangnya komunikasiyangbaikdidalamnya.

Seringkali penyampaian informasi dari atasan kepada bawahannya

dianggappaling mudah dilakukan , karena pimpinan hanya memberikan instruksi

atau perintahsaja. Namun hal ini bisa menjadi masalah penting karena seringkali

terjadi

kesalahankomunikasiyangmenyebabkanperbedaanpemahamandanperselisihandian

taraatasan dan bawahan , seperti terjadinya pemogokan kerja dan tingkat kinerja

menurunyangtentu sajaakan merugikan bagi pihak pemimpin.

Maka dari itu, cukup beralasan jika diperlukan penelitian tentang

PengaruhKomunikasiAntarPemimpindanBawahanmenunjukkanhasilpositifterhada

pprestasikerjareporteragartujuanperusahaandapattercapaiseefektifmungkin,Maka

dari itu, cukup beralasan jika diperlukan penelitian tentang

PengaruhKomunikasiAntarPemimpindanBawahanmenunjukkanhasilpositifterhada

pprestasikerjareporteragartujuanperusahaandapattercapaiseefektifmungkin,

berdasarkanlatarbelakangdiatasmakaJudulPenelitianIniadalah“PengaruhKomuni

kasi Antar Pemimpin Dan Bawahan Terhadap Prestasi Kerja

ReporterLPPTVRIKendari.

1.2 RumusanMasalah

Berdasarkan dari latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah

3
yangPenulis angkat dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah Komunikasi Antar Pimpinan berpengaruh signifikan terhadap

prestasi kerja reporter TVRI Kendari?

2. Apakah Komunikasi Anatar Bawahan Berpengaruh signifikan terhadap

prestasi kerja TVRI Kendari?

3. Apakah Komunikasi Antar pimpinan dan bawahan berpengaruh simultan

terhadap prestasi kerja Karyawan TVRI Kendari?

1.3 TujuanPenelitian

Tujuandiadakannyapenelitianberdasarkanrumusanmasalahyangsayakemuk

akanyakniuntukmengetahuibagaimanaPengaruhKomunikasiAntarPemimpindanBa

wahanTerhadapPrestasiKerjaReporterTVRI Kendari.

1.4 ManfaatPenelitian

1. Secara

TeoritisPenelitianinidapatbermanfaatbagipengembanganilmupengetahuand

anaplikasinyadibidangilmukomunikasikhususnyakomunikasiorganisasi.Ha

silpenelitiandiharapkanbergunabagipembangunan kajian penelitian

komunikasi jurnalistik pada Fakultas Sosiologi dan ilmu politik

Universitas halu oleo

2. Secara Praktis penelitian ini diharapkan Bagi pihak TVRI Kendari,hasil

penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan dalam

4
mengelolakebijakanperusahaandalammenanganisumberdayamanusiakhusu

snyamengenaiKomunikasiAntarPemimpindanBawahanTerhadapPrestasiK

erjaKaryawan.

3. Indikasiyangdapatdiungkapkandarihasilpenelitianinidiharapkandapatmemb

antupihakperusahaandalammengatasimasalahyangberhubungan dengan

topik penulisan.

1.5 Rauang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah pengeruh komunikasi antar

pimpinan dan bawahan terhadap prestasi kerja karyawan TVRI Kendari yang

dilakukan pada reporter TVRI kendari.

5
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Kajian Teori

2.1.1 Pengertian Komunikasi

Komunikasimerupakanaktivitasdasarmanusia.Denganberkomunikasiman

usiadapatsalingberhubungansatusamalainnyadidalamkehidupan.Pentingnyakomu

nikasibagimanusiatidaklahdapatdipungkiribegitupunjugahalnyabagisuatuorganisa

si.”KomunikasidalamOrganisasi adalah

suatuprosespenyampaianinformasi,ide-

ide,diantaraparaanggotaorganisasisecaratimbal-

balikdalamrangkamencapaitujuanyangtelahditetapkan (Wursanto, 2003).

Artinyabahwadidalamkomunikasi,antaraanggotaorganisasiadanyainteraks

i satu dengan lainnya saling memberi dan menerima informasi, ide –

ide,gagasandansebagainyasehinggamemperolehsuatukesepahaman

ataukesamaanpersepsidanpandanganatausuarayangbulatdidalam mencapaisuatu

tujuan bersama. Untuk lebih jelasnya ada beberapa pakar komunikasi

yangmenjelaskandefinisi dari komunikasi,yaitu:

Menurut Harold D. Laswell menyatakan, komunikasi adalah suatu proses

6
darisekresiyang

terluasdidalamgrup,organisasiataumasyarakat.Komunikasiakanterjadi jika adanya

yaitu komunikator yang mengirimkan pesan yang

dieskpresikan(encode)melaluiberbagailambangdalambentukbahasa.Selanjutnyap

esandisampaikan melalui perantara yaitu media komunikasi. pesan diterima oleh

penerimapesanyang selanjutnya pesan tersebut ditafsirkan (decoded) (Mulyana,

2005). Sedangkan definisikomunikasi menurut Hovland, Janis dan Kelley, adalah

proses individu mengirimstimulus yang biasanya dalam bentuk verbal untuk

mengubah tingkah laku orang

lain.kemudiandefinisikomunikasimenurutLouisForsdale,adalahsuatuprosesmemb

erikansignalmenurutaturantertentu,sehinggadengancarainisuatusystemdapat

didirikan, dipelihara, dan diubah.

Ada berbagaimacamkomunikasimenurutHardjana

dalambukunyayangberjudul,KomunikasiIntrapersonaldanInterpersonal,berdasar

kanbeberapakriteria sebagai berikut :

1. Komunikasimenurutcarapenyampaian

a. KomunikasiLisan

komunikasi yang terjadi secara langsung dan tidak dibatasi

oleh

jarak,dimanaduabelahpihakdapatbertatapmuka,misalnya

dialogduaorang.

7
b. KomunikasiTertulis

berbentukNaskahataugambar,yangbiasanyadipergunakanu

ntukmenyampaikanberitayangbersifatkompleks.

2. Komunikasimenurutkelangsungannya

a. KomunikasiLangsung

Proseskomunikasidilaksanakansecaralangsungtanpabantua

nperantara

orangketigaataupunmediakomunikasiyangadadantidakdiba

tasioleh jarak.

b. KomunikasiTidak Langsung

Proseskomunikasinyadilaksanakandengan bantuan

pihak ketigaataubantuan alat-alat atau media komunikasi.

3. Komunikasimenurutperilaku

a. KomunikasiFormal

Komunikasiyang terjadi diantara organisasi atau

perusahaanyang tatacaranya telah diatur dalam struktur

organisasinya, misalnya rapat

kerjaperusahaan,konferensi,seminardansebagainya.

b. KomunikasiInformal

8
Komunikasiyang terjadidalamsuatuorganisasi atau

perusahaanyangtidak ditentukan dalam struktur organisasi

dan tidak mendapat pengakuanresmi yang mungkin tidak

berpengaruh terhadap kepentingan

organisasiatauperusahaan,misalnyakabarburung,desas-

desus,dan sebagainya.

c. KomunikasiNonformal

Komunikasiyangterjadiantarakomunikasiyangbersifatform

aldaninformal, yaitu komunikasi yang berhubungan

dengan pelaksanaan

tugaspekerjaanorganisasiatauperusahaandengankegiatanya

ngbersifatpribadianggotaorganisasiatauperusahaantersebut,

misalnyarapattentangulangtahun

perusahaan,dansebagainya.

4. Komunikasimenurutruanglingkup

a. KomunikasiInternal

Komunikasiyangberlangsungdalamruanglingkupataulingk

nganorganisasiatauperusahaanyangterjadidiantaraanggotao

rganisasiatauperusahaantersebutsaja.Komunikasivertikalda

ripimpinanke atasanatau sebaliknya dan komunikasi

horizontal yang terjadi di dalam

9
ruanglingkuporganisasidiantaraorang-

orangyangmempunyaikedudukansejajar.

b. KomunikasiEksternal

Komunikasi yang berlangsung antara organisasi

atau perusahaan denganpihakmasyarakatyang ada diluar

organisasiatauperusahaan tersebut.Komunikasi dengan

pihak luar dapat berbentuk konferensi pers,

pameran,promosi,baktisosial, pengabdian pada

masyarakat, dansebagainya (Agus, 2007). atau dari

tingkat yang lebih rendah kepada tingkat yang lebih tinggi.

Tujuan darikomunikasi ini adalah untuk memberikan

balikan, memberikan saran dan mengajukanpertanyaan.

c. KomunikasikeSamping(Horizontal)

Komunikasi horizontal adalah pertukaran pesan diantara orang-

orang

yangsamatingkatanotoritasnyadidalamorganisasi.pesaninibiasanyaberhubungand

engan tugas-tugas atau tujuan kemanusiaan, seperti koordinasi, pemecahan

masalah,penyelesaian konflik dansalingmemberikan informasi.37

2.1.2 TeknikKomunikasi

Adapun Menurut Cummings, mengkomunikasikan sesuatu

baikkeatas,kebawah maupun ke samping memilikicaratersendiri.Untuk

10
komunikasi ke bawahhal-halpokokyangharusdikuasaioleh atasan adalah:

1. Memberikanperhatianpenuhpadabawahan

2. Menggunakanpertanyaan-pertanyaanterbuka

3. Mendengarkandenganumpanbalik

4. Memberikanwaktu yangcukup

5. Menghindarikesanmemberikanpersetujuanmaupunpenolakan

Sedangkanuntukkomunikasikeatas,bawahandapatmelakukancara-

caraberkomunikasiberikut ini :

1. Melaporkandengansegerasetiapperubahansesuaibidangnya

2. Menyusuninformasisebeludilaporkan

3. Memberikanketerangan selengkapnyajikaatasanmemilikiwaktu

4. Mengajukanfaktabukanperkiraan

5. Menghindaripenyebaraninformasi yangsalah

6. Memintanasehatatasanmengenaicara-caramenanganimasalahyangsulitdiatasi

oleh bawahan.

2.1.3 KomunikasiInterpersonal

Komunikasi interpersonal adalah proses pertukaran informasi diantara

11
seseorangdenganpalingkurangseoranglainnyaataubiasanyadiantaraduaorangyangdapatl

angsungdiketahuibalikannya.Kemampuaninterpersonalsangatmempengaruhibagai

manakitamempersepsikan diri kita terhadap orang lain, dan bagaimana kita

mempersepsikandirikita.Ketikakitamemilikiketerampilaninterpersonalyang

tinggikitaakanmemilikirasapercayadiriyangtinggi,sehinggakitaakan

dihargaioranglain,danpadaakhirnyakitaakanmembangunhubunganyang harmonis

dengan oranglain.

Dalamproseskomunikasiinterpersonal(interpersonalcommunication)yang

melibatkanduaorangdalamsituasiinteraksi,komunikatormenyandisuatupesan, lalu

menyampaikannya kepada komunikan, dan komunikan mengawasan

dipesantersebut.Sampaidisitukomunikatormenjadiencoderdankomunikanmenjadi

decoder.Akantetapi,karenakomunikasiantarpersonaitubersifatdialogis,makaketika

komunikanmemberikanjawaban,iakinimenjadiencoderdan komunikator menjadi

decoder. Untuk jelasnya, jika komunikator itu bernama

AdankomunikanbernamaB,makaselamakomunikasiberlangsungantaraAdanBitu,a

kanterjadipenggantianfungsisecarabergiliransebagaiencoderdandecoder.JikaAsed

angberbicara,iamenjadiencoder,danByangsedangmendengarkanmenjadidecoder.

KetikaBmemberikantanggapandanberbicarakepadaA,makaBkinimenjadiencoder

danAmenjadidecoder.

TanggapanByangdisampaikankepadaAitudinamakanumpanbalikatauarusbalik(fe

edback).

Dalamhalini,komunikatoryangbaikadalahorangyangselalumemperhatikan

12
umpanbaliksehinggaiadapatsegeramengubahgayakomunikasinya di kala ia

mengetahui bahwa umpan balik dari komunikan bersifatnegatif.

Dalam komkomunikasi interpersonal, karena situasinya tatap muka (face-

to-facecommunication),tanggapankomunikandapatsegera diketahui.

Umpanbalik dalam komunikasi seperti itu bersifat langsung, karena itu

dinamakan

umpanbalikseketika(immediatefeedback).Dalamhubunganinikomunikatorperlube

rsikap tanggap terhadap tanggapan komunikan agar komunikasi yang telah

berhasilsejakawal dapat dipeliharakeberhasilannya.

Secara teoritis komunikasi interpersonal diklasifikasikan menjadi dua

jenismenurutsifatnya

1. Komunikasidiadik (dyadiccommunication)

Komunikasi diadik adalah komunikasi antar pribadi yang berlangsung

antaradua orang yakni yang seorang adalah komunikator yang menyampaikan

pesan

danseoranglagikomunikanyangmenerimapesan,dialognyaterjadisecaraintens,kom

unikatorkonsentrasipadakomunikansaja.Komunikasiduaorangataukomunikasi

diadik mencakup segala jenis hubungan antar pribadi, antar satu

orangdenganoranglain.Cirikomunikasidiadikadalahpihak-

pihakyangterlibatkomunikasiberadadalam jarakyangdekat.

Komunikasidiadikmenurutpace,dapat

13
dilakukandalam3bentuk,yaknipercakapandialogdanwawancara.percakapanberlan

gsungdalamsuasanayangbersahabat dan informal. Dialog berlangsung dalam

situasi yang lebih intim, lebihmendalam, danlebih personal.

Sedangkanwawancara sifatnya

lebihseriusyakniadanyapihakyangdominanpadaposisibertanyadanyanglainnyapad

aposisimenjawab.

2. Komunikasikelompokkecil

Komunikasi kelompok kecil menurut Shaw, adalah suatu kumpulan

individuyang dapat mempengaruhi satu sama lain, memperoleh beberapa

kepuasan satu samalain, berinteraksi untuk beberapa tujuan, mengambil peranan,

terikat satu sama laindan berkomunikasi tatap muka.

2.1.4 PenilaianPrestasiKerja

Dalammenyelesaikanpekerjaan,antarapegawaiyangsatudenganpegawai

yang lain mempunyai kemampuan dan kualitas kerja yang berbeda-

beda.Olehkarenaitusangatpentinguntukmelaksanakanpenilaianprestasikerja.

Untuk itu definisi dari Penilaian prestasi kerja menurut Mangkunegara

Anwar,adalahsuatuprosespenilaianprestasikerjapegawaiyangdilakukanpemimpin

perusahaan secara sistematik berdasarkan pekerjaan yang ditugaskan kepadanya.

Dan Menurut Hasibuan,penilaian prestasi kerja adalah menilai rasio hasil kerja

nyatadenganstandarkualitasmaupunkuantitasyangdihasilkansetiapkaryawan.Men

etapkankebijaksanaanberartiapakahkaryawanakandipromosikan,didemosikan,

14
danatau balas jasanyadinaikkan.

Pencapaian tujuan organisasi dilakukan oleh seluruh

anggotadengan melaksanakan tugas yang sudah ditentukan sebelumnya

berdasarkan bebandan volume

kerjayangdikelolaolehsuatumanajemen.Setiapanggotadalammelaksanakantugasn

ya yang berfungsisebagaibawahan perludinilaihasilnya

setelahtenggangwaktutertentumelaluisuatuprogram.

2.1.5 SyaratPenilaianPrestasiKerja

Sistem penilaian prestasi kerja diadakan dengan memberikan,

menyediakanataumengadakansebelumnyasarana,fasilitasdankriteriapenilaian.Pro

seduruntukmelaksanakanpenilaianterhadapprestasikerjadisebutevaluasiprestasiata

uperfomanceevaluation.Evaluasipersonaldisusunberdasarkanperbedaan:

1) Watakdanpribadipegawai

2) Sifatdannilaimasing-masingpekerjaandanjabatan.

Laporantentangprestasikerjaharusobyektifdanharusmematuhitigasyaratyaitu:

1. Harusobservabelartinyaharusdapatdilihat,dinyatakanolehpenilaiyangbersa

ngkutan.

2. Harusuniversal,artinyaharusdapatdiberlakukanterhadapsiapayangmenjala

nkanjabatanataupekerjaanyangbersangkutan.

15
3. Harusdapatdibedakan,artinyasifatatauciridengannamasebutanyangtertentu

harusdapatdibedakansifat-sifatatauciri-ciriyanglain.

Adapunsyarat-

syaratpenilaianprestasikerjaMenurutHasibuan,penetapanpenilaiyangberkualitasharu

sberdasarkansyarat-syaratberikut:

1. Penilai harus

jujur,adil,objektifmengetahuipengetahuanyangmendalamtentangunsur-

unsur yang akan dinilai agar penilaiannya sesuai

denganrealitas/faktayangada.

2. Hendaknyamendasarkanpenilaianatasdasarbenar/salah,baik/burukterhada

punsur-unsuryangdinilaisehinggahasilpenilaiannyajujur,adil,danobjektif.

3. Harusmengetahuisecarajelasuraianpekerjaandarisetiapkaryawanyangakan

dinilaiagarhasilpenilaiannyadapatdipertangunggjawabkan.

4. Harusmempunyaiwewenangformalagarpenilaidapatmelaksanakantugasde

ngan baik.

5. Penilaiharusmempunyaikeimanansupayapenilaiannyajujurdanadil

2.1.6 ManfaatPenilaianPrestasiKerja

Darisudutpandangpihakpegawai,penilaianprestasikerjabermanfaatuntukm

emberikankepadapegawaibagaimanaiatelahmelakukanpekerjaannyadanmengetah

uikelemahan-

16
kelemahannya.Apayangdapatdiperbuatselanjutnyauntukmengubahperilakukerjaa

gardapatmemperkirakankemungkinanmemperolehkompensasi,menentukankenai

kangaji,menentukanurut-

urutanpemberhentianpegawai,menentukankebaikanpangkatdanpromosi,membant

umerencanakanprogramlatihansertaimbalan-

imbalanlainnyayanglebihmeningkatpadawaktu-waktumendatang.

Peniliainprestasikerjakaryawanbergunauntukperusahaansertaharusberman

faatbagikaryawan.Adapuntujuandankegunaanpenilaianprestasikerjakaryawanmen

urut Hasibuan, sebagai berikut:

1. Sebagaidasardalampengambilankeputusanyangdigunakanuntukpromosi,

demosi,pemberhentian, danpenetapan besarnyabalasjasa.

2. Untuk mengukur prestasi kerja yaitu sejauh mana karyawan bisa

suksesdalampekerjaannya.

3. Sebagai dasar untuk mengevaluasi efektivitas seluruh kegiatan di

dalamperusahaan.

4. Sebagai dasar untuk mengevaluasi program latihan dan keefektifan

jadwalkerja, metode kerja , struktur organisasi, gaya pengawasan,

kondisi kerja,danperalatan kerja.

5. Sebagaiindikatoruntukmenentukankebutuhanakanlatihanbagikaryawany

angberadadi dalam organisasi.

17
6. Sebagaialatuntukmeningkatkanmotivasikerjakaryawansehinggadicapaitu

juan untuk mendapatkanperformance kerja yangbaik.

7. Sebagai alat untuk mendorong atau membiasakan para atasan

(supervisor,managers,administrator)untukmengobservasiperilakubawah

an(subordinate)supayadiketahuiminatdankebutuhan-

kebutuhanbawahannya.

Sebagaialatuntukbisamelihatkekurangandimasalampaudanmeningkatkan

kemampuankaryawanselanjutnya.

6. Sebagaikriteriadidalammenentukanseleksidan penempatan karyawan.

7. Sebagaialatuntukmengindentifikasikekuranganpersoneldengandemikian

bisa sebagai bahan pertimbangan agar bisa diikutsertakan

dalamprogramlatihan kerjatambahan.

8. Sebagaialatuntukmemperbaikiataumengembangkankecakapankaryawan.

9. Sebagaidasaruntukmemperbaikidanmengembangkanuraianpekerjaan.

2.1.7 Metode-MetodePenilaianPrestasiKerja

Macam-macammetodepenilaianprestasikerja,yaitu;

1. MetodeRanking

Metodepenilaiandengancaramemberikanangka-

18
angkapadapegawaimenurutskala;nilai1-5,A-

Edansebagainya.Nilaitersebutdiberikanterhadapprestasi tertentu,

kemudian diambil jumlah total rata-rata. Hasil pengumpulan

nilaitersebut kemudian digunakan untuk menyusun daftar ranking

yang terbaik sampaiyangpalingrendahprestasinya.

2. MetodeCheklist

Suatumetodeyangmenggunakandaftarperinciandaripernyatan-

pernyataanmengenaisifat-

sifatatauprestasiyangdicapai.Misalnyapernyataanbenardiberitanda(+),

pernyataantidakdipenuhidiberitanda(-),penilaianragu-

ragudiberitanda(?).

3. CriticalIncidentMethod

Metodepenilaianuntukpegawaiyangmempunyaikeistimewaan,

yaknimempunyaikondisimentalyanghebatpadakondisikrisis.Jadidilaku

kanpencatatanterhadapprestasiyangluarbiasa,artinyaberprestasibaikpa

dahaldalamkondisiyangkrisis.

4. FreeFromEveluationMethod

Metodepenilaianyangmemberikankebebasankepadaatasanuntu

kmenyusun sendiri penilaiannya terhadap pegawai dengan

menggunakan

rumusnyasendiri.Laporanpenilaiantersebutmenyerupairekomendasibil

19
amanabaik,danusulperbaikanbilamanakurangbaik.

Sepertihalnyadengankebanyakanprosedurmanajerialdanpraktekperilak

uorganisasiyang

diterapkan,tidakadametodeyangditerimaumummengenaievaluasiprest

asi kerjayangcocokbagisetiap tujuan, orang, atau organisasi.

Sebenarnya apa yang

efektifdalamsatuunitataukelompoklaindalamorganisasiyangsama.Yan

g terpenting adalah bahwaharus digunakan satu jenis alat atau

prosedur pengukuran

tertentuuntukmencatatdatamengenaisejumlahpatokanataukinerja,sehin

ggasubyektifitasdalamkeputusanmanajeriallaindapatdiminimalisir.

2.2 Penelitian Terdahulu

Akbar Syah Putra Yang Berjudul Pengaruh Komunikasi Antar

pemimpin dan Bawahan terhadapPrestasi Kerja Reporter LPP RRI

Palembang.” Tujuan diadakannya penelitian

untukmengetahuibagaimanaPengaruhKomunikasiAntarPemimpindanB

ahawanTerhadap Prestasi Kerja Reporter LPP RRI Palembang..

Penelitian ini

menggunakanpenelitiandeskriptifdenganpendekatankuantitatifyangme

ngambildatamelaluipenyebaran kuesioner serta memiliki variabel

bebas (X) dan variabel terikat (Y) yaituKomunikasi antar Pemimpin

dan Bawahan (X) dengan dimensi keterbukaan,

20
empati,dukungan,kepositifan pikiran, kesamaan, sedangkanPrestasi

Kerja ReporterLPPRRI Palembang (Y) dengan dimensi kualitas kerja,

kuantitas kerja, disiplin kerja,inisiatif, kerjasama. populasi

penelitianberjumlah 15 orang, sementara sampelnyaberjumlah 15

orang di peroleh dari penarikan sampling jenuh hal ini dilakukan

karenajumlah populasi relatif kecil, kurang dari 30 orang. Metode

pengumpulan data yangdigunakan dalam penelitian ini adalah

observasi, kuesioner dan skala likert,

sertadokumentasi.Seluruhdatayangdiperolehdaripenyebarankuesionerdi

analisismenggunakan program SPSS versi 20. Untuk mengetahui

kuesioner bias atau

tidakdigunakandalampenelitianmakaterlebihdahuludilakukanujivalidita

sdanreabilitas. Sedangkan untuk mengetahui pengaruh komunikasi

antar pemimpin

danbawahanterhadapprestasikerjareporterLPPRRIPalembangdigunaka

nrumusregresi linier sederhana. Sehingga diperoleh persamaan Y=

-1,096 + 1,037X danmemiliki nilai sebesar 0,619 (61,9%) serta

hubungannya bersifat positif. Selanjutnyauntuk mengetahui signifikan

atau tidak signifikan antara variabel X dan Y dilakukanuji t dan

hasilnya t hitung lebih besar dari t tabel (4,595 > 2,160). Dari hasil

penelitiandapatdisimpulkanbahwaadapengaruhantarakomunikasiantarp

emimpindanbawahan terhadap prestasi kerja reporter LPP RRI

Palembang. Hal ini terbukti

21
darihasilpenelitian,reportermenjadilebihbaikdalammeningkatkanpresta

sikerjamereka di dalam sebuah organisasi karena adanya komunikasi

antar pemimpin danbawahan.

2.3 Kerangka pemikiran

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh

hubungan antara variabel terikat yaitu nilai informasi laporan keuangan

pemerintah Kabupaten Muna Barat dengan variabel bebas yaitu sumber daya

manusia, sistem pengendalian internal dan pengawasan keuangan

Skema 2.1 Kerangka Pikir Penelitian

STUDI TEORITIS STUDI EMPIRIS

Anwar 2013 1. Penelitian Terdahulu

2. Masalah Penelitian

22
2.4 Paradigma Penelitian

Paradigma Penelitian 2.4.1 Paradigma Penelitian

23
Komunikasi Antar
Pimpinan (X1)
Prestasi Kerja Reporter
(Y1)

Komunikasi Antar
Bawahan (X2)

2.5 Hipotesis Penelitian

H01 = Komunikasi Antar Pimpinan Tidak Berpengaruh Signifikan terhadap


prestasi Kendari.

Ha1 = Komunikasi Antar Pimpinan Berpengaruh Signifikan Terhadap Prestasi


Kerja Reporter TVRI Kendari

H02 = Komunikasi Antar Bawahan tidak Berpengaruh Signifikan Terhadap


Prestasi Kerja Reporter TVRI Kendari.

Ha2 = Komunikasi Antar Bawahan Berpengaruh Signifikan Terhadap Prestasi


Kerja Reporter TVRI Kendari.

H03 = komunikasi Antar Pimpinan Dan Bawahan Tidak Berpengaruh Secara


Simultan Terhadap Prestasi Kerja Reporter TVRI Kendari

Ha3 =komunikasi Antar Pimpinan Dan Bawahan Berpengaruh Secara


Simultan Terhadap Prestasi Kerja Reporter TVRI Kendari

24
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Objek Dan Lokasi Penelitian

Objek penelitian ini adalahKomunikasi antar Pimpinan dan Bawahan

Terhadap Prestasi Kerja Reporter. Sedangkan lokasi dalam penelitian ini adalah

TVRI Kendari.

3.2 Populasi dan sampel

3.2.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: subyek/obyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang di tetapkan oleh peneliti untuk

di pelajari dan kemudian di tarik kesimpulannya (Sugiyono: 2017;80). Populasi

dalam penelitian ini adalah Karyawan TVRI Kendari Yang berjumlah 58 orang.

3.2.2 Sampel

Sampel penelitian adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang di

miliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin

mempelajari semua yang ada pada populasi. misalnya, karena keterbatasan dana,

tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel dari populasi

tersebut dengan syarat bahwa sampel yang di ambil benar benar mewakili

(Sugiyono: 2017;81).

25
Populasi Dalam Penelitian Ini Adalah seluruh Pegawai Pada TVRI

Kendari yang berjumlah 58 responden.

3.3 Jenis dan Sumber Data Penelitian

3.3.1 Jenis Data

Dalam melakukan analisis dan pembahasan terhadap masalah dalam

penelitian ini menggunakan data kuantitatif berupa jawaban responden dalam

bentuk kuesioner yang diukur dengan skala.

3.3.2 Sumber Data

Data di peroleh dari pemerintah daerah Kabupaten Muna Barat. Jenis data

yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data primer dan data sekunder.

Data tersebut berupa kuesioner yang akan diisi atau dijawab oleh responden yang

terkait Prestasi Kerja Reporter TVRI Kendari.

3.4 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah Kuisioner, Teknik

pengumpulan data dengan cara menyususn daftar pertanyaan yang akan di jawab

oleh pihak perusahaan dan industri mengenai data yang berhubungan dengan

masalah yang dibahas.

26
3.5 Skala Pengukuran dan uji instrumental

3.5.1 Skala Pengukuran

Pengukuran data dalam penelitian ini menggunakan skala Likert. Skala

Likert di gunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi responden

terhadap obyek (Nazir, 2009).

Penggunaan skala Likert karena pertimbangan sebagai berikut:

1. mempunyai banyak kemudahan

2. mempunyai reabiliti yang tinggi dalam mengurutkan subyek berdasarkan

presepsi

3. flexibel di banding teknik yang lain

4. aplikatif pada berbagai situasi.

Dalam pengolahan data, skala Likert termasuk dalam skala interval,

penentuan skala Likert dalam penelitian ini di buat skala 1 sampai dengan 5.

Pedoman untuk pengukuran semua variabel adalah dengan menggunakan 5 point

Likert scale, di mana jika terdapat jawaban dengan bobot rendah maka diberikan

skor 1 (satu) dan seterusnya sehingga jawaban yang berbobot tinggi diberi skor 5

(lima). Kategori dari masing-masing jawaban dengan suatu kriteria sebagai

berikut:

27
Tabel 3.1 Skor Skala Likert

Skala pengukuran

Jawaban Skor

Sangat setuju (SS) 5

Setuju (ST) 4

Kurang Setuju (KS) 3

Tidak Setuju (TS) 2

Sangat Tidak setuju (STS) 1

Sumber: Sugiyono (2017: 94)

3.5.2 Instrument penelitian

3.5.2.1 Uji Validitas (Test of Validity)

Instrumen dalam penelitian ini dapat dikatakan valid apabila mampu

mengukur apa yang ingin diukur dan dapat mengungkapkan data dan variabel-

variabel yang diteliti secara konsisten. Validitas merupakan ukuran yang

berhubungan dengan tingkat akurasi yang dicapai oleh sebuh indikator dalam

mengukur atas apa yang seharusnya diukur. Uji validitas adalah ketepatan skala

atas pengukuran instrument yang digunakan dengan maksud untuk menjamin

bahwa alat ukur yang digunakan cocok dengan obyek yang akan diukur.

Validitas merupakan suatu indeks yang menunjukkan sejauh mana

suatu alat ukur betul-betul mengukur apa yang perlu diukur. Untuk itu

28
dilakukan anlisis item dengan metode korelasi product moment pearson. Uji

validitas dengan metode ini dilakukan dengan cara mengkorelasikan skor jawaban

yang diperoleh pada masing-masing item dengan skor total dari keseluruhan item.

Hasil korelasi harus signifikan berdasarkan ukuran statistik. Koefisien korelasi

yang tinggi menunjukkan kesesuaian antara fungsi item dengan fungsi ukur secara

keseluruhan atau dengan kata lain instrumen tersebut valid. Validitas dilakukan

dengan menggunakan koefisien korelasi product moment kriteria pengujian yang

digunakan pada instrumen yang dikatakan valid jika nilai r  0,30 (cut of

point)dan level signifikan < 0,05, (Sugiyono, 2010).

3.5.2.2 Uji Reliabilitas (Test of Reliability)

Uji reliabilitas adalah ukuran mengenai konsistensi internal dari indikator-

indikator sebuah konstruk yang menunjukkan derajat sampai dimana masing-

masing indikator variabel mengidentifikasikan sebuah faktor laten yang umum.

Uji reliabilitas bertujuan untuk mengetahui keandalan dan konsistensi alat

ukur jika digunakan untuk mengukur obyek yang sama lebih dari sekali.

Pengujian reliabilitas dilakukan terhadap item pernyataan yang digunakan

dalam penelitian ini adalah dengan metode Alpha Cronbach. Nilai batas (cut

of point) yang diterima untuk tingkat Alpha Cronbach adalah  0,60 walaupun

ini bukan merupakan standar absolut (Sekaran, 2009). Instrumen dianggap telah

memiliki tingkat keandalan yang dapat diterima, jika nilai koefisien reliabilitas

yang terukur adalah  0,60. Instrumen dikatakan reliabel jika dapat digunakan

29
untuk mengukur variabel berulangkali yang akan menghasilkan data yang sama

atau hanya sedikit bervariasi (Sugiyono, 2010).

3.6 Metode Analisis Data

3.6.1 Analisis Statistika Deskriptif

Analisis deskripsi bertujuan untuk menginterprestasikan mengenai argumen

responden terhadap pilihan pernyataan dan distribusi frekuensi pernyataan

responden dari data yang telah dikumpulkan. Dalam penelitian ini jawaban

responden dikategorikan dalam lima kategori dengan menggunakan skala Likert.

Masing-masing skala mempunyai gradasi penilaian dari sangat tidak setuju

kesangat setuju yang dituangkan dalam pilihan jawaban kuesioner. Kemudian

mendeskriptifkan masing-masing variabel penelitian, karakteristik responden

maupun gambaran umum obyek penelitian dalam bentuk alasan terhadap

pernyataan responden, jumlah, rata-rata, dan persentase.

3.6.2 Analisis Regresi Linier Berganda

Pengertian analisis regresi linier berganda menurut Sugiyono (2010)

sebagai berikut:

“Analisis regresi linier berganda adalah analisis yang digunakan peneliti,

bila bermaksud meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel

dependen (kriterium), bila dua atau lebih variabel independen sebagai faktor

prediktor dimanipulasi (dinaik turunkan nilainya)”.

30
Dalam penelitian ini, analisis regresi linier berganda digunakan untuk

membuktikan sejauh mana hubungan pengaruh manajemen karir dan komitmen

karir terhadap efektivitas karir.

Y = α + β1X1 + β2X2 + e

Keterangan :

α = konstanta, merupakan nilai terikat yang dalam hal ini adalah Y pada saat

variabel bebasnya adalah 0 (X1, X2 = 0)

β = Besaran koefisien regresi dari masing - masing variabel

Y = Nilai informasi laporan keuangan

X1 = Sumber daya manusia

X2 = Sistem Pengendalian Intern

e = Error Term, yaitu tingkat kesalahan penduga dalam penelitian

Syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam analisis regresi berganda agar

estimasi dari koefisien regresi tidak bias, diperlukan adanya pengujian beberapa

asumsi klasik yaitu:

1. Uji Normalitas

31
Dalam penelitian ini uji normalitas dilakukan dengan uji statistik yaitu one

sample Kolmogorov smirniw test. Uji normalitas ini akan menguji data variabel

bebas dandata variabel terikat pada persamaan regresi yang dihasilkan, apakah

berdistribusinormal atau berdistribusi tidak normal. Uji ini dilakukan untuk

menunjukan simetristidaknya distribusi data. Dasar pengambilan keputusan dalam

uji normalitas yakni,jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 maka data tersebut

berdistribusi normal.Sebaliknya jika nilai signifikan lebih kecil dari 0.05 maka

data tersebut tidakberdistribusi normal.

2. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen).Model regresi yang

baik seharusnya tidak terjadi kolinearitas diantara variabel independen (Ghozali,

2006). Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas di dalam model

regresi dalam penelitian ini dengan melihat.

1. nilai tolerance dan lawannya

2. variance inflation factor (VIF). Operasionalnya, setiap variabel independen

menjadi variabel dependen dan diregres terhadap variabel independen lainnya

(Ghozali, 2006).

3. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi

terjadi ketidak samaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan

32
yang lain. Model regresi yang baik adalah homoskedastisitas, yaitu keadaan

dimana variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap.(Ghozali,

2006). Uji heteroskedastisitas dalam penelitian menggunakan uji Glejser.

Metode ini dilakukan dengan meregresi nilai absolut residual (Abs) terhadap

variabel bebas. Jika tidak ada satupun variabel bebas yang berpengaruh

signifikan pada absolut residual, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

3.7 Pengujian Hipotesis Penelitian

Berdasarkan fakta yang menjadi temuan dalam penelitian ini, maka

pengujian hipotesis dalam riset ini bertujuan untuk menjawab apakah hipotesis

yang diajukan dalam penelitian ini diterima atau ditolak. Taraf signifikasi

estimasi parameter dalam pengujian hipotesis ditetapkan sebesar 95% atau α =

0,05. Dengan demikian pengujian hipotesis didasarkan atas nilai probabilitas

dengan ketentuan sebagai berikut:

Ho : ρ > α = 0,05/(95%), tidak ada pengaruh signifikan variabel bebas terhadap

variabel terikat

Ha : ρ < α = 0,05/(95%), ada pengaruh signifikan variabel bebas terhadap variabel

terikat.

Dasar pertimbangan pengambilan keputusannya dalam penelitian adalah:

1. Apabila ρ < α = 0,05, maka Ho ditolak, Ha diterima artinya terdapat

pengaruh signifikan antara variabel bebas terhadap variabel terikat.

33
2. Apabila ρ > α = 0,05, maka Ho diterima, Ha ditolak artinya tidak terdapat

pengaruh signifikan antara variabel bebas terhadap variabel terikat.

Selanjutnya dalam penelitian ini penerapan pengujian hipotesis dari

analisis regresi bergandadilakukan dengan cara(Ghozali, 2006) yaitu:

3.7.1 Menghitung Koefisien Determinansi (Rsquare)

Perhitungan Rsquare dilakukan untuk mengukur pengaruh variabel-

variabel bebas orientasi pasar dan diferensiasi produk terhadap variabel terikat

keunggulan bersaing. Nilai Rsquare berkisar antara 0 sampai dengan 1.Bila nilai

Rsquare semakin mendekati 1, maka variabel-variabel bebas mempunyai akurasi

model hubungan semakin kuat terhadap variabel terikat.

3.7.2 Uji F

Menurut Ramadhanti (2016), test F digunakan untuk mengetahui apakah

ada pengaruh simultan independen variabel pada variabel dependen. Bukti

dilakukan dengan membandingkan nilai Fhitung dengan Ftabel pada tingkat

signifikansi 5%. Kriteria uji yang digunakan adalah:

Jika F hitung > F tabel (n-k-1) maka Ho ditolak

Arti dari data statistik yang digunakan untuk membuktikan bahwa semua

variabel independen memiliki berpengaruh pada nilai variabel.

Jika F hitung < F tabel (n-k-1) maka Ho diterima

34
3.7.3 Uji t

Uji parsial atau uji t bertujuan untuk menguji apakah variabel bebas

berpengaruh secara individu terhadap variabel terikatnya.

Kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis adalah :

1. Jika t hitung > t tabel, maka Ho diterima (ada pengaruh signifikan)

2. Jika t hitung < t tabel, maka Ho ditolak (tidak ada pengaruh)

Berdasarkan dasar signifikansi, kriterianya adalah ;

1. Jika signifikansi > 0,05 maka Ho ditolak

2. Jika signifikansi < 0,05 maka Ho diterima.

3.8 OperasionalVariabel

Operasional Variabel merupakan bagian yang mendefinisikan

sebuah konsep/variabel agar dapat diukur, dengan cara melihat pada

dimensi (Indikator) dari suatukonsep/variabel.

35
Tabel 3.2 definisi Oprasional Variabel

No. Variabel Dimensi Indikator

1 Komunikasi 1.Keterbukaan a. Relevan


(X)
b. DapatDipercaya

c. MudahDiterima

d. Informasicepat

e. Tidakgengsi

2.Empati a. Merasakan

b. Kesesuaian

c. Pengertian

3.Dukungan a. Mendorong

b. Mendengar

c. Solusi

36
4.KepositifanPikiran a. TanggungJawab

b. Dipercaya

c. ResponPositif

5.Kesamaan a. Akurat

b. Seimbang

c. Cocok

2 PrestasiKerja 1.Kualitaskerja a. Ketepatan

(Y) b. Ketelitian

37
c.Keterampilan

2.Kuantitaskerja a. Kecepatan

b. Targetkerja

c. RencanaKerja

3.Disiplinkerja a. Intruksi

b. Mematuhi

c. Ketaatanwaktu

d. Kehadiran

4.Inisiatif a. Aktif

b. Semangat

c. Kreatif

5.Kerjasama a. Berdiskusi

b. Bantuan

c. Tepatwaktu

38
d. Hubungan

e. SukaMenolong

Sumber:dikumpulkandariberbagaisumber(UmarHusein2003NasutionMulia

2000).

39
DAFTAR PUSTAKA

As’ad,Moch.1998.SeriIlmuSumberDaya
ManusiaPsikologiIndustri.Yogyakarta:Liberti.
Alo
Liliweri,SosiologidanKomunikasiOrganisasi(Jakarta:BumiAksara,2014).Hl
m.365.

Abraham, Motivasi danKepribadian(Jakarta: PT Gramedia, 1984). Hlm.39.Arep,


Ishak & Hendri Tanjung, Manajemen Motivasi, Grasindo, Jakarta,
2003Effendy,OnongUchjana,Prof,Drs,MA,IlmuKomunikasiTeoriDanPrakte
k, PT.
RemajaRosdakarya,Bandung,1997

Ghozali, Imam, Prof, Dr, M.Com, Akt, Aplikasi Analisis Multivariate


denganprogramSPSS,BadanPenerbitUniversitasDiponogoro,Semarang,2006
Handoko,T.Hani,ManajemenEdisiII, BPFE,Yogyakarta,1991

Hasan, M. Iqbal, Metodologi Penelitian dan Aplikasinya, Ghalia Indonesia,


Jakarta,2002
Hasibuan,MalayuS.P.,
OrganisasidanMotivasi,PT.BumiAksara,Jakarta,2001Kriyantono,Rachmat,
TeknikPraktisRisetKomunikasi,KencanaPrenada MediaGroup,Jakarta,2006

Moekijat, Drs, Teori Komunikasi, CV , Mandar Maju, Bandung,


1993Muhammad,Arni,KomunikasiOrganisasi,PT.BumiAksara,Jakarta,2004
Pace,R.Wayne,andFaules,DonF.,Komunikasi Organisasi:StrategiMeningkatkan
KinerjaPerusahaan ,PT.RemajaRosdakarya,Bandung, 2001

Pramesti, Getut, Panduan Lengkap SPSS 13.0 Dalam Mengolah Data Statistik,
PT.Elex Media Komputindo,Jakarta, 2006
Ruslan,Rosady,KiatdanStrategi
KampanyePublicRelations,PT.RajaGrafindoPersada,Jakarta, 2000
, Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi,
PT. RajaGrafindoPersada, Jakarta, 2003

40
Santosa, PB, dan Ashari, Analisis Statistik Dengan Microsoft Excel & SPSS,
AndiOffset,Yogyakarta, 2005
Setiaji , Bambang, Panduan Riset Dengan Pendekatan Kuantitatif,
ProgramPascasarjanaUniversitas Muhammadiyah, Surakarta,2004
Sirait,ManajemenSumberDayaManusia,PT.RemajaRosdaKarya,
Bandung,1986Soemirat,soleh, ElvinaroArdianto
&YennyRatnaSuminar,KomunikasiOrganisasional,universitasTerbukamJak
arta,1999
Suradinata,Ermaya,ManajemenSumber
DayaManusia,CV.Ramadhan,Bandung,1996
Umar,Husein,Metode RisetKomunikasi Organisasi,PT.
GramediaPustakaUtama,Jakarta,2002
Widjaya, A.W., Komunikasi dan Hubungan Masyarakat, PT. Bumi Aksara,
Jakarta,1999

41

Anda mungkin juga menyukai