Anda di halaman 1dari 15

1.

Masalah Keperawatan

- Nyeri akut

- Fatigue

- Risiko infeksi

- Gangguan citra tubuh

- Risiko injuri

- Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

2. Indikasi utama penggunaan nebuliser adalah untuk membawa:

Agonis adrenoseptor beta-2 atau ipratropium pada pasien dengan eksaserbasi akut asma atau
penyakit paru obstruktif kronik.

Agonis adrenoseptor beta-2 atau ipratropium sebagai obat rutin pada pasien dengan asma berat
atau obstruksi saluran napas reversibel yang teratasi dengan pengobatan rutin dalam dosis lebih
tinggi.

Obat-obat profilaksis seperti kortikosteroid pada pasien yang tidak dapat menggunakan alat inhalasi
lainnya (terutama pada anak kecil).

Antibiotik (seperti kolistin) pada pasien dengan infeksi purulen kronik (seperti pada fibrosis kistik
atau bronkiektasis).

Pentamidin untuk profilaksis dan terapi pneumonia pneumosistik.

3. 10. Alat Dan Bahan Pemberian Oksigen Nasal Kanul

a. Tabung oksigen (O2) lengkap dengan manometer.

b. Pengukur aliran flow meter dan humidifier.

c. Kanul nasal.

d. Selang oksigen.

e. Plester / pita.

11. Prosedur Pelaksanaan Pemberian Oksigen Nasal Kanul

Langkah-langkah :

a. Tahap pra interaksi :

1) Identifikasi kebutuhan/indikasi pasien.

2) Cuci tangan.

3) Siapkan alat.

b. Tahap orientasi :
1) Beri salam, panggil klien dengan namanya.

2) Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan.

3) Beri kesempatan pada klien untuk bertanya.

c. Tahap kerja :

1) Bantu klien pada posisi semi fowler jika memungkinkan, untuk

memberikan kemudahan ekspansi dada dan pernafasan lebih mudah.

2) Pasang peralatan oksigen dan humidifier.

3) Nyalakan oksigen dengan aliran sesuai advis.

4) Periksa aliran oksigen pada selang.

5) Sambung nasal kanul dengan selang oksigen.

6) Pasang nasal kanul pada hidung.

7) Letakkan ujung kanul ke dalam lubang hidung dan selang serta

kaitkan dibelakang telinga atau mengelilingi kepala. Yakinkan kanul

masuk lubang hidung dan tidak ke jaringan hidung.

8) Plester kanul pada sisi wajah, selipkan kasa di bawah selang pada

tulang pipi untuk mencegah iritasi.

9) Kaji respon klien terhadap oksigen dalam 15-30 menit, seperti warna,

pernafasan, gerakan dada, ketidaknyamanan dan sebagainya.

10) Periksa aliran dan air dalam humidifier dalam 30 menit.

11) Kaji klien secara berkala untuk mengetahui tanda klinik hypoxia,

takhikardi, cemas, gelisah, dyspnoe dan sianosis.

12) Kaji iritasi hidung klien. Beri air / cairan pelumas sesuai kebutuhan

untuk melemaskan mukosa membran.

13) Catat permulaan terapi dan pengkajian data.

d. Tahap terminasi :

1) Evaluasi hasil / respon klien.

2) Dokumentasikan hasilnya.

3) Lakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya.

4) Akhiri kegiatan, membereskan alat-alat.

5) Cuci tangan.
4. Gambar

5. 1. Membuat bayi merasa lebih tenang dan nyaman

Pijatan pada bayi dapat merangsang sistem saraf pusat. Sentuhan fisik pada bayi akan mengirim
sinyal ke otaknya untuk memproduksi lebih banyak endorfin dan serotonin, yaitu hormon yang
dapat membuat perasaan lebih bahagia dan nyaman.

Kedua hormon ini juga bermanfaat dalam membantu mengurangi nyeri yang dirasakan bayi.

2. Melancarkan pencernaan

Pijat bayi bisa membuat sistem pencernaannya menjadi lebih nyaman dan bergerak lebih lancar.
Ketika bayi rewel karena gangguan pencernaan, seperti perut kembung, sembelit, atau mengalami
kolik, ia akan merasa lebih nyaman setelah mendapatkan pijatan.

3. Membuat tidur lebih nyenyak

Penelitian menunjukkan bahwa pijatan pada bayi dapat membuat siklus tidurnya lebih teratur. Ini
artinya bayi akan tidur lebih banyak di malam hari dan lebih aktif di siang hari.

Bayi yang rutin dipijat diketahui memiliki kadar melatonin yang lebih tinggi. Secara alami, tubuh akan
memproduksi hormon melatonin ketika hari mulai gelap. Melatonin inilah yang membuat tubuh
mengantuk. Semakin nyenyak tidur di malam hari, semakin banyak melatonin yang dilepaskan.

Selain itu, pijat bayi juga bermanfaat membuat tubuh bayi rileks, sehingga ia lebih mudah tidur
nyenyak.

4. Mengurangi kadar bilirubin

Beberapa hari setelah lahir, bayi bisa menjadi kuning. Berubahnya warna kulit bayi menjadi kuning
ini bisa disebabkan oleh meningkatnya kadar bilirubin.

Dalam suatu penelitian, diketahui bahwa bayi kuning yang mendapatkan pijatan selama 15-20 menit
dan fototerapi terlihat mengalami perbaikan yang lebih cepat daripada bayi yang hanya
mendapatkan fofoterapi. Hal ini menunjukkan bahwa manfaat pijat pada bayi juga turut
berpengaruh pada penurunan kadar bilirubinnya.

5. Memperkuat hubungan antara orang tua dan bayi

Memijat bayi merupakan cara sederhana namun efektif untuk meningkatkan dan memperkuat
hubungan emosional antara orang tua dan bayi. Sebuah penelitian bahkan mengungkapkan bahwa
pijat bayi dapat mengurangi gejala depresi pascamelahirkan dan meningkatkan kepekaan orang tua
terhadap kebutuhan bayinya
6.8.

Otonomi (Autonomi)

Prinsip otonomi didasarkan pada keyakinan bahwa individu mampu berpikir logis dan mampu
membuat keputusan sendiri. Orang dewasa mampu memutuskan sesuatu dan orang lain harus
menghargainya. Otonomi merupakan hak kemandirian dan kebebasan individu yang menuntut
pembedaan diri. Salah satu contoh yang tidak memperhatikan otonomi adalah Memberitahukan
klien bahwa keadaanya baik, padahal terdapat gangguan atau penyimpangan

Beneficence (Berbuat Baik)

Prinsip ini menentut perawat untuk melakukan hal yang baik dengan begitu dapat mencegah
kesalahan atau kejahatan. Contoh perawat menasehati klien tentang program latihan untuk
memperbaiki kesehatan secara umum, tetapi perawat menasehati untuk tidak dilakukan karena
alasan risiko serangan jantung.

Justice (Keadilan)

Nilai ini direfleksikan dalam praktik profesional ketika perawat bekerja untuk terapi yang benar
sesuai hukum, standar praktik dan keyakinan yang benar untuk memperoleh kualitas pelayanan
kesehatan. Contoh ketika perawat dinas sendirian dan ketika itu ada klien baru masuk serta ada juga
klien rawat yang memerlukan bantuan perawat maka perawat harus mempertimbangkan faktor-
faktor dalam faktor tersebut kemudian bertindak sesuai dengan asas keadilan.

Non-maleficence (tidak merugikan)

Prinsi ini berarti tidak menimbulkan bahaya/cedera fisik dan psikologis pada klien. Contoh ketika ada
klien yang menyatakan kepada dokter secara tertulis menolak pemberian transfusi darah dan ketika
itu penyakit perdarahan (melena) membuat keadaan klien semakin memburuk dan dokter harus
mengistruksikan pemberian transfusi darah. akhirnya transfusi darah tidak diberikan karena prinsip
beneficence walaupun pada situasi ini juga terjadi penyalahgunaan prinsip nonmaleficince.

Veracity (Kejujuran)

Nilai ini bukan cuman dimiliki oleh perawat namun harus dimiliki oleh seluruh pemberi layanan
kesehatan untuk menyampaikan kebenaran pada setia klien untuk meyakinkan agar klien mengerti.
Informasi yang diberikan harus akurat, komprehensif, dan objektif. Kebenaran merupakan dasar
membina hubungan saling percaya. Klie memiliki otonomi sehingga mereka berhak mendapatkan
informasi yang ia ingin tahu. Contoh Ny. S masuk rumah sakit dengan berbagai macam fraktur
karena kecelakaan mobil, suaminya juga ada dalam kecelakaan tersebut dan meninggal dunia. Ny. S
selalu bertanya-tanya tentang keadaan suaminya. Dokter ahli bedah berpesan kepada perawat
untuk belum memberitahukan kematian suaminya kepada klien perawat tidak mengetahui alasan
tersebut dari dokter dan kepala ruangan menyampaikan intruksi dokter harus diikuti. Perawat dalam
hal ini dihadapkan oleh konflik kejujuran.

Fidelity (Menepati janji)

Tanggung jawab besar seorang perawat adalah meningkatkan kesehatan, mencegah penyakit,
memulihkan kesehatan, dan meminimalkan penderitaan. Untuk mencapai itu perawat harus
memiliki komitmen menepati janji dan menghargai komitmennya kepada orang lain.

Confidentiality (Kerahasiaan)

Kerahasiaan adalah informasi tentang klien harus dijaga privasi klien. Dokumentasi tentang keadaan
kesehatan klien hanya bisa dibaca guna keperluan pengobatan dan peningkatan kesehatan klien.
Diskusi tentang klien diluar area pelayanan harus dihindari.

Accountability (Akuntabilitasi)

Akuntabilitas adalah standar yang pasti bahwa tindakan seorang profesional dapat dinilai dalam
situasi yang tidak jelas atau tanda tekecuali. Contoh perawat bertanggung jawab pada diri sendiri,
profesi, klien, sesame teman sejawat, karyawan, dan masyarakat. Jika perawat salah memberi dosis
obat kepada klien perawat dapat digugat oleh klien yang menerima obat, dokter yang memberi
tugas delegatif, dan masyarakat yang menuntut kemampuan professional.

7. Gambar
8.Insulin suntik adalah obat untuk memenuhi kebutuhan insulin pada penderita diabetes. Insulin
adalah hormon yang diproduksi oleh kelenjar pankreas untuk membantu mengendalikan kadar gula
darah.

9. Gambar
10. 10. Penanganan Melalui Psikoterapi

Penderita ADHD perlu mendapatkan psikoterapi. Selain untuk menangani ADHD, psikoterapi juga
berguna untuk mengatasi gangguan mental lain yang menyertai ADHD, misalnya depresi. Jenis-jenis
psikoterapi yang bisa menjadi pilihan adalah:

Terapi perilaku kognitif atau cognitive behavioural therapy (CBT)

Terapi perilaku kognitif akan membantu penderita ADHD untuk mengubah pola pikir dan perilaku
saat menghadapi masalah atau situasi tertentu.

Terapi psikoedukasi

Penderita ADHD akan diajak untuk berbagi cerita dalam terapi ini, misalnya kesulitan mereka dalam
mengatasi gejala-gejala ADHD. Dari terapi ini, diharapkan penderita dapat menemukan cara yang
paling sesuai baginya untuk mengatasi gejala tersebut.

Pelatihan interaksi sosial

Jenis terapi ini dapat membantu penderita ADHD untuk memahami perilaku sosial yang layak dalam
situasi tertentu.

11. Metode Perawatan Fototerapi untuk Bayi Kuning

Bayi kuning atau jaundice umumnya memerlukan perawatan fototerapi menggunakan bantuan sinar
ultraviolet. Metode ini tergolong perawatan yang aman dilakukan dan tidak menimbulkan kerusakan
pada kulit bayi.

Ada dua jenis metode fototerapi, yaitu:

Fototerapi konvensional

Jenis fototerapi ini dilakukan dengan cara meletakkan bayi di bawah lampu halogen atau lampu
neon ultraviolet agar sinar dapat diserap tubuh bayi melalui kulit. Mata bayi akan ditutup untuk
melindungi lapisan saraf mata dari paparan sinar ultraviolet.

Fototerapi serat optik

Perawatan fototerapi ini menggunakan selimut yang dilengkapi dengan kabel serat optik dan
dilakukan dengan posisi bayi berbaring. Paparan sinar ultraviolet disalurkan melalui kabel tersebut
ke bagian punggung bayi. Perawatan ini umumnya lebih sering digunakan jika bayi terlahir secara
prematur.

12. Perawat bukan hanya bertugas untuk membantu kesehatan pasien, tapi juga memberi
pendidikan kepada pasien maupun keluarga dan lingkungannya. Peran perawat ini diharapkan
mampu mengubah gaya hidup pasien atau keluarganya menjadi lebih sehat, agar gangguan
kesehatan tidak sering terjadi di masa depan.

13. Imunisasi adalah upaya pencegahan penyakit infeksi dengan menyuntikkan vaksin kepada anak
sebelum anak terinfeksi. Anak yang diberi imunisasi akan terlindung dari infeksi penyakit-penyakit
.Yang dapat menyebabkan infeksi sebelum mikroorganisme tersebut memiliki kesempatanuntuk
menyerang tubuh kita. Dengan imunisasi tubuh kita akan terlindungi dari infeksi begitu pula orang
lain. Karena tidak tertular dari kita .

Tujuan dari imunisasi adalah untuk mengurangi angka penderitaan suatupenyakit yang sangat
membahayakan kesehatan bahkan bisa menyebabkankematian pada penderitanya. Beberapa
penyakit yang dapat di hindari denganimunisasi yaitu:

1. Hepatitis.

2. Campak.

3. Polio.

4. Difteri

5. Tetanus.

6. Batuk Rejan.

7. Gondongan

8. Cacar air

9. TBC

Macam-Macam Imunisasi

Imunisasi Aktif.

Adalah kekebalan tubuh yang di dapat seorang karena tubuh yangsecara aktif membentuk zat
antibodi, contohnya: imunisasi polio ataucampak . Imunisasi aktif juga dapat di bagi dua macam:

a. Imunisasi aktif alamiah adalah kekebalan tubuh yang secara ototmatis di peroleh sembuhdari
suatu penyakit.

b. Imunisasi aktif buatanadalah kekebalan tubuh yang di dapat dari vaksinasi yang diberikan untuk
mendapatkan perlindungan dari sutu penyakit.

Imunisasi Pasif

Adalah kekebalan tubuh yang di dapat seseorang yang zat kekebalantubuhnya di dapat dari
luar.Contohnya Penyuntikan ATC (Anti tetanusSerum).Pada orang yang mengalami luka kecelakaan.
Contah lain adalah:Terdapat pada bayi yang baru lahir dimana bayi tersebut menerimaberbagi jenis
antibodi dari ibunya melalui darah placenta selama masakandungan.misalnya antibodi terhadap
campak. Imunisasi pasif ini dibagi yaitu:

Imunisai pasif alamiah Adalah antibodi yang di dapat seorang karena di turunkan oleh ibu yang
merupakan orang tua kandung langsung ketika beradadalam kandungan.
Imunisasi pasif buatan Adalah kekebalan tubuh yang di peroleh karena suntikan serum untuk
mencegah penyakit tertentu.

Jenis-Jenis Imunisasi

1. Imunisai BCG adalah prosuder memasukkan vaksin BCG yang bertujuanmemberi kekebalan tubuh
terhadap kuman mycobakterium tuberculosisdengan cara menghambat penyebaran kuman.

2. Imunisasi hepatitis B adalah tindakan imunisasi dengan pemberianvaksin hepatitis B ke tubuh


bertujuan memberi kekebalan dari penyakithepatitis.

3. Imunisasi polio adalah tindakan memberi vaksin poli (dalam bentuk oral)atau di kenal dengan
nama oral polio vaccine (OPV) bertujuan memberikekebalan dari penyakit poliomelitis.Imunisasi
dapat di berikan empatkali dengan 4-6 minggu.

4. Imunisasi DPT adalah merupakan tindakan imunisasi dengan memberivaksin DPT (difteri pertusis
tetanus) /DT (difteri tetanus) pada anak yang bertujuan memberi kekebalan dari kuman penyakit
difteri,pertusis,dantetanus. Pemberian vaksin pertama pada usia 2 bulan dan berikutnya dengan
interval 4-6 minggu.

5. Imunisasi campak adalah tindakan imunisasi dengan memberi vaksin campak pada anak yang
bertujuan memberi kekebalan dari penyakit campak. Imunisasi dapat di berikan pada usia 9 bulan
secara subkutan,kemudian ulang dapat diberikan dalam waktu interval 6 bulanatau lebih setelah
suntikan pertama . ( Asuhan neonatus bayi dan balita :98-101)

Mekanisme Imunisasi Dalam Proses Pencegahan :

Penyakit Imunisasi bekerja dengan cara merangsang pembentukan antibodi terhadap organisme
tertentu,tanpa menyebabkan seorang sakit.

14. 14. Perawat bukan hanya bertugas untuk membantu kesehatan pasien, tapi juga memberi
pendidikan kepada pasien maupun keluarga dan lingkungannya. Peran perawat ini diharapkan
mampu mengubah gaya hidup pasien atau keluarganya menjadi lebih sehat, agar gangguan
kesehatan tidak sering terjadi di masa depan.

Anda mungkin juga menyukai