Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Bahasa Indonesia SD
Di Susun Oleh :
BANGKINANG
2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan kepada kehadirat Allah SWT yg telah melimpahkan rahmat
dan karunia-Nya kepada kita semua, berkat rahmat dan karunia-Nya pula, kami akhirnya bisa
menyelesaikan makalah ini yang berjudul : “ HAKIKAT MODEL PEMBELAJARAN
BAHASA INDONESIA SD ’’
Kami harap semoga makalah ini bisa membantu menambah pengetahuan dan pengalaman
para pembaca,dan saya dapat memperbaiki bentuk ataupun isi makalah ini sehingga
kedepannya bisa lebih baik lagi.
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.Oleh karena itu, kami
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini untuk
kedepannya.
Kelompok 1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................
DAFTAR ISI................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..................................................................
B. Rumusan Masalah.............................................................
C. Tujuan Makalah ...............................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian pendekatan Pembelajaran Bahasa SD……....
B. Metode dalam Pembelajaran Bahasa SD.......................
C. Teknik dalam Pembelajaran Bahasa SD...........................
PENDAHULUAN
A. . Latar Belakang
Salah satu tugas guru adalah mengajar. Hal ini menyebabkan adanya tuntutan kepada
setiap guru untuk dapat menjawab pertanyaan tentang bagaimana seharusnya mengajar. Dengan
kata lain, setiap guru dituntut untuk memiliki kompetensi mengajar. Guru akan memiliki
kompetensi mengajar jika, guru paling tidak memiliki pemahaman dan penerapan secara taktis
berbagai pendekatan, metode, serta teknik belajar mengajar serta hubungannya dengan belajar
disamping kemampuan - kemampuan lain yang menunjang. Bertolak dan bermuara pada
kebutuhan sebagai guru, maka makalah ini di sajikan tentang berbagai pendekatan, metode, dan
teknik pembelajaran agar mampu melaksanakan tugas utama guru yaitu mengajar. Apabila telah
memiliki kemampuan dalam penguasaan penggunaan pendekatan, metode, serta teknik
pembelajaran bahasa secara mendalam. Pengajaran bahasa pada pendidikan dasar menengah
dengan cara mengenalkan masalah – masalah social melalui pengetahuan, ketrampilan, sikap,
dan kepekaan untuk menghadapi dan memecahkan masalah social tersebut.
Sesuai dengan karakteristik anak SD dan seusianya, tanpa adanya pendekatan, metode dan
teknik pembelajaran, itu akan menyebabkan siswa bersikap pasif dan tentunya menjadi pelajaran
yang membosankan. Oleh karena itu, guru di harapkan mampu menguasai pendekatan, metode
serta teknik yang cocok untuk pembelajaran bahasa agar siswa lebih tertarik pada pelajaran
tersebut.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, maka masalah, maka “pendekatan, metode, dan teknik
Pembelajaran bahasa di SD“ dapat di rumuskan sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan model pembelajaran dan model-model pembelajaran bahasa
SD
2. Apa yang dimaksud dengan pendekatan pembelajaran bahasa SD
3. Apa yang dimaksud dengan metode pembelajaran bahasa SD
4. Apa yang dimaksud teknik pembelajaran bahasa SD
1. Untuk mengetahui apa itu model pembelajaran dan apa saja model model dalam
pembelajaran bahasa SD
2. Untuk mengetahui apa itu pendekatan pembelajaran SD
3. Untuk mengetahui metode pembelajaran bahasa SD
4. Untuk mengetahui teknik pembelajaran bahasa SD
BAB II
PEMBAHASAN
Membangun pemahaman mereka sendiri dari pengalaman baru berdasarkan pada pengetahuan
awal. Pembelajaran harus dikemas menjadi proses “mengkonstruksi” bukan menerima
pengetahuan.
2. Inquiry
Siswa belajar berpikir kritis. Proses pemindahan dari pengamatan menjadi pemahaman
3. Questioning (Bertanya)
Kegiatan guru untuk mendorong, membimbing dan menilai kemampuan berpikir siswa. Bagi
siswa yang merupakan bagian penting dalam pembelajaran yang berbasis inquiry
5. Modeling (Pemodelan)
Proses penampilan suatu contoh agar orang lain berpikir, bekerja dan belajar.
6. Reflection ( Refleksi)
Dalam proses belajar mengajar, kita mengenal istilah pendekatan, metode, dan
teknik pembelajaran. Istilah-istilah tersebut sering digunakan dengan pengertian yang sama;
artinya, orang menggunakan istilah pendekatan dengan pengertian yang sama dengan pengertian
metode, dan sebaliknya menggunakan istilah metode dengan pengertian yang sama dengan
pendekatan; demikian pula dengan istilah teknik dan metode.
Sebenarnya, ketiga istilah tersebut mempunyai makna yang berbeda, walaupun dalam
penerapannya ketiga-tiganya saling berkaitan. Tentang hal ini, Ramelan (1982) mengutip
pendapat Anthony yang mengatakan bahwa pendekatan ini mengacu pada seperangkat asumsi
yang saling berkaitan, dan berhubungan dengan sifat bahasa, serta pengajaran bahasa.
Pendekatan merupakan dasar teoretis untuk suatu metode. Asumsi tentang bahasa bermacam-
macam, antara lain asumsi yang menganggap bahasa sebagai kebiasaan; ada pula yang
menganggap bahasa sebagai suatu sistem komunikasi yang pada dasarnya dilisankan; dan ada
lagi yang menganggap bahasa sebagai seperangkat kaidah, norma, dan aturan.
(1) Pendekatan yang mendasari pendapat bahwa belajar berbahasa, berarti berusaha
membiasakan dan menggunakan bahasa untuk berkomunikasi. Tekanannya pada pembiasaan.
(2) Pendekatan yang mendasari pendapat bahwa belajar berbahasa, berarti berusaha
untuk memperoleh kemampuan berkomunikasi secara lisan. Tekanan pembelajarannya pada
pemerolehan kemampuan berbicara.
(3) Pendekatan yang mendasari pendapat bahwa dalam pembelajaran bahasa, yang harus
diutamakan ialah pemahaman akan kaidah-kaidah yang mendasari ujaran, tekanan pembelajaran
pada aspek kognitif bahasa, bukan pada kemampuan menggunakan bahasa.
Pendekatan yang telah lama diterapkan dalam pembelajaran bahasa antara lain ialah
pendekatan tujuan dan pendekatan struktural. Kemudian menyusul pendekatanpendekatan yang
dipandang lebih sesuai dengan hakikat dan fungsi bahasa, yakni pendekatan komunikatif.
a. Pendekatan Tujuan
Pendekatan tujuan ini dilandasi oleh pemikiran bahwa dalam setiap kegiatan belajar
mengajar, yang harus dipikirkan dan ditetapkan lebih dahulu ialah tujuan yang hendak dicapai.
Dengan memperhatikan tujuan yang telah ditetapkan itu dapat ditentukan metode mana yang
akan digunakan dan teknik pengajaran yang bagaimana yang diterapkan agar tujuan
pembelajaran tersebut dapat dicapai. Jadi, proses belajar mengajar ditentukan oleh tujuan yang
telah ditetapkan untuk mencapai tujuan itu sendiri.
Pada bagian terdahulu telah disebutkan bahwa kurikulum disusun berdasarkan suatu
pendekatan. Seperti kita ketahui, Kurikulum 1975 merupakan kurikulum yang berorientasi pada
pendekatan tujuan. Sejalan dengan hal itu maka bidang-bidang studi pun orientasinya pada
pendekatan tujuan; demikian pula bidang studi Bahasa Indonesia. Oleh karena orientasinya pada
tujuan, maka pembelajarannya pun penekanannya pada tercapainya tujuan. Misalnya, untuk
pokok bahasan menulis, tujuan pembelajaran yang ditetapkan ialah "Siswa mampu membuat
karangan/cerita berdasarkan pengalaman atau informasi dari bacaan”. Dengan berdasar pada
pendekatan tujuan, maka yang penting ialah tercapainya tujuan, yakni siswa memiliki
kemampuan mengarang. Adapun mengenai bagaimana proses pembelajarannya, bagaimana
metodenya, bagaimana teknik pembelajarannya tidak merupakan masalah penting.
Demikian pula kalau yang diajarkan pokok bahasan struktur, dengan tujuan "Siswa
memiliki pemahaman mengenai bentuk-bentuk kata bahasa Indonesia". Tujuan tersebut dapat
dicapai melalui pembelajaran morfologi bahasa Indonesia.
Penerapan pendekatan tujuan ini sering dikaitkan dengan "cara belajar tuntas".
Dengan "cara belajar tuntas", berarti suatu kegiatan belajar mengajar dianggap berhasil apabila
sedikitnya 85% dari jumlah siswa yang mengikuti pelajaran itu menguasai minimal 75% dari
bahan ajar yang diberikan oleh guru. Penentuan keberhasilan itu didasarkan hasil tes sumatif;
jika sekurang-kurangnya 85% dari jumlah siswa dapat mengerjakan atau dapat menjawab dengan
benar minimal 75% dari soal yang diberikan oleh guru maka pembelajaran dapat dianggap
berhasil.
b. Pendekatan Struktural
Pendekatan struktural merupakan salah satu pendekatan dalam pembelajaran
bahasa, yang dilandasi oleh asumsi bahwa bahasa sebagai seperangkat kaidah, norma, dan
aturan. Atas dasar anggapan tersebut timbul pemikiran bahwa pembelajaran bahasa harus
mengutamakan penguasaan kaidah-kaidah bahasa atau tata bahasa. Oleh sebab itu, pembelajaran
bahasa perlu dititikberatkan pada pengetahuan tentang struktur bahasa yang tercakup dalam
fonologi, morfologi, dan sintaksis dalam hal ini pengetahuan tentang pola-pola kalimat, pola
kata, dan suku kata menjadi sangat penting. Jelas bahwa aspek kognitif bahasa lebih diutamakan.
Di samping kelemahan, pendekatan ini juga memiliki kelebihan. Dengan pedekatan
struktural, siswa akan menjadi cermat dalam menyusun kalimat, karena mereka memahami
kaidah-kaidahnya. Misalnya saja, mereka mungkin tidak akan membuat kesalahan seperti di
bawah ini.
"Bajunya anak itu baru".
"Di sekolahan kami mengadakan pertandingan sepak bola".
"Anak-anak itu lari-lari di halaman".
c. Pendekatan Komunikatif
Pada bagian terdahulu sudah dikemukakan bahwa pandangan tentang bahasa dan
pembelajaran bahasa selalu mengalami perubahan, sejalan dengan perkembangan pola pikir
masyarakat. Dalam kaitannya dengan pembelajaran bahasa Indonesia, akhir-akhir ini sedang
digalakkan penerapan pendekatan komunikatif dan pendekatan terpadu. Pendekatan komunikatif
merupakan pendekatan yang dilandasi oleh pemikiran bahwa kemampuan menggunakan bahasa
dalam komunikasi merupakan tujuan yang harus dicapai dalam pembelajaran bahasa. Tampak
bahwa bahasa tidak hanya dipandang sebagai seperangkat kaidah tetapi lebih luas lagi, yakni
sebagai sarana untuk berkomunikasi. Ini berarti, bahasa ditempatkan sesuai dengan fungsinya,
yaitu fungsi komunikatif. Menurut Littlewood (1981) pemikiran pendekatan komunikatif
didasarkan pada pemikiran bahwa:
(1) Pendekatan komunikatif membuka diri bagi pandangan yang lebih luas tentang bahasa. Hal
ini terutama menyebabkan orang melihat bahwa bahasa tidak terbatas pada tata bahasa dan
kosakata, tetapi juga pada fungsi komunikatif bahasa.
(2) Pendekatan komunikatif membuka diri bagi pandangan yang luas dalam pembelajaran
bahasa. Hal itu menimbulkan kesadaran bahwa mengajarkan bahasa. tidak cukup dengan
memberikan kepada siswa bagaimana bentuk-bentuk bahasa asing, tetapi siswa harus mampu
mengembangkan cara-cara menerapkan bentukbentuk itu sesuai dengan fungsi bahasa sebagai
sarana komunikasi dalam situasi dan waktu yang tepat.
b) metode membaca
Pembelajaran bertujuan pada pengetashuann dan keterampilan membaca pada bahasa
target. Teks dibagi atas dua bagian pendek masing-masing dengan daftar kata-kata yang akan
diajarkan dalam teksitu, terjemahannya, dan gambar-gambar. Setelah kemampuan membaca
memadai teks disajikan dalam bentuk ceria atau novel.
Dari uraian di atas dapat dikatakan bahwa teknik pembelajaran adalah siasat yang
dilakukan oleh guru dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk memperoleh hasil yang
optimal. Teknik pembelajaran ditentukan berdasarkan metode yang digunakan, dan metode
disusun berdasarkan pendekatan yang dianut. Dengan kata lain, pendekatan menjadi dasar
penentuan teknik pembelajaran. Dari suatu pendekatan dapat diterapkan teknik pembelajaran
yang berbeda-beda pula.
Berikut ini adalah teknik-teknik yang biasa digunakan dalam pembelajaran bahasa
Indonesia.
(1) simak-ulang ucap (2) simak-tulis (dikte) (3) simak-kerjakan (4) simak-terka (5) memperluas
kalimat (6) menyelesaikan cerita (7) membuat rangkuman (8) menemukan benda (9) bisik
berantai (10) melanjutkan cerita (11) parafrase (12) kata kunci
(1) ulang-ucap (2) lihat-ucapkan (3) memerikan (4) menjawab pertanyaan (5) bertanya (6)
pertanyaan menggali (7) melanjutkan (8) menceritakan kembali (9) percakapan (10) parafrase
(11) reka cerita gambar (12) bermain peran (13) wawancara (14) memperlihatkan dan bercerita
(1) membaca survei (2) membaca sekilas (3) membaca dangkal (4) membaca nyaring (5)
membaca dalam hati (6) membaca kritis (7) membaca teliti (8) membaca pemahaman
d. Teknik pembelajaran menulis
(1) menyalin kalimat (2) membuat kalimat (3) meniru model (4) menulis cerita dengan gambar
berseri (5) menulis catatan harian (6) menulis berdasarkan foto (7) meringkas (8) parafrase (9)
melengkapi kalimat (10) menyusun kalimat (11) mengembangkan kata kunci
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pendekatan merupakan titik tolak dalam memandang sesuatu, suatu filsafat atau
keyakinan yang tidak selalu mudah membuktikannya. Jadi, pendekatan bersifat
aksiomatis. Pendekatan pembelajaran (teaching approach) adalah suatu ancangan atau
kebijaksanaan dalam memulai serta melaksanakan pengajaran suatu bidang studi/mata
pelajaran yang memberi arah dan corak kepada metode pengajarannya dan didasarkan
pada asumsi yang berkaitan.
teknik pembelajaran adalah siasat yang dilakukan oleh guru dalam pelaksanaan
kegiatan belajar mengajar, untuk dapat memperoleh hasil yang optimal. Teknik
pembelajaran ditentukan berdasarkan metode yang digunakan, dan metode disusun
berdasarkan pendekatan yang dianut.
B. SARAN
Semoga makalah ini bdapat bermanfaat bagi penyusun dan bagi khalayak yang
membcanya. Penyusun tahu bahawa makalah ini dari kata sempurna,sehingga penyusun
mengharapkan kritik dan saran yang mendukung dari pembaca agar penyusun dapat
menyempurnakannya.
DAFTAR PUSTAKA
http://citraindonesiaku.blogspot.co.id/2012/02/pendekatan-metode-strategi-model-dan.html
https://tyassasmitha.wordpress.com/2010/01/20/macam-macam-pendekatan-pembelajaran-
bahasa-indonesia-di-sd/
https://aguswuryanto.wordpress.com/2010/07/20/prinsip-pendekatan-metode-teknik-strategi-dan-
model-pembelajaran/