Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN RESMI

PRAKTIKUM VI
Karakteristik Beban Nol dan Berbeban
Generator Sinkron 3 Fasa

Oleh:
CHUSNIA FEBRIANTI 0419030001
DWI ANANDA RAMADHANI 0419030003
MOCHAMMAD CHAFID 0419030014
DITO KRESNA RIYANTO 0419030024
ROZAQ ARDIANSYAH 0419030032

Pembimbing:
IR. JOESSIANTO EKO POETRO, MT
ANGGARA TRISNA NUGRAHA, S.T, M.T.

PRODI D3 TEKNIK KELISTRIKAN KAPAL


JURUSAN TEKNIK KELISTRIKAN KAPAL
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
2021
DAFTAR ISI

COVER ............................................................................................................ 1
DAFTAR ISI .................................................................................................... 2

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 3


1.1 Latar belakang ............................................................................................ 3
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................... 3
1.3 Tujuan ........................................................................................................ 4
BAB II DASAR TEORI .................................................................................. 5
2.1 Gemerator Sinkron 3 Fasa .......................................................................... 5
2.2 Voltmeter.................................................................................................... 7
2.3 Amperemeter .............................................................................................. 8
2.4 Power Supply ............................................................................................. 8
2.5 Frekuensimeter ............................................................................................. 9
2.6 Adaptor ...................................................................................................... 9
2.7 Motor DC ……........................................................................................... 8
2.8 Resistive Loas Bank ....................................................................................... 9
BAB III METODOLOGI PENELITIAN......................................................... 10
3.1 Alat dan Bahan Habis................................................................................. 11
3.2 Langkah Kerja Pengoperasian.................................................................... 11
3.3 Gambar Rangkaian ..................................................................................... 13
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................... 14
4.1 Generator Sinkron 3 Fasa .............................................................................. 14
4.2 Tabel Data Hasil Praktikum ....................................................................... 15
4.3 Soal dan Jawaban ....................................................................................... 16
BAB 5 PENUTUP ........................................................................................... 18
5.1 Kesimpulan ................................................................................................ 18

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 19

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada era saat ini, banyak benda yang menggunakan listrik sebagai sumber
daya. Bisa dikatakan listrik adalah salah satu kebutuhan pokok di dunia saat ini.
Ketika membahas tentang listrik, tentu tidak terlepas dari kuat arus, beda
potensial atau tegangan dan hambatan. Namun ada beberapa komponen lagi yang
terkait dengan listrik seperti motor induksi yang berfungsi mengubah energi
listrik menjadi energi mekanik
Generator sinkron tiga phasa merupakan sumber utama pembangkit daya
listrik yang tidak asing lagi dalam dunia kelistrikan. Hampir seluruh sistem
pembangkit tenaga listrik di dunia menggunakan generator sinkron sebagai
sumber daya listrik, kecuali pada pembngkit dengan tujuan dan kondisi tertentu.
generator sinkron bekerja dengan mengubah energi mekanis yang dihasilkan pada
poros turbin menjadi energi listrik tiga phasa.

Sistem pengoperasian generator tiga phasa ini adalah kontinu dan dengan beban
tertentu, yang perlu diperhatikan adalah kemampuan generator tersebut dalam
catu daya. Besar daya yang di catu tentunya harus selalu berada dibawa
kemanpuan catu daya generator tersebut, bila pengoperasian berada diatas
kemampuan generator atau kapasitas beban melebihi pada generator tersebut
maka akan mengakibatkan pemanasan yang berlebihan pada generator tersebut.

Pada percobaan ini, generator diuji dengan dua kondisi yaitu dihubungkan
dengan beban dan tanpa beban.
Oleh karena itu dilakukanlah percobaan guna mengetahui besar tegangan dan
frekuensi pada motor

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka perumusan
masalah dalam laporan ini adalah :
1. Apa yang dimaksud dengan generator sinkron ?
3
2. Apa saja faktor yang mempengaruhi nilai frekuensi pada generator sinkron ?
3. Bagaimana hubungan antara tegangan generator dan arus eksitasi saat dalam
keadaan tanpa beban ?
4. Bagaimana hubungan antara tegangan generator dan arus beban saat dalam
keadaan berbeban ?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan penelitian laporan praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Memahami secara umum tentang generator sinkron.
2. Mengetahui faktor yang mempengaruhi nilai frekunsi pada generator sinkron.
3. Mengetahui hubungan antara tegangan generator dan arus eksitasi saat dalam
keadaan tanpa beban.
4. Mengetahui hubungan antara tegangan generator dan arus beban saat dalam
keadaan berbeban.

4
BAB II
DASAR TEORI

2.1 Generator Sinkron


Generator sinkron adalah mesin listrik yang mengubah energi mekanik
menjadi energi listrik AC (arus bolak-balik) yang kadang-kadang disebut
alternator. Konstruksinya terdiri atas rotor (bagian yang berputar), dan stator
(bagian yang diam).

Gambar 2.1 Konstruksi Generator 3 Fasa Salient Pole dan Non Salient Pole

Gambar 2.2 Rangkaian ekivalen generator sinkron

5
W

Kumparan S
Jangkar t

Kumparan R
F F Medan o
1 2
Gambar 2.3 Rangkaian Elektrik Generator Sinkron

Rotor berupa magnet listrik yang dapat diatur kekuatannya dalam batas
tertentu. Sebagai arus penguat dipakai arus searah yang dimasukkan ke dalam
belitan melalui sikat dan slip ring. Arus searah itu dapat diambil dari exciter
(mesin penguat).
Stator terdiri atas 3 kumparan jangkar yang masing-masing terpisah 1200.
Umumnya ketiga lilitan dihubungkan bintang (Y) dengan titik netral N yang
dapat dikeluarkan bersama tiga saluran membentuk sistem 4 kawat 3 fasa.
Apabila rotor diputar dengan kecepatan n, maka pada kumparan jangkar
(stator) akan terinduksi tegangan (GGL) yang besarnya Ea=c.n. tergantung
pada besar medan magnet rotor dan kecepatan pemotongan medan magnet
atau kecepatan rotor. Persamaan tegangan generator AC adalah:
U = Ea –Ia Zs
Zs = Ra + jXs

Karakteristik beban nol :


U = f(If), Ia = 0, n = konstan

Karena Ia = 0 maka persamaan tegangan menjadi :


U = Ea = c.n.

Karena n konstan dan Ф tergantung If maka :


U = c. = c If

6
Karakteristik berbeban :
U = f(Ia), If = konstan

Jika beban ditambahkan pada generator sinkron yang bekerja pada


kecepanan dan eksitasi konstan, tegangan terminal U akan berubah
tergantung pada impedansi generator dan faktor daya beban
U = Ea –Ia Zs
Pada saat beban beban naik, maka tegangan generator akan turun, bila
beban bersifat resistif dan induktif. Sebaliknya tegangan generator akan naik
bila beban generator bersifat kapasitif.

2.2 Volt Meter


Voltmeter adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur besara
tegangan atau beda potensial listrik antara dua titik pada suatu rangkaian listrik
yang dialiri arus listrik. Pada alat ukur voltmeter ini biasanya ditemukan tulisan
voltmeter (V), milivoltmeter (mV), mikrovoltmeter, dan kilovolt (kV). Pada
percobaan ini berfungsi untuk mengukur tegangan DC. Selain untuk mengukur
tegangan DC, alat ukur ini juga dapat difungsikan untuk mengukur tegangan AC,
Tahanan dan memeriksa sambungan kabel.

Gambar 2.4 Voltmeter

7
2.3 Amperemeter
Amperemeter adalah suatu alat ukur yang digunakan untuk mengukur besarnya
kuat arus listrik, yang melewati suatu rangkaian. Biasanya akan ditemukan
tulisan amperemeter atau A pada alat amperemeter tersebut. lalu tulisan
milliamperemeter (mA), atau mikroamperemeter. Pada percobaan ini berfungsi
untuk mengukur arus DC. Selain itu, alat ukur ini juga dapat difungsikan untuk
mengukur besar tegangan AC, tahanan dan memeriksa sambungan kabel.

Gambar 2.5 Amperemetergud

2.4 Power Supply


Power Supply suatu alat listrik yang dapat menyediakan energi listrik
untuk perangkat listrik ataupun elektronika lainnya. Pada dasarnya Power Supply
atau Catu daya ini memerlukan sumber energi listrik yang kemudian
mengubahnya menjadi energi listrik yang dibutuhkan oleh perangkat elektronika
lainnya

Gambar 2.6 Power Supply

8
2.5 Frekuensimeter
Alat ini digunakan untuk megukur frekuensi putaran motor yang dijaga
kestabilannya.

Gambar 2.7 Frekuensimeter


2.6 Adaptor
Adaptor berfungsi sebagai suplai tegangan eksitasi untuk motor DC yang
menggerakkan generator AC.

Gambar 2.8 Adaptor


2.7 Motor DC
Motor DC berfungsi sebagai penggerak generator AC. Poros dari motor ini
tersambung langsung dengan Generator AC.

9
Gambar 2.9 Motor DC
2.8 Resistive Load Bank
Alat ini digunakan untuk membebani generator AC 3 Fasa, sehingga dapat
diketahui ciri khas generator 3 fasa saat terjadi perubahan beban.

Gambar 2.10 Resistive Load Bank

10
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Alat dan Bahan Habis

Gambar 3.1 Alat dan Bahan Habis

3.2 Langkah Kerja Pengoperasian

Gambar 3.2 Rangkaian Percobaan Generator Sinkron 3 Fasa

11
Generator Tanpa Beban
1. Hubungkan stator Generator AC 3 fasa dalam hubungan bintang.
2. Rangkailah semua peralatan seperti pada gambar 2
a) Ampere Meter A1 & A2: selector switch pada posisi A= (pada range yang
terbesar) serta lobang colokan yang digunakan adalah COM dan A (10
A).
b) Volt Meter: selector switch pada posisi V~ (pada range yang terbesar)
serta lobang colokan yang digunakan adalah COM dan V .
c) Switch loadbank RL (R1, R2, R3) pada posisi NOL.
3. Arahkan selector switch di M1 pada posisi DC (1/=), togle switch di M3
pada posisi on
4. Pastikan bahwa rangkaian sudah benar (tanyakan instruktur).
5. Atur tegangan dari Adaptor hingga mencapai 100 Volt.
6. Nyalakan Power Supply sesuai SOP Power Supply.
7. Atur regulator M1 agar putaran motor DC (analog turbin) sebesar 3000 rpm
atau frekuensi sebesar 50 Hz (dijaga konstan).
8. Atur regulator M3 (dengan memutar secara pelan searah jarum jam)
sehingga tegangan terminal generator UG = 380V.
Catat hasil pengukuran arus eksitasi dalam Tabel 1.
10. Ulangi pengukuran dengan arus eksitasi sesuai Tabel 1 dengan mengatur
regulator M3 dengan menjaga kecepatan motor konstan (frekuensi 50 Hz
konstan).
11. Amati besar tegangan terminal generator UG dan masukkan dalam Tabel
1.
Generator Berbeban
12. Bila sudah selesai, atur arus eksitasi (If) regulator M3 sehingga tegangan
terminal generator UG = 380V.
13. Pada switch resistif load bank RL pada posisi 0. Amati penunjukan arus
beban IL (A2) dan masukkan dalam Tabel 2. Catat juga nilai If dibawah
Tabel 2.
14. Ulangi pengukuran dengan posisi beban RL sesuai dengan Tabel 2 dengan
menjaga putaran motor konstan 3000 rpm (50 Hz) dengan mengatur M1
15. Amati penunjukan UG dan IL dan masukkan hasilnya dalam Tabel 2.
16. Bila sudah selesai, matikan Power Supply sesuai SOP Power Supply.

12
3.3 Gambar Rangkaian

Gambar 3.3 Percobaan Merangkai Motor Slipring 3 Fasa

13
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Generator Sinkron 3 Fasa

Generator Sinkron adalah suatu peralatan listrik dengan menggunakan 2

generator yang mengubah energi mekanik menjadi energi listrik. Generator AC

(alternating current), atau generator sinkron. Dikatakan generator sinkron

karena jumlah putaran rotornya sama dengan jumlah putaran medan magnet

pada stator. Kecepatan sinkron ini dihasilkan dari kecepatan putar rotor dengan

kutub-kutub magnet yang berputar dengan kecepatan yang sama dengan medan

putar pada stator. Mesin sinkron tidak dapat start sendiri karena kutub-kutub

tidak dapat tiba-tiba mengikuti kecepatan medan putar pada waktu sakelar

terhubung dengan jala-jala. Generator sinkron dapat berupa generator sinkron

tiga phasa atau generator sinkron satu phasa.

Pada prinsipnya, konstruksi Generator sinkron sama dengan motor

sinkron. Secara umum, konstruksi generator sinkron terdiri dari stator (bagian

yang diam) dan rotor (bagian yang bergerak). Keduanya merupakan rangkaian

magnetik yang berbentuk simetris dan silindris. Selain itu generator sinkron

memiliki celah udara ruang antara stator dan rotor yang berfungsi sebagai tempat

terjadinya fluksi atau induksi energi listrik dari rotor ke-stator.

14
Gambar 4.1 Kontruksi sederhana generator sinkron

4.2 Tabel Data Hasil Praktikum

Gambar 4.2 Tabel Data Hasil Praktikum Generator Sinkron 3 Fasa Tanpa
Beban

15
Gambar 4.3 Tabel Data Hasil Praktikum Generator Sinkron 3 Fasa Berbeban

4.3 Soal dan Pertanyaan

1. Mengapa generator tersebut disebut generator sinkron ?


Disebut generator sinkron karena putaran rotor dan putaran medan sama dan
slip yang dihasilkan adalah nol.

2. Besar frekuensi bergantung pada apa ?


Besar nilai frekuensi bergantung pada tegangan pada generator sinkron.
Tegangan generator bergantung pada kecepatan putaran rotor. Frekuensi
juga bergantung pada putaran rotor yang dihasilkan oleh prime mover
seperti turbin, motor DC dan lain – lain.

3. Buatlah grafik Ug = f (if) sesuai dengan table 1 dan jelaskan !

Gambar 4.4 Grafik Data Tabel 1 Ug = f (if)

16
Dari grafik diatas, generator tanpa beban tegangannya berbanding lurus
dengan nilai arus eksitasinya (A1). Semakin besar tegangan generator
meka nilai arus eksitasi(A1) juga bertambah.

4. Buatlah grafik Ug = f (iL) sesuai dengan table 2 dan jelaskan !

Gambar 4.5 Grafik Data Tabel 2 Ug = f (iL)

Dari grafik diatas, generator berbeban tegangannya berbanding terbalik


dengan arus beban (A2). Tegangan akan semakin besar seiring dengan
mengecilnya nilai arus beban (A2).

17
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan data table dan grafik praktikum Karakteristik Beban Nol &
Berbeban Generator Sinkron 3 Fasa yang diperoleh dan telah dihasilkan
pembahasan serta dapat diambil kesimpulan, diantaranya yaitu:
1. Generator sinkron 3 fasa adalah generator yang putaran rotor dan putaran
medannya sama sehingga slip yang dihasilkan adalah 0 (tidak ada slip).
2. Nilai frekuensi bergantung pada tegangan generator dan putaran rotor.
Sementara tegangan rotor bergantung pada kecepatan putaran rotor.
3. Generator tanpa beban nilai tegangan berbanding lurus dengan nilai arus
eksitasi. Apabila nilai tegangan semakin besar maka nilai arus eksitasinya
akan besar.
4. Generator berbeban tegangan akan berbanding terbalik dengan arus beban.
Nilai tegangan akan bertambah dengan seiring mengecilnya nilai arus beban.

18
DAFTAR PUSTAKA

Prof. Zuhal, Dasar Tenaga Listrik, ITB, Bandung, 1991.


De Lorenzo, Uniplan Laboratory - DL 1026 Synchronous Generator.
P. F. Ryff, Electric Machinery, Prentice Hall International, Inc. New Jersey, 1994.
I.J. Nagrath & D. P. Kothari , Electric Machines , Tata McGraw-Hill Publishing
Co. Ltd., New Delhi , 1985.
Drs. H. Abdul Manaf & Rachmat Sutjipto, B. Tech, Petunjuk Kerja Laboratorium
Mesin Listrik 1, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Bandung, 1996.

19

Anda mungkin juga menyukai