Anda di halaman 1dari 1

RINGKASAN

MUHAMMAD RAIHAN YAFI. Penerapan K3 (Keselamatan & Kesehatan Kerja)


Pada Tiga Industri Pangan Kecil Menengah Di Kota Bogor. Implementation of OHS
(Occupational Health & Safety) in Three Small and Medium Food Industry at
Bogor City. Dibimbing oleh M. AGUNG ZAIM ADZKIYA

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan upaya untuk melindungi


pekerja, perusahaan, lingkungan dan masyarakat, dan masyarakat dari bahaya
kecelakaan kerja. Pada umumnya dalam lingkungan kerja selalu terdapat sumber
bahaya yang dapat mengancam keselamatan dan kesehatan kerja. Sumber bahaya
dapat ditemukan pada fasilitas kerja seperti peralatan kerja, dan bangunan, serta
dalam suatu kegiatan kerja. Faktor-faktor tersebut perlu diidentifikasi untuk
mengetahui jenis bahaya dan dapat dilakukan tindakan pencegahan, pengendalian,
dan penghilangan sumber bahaya dengan cara yang tepat sehingga penanganan
menjadi lebih efisien, kerugian dan kerusakan dapat diminimalkan serta kecelakaan
akibat kerja tidak dapat terjadi.
Tujuan Praktik Kerja Lapang ini untuk mengetahui penerapan K3 pada
Industri Kecil Mikro dan Industri Menengah, potensi bahaya yang ada pada setiap
proses produksi dan cara pengendalian risiko dengan menggunakan metode analisis
risiko. Kegiatan pratik kerja lapang dilaksanakan pada tiga tempat yaitu Industri
Kecil Mikro Siomay Abah Uki, Industri Menengah CV. Amal Mulia Sejahtera, dan
CV. Sagu Tani. Pengambilan data diperoleh dengan cara observasi langsung seperti
mengamati proses produksi, diskusi dengan pihak terkait, dan studi pustaka.
Berdasarkan hasil pengamatan terdapat potensi bahaya yang dapat
mengancam keselamatan dan kesehatan kerja secara umum berasal dari (1) kondisi
bangunan, (2) lantai area produksi licin, (3) kurangnya fasilitas keamanan, (4)
kurangnya rambu K3 atau tanda bahaya, (5) kurangnya pemahaman K3, dan (6)
jam kerja yang padat. Ketiga industri telah menerapkan K3 tetapi tidak
terlaksanakan dengan baik sehingga masih terdapat potensi bahaya dengan
persentase berbeda-beda. IKM Siomay Abah Uki terdapat 11 potensi bahaya
dengan persentase risiko rendah 9,10%, risiko moderat 36,36%, risiko signifikan
27,27%, dan risiko tinggi 27,27%. CV. Amal Mulia Sejahtera terdapat 9 potensi
bahaya dengan presentase risiko rendah 33,40%, risiko moderat 11,10%, risiko
signifikan 44,40%, dan risiko tinggi 11,10%. CV. Sagu Tani terdapat 5 potensi
bahaya dengan presentase risiko moderat 60,00%, dan risiko tinggi 40,00%.
Untuk mencegah, mengurangi, atau menghilangkan risiko kecelakaan akibat
kerja, maka dapat dilakukan rencana tindakan perbaikan seperti pengendalian
adiministrasi, rekayasa teknik, penggunaan APD, eliminasi dan subtitusi. Rencana
tindakan perbaikan yang telah dilaksanakan seperti pemberian simbol K3 pada
potensi bahaya, mengadakan pelatihan K3 mengenai penggunaan APAR dan cara
mengangkat beban berat dengan benar, sehingga risiko kecelakaan akibat kerja
dapat diminimalisasi dengan baik. Berdasarkan hasil PKL, penerapan K3 pada
ketiga industri belum melakukan penerapan K3 dengan sempurna sehingga masih
ada potensi bahaya yang belum terkendali.

Kata kunci : K3, potensi bahaya, risiko, pengendalian risiko.

Anda mungkin juga menyukai