Anda di halaman 1dari 16

AUDITING II

JASA-JASA SELAIN AUDIT YANG BISA DIBERIKAN OLEH


KANTOR AKUNTAN PUBLIK (BAGIAN 1 DAN 2)

Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas Auditing II

Dosem Pengampu : Aditya Riky Nugroho, SE. M Ak

Disusun Oleh :

Kelompok 1 :

1. Jajang Nurjaman 171011250527


2. Sintya Ayu 171011250107
3. Syintia Dwi Herlianti 171011250031
4. Vina Septianingrum 171011250021

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PAMULANG
TANGERANG SELATAN
2020
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirrabbilalamin, puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah


SWT atas rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang
berjudul “Jasa-Jasa selain Audit yang bisa diberikan oleh Kantor Akuntan Publik
(Bagian 1 dan 2 )”.

Penulis menghadapi hambatan dalam menyelesaikan makalah ini serta


mendapatkan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis
mengucapkan terimakasih kepada Bapak Aditya Riki Nugroho SE, MAk selaku
dosen pengampu mata kuliah Auditing II yang telah banyak memberikan
bimbingan sehingga tugas ini dapat terselesaikan dengan baik.

Penulis menyimpulkan bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna.
Penulis mengharapkan adanya kritik serta saran untuk kesempurnaan makalah ini
dan bermanfaat bagi penulis serta pembaca pada umumnya.

Tangerang Selatan, 21 Juni 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

ii
DAFTAR TABEL

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Selain audit atas jasa laporan keuangan, sebetulnya banyak jasa lainnya
yang bisa diberikan oleh KAP seperti : Internal audit,management audit, special
audit, penelaahan terbatas, penyusunan system akuntansi, accounting service,
kompilasi laporan keuangan, konsultasi pajak,konsultasi manajemen,recruitment
service, in-house trainning dan lain-lain

1.2 Tujuan Penulisan


Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :

1.3 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan asersi dan atestasi ?
2. Bagaimana standar auditing ?
3. Apa saja jasa-jasa selain audit yang bisa diberikan oleh KAP ?

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Asersi dan Atestasi


Menurut Agoes (2013:282), Atestasi (attestation) adalah suatu pernyataan
pendapat atau pertimbangan orang yang independen dan kompeten tentang apakah
asersi suatu entitas sesuai dalam semua hal yang material dengan kriteria yang
telah ditetapkan.
Asersi (assertion) adalah deklarasi atau suatu rangkaian deklarasi secara
keseluruhan oleh pihak yang bertanggungjawab atas deklarasi tersebut. Jadi,
Asersi adalah pernyataan yang dibuat oleh satu pihak secara implisit
(dimaksudkan untuk digunakan oleh pihak lain ataupun pihak ketiga). Dalam
laporan keuangan historis, asersi merupakan pernyataan dalam laporan keuangan
oleh manajemen sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.

Pada tanggal 1 Agustus 1994, IAI menerbitkan Standar Atestasi dan


berlaku efektif untuk penugasan atestasi yang diterbitkan pada atau setelah
tanggal 1 Oktober 1994. Selainitu IAI juga menerbitkan serangkaian Pernyataan
Standar Atestasi (PSAT), kemudian direvisidalam SPAP 2011.
2.2 Standar Auditing
Menurut Agoes (2013:283), standar atestasi sebagi berikut :
a. Standar Umum
1. Audit harus dilakukan oleh seseorang atau lebih yang memiliki keahlian
dan pelatihan teknis yang cukup sebagai auditor.
2. Dalam semua hal yang berhubungan dengan perikatan independen dalam
sikap mental harus dipertahankan oleh auditor.
3. Dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporannya, auditor wajib
menggunakan kemahiran profesionalnya dengan cermat dan seksama
b. Standar Pekerjaan Lapangan
1. Pekerjan harus dilaksanakan sebaik-baiknya dan jika digunakan asisten
harus disupervisi dengan semestinya
2. Pemahaman memadai atas pengendalian intern harus diperoleh untuk
merencanakan audit dan menentukan sifat saat dan lingkup pengujian
yang dilakukan.
3. Bukti audit yang kompeten yang cukup diperoleh melalui inspeksi,
pengamatan, permintaan keterangan dan konfirmasi sebagai dasar yang
memadai untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan yang
diaudit.
c. Standar Pelaporan
1. Laporan auditor harus menyatakan apakah laporan keuangan yang telah
disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.
2. Laporan auditor harus menunjukan atau menyatakan jika ada ketidak
konsistenan penerapan prinsip akuntansi dalam penyusunan laporan
keuangan periode berjalan dibandingkan dengan penerapan prinsip
akuntansi tersebut dengan periode sebelumnya
3. Pengungkapan informatif dalam laporan keuangan harus dipandang
memadai, kecuali dinyatakan dalam laporan auditor
4. Laporan auditor harus memuat suatu pernyataan pendapat mengenai
laporan keuangan secara keseluruhan atau suatu asersi bahwa pernyataan
demikian tidak dapat diberikan. Jika pendapat tidak dapat diberikan maka

3
alasannya harus dinyatakan. Dalam hal nama auditor dikaitkan dengan
laporan keuangan, maka laporan auditor harus memuat petunjuk yang
jelas mengenai sifat pekerjaan audit yang dilaksanakan jika ada dan
tingkat tanggungjawab yang dipikul oleh auditor.

2.3 Jasa-jasa selain Audit yang dapat diberikan oleh KAP

Kantor Akuntan Publik (KAP) adalah badan usaha yang telah mendapatkan
izin dari Menteri Keuangan sebagai wadah bagi akuntan publik dalam
memberikan jasanya.

Jasa audit atas laporan keuangan merupakan salah satu jasa yang biasa
diberikan suatu kantor akuntan publik, yang cukup dikenal di masyarakat bisnis.
Selain jasa audit atas laporan keuangan, sebetulnya masih banyak jasa lainnya
yang biasa diberikan oleh Kantor Akuntan Publik, seperti:

a. Internal Audit
internal audit adalah suatu proses pemeriksaan transaksi keuangan disuatu
perusahaan untuk memastikan berjalan sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan.

b. Management Audit
Audit manajemen merupakan penilaian efektifitas manajemen ataupun
struktur organisasi secara objektif dan independen terhadap pencapaian tujuan
atau kebijakan perusahaan. Tujuannya yaitu untuk mengidentifikasi kelemahan
manajemen di dalam organisasi dan merekomendasikan cara untuk
memperbaikinya. Audit manajemen penting bagi perusahaan karena dapat
menjadi alat penilaian atau evaluasi yang berkelanjutan terhadap kinerja dan
metode perusahaan secara keseluruhan.

Bidang yang ditangani oleh audit manajemen adalah aspek ekonomi, struktur
organisasi yang mumpuni, pemenuhan akan kebijakan dan prosedur, kehandalan
sistem kontrol, metode perlindungan yang cukup, penyebab perubahan-perubahan,

4
efektifitas dari pemanfaatan SDM dan peralatan, efisiensi dari metode operasional
dan lainnya. Sehingga dapat dikatakan bahwa audit manajemen melakukan
evaluasi dan penilaian terhadap seluruh segmen atau beragam segmen perusahaan.
Ruang lingkupnya mencapai hingga lingkup yang mendetail seperti sistem dan
sub sistem, prosedur, pembagian kerja, otorisasi, akuntabilitas, kualitas SDM, dan
lainnya.

c. Special Audit

Special Audit adalah suatu pemeriksaan terbatas yang dilakukan oleh Kantor


Akuntan Publik (KAP) yang independen, dan pada akhir
pemeriksaannya auditor tidak perlu memberikan pendapat terhadap kewajaran
laporan keuangan secara keseluruhan.

d. Penyusunan Sistem Akuntansi

Yang dimaksud dengan Sistem Akuntansi adalah semua alat bantu


manajemen yang dapat dipergunakan untuk mengidentifikasi, mengumpulkan,
mengklasifikasi, melaporkan dan menafsir informasi mengenai transaksi
perusahaan secara efektif dan efisien, agar dapat menjamin keamanan harta milik
perusahaan serta dapat dilaksanakannya kebijakan  kebijakan yang telah
ditetapkan.

e. Accounting Service

Accounting Service bertujuan untuk melayani perusahaan kecil, sedang dan


menengah yang tidak/belum mempunyai bagian pembukuan khusus dalam
memproses dokumen-dokumen transaksi menjadi laporan keuangan bulanan,
triwulan dan tahunan.

f. Kompilasi Laporan Keuangan

KAP dapat melakukan kompilasi laporan keuangan berdasarkan catatan data


keuangan serta informasi lainnya yang diberikan manajemen suatu entitas
ekonomi. Dengan kompilasi ini, KAP tidak memberikan pernyataan pendapat
mengenai kewajaran laporan keuangan atas suatu keyakinan apapun terhadap

5
laporan tersebut. Tanggung jawab atas laporan keuangan sepenuhnya tetap berada
pada manajemen entitas ekonomi yang bersangkutan. Pelaksanaan kompilasi
laporan keuangan oleh KAP dilakukan berpedoman pada Standar Jasa Akuntansi
dan Review yang terdapat dalam SPAP.

g. Jasa Perpajakan
KAP juga memberikan jasa profesional dalam bidang perpajakan. Jasa yang
diberikan meliputi, tetapi tidak terbatas pada konsultasi umum perpajakan,
perencanaan pajak, review kewajiban pajak, pengisian SPT dan penyelesaian
masalah perpajakan.
h. Jasa Konsultasi
Jasa konsultasi yang diberikan KAP meliputi berbagai bentuk dan bidang
sesuai dengan kompetensi akuntan publik. Jasa yang diberikan KAP bervariasi
mulai dari jasa konsultasi umum kepada managemen, perancangan sistem dan
implementasi sistem akuntansi, penyusunan proposal keuangan, dan studi
kelayakan proyek, penyelenggaran pendidikan dan pelatiha, pelaksanaan seleksi
dan rekrutmen pegawai, sampai pemberian jasa konsultasi lainnya, termasuk
konsultasi dalam pelaksanaan merger dan akuisisi. Dalam pemberian jasa
konsultasi ini KAP berpegang pada standar jasa konsultasi dalam SPAP.
i. Jasa Audit Laporan Keuangan
Dalam kapasitasnya sebagai auditor independen KAP melakukan audit umum
atas laporan keuangan untuk memberikan pernyataan pendapat mengenai
kewajaran laporan keuangan suatu entitas ekonomi dihubungkan dengan prinsip
yang berlaku umum. Prinsip akuntansi dikeluarkan Ikatan Akuntan Indonesia dan
Standar atau Praktek Akuntansi lain yang berlaku umum (sepanjang belum diatur
oleh PSAK).
Pernyataan pendapat yang di berikan auditor mengenai kewajaran laporan
keuangan, berdasarkan audit yang dilakukannya dapat berupa:
1. Pendapat wajar tanpa pengecualian
Dengan pendapat wajar tanpa pengecualian, auditor menyatakan bahwa
laporan keuangan menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang

6
material, posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas satuan usaha tertentu
sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.
2. Pendapat wajar tanpa pengecualian dengan bahasa yang ditambahkan
dalam laporan audit bentuk baku.
Keadaan tertentu mungkin mengharuskan auditor menambahkan suatu
paragraf penjelasan (atau bahasa penjelas yang lain) dalam laporan audit.
Meskipun tidak mempengaruhi pendapat wajar tanpa pengecualian atas
laporan keuangan.
3. Pendapat wajar dengan pengecualian.
Dengan pendapat wajar dengan pengecualian, auditor dapat menyatakan
bahwa laporan keuangan menyajiakn secara wajar, dalam semua hal yang
material, posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas satuan usaha tertentu
sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum, kecuali untuk
dampak hal-hal yang berhubungan dengan yang dikecualikan.
4. Pendapat tidak wajar.
Dengan pendapat tidak wajar, auditor menyatakan bahwa laporan
keuangan tidak menyajikan secara wajar posisi laporan keuangan hasil
usaha dan arus kas satuan usaha tertentu sesuai dengan prinsip akuntansi
yang berlaku umum.
5. Tidak memberikan pendapat.
Dengan pernyataan tidak memberikan pendapat, auditor tidak menyatakan
pendapat bahwa ia tidak menyatakan pendapat atas laporan keuangan.
Auditor hanya bertanggung jawab atas pernyataan pendapat atas laporan
keuangan yang diauditnya. Tanggung jawab atas laporan keuangan tetap
berada pada manajemen entitas ekonomi yang bersangkutan.
Dalam melaksanakan auditnya, KAP harus mematuhi kode etik Akuntan
Publik Indonesia dan Standar Auditing yang terdapat dalam Standar
Profesional Akuntan Publik (SPAP). Dalam standar auditing yang berlaku,
diatur mengenai umum yang harus dipenuhi auditor, termasuk persyaratan
independensi, standar pekerjaan lapangan, dan standar pelaporan.

7
Tabel 1.1 Jasa-jasa yang diberikan oleh Kantor Akuntan Publik
Bidang jasa KAP meliputi:
a. Jasa atestasi, termasuk di dalamnya b. Jasa non-atestasi, yang
adalah audit umum atas laporan mencakup jasa yang berkaitan
keuangan, pemeriksaan atas laporan dengan akuntansi, keuangan,
keuangan prospektif, pemeriksaan atas manajemen, kompilasi,
pelaporan informasi keuangan perpajakan, dan konsultasi.
proforma, review atas laporan
keuangan, dan jasa audit serta atestasi
lainnya.

Jasa profesional yang dapat diberikan oleh para praktisi yang tidak termasuk
dalam perikatan atestasi adalah:
a. Perikatan konsultasi manajemen yang didalamnya praktisi memberikan
nasihat atau rekomendasi kepada klien.
b. Perikatan yang didalamnya praktisi membela kepentingan klien, sebagai
contoh dalam masalah pemeriksaan/verifikasi pajak yang sedang ditangani
oleh aparat Direktorat Jenderal Pajak.
c. Perikatan pajak yang didalamnya praktisi mengisi Surat Pemberitahuan
Tahunan Pajak penghasilan atau memberikan nasihat perpajakan.
d. Perikatan yang didalamnya praktisi melakukan kompilasi laporan
keuangan, karena ia tidak diminta untuk memeriksa atau me-review bukti
yang mendukung informasi yang diserahkan oleh klien dan tidak
menyatakan simpulan apapun atas kendalanya.
e. Perikatan yang didalamnya praktisi berperan terutama hanya membantu
klien, sebagai contoh bertindak sebagai akuntan perusahaan dalam
pembuatan informasi selain laporan keuangan.
f. Perikatan yang didalamnya praktisi bertindak sebagai saksi ahli dalam
bidang akuntansi, audit, perpajakan, atau hal lain, berdasarkan fakta-fakta
tertentu yang disepakati dalam kontrak.
g. Perikatan yang didalamnya praktisi yang memberikan suatu pendapat
sebagai seorang yang ahli mengenai suatu prinsip tertentu, seperti
penerapan undang-undang pajak atau prinsip akuntansi, berdasarkan fakta
khusus yang disediakan oleh pihak lain, sepanjang pendapat sebagai ahli
tidak menyatakan simpulan mengenai keandalan fakta yang diberikan oleh
pihak lain tersebut.

Perizinan Akuntan Publik

8
Izin akuntan publik dikeluarkan oleh Menteri Keuangan dan berlaku selama 5
tahun. Akuntan yang mengajukan permohonan untuk menjadi akuntan publik
harus memenuhi persyaratan sebagaimana diatur dalam Pasal 46 sebagai berikut:

a. Memiliki Sertifikat Tanda Lulus USAP (Ujian Sertifikasi Akuntan Publik)


yang sah yang diterbitkan oleh IAPI untuk menyelenggarakan pendidikan
profesi akuntan publik.
b. Apabila tanggal kelulusan USAP telah lewat dua tahun, maka wajib
menyerahkan bukti telah mengikuti Pendidikan Profesional Berkelanjutan
(PPL) paling sedikit 60 Satuan Kredit PPL (SKP) dalam dua tahun
terakhir.
c. Berpengalaman praktik di bidang audit umum atas laporan keuangan
paling sedikit 1000 jam dalam 5 tahun terakhir dan paling sedikit 500 jam
diantaranya memimpin dan/atau mensupervisi perikatan audit umum, yang
disahkan oleh Pemimpin/Pemimpin Rekap KAP.
d. Berdomisili di wilayah Republik Indonesia yang dibuktikan dengan KTP
atau bukti lainnya.
e. Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).
f. Tidak pernah dikenakan sanksi pencabutan izin akuntan publik.
g. Tidak pernah dipidana yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap
karena melakukan tindak pidana kejahatan yang diancam dengan pidana
penjara 5 tahun atau lebih.
h. Menjadi anggota IAPI.
i. Tidak berada dalam pengampunan.
j. Membuat Surat Permohonan, melengkapi formulir Permohonan Izin
Akuntan Publik, membuat surat pernyataan tidak merangkap jabatan. 

2.4 Contoh Soal dan Pembahasan

9
Apa saja yang tidak boleh dilakukan oleh Akuntan Publik dan Kantor Akuntan
Publik?
Akuntan Publik (AP) dilarang melakukan 3 hal, yaitu:
1. Dilarang memberikan jasa audit umum atas laporan keuangan (general
audit) untuk klien yang sama berturut-turut untuk kurun waktu lebih dari 3
tahun. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah terjadinya kolusi antara
Akuntan Publik dengan klien yang merugikan pihak lain.
2. Apabila Akuntan Publik tidak dapat bertindak independen terhadap
pemberi penugasan (klien), maka dilarang untuk memberikan jasa
3. Akuntan Publik juga dilarang merangkap jabatan yang tidak diperbolehkan
oleh ketentuan perundang-undangan / organisasi profesi seperti sebagai
pejabat negara, pimpinan atau pegawai pada instansi pemerintah, Badan
Usaha Milik Negara (BUMN) atau Badan UsahaMilik Daerah (BUMD)
atau swasta, atau badan hukum lainnya, kecuali yang diperbolehkan seperti
jabatan sebagai dosen perguruan tinggi yang tidak menduduki jabatan
struktural dan atau komisaris atau komite yang bertanggung jawab kepada
komisaris atau pimpinan usaha konsultasi manajemen.
Sedangkan, KAP dilarang melakukan 4 hal, yaitu:
1. Memberikan jasa kepada suatu pihak, apabila KAP tidak dapat bertindak
independen.
2. Memberikan jasa audit umum (general audit) atas laporan keuangan untuk
klien yang sama berturut-turut untuk kurun waktu lebih dari 5 (lima)
tahun.
3. Memberikan jasa yang tidak berkaitan dengan akuntansi, keuangan dan
manajemen.
4. Mempekerjkaan atua menggunakan jasa pihak terasosiasi yang menolak
atau tidak bersedia memberikan keterangan yang diperlukan dalam rangka
pemerikasaan terhadap Akuntan Publik dan KAP.

Contoh kasus pelanggaran etika profesi akuntan

10
Kasus KAP Andersen dan Enron
Kasus KAP Andersen dan Enron terungkap saat Enron
mendaftarkan kebangkrutannya ke pengadilan pada tanggal 2 Desember 2001.
Saat itu terungkap, terdapat hutang perusahaan yang tidak dilaporkan, yang
menyebabkan nilai investasi dan laba yang ditahan berkurang dalam jumlah
yang sama. Sebelum kebangkrutan Enron terungkap, KAP Andersen
mempertahankan Enron sebagai klien perusahaan, dengan memanipulasi
laporan keuangan dan penghancuran dokumen atas kebangkrutan Enron,
dimana sebelumnya Enron menyatakan bahwa pada periode pelaporan
keuangan yang bersangkutan tersebut, perusahaan mendapatkan laba bersih
sebesar $ 393, padahal pada periode tersebut perusahaan mengalami kerugian
sebesar $ 644 juta yang disebabkan oleh transaksi yang dilakukan oleh
perusahaan-perusahaan yang didirikan oleh Enron.
Contoh kasus yang terjadi pada KAP Andersen dan Enron adalah sebuah
pelanggaran etika profesi akuntansi dan prinsip etika profesi, yaitu berupa
pelanggaran tanggung jawab –yang salah satunya adalah memelihara
kepercayaan masyarakat terhadap jasa profesional seorang akuntan.
Pelanggaran prinsip kedua yaitu kepentingan publik,pada kasus KAP Andersen
dan Enron tersebut kurang dipegang teguhnya kepercayaan masyarakat, dan
tanggung jawab yang tidak semata-mata hanya untuk kepentingan kliennya
tetapi juga menitikberatkan pada kepentingan public. Jadi seharusnya KAP
Andersen dalam melakukan tugasnya sebagai akuntan harus melakukan
tindakan berdasarkan etika profesi akuntansi dan prinsip etika profesi.

11
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan
Dari uraian yang telah dipaparkan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa
Kantor Akuntan Publik (KAP) tidak hanya memberikan jasa audit, tetapi KAP
juga dapat memberikan jasa lainnya seperti: jasa penyusunan sistem akuntansi,
accounting service, kompilasi laporan keuangan, jasa perpajakan, dan jasa
konsultasi.
Standar profesional dan kode etik sangat penting bagi Akuntan Publik. Akuntan
publik sebagai profesi yang mengembangkan kepercayaan masyarakat harus
bekerja dalam peraturan perudangan , kode etik dan standar professional
Salah satu hal yang membedakan profesi akuntan publik dengan profesi lainnya
adalah tanggung jawab untuk melindungi kepentingan publik.Oleh karena itu,
tanggung jawab profesi akuntan publik tidak hanya terbatas pada kepentingan
klien dan pemberi kerja. Ketika bertindak untuk kepentingan publik, setiap
akuntan public harus mematuhi dan menerapkan kode etik. Kode etik yang
dijalankan dengan benar menjadikan sebuah profesi menjadi terarah dan jauh dari
skandal.

12

Anda mungkin juga menyukai