KEHAMILAN
OLEH :
NOR FITRIAH
1815401110027
JUNI 2020
HALAMAN PENGESAHAN
Mengetahui
Telah Di Setujui
Dengan puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkat, rahmat dan hidayahnya penulis
dapat menyelesaikan penulisan Laporan Pendahuluan Praktik Klinik Kebidanan IIA ini
tepat dengan waktunya.
Praktik Klinik Kebidanan IIA ini dilaksanakan untuk memenuhi kurikulum yang
berlaku di program D3 Kebidanan Universitas Muhammadiyah Banjarmasin. Praktik
Klinik Kebidanan IIA (PKK IIA) ini berlangsung dari tanggal 29 juni sampai 02
agustus 2020 yang dilaksanakan secara Daring.
Dalam proses penulisan dan penyusunan laporan Pendahuluan ini tentunya tidak lepas
dari Bantuan dan Dukungan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, pada kesempatan ini
penulis mengucapkan terima kasih atas bantuan dan bimbingan dari semua pihak dan
tidak lupa penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
i
Harapan penulis semoga laporan ini bermanfaat bagi pembaca dan mempunyai nilai
ibadah. Amin ya Robbal Alamin.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
B. Tujuan ........................................................................................................... 2
C. Waktu ........................................................................................................... 2
D. Manfaat ......................................................................................................... 2
G. Mual Muntah dan Tidak Nafsu Makan Pada Wanita Hamil .......................... 15
iii
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................................. 25
B. Saran ........................................................................................................... 25
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR LAMPIRAN
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehamilan Merupakan suatu proses alamiah dan fisiologis. Setiap wanita yang
memiliki organ reproduksi yang sehat, jika telah mengalami menstruasi dan
melakukan hubungan seksual dengan seorang pria yang organ reproduksinya juga
sehat, sangat besar kemungkinannya terjadi kehamilan. Apabila kehamilan
direncanakan, akan memberi rasa bahagia dan penuh harapan, tetapi di sisi lain
diperlukan kemampuan bagi wanita untuk beradaptasi dengan peribahan yang
terjadi selama kehamilan, baik perubahan yang bersifat fisiologis maupun
psikologis.
Selama pertumbuhan dan perkembangan kehamilan dari minggu ke minggu
atau dari bulan ke bulan, terjadi perubahan pada fisik dan mental. Perubahan ini
terjadi akibat adanya ketidakseimbangan hormon progesteron dan hormon estrogen,
yakni hormon kewanitaan yang ada di dalam tubuh ibu sejak terjadinya kehamilan.
Adanya ketidakseimbangan hormon ini akan merangsang lambung sehingga asam
lambung meningkat dan menimbulkan rasa mual muntah hingga tidak nafsu makan
jika adaptasi ibu tidak kuat. Bahkan ada yag sampai tidak mampu lagi menjalankan
aktivitas kehidupan sehari-hari, misalnya memasak, mencuci, mandi, makan,
bahkan harus istirahat ditempat tidur hingga ada yang dirawat di rumah sakit. Pada
ibu hamil yang mampu beradaptasi dengan perubahan keseimbangan hormon ini,
perasaan mual muntah tidak begitu dirasakan, mereka dapat melaksanakan aktivitas
sehari-hari seperti saat tidak hamil.
Peneliti dari Liverpool University menyebutkan bahwa awal masa kehamilan,
morning sickness seringkali merupakan hari yang sangat menakutkan bagi ibu hamil
yanh menyebabkan menurunnya nafsu makan dan kurangnya asupan makanan yang
sehat, padahal masa tersebut merupakan masa yang penting bagi perkembangan
janin (Nursanto, 2004).
Menurut Suririnah (2005), hampir 50-90% wanita hamil mengalami mual pada
trimester pertama (3 bulan pertama kehamilannya) keluhan mual muntah ini
dikatakan wajar jika dialami pada usia kehamilan 8-12 minggu dan semakin
1
berkurang secara bertahap hingga berhenti di usia kehamilan 16 minggu. Mual
(nausea) dan muntah (emesis gravidarum) adalah gejala yang sering terjadi pada
60-80 % Primigravida dan 40-60 % Multigravida. Berdasarkan Profil Kesehatan
Indonesia 2010 (Depkes, 2010), AKI di Indonesia adalah 307/100.000 kelahiran
hidup pada tahun 2009, sedangkan AKB (angka kematian bayi) di Indonesia
sebesar 35/1000 kelahiran hidup. Penyebab langsung kematian maternal yang paling
umum di Indonesia adalah perdarahan 28%, dehidrasi24%, dan infeksi 11%.
Penyebab kematian bayi yaitu BBLR 38,94%, asfiksia lahir 27,97%. Hal ini
menunjukkan bahwa 66,91% kematian perinatal depengaruhi oleh kondisi ibu sat
melahirkan.
B. Tujuan
1. Tujuan umum
a. Mengetahui definisi kehamilan
b. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi mual muntah dan tidak
nafsu makan
2. Tujuan khusus
a. Memenuhi tugas selama melakukan Praktik Klinik Kebidanan IIA
b. Memberikan informasi kepada pembaca tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi mual muntah dan tidak nafsu makan.
C. Waktu
Laporan pendahuluan ini dibuat sejak tanggal 29 juni 2020 untuk memenuhi tugas
Praktik Klinik Kebidanan IIA yang selesai pada tanggal 02 Agustus 2020.
D. Manfaat
1. Bagi Institusi
Laporan ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi lembaga
pendidik, serta dapat merencanakan kegiatan pendidikan dalam konteks asuhan
kebidanan secara menyeluruh, khususnya pada bayi hingga dewasa, sehingga
lulusan kebidanan diharapkan mampu memberikan pelayanan yang optimal.
2. Bagi Mahasiswa
2
Mengasah dan memperkuat ilmu pengetahuan yang telah didapatkan
selama perkuliahan secara tatap muka di institusi pendidikan, menjadi bahan
informasi dan masukan bagi mahasiswa apabila suatu saat memberikan asuhan
kebidanan yang tentunya akan ditemui ketika berada dimasyarakat.
3
BAB II
TINJAUAN TEORI DAN KASUS
A. Definisi Kehamilan
Kehamian adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intrauterin mulai
sejak konsepsi dan berakhir pada saat awal permulaan persalinan. Kehamilan adalah
suatu keadaan perubahan ovum oleh spermatozoa kemudian akan mengalami nidasi
pada uterus dan berkembang sampai jalan lahir, dimana hamil normal berlangsung
antara 37-40 minggu dihitung dari hari pertama haid terakhir (Wiknjosastro, 2005).
Kehamilan Merupakan suatu proses alamiah dan fisiologis. Setiap wanita yang
memiliki organ reproduksi yang sehat, jika telah mengalami menstruasi dan
melakukan hubungan seksual dengan seorang pria yang organ reproduksinya juga
sehat, sangat besar kemungkinannya terjadi kehamilan. Apabila kehamilan
direncanakan, akan memberi rasa bahagia dan penuh harapan, tetapi di sisi lain
diperlukan kemampuan bagi wanita untuk beradaptasi dengan peribahan yang
terjadi selama kehamilan, baik perubahan yang bersifat fisiologis maupun
psikologis.
B. Fisiologi Kehamilan
Proses fertilisasi, implantasi, plasentasi
1. Pengangkutan ovum ke oviduktus
Pada ovulasi ovum dibedakan ke dalam rongga abdomen tapi langsung diambil
oleh oviduktus, ditangkap fimbie. Fimbrie dilapisi oleh silia yaitu tonjolan-
tonjolan halus mirip rambut yang bergetar seperti gelombang ke arah interior
oviduktus.
2. Pengangkutan sperma ke oviduktus
Setelah ditaruh di vagina saat ejakulasi, sperma-sperma tersebut harus berjalan
melewati kanalis servikalis, uterus dan kemudian menuju telur di sepertiga atas
oviduktus. Rintangan pertama adalah melewati kanalis servikalis. Sewaktu
kadar estrogen tinggi sseperti yang terjadi saat folikel matang akan berovulas,
mucus serviks menjadi cukup tipis dan encer untuk dapat ditembus oleh sperma.
Setelah sampai uterus, kontraksi miometrium akan mengaduk sperma, saat
4
mencapai oviduktus sperma harus betgerak melawan silia, gerak ini dipermudah
oleh kontraksi antipristaltik otot polos oviduktus.
3. Fertilisasi
Untuk membuahi sebuah ovum sperma mula-mula harus melewati
korona radiata dan zona pelusida. Enzim-enzim akrosom, yang terpajan saat
membran akrosom rusak saat sperma berkontak dengan korona radiata,
memungkinkan sperma membuat terowongan menembus sawar-sawar perotektif
tersebut. Sperma pertama yang mencapai ovum itu sendiri berfusi dengan
membran plasma ovum, memicu suatu perubahan kimiawi di membran yang
mengelilingi ovum sehingga lapisan ini tidak lagi dapat di tembus sperma lain
(Fenomena Black To Polyspermy).
Kepala sperma yang berfusi tertarik dan ekor lenyap. Penetrasi sperma
ke dalam sitoplasma memicu pembelahan meiosis akhir oosit sekunder. Nucleus
sperma dan ovum menyatu membentuk zigot lalu menjadu morula dan masuk
uterus setelah uterus sudah bisa dimasuki oleh morula, lalu menjadi blastokista
dan terjadi implantasu di dinding endometrium.
Fertilisasi berlangsung di oviduktus ketika telur yang dilepaskan dan
sperm yang diletakkan di vagina bertemu di tempat ini. Ovum yang telah
dibuahi mulai membelah diri secra mitosis. Dalam waktu seminggu ovum
tumbuh dan berdiferensiasi menjadi sebuah blastokista yang dapat melakukan
implantasi. Sementara itu, endometrium telah mengalami peningkatan
vaskularisasu dan dipenuhi oleh simpanan glikogen di bawah pengaruh
progesterone fuse luteal. Blatokista terbenam di lapisan yang telah dipersiapkan
tersebut melalui kerja enzim-enzim yang di keluarkan oleh lapisan luar
blastokista. Enzim ini mencernakan jaringan endometrium kaya nutrient,
melaksanakan dua fungsi yaitu membuat lubang di endometrium untuk
implantasi blastokista sementara pada saat yang sama membebaskan nutrient
dari sel endometrium agar dapat digunakan oleh mudigah yang sedang
berkembang.
4. Implantasi
Ovum yang telah dibuahi membelah dengan cepat selama
perjalanannya dalam tuba fallopi. Bila kelompok sel yang disebut ebagai morula
mencapai cavum uteri maka terbentuklah “Inner Cell Mass”. Pada stadium
Blastosis, maka tersebut dibungkus dengan sel trofoblas primitif. Didalam sel
5
tersebut terjadi produksi hormon secara aktif sejak awal kehamilan dan juga
membentuk EPF (early pregnancy factor) yang mencegah reaksi hasil konsepsi.
Pada stadium ini, zigot harus mengadakan impantasi untuk memperoleh nutrisi
dan oksigen yang memadai. Terjadi perkembangan “Inner Cell Mass” kedalam
mesoderm ekstra embrionik. Pada stadium ini terbentuk 2 rongga yaitu “yolc
sac” dan cavum amnion. Kantung amnion berasal dari ektoderm dan yolc sac
dari endoderm. Pada stadium ini, cavum amnion masih amat kecil. 2 rongga
yang terbungkus oleh mesoderm bergerak kearah blastosis. Batang mesodermal
akan membentuk talipusat. Area embrionik yang terdiri dari ektoderm –
endoderm dan mesoderm akan membentuk janin. Cavum amnion semakin
berkembang sehingga mencapai samopai mencapai dinding blastosis. Bagian
dari Yolc Sac tertutup dalam embrio dan sisanya membentuk tabung yang akan
menyatu dengan tangkai mesodermal.
5. Plasentasi
Villi terdapat diseluruh permukaan blastosis. Dengan demikian
membesarnya blastosis, desidua superfisial (desidua kapsularis) akan tertekan
dan kehamilan akan semakin mengembang ke arah dalam cavum uteri.
Perkembangan desidua kapsularis secara bertahap memangkas sirkulasi yang
melaluinya. Hal ini akan menyebabkan atrofi dan hilangnya villi yang
bersangkutan. Permukaan blastosis menjadi halus dan bagian korion ini disebut
Chorion Leave. Pada sisi yang berlawanan, villi mengalami pertumbuhan dan
pembesaran dan di sebut sebagai Chorion Frondusum. Dengan semakin luasnya
ekspansi blastosis, desidua kapsularis menempel dengan desidua vera dan
cavum menjadi obliterasi.trofoblas primitif chorion frondusum melakukan
invasi desidua. Pada proses ini, kelenjar dan stroma akan rusak dan pembuluh
darah maternal yang kecil akan mengalami dilatasi membentuk sinusoid.
Trofoblas mengembangkan lapisan seluler yang di sebut sitotrofoblas
dan lapisan sinsitiotrofoblas. Struktur yang di sebut Villi choriolis ini terendam
dalam darah ibu. Dengan kehamilan yang semakin lanjut, struktur villi chorialis
menjadi semakin komplek dan villi membelah dengan cepat untuk membentuk
percabangan-percabangan dimana cabang vasa umbilikalis membentuk
percabangan yang berhubungan erat dengan permukaan epitel trofoblas.
Semakin besar cabang villi chorialis yang disebut sebagai Villi terminalis
mengapung dengan bebas dalam darah ibu sehingga memungkinkan terjadinya
6
transfer nutrien dan produk sisa metabolisme. Sejumlah villi melekat pada
jaringan maternal dan disebut sebagai anchoring villi. Dengan semakin
lanjutnya kehamilan, huungan antara vaskularisasi trofoblas dan maternal
menjadi semakin erat. Trofoblas mengalami migrasi kedalam arteri spiralis
maternal yang berasal dari ruang invervillos.
Perubahan fisiologi yang berakibat dilatasi arteri 1/3 bagian dalam
miometrium. Perubahan ini berakibat konvesi pasokan darah uteroplasenta
kedalam vaskularisasi yang bersifat “low resisten – high flow vascular bed”
yang diperlukan untuk tumbuh kembang janin intra uterin. Dengan semakin
lanjutnya kehamilan maka transfer nutrien – sisa metabolisme – hormon dan CO
serta O2 plasenta akan semakin meningkat dimana struktur pemisah antara
sirkulasi ibu dan anak menjadi semakin tipis.
Tidak ada hubungan langsung antara kedua jenis sirkulasi dan
“plasental barrier” pada akhir kehamilan terletak di microvilli sinsitiotrofoblas
yang memperluas permukaan transfer nutrien dan lain-lain. Selanjutnya,
sinsitiotrofoblash dan mesoderm janin akan semakin tipis dan vas dalam villus
mengalami dilatasi. Plasenta yang sudah terbentuk sempurna terbentuk
sempurna berbentuk cakram yang berwarna merah dengan tebal 2-3 cm pada
daerah insersi tali pusat. Berat saat aterm ± 500 gram. Tali pusat berisi dua arteri
dan satu vena dan diantaranya terdapat “Wharton Jelly” yang bertindak sebagai
pelindung arteri dan vena sehingga tali pusat tidak mudah tertekan atau terlipat.
Umumnya berinsersu dibagian parasentral plasenta.
Seperti yang dijelaskan pada QS. Al-Ahqaf ayat 15 yang artinya : “Dan Kami
perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada kedua ibu bapaknya,
ibunya telah mengandungnya dengan suash payah, dan melahirkannya dengan susah
payah (pula). Masa mengandung sampai menyapihnya selama tiga puluh bulan,
sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya mencapai empat puluh tahun ia
berdoa, “Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat-Mu yang telah
engkau limpahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku dan supaya aku dapat
berbuat amal yang shaleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan
(memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada
Engkau dan sesungguh, aku termasuk orang-orang yang berserah diri”.
7
C. Tanda-tanda Kehamilan
Menurut Sofian (2013), secara klinis tanda-tanda kehamilan dibagi menjadi tiga
kategori, yaitu sebagai berikut :
a. Tanda-tanda presumtif
1) Amenorea, yaitu wanita yang tidak mendapat haid karena ini merupakan
salah satu bukti dini kehamilan.
2) Mual dan muntah, dimana gejala ini sering muncul pada pagi hari sebagai
respons awal tubuh terhadap tingginya kadar progesteron.
3) Mengidam, dimana ibu hamil akan meminta makanan atau minuman tertentu
yang mereka inginkan terutama pada triwulan pertama. Mereka juga tisak
tahan terhadap bau-bauan.
4) Tidak nafsu makan, dimana nafsu makan ibu hamil menurun, kejadian ini
berlangsung pada triwulan pertama.
5) Keluhan kencing (BAK), wanita hamil akan mengalami frekuensi kencing
yang bertambah dan sering kencing malam, hal ini disebabkan karena
kandung kemih tertekan oleh rahim yang membesar.
6) Konstipasi, terjadi karena tonus otot-otot usus menurun oleh pengaruh
hormon steroid
7) Perubahan warna kulit, yaitu warna kulit kehitam-hitaman pada dahi,
punggung hidung dan kulit daerah tuang pipi
8) Perubahan payudara, akibat stimulasi prolaktin, payudara mensekresi
kolostrum bisanya setelah kehamilan enam minggu
9) Pemekaran vena-vena, biasanya terjadi pada kaki, betis, dan vulva, hal ini
dijumpai pada triwulan akhir.
b. Tanda-tanda memungkinkan hamil
1) Perut membesar
2) Uterus membesar, terjadi perubahan dalam bentuk, besar, dan konsistensi
rahim
3) Tanda hegar, ditemukannya serviks dan isthmus yang lunak pada saat
pemeriksaan di usia kehamilan 4-6 minggu.
4) Tanda chadwick, yaitu suatu perubahan awal yang dapat terlihat pada
perubahan warna mukosa bagina menjadi kebiruan. Tanda tersebut timbul
karena akibat dari pelebaran vena karena meningkatnya kadar estrogen
5) Kontraksi-kontraksi kecil uterus jika dirangsang
8
6) Reaksi kehamilan positif.
c. Tanda pasti Kehamilan
1) Gerakan janin yang dapat dilihat, dirasakan, dan diraba pada bagian-bagian
janin
2) Denyut jantung janin (DJJ), dapat didengarkan dengan dengan stetoskop
laenac atau dengan stetoskop ultrasonic (dopller)
3) Terlihat tulang-tulang janin dalam foto rontgen
4) Test laboratorium, yaitu test inhibasi koagulasi yang bertujuan untuk
mendeteksi adanya hCG dalam urin.
12
bangun tidur dapat mencegah hipoglikemi. Upaya mengurangi diet lemak, diet
tinggi lemak dapat memperparah mual muntah, hindari makanan yang digoreng,
saat bangun pagi atau sore hari secara perlahan bangun dari tempat tidur, dan
hindari gerakan mendadak.
13
tulang belakang tetap diusahakan dalam posisi tegak. Bila merasa lelah lebih
baik berbaring.
5. Ngidam
Faktor penyebab :
a. Mengidam berkaitan dengn persepsi atau anggapan individu wanita hamil
tentang sesuatu yang menurutnya bisa mengurangi rasa mual dan muntah.
Jadi keinginan ibu hamil yang satu dengan yang lain bisa berbeda-beda.
b. Pada ibu hamil indra pengecap menjadi lebih tumpul atau kurang perasa
sehingga selalu mencari-cari makanan yang merangsang.
6. Kelelahan
Kelelahan sering terjadi pada ibu hamil trimester I. penyebab yang pasti
sampai saat ini belum diketahui. Diduga hal ini berkaitan dengan faktor
metabolisme yang rata-rata menurun pada ibu yamil. Sangat dianjurkan makan
makanan yang seimbang, tidur dan istirahat yang cukup, lakukan tidur siang. Ibu
hamil harus mengatur aktifitas sehari-hari untuk mendapatkan istirahat yang
ekstra. Ibu hamil juga dianjurkan untuk melakukan olahraga atau senam secara
14
teratur. Menyediakan waktu untuk istirahat pada saat tubuh membutuhkan. Pada
saat posisi dengan kaki diangkat setiap saat ketika ada kesempatan. Hindari
istirahat yang berlebihan.
7. Keputihan
Penyebab utama keputihan adalah meningkatnya kadar hormon estrogen pada
ibu hamil trimester I dapat menimbulkan produksi lendir servix meningkat. Pada
ibu hamil terjadi hyperplasia pada mukosa vagina.
2. Etiologi
Rasa mual membuat seorang wanita hamil kebih sulit makan meskipun sudah
tersedia makanan favoritnya. Mual dan muntah disebabkan oleh adanya
perubahan hormon yang terjadi pada ibu hamil. Berikut ini adalah beberapa
penyebab umum mual muntah, yaitu (Pratami, 2016) :
a. Hormon estrogen dan progesteron
Hormon progesteron dibentuk oleh corpus luteum. Peningkatan hormon
estrogen dan progesteron dapat mengganggu sistem pencernaan ibu hamil
dan membuat kadar asam lambung meningkat hingga muncul keluhan mual
muntah bahkan tidak nafsu makan. Hormon ini dapat memperlambat fungsi
metabolisme termasuk sistem pencernaan.
b. Human chorionic gonadothropine (hCG)
Hormon hCG dalam aliran darah sangat membantu untuk menjaga
persediaan estrogen dan progesteron serta untuk mencegah masa menstruasi.
Meningkatnya hormon hCG secara tiba-tiba dapat mengakibatkan efek pedih
pada lapisan perut, dan efek ini berupa rasa mual.
c. Makanan
Makanan-makanan berminyak dapat menyebabkan mual dan muntah pada
ibu hamil. Fungsi pencernaan yang telah menurun akibat hormon akan
semakin memburuk saat mendapat asupan makanan yang pedas dan
berminyak.
3. Faktor Yang Mempengaruhi Rasa Mual Muntah dan Tidak Nafsu Makan
Faktor fisiologis yang menyebabkan mual dan muntah yaitu seperti
situasi korpus luteum sisi kanan menyebabkan tingginya kadar hormon steroid
didalam sistem porta hepatik, perubahan karbohidrat dan metabolisme lemak,
16
dampak pada kemampuan mencium dan melihat, faktor genetik, hormon hCG,
faktor imunologis, hormon estrogen dan progesteron.
Selain itu terdapat faktor predisposisi mual muntah bahkan tidak nafsu
makan pada kehamilan dapat dikaitkan dengan perilaku, dukungan, keletihan,
sosio-ekonomi dan psikis (Tiran, 2008).
5. Penatalaksanaan
a. Menyampaikan hasil pemeriksaan
b. Menjelaskan cara mengatasi mual muntah dengan cara makan dengan porsi
sedikit tetapi sering
c. Menganjurkan untuk menghindari makanan yang beraroma tajam,
mengandung lemak dan berminyak
d. Menghindari bau dan faktor-faktor penyebab terjadinya mual muntah yang
mengakibatkan tidak nafsu makan
e. Sediakan makanan kering seperti biskuit dan kerupuk sebelum bangun dari
tempat tidur dipagi hari
f. Bangun dari tempat tidur secara perlahan-lahan dan jangan langsung bergerak
g. Jangan menyikat gigi segera setelah makan untuk menghindari merangsang
refleks muntah
h. Minum-minuman berkarbonasi-terutama jahe
17
i. Banyak mengkonsumsi air, vitamin B6 untuk mengurangi mual dan muntah,
vitamin B12 untuk menambah nafsu makan dan diimbangi dengan istirahat
yang cukup
j. Komunikasi Informasi Edukasi (KIE) tentang ibu hamil muda yang selalu
dapat disertai mual muntah akan berangsur-angsur hilang sampai umur
kehamilan 4 bulan.
k. Menganjurkan untuk kunjungan ulang 1 bulan lagi atau kembali jika ada
keluhan.
18
Bagan Mual Muntah Pada Ibu Hamil
Mual Muntah
19
KASUS
ASUHAN PADA IBU HAMIL
1. DATA SUBJEKTIF
a. Identitas Ibu/ Suami
Nama : Tidak ditanyakan
Umur : Tidak ditanyakan
Suku/Bangsa : Tidak ditanyakan
Agama : Islam
Pekerjaan : Tidak ditanyakan
Pendidikan Terakhir : Tidak ditanyakan
Alamat : Tidak ditanyakan
b. Keluhan Utama
Ibu mengeluh mual dan muntah pada setiap saat setelah makan yang
mengakibatkan tidak nafsu makan
20
Belum ada
f. Riwayat Reproduksi
1) Menarche umur 16 tahun
2) Siklus haid 28-30 hari
3) Lamanya haid 7 hari
4) Nyeri pada saat saat hari pertama haid
2. DATA OBJEKTIF
a. Pemeriksaan Umum
1) Keadaan Umum : Baik
2) Kesadaran : Composmentis
3) Tanda-Tanda Vital
21
a) Tekanan darah : 90/70 mmHg
b) Suhu : 36,4°C
c) Nadi : 88 x/menit
d) Respirasi : 28 x/menit
b. Pemeriksaan Khusus
1) Kepala
Kulit dan rambut bersih, tidak rontok, tidak ada benjolan sekitar kepala,
tidak ada nyeri tekan
2) Wajah
Wajah tampak sedikit pucat, tidak ada cloasma gravidarum, tidak ada
edema, tidak ada nyeri tekan
3) Mata
Konjungtiva tampak sedikit pucat, sklera putih
4) Hidung
Simetris kiri dan kanan tidak ada pengeluaran secret
5) Mulut/gigi
Mulut tampak bersih, bibir sedikit pucat dan tidak ada karies
6) Telinga
Tidak ada pengeluaran cairan abnormal
7) Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, limfe dan vena jugularis
8) Payudara
Puting susu tampak menonjol, hiperpigmentasi areola mammae, tidak ada
benjolan sekitar payudara, tidak ada nyeri tekan pada payudara
9) Abdomen
Tidak ada bekas operasi
a) Leopold I : 3 jari diatas simpisis, ballotement (+)
b) Leopold II : belum teraba
c) Leopold III : belum teraba
d) Leopold IV : belum teraba
e) Detak jantung janin : belum terdengar
10) Ekstremitas
22
Tidak ada edema, nyeri tekan, dan varises pada tangan dan kaki, reflex
patella kiri dan kanan positif.
11) Cek ginjal
Negatif kiri/ kanan
c. Pemeriksaan Penunjang
1) Pemeriksaan laboratorium
a) Hemoglobin (Hb) : Tidak dilakukan
b) Albumin : Tidak dilakukan
c) Reduksi : Tidak dilakukan
2) Ergometri/ ukuran panggul luar (menyesuaikan dengan poster tubuh)/
riwayat kehamilan sebelumnya
a) Distansia spinarum : Tidak dilakukan
b) Distansia kristarum : Tidak dilakukan
c) Conjungata Eksterna : Tidak dilakukan
3) Pemeriksaan USG
a) FHR (Fetal Heart rate) : Tidak dilakukan
b) FW (Fetal Weight) : Tidak dilakukan
c) LPM (Last Menstrual Period : Tidak dilakukan
d) EDD (Estimased Delivery Date) : Tidak dilakukan
e) GS (Gestasional Age) : Tidak dilakukan
3. ANALISA (Asesment)
Diagnosa kebidanan fisiologis : G1P0A0 hamil 12 minggu 1 hari, fisiologis.
4. PENATALAKSANAAN
a. Menyampaikan hasil pemeriksaan
b. Menjelaskan cara mengatasi mual muntah dengan cara makan dengan porsi
sedikit tetapi sering
c. Menganjurkan untuk menghindari makanan yang beraroma tajam,
mengandung lemak dan berminyak
d. Menghindari bau dan faktor-faktor penyebab terjadinya mual muntah yang
mengakibatkan tidak nafsu makan
23
e. Sediakan makanan kering seperti biskuit dan kerupuk sebelum bangun dari
tempat tidur dipagi hari
f. Bangun dari tempat tidur secara perlahan-lahan dan jangan langsung
bergerak
g. Minum-minuman berkarbonasi-terutama jahe
h. Banyak mengkonsumsi air, vitamin B6 untuk mengurangi mual dan
muntah, vitamin B12 untuk menambah nafsu makan dan diimbangi dengan
istirahat yang cukup
i. Komunikasi Informasi Edukasi (KIE) tentang ibu hamil muda yang selalu
dapat disertai mual muntah akan berangsur-angsur hilang sampai umur
kehamilan 4 bulan.
j. Memberikan konseling tentang tanda bahaya kehamilan muda
k. Menganjurkan untuk kunjungan ulang 1 bulan lagi atau kembali jika ada
keluhan.
24
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kehamian adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intrauterin mulai
sejak konsepsi dan berakhir pada saat awal permulaan persalinan. Kehamilan adalah
suatu keadaan oerubahan ovum oleh spermatozoa kemudian akan mengalami nidasi
pada uterus dan berkembang sampai jalan lahir, dimana hamil normal berlangsung
antara 37-40 minggu dihitung dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan
Merupakan suatu proses alamiah dan fisiologis. Setiap wanita yang memiliki organ
reproduksi yang sehat, jika telah mengalami menstruasi dan melakukan hubungan
seksual dengan seorang pria yang organ reproduksinya juga sehat, sangat besar
kemungkinannya terjadi kehamilan. Apabila kehamilan direncanakan, akan
memberi rasa bahagia dan penuh harapan, tetapi di sisi lain diperlukan kemampuan
bagi wanita untuk beradaptasi dengan peribahan yang terjadi selama kehamilan,
baik perubahan yang bersifat fisiologis maupun psikologis.
B. Saran
Setelah menjalani Praktik Klinik Kebidanan II A saya memberikan saran agar pada
PKK selanjutnya dapat lebih dari saat ini.
1. Dosen DIII Kebidanan
a. Agar lebih banyak memberikan pendidikan dan keterampilan pada
mahasiswa yang akan melaksanakan praktik.
b. Di sarankan agar lebih memberikan bimbingan dan arahan kepada mahasiswa
agar praktik Klinik Kebidanan IIA dapat berjalan dengan baik dan lancar
sesuai dengan yang di inginkan.
25
DAFTAR PUSTAKA
Ekasari Tutik dan Natalia Silvian M. 2019. Deteksi Dini Preeklamsi dengan Antenatal
Care. Email: penerbit@ahmarcendikia.or.id Yayasan Ahmar Cendikia
Indonesia.
Hayati Nur. 2013. Asuhan Kebidanan Ibu Hamil Dengan Hyperemesis Gravidarum
Tingkat I dan Dehidrasi Sedang. DIII Kebidanan UMP.
Varney Helen, Kriebs M. Jan dan Gegor L. Carolyn. 2004. Varney Midwifery. Jones
and Bartlett Publisher. Inc