Pada dasarnya lingkungan merupakan aspek utama terhadap kelangsungan kehidupan manusia. Setiap individu melangsungkan hidup di tempat dan keadaan lingkungan yang berbeda, oleh karena itu lingkungan memiliki pengaruh bagi kesehatan, terutama pada masalah gizi. Sehingga lingkungan yang baik dapat mengindikasikan kesehatan dan gizi yang baik. Masalah gizi dapat disebabkan karena adanya ketidaksejahteraan perorangan atau masyarakat yang dipengaruhi oleh ketidakterpenuhinya zat gizi yang diperoleh dari makanan. Padahal apabila kualitas dan kuantitas bahan pangan dapat terpenuhi, diharapkan setiap orang mendapat energi agar tetap bertahan hidup dan tidak menjadi sakit. Menurut hasil diskusi kelompok kami, gizi buruk dapat dipengaruhi oleh lingkungan. Yang mana lingkungan berperan sebagai faktor yang mempengaruhi perjalanan suatu penyakit (faktor penunjang). Beberapa Faktor Penyebab Gizi Buruk, diantaranya: A. Faktor Fisik 1. Sanitasi lingkungan yang buruk. Hasil studi menunjukkan Indonesia saat ini beberapa masih memelihara kebiasaan Buang Air Besar Sembarangan (BABS) serta masih minimnya penggunaan jamban sehat. Utamanya di kalangan masyarakat yang tinggal di tepian sungai. Kebiasaan mencuci tangan dengan sabun dan air mengalirpun masih belum diterapkan dengan baik, sehingga ini memungkinkan terjadinya penyakit diare dan dapat menyebabkan terganggunya keseimbangan gizi, sehingga gizi buruk akan lebih mudah terjadi. 2. Ketersediaan Air Bersih Yang Kurang Ketersediaan air bersih yang kurang akan menyebabkan penggunanya mengalami masalah status gizi karena air yang digunakan mungkin sudah tak layak pakai. 3. Wilayah Geografis Adanya perbedaan kemudahan distribusi makanan, di daerah Barat lebih mudah dijangkau sehingga ketersediaan pangan lebih mencukupi daripada di daerah Timur. B. Faktor Sosial Ekonomi 1. Kurangnya Ketersediaan Pangan dan Rendahnya Ekonomi Rendahnya ketersediaan pangan menyebabkan langkanya bahan pangan dengan kualitas yang baik, sehingga nilai gizi yang diperoleh kurang dapat memenuhi kebutuhan gizi seimbang. Selain itu ketersediaan pangan yang rendah dapat meningkatkan nilai jual bahan pangan bergizi, sehingga masyarakat dengan ekonomi yang rendah kurang dapat memenuhi kebutuhan pangan bergizinya sehingga zat gizi yang didapatkan juga sedikit dan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi yang dibutuhkan oleh tubuh. 2. Pola Asuh Anak yang Kurang Tepat Masih banyak kebiasaan dari masyarakat yang mengabaikan pemberian ASI ekslusif sampai 6 hulan dan memberikan makanan pendamping diusia bawah 6 bulan. Sehingga porsi untuk pemberian ASI kurang mencukupi yang dapat berdampak pada ketahanan tubuh bayi saat masa tumbuh dan mudah terserang penyakit. 3. Perilaku orangtua Perilaku orangtua yang terkadang memberi tekanan pada anak dapat mempengaruhi status gizi anak. Selain itu, perilaku orang tua yang tidak sehat juga dapat mempengaruhi gizi anak. C. Faktor Biologis 1. Kepadatan Penduduk Kepadatan penduduk sering terjadi di kota-kota besar dan tidak jarang terdapat daerah perumahan kumuh dengan kondisi sanitasi lingkungan yang buruk. Dengan lingkungan yang kumuh, bakteri akan lebih mudah tumbuh dan berkembang yang dapat menyebabkan infeksi dan selanjutnya dapat kurang gizi