Anda di halaman 1dari 3

`NAMA KELOMPOK:

1. ANNISA YULIA N. (P17110191006)


2. SYAUQI FERDIANA ELLYA (P17110191021)
3. ARDINI DWI HERTANTI (P17110193045)
4. BERYLIA SENDYA DWI P. (P17110193027)
5. ANNISA’ DWI KHUMAIROH (P17110193039)
6. MEILISA SURYANING TYAS (P17110193055)

PENGARUH ASPEK LINGKUNGAN TERHADAP GIZI BURUK


Pada dasarnya lingkungan merupakan aspek utama terhadap kelangsungan
kehidupan manusia. Setiap individu melangsungkan hidup di tempat dan keadaan
lingkungan yang berbeda, oleh karena itu lingkungan memiliki pengaruh bagi
kesehatan, terutama pada masalah gizi. Sehingga lingkungan yang baik dapat
mengindikasikan kesehatan dan gizi yang baik.
Masalah gizi dapat disebabkan karena adanya ketidaksejahteraan
perorangan atau masyarakat yang dipengaruhi oleh ketidakterpenuhinya zat gizi
yang diperoleh dari makanan. Padahal apabila kualitas dan kuantitas bahan
pangan dapat terpenuhi, diharapkan setiap orang mendapat energi agar tetap
bertahan hidup dan tidak menjadi sakit.
Menurut hasil diskusi kelompok kami, gizi buruk dapat dipengaruhi oleh
lingkungan. Yang mana lingkungan berperan sebagai faktor yang mempengaruhi
perjalanan suatu penyakit (faktor penunjang).
Beberapa Faktor Penyebab Gizi Buruk, diantaranya:
A. Faktor Fisik
1. Sanitasi lingkungan yang buruk.
Hasil studi menunjukkan Indonesia saat ini beberapa masih memelihara
kebiasaan Buang Air Besar Sembarangan (BABS) serta masih minimnya
penggunaan jamban sehat. Utamanya di kalangan masyarakat yang tinggal di
tepian sungai. Kebiasaan mencuci tangan dengan sabun dan air mengalirpun
masih belum diterapkan dengan baik, sehingga ini memungkinkan terjadinya
penyakit diare dan dapat menyebabkan terganggunya keseimbangan gizi,
sehingga gizi buruk akan lebih mudah terjadi.
2. Ketersediaan Air Bersih Yang Kurang
Ketersediaan air bersih yang kurang akan menyebabkan penggunanya
mengalami masalah status gizi karena air yang digunakan mungkin sudah tak
layak pakai.
3. Wilayah Geografis
Adanya perbedaan kemudahan distribusi makanan, di daerah Barat lebih
mudah dijangkau sehingga ketersediaan pangan lebih mencukupi daripada di
daerah Timur.
B. Faktor Sosial Ekonomi
1. Kurangnya Ketersediaan Pangan dan Rendahnya Ekonomi
Rendahnya ketersediaan pangan menyebabkan langkanya bahan pangan
dengan kualitas yang baik, sehingga nilai gizi yang diperoleh kurang dapat
memenuhi kebutuhan gizi seimbang. Selain itu ketersediaan pangan yang
rendah dapat meningkatkan nilai jual bahan pangan bergizi, sehingga
masyarakat dengan ekonomi yang rendah kurang dapat memenuhi
kebutuhan pangan bergizinya sehingga zat gizi yang didapatkan juga sedikit
dan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi yang dibutuhkan oleh tubuh.
2. Pola Asuh Anak yang Kurang Tepat
Masih banyak kebiasaan dari masyarakat yang mengabaikan pemberian
ASI ekslusif sampai 6 hulan dan memberikan makanan pendamping diusia
bawah 6 bulan. Sehingga porsi untuk pemberian ASI kurang mencukupi yang
dapat berdampak pada ketahanan tubuh bayi saat masa tumbuh dan mudah
terserang penyakit.
3. Perilaku orangtua
Perilaku orangtua yang terkadang memberi tekanan pada anak dapat
mempengaruhi status gizi anak. Selain itu, perilaku orang tua yang tidak sehat
juga dapat mempengaruhi gizi anak.
C. Faktor Biologis
1. Kepadatan Penduduk
Kepadatan penduduk sering terjadi di kota-kota besar dan tidak jarang
terdapat daerah perumahan kumuh dengan kondisi sanitasi lingkungan yang
buruk. Dengan lingkungan yang kumuh, bakteri akan lebih mudah tumbuh
dan berkembang yang dapat menyebabkan infeksi dan selanjutnya dapat
kurang gizi

Anda mungkin juga menyukai