Anda di halaman 1dari 6

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

KDP
“HECTING DAN AFF HECTING”

Disusun Oleh:
REZTIKA CAHYANI
1711113681
GRUP 1
KELOMPOK 5

PRAKTIK PROFESI KEPERAWATAN


PROGRAM STUDI NERS
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2021
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
“HECTING”

1. Definisi tindakan
Menjahit luka/hecting adalah tindakan mendekatkan tepi-tepi luka dan mempertahankan
dengan benang atau jahitan sampai tensile strength luka tersebut dapat tersambung

2. Tujuan tindakan
a. Meningkatkan perawatan luka agar tidak terjadi infeksi lanjut
b. Mempercepat proses penyembuhan

3. Alat dan bahan yang dibutuhkan


a. Set hecting, bak instrument berisi :
 Needle holder
 Pinset anatomis dan chirugis
 Kom kecil
 Gunting benang
 Gunting jaringan
 Arteri klem
b. Jarum hecting
c. Benang hecting
d. Handscoon steril
e. Kassa steril
f. Korentang
g. Bengkok/nierbekken
h. Perlak dan pengalas
i. Gunting verban
j. Plester
k. Spuit 3cc atau 5cc
l. Obat anastesi (lidocain)
m. Nacl 0,9%
n. Bethadine
o. Lampu sorot bila perlu

4. Prosedur yang digunakan


No. Kegiatan
1. Pra Interaksi
1) Mencuci tangan
2) Menyiapkan alat
2. Orientasi
1) Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik
2) Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada klien/keluarga
3) Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan di lakukan
3. Kerja
1) Menjaga privacy klien
2) Mengatur posisi klien dengan menyamankan lokasi luka
3) Pasang perlak dan pengalas
4) Letakkan bengkok/nierbekken dekat pasien
5) Buka bak instrument yang berisi set hecting steril
6) Siapkan Nacl dan bethadine pada kom kecil
7) Siapkan lidocain pada spuit 3cc untuk anastesi
8) Gunakan handscoon steril
9) Bersihkan luka dengan Nacl 0,9%
10) Pegang kassa yang di basahi Nacl dengan pinset anatomis
danchirugis
11) Gunakan satu kassa untuk satu kali usapan
12) Bersihkan dari area kurang terkontaminasi ke area
terkontaminasi
13) Gerakkan dengan tekanan progresif menjauh dari insisi atau tepiluka
14) Gunakan kassa baru untuk mengeringkan luka. Usap dengan cara
seperti di atas
15) Oleskan betadhine pada luka dengan menggunakan kassa,
gunakan tehnik seperti langkah pembersihan
16) Melakukan anastesi dengan lidocain pada jaringan yang luka sampai
luka tidak sakit saat di tes
17) Gunakan jarum untuk menjahit kulit, masukkan benang
kelubang jarum, pada penggunaan jarum melengkung
(curveneedle) dari arah dalam keluar
18) Pasang jarum dengan menggunakan nedlle holder kemudian
mulai menjahit luka
19) Jika luka dalam sampai jaringan otot, maka jahit lapis demi
lapis(jenis benang disesuai dengan jaringan yang robek, contoh :
catgut,chromic, side, dll).
20) Ikat benang dengan membentuk simpul
21) Potong benang, sisakan sepanjang 1 mm (untuk jahitan
dalam),0,65cm (jahitan luar)
22) Lanjutkan jahitan luka sampai luka tertutup
23) Oleskan Nacl 0,9% untuk membersihkan kembali luka yang telahdi
jahit
24) Berikan betadhine pada luka yang telah di jahit
25) Berikan sufratule bila di perlukan
26) Tutup luka dengan kassa steril
27) Gunakan plester pada balutan luka
28) Lepaskan perlak pengalas dan rapihkan alat
29) Lepaskan sarung tangan lalu buang pada bengkok
30) Rapihkan kembali pasien
4. Terminasi
1) Mengevaluasi hasil tindakan
2) Berpamitan dengan pasien
3) Membereskan dan kembalikan alat ke tempat semula
4) Mencuci tangan
5) Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan
5. Dokumentasi
1) Respon klien selama dan setelah tindakan dicatat dengan jelas
2) Hari dan waktu melakukan tindakan harus jelas tertulis serta nama
perawat yang melakukan tindakan serta paraf juga harus jelas.

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)


“AFF HECTING”

1. Pengertian

Mengangkat jahitan (Aff hecting/hecting up) adalah satu tindakan melepaskan jahitan yang
biasanya dilakukan hari ke 5-7 atau sesuai dengan penyembuhan luka yang terjadi.

2. Tujuan
a. Mempercepat proses penyembuhan luka
b. Mencegah terjadinya infeksi akibat adanya corpus alinineum

3. Persiapan Alat dan Bahan


a. 1 set aff hecting steril yang berisi pinset cirugis
b. Pinset anatomi 2, gunting aff hecting, kassa steril dalam bak instrument
c. Bengkok
d. Korentang
e. Gunting plester
f. Kassa dalam bak instrumen
g. Plester
h. Betadin
i. Alkohol
j. Ember

4. Prosedur yang digunakan


No. Kegiatan
1. Pra Interaksi
1) Mencuci tangan
2) Menyiapkan alat
2. Orientasi
1) Mengecek instruksi dari dokter
2) Memastikan identitas klien
3) Memberi salam
4) Menjelaskan pada klien terkait tindakan yang akan dilakukan beserta
tujuan tindakan
5) Melakukan kontrak waktu tindakan pada pasien
3. Kerja
1) Memberitahu dan menjelaskan pada pasien prosedur yang akan
dilakukan
2) Mendekatkan semua alat didekat klien
3) Membantu klien mengatur posisi sesuai kebutuhan, sehingga luka
lebih mudah dirawat
4) Mencuci tangan
5) Mendekatkan bak instrumen pada tempat yang mudah dijangkau
perawat
6) Membuka bak instrumen
7) Membuka balutan dengan hati-hati dan balutan bekas tersebut
diletakkan dibengkok
8) Membersihkan bekas-bekas plester dengan menggunakan alkohol
9) Mengolesi luka dan sekitarnya dengan betadin
10) Melepaskan jahitan satu persatu selang seling dengan cara menjepit
simpul jahitan dengan pinset cirugis dan ditarik sedikit keatas
kemudian menggunting benang tepat dibawah simpul yang
berdekatan dengan kulit atau disisi lain yang tidak ada simpul
11) Mengolesi luka dengan kasa steril kering
12) Menutup luka dengan kasa steril lalu diplester
13) Merapikan klien
14) Membersihkan alat-alat dan mengembalikannya pada tempat semula
15) Mencuci tangan
16) Mencatat pada catatan perawatan
6. Terminasi
1) Evaluasi respon klien
2) Upaya tindak lanjut dirumuskan
3) Salam terapeutik diucapkan dalam mengakhiri tindakan
7. Dokumentasi
1) Respon klien selama dan setelah tindakan dicatat dengan jelas
2) Hari dan waktu melakukan tindakan harus jelas tertulis serta nama
perawat yang melakukan tindakan serta paraf juga harus jelas.

Anda mungkin juga menyukai