Terpujilah wahai engkau ibu bapak guru Terpujilah wahai engkau ibu bapak guru
Namamu akan selalu hidup dalam sanubariku Namamu akan selalu hidup dalam sanubariku
Semua baktimu akan kuukir di dalam hatiku Semua baktimu akan kuukir di dalam hatiku
S'bagai prasasti t'rima kasihku 'tuk S'bagai prasasti t'rima kasihku 'tuk
pengabdianmu pengabdianmu
Engkau sebagai pelita dalam kegelapan Engkau sebagai pelita dalam kegelapan
Engkau laksana embun penyejuk dalam Engkau laksana embun penyejuk dalam
kehausan kehausan
Engkau patriot pahlawan bangsa Engkau patriot pahlawan bangsa
Pembangun insan cendekia Pembangun insan cendekia
Terpujilah wahai engkau ibu bapak guru Terpujilah wahai engkau ibu bapak guru
Namamu akan selalu hidup dalam sanubariku Namamu akan selalu hidup dalam sanubariku
Semua baktimu akan kuukir di dalam hatiku Semua baktimu akan kuukir di dalam hatiku
S'bagai prasasti t'rima kasihku 'tuk S'bagai prasasti t'rima kasihku 'tuk
pengabdianmu pengabdianmu
Engkau sebagai pelita dalam kegelapan Engkau sebagai pelita dalam kegelapan
Engkau laksana embun penyejuk dalam Engkau laksana embun penyejuk dalam
kehausan kehausan
Engkau patriot pahlawan bangsa Engkau patriot pahlawan bangsa
Pembangun insan cendekia Pembangun insan cendekia
Terpujilah wahai engkau ibu bapak guru Terpujilah wahai engkau ibu bapak guru
Namamu akan selalu hidup dalam sanubariku Namamu akan selalu hidup dalam sanubariku
Semua baktimu akan kuukir di dalam hatiku Semua baktimu akan kuukir di dalam hatiku
S'bagai prasasti t'rima kasihku 'tuk S'bagai prasasti t'rima kasihku 'tuk
pengabdianmu pengabdianmu
Engkau sebagai pelita dalam kegelapan Engkau sebagai pelita dalam kegelapan
Engkau laksana embun penyejuk dalam Engkau laksana embun penyejuk dalam
kehausan kehausan
Engkau patriot pahlawan bangsa Engkau patriot pahlawan bangsa
Pembangun insan cendekia Pembangun insan cendekia
Terpujilah wahai engkau ibu bapak guru Terpujilah wahai engkau ibu bapak guru
Namamu akan selalu hidup dalam sanubariku Namamu akan selalu hidup dalam sanubariku
Semua baktimu akan kuukir di dalam hatiku Semua baktimu akan kuukir di dalam hatiku
S'bagai prasasti t'rima kasihku 'tuk S'bagai prasasti t'rima kasihku 'tuk
pengabdianmu pengabdianmu
Engkau sebagai pelita dalam kegelapan Engkau sebagai pelita dalam kegelapan
Engkau laksana embun penyejuk dalam Engkau laksana embun penyejuk dalam
kehausan kehausan
Engkau patriot pahlawan bangsa Engkau patriot pahlawan bangsa
Pembangun insan cendekia Pembangun insan cendekia
Pecinta, Pejuang Dan Penjual Telur
Pecinta :
Kasih kuberjanji
Selalu menemani
Pejuang :
Merdeka…Merdeka….Merdeka
Wo o ya o ya o ya bongkar
Wo o ya o ya o ya bongkar
Wo o ya o ya o ya bongkar
Wo o ya o ya o ya bongkar
Wo o ya o ya o ya bongkar
Wo o ya o ya o ya bongkar
Pecinta :
Saya akan membacakan puisi berjudul “BUNGA HATIKU BUNGA HATIMU” untuk gadisku yang
manis.
Pejuang :
Aku akan membacakan puisi perjuangan berjudul “LEBIH BAIK MERDEKA DARI PADA TIDAK
MERDEKA”.
Penjual Telur :
Dan saya akan membacakan puisi nasib penjual telur berjudul “AKU PENJUAL TELUR” buat adikku
yang suka makan telur.
Pecinta :
Pejuang :
Penjual Telur :
Pecinta :
Ohh harun
Pejuang :
Merdeka…!
MERDEKA….!
Penjual Telur :
Teluuuuuur…..teluuuuuur…..!
Pecinta :
Pejuang :
Penjual Telur :
Bertelur sebanyak-banyaknya
Pecinta :
Penjual :
Plung…… plung……
Keluar telurnya
Pecinta :
Matamu…
Pejuang :
Membunuh…
Majuuuuuu…! Seraaaaaang…!
Penjual Telur :
Telurku…
Pecinta :
Dimabuk cinta…
Pejuang :
Sepanas darahku
Penjual :
Membusuk…
Oh telurku……. Oh ayamku…………..
Pecinta :
Sayang…
Pejuang :
Penjual Telur :
Telurku……… telurku……………….
Pecinta :
Tenanglah… diamlah…
Aku akan…………………….
Pejuang :
Merobek-robek terus
Sambil mengucapkan………………
Penjual Telur :
Teluuuuuuuur……… teluuuuuuuur……………
Pecinta :
Sayangku…………………
Pejuang :
Penjual Telur :
Pecinta :
Pejuang :
Penjual Telur :
Bertelur lagi
Pecinta :
Pejuang :
Penjual Telur :
Teluuuuur…… teluuuuur………
Pecinta :
Pejuang :
Penjual telur :
Pecinta :
Penjual telur :
telur ku
Pejuang :
Pecinta :
kala kita
Penjual telur :
Pejuang :
ku tantang 1000 penjajah dengan sebilah pedang di kanan dan seujung kris di kiri ku, sambil berteriak
Semua : merdeka……….merdeka…….merdeka.