Anda di halaman 1dari 12

Tugas Terstruktur Dosen pengampu:

Dietetika Penyakit Yanti Ernalia,M.P.H.

Disusun Oleh :

Nada Nabilla Hadi (11980324474)

Gizi C

PROGRAM STUDI GIZI


FAKULTAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN
UIN SULTAN SYARIF KASIM RIAU
2021
A. Gizi Buruk Tipe Marasmus Fase Stabilisasi dengan Inf Sal Cerna

Anak S berusia 20 bulan dengan jenis kelamin perempuan dirawat karena keluhan
utama batuk, pilek, pusing, BB tidak naik selama 6 bulan terakhir serta mengalami dehidrasi. An
S mengalami diare dengan feses encer sejak 3 HSMRS. Sebelumnya An. S pernah diare dan
dirawat inap selama satu minggu. Orang tua memiliki penghasilan rendah dengan jumlah
anggota keluarga 5 orang. An. S beraktivitas pukul 08.00-18.30 dan tidur selama 10 jam.
Riwayat pemberian ASI saja (0-2 bulan), ASI + susu formula + air tajin (2-5 bulan), kemudian
nasi + ASI (5 bulan-sekarang). Makanan biasa disiapkan oleh Ibu, apabila tersisa disimpan
dalam almari. Riwayat makan utama 2-3x/hr (lebih sering 3x/hr) dengan selingan 1x/hari. Makan
pokok berupa nasi 3x/hr (50 gram), mie instan 2-3x/bulan (½ bks). Lauk seperti telur 1x/mgg,
ayam 2-3x/bln, tahu/tempe 2x/hr (1 ptg secara bergantian). An. S mengkonsumsi bayam 2x/mgg
(1 sdk sayur), gambas 2x/mgg (1 sdk sayur). Menyukai buah pisang dan pepaya (1 ptg) dengan
frekuensi tidak menentu setiap minggu. Minum air putih 3 gelas/hr. Berdasarkan hasil recall 24
jam dengan makanan biasa di rumah, asupan energi 633,2 kkal, protein 21,3 g, lemak 12,9 g dan
KH 105,5 g. Farmakoterapi yang diberikan adalah Aktavol multivitamin (vitamin A, B1, B2, B6,
Panthenol, Nikotinamida, Vitamin C, D) Fosfat dan Fe. Berdasarkan antropometri didapatkan PB
= 84 cm, BB = 6 kg. Hasil pemeriksaan biokimia WBC 11,6x103 /mm3 , RBC 0,00509x106
/mm3 , Hb 3,2 g/dL, HCT 40,8%, PLT 252x103 /mm3 , limfosit 26,5%, monosit 4,4%, neutrofil
69%, GDS 64 mg/dL, Na 142 mg/dL, K 3,5 mg/dL, Cl 114 mg/dL. Pada saat pemeriksaan fisik
An. S aktif, sedikit rewel, compos mentis, tampak kurus, konjungtiva (anemia), mata cekung,
gigi lengkap, rambut baik, kulit kering, nadi 96x/menit, respirasi 26x/menit, suhu 35°C.2

Jawabannya:

A.Asessment

Kategori Data Data Standar Pembanding


a. Riwayat asupan Haslil Recall 24 jam, terhadap Perhitungan Kebutuhan
makanan dan zat asupan makanan sebelum masuk RS. Cairan :
gizi FH-1.1.1. Total Asupan Energi BB 0-10 kg
Energi = 633,2 kall = 100 ml × BB aktual
FH-1.2.1. Asupan Cairan = 100 ml × 6 kg
Cairan = 600 ml = 600 ml (1.200 ml,
FH-1.5.1. Total Asupan Lemak Normal).
Lemak = 12,9 g
FH-1.5.2. Total Asupan Protein
Protein = 21,3 g
FH-1.5.3. Total Asupan Karbohidrat
Karbohidrat = 105,5 g FH 1.2.3
Riwayat
Pemberian ASI
Pemberian ASI saja (0-2 bulan), ASI
+ susu formula + air tajin (2-5
bulan) Nasi + ASI (5 bulan-
sekarang).
FH 2.1 Riwayat makan
utama 2-3x/hr (lebih sering 3x/hr)
dengan selingan 1x/hari.
Makan pokok berupa :
nasi 3x/hr (50 gram), mie instan 2-
3x/bulan (½ bks). Lauk seperti
telur 1x/mgg, ayam 2-3x/bln,
tahu/tempe 2x/hr (1 ptg secara
bergantian).
An. S mengkonsumsi bayam 2x/mgg (1
sdk sayur), gambas 2x/mg (1 sdk
sayur).
Menyukai buah pisang dan pepaya (1
ptg) dengan frekuensi tidak menentu
setiap minggu.
Minum air putih 3 gelas/hr.
c. Data AD-1.1.1 Panjang Badan : 84 cm < - 3SD (Status, Gizi
Antropometri AD-1.1.2 Berat Badan : 6 kg Buruk)
(AD 1.1)
d. Data Biokimia WBC : 11,6x103 /mm3
(BD) RBC : 0,00509x106 /mm3
Hb : 3,2 g/dL Hb, 13,5 - 10 mg/dl
HCT : 40,8% (rendah)
PLT : 252x103 /mm3
limfosit : 26,5%
monosit : 4,4%
neutrofil : 69%
GDS : 64 mg/dL
Na : 142 mg/dL
K : 3,5 mg/dL
Cl : 114 mg/dL.
e. Riwayat Fisik Aktif, sedikit rewel, compos
Klinis(PD) mentis, tampak kurus, konjungtiva
(anemia), mata cekung, gigi
lengkap, rambut baik, kulit kering.
Nilai Normal Pemeriksaan Fisik :
Tekanan Darah (-) Tekanan Darah, 120/80
Tekanan nadi : 96x/menit mmHg (Normal)
Pernapasan (Respiratory Rate) : Nadi, 90-140 x/mnt
26x/menit (Normal)
Suhu : 350C Respiratory Rate, 23-35
x/mnt (Normal)
Suhu, 37,60C (Hypotermia)

g. Riwayat Riwayat Personal


Personal CH-1.1 Data Personal
(CH 1.1) CH-1.1.3 Jenis Kelamin Perempuan
CH.1.2. Usia : 20 bulan
CH.2.1. Riwayat Medis
CH-3 Riwayat Sosial
CH-3.1.1 Faktor sosial ekonomi
orang tua tergolong rendah
Dirawat karena keluhan utama batuk,
pilek, pusing, BB tidak naik selama
6 bulan terakhir serta mengalami
dehidrasi. An S mengalami diare
dengan feses encer sejak 3 HSMRS.
Sebelumnya An. S pernah diare dan
dirawat inap selama satu minggu.
B.Diagnosis Gizi

1.Domain Intake

 N.I.3.1 : Kekurangan cairan(P)makan dan minum yang kurang(E)pasien minum


air putih 3 gelas/hari(S).
 NI 5.2 : Kekurangan zat besi(P)kurangnya mengkonsumsi Lauk Seperti
daging,ikan,telur(E)1x/Mgg,Ayam 2-3x/Bln,(S)

2.Domain Klinis

 NC 3.1 : Domain clinis Berat badan dibawah normal(P) Perubahan nilai lab berkaitan gizi
Asupan makanan yang tidak tercukupi(E)Berkaitan dengan fisiologi penyakit Z-score
BB/U < 3 SD (Gizi buruk)(S).
 N.C 3.1. : Status Gizi Buruk (tanpa edema) (P)terlihat dari tanda pemeriksaan klinis
nya(E)aktif, sedikit rewel, compos mentis, tampak kurus, konjungtiva (anemia), mata
cekung, gigi lengkap, rambut baik, kulit kering(S)

C. INTERVENSI Gizi
1. Perencanaan Intervensi Gizi
A. Tujuan Intervensi Gizi

- Meningkatkan asupan makan dan cairan


- Memberikan makan sesuai daya terima pasien
- Memperbaiki pemilihan makanan yang salah

B. Target intervensi gizi


- Asupan makan pasien sesuai kebutuhan (80-100%).
- Pengetahuan terkait makanan dan zat gizi meningkat sehingga pasien
dapatmengaplikasikan edukasi gizi yang diberikan dalam kehidupan sehari-hari.

C.  Rekomendasi Diet
-        Prinsip diet : Gizi seimbang
-        Jenis diet : Cukup energi dan zat gizi
-        Bentuk makanan : makanan lunak
-        Frekuensi makan : 3 kali makanan utama, 2-3 kali makanan selingan
-        Rute diet : oral
  
Syarat diet :
- Mengusahakan asupan energi dan zat-zat gizi cukup sesuai dengan kebutuhan gizinya
- Protein cukup yaitu 10-15% dari kebutuhan energi total
- Lemak sedang yaitu 20-25% dari kebutuhan energi total
- Menghindari makanan berserat tinggi
- Hindari susu dan produk olahannya, atau susu yg digunakan rendah/bebas laktosa
- Hindari makanan berlemak tinggi, tinggi gula, asam dan berbumbu tajam
- Suhu makanan tidak terlalu panas atau dingin
- Makanan diberikan sering dalam porsi kecil
- Pemberian oralit setiap kali BAB

Intervensi Gizi pada pasien anak dengan penyakit Kurang Energi dan
Protein diberikan berdasarkan diagnosis yang ditegakkan dan diberikan
dalam 3 (tiga) tahapan yaitu :

a) Fase Stabilisasi (hari ke 1-2 pasca ditemukan malnutrisi)


Pada fase ini kondisi pasien dengan kondisi penyakit kekurangan energi
dan protein menunjukkan kondisi klinis dan metaolisme belum
stabil.Untuk menstabilkan diperlukan 1-2 hari mungkin lebih bila
keadaan anak terlalu buruk atau ada komplikasi berat. Pada fase
iniperlu dimonitor kemungkinan terjadi reffeeding syndrome karena
intervensi gizi dalambentuk cairan yang agresif dan akan berediko
menyebabkan gagal jantung.

Tujuan pada fase ini diet yang diberikan ditujukan untuk menstabilkan
status metabolik tubuh dan kondisi klinis anak.

Energi = 80 -100 kkal × BB


80 kkal × 6kg = 480 kkal
100 kkal × 6kg = 600 kkal

Protein = 1- 1,5 gr × BB
1 gr × 6kg = 6 gr
1,5 gr × 6kg = 9 gr

Cairan = 130 ml × BB
= 130 ml × 6kg
= 130 ml × 6 kg
= 780 ml

b) Fase Transisi (hri ke 3-7).


Pada fase ini merupakan fase perpindahan pemberian makan bila
pemberian makan pada fase stabilisasi tidak membuat kondisi anak
bermasalah. Biasanya pada fase ini memerlukan waktu antara 3-7 hari.

Tujuan Pada fase ini intervensi gizi diberikan untuk memberikan


kesempatan tubuh untuk beradaptasi terhadap pemberian energi dan
protein yang semakin meningkat guna mempersiapkan anak ke fase
stabilisasi.

Energi = 100-150 kkal × BB


100 kkal× 6kg = 600 kkal
150 kkal × 6kg = 900 kkal

Protein = 2-3 gr × BB
2 gr × 6 kg = 12 gr
3 gr × 6 kg = 18 gr

Cairan = 150 ml × BB
= 150 ml ×6 kg
= 900 ml
c) Fase Rehabilitasi(2-6 minggu).
Umumnya pada fase ini nafsu anak sudah kembali dan asupan makanan
sepenuhnya secara oral. Bila anak belum dapat mengonsumsi makanan
sepenuhnya secara oral, maka dapat digunakan NGT. Pada fase ini
biasanya berlangsung selama 2-4 minggu samapai BB/TB mencapai z score
– 2 SD

Tujuan intervensi gizi yang diberikan pada fase ini adalah :


1) Memberikan makanan yang adekuat untuk tumbuh kejar
2) Memotivasi anak agar dapat menghabiskan porsinya
3) Memotivasi ibu agar tetap memberikan ASI
4) Mempersiapkan ibu atau pengasuh untuk melakukan perawatan di rumah.

Energi = 150 -220 kkal × BB


150 kkal × 6 kg = 900 kkal
220 kkal × 6 kg = 1.320 kkal

Protein = 3-4 gr × BB
3 gr × 6 kg = 18 gr
4 gr × 6 kg = 24 gr

Cairan = 150-200 ml × BB
150 ml × 6 kg = 900 ml
200 ml × 6 kg = 1.200 ml

Perhitungan Kebutuhan Energi:


BBI = U × 2 + 8
= 20bln × 2 + 8
= 40 + 8
= 48
Perhitungan Keb.Cairan = 100 ml × 6 kg
= 600 ml (rendah)
*Kebutuhan Cairan Bayi :
- Bayi usia 7-11 bln = 800 ml
- bayi usia 1-2 thn = 1200 ml

Nilai normal pemeriksaan fisik :


- Nadi 96x/mnt, (90 – 140x/mnt, Normal)
- Respiratory Rate 26x/mnt, (23-35x/mnt, Normal)
- Suhu 350C, (37,60C, Hypotermia).

Menghitung Nilai ASI


Nilai Gizi Kandungan Hasil
(100ml)
Energi 63 600 ml 378
Laktosa 6,7 (Kebutuhan Cairan 40,2
Lemak 3,6 nya) 21,6
Protein 0,965 5,79
Mineral 0,3 1,8
Sumber: Buku Azura 1

Kebutuhan Zat Gizi Anak Gizi Buruk Menurut Fase Pemberian


Stabilisasi Transisi Rehabilitasi
Zat Gizi (hari ke 1-2) (hari ke 3-7) (minggu ke 2-6)

Energi 480 – 600 600 – 900 900 – 1.320


kkal/kg/BB/hari kkal/kg/BB/hari kkal/kg/BB/hari
Protein 6 – 9 gr/kg/BB/hari 12 – 18 18 – 24 gr/kg/BB/hari
gr/kg/BB/hari
Cairan 780 ml 900 ml 900 – 1.200 ml
Fe *Diberi setiap hari
- Tablet besi/folat selama 4 minggu untuk
(Fe SO4 200mg+ 0,25 anak umur 6 bulan sampai
mgasam folat) 5 tahun.
- Sirup besi (FeSO4150
ml)1-3 mg elemental
Asam Folat
- Vitamin B komplek 5 mg/hari pada hari pertama, selanjutnya 1
mg/hari.
Mineral Mix
- Zink Diberikan dalam bentuk larutan elektrolit/
mineral.
Zat Gizi
- Kalium
- Natrium Dicampurkan kedalam Resomal, F-75 dan F-100 (dosis pemberiannya lihat cara
- Magnesium membuat Cairan ReSoMal dan Cara membuat larutan mineral mix, (Buku II hal. 19).
- Cuprum
Sumber: Buku Dietetik Penyakit Infeksi

Komposisi Formula WHO

MODIFIKASI FORMULA WHO


STABILISASI TRANSISI DAN
FASE REHABILITASI
F75 I F75 II F 100
Susu Skim Bubuk
(g) 35 110
Susu Full Cream - 300 -
(g) 70 70 50
Susu Sapi Segar 35 35 -
(ml) - - -
Gula Pasir (g) 17 17 30
Tepung Besar (g) - - -
Tempe (g) 20 20 20
Minyak Sayur (g) 1000 1000 1000
Margarin (g)
Larutan Elektrolit
(ml)
Tambahan air s/d
(ml)
Sumber: Kemenkes RI. (2011) Petunjuk Teknis Tata Laksana Anak Gizi Buruk

Pedoman Pemberian Makanan Formula Tempe


Anjuran pemberian sehari sesuai dengan berat badan (BB)
Bahan
anak
BB < 7kg BB 7-8 kg BB 9-10 kg BB 11 – 13 kg
A. Jenis Bahan
1. Tempe 6 ptg sdg 8 ptg sdg 10 ptg sdg 12 ptg sdg
2. Terigu / 6 sdm penuh 8 sdm penuh 10 sdm penuh 12 sdm penuh
tepung
beras 4,5 sdm 1sdm 7,5 sdm rata 9 sdm rata
3. Gula rata 1 ¼ sdm 1 ½ sdm
4. Minyak Goreng ¼ sdm
B.Bentuk Makanan Cair Cair Lunak Padat
C. Frekuenis 8 kali 6 kali 5 kali 5 kali
Pemberian Makanan
dalam sehari
Sumber: Kemenkes RI. (2011) Petunjuk Teknis Tata Laksana Anak Gizi Buruk

D. KONSELING DAN EDUKASI


- Meminta kesediaan pasien dan orangtuanya
-Menanyakan komitmen dan partisipasi orang tua untuk melaksanakan diet
-Menjelaskan jenis dan tujuan diet kepada orang tua
-Menjelaskan prinsip pemberian makanan lunak
-Memberikan pengetahan dan pemahaman kepada orang tua mengenai pengontrolan dan
pemilihan jenis makanan terutama jajanan yang baik untuk anak. Misalnya dengan
membuat cemilan sehat sendiri untuk anak.
-Menjelaskan bahan makanan yang baik dan tidak baik untuk dikonsumsi. Misalnya
menghindari makanan tinggi serat, gula dan lemak terutam untuk menyembuhkan diare
akut anak
-Memberikan oralit setiap kali anak buang air besar
-Memberikan penjelasan mengenai pentingnya cuci tangan sebelum dan sesudah makan,
baik orang tua maupun anak
-Menjelaskan tentang pentingnya menjaga kebersihan dan sanitasi lingkungan

E. MONITORING & EVALUASI

Untuk me-monitoring dan mengevaluasi keberhasilan intervensi gizi pada anak


yang mengalami kekurangan energi dan protein, diketahui dari :

a) Menimbang berat badan anak setiap paginya sebelum makan, hitung kenaikan
berat badan dalam gr/kg perminggu.

b) Bila kenaikan BB < 50g/kg BB/Minggu, maka hasilnya kurang berhasil.


Disebabkan oleh infeksi, masalah psikologi, dan pemenuhan zat gizi kurang &
defisiensi zat gizi mikro.

Asupan zat gizi kurang, maka tindakan yang bias kita lakukan dengan
modifikasi diet sesuai selera atau NGT. Begitu juga dengan ada nya gangguan
saluran cerna, tindakan yang dapat dilakukan dengan menggunakan formula
rendah atau bebas laktosa dan hipoosmolar. Contoh susu rendah laktosa,
formula tempe dengan tepung-tepungan.

c) Bila kenaikan BB ≥ g/kg BB/Minggu, maka hasilnya bagus. Teruskan


pemberian makan sesuai jadwal.

Anda mungkin juga menyukai