SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia
Disusun oleh
ALUISIUS TITUS KURNIADI 121224021
i
ii
HALAMAN PERSEMBAHAN
iii
Skripsi penelitian ini dipersembahkan kepada
Tuhan kami Yesus Kristus atas berkat dan bimbingan-Nya yang telah diberikan.
Kedua orang tua tercinta, Bapak Robertus Subaryanto dan Ibu Maria Ninik
Murdiastuti yang selalu memberikan semangat, doa, perhatian dan kasih
sayang.
iv
MOTTO
v
vi
vii
ABSTRAK
Kurniadi, Aluisius Titus. 2018. Analisis Nilai Moral dan Nilai Sosial dalam
Novel: Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin Karya Tere
Liye dan Implementasinya. Skripsi. Yogyakarta: Program Studi
Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.
Penelitian ini meneliti tentang nilai moral dan nilai sosial dalam novel
Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin karya Tere Liye. Tujuan penelitian
ini adalah mendeskripsikan nilai moral dan mendeskripsikan nilai sosial yang
terkadung dalam novel Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin karya Tere
liye, serta mendeskripsikan implementasi nilai moral dan sosial yang terkandung
dalam novel Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin karya Tere liye pada
pembelajaran di SMP Stella Duce 1 Yogyakarta. Jenis penelitian yang digunakan
adalah deskriptif dengan menggunakan analisis isi. Penelitian ini adalah penelitian
pustaka. Sumber data penelitian ini berupa dokumen tertulis hasil kesusastraan
novel Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin karya Tere liye. Langkah-
langkah penelitian ini adalah sebagai berikut. Pertama, tahap pemerolehan data.
Tahapan ini meliputi penetapan unit analisis, dan pengumpulan data. Kedua, tahap
penyeleksian data. Ketiga, tahap uji validitas data. Keempat, tahap proses analisis
data. Tahap ini meliputi tahap penyajian dan analisis data.
Hasil penelitian dan pembahasan, bahwa dalam novel Daun yang Jatuh
Tak Pernah Membenci Angin karya Tere Liye mengandung nilai moral dan sosial
yang dapat diimplementasikan sebagai bahan pembelajaran sastra di SMP. Nilai
moral dan sosial diperoleh dengan menganalisis wujud-wujud nilai yang
terkandung dalam novel yang dikaji. Nilai-nilai tersebut diwujudkan dalam
berbagai perilaku dan sifat tokoh pada rangkaian cerita novel. Nilai moral yang
terkandung pada novel yang dikaji mencakup empat jenis, yaitu: hubungan
manusia dengan Tuhan, hubungan manusia dengan diri sendiri, hubungan
manusia dengan sesama, dan hubungan manusia dengan lingkungan. Nilai sosial
pada novel ini lebih mengarah pada nilai yang dianggap baik dan dianggap buruk
oleh masyarakat melalui kisah tokoh yang mengarahkan pembaca untuk
mengidentifikasi baik dan buruknya secara sosial.
Kata Kunci: nilai moral, nilai sosial, implementasi, rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP), silabus
viii
ABSTRACT
Kurniadi, Aluisius Titus. 2018. Analysis of Moral Values and Social Values in
Novels: Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin of Tere
Liye's Works and Their Implementation. Thesis. Yogyakarta:
Indonesian Literature Language Education Study Program, Teacher
Training and Education Faculty, Sanata Dharma University.
This research examines moral values and social values in the novels Daun
yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin of Tere Liye’s. The purpose of this
study is to describe the moral values and describe the social values contained in
the novel Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin by Tere liye, and
describe the implementation of moral and social values contained in the novel
yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin Tere liye's on learning in Stella Duce 1
Junior High School Yogyakarta. The type of research used is descriptive by using
content analysis. This research is library research. The source of this research data
in the form of written documents resulting from the literature of the Leaf of the
yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin by Tere liye. The steps of this study are
as follows. First, the data acquisition stage. This stage includes the determination
of unit analysis, and data collection. Second, the data selection stage. Third, the
data validity test phase. Fourth, the stage of the data analysis process. This stage
includes the data presentation and analysis stages.
The results of the study and discussion, that in the Leaf novel yang Jatuh
Tak Pernah Membenci Angin by Tere Liye's works contain moral and social
values that can be implemented as material for learning literature in junior high
school. Moral and social values are obtained by analyzing the forms of values
contained in the novels studied. These values are manifested in a variety of
behaviors and character traits in a series of novel stories The moral values
contained in the novel studied cover four types, namely: human relations with
God, human relations with oneself, human relations with others, and human
relations with the environment . The social value of this novel is more directed
towards values that are considered good and considered bad by the community
through a story of characters who direct the reader to identify good and bad
socially.
Keywords: moral values, social values, implementation, learning implementation
plan (RPP), syllabus
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, karena atas
YANG JATUH TAK PERNAH MEMBENCI ANGIN KARYA TERE LIYE DAN
motivasi dalam penyusunan skripsi ini sampai selesai. Pada kesempatan ini,
menyelesaikan skripsi.
x
3. Seluruh dosen PBSI Universitas Sanata Dharma yang telah
perkuliahan.
5. Orang tua tercinta, Bapak Robertus Subaryanto dan Ibu Maria Ninik
10. Kelurga besar Kedai TeaTen yang selalu mendukung dan memberi
inspirasi.
12. Semua pihak yang tidak bsia peneliti sebutkan satu-persatu yang telah
xi
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...............................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN..............................................................................iii
HALAMAN PERSEMBAHAN...........................................................................iv
HALAMAN MOTO...............................................................................................v
KEPENTINGAN AKADEMIS...........................................................................vii
ABSTRAK...........................................................................................................viii
ABSTRACT............................................................................................................ix
KATA PENGANTAR............................................................................................x
DAFTAR ISI.......................................................................................................xiii
DAFTAR TABEL..............................................................................................xvii
DAFTAR GAMBAR........................................................................................xviii
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................xix
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
xiii
1.3 Tujuan Penelitian............................................................................................7
2.3.1 Silabus.................................................................................................26
2.3.2.2 Materi/Isi...................................................................................28
2.3.2.5 Evaluasi.....................................................................................28
Sastra di SMP...............................................................................................70
4.3.1 Silabus.................................................................................................71
BAB IV PENUTUP............................................................................................100
5.1 Kesimpulan................................................................................................100
5.2 Implikasi....................................................................................................102
5.3 Saran..........................................................................................................103
DAFTAR PUTAKA...........................................................................................104
DAFTAR LAMAN.............................................................................................106
xv
LAMPIRAN........................................................................................................107
BIOGRAFI PENULIS.......................................................................................163
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Wujud Nilai Moral dalam Novel DAUN YANG JATUH TAK PERNAH
Tabel 2. Wujud Nilai Sosial dalam Novel DAUN YANG JATUH TAK PERNAH
xvii
DAFTAR GAMBAR
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 3. Data Nilai Moral dalam Novel DAUN YANG JATUH TAK
Lampiran 4. Wujud Nilai Sosial dalam Novel DAUN YANG JATUH TAK
xix
BAB I
PENDAHULUAN
menghasilkan sebuah karya yang memilki nilai rasa estetis serta mencerminkan
sastra harus dapat menganalisis dan mengapresiasi isi dari karya sastra itu sendiri.
Penikmat sastra biasanya membaca karya sastra sebagai pengisi waktu luang atau
hiburan saja, akan tetapi ada beberapa penikmat sastra yang ingin memperoleh
suatu pengalaman baru dari apa yang dibacanya dan ingin menambah wawasan
berhubungan dengan kenyataan sosial dan nilai moral dalam masyarakat. Sastra
merupakan gambaran dari usaha manusia untuk menyesuaikan diri dan usahanya
untuk mengubah masyarakat itu. Menurut Semi (1990 : 1), karya sastra tidak
hanya dinilai sebagai karya seni yang memiliki budi, imajinasi, dan emosi, tetapi
Ajaran moral dalam karya sastra sering kali tidak secara langsung
disampaikan, tetapi melalui hal-hal yang sifatnya amoral. Hal ini sesuai apa yang
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
secara moral.
hiburan manusia terus bertambah. Hal ini menjadi pemicu munculnya berbagai
macam kemudahan untuk memperoleh informasi dan hiburan. Salah satu sarana
yang dapat membantu manusia untuk mendapatkan informasi dan hiburan yaitu
media massa, baik cetak maupun onlineseperti koran, majalah, televisi, internet,
dan lain-lain. Namun sangat disayangkan, hanya sedikit informasi dan hiburan di
media massa yang mengandung nilai sosial dan moral yang baik.
media sekarang terkadang membuat sulit untuk memilah mana informasi yang
bermanfaat dan mana informasi yang tidak bermanfaat. Unsur sara dan bully
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/08/31/08382171/tawuran-pelajar-smk-
pelajar yang berujung dengan korban jiwa. Hal ini tentu akan mempengaruh pola
pikir manusia jaman sekarang khususnya anak sekolah dan akan merusak moral.
Padahal masih banyak alternatif lain yang dapat diambil untuk menambah
wawasan atau informasi selain melalui kemudahan yang ditawarkan oleh media
sekarang.
Salah satu cara yang dianggap paling efektif untuk menambah informasi
sekaligus hiburan adalah melalui membaca. Namun, pada saat ini budaya
dengan banyak membaca kita jadi lebih terbuka, lebih haus akan informasi, dan
Informasi dan hiburan yang ditawarkan oleh bacaan khususnya novel lebih
menantang kita untuk dapat berpikir efektif, mendapatkan ide baru, atau bahkan
dapat berimajinasi sesuai dengan kemampuan daya khayal kita. Sementara itu,
informasi dan hiburan yang ditawarkan oleh media televisi terkesan membatasi
kemampuan kita berpikir. Banyak tanyang di televisi yang kurang bermanfaat dan
berpikirnya.
cerita yang terdapat dalam novel. Novel sendiri adalah karya sastra yang dibangun
berdasarkan unsur-unsur yang terdapat di dalam karya itu. Unsur-unsur itu terdiri
dari unsur instrinsik dan unsur eksrtinsik. Unsur instrinsik merupakan unsur-unsur
yang tampak dalam sebuah novel, seperti: tema, perwatakan tokoh, alur, dan lain-
lain. Unsur ekstrinsik merupakan unsur-unsur yang tidak tampak dalam sebuah
berpikir memahami jalan cerita juga dapat memberi efek hiburan dan
dapat menawarkan nilai-nilai kehidupan yang akan bermanfaat bagi pembaca. Tak
jarang dalam sebuah novel memberikan lebih dari satu nilai kehidupan yang dapat
Tak kalah dengan hiburan dalam media elektronik, novel pun memiliki
berbagai jenis hiburan yang ditawarkan dalam pilihan bacaannya, seperti novel
misteri, novel pop, novel roman, dan lain sebagainya. Setiap genre tersebut
menawarkan hiburan sekaligus manfaat yang berbeda tergantung genre mana yang
dipilih pembacanya.
Di dalam novel ataupun karya sastra lainnya, sarana yang digunakan untuk
mengungkapkan cerita adalah unsur intrinsik. Unsur intrinsik sastra adalah unsur
dalam yang membangun keutuhan karya sastra. Yang termasuk unsur intrinsik
karya sastra adalah tema, penokohan, amanat, latar, dan sudut pandang. Tema
adalah pokok persoalan setiap karya sastra misal politik, persahabatan, cinta,
cerita. Amanat adalah nasihat, petuah, dan pesan moral. Latar adalah gambar
tempat, waktu dan suasana terjadinya cerita. Latar terdiri atas dua macam yaitu
Hal tersebut karena, novel-novel karya Tere Liye sangat cocok untuk bacaan
kalangan remaja. Tere Liye lahir dan tumbuh dewasa di pedalaman Sumatera. Ia
lahir pada tanggal 21 mei 1979. Laki-laki yang sekarang telah berumur 39 tahun
ini telah menerbitkan puluhan judul novel. Beberapa karyanya yang pernah
diangkat ke layar kaca yaitu Hafalan Shalat Delisa dan Moga Bunda Disayang
Allah. Sejumlah karyanya bahkan dicetak ulang karena tinggi permintaan dari
http://www.tonfeb.com/2016/11/12-novel-tere-liye-paling-bagus-dan-best-
seller.html, selain kedua novel tersebut, masih ada beberapa novel karya Tere
Liye yang tak kalah menaraik. Novel-novel tersebut diantaranya novel berjudul
Bidadari-Bidadari Surga tahun 2008, novel berjudul Burlian tahun 2009, novel
berjudul Ayahku (BUKAN) Pembohong tahun 2011, novel yang berjdul Daun
yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin tahun 2010, dan masih ada lagi beberapa
novel yang fenomenal. Novel Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin
merupakan salah satu karya yang menarik untuk di kaji dari segi nilai moral dan
sosial di dalamnya. Dalam novel Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin
karya Tere Liye merupakan novel terbitan tahun 2010 yang bergenre fiksi roman
kontemporer. Novel tersebut memiliki cerita utama tentang percintaan beda usia
yang dialami oleh tokoh utama. Selain itu, masalah ekonomi menjadi salah satu
keluarga kecil yang telah ditinggal pergi untuk selama oleh sang kepala keluarga
dan setelah itu ditolong oleh sosok laki-laki dewasa yang sangat baik hati. Tokoh
dalam novel terserbut antara lain Tania (tokoh utama), Dede (adik Tania), Ibu,
Danar (laki-laki yang dianggap sebagai malaikat di keluarga Tania), dan Ratna
(istri Danar). Konflik yang terjadi dalam novel tersebut adalah percintaan antara
Tania dan Danar yang ditentang oleh ibu Tania karena Danar sudah dianggap
sebagai malaikat di keluarganya serta jarak umur mereka yang teramat jauh yaitu
14 tahun. Selain itu, kehadiran Ratna semakin membuat hancur perasaan yang
Fenomena moral dan sosial dalam novel Daun yang Jatuh Tak Pernah
Membenci Angin berkaitan erat dengan dengan masalah hubungan antara manusia
dengan Tuhan, manusia dengan diri sendiri, dan hubungan antara manusia dengan
manusia lain dalam lingkup sosial. Jenis dan wujud pesan moral dan nilai sosial
yang terdapat dalam karya sastra akan bergantung pada keyakinan, keinginan, dan
ketertarikan pengarang yang bersangkutan. Jenis dan ajaran moral serta nilai
sosial itu sendiri dapat mencakup masalah yang bisa dikatakan bersifat tidak
dalam novel Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin. Novel ini
menyajikan cerita-cerita yang penuh dengan nilai-nilai moral dan nilai sosial
sehingga penulis tertarik untuk mengulas novel ini lebih lanjut berdasarkan
uraian-uraian di atas. Penelitian ini akan mengulas nilai moral dan sosial dalam
novel Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin dan implementasinya sesuai
tentang kualitas karya (film, cerpen, puisi, novel, dan karya seni daerah) yang
sebagai berikut.
1. Apa saja nilai moral yang terkandung dalam novel Daun yang Jatuh Tak
2. Apa saja nilai sosial yang terkandung dalam novel Daun yang Jatuh Tak
novel Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin pada pembelajaran?
sebagai berikut.
dalam novel Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin pada
pembelajaran.
khususnya bagi guru bahasa Indonesia, agar novel Daun yang Jatuh Tak
PBSI mengenai nilai moral dan sosial yang terkandung dalam novel Daun
929).
3. Sosial adalah perilaku yang dianut oleh suatu masyarakat mengenai apa
yang dianggap baik dan apa yang dianggap buruk oleh masyarakat.
pembelajaran mata pelajaran per unit yang akan diterapkan guru dalam
Laporan penelitian ini terdiri dari lima bab. Kelima bab tersebut terdiri
dari bab I pendahuluan, bab II landasan teori, bab III metode penelitian, bab IV
hasil penelitian dan pembahasan, dan bab V Kesimpulan. Kelima bab tersebut
batasan istilah, dan sistematika penyajian. Bab II berisi landasan teori. Bab ini
memaparkan penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini dan kajian
teori yang digunakan sebagai dasar penelitian. Bab III berisi metodologi
instrument penelitian, teknik analisis data, dan keabsahan data. Bab IV berisi hasil
penelitian dan pembahasan. Bab ini memaparkan hasil analisis nilai moral dan
nilai sosial dalam novel “Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin” karya
BAB II
LANDASAN TEORI
Galuh Jawa Barat tahun 2017 dalam artikelnya yang berjudul Nilai Moral
pendekatan analisis teks. Data yang dikumpulkan dari unit-unit teks pada
empat kategori nilai moral berikut: Pertama, nilai moral dalam lingkup
moral dalam lingkup hubungan manusia dengan diri sendiri: kerja keras,
disiplin, dan cinta damai. Ketiga, nilai moral dalam lingkup hubungan
lingkungan.
11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
yang kedua peneliti hanya mengidentifikasi nilai moral dalam Novel Daun
dalam pembelajaran.
terhadap nilai moral saja. Maka dari itu, peneliti tidak hanya akan
Jadi, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi nilai moral dan nilai
sosial dalam Novel Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin dan
Penelitian ini meneliti tentang nilai moral dan nilai sosial dalam
novel Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin karya Tere Liye,
nilai sosial dalam karya sastra. Selain itu, akan dijabarkan pula teori
tentang tokoh dan penokohan dalam karya sastra. Hal tersebut karena,
dalam penelitian ini nilai moral dan nilai sosial dalam novel tersebut akan
kualitas, dan berguna bagi manusia. Sesuatu itu bernilai, berarti sesuatu
itu berharga atau berguna bagi kehidupan manusia (Wiyatmi, 2006: 112).
menarik bagi kita, sesuatu yang kita cari, sesuatu yang menyenangkan, dan
sesuatu yang baik. Jika kita berbicara tentang nilai, kita maksudkan
sesuatu yang berlaku, sesuatu yang memikat atau mengimbau kita. Nilai
berperan dalam suasana apresiasi atau penilaian dan akibatnya sering akan
berkaitan dengan subjek. Kalau tidak ada subjek yang menilai, maka tidak
ada nilai juga. Entah manusia hadir atau tidak, gunung tetap meletus. Tapi
untuk dapat nilai sebagai indah atau merugikan, letusan gunung itu
memerlukan subjek yang menilai. Kedua, nilai tampil dalam suatu konteks
sifat-sifat yang dimiliki oleh objek. Nilai tidak dimiliki oleh objek pada
dirinya. Rupanya hal itu harus dikatakan karena objek yang sama bagi
2007: 142).
1. Moral sebagai tingkah laku hidup manusia yang mendasarkan diri pada
baik sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku dalam lingkungan.
3. Moral adalah ajaran tentang tingkah laku hidup yang baik berdasarkan
dalam kehidupan. Shipley (Tarigan, 1985: 194) pada dasarnya karya sastra
4) Nilai moral, agama atau nilai yang memberikan ajaran yang terkait
pembaca.
semacam saran terhadap perilaku moral tertentu yang bersifat praktis tetapi
sebagai berikut:
ditemukan dalam karya fiksi atau dalam genre sastra yang lain.
2000).
(2) Nilai moral dalam lingkup hubungan manusia dengan diri sendiri
macam jenis dan intensitasnya. Hal ini tentu saja tidak lepas dari
(Nugiyantoro: 2000).
orang lain.
masyarakat.
Berdasarkan beberapa teori di atas, dalam penelitian ini peneliti
akan mengacu pada teori yang sampaikan oleh Nugiyantoro. Hal itu karena,
dalam teori Nugiyantoro nilai moral dibagi ke dalam empat jenis wujud.
Keempat wujud nilai moral tersebut adalah nilai moral hubungan manusia
lingkungan. Selain itu, teori nilai moral menurut Nugiayantoro sangat erat
mengenai apa yang dianggap baik dan apa yang dianggap buruk oleh
atau buruk, pantas atau tidak pantas untuk dilakukan masyarakat. Sehingga
dapat dikatakan bahwa nilai sosial diluar dari nilai agama dapat dijadikan
sebagai acuan untuk melakukan kontrol sosial atas segala aktivitas yang
suatu pokok permasalahan, hal ini dipengaruhi oleh culture atau budaya
hal ini novel tentunya lahir dari kondisi sosial yang tidak fakum,
Untuk melihat nilai sosial yang ada dalam sastra kita bisa
norma masyarakat yang ada dalam sastra. Seperti dikatakan oleh Wellek
dan Warren (1989:109) bahwa sastra sebagai institusi sosial yang memakai
sebagainya.
2.2.4 Tokoh dan Penokohan dalam Karya Sastra
2.2.4.1 Tokoh
berikut:
1. Tokoh Utama
2. Tokoh Tambahan
2.2.4.2 Penokohan
sebagainya. Penokohan menggali lebih dalam lagi pada tokoh yang ada
dalam sebuah cerita sehingga alur cerita menjadi lebih jelas dan pesan
mengenal watak tokoh dan penciptaan citra tokoh terdapat beberapa cara,
yaitu:
tindakannya.
ceritanya. Hal itu tentu berbeda dengan cara tidak langsung yang
Kedua tujuan itu sama pentingnya, akan tetapi untuk tingkat sekolah dasar
diutamakan.
sendiri.
2) Ekspresi sastra
pengalaman itu.
siswa.
suatu karya sastra terdapat keindahan. Keindahan itu ada yang tersirat dan
memberikan tugas.
indikator pembelajaran.
2.3.1 Silabus
alokasi waktu dan sumber belajar (BSNP, 2006: 14). Silabus merupakan
2006).
berikut.
dicapai.
ingin dicapai.
2.3.2.5 Evaluasi
menjalankan profesinya.
bahwa RPP harus disiapkan sebaik mungkin oleh guru dan harus
yang tepat bagi siswa. Ajaran moral dalam karya sastra sering kali tidak secara
kualitas karya (film, cerpen, puisi, novel, dan karya seni daerah) yang dibaca
diaplikasi dalam pembelajaran karakter pada siswa. Salah satu novel yang
kaya akan nilai-nilai sosial dan moral dan sosial sesuai dengan pendidikan
karakter adalah novel Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin.
Pada dasarnya novel Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin
berisi tentang hubungan antara manusia dengan Tuhan, manusia dengan diri
sendiri, dan hubungan antara manusia dengan manusia lain dalam lingkup
diharapkan dapat ditanamkan nilai-nilai moral dan social seiring dengan kajian
Pendidikan KD 3.11Mengidentifikasi
Karakter pada informasi pada teks ulasan
Kurikulum 2013 tentang kualitas karya (film,
cerpen, puisi, novel, dan karya
seni daerah) yang dibaca atau
diperdengarkan
Implementasi Pembelajaran
bahasa menggunakan Novel Novel Daun yang
Daun yang Jatuh Tak Pernah Jatuh Tak Pernah
Membenci Angin dalam Membenci Angin
menanamkan nilai moral dan
sosial
31
2.5.2 Materi/isi
siswa sesuai dengan tujuan pembelajaran dan harus digali dari berbagai
2.5.5 Evaluasi
METODE PENELITIAN
data penelitian ini berupa dokumen tertulis hasil kesusastraan novel Daun
yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin karya Tere liye, yang diterbitkan
nilai sosial dan moral dalam novel Daun yang Jatuh Tak Pernah
tahap uji validitas data. Keempat, tahap proses analisis data. Tahap ini
wacana. Melalui teknik ini, semua bentuk Bahasa yang digunakan dalam
novel Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin dibaca dengan teliti
33
data yang diperoleh. Data yang diperoleh tersebut kemudian dicatat dalam
tabel data.
pencatatan semua data yang diperoleh dari pembacaan novel Daun yang
Jatuh Tak Pernah Membenci Angin yang dituliskan ke dalam table data.
Teknik catat ini dilakukan dengan mencatat wujud nilai sosial dan moral
yang terkandung di dalam novel ini. Pada tahap ini data-data yang
Tak Pernah Membenci Angin yang mengandung wujud nilai sosial dan
moral.
3. Menginterpretasikan wujud nilai sosial dan moral dalam novel
tersebut.
tersebut.
tentang kaidah, nilai moral, dan nilai sosial merupakan hal penting dalam
penelitian ini.
yang digunakan yaitu kriteria untuk menetapkan wujud nilai sosial dan
yang digunakan sebagai alat untuk mencatat semua data yang diperoleh
dari hasil membaca. Tabel data ini berfungsi untuk mencatat dan
data ini memberikan efek kemudahan dalam penelitian. Contoh tabel data
yang digunakan sebagai alat pencatat data dapat dilihat dalam lampiran.
simbolik yang asli pada satu sisi dan di sisi lain pada teori-teori model dan
telah dikategorisikan.
data.
hasil analisis konten. Dalam penelitian ini, diperoleh data berupa deskripsi
verbal mengenai wujud nilai sosial dan moral dalam novel Daun yang
dalam bentuk silabus dan RPP. Implementasi silabus dan RPP digunakan
Validator dalam hal ini yaitu guru mata pelajaran Bahasa Indonesia SMP
BAB IV
Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin, mencari data yang berkaitan
penelitian yang diperoleh dari mengkaji novel Daun yang Jatuh Tak Pernah
yang terkandung dalam novel Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin
karya Tere Liye, 2) wujud nilai sosial yang terkandung dalam novel Daun
yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin karya Tere Liye. Hasil penelitian
pembahasan.
dalam novel Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin karya Tere Liye
mencakup empat jenis nilai moral yaitu: hubungan manusia dengan Tuhan,
Wujud moral tersebut disampaikan melalui rangkaian cerita novel Daun yang
38
39
Jatuh Tak Pernah Membenci Angin. Berikut ini tabel penjabaran hasil
penelitian dari mengkaji nilai moralnovel Daun yang Jatuh Tak Pernah
Membenci Angin.
Tabel 1. Wujud Nilai Moral dalam novel Daun yang Jatuh Tak
Pernah Membenci Angin Karya Tere Liye
40
nilai sosial yang terkandung Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin
karya Tere Liye. Hasil penelitian nilai sosial pada novel ini lebih mengarah
pada nilai yang dianggap baik dan dianggap buruk oleh masyarakat. Nilai-
secara sosial. Berikut ini tabel penjabaran hasil penelitian dari mengkaji nilai
Tabel 2. Wujud Nilai Sosial dalam novel Daun yang Jatuh Tak Pernah
Membenci Angin Karya Tere Liye
Hasil penelitian berdasarkan kajian nilai moral dan sosial pada novel
Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin karya Tere Liye selanjutnya
dijabarkan melalui penjelasan deskriptif secara lebih lugas dan jelas. Hasil
penelitian ini menjadi acuan analisis deskriptif terhadap karya fiksi ini.
wujud nilai moral, wujud nilai sosial dan teknik penyampaian nilai moral
serta sosial dalam novel DAUN YANG JATUH TAK PERNAH MEMBENCI
ditemukan dalam karya fiksi atau dalam genre sastra yang lain.
2000).
1) Memanjatkan doa
dengan berdoa dan beribadah. Pada novel Daun yang Jatuh Tak
baik yang diperoleh. Berikut ini salah satu kutipan dalam novel
(1) “Saat itu aku berpikir. Berdoa. Semoga kakak yang baik
ini menjadi bagian dalam hidup kami. Dan sungguh
Tuhan, aku tidak tahu apakah itu kabar baik atau buruk,
ternyata Engkau mendengarnya”.(Liye, 2013:26)
Berdoa adalah perbuatan yang baik. Berdoa dapat menjadi
yang terjadi pada dirinya sebagai takdir Tuhan. Hal ini sebagai
Berserah diri pada Tuhan adalah salah satu wujud nilai moral
(1) “Ya Tuhan, aku tak bisa membayangkan apa yang akan
terjadi jika Ibu tidak kunjung sembuh. Dalam doa-doa
aku hanya menyebut kesembuhan Ibu. Aku tak ingin
kehilangannya. Lihatlah apa yang akan terjadi kalua dia
pergi” (Liye, 2013:54).
doa seorang ibu kepada anaknya. Berikut ini kutipan doa ibu yang
terbaik. Hal tersebut, menunjukan nilai moral yang baik dan masuk
Tuhan.
macam jenis dan intensitasnya. Hal ini tentu saja tidak lepas dari
diri, rasa percaya diri, takut, rindu, dendam, dan lain-lain yang
(Nugiyantoro: 2000)
bahkan ada yang tidak bisa memaafkan dirinya sendiri. Pada novel
moral.
2) Percaya diri
sendiri pada novel ini adalah nilai percaya diri. Percaya diri
Berikut ini kutipan dari novel yang berkaitan dengan nilai percaya
diri.
3) Berjanji
berikut ini.
Janji berkaitan dengan nilai moral yang tertanam pada diri sendiri,
4) Sadar diri
5) Pantang menyerah
Salah satu nilai moral yang sangat menonjol pada novel ini
adalah pantang menyerah. Ada banyak bagian dari novel ini yang
6) Mengakui kesalahan
mengakui hal yang telah diperbuat. Pada novel ini tokoh yang
(1) “Aku dulu mungkin keliru. Ya, aku dulu keliru. Kau yang
benar, Tania. (Liye, 2013:144).
7) Menerima kenyataan
sudah menjadi kenyatan bagi dirinya. Berikut ini salah satu kutipan
orang lain.
nyaman dan damai. Pada novel Daun yang Jatuh Tak Pernah
sisi yang berbeda. Nilai kepedulian sangat dominan pada novel ini.
2) Rela berkorban
3) Bertanggung jawab
nilai moral dalam memahami keinginan orang lain. Pada novel ini
6) Menghormati
tidak hanya untuk orang tua saja, tetapi pada setiap orang. Pada
memiliki sikap yang santun dan hormat dengan orang tua seperti
7) Menghargai
8) Percaya
Pada novel ini nilai percaya ditunjukkan pada kutipan berikut ini.
tua. Namun berbakti tidak hanya pada orang tua kandung saja,
anak dengan ibu sangat menonjol. Hubungan anak dan ibu dalam
10) Jujur
(1) “Aduh, masa Dede bohong sih? Kak Tania tega banget
nuduh begitu. Mana pernah Dede bohong! Dede
melanggar janji saja nggak pernah! Oom Danar bilang
semalam…,” adikku protes berkepanjangan saat ak
bilang dia kalua bergurau jangan berlebihan“. (Liye,
2013: 91)
(1) “Maaf ya, Dik, kalau ingin cari buku lewat komputer,
komputernya dimana?” seorang Ibu menegurku.
Tersenyum sedikit canggung, banyak bingung. Aku
menoleh malas. Menyimak wajah ibu itu. Pelan
mengangkat tangan. Menunjuk kea rah komputer itu
berada. Membalas senyumnya seadanya. Dia kan bias
bertanya ke karyawan toko buku ini. Kenapa pula mesti
bertanya padauk? Aku menghela napas sebal dalam hati.
Ibu ini mengganggu kenyamananku mengenang semua
kejadian. (Liye, 2013: 105)
(1) “Kita sudah lama nggak ketemu, ya? Hampir enam tahun
ya, Tania?” Sebenarnya kalau aku sedikit subjektif, Kak
Ratna melakukan dialog itu tulus dan bersahabat. Tetapi
dengan hati dan pikiran kotorku, semuanya terlihat
buruk. Bahkan wajah Kak Ratna terlihat seperti
monster.“Ya… sudah enam tahun.” Hatiku mendengus:
dan aku dulu benar-benar berdoa agar tidak bertemu
lagi dengan Kak Ratna selamanya. (Liye, 2013: 120)
prasangka baik.
sangat baik.
14) Berterimakasih
berterimakasih.
masyarakat.
manusia.
1) Mematuhi peraturan
berikut.
(1) “Lampu itu setia. Dan penduduk kota ini juga setia
mengikuti petunjuk tersebut. Tak ada yang nekat
menerobos meskipun jalanan amat lengang.Semua
menunggu saatnya. Menunggu masanya. Sabar”. (Liye,
2013: 220-221)
menentukan sesuatu itu dikatakan baik atau buruk, pantas atau tidak pantas
untuk dilakukan. Nilai sosial di luar dari nilai agama, namun dapat
dijadikan sebagai acuan untuk melakukan kontrol sosial atas segala
Pada novel ini nilai sosial dapat terlihat dari perilaku dan interaksi antar
tokoh maupun dengan lingkungan. Penulis Novel Daun yang Jatuh Tak
terkandung dalam novel Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin.
1. Keakraban
bawah ini.
2. Balas Budi
Balas budi berasal dari dua kata yaitu balas dan budi. Balas
berati reaksi. Budi berarti alat batin yang merupakan paduan akal
Balas budi dapat diartikan sebagai reaksi dari dalam diri untuk
kutipan berikut.
3. Memberi
4. Menghargai Sesama
pun akan dihargai oleh orang lain. Tentu itu bernilai baik dalam
hidup bermasyarakat. Dalam kutipan di bawah ini memperlihatkan
5. Tolong Menolong
6. Keharmonisan
7. Peduli
Hal itu karena dengan toleransi kita akan dapat mengahargai orang
lain di sekitar kita. Toleransi adalah sifat atau sikap toleran, batas
cerita novel yang berlatar belakang lingkungan sosial tertentu oleh penulis.
Keberadaan nilai sosial pada novel ini mayoritas disajikan tersirat melalui
SMP
sastra, yaitu aspek bahasa, aspek psikologi, dan aspek latar belakang
Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin pada tabel di bawah ini
Aspek Kutipan
Bahasa 1, 9, 29
novel Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin cocok digunakan
di atas. Ditinjau dari aspek bahasa, novel Daun yang Jatuh Tak Pernah
Ditinjau dari aspek psikologi, novel Daun yang Jatuh Tak Pernah
sama, disiplin.
Ditinjau dari aspek latar belakan budaya, novel Daun yang Jatuh
Tak Pernah Membenci Angin sudah sesuai dengan latar belakang budaya
menyerah dalam jalani hidup. Selain itu, dalam novel Daun yang Jatuh
yang selalu menghormati orangtua. Hal ini jelas akan membrikan dampak
4.3.1 Silabus
tampak mata, (2) mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret
mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang
sama dalam sudut pandang /teori. Tahap ketiga adalah membuat tabel
sumber belajar, karakter. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada halaman
(72).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SILABUS
Kompetensi Dasar Materi Pokok Metode Pembelajaran Penilaian Alokasi Sumber Karakter
Model Waktu Belajar
Pembelajaran Teknik Bentuk Instrumen
3.11Mengidentifikasi ● Pengertian Saintifik Mengamati suatu Tes Uraian Jawablah 4x40’ Buku Jujur,
informasi pada teks ulasan model teks ulasan Tertulis Tanya pertanyaan Bahasa tanggung
teks ulasan ● Macam- Berdiskusi tentang Tes jawab berikut! (2 Indonesia jawab
macam pengertian dan Lisan perte- kelas
tentang kualitas
teks ulasan macam-macam isi Penuga- 1. Analisislah muan) VIII
karya (film, berdasar- teks ulusan san teks ulasan Sinopsis
cerpen, puisi, kan isinya Mendiskusikan yang novel
73
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Penyusun
74
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
mata pelajaran, dan tahun pelajaran. Pada penelitian ini silabus dibuat
ranah konkret dan ranah abstrak sesuai dengan yang dipelajari di sekolah
indikator. Kompetensi dasar dalam RPP ini diambil kurikulum 2013 yang
tentang kualitas karya (film, cerpen, puisi, novel, dan karya seni daerah)
yang dibaca atau diperdengarkan dan 4.11 Menceritakan kembali isi teks
ulasan tentang kualitas karya (film, cerpen, puisi, novel, karya seni daerah)
yang dilakukan oleh setiap siswa. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
halaman (76).
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Kelas/Semester : VIII/2
A. KOMPETENSI INTI
dan metakognitif pada tingkat teknis dan spesifik sederhana berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dengan
produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif, dalam ranah konkret dan
ranah abstrak sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama
C. TUJUAN
PEMBELAJARAN
Pertemuan Pertama
Setelah mengikuti pembelajaran teks ulasan dan membaca ulasan novel, siswa
diharapkan dapat:
D. MATERI PEMBELAJARAN
1. Pengertian teks ulasan
E. METODE/MODEL PEMBELAJARAN
- Saintifik
1. Media:
b. LCD proyektor
2. Bahan :
Penggalan teks Novel “Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin”
3. Sumber belajar:
a. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2013a. Bahasa Indonesia:
Kebudayaan.
dan Kebudayaan.
Kebudayaan.
G. KEGIATAN
PEMBELAJARAN Pertemuan
Pertama
Langkah/ Kegiatan Pembelajaran Waktu
Tahap
Pendahuluan - Guru membuka kegiatan 10’
pembelajaran dengan berdoa.
(PPK)
- Guru menanyakan ketidakhadiran
siswa.
- Guru menyampaikan KD,
indikator, dan tujuan pembelajaran
yang akan dilakukan.
- Guru dan siswa menyepakati
langkah-langkah kegiatan yang
akan dilaksanakan untuk mencapai
kompetensi.
Langkah/ Kegiatan Pembelajaran Waktu
Tahap
Tahap
Tahap
- Guru menanyakan
ketidakhadiran siswa.
Tahap
- Setiap kelompok
mempresentasikan hasil
identifikasi di depan kelas.
(Mengkomunikasikan)
Penutup - Siswa dan guru menyimpulkan 10’
hasil pembelajaran yang telah
berlangsung.
(HOTS)
1. Teknik Penilaian
Observasi (jurnal)
b. Pengetahuan
c. Keterampilan
Praktik (Penilaian Praktik)
2. Pembelajaran Remedial
• pembelajaran ulang
• bimbingan perorangan
• belajar kelompok
bagi peserta didik yang belum mencapai ketuntasan belajar sesuai hasil
analisis penilaian.
3. Pembelajaran Pengayaan
Penyusun
Pengertian teks ulasan adalah teks yang berisi tinjauan suatu karya
baik berupa film, buku, benda dan lain sebagainya untuk mengetahui
a. Orientasi
Merupakan gambaran umum atas bahan atau karya sastra yang akan
diulas. Gambaran umum karya atau benda tersebut bisa berupa paparan
b. Tafsiran isi
tersebut dengan karya lain yang dianggap mirip. Selain itu, penulis juga
benda yang diulas. Hal ini bisa berupa bagian, ciri, dan kualitas karya
tersebut.
d. Rangkuman
karya tersebut.
LAMPIRAN 2. CONTOH TEKS ULASAN
SINOPSIS NOVEL
perempuan yang berasal dari keluarga yang kurang mampu. Hidupnya menjadi
semakin sulit ketika sang ayah meninggal dunia, dan membuat ibunya menjadi
tulang punggung keluarga kecil yang terdiri dari Tania, dan seorang adiknya
bernama Dede.
menemukan seseorang.
Hari itu malam mulai larut. Tania dan Dede mengamen di sebuah bis kota
yang penuh dengan orang-orang yang baru pulang kantor. Saat mengamen itulah,
Tania yang berbaju lusuh dan tidak memakai alas kaki menginjak sebuah paku
payung, menciptakan luka di telapak kakinya dan membuat darah segar mengalir
deras.
pincang, ia kembali bernyanyi dari satu bis ke bis lainnya, bersama Dede.
Kotak tersebut berisi dua buah sepatu, satu untuk Tania dan satu untuk
Dede. Hari itu juga seseorang itu berkunjung kerumahnya, bertemu dengan
ibunya. Ia mengatakan kepada sang ibu bahwa ia akan menyekolahkan Tania dan
Tania kemudian mulai merasakan perasaan ganjil itu: Jatuh cinta. Tetapi
dirinya masih terlampau kecil dan tidak mengerti akan perasaan yang menyelimuti
hatinya itu.
Namun, tak lama setelah nasib baik itu menghampirinya, cobaan kembali
datang menerpa dirinya. Ibunya meninggal. Hidup Tania terus berlanjut meski
duka menyelimuti hatinya. Tak lama setelah kepergian ibunya, Tania menerima
meninggalkan dia.
nya, Oom Danar datang dengan kekasihnya, Kak Ratna, dan adiknya, Dede.
Saat itulah Oom Danar dan kak Ratna menyampaikan bahwa mereka
Dan Tania benar-benar tidak datang, meski Oom Danar sendiri yang
beberapa hari sebelum pernikahannya, hanya untuk membujuk agar Tania mau
selama ini tentang perasaan Oom Danar yang sebenarnya sudah jelas didepan
mata: Malaikatnya itu tak pernah mencintainya. Padahal ia sudah berusaha untuk
menjadi yang terbaik untuk pemuda itu, menuruti semua perkataannya, dan
mail dari kak Ratna yang bercerita tentang kehidupan rumah tangganya dengan
semuanya, maksud dari semua perlakuan Oom Danar selama ini, dan sebuah draf
novel di laptop Oom Danar yang pernah ia baca, yang katanya tidak akan selesai.
Karena novel itu bercerita tentang Tania dan Oom Danar. Tentang
perasaan Oom Danar yang sebenarnya: bahwa ia juga memendam rasa yang sama
kepada Tania. Tapi novel itu berhenti, dan tidak akan pernah selesai, berhenti
Malaikatnya itu dibawah pohon linden, dekat rumah kardus mereka dulu. Dan
Tetapi tidak ada yang berubah, karena semuanya sudah terlambat. Bahwa Oom
Danar sudah bersama Kak Ratna, dan Kak Ratna sedang mengandung.
1. Penilaian Sikap
Petunjuk:
setiap pertemuan.
b. Isi jurnal dengan menuliskan sikap atau perilaku siswa yang menonjol, baik
yang positif maupun negatif. Untuk siswa yang pernah memiliki catatan perilaku
kurang baik dalam jurnal, apabila telah menunjukkan perilaku (menuju) yang
Kelas/Semester : VIII/2
b. Bentuk : uraian
c. Indikator soal/Kisi-kisi:
d. Butir soal
Petunjuk
1. Bacalah Sinopsis Teks Ulasan yang berjudul Daun yang Jatuh Tak Pernah
SINOPSIS NOVEL
perempuan yang berasal dari keluarga yang kurang mampu. Hidupnya menjadi
semakin sulit ketika sang ayah meninggal dunia, dan membuat ibunya menjadi
tulang punggung keluarga kecil yang terdiri dari Tania, dan seorang adiknya
bernama Dede.
menemukan seseorang.
Hari itu malam mulai larut. Tania dan Dede mengamen di sebuah bis kota
yang penuh dengan orang-orang yang baru pulang kantor. Saat mengamen itulah,
Tania yang berbaju lusuh dan tidak memakai alas kaki menginjak sebuah paku
payung, menciptakan luka di telapak kakinya dan membuat darah segar mengalir
deras.
Saat itulah seseorang itu menolongnya. Ia membersihkan luka di kaki
pincang, ia kembali bernyanyi dari satu bis ke bis lainnya, bersama Dede.
Kotak tersebut berisi dua buah sepatu, satu untuk Tania dan satu untuk
Dede. Hari itu juga seseorang itu berkunjung kerumahnya, bertemu dengan
ibunya. Ia mengatakan kepada sang ibu bahwa ia akan menyekolahkan Tania dan
kembali menuntut
Tania kemudian mulai merasakan perasaan ganjil itu: Jatuh cinta. Tetapi
dirinya masih terlampau kecil dan tidak mengerti akan perasaan yang menyelimuti
hatinya itu.
Namun, tak lama setelah nasib baik itu menghampirinya, cobaan kembali
datang menerpa dirinya. Ibunya meninggal. Hidup Tania terus berlanjut meski
duka menyelimuti hatinya. Tak lama setelah kepergian ibunya, Tania menerima
meninggalkan dia.
melanjutkan studi sekolah menengah atasnya disana. Saat hari kelulusan SMA-
nya, Oom Danar datang dengan kekasihnya, Kak Ratna, dan adiknya, Dede.
Saat itulah Oom Danar dan kak Ratna menyampaikan bahwa mereka
Dan Tania benar-benar tidak datang, meski Oom Danar sendiri yang
beberapa hari sebelum pernikahannya, hanya untuk membujuk agar Tania mau
selama ini tentang perasaan Oom Danar yang sebenarnya sudah jelas didepan
mata: Malaikatnya itu tak pernah mencintainya. Padahal ia sudah berusaha untuk
menjadi yang terbaik untuk pemuda itu, menuruti semua perkataannya, dan
mail dari kak Ratna yang bercerita tentang kehidupan rumah tangganya dengan
semuanya, maksud dari semua perlakuan Oom Danar selama ini, dan sebuah draf
novel di laptop Oom Danar yang pernah ia baca, yang katanya tidak akan selesai.
Karena novel itu bercerita tentang Tania dan Oom Danar. Tentang
perasaan Oom Danar yang sebenarnya: bahwa ia juga memendam rasa yang sama
kepada Tania. Tapi novel itu berhenti, dan tidak akan pernah selesai, berhenti
Malaikatnya itu dibawah pohon linden, dekat rumah kardus mereka dulu. Dan
Tetapi tidak ada yang berubah, karena semuanya sudah terlambat. Bahwa Oom
Danar sudah bersama Kak Ratna, dan Kak Ratna sedang mengandung.
Pertanyaan:
3. Identifikasilah unsur intrinsik dan ekstrinsik yang kamu temukan pada teks
ulasan tersebut!
Pedoman Penskoran :
Perhitungan skor :
Skor = Perolehan skor
(Skor Maksimal : 3) x 10
PENILAIAN TERTULIS
Petunjuk
1. Baca kembali teks ulasan novel Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin.
Soal
1. Identifikasilah nilai moral dan nilai sosial yang terdapat dalam teks ulasan
2. Ceritakanlah kembali isi teks ulasan novel Daun yang Jatuh Tak Pernah
Membenci Angin!
Pedoman Penskoran :
Perhitungan skor :
Skor = Perolehan skor
(Skor Maksimal : 2) X 10
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Tahun Pelajaran 2017/2018 Semester 2
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
bahwa novel Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin karya Tere Liye
mengandung nilai moral dan sosial yang dapat diimplementasikan sebagai bahan
pembelajaran sastradi SMP. Nilai moral dan sosial diperoleh dengan menganalisis
wujud-wujud nilai yang terkandung dalam novel yang dikaji. Nilai-nilai tersebut
diwujudkan dalam berbagai perilaku dan sifat tokoh pada rangkaian ceritanovel
Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin.Nilai moral yang terkandung pada
novel yang dikaji mencakup empat jenis, yaitu: hubungan manusia dengan Tuhan,
hubungan manusia dengan diri sendiri, hubungan manusia dengan sesama, dan
hubungan manusia dengan lingkungan. Berikut ini varian nilai moral yang
kepada Tuhan.
100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
sendiri pada novel yang dikaji berupa memaafkan diri sendiri, percaya
diri, berjanji, sadar diri, iri hati, tidak bisa menerima keadaan, pantang
pada novel yang dikaji berupa mau menang sendiri dan mematuhi
Nilai sosial juga ditemukan peneliti dalam novel Daun yang Jatuh tak
Pernah Membenci Angin disamping nilai moral. Nilai sosial pada novel ini lebih
mengarah pada nilai yang dianggap baik dan dianggap buruk oleh masyarakat
melalui kisah tokoh yang mengarahkan pembaca untuk mengidentifikasi baik dan
buruknya secara sosial. Wujud nilai sosial pada novel yang dikaji, meliputi:
toleransi.
Nilai-nilai moral dan sosial yang di temukan pada novel Daun yang Jatuh
tak Pernah Membenci Angin dapat diterapkan pada pembelajaran sastra. Pada
penelitian ini implentasi nilai moral dan sosial akan diwujudkan dalam silabus dan
Silabus dan RPP digunakan untuk kelas VIII semester 2 karena kajian yang telah
informasi pada teks ulasan tentang kualitas karya (film, cerpen, puisi, novel, dan
karya seni daerah) yang dibaca atau diperdengarkan. Berbagai nilai moral dan
sosial dalam novel Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin dapat dijadikan
5.2 Implikasi
Terdapat empat nilai moral dalam novel Daun yang Jatuh Tak Pernah
Membenci Angin karya Tere Liye. Keempat nilai moral tersebut yaitu (1) nilai
moral hubungan manusia dengan Tuhan, (2) nilai moral hubungan manusia
dengan diri sendiri, (3) nilai hubungan manusia dengan sesama, dan (4) hubungan
manusia dengan lingkungan. Selain nilai moral, terdapat pula dua puluh tiga nilai
sosial yang terkandung dalam novel ini. Penelitian ini dapat dijadikan acuan
5.3 Saran
Penelitian terhadap novel Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin
karya Tere Liye ini baru meneliti mengenai nilai moral dan nilai sosial, masih
banyak hal menarik yang dapat diteliti dari novel ini untuk dijadikan bahan
budaya literasi pada siswa. Dengan kata lain, banyak hal yang dapat diperoleh
DAFTAR PUSTAKA
Astuti, Yuli. 2014. Skripsi. Nilai-Nilai Moral dalam novel Negeri 5 Menara karya
A. Fuadi: Tinjauan Sosiologi Sastra dan Implementasinya pada
Pembelajaran Sastra di SMA Kelas XI Semester II. Yogyakarta:
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
Nopianti, Sri Dewi. 2017. Artikel. Nilai Moral dalam Novel Daun yang Jatuh Tak
Pernah Membenci Angin. Ciamis: Universitas Galuh Jawa Barat
105
Jakarta:
Kencana
Wellek, Rene dan Austin Warren. 1990. Teori Kesusastraan. Jakarta: Gramedia
DAFTAR LAMAN
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/08/31/08382171/tawuran-pelajar-smk-
di-bekasi-1-orang-tewas-hingga-aksi-balas-dendam
http://connection-timeout.blogspot.com/2013/12/analisi-novel-daun-yang-jatuh-
tak.html
http://www.tonfeb.com/2016/11/12-novel-tere-liye-paling-bagus-dan-best-
seller.html
106
LAMPIRAN
107
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L
SILABUS a
m
Sekolah : SMP Stella Duce 1 Yogyakarta pi
Kelas/Semester : VIII/1-2 ra
Mata Pelajaran : BAHASA INDONESIA
Tahun Pelajaran : 2018/2019
Kompetensi Inti :
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak
mata.
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret ( menggunakan, mengurai, merangkai,
memodifikasi, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut pandang /teori.
Kompetensi Dasar Materi Pokok Metode Pembelajaran Penilaian Alokasi Sumber Karakter
Model Waktu Belajar
Pembelajaran Teknik Bentuk Instrumen
3.11Mengidentifikasi ● Pengertian Saintifik Mengamati suatu Tes Uraian Jawablah 4x40’ Buku Jujur,
informasi pada teks ulasan model teks ulasan Tertulis Tanya pertanyaan Bahasa tanggung
teks ulasan ● Macam- Berdiskusi tentang Tes jawab berikut! (2 Indonesia jawab
macam pengertian dan Lisan perte- kelas
tentang kualitas
teks ulasan macam-macam isi Penuga- 4. Analisislah muan) VIII
karya (film, berdasar- teks ulusan san teks ulasan Sinopsis
cerpen, puisi, kan isinya Mendiskusikan yang novel
● Maksud/
108
novel, karya seni arti maksud dan cara dibaca “Daun
daerah) yang penting mengungkapkan berdasar- yang
dibaca atau teks ulasan nilai moral dan kan nilai Jatuh
● Nilai nilai sosial pada moral dan Tak
diperdengarkan
moral dan teks ulasan nilai Pernah
4.11Menceritakan nilai sosial Menuliskan sosial? Memben
dalam teks informasi berupa 5. Sebutkan - ci
kembali isiteks
ulasan nilai moral dan ciri-ciri Angin”.
ulasan tentang teks
nilai sosial yang
kualitas karya terdapat pada teks ulasan?
(film, cerpen, ulasan 6. Sebutkan
puisi, novel, Membacakan nilai nilai moral
karya seni moral dan nilai dan nilai
daerah) yang sosial yang sosial yang
terdapat pada teks terdapat
dibaca atau
ulasan pada teks
didengar ulasan?
Mengetahui,
Validator Peneliti
109
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
Lampiran 2
111
112
113
114
115
116
117
118
119
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
Pengertian teks ulasan adalah teks yang berisi tinjauan suatu karya baik
berupa film, buku, benda dan lain sebagainya untuk mengetahui kualitas, kelebihan
dan kekurangan yang dimiliki karya tersebut yang ditujukan untuk pembaca atau
menyampaikan ulasan dengan etika yang sopan, santun, dan tepat waktu.
Struktur teks ulasan terdiri dari bagian orientasi, tafsiran isi, evaluasi, dan
a. Orientasi
Merupakan gambaran umum atas bahan atau karya sastra yang akan diulas.
Gambaran umum karya atau benda tersebut bisa berupa paparan tentang
b. Tafsiran isi
dengan karya lain yang dianggap mirip. Selain itu, penulis juga menilai
benda yang diulas. Hal ini bisa berupa bagian, ciri, dan kualitas karya
tersebut.
d. Rangkuman
Pada bagian ini penulis memberikan ulasan akhir berupa simpulan karya
tersebut.
SINOPSIS NOVEL
yang berasal dari keluarga yang kurang mampu. Hidupnya menjadi semakin sulit
ketika sang ayah meninggal dunia, dan membuat ibunya menjadi tulang punggung
keluarga kecil yang terdiri dari Tania, dan seorang adiknya bernama Dede.
berhenti bersekolah. Mereka mulai mengisi hari-hari mereka dengan berjalan dari
pundi-pundi uang yang diharapkan bisa meringankan beban sang ibu, yang bekerja
Tapi semua kesulitan itu mendadak sirna, saat Tania menemukan seseorang.
Hari itu malam mulai larut. Tania dan Dede mengamen di sebuah bis kota
yang penuh dengan orang-orang yang baru pulang kantor. Saat mengamen itulah,
Tania yang berbaju lusuh dan tidak memakai alas kaki menginjak sebuah paku
payung, menciptakan luka di telapak kakinya dan membuat darah segar mengalir
deras.
ia kembali bernyanyi dari satu bis ke bis lainnya, bersama Dede. Rupanya, ia bertemu
lagi dengan seseorang itu.seseorang itu datang menghampirinya dan Dede, kemudian
menyerahkan dua buah kotak dan menyerahkannya kepada Tania dan Dede.
Kotak tersebut berisi dua buah sepatu, satu untuk Tania dan satu untuk Dede.
Hari itu juga seseorang itu berkunjung kerumahnya, bertemu dengan ibunya. Ia
mengatakan kepada sang ibu bahwa ia akan menyekolahkan Tania dan Dede hingga
tamat.
dirinya masih terlampau kecil dan tidak mengerti akan perasaan yang menyelimuti
hatinya itu.
Namun, tak lama setelah nasib baik itu menghampirinya, cobaan kembali
datang menerpa dirinya. Ibunya meninggal. Hidup Tania terus berlanjut meski duka
menyelimuti hatinya. Tak lama setelah kepergian ibunya, Tania menerima beasiswa
ke Singapura, meninggalkan Dede, pusara ibu, dan tentu saja meninggalkan dia.
sekolah menengah atasnya disana. Saat hari kelulusan SMA-nya, Oom Danar datang
Saat itulah Oom Danar dan kak Ratna menyampaikan bahwa mereka
memutuskan untuk menikah. Tania kaget bukan main. Setelah kepulangan mereka,
Dan Tania benar-benar tidak datang, meski Oom Danar sendiri yang
beberapa hari sebelum pernikahannya, hanya untuk membujuk agar Tania mau datang
ke pernikahan tersebut.
Tania tidak mau datang karena ia mengira jawaban dari pertanyaannya selama
ini tentang perasaan Oom Danar yang sebenarnya sudah jelas didepan mata:
Malaikatnya itu tak pernah mencintainya. Padahal ia sudah berusaha untuk menjadi
yang terbaik untuk pemuda itu, menuruti semua perkataannya, dan tumbuh menjadi
dari kak Ratna yang bercerita tentang kehidupan rumah tangganya dengan Oom
kembali pulang.
maksud dari semua perlakuan Oom Danar selama ini, dan sebuah draf novel di laptop
Oom Danar yang pernah ia baca, yang katanya tidak akan selesai.
Karena novel itu bercerita tentang Tania dan Oom Danar. Tentang perasaan
Oom Danar yang sebenarnya: bahwa ia juga memendam rasa yang sama kepada
Tania. Tapi novel itu berhenti, dan tidak akan pernah selesai, berhenti pada saat hari
Malaikatnya itu dibawah pohon linden, dekat rumah kardus mereka dulu. Dan
tidak ada yang berubah, karena semuanya sudah terlambat. Bahwa Oom Danar sudah
LAMPIRAN PENILAIAN
1. Penilaian Sikap
Petunjuk:
pertemuan.
b. Isi jurnal dengan menuliskan sikap atau perilaku siswa yang menonjol, baik
yang positif maupun negatif. Untuk siswa yang pernah memiliki catatan perilaku
kurang baik dalam jurnal, apabila telah menunjukkan perilaku (menuju) yang
Kelas/Semester : VIII/2
e. Bentuk : uraian
f. Indikator soal/Kisi-kisi:
d. Butir soal
TES URAIAN NON OBJEKTIF (UNO)
Petunjuk
1. Bacalah Sinopsis Teks Ulasan yang berjudul Daun yang Jatuh Tak Pernah
SINOPSIS NOVEL
yang berasal dari keluarga yang kurang mampu. Hidupnya menjadi semakin sulit
ketika sang ayah meninggal dunia, dan membuat ibunya menjadi tulang punggung
keluarga kecil yang terdiri dari Tania, dan seorang adiknya bernama Dede.
Dengan segala keterbatasan yang menghimpitnya, Tania dan Dede akhirnya
berhenti bersekolah. Mereka mulai mengisi hari-hari mereka dengan berjalan dari
pundi-pundi uang yang diharapkan bisa meringankan beban sang ibu, yang bekerja
Tapi semua kesulitan itu mendadak sirna, saat Tania menemukan seseorang.
Hari itu malam mulai larut. Tania dan Dede mengamen di sebuah bis kota
yang penuh dengan orang-orang yang baru pulang kantor. Saat mengamen itulah,
Tania yang berbaju lusuh dan tidak memakai alas kaki menginjak sebuah paku
payung, menciptakan luka di telapak kakinya dan membuat darah segar mengalir
deras.
ia kembali bernyanyi dari satu bis ke bis lainnya, bersama Dede. Rupanya, ia bertemu
lagi dengan seseorang itu.seseorang itu datang menghampirinya dan Dede, kemudian
menyerahkan dua buah kotak dan menyerahkannya kepada Tania dan Dede.
Kotak tersebut berisi dua buah sepatu, satu untuk Tania dan satu untuk Dede.
Hari itu juga seseorang itu berkunjung kerumahnya, bertemu dengan ibunya. Ia
mengatakan kepada sang ibu bahwa ia akan menyekolahkan Tania dan Dede hingga
tamat.
menuntut
Tania kemudian mulai merasakan perasaan ganjil itu: Jatuh cinta. Tetapi
dirinya masih terlampau kecil dan tidak mengerti akan perasaan yang menyelimuti
hatinya itu.
Namun, tak lama setelah nasib baik itu menghampirinya, cobaan kembali
datang menerpa dirinya. Ibunya meninggal. Hidup Tania terus berlanjut meski duka
menyelimuti hatinya. Tak lama setelah kepergian ibunya, Tania menerima beasiswa
ke Singapura, meninggalkan Dede, pusara ibu, dan tentu saja meninggalkan dia.
sekolah menengah atasnya disana. Saat hari kelulusan SMA-nya, Oom Danar datang
Saat itulah Oom Danar dan kak Ratna menyampaikan bahwa mereka
memutuskan untuk menikah. Tania kaget bukan main. Setelah kepulangan mereka,
beberapa hari sebelum pernikahannya, hanya untuk membujuk agar Tania mau datang
ke pernikahan tersebut.
Tania tidak mau datang karena ia mengira jawaban dari pertanyaannya selama
ini tentang perasaan Oom Danar yang sebenarnya sudah jelas didepan mata:
Malaikatnya itu tak pernah mencintainya. Padahal ia sudah berusaha untuk menjadi
yang terbaik untuk pemuda itu, menuruti semua perkataannya, dan tumbuh menjadi
dari kak Ratna yang bercerita tentang kehidupan rumah tangganya dengan Oom
kembali pulang.
maksud dari semua perlakuan Oom Danar selama ini, dan sebuah draf novel di laptop
Oom Danar yang pernah ia baca, yang katanya tidak akan selesai.
Karena novel itu bercerita tentang Tania dan Oom Danar. Tentang perasaan
Oom Danar yang sebenarnya: bahwa ia juga memendam rasa yang sama kepada
Tania. Tapi novel itu berhenti, dan tidak akan pernah selesai, berhenti pada saat hari
Malaikatnya itu dibawah pohon linden, dekat rumah kardus mereka dulu. Dan
tidak ada yang berubah, karena semuanya sudah terlambat. Bahwa Oom Danar sudah
Pertanyaan:
2. Sebutkan unsur intrinsik yang kamu temukan pada teks ulasan tersebut !
Pedoman Penskoran :
Petunjuk
1. Baca kembali teks ulasan novel Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin.
Soal
1. Tentukan isi teks ulsan novel Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin!
2. Jelaskan pesan moral yang disampaikan penulis teks ulasan novel Daun yang
3. Jelaskan amanat yang disampaikan penulis teks ulasan novel Daun yang Jatuh Tak
Pedoman Penskoran :
No. Aspek dan Kriteria Skor
Perhitungan skor :
Skor = Perolehan skor
Skor Maksimal x 10
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Tahun Pelajaran 2017/2018 Semester 2
162
Lampiran 5
menengah atas di SMA Pangudi Luhur Yogyakarta. Pada tahun 2012, peneliti
menjadi mahasiswa PBSI, peneliti aktif mengikuti dan terlibat aktif dalam berbagai
kegiatan baik di prodi maupun di luar prodi. Pada tahun 2013 peneliti ikut menjadi
panitia inisiasi fakultas, tahun 2014 peneliti ikut menjadi panitia inisiasi prodi, dan
pada tahun 2015 peneliti menjadi wakil ketua Studi Lapangan PBSI.
163