Anda di halaman 1dari 6

METODE PENGUKURAN KUAT GESER LANGSUNG

SN-03-3420-1994

PERALATAN YANG DIGUNAKAN:

1. ALAT GESER LANGSUNG

Alat uji geser langsung terdiri dari:


1) Piston penekan dan pemberi beban, cincin pengukur beban (proving ring) lengkap
dengan arloji ukur dengan ketelitian 0,002 mm atau lebih kecil sehingga
menghasilkan faktor kalibrasi (0,0015 — 0,0008) kN/divisi;
2) alat penggeser lengkap dengan kotak geser yang terbagi dua;
3) beban-beban;
4) dua buah batu por
2. ALAT PENGELUAR CONTOH

Alat untuk mengeluarkan contoh tanah (extruder ) harus mempunyai kemampuan untuk
mengeluarkan contoh tanah dari dalam tabung tanpa menimbulkan gangguan yang
berarti,misalnya kecepatannya tetap dan arahnya disesuaikan dengan arah masuknya contoh
tanahke dalam tabung pada saat pengambilannya di lapangan

3. CINCIN CETAK BENDA UJI

Cincin atau ring untuk mencetak benda uji


4. TIMBANGAN

Timbangan yang digunakan untuk menimbang benda uji harus dapat menentukan massabenda uji
dengan ketelitian pembacaan 0,1 % dari massa totalnya

5. ARLOJI

Arloji untuk waktu, beban, dan regangan


Alat penunjuk deformasi harus berupa arloji ukur dengan skala pembacaan 0,03 mm (0,001inci) atau
lebih kecil, dan mempunyai kapasitas pengukuran setidaknya 20 % dari tinggibenda uji, atau alat ukur
lainnya yang memenuhi persyaratan, seperti alat ukur elektrik.
6. OVEN

Oven pengering dengan fasilitas pengatur panas yang dapat mengeringkan benda uji
pada temperatur 110º C ± 5º C

PROSEDUR PENYAJIAN:
1. Siapkan 3 benda uji
2. Timbang ke 3 benda uji
3. Pasang batu pori pada cincin pengujian
4. Masukkan benda uji
5. Pasang batu pori pada bagian atas benda uji
6. Pasang stang vertikal untuk memberikan beban normal
7. Pasang penggeser benda uji pada arah mendatar
8. Atur arloji geser sehingga menunjukkan angka nol
9. Berikan beban normal pertama
10. Isi kotak cincin pengujian dengan air
11. Lakukan pemeriksaan sehingga tekanan geser konstan
12. Baca arloji geser secara berkala, sesuai kecepatan pergeseran
13. Berikan beban normal pada benda uji kedua sebesar dua kali beban normal pada pengujian
pertama
14. Lakukan pengujian seperti pada pengujian pertama
15. Berikan beban normal pada benda uji kedua sebesar tiga kali beban normal pertama
16. Lakukan pengujian seperti pada pengujian pertama
17. Dari pengujian ini dibuat grafik hubungan antara tegangan geser maksimum dan tegangan
normal

PERHITUNGAN

a. Gaya geser (P) dihitung dengan mengalikan bacaan proving ring dengan angka kalibrasi,
kemudian dihitung tegangan geser maksimum (τ max) dengan persamaan 1
τ max = P max/A
Keterangan:
τ max adalah tegangan geser maksimum (kPa)
P max adalah gaya geser maksimum (kN)
A adalah luas bidang geser benda uji (mm²)

b. Kuat geser langsung, dihitung dengan persamaan 2


S = σ tan ∅ u+ Cu
(2)
Keterangan:
S adalah kuat geser langsung (kPa)
σ adalah tegangan normal (kPa)
∅ u adalah sudut geser dalam tanah ( º)
Cu adalah kohesi,(kPa)
Contoh Perhitungan

Anda mungkin juga menyukai