…………………………………………………
1
KATA PENGANTAR
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................2
BAB I MENGENAL DAKWAH
MULTIKULTURAL & KOMUNIKASI LINTAS
BUDAYA....................................................................4
BAB II GERAKAN PENDEKATAN DAKWAH
MULTIKULTURAL.................................................14
BAB III TUJUAN, FUNGSI, & PERANAN
DAKWAH DALAM KOMUNIKASI ANTAR
BUDAYA..................................................................20
BAB IV DAKWAH DI TENGAH KERAGAMAN
KOMUNIKASI ANTAR ETNIK, RAS, DAN
BANGSA...................................................................31
BAB V POLA KOMUNIKASI LINTAS BUDAYA
DALAM DAKWAH..................................................35
BAB VI Memahami Unsur - Unsur Komunikasi Lintas
Budaya dalam Berdakwah.........................................38
BAB VII Aktivitas Komunikasi Lintas Budaya Verbal
dan Non Verbal dalam Ilmu ad-Dakwah...................40
BAB VIII Hambatan Komunikasi Lintas Budaya
dalam Dakwah Multikultural Modern.......................45
BAB IX Budaya dan Kearifan Dakwah.....................52
DAFTAR PUSTAKA................................................60
3
BAB I
4
secara langsung oleh Allah dalam ayat Al - Qur’an. Ini
membuktikan bahwa dakwah adalah hal yang sangat
penting dalam kehidupan manusia.
5
1970. 27). Lalu yang di maksud dengan berdakwah
secara multikultural adalah upaya aktualisasi iman yang
dimanifestasikan dalam suatu sistem kehidupan manusia
beriman dalam bidang kemasyarakatan yang
dilaksanakan secara teratur untuk mempengaruhi cara
berpikir, merasa, bersikap dan berperilaku manusia pada
dataran individual maupun sosiokultural dalam rangka
mewujudkan ajaran Islam dalam semua segi kehidupan
dengan menggunakan cara tertentu (Rozi,2007.34).
6
komunikasi adalah who says what to whom in this
channel with what effect (siapa berbicara apa dengan
media apa yang menghasilkan efek).
7
Komunikasi lintas budaya mencoba untuk melakukan
pendekatan pendekatan dengan berbagai cara, seperti
psikologis, sosiologi, kritik budaya, dialog budaya dan
lain lain. Dari sini akan terbentuk suatu pengertian
bersama akan adanya perbedaan budaya.
8
dicantumkan. Namun pasti setiap komunikasi baik
dilakukan dengan kemasan dakwah, akan tetap
memberikan efek tersendiri.
9
sendiri. Dalam komunikasi, hal ini disebut komunikasi
efektif. Untuk memenuhi tuntutan tersebut, seorang dai
harus bisa memahami kondisi mad’u.
10
Quran dan Hadis Nabi. Salah satu metode dakwah yang
sampai saat ini masih relevan dipraktekkan
oleh para dai adalah dapat merujuk kepada Hadis Nabi
sebagai berikut :
11
dengan kondisi budaya sasaran dakwah (mad’u). Karena
setiap orang, setiap tempat wilayah dan lingkungan
mempunyai kondisi sosial budaya yang berbeda-beda.
12
BAB II
13
Allah yang harus disikapi dengan penuh kearifan.
Kebhinekaan manusia dalam segala aspeknya dinamakan
juga masyarakat multikultural.
14
bentuk perbedaan yang tidak mungkin disetarakan.
Itulah inti dari prinsip dakwah multikultural. Tulisan ini,
akan membahas tentang dakwah multikultural kemudian
dilanjutkan dengan mengeksplorasi basis dan pendekatan
dakwah multikultural.
15
yang bisa merusak pluralitas budaya dan keyakinan itu
sendiri. Pendekatan multikulturalisme mencoba melihat
yang banyak itu sebagai keunikan tersendiri dan tidak
seharusnya dipaksa untuk disatukan, tetapi tetap berjalan
harmonis dalam keragaman.
16
kehidupan umat manusia sepanjang sejarah. Kita dapat
melihat beberapa ayat berikut, sebagai basis dakwah
multikultural.
17
Sebagai manusia, ia diturunkan dari sepasang
suami - istri. Suku, ras dan bangsa mereka merupakan
nama - nama untuk memudahkan saja, sehingga dengan
itu kita dapat mengenali perbedaan sifat - sifat tertentu.
18
perlu dihormati, agar tercapai kehidupan damai, rukun,
dan sejahtera.
BAB III
19
Manusia adalah makhluk yang berbudaya.
Manusia secara fisik hampir tak memiliki perbedaan
yang mencolok antara satu dengan yang lainnya.
Kemudian dakwah merupakan kegiatan yang dilakukan
secara terus-menerus terhadap objek dakwah.
20
Tujuan dakwah dalam komunikasi antar budaya
merupakan proses dakwah yang mempertimbangkan
keragaman budaya antar subjek, objek dakwah serta
keragaman penyebab terjadinya gangguan interaksi
supaya pesan dakwah dapat tersampaikan dengan tetap
terpelihara situasi dan kondisi dengan damai.
21
tentunya yang perlu kita lakukan adalah tindakan –
tindakan, sikap, perilaku yang sudah terprogram secara
baik dan dikerjakan sesuai dengan rencana yang matang,
tidak dengan asal melakukan. Misalnya kita melakukan
perencanaan, penyelenggaraan berdakwah dengan cara
bagaimana agar dakwah kita tidak menyinggung
perasaan bagi mereka yang tidak satu keyakinan dengan
kita,
22
proses secara berkesinambungan itulah setiap manusia
akan menganut suatu nilai dakwah yang diperoleh dari
lingkungannya. Nilai-nilai itu diadopsi dan kemudian
diimplementasikan dalam suatu bentuk “kebiasaan”
yakni pola sikap dan perilaku kehidupan sehari - hari,
dengan demikian pola perilaku seseorang dalam
berinteraksi dengan orang lain akan dipengaruhi oleh
nilai - nilai yang diperoleh dari lingkungan antar
budayanya.
23
keluarga, melainkan mencakup teman sebaya,
masyarakat, sekolah, media massa, dan sebagainya..
Untuk mewariskan budaya tersebut, proses dakwah
dilakukan melalui tiga upaya yang saling kait mengait,
yaitu: (1) pembiasaan (habit formation), (2) proses
dakwah dan nasihat baik, dan (3) keteladanan (role
model).
24
Terdapat lima video dengan materi yang berbeda
– beda, namun masih dalam satu sub pembahasan yang
sama, untuk itu akan saya rangkum jadi satu, sebagai
berikut :
25
silaturrahmi saling mengunjungi diantara kita. Dengan
demikian Islam juga memandang kehidupan yang baik
ini selalu kita tingkatkan untuk menuju suatu kehidupan
yang baik, aman tentram dan selalu harmoni. Hal serupa
juga terjadi pada keluarga kita juga pada masyarakat
pesantren dengan mencium tangan bagi orang yang
dianggap mulai atau yang lebih dewasa dari kita. Budaya
tersebut juga dilakukan oleh masyarakat belanda dengan
mencium tangan orang yang dianggap mulia bahkan
orang Jepang juga melakukan hal yang sama yakni
membungkukkan badan seraya mengucapkan salam
mereka.
26
Manusia memiliki unsur - unsur potensi budaya
yaitu pikiran cipta, rasa dan karsa, dan karya. Hasil
keempat potensi budaya itulah yang disebut kebudayaan.
Dengan kata lain kebudayaan adalah hasil cipta, rasa,
karsa, dan karya manusia dalam memenuhi kebutuhan
hidupnya. Adanya cipta manusia mengembangkan
kemampuan alam pikir yang menimbulkan ilmu
pengetahuan. Dengan rasa manusia menggunakan panca
inderanya yang menimbulkan karya-karya seni atau
kesenian. Dengan karsa manusia menghendaki
kesempurnaan hidup, kemuliaan dan kebahagiaan
sehingga berkembanglah kehidupan beragama.
27
manusia”. Budaya dapat pula diartikan sebagai
himpunan pengalaman yang dipelajari, mengacu pada
pola - pola perilaku yang disebarkan secara sosial, dan
akhirnya menjadi kekhususan kelompok sosial tertentu.
Menurut The American Herritage
Dictionary kebudayaan adalah sebagai suatu keseluruhan
dari pola perilaku yang dikirimkan melalui kehidupan
sosial, seni, agama, kelembagaan, dan semua hasil kerja
dan pemikiran manusia atau suatu kelompok manusia.
Dari beberapa definisi tersebut, dapat diperoleh
pengertian mengenai ruang lingkup dakwah antar
budaya yaitu suatu sistem pengetahuan yang meliputi
sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran
manusia,
28
untuk membantu manusia dalam melangsungkan
kehidupan masyarakat sehingga dakwah kita walaupun
berbeda budaya akan selalu tetap terjaga (Suranto,
2010:24).
29
yang ada akan membentuk dan mempengaruhi pula
tingkah laku.
BAB IV
30
DAKWAH DI TENGAH KERAGAMAN
KOMUNIKASI ANTAR ETNIK, RAS, DAN
BANGSA
31
berdiam tidak kurang dari 300 etnis dengan identitas
kulturalnya masing - masing, lebih dari 250 bahasa
dipakai, beraneka adat istiadat yang di percayai. Orang
dengan suku berbeda dapat hidup rukun dengan suku
lain yang berbeda etnik, ras, dan bahasa.
32
dan pemilihan media dakwah yang bisa di jangkau
semua umat Islam, Da'i yang arif dan inklusif adalah
tugas setiap umat Islam untuk tidak hanya melaksanakan
ajaran agamanya, tetapi juga mendakwahkannya kepada
diri sendiri maupun orang lain di manapun dan
kapanpun. Dakwah sebagai upaya penyebaran ajaran
Islam merupakan misi suci sebagai bentuk keimanan
setiap muslim akan kebenaran agama yang dianutnya.
33
"Dan katakanlah, kebenaran itu datangnya dari
Tuhanmu. Maka, silahkan (secara sukarela) siapa
yang hendak beriman berimanlah dan siapa yang
ingkar silahkan“(Qs. AI-Kahfi (18):29)
34
BAB V
35
Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang terdiri
dari berbagai suku dan etnis atau dalam arti lain adalah
bangsa yang beragam.
36
bidang dakwah, karena dengan adanya pemahaman
pluralisme akan memperkuat ukhuwah Islamiyah.
37
mengingat majemuknya budaya di Indonesia menuntut
seorang da’i untuk bisa menjadi da’i yang handal, yang
mampu untuk mengajak umat Islam untuk mengamalkan
pesan Islam dan perilaku Islami sesuai dengan budaya
yang berkembang di masyarakat tersebut.
BAB VI
38
…
39
atau suatu masyarakat menuju keadaan yang lebih baik
sesuai dengan perintah Allah dan tuntunan Rosul-Nya.
1. http://download.garuda.ristekdikti.go.id › ...PDF
https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=http://download.garuda.ristek
dikti.go.id/article.php%3Farticle%3D1018964%26val
%3D15521%26title%3DPERANAN%2520DAKWAH%2520DAN
%2520KOMUNIKASI%2520ANTARBUDAYA%2520DALAM
%2520MASYARAKAT
%2520PLURAL&ved=2ahUKEwjzoNDDusDwAhXOYisKHUmWBxI
QFjAEegQIFBAC&usg=AOvVaw1Yo2cR68hF8Nd4ahqtj-9r
2. http://ejournal.iainsurakarta.ac.id › ...PDF
https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=http://ejournal.iainsurakarta.a
c.id/index.php/al-
balagh/article/download/43/27&ved=2ahUKE.wj_isOm1sDw
AhWo7HMBHXTOAV8QFjACegQIEBAC&usg=AOvV...aw0Iaa0NN
yqU1d8PTAoQwpij&cshid=1620703389233
40
3. Video penjelas : https://youtu.be/VeOSwtfj_xo
BAB VII
41
Islam enantiasa mengajak kepada kebaikan melalui
kegiatan dakwah yang diwajibkan bagi seluruh umatnya
yang muslim, berakal dan baligh. Dalam prakteknya,
kegiatan dakwah dapat dilakukan melalui berbagai
metode dan didukung dengan beberapa media .yang ada,
adalah kegiatan .yang bersifat menyeru, mengajak dan
memanggil orang untuk beriman dan taat kepada Allah
sesuai dengan garis aqidah, syari'at dan akhlak Islam.
Kata dakwah merupakan masdar (kata benda) dari kata
kerja da'a, yad'u yang berarti panggilan, seruan atau
ajakan. Dakwah merupakan kewajiban dari setiap orang
yang mengaku dirinya muslim, da’wah tidak hanya harus
tampil di atas podium, tidak harus dalam bentuk ceramah
ataupun pidato, namun dakwah mencakup segala aspek,
baik itu dakwah yang di lakukan dengan perkataan,
perbuatan ataupun dalam bentuk contoh yang baik.
42
Berkomunikasi dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu
secara verbal dan non verbal. Komunikasi verbal adalah
komunikasi yang menggunakan simbol - simbol atau
kata - kata baik yang dinyatakan secara lisan maupun
secara tulisan. Sedangkankomunikasi non verbal adalah
penciptaan pesan melalui gerak tubuh, sikap tubuh,
vokal yang bukan kata - kata, kontak mata, ekspresi
muka dan sentuhan.
43
Contoh komunikasi lintas budaya nonverbal, misalnya
saat juru dakwah menunjukkan persetujuan dalam
dakwahnya dengan mengangguk - anggukkan kepala,
saat da'i membuat mimik muka yang menunjukkan
tingkat penderitaan yang tidak terungkap dengan kata -
kata, atau saat da'i menegaskan pesan verbal dalam
dakwah dan menggarisbawahinya, seperti saat juru
dakwah mengungkapkan betapa jengkelnya dia saat
menceritakan suatu kisah dengan memukul meja. Secara
teoritis komunikasi nonverbal dan komunikasi verbal
tidak dapat dipisahkan. Namun dalam kenyataannya,
kedua jenis komunikasi ini saling jalin menjalin, saling
melengkapi dalam komunikasi lintas budaya yang
dilakukan saat berdakwah.
44
(mad'u). Sedangkan, tujuan yang hendak dicapai dari
komunikasi lintas budaya verbal dan non verbal dalam
ilmu ad-dakwah itu sendiri memiliki tiga dimensi.
Pertama, tujuan awal dimana tujuan dari proses itu
sendiri, yaitu terjadinya perubahan pemikiran, sikap, dan
prilaku dari mad'u. Kedua, tujuan sementara, dimana
tujuan ini hanya difokuskan pada perubahan kehidupan
selama di dunia saja. Adapun yang hendak dicapai dari
tujuan komunikasi lintas budaya dalam ilmu ad-dakwah
itu sendiri mencakup dua tujuan diatas, sampai pada
tujuan akhir dimana adanya kebahagiaan di dunia dan
akhirat.
45
BAB VIII
46
Kehidupan masyarakat modern sudah kosmopolitan
dengan kehidupan individual yang sangat menonjol,
profesionalisme di segala bidang dan penghargaan
terhadap profesi menjadi kunci hubungan sosial di antara
elemen masyarakat. Namun di sisi lain sekularisme
menjadi sangat dominan dalam sistem religi dan kontrol
sosial masyarakat dan sistem kekerabatan sudah mulai
diabaikan. Anggota masyarakat hidup dalam suatu
sistem yang kaku, dan hubungan - hubungan sosial
ditentukan berdasarkan pada kepentingan masing -
masing masyarakat.
47
1). Fisik – Hambatan komunikasi yang berasal dari
waktu, lingkungan, kebutuhan diri, dan media.
48
oleh masing - masing mad'u dapat menyebabkan
perbedaan dalam konsep serta persepsi terhadap sesuatu.
49
Berbagai hambatan komunikasi lintas budaya
yang terjadi ini, bisa pula diatasi dan diperbaiki. Untuk
bisa mengatasi serta memperbaiki komunikasi yang ada
sehingga tercipta komunikasi yang lebih efektif, maka
ada beberapa cara yang bisa dilakukan. Berikut adalah
cara mengatasi hambatan komunikasi, yaitu :
50
5). Menciptakan serta memproses pesan secara efektif
dan juga efisien. Hal ini bisa dilakukan dengan beberapa
cara yakni : memahami apa yang di sampaikan oleh juru
dakwah, menyesuaikan materi pesan dakwah dengan
mad'u, memilih saluran atau media secara tepat dan
meningkatkan keterampilan berkomunikasi lintas budaya
untuk juru dakwah.
51
sekali ajarannya diterima oleh mad'u di manapun para
walisongo menyampaikan dakwahnya.
BAB IX
52
Budaya dan Kearifan Dakwah
53
Sehingga konflik yang timbul antar budaya etnis yang
berbeda tidak akan terjadi. Lebih lanjut, mempelajari
komunikasi lintas budaya dapat membuat kita lebih
berhati-hati dalam membangun hubungan dengan
budaya lain. Para pendakwah harus memahami tempat,
budaya, kebiasaan dan bahasa objek dakwahnya karena
hal tersebut menentukan kesuksesan dakwah yang
dilakukannya. Budaya - budaya yang berbeda memiliki
sistem nilai yang berbeda dan karenanya ikut
menentukan tujuan hidup yang berbeda. Cara
berkomunikasi sangat bergantung pada budaya bahasa,
aturan, dan norma masing - masing. Komunikasi dan
kebudayaan merupakan dua konsep yang tidak dapat
dipisahkan. Keduanya memperhatikan pada variasi
langkah dan cara manusia berkomunikasi melintasi
komunitas manusia atau kelompok sosial. Alo liliweri
dalam buku “Makna Budaya dalam Komunikasi Antar
Budaya” menjelaskan tentang komunikasi antar budaya
yaitu merupakan interaksi dan komunikasi antar pribadi
yang dilakukan oleh beberapa orang yang memilki
latarbelakang kebudayaan yang berbeda.
54
Untuk memahami interaksi antar budaya, terlebih
dulu kita harus memahami komunikasi manusia.
Memahami komunikasi manusia berarti memahami apa
yang terjadi selama komunikasi berlangsung, mengapa
itu terjadi, apa yang dapat terjadi, akibat dari apa yang
terjadi, dan akhirnya apa yang dapat kita perbuat untuk
mempengaruhi dan memaksimalkan hasil dari kejadian
tersebut. Adapun komunikasi lintas budaya adalah,
komunikasi yang dilakukan untuk segala macam budaya.
Sudah diketahui bahwa di dunia ini banyak sekali ragam
budaya. Kita ambil contoh Indonesia saja. Di negri ini,
ratusan macam budaya berbeda. Kebanyakan kegagalan
berkomunikasi adalah akibat faktor ketidak pahaman
akan budaya. Sementara itu Noise yang paling
berpengaruh dalam proses komunikasi adalah budaya.
Komunikasi lintas budaya mencoba untuk melakukan
pendekatan pendekatan dengan berbagai cara, seperti
psikologis, sosiologi, kritik budaya, dialog budaya dan
lain - lain. Di sini komunikasi lintas budaya mencoba
untuk memberikan pemahaman bersama dan mencoba
untuk mengerti akan keragaman budaya di Indonesia.
55
Dari sini akan terbentuk suatu pengertian bersama akan
adanya perbedaan budaya. Komunikasi lintas budaya
mencoba untuk memahami akan keragaman tersebut.
Sehingga benturan-benturan kebudayaan atau
disintregasi social tidak akan terjadi.
56
Tentunya dengan terlebih dahulu kita perluas dan
perdalam pemahaman kita terhadap kebudayaan
seseorang tersebut. Selanjutnya dalam segi fungsi,
seperti yang kita ketahui sebelumnya, ilmu dakwah
adalah ilmu yang mengkaji tentang upaya mengajak
umat manusia kepada jalan Allah, dibangun dan
dikembangkan dengan metode ilmiah sehingga dapat
berfungsi dalam rangka memahami, memprediksi
(prediction), menjelaskan (explanation) dan mengontrol
(control) berbagai fenomena dan persoalan yang terkait
dengan dakwah.
57
Dakwah antar budaya merupakan proses dakwah
yang mempertimbangkan keragaman budaya antar da’i
(subjek dakwah) dan mad’u (objek dakwah), dan
keragaman penyebab terjadinya gangguan interaksi pada
tingkat antar budaya, agar pesan dakwah dapat
tersampaikan, dengan tetap terpeliharanya situasi damai.
Dakwah antar budaya merupakan kajian proses
berdakwah mengajak seorang manusia untuk
menyampaikan pesan -pesan agama Islam dan perilaku
Islami sesuai dengan konsep budaya yang berkembang
di masyarakat.
58
1. Mengkaji dasar - dasar tentang adanya interaksi
simbolik da’i dengan mad’u yang berbeda latar belakang
budaya yang dimilikinya dalam perjalanan dakwah para
da’i.
59
Dari penjelasan di atas, dapat di simpulkan
bahwa wilayah yang memiliki masyarakat multikultur
dan multietnis mempunyai tantangan untuk
mengakomodasi perbedaan kebangsaan dan etnis secara
stabil dan dapat dipertahankan secara moral. Tantangan
multikultur ini juga menjadi tantangan dalam aktivitas
dakwah Islam dengan cara mengubah dan menata
kembali cara - cara serta orientasi dakwah. Dakwah
adalah seruan, ajakan, atau perubahan. Kegiatan dakwah
di masyarakat, dan di media massa selama ini, relatif
telah responsif, terhadap kondisi masyarakat yang
modern. Setidaknya telah berupaya agar pesan-pesan
keagamaan yang disampaikan bisa diterima secara baik.
Mereka biasa menggunakan berbagai metode dalam
berdakwah.
60
DAFTAR PUSTAKA
61
Ali Anwar Yusuf, 2002, Wawasan Islam, Bandung,
Pustaka Setia.
62
Basit, Abdul. 2006. Wacana Dakwah Kontemporer.
Purwokerto: STAIN Purwokerto Press
63
Elmirzanah, Syafa'atun, et.al., Pluralisme, Konflik dan
Perdamaian Studi Bersama Ant ar
Iman, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2002.
64
Liliweri, Alo. 2011. Dasar-dasat komunikasi antar
budaya. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
65
Pimay, Wafiah Awaludin. 2005. Paradigma Dakwah
Humanis, Strategi dan Metode Dakwah Saefudin
Zuhri. Semarang: Rasail.
66
Soekanto, Soerjono. 2009. Sosiologi Suatu Penganar ,
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada..
67
Wahid, Abdurrahman. Islam Kosmopolitan Nilai-Nilai
Indonesia Tranformasi Nasional dan
Kebudayaan. Jakarta: The Wahid Institute, 2007.
68