Anda di halaman 1dari 7

EMBRIOLOGI TUMBUHAN

(Mata Kuliah Biologi)


Dosen Pengampu: Dr. Dewi M., S.P.,M.Si

Oleh

Nama : Anti Noviana


NIM : 2001029.P

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


SEKOLAH TINGGI ILMU PERTANIAN SRIWIGAMA
PALEMBANG
EMBRIOLOGI PADA TUMBUHAN

A.    Embrio

1.      Pengertian
Embrio adalah sebuah eukariota diploid multisel dalam tahap paling awal
dari perkembangan.
Dalam organisme yang berkembang biak secara seksual, ketika
satu sel sperma membuahi ovum, hasilnya adalah satu sel yang
disebut zigot yang memiliki seluruh DNA dari kedua orang tuanya. Dalam
tumbuhan, hewan, dan beberapa protista, zigot akan mulai membelah
oleh mitosis untuk menghasilkan organisme multiselular. Hasil dari proses ini
disebut embrio.
Pada tumbuhan, istilah embrio hanya dipakai untuk tumbuhan kecil yang
terbentuk dalam biji yang berada dalam keadaan dormansi, menunggu kondisi
lingkungan yang tepat untuk berkecambah.
B.     Embrio Pada Tumbuhan
1.      Perkembangan Embrio
Biji yang mengandung tumbuhan dalam keadaan embrio (lembaga atau
sama artinya dengan tumbuhan yang seakan akan baru dilahirkan yang
merupakan hasil perkawinan antara salah satu inti generatif dari serbuk sari
dan inti primer dari saccus embrionalis) diselubungi oleh kulit buji dan
dibekali dengan sumber makanan cadangan.
Embrio dikelilingi oleh kotiledon dan endosperma yang merupakan
persediaan makanan,endosperma berkembang dari pembelahan mitosis
nukleus endosperma yang dihasilkan dari peleburan salah satu gamet jantan
dengan kedua nucleus polar atau dengan nukleus sekunder. Embrio dan
persediaan makanannya terbungkus oleh radikula yang merupakan bakal akar.
Bagian sumbu embrionik diatas kotiledon adalah epikotil. Pada ujungnya
terdapat plumula yang merupakan bakal pucuk atau daun. Dan pada bagian
batang dibawah keping biji disebut hipokotil yang terdapat batang akar atau
radikula. Baik plumula atau radikula terdapat meristem apeks di ujungnya.
Selain itu terdapat Kotiledon yang akan menyerap zat-zat makanan dari
endosperma dan memindahkannya ke embrio ketika biji mulai berkecambah.
 Pembelahan sel didalam embrio diiringi dengan pertumbuhan serta
vakuolasi yaitu dibentuknya vakuola yang membesar dari sel-sel yang terjadi,
memulai organisasi dari sIstem jaringan. bakal epidermis ditunjukan oleh
lapisan permukaanyang bersifat meistimatik yakni protoderm. Dibawah
protoderm meristem dasar dari bakal korteks sudah dapat dibedakan dengan
adanya vakuolasi sel yang melebihi vakuolasi sel jaringan disebelahnya.
Jaringan ditengah yang kurang tervakuolasi dan memanjang sepanjang sumbu
hipokotil -akar merupakan meristem bakal jaringan pembuluh. Jaringan ini
disebut prokambium. Prokambium merupakan system yang berkesinambungan
dan terkoordinasi antara kotiledon dan sumbu hipokotil- akar.
C.    Pertumbuhan Dan Perkembangan Tumbuhan
 PERTUMBUHAN: Pertambahan jumlah sel pada suatu organisme dan
bersifat tidak dapat kembali (irreversible) serta pertambahan ini dapat diukur
secara kuantitatif seperti berat, tinggi, dan lain - lain.
 PERKEMBANGAN: proses untuk mencapai kematangan fungsi organisme
dan dapat diukur secara kualitatif seperti fungsi organ reproduksi, dan fungsi
fungsi organ lainnya
Perkembangan bakal biji dan buah
Bakal biji mengandung zigot dan endosperm. Zigot tumbuh menjadi
embrio. Endosperm mengandung cadangan makanan yang digunakan untuk
pertumbuhan dan perkembangan embrio.   Pembelahan zigot secara mitosis
menghasilkan sel basal dan sel terminal. Sel basal berkembang jadi suspensor,
kulit bakal biji, dan mengalirkan nutrien dari endosperm. Sel terminal
berkembang jadi proembrio.     Biji yang matang, embrio yang dikelilingi
kotiledon, endosperm, atau keduanya. Tumbuhan dikotil mempunyai dua
kotiledon, sedangkan tumbuhan monokotil hanya mempunya satu kotiledon.
Biji dilindungi oleh kulit biji.      Buah mulai berkembang setelah terjadi
penyerbukan.

1. Perkecambahan
Dimulai dari proses imbibisi yaitu proses masuknya air ke dalam biji
dilanjutkan proses pertambahan fungsi sel yang jelas (diferesiansi) dan
pembentukan organ pada tumbuhan (organogenesis).   Biji dapat berkecambah
karena didalamnya terdapat embrio yaitu:
 Akar lembaga, berfungsi sebagai akar.
 Daun lembaga, berfungsi sebagai  tempat menimbun makanan,
fotosintesis dan alat pengisap makanan
 Batang lembaga:
 Epikotil: ruas batang diatas daun lembaga yang akan tumbuh menjadi
batang dan daun
 Hipokotil: ruas batang bawah daun lembaga yang akan tumbuh
menjadi akar
  Perkecambahan Epigeal yaitu perkecambahan yang ditandai dengan bagian
hipokotil terangkat ke atas permukaan tanah.
 Perkecambahan Hipogeal yaitu perkecambahan yang ditandai dengan
terbentuknya bakal batang yang muncul ke permukaan tanah.
2. Pertumbuhan
      Pertumbuhan primer (hasil pembelahan sel - sel meristem).
Penambahan panjang batang dan akar. 
 Titik tumbuh akar : jaringan meristem pada tudung akar (kaliptra)
 Titik tumbuh batang: jaringan meristem pada batang
 Meristem Embrional yaitu pada saat perkecambahan
  Meristem Kambium yaitu pada tumbuhan dewasa
  Pertumbuhan sekunder (hasil aktivitas jaringan meristem pada kambium).
Pertumbuhan sekunder adalah pertumbuhan diameter batang yang merupakan
aktivitas sel meristem pada kambium.
D.    Faktor-Faktor Pemengaruh Pertumbuhan Dan Perkembangan
Tumbuhan
a)  Faktor eksternal
Yaitu:
 Temperatur, memperngaruhi kerja enzim dan kandungan air pada tanaman.
 Cahaya matahari, mempengaruhi lama dan waktu fotosintesis pada
tanaman.
 AIR, pH, oksigen; menentukan laju fotosintesis, pelarut universal, dan
pengedar  hasil fotosintesis.
 Nutrisi, berguna untuk melangsungkan hidup
b)  Faktor Internal
Yaitu:
Faktor genetis &   Faktor fisiologis
E.     Embriologi Tumbuhan, / Tahap dan Proses
1.      Proses Perkecambahan Biji Tumbuhan
Proses perkecambahan dapat dibedakan menjadi beberapa tahap
yang saling tumpang tindih, yaitu tahap aktivasi, tahap pencernaan dan
translokasi, dan tahap pertumbuhan kecambah.
a. Tahap Aktivasi. Tahap ini melipuli : 1) Hidrasi dan imbibisi air. selama
kedua tahap ini, air masuk ke dalam embrio dan mcmbasahi protein dan
koloid lain, 2) Sintesis dan pengaktivan enzim, menyebabkan peningkatan
aktivitas metabolisme, dan 3) pemanjangan sel dan munculnya radikula.
b. Tahap Pencenaan dan Translokasi. Pada tahap ini terjadi proses
pencernaan lemak, protein, dan karbohidrat yang tersimpan pada
endosperm, koliledon atau perisperm. Hasil pencernaan di translokasikan
ke titik pertumbuhan sumbu embrio.
c. Tahap Pertumbuhan Kecambah. Kecambah berkembang akibat
pembelahan sel yang kontinu pada titik tumbuh sumbu embrio, yang
selanjutnya diikuti dengan perluasan struktur kecambah.
Pada tanaman gandum, urutan perkecambahan adalah sebagai
berikut. Pada awalnya terjadi penyerapan air dan embrio mulai menghasilkan
giberalin, yang tersebar ke lapisan aleuron disekeliling endosperm. Giberelin
merangsang sel-sel aleuron mensintesis amilase yang menguraikan amilum
pada sel-sel endosperm sehingga menyebabkan endosperm menjadi rusak dan
mencair (liquefy), di samping itu dihasilkan enzim protease dan ribonuklease,
yang menyebabkan terbentuknya sitokinin, auksin yang merangsang
pembelahan sel dan pembesaran embrio. Sumbu pucuk-embrio selanjutnya
berkembang dan tumbuh menjadi kecambah.

MIKROGAMETOGENESIS TUMBUHAN
Mikrospora merupakan awal perkembangan generasi gametofit
jantan. Mikrospora mengalami dua kali pembelahan, pembelahan pertama
menghasilkan 2 sel yaitu sel generatif dan sel vegetatif. Pembelahan kedua
hanya terjadi pada sel generatif menghasilakan 2 gamet jantan. Pembelahan
kedua ini mungkin berlangsung di dalam serbuk sari satu atau dalam buluh
serbuk sari.
DAFTAR PUSTAKA

 amazing-biology.blogspot.com/2013/05/perkembangan-gametofit-
jantan.html.
 https://www.google.com/search?
q=makalah+embriologi+pada+tumbuhan&ie=utf-8&oe=utf-
8&aq=t&rls=org.mozilla:en-US:official&client=firefox-
a#q=makalah+embriologi+pada+tumbuhan&rls=org.mozilla:en-
US:official&start=20
   www.google.com
   www.wikipedia.co.id

Anda mungkin juga menyukai