Anda di halaman 1dari 5

SOAL UJIAN AKHIR SEMSETER

HADIST-HADIST TENTANG SOSIAL BUDAYA


FAKULTAS USULUDDIN
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SULTAN SYARIF KASIM RIAU

NAMA : MUSTOFA RIZAL


KELAS : IAT 5 C

‫َخلَ ْق ٰن ُك ْم ِّم ْن َذ َك ٍر َّواُ ْن ٰثى َو َج َع ْل ٰن ُك ْم ُشع ُْوبًا َّوقَبَ ۤا ِٕٕىِ َل لِتَ َعا َرفُ ْوا ۚ اِ َّن‬ ‫يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا‬
‫ِ اَ ْت ٰقى ُك ْم ۗاِ َّن هّٰللا َ َعلِ ْي ٌم َخبِ ْي ٌر‬ ‫اَ ْكرم ُكم ع ْن َد هّٰللا‬
ِ ْ َ َ
Artinya Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan
dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal.
Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa
diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.

1. Coba anda maknai tentang ayat di atas dengan konteks sosial dan budaya..?

Artinya “Dari Nu'man bin Basyir Radhiallahu Anhu, ia berkata, 'Rasulullahu Alaihi wa Sallam bersabda,
"Perumpamaan kaum mukmin dalam hal saling berempati, saling menyayangi, dan saling peduli
adalah seperti tubuh; jika ada bagian darinya yang rnerasaknn sakit, maka seluruh tubuh pun turut
merasakan sulit tidur dan demam.” (HR. Al-Bukhari 601l, Muslim 2586, Ahmad 4 / 268).

2. Berikan contoh hadist di atas dalam kehidupan Anda bermasyarakat.?!


3. Berikan salah satu urgensi dan manfaat menjaga hubungan sosial disertai hadist nya?

Artinya “Ibnu Umar ra. Berkata, “Ketika Nabi saw. Berkhotbah di atas mimbar dan menyebut sedekah dan
minta-minta, beliau bersabda, ”Tangan yang di atas lebih baik daripada tangan yang di bawah,
tangan yang di atas memberi dan tangan yang di bawah menerima.”

4. Bagai mana anda memaknai hadist di atas?


5. Coba anda berikan salah satu contoh adab dalam bertamu dan disertai hadist nya.?

JAWAB:
Nama : Mustofa Rizal
Nim : 11930210332
Kelas : IAT 5 C
Matkul : Hadis tentang sosial budaya

JAWABAN UAS HADIS TENTANG SOSBUD

1. Makna dari ayat tersebut yaitu bahwa manusia memang diciptakan Allah secara
berbeda-beda untuk saling mengenal. Bisa dibayangkan jika seluruh manusia di
muka bumi ini wajahnya sama, pasti kita akan kesulitan untuk saling mengenal.

Selain itu, ayat tersebut juga menegaskan bahwa di hadapan Allah semua manusia
sama, yang membedakan hanyalah ketakwaannya. Maka dari itu, kita sebagai
manusia harus selalu berlomba-lomba meningkatkan iman dan takwa.

Allah SWT memberitahukan bahwa tujuan penciptaan Adam dan Hawa untuk
mewariskan keturunan yang tersebar di muka bumi ini.

Kemudian Allah SWT menyebarkan laki-laki dan perempuan dalam jumlah yang
banyak serta menjadikan mereka berbangsa-bangsa dan bersuku-suku. Tujuan
mereka membentuk suku bangsa atau kelompok tertentu agar saling mengenal.

Dengan mengenal satu sama lain, mereka bisa saling tolong-menolong, bantu-
membantu, dan saling memenuhi hak-hak kerabat sekitar mereka.
Ayat ini secara gamblang juga menjelaskan bahwa manusia di mata Allah SWT
adalah sama dan setara. Tidak dibenarkan jika ada yang saling merendahkan satu
sama lain. Yang mampu membedakan manusia satu dengan manusia lainnya
hanyalah derajat ketakwaannya.
Dapat disimpulkan melalui Surat Al Hujurat ayat 13, Allah SWT secara tegas
melarang segala bentuk tindakan kebencian kepada sesama manusia dengan
mengatasnamakan suku, ras, agama, dan lain sebagainya.
Pentingnya kesadaran dan meningkatkan rasa toleransi terhadap sesama perlu
diwujudkan agar manusia tidak semena-mena melakukan tindakan diskriminasi,
rasisme, atau tindakan sejenis lainnya. Selain Islam melarangnya, tindakan ini
justru akan memecah belah bangsa dan menimbulkan kekacauan.

2. Contohnya ialah ketika ada tetangga kita yang sesama muslim kesusahan atau lagi
ditimpa musibah atau lagi disakiti seseorang haruslah kita bantu dengan semua
apa yang kita bisa, karena sesama muslim ibaratkan satu tubuh yang dimana
ketika ada satu anggota tubuh merasakan sakit maka semua anggota tubuh akan
merasakan sakit juga.
Hadis tersebut mengajarkan dua hal. Pertama, kaum mukmin merupakan satu
tubuh yang saling terkait dan menyatu. Penyakit yang terdapat pada sebagian
mereka akan dapat berpengaruh kepada bagian lainnya bila tidak ada pencegahan
dan sebaliknya. Kedua, karena satu tubuh, kaum mukmin semestinya secara
otomatis dapat merasakan penderitaan dan kesulitan yang dirasakan saudaranya
yang lain. Seraya ia berupaya agar penderitaan dan kesulitannya itu berkurang
hingga hilang sama sekali.

3. Urgensi dan manfaat menjaga hubungan social adalah :

a. Panjang umur, penelitian ini telah dilakukan oleh Dr. Lisa Berckman dari
Universitas Harvard. Beliau mengatakan bahwa orang yang kurang memiliki
ikatan sosial dengan masyarakat hampir tiga kali lebih mungkin meninggal
akibat penyakit medis dibanding mereka yang memiliki kontak sosial yang
luas.

b. Memperoleh kerja sama, orang lain juga dapat membantu menangani


kebutuhan dan keinginan kita. Semakin baik kualitas hubungan harmonis yang
kita miliki bersama mereka maka semakin tinggi tingkat kerja sama dengan
mereka.

c. Merasa aman, sebuah komunitas yang terhubung memberikan para anggotanya


kekuatan dan keselamatan. Ketika kita merasa kuat dan aman, kita dapat
mencurahkan energi untuk berkembang secara sosial, budaya dan spiritual

d. Merasakan ketenangan, dari waktu ke waktu kita bertemu seseorang yang


memengaruhi emosi dan ritme tubuh kita dengan cara yang menyenangkan
melalui bahasa tubuh, gerakan, ekspresi wajah, nada suara atau kata kata.

Contoh hadis yang berkaitan tentang menjaga hubungan social adalah :

 Menjauhi permusuhan dan perpecahan

Dari Abu Hurairah Radhiallahu Anhu , dari Nabi Shallallahu Alaihi wa


Sallam, beliau bersabda, "jauhilah oleh kalian prasangka, sebab prasangka itu
adalah ungkapan yang paling dusta. Dan janganlah kalian mencari'cari aib
orang lain, iangan pula saling menebar kebencian, dan jadilah kalian orang-
orang yang bersaudara.. [HR. Al-Bukhari (5143), Muslim (2563), Abu Dawud
(4917), Ahmad (2/312)
4. Islam sangat mencela orang yang mampu untuk berusaha dan memiliki badan
sehat, tetapi tidak mau berusaha, melainkan hanya menggantungkan hidupnya
pada orang lain. Misalnya, dengan cara meminta-minta. Keadaan seperti itu sangat
tidak sesuai dengan sifat umat Islam yang mulia dan memiliki kekuatan,
sebagaimana dinyatakan dalam firman-Nya:

َ‫َوهّٰلِل ِ ْال ِع َّزةُ َولِ َرسُوْ لِ ٖه َولِ ْل ُم ْؤ ِمنِ ْين‬

“Kekuatan itu bagi Allah, bagi rasul-Nya dan bagi orang-orang yang” (QS. Al-
Munafiqun: 8)

Dengan demikian, seorang peminta-peminta, yang sebenarnya mampu mencari


kasab dengan tangannya, selain telah merendahkan dirinya, ia pun secara tidak
langsung telah merendahkan ajaran agamanya yang melarang perbuatan tersebut.
Bahkan ia dikategorikan sebaga kufur nikmat karena tidak menggunakan tangan
dan anggota badannya untuk berusaha mencari rezeki sebagaimana diperintahkan
syara’. Padahal Allah pasti memberikan rezeki kepada setiap makhluk-Nya yang
berusaha.

Dalam hadits dinyatakan dengan tegas bahwa tangan orang yang di atas (pemberi
sedekah) lebih baik daripada tangan yang di bawah (yang diberi). Dengan kata
lain, derajat orang yang pemberi lebih tinggi daripada derajat peminta-minta.
Maka seyogyanya bagi setiap umat Islam yang memiliki kekuatan untuk mencari
rezeki, berusaha untuk bekerja apa saja yang penting halal.

Bagi orang yang selalu membantu orang lain, di samping akan mendapatkan
pahala kelak di akherat, Allah juga akan mencukupkan rezekinya di dunia.
Dengan demikian, pada hakekatnya dia telah memberikan rezekinya untuk
kebahagiaan dirinya dan keluarganya. Karena Allah swt. Akan memberikan
balasan yang berlipat dari bantuan yang ia berikan kepada orang lain.

5. Adab bertamu dalam islam adalah :

a. Jangan berdiri tepat di depan pintu

Berdirilah di sisi kanan pintu, bukan tepat di depannya. Jadi setelah dibuka tidak
melihat seluruh isi rumah, termasuk bila ada yang tidak boleh dilihat,

Adab ini tertulis dalam hadits berikut

‫كان رسول هللا إذا أتى باب قوم لم يستقبل الباب من تلقاء و جهه و لكن ركنها األيمن أو‬
‫األيسر و يقول السالم عليكم السالم عليكم‬
Artinya: Adalah Rasulullah SAW apabila mendatangi pintu suatu kaum, beliau
tidak menghadapkan wajahnya di depan pintu, tetapi berada di sebelah kanan atau
kirinya dan mengucapkan assalamu'alaikum... assalamu'alaikum..."

b. Salam dan ketuk pintu


Selanjutnya ucapkan salam dan ketuk pintu sampai tiga kali. Jika tidak ada
jawaban maka pulanglah. Mungkin sedang tidak ada di rumah atau tidak mau
diganggu,"

Untuk adab mengetuk pintu, Rasulullah SAW mengingatkannya dalam hadits


berikut

:‫ قال رسول هللا صلّى هللا عليه و سلم‬:‫ي رضي هللا عمه قال‬
ّ ‫عن أبى موسى االشعر‬
ٌ
‫ فان أذن لك و االّ فارجع‬،‫ثالث‬ ُ‫االستئذان‬

Dari Abu Musa Al-Asy'ary RA berkata, Rasulullah SAW bersabda, "Minta izin
masuk rumah itu tiga kali, jika diizinkan untuk kamu (masuklah) dan jika tidak
maka pulanglah!" (HR Bukhari dan Muslim).

c. Tunggu hingga dipersilahkan masuk


Jangan langsung duduk, tunggu dulu. Dengarkan kalimatnya, 'silahkan masuk,'
bukan silahkan duduk. Bukan juga cek-cek yang lain. Jadi setelah masuk
tunggulah sampai dipersilahkan duduk.

Adab juga mengharuskan seorang tamu muslim dipersilahkan makan, meski ada
hidangan tersaji di atas meja

d. Langsung pulang jika urusan sudah selesai

"Jika sudah selesai bertamu segera pulang. Tamu tidak perlu tahu ada berapa
kamar di kediaman tuan rumah,"

Anda mungkin juga menyukai