Koko Sayfudin 211216031
Koko Sayfudin 211216031
SKRIPSI
Oleh:
KOKO SAYFUDIN
NIM: 211216031
PENDAHULUAN
acuan dalam mencapai taraf kemakmuran. Di era modern saat ini hampir
tidak ada celah bagi bangsa yang kualitas sumber daya manusianya rendah
mereka dapat bersaing. Usia remaja adalah masa pencarian jati diri, dimana
depan yang akan diraihnya nanti. Salah satu yang dimiliki anak pada usia
mereka miliki. Potensi anak adalah segala yang dimiliki anak yang
1
Yeti Heryati dan Mumuh Muhsin, Managemen Sumber Daya Pendidikan (Bandung: CV
Pustaka Setia, 2014), 1.
seni ataupun potensi lainnya. semua itu akan berkembang dengan baik,
menjadikan diri sendiri menjadi pribadi unggul. Potensi akan muncul bila
diusahakan dengan gigih dan serius dalam sebuah proses panjang yang
potensinya. Bakat yang menonjol pada diri anak perlu dikembangkan untuk
suatu perubahan ke arah yang lebih maju, lebih dewasa. Secara teknis,
sebagai proses perubahan dalam diri seseorang. 3 Jadi dapat diartikan bahwa
ketrampilan siswa.
2
Arif Prasetiyo Wibowo, et all, “Pelatihan Pengenalan Minat dan Bakat Siswa SMP Negeri
1 Labang Bangkalan-Madura” 01 (2018): 111.
3
Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2001), 170.
Sedangkan bakat diartikan sebagai kemampuan individu melakukan
tugas individu untuk melakukan tugas tanpa banyak bergantung pada upaya
pendidikan dan latihan. Bakat itu ditinjau dari segi kemampuan individu
untuk melakukan sesuatu tugas, yang sedikit sekali tergantung pada latihan
mengenai hal tersebut.4 Namun, bakat alami seseorang yang didapat dari
lahir berkontribusi sebesar 10 persen (atau kurang) dari total diagram bakat
penguatan, bakat itu akan mati dan tak berguna. Hal tersebut akan menjadi
adalah relatif tetap sepanjang waktu tertentu. Karena bakat itu relatif stabil,
4
Yusfandaria, “Upaya Pengembangan Kemampuan Bakat Melalui Layanan Bimbingan
Karir Dengan Strategi Problem Solving Peserta Didik”, Wahana Konseling 02 (Maret 2019): 60.
5
Andik Asmara, “Pengembangan Tes Minat dan Bakat dengan Metode Jaringan Syaraf
Tiruan (JST) untuk Memprediksi Potensi Siswa Bidang Robotika,” Pendidikan Vokasi 5 (2015):
275.
bakat mengungkap potensi untuk mempelajari suatu aktifitas tertentu, bakat
banyak manusia, ada yang gemar mengasah kemampuannya dan ada pula
efektif.
Permasalahan yang kerap terjadi terhadap siswa saat ini yaitu mengenai
bakat. Banyak yang kebingungan dengan bakat yang ada pada dirinya, hal
ini terjadi karena siswa tersebut belum mengenali dengan baik dirinya
6
Yusfandaria, “Upaya Pengembangan Kemampuan Bakat Melalui Layanan Bimbingan
Karir Dengan Strategi Problem Solving Peserta Didik,” 61.
7
Karina Koestiarti, “Memupuk Bakat dan Kreativitas Anak,” Kompasiana,
https://www.kompasiana.com/amp/karinakoestiarti/memupuk-bakat-dan-kreativitas-
anak_551036f5a33311c639ba80b3, diakses pada tanggal 23 Oktober 2020.
jati dirinya dengan mencoba segala hal sampai menemukan bakat dalam
lainnya seperti siswa memiliki minat terhadap hal-hal diluar bakat yang
mereka miliki. Hal tersebut akan memerlukan waktu, tenaga, dan usaha
Era modern saat ini dengan majunya tehnologi dan komunikasi banyak
menggalinya dengan gerak dan latihan. Gerak dan latihan dalam artian
8
Isti Fadhylatul, “Ketika Bakat Tidak Sesuai Dengan Minat”, Kompasiana,
https://www.kompasiana.com/amp/fadhyla/5ab61d7dab12ae549d30b723/kerika-bakat-tidak-
sesuai-dengan-minat-pilihan-apa-yang-tepat, diakses pada tanggal 23 Oktober 2020.
9
Tholib Kasan, Teori dan Apliaksi Administrasi Pendidikan (Jakarta: Studia Press, 2005),
82.
progam pengembangan yang telah direncanakan. Program yang
terakhir.10
Ponorogo tahun 2019, juara 2 lomba tolak peluru tingkat Kabupaten tahun
Yogyakarta tahun 2018.11 Hal tersebut sejalan dengan visi misi lembaga
menjadikan anak berprestasi dan meraih masa depan sesuai yang dicita-
maupun non-akademik.
Balong yang berbeda dengan sekolah lain adalah terdapat 3 progam wajib
serta sekitar 30 ekskul peminatan yang terbagi dalam ekstra akademik, non-
10
Wawancara dengan Mohamad Taufan, tanggal 10 Oktober 2020 di TU SMA Negeri 1
Balong Ponorogo.
11
Dokumentasi Nomor: 03/D/28-III/2020.
akademik, dan ekstra dibidang seni yang ketiganya merupakan progam yang
Hal tersebut menarik untuk dikaji lebih lanjut mengingat SMA Negeri
Balong Ponorogo”.
B. Fokus Penelitian
C. Rumusan Masalah
Negeri 1 Balong?
12
Dokumentasi Nomor: 08/D/08-IV/2020.
3. Bagaimana pelaksanaan pengembangan bakat siswa pengembangkan
1 Balong?
D. Tujuan Penelitian
Negeri 1 Balong.
E. Manfaat Penelitian
praktis.
bakat siswa.
F. Sistematika pembahasan
Skripsi ini disusun dalam tiga bagian awal, yaitu bagian awal, bagian
5 bab, yang masing-masing bab terdiri dari sub bab yang terkaitan.
temuan.
penyajian data yang meliputi paparan data umum yang terkait dengan
Bab kelima: Analisis Data. Dalam bab ini disajikan data tentang
Bakat Siswa di SMA Muhammadiyah 1 Klaten, 2017. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
pengembangan bakat siswa dimulai dengan evaluasi kegiatan oleh wakil kepala
sekolah bagian kesiswaan dilanjutkan perencanaan saat rapat awal tahun ajaran baru
bersama guru dan staf. Kepala sekolah memberikan tanggung jawab pada
perkembangan pada setiap kelas. Wali kelas akan bekerja sama dengan guru dan BK
ekstrakulikuler. Perencanaan kegiatan dilakukan saat rapat awal tahun ajaran baru dan
dibuat diawal.13
Dari uraian di atas terdapat persamaan dan perbedaan antara penelitian Alifah
Luthfi Aliwardani dengan penelitian yang akan diteliti. Persamaannya dilihat dari
13
Afifah Luthfi Aliwardani, Manajemen Pembinaan Kesiswaan Dalam Pengembangan Bakat Siswa SMA
Muhammadiyah 1 Klaten (IAIN Ponorogo: Skripsi, 2017), 2.
pengorganisasia, pelaksanaan, dan evaluasi. Perbedaannya pada lokasi penelitian dan
perencanaan serta pelayanan pengembangan bakat yang diberikan kepada siswa dalam
pelaksanaan tidak ada pembagian kelompok bagi siswa dan progam yang dilaksanakan
pemetaan bakat minat siswa berdasarkan kemampuan potensi diri dan kemampuan
dalam bidang studi. Siswa didorong untuk bebas memilih pilihannya sendiri,
melakukan apa yang diinginkan dan menanggung resiko dari perilaku yang
ditunjukkan. Peran guru disini sebagai fasilisator dan juga memberikan motivasi kepada
siswa.
mandiri karena mereka didukung oleh sarana dan prasarana yang disediakan oleh
baca Al-Quran, kajian kitab kuning, tahfidzul Quran, Marchingband, rebana modern,
14
M. Alchakim Amanu, Managemen Pengembangan Bakat Minat Siswa di MTS Al-Wathoniyyah Pendurungan
Semarang (UIN Walisongo Semarang: Skripsi, 2015), 2.
Dari uraian di atas terdapat persamaan dan perbedaan antara penelitian M.
Alchakim Amanu dengan penelitian yang akan diteliti. Persamaannya dapat dilihat dari
pelayanan yang diberikan kepada siswa dimana siswa tidak hanya diberikan kebebasan
dalam berproses, tetapi sekolah juga berusaha dalam mengontrol dalam menumbuhkan
bakat dari siswa serta didalam pelaksanaan guru atau pembina hanya sebagai
fasilitator.
B. Kajian Teori
1. Manajemen
a. Pengertian Manajemen
(Bahasa Inggris). Kata management sendiri berasal dari kata manage atau magiare
manajemen, terkandung dua kegiatan ialah kegiatan berpikir (mind) dan kegiatan
Jadi, Manajemen adalah suatu proses yang dilakukan agar suatu usaha dapat
pengaturan serta mempergunakan atau mengikutsertakan semua potensi yang ada baik
b. Fungsi Manajemen
dan controlling. Luther Gulich membagi fungsi manajemen menjadi 7 yang dikenal
dengan POSDCORB (Planning, organizing, staffing, directing, controlling, reporting
dikemukakan oleh para ahli. Para ahli tersebut memberikan pendapat yang beragam,
1) Perencanaan (Planning)
bagaimana mencapai, berapa lama, berapa orang yang diperlukan dan berapa
pada masa yang akan datang untuk mencapai tujuan yang ditentukan.16
dengan keadaan yang diharapkan terjadi pada masa yang akan datang. Perencanaan
merupakan salah satu syarat mutlak bagi setiap kegiatan manajemen.17 Ada dua
15
M. Manullang, Dasar-Dasar Manajemen (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2008), 7.
16
Syaiful Sagala, Administrasi Pendidikan (Bandung: Alfabeta, 2008), 46.
17
Ngalim Purwanto, Administrasi Pendidikan (Jakarta: Mutiara, 1984), 25.
pembuatan keputusan, dan manfaat positif dalam bentuk meningkatkan kesuksesan
a) Fungsi Perencanaan
(1) Menentukan titik tolak dan tujuan usaha, tujuan adalah sesuatu yang ingin
untuk mencapai sasaran tersebut. Setiap usaha yang baik harus memiliki titik
(5) Kemampuan evaluasi yang teratur. Dengan adanya perencanaan kita dapat
mengetahui apakah usaha kita lakukan sudah sesuai dengan tujuan yang
ingin dicapai.
(6) Sebagai alat koordinasi. Tanpa koordinasi yang baik dapat menimbulkan
b) Tahap Perencanaan
tidak efektif.
18
Siti Asiah, Dasar Ilmu Manajemen (Yogyakarta: Mahameru Press, 2017), 37.
19
Sarinah, Pengantar Manajemen (Yogyakarta: CV Budi Utama, 2017.), 29.
(2) Merumuskan keadaan saat ini. Pemahaman akan posisi sekarang dari tujuan
yang hendak dicapai atau sumber daya yang tersedia untuk mencapai tujuan.
c) Manfaat Perencanaan
sebagai berikut:
2) Pengorganisasian (Organizing)
pengelompokan kegiatan yang akan dilaksanakan dalam rangka usaha kerja sama.
20
Asiah, Dasar Ilmu Manajemen, 39.
21
Ibid, 41.
dan penyususnan tugas-tugas pada setiap individu yang mempunyai tanggung
jawab.22
penetapan susunan organisasi serta tugas dan fungsi-fungsi dari setiap unit yang ada
dalam organisasi, serta menetapkan kedudukan dan sifat hubungan antara masing-
aktifitas-aktifitas yang berdaya guna dan berhasil guna dalam mencapai tujuan yang
(a) Tahap pertama, yang dilakukan manajer adalah merinci pekerjaan, yakni
(b) Tahap kedua, membagi seluruh tugas /pekerjaan menjadi kegiatan yang
(c) Tahap ketiga, menggabungkan pekerjaan para anggota dengan cara rasional
22
Ishak Wanto Talibo, “Fungsi Manajemen Dalam Perencanaan Pembelajaran,” 19.
23
Manullang, Dasar-Dasar Manajemen, 10.
24
Purwanto, Administrasi Pendidikan, 27.
(d) Tahap keempat, menetapkan mekanisme kerja untuk mengkoordinasikan
pekerjaan dalam satu kesatuan yang harmonis supaya tidak timbul konflik
lembaga/organisasi.25
bagian dalam organisasi atau koordinasi. Keempat hal tersebut merupakan aktivitas
fungsi pengorganisasian. 26
3) Pelaksanaan (Actuating)
hingga mereka berkeinginan dan berusaha untuk mencapai sasaran lembaga dan
sasaran anggota-anggota lembaga tersebut oleh karena para anggota itu juga ingin
25
Talibo, “Fungsi Manajemen Dalam Perencanaan Pembelajaran,” 21.
26
Ibid.
Dari pengertian di atas, pelaksanaan tidak lain merupakan upaya untuk
dan pemotivasian agar setiap karyawan dapat melaksanakan kegiatan secara optimal
adalah usaha atau tindakan dari pimpinan dalam rangka menimbulkan kemauan
dengan maksud agar mereka bersedia untuk bekerja sebaik mungkin, dan
27
Daryono, Menuju Manajemen Berbasis Sekolah (Pasuruan: Lembaga Academic & Research Institute, 2020),
21.
28
Ibid, 4.
29
Ibid, 6.
(1) Orientasi, merupakan cara pengarahan dengan memberikan informasi yang
(2) Perintah, merupakan permintaan dari pimpinan kepada orang yang berada
keadaan tertentu.
yang akan dihadapi ketika melaksanakan kegiatan tersebut, baik kendala dari
internal maupun kendala dari eksternal. Ada beberapa faktor yang menjadi
4) Evaluasi Progam
a) Evaluasi
30
Jejen Musfah, Manajemen Pendidikan (Jakarta: Prenadamedia Group, 2018), 74.
sistematis yang dilaksanakan untuk membantu audiensi agar dapat
bermanfaat, baik atau buruk, berhasil atau tidak berhasil, diperluas atau
b) Progam
31
Rusydi Ananda dan Tien Rafida, Pengantar Evaluasi Progam Pendidikan (Medan: Perdana Publising, 2017),
3.
32
Ibid.
33
Ibid, 5.
dirumuskan secara operasional dengan memperhitungkan segala faktor yang
adalah suatu rencana yang melibatkan berbagai unit yang berisi kebijakan
dan rangkaian kegiatan yang harus dilakukan dalam kurun waktu tertentu.
c) Evaluasi Progam
proses menemukan sejauh mana tujuan dan sasaran progam atau proyek
pengambilan keputusan.36
34
Ibid.
35
Ananda dan Rafida, Pengantar Evaluasi Progam Pendidikan, 6.
36
Ibid.
d) Tujuan Evaluasi Progam
oleh Worthern dkk yaitu: menilai hasil peserta didik, menilai kurikulum,
a. Pengembangan
37
Ibid, 8.
38
Ibid, 10.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Perkembangan adalah perihal
ini berarti mekar terbuka atau membentang; menjadi besar, luas, dan banya, serta
sebagainya. Dengan demikian kata berkembang tidak saja meliputi aspek yang bersifat
abstrak seperti pikiran dan pengetahuan, tetapi juga meliputi aspek yang bersifat
kongkret.39
psikofisi sebagai hasil proses pematangan fungsi-fungsi psikis dan fisik pada diri anak,
yang ditunjang oleh faktor lingkungan dan proses belajar pada waktu tertentu menuju
kedewasaan.40
b. Bakat
untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang. Dengan demikian,
sebetulnya setiap orang pasti memiliki bakat dalam arti berpotensi untuk mencapai
prestasi sampai ketingkat tertentu sesuai dengan kapasitas masing-masing, jadi secara
global bakat itu mirip dengan inteligasi. Itulah sebabnya seorang anak berinteligasi
sangat cerdas atau cerdas luar biasa disebut juga anak yang berbakat.
individu untuk melakukan tugas individu atau melakukan tugas tertentu tanpa banyak
bergantung pada upaya pendidikan dan latihan. Seorang anak yang berbakat dalam
bidang elektro, misalnya akan lebih mudah menyerap informasi, pengetahuan, dan
39
Muhibbin, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru (Bandung: PT Remaja Rosda, 1997), 41.
40
Noer Rohmah, Psikologi Pendidikan (Yogyakarta: Teras, 2012), 49.
lainnya. inilah yang kemudian yang disebut bakat khusus, yang konon tak dapat
prestasi belajar anak pada bidang-bidang studi tertentu. Oleh karena itu, tidak bijaksana
jika orang tua memaksakan kehendaknya untuk menyekolahkan anaknya pada jurusan
keahlian tertentu tanpa mengetahui terlebih dahulu bakat yang dimiliki oleh anaknya
itu. Pemaksaan kehendak terhadap anak, dan karena ketidaksadaran anak terhadap
41
Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2002), 104.
42
Ibid, 167.
BAB III
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian
kualitatif yang bersifat deskriptif, yaitu penelitian yang berusaha untuk memecahkan
data. Penelitian kualitatif lebih banyak bergantung pada pengamatan manusia dalam
kawasan tertentu.
Jenis penelitian adalah cara yang digunakan dalam penelitian ilmiah yang memiliki
standar, sistematis dan logis. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif untuk
mendeskripsikan masalah dan fokus penelitian dan jenis penelitian studi kasus. Metode
deskriptif berupa kata-kata dan gambar tentang progam pengembangan bakat siswa di
SMA Negeri 1 Balong. Hal tersebut sesuai dengan yang diungkapkan oleh Lexy J.
Moleong bahwa data yang dikumpukan dalam penelitian kualitatif adalah berupa kata-
2. Kehadiran peneliti
Kehadiran peneliti dalam penelitian ini sangat penting, peneliti di lokasi sebagai
human berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber data
melakukan pengumpulan data menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data dan
mebuat kesimpulan atas temuannya. Peran peneliti sebagai partisipasi pengamat, dan
sebagai pedukung adalah berupa catatan catatan kecil, buku-buku, camera, alat
43
Lexy J. Meleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2007), 3.
44
Sugiono, Memahami Penelitian Kualitatif (Bandung: Alfabeta, 2008), 60.
Penelitian ini berlangsung dengan kehadiran peneliti dilapangan, observasi, dan
wawancara dengan Kepala Sekolah, Waka Kesiswaan, dan Guru/Pembian SMA Negeri
1 Balong.
3. Lokasi penelitian
mengambil lokasi ini dengan pertimbangan mudah terjangkau sehingga dalam mencari
informasi lebih mudah dan SMA Negeri 1 Balong memiliki pengelolaan untuk
4. Sumber Data
Adapun sumber data yang didapatkan oleh peneliti adalah data dan dokumen yang
terkait dengan penelitian. Untuk itu sumber data yang diperoleh peneliti dari:
dalam penelitian ini sumber data primer adalah Bapak Turidjan selaku Kepala
Sekolah SMA Negeri 1 Balong, Bapak Taufan sebagai Waka Kesiswaan, Ibu
Suliana Dewi sebagai Guru dan Pembina Olahraga, Ibu Ratna Wijaya sebagai Guru
Astronomi, dan Ibu Veronika Puspa sebagai Pembina Pramuka dan Guru BK.
Sumber lainnya melalui foto kegiatan ekstrakulikuler bola volly dan bulutangkis.
Data sekunder adalah data yang digunakan untuk mendukung data primer yang
berhubungan dengan obyek yang akan diteliti pada penelitian ini.45 Dalam
45
Sugiono, 187.
Negeri 1 Balong, letak geografi sekolah, visi dan misi sekolah, daftar guru, tenaga
kependidikan dan daftar siswa saat ini yang ada di SMA Negeri 1 Balong, daftar
sarana dan prasarana, daftar prestasi yang diperoleh dalam kurun waktu 4 tahun
terakhir dari 2016-2019, kalender pendidikan, progam kerja tahunan, dan jadwal
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini meliputi wawancara, observasi, dan
dokumentasi.
a. Teknik wawancara
dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari respoden yang lebih
dapat dilakukan melalui tatap muka (face to face) maupun dengan menggunakan
1) Wawancara terstuktur
pegumpul data telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan
46
Sugiono, Metodologi Penelitian Pendidikan (Bandung: Alfabeta, 2016), 194.
2) Wawancara tidak terstruktur
pedoman wawacara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk
Pada wawancara ini peneliti akan menanyakan hal-hal yang penting kepada
beberapa informan yaitu Bapak Turidjan selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 1
Balong, Bapak Taufan sebagai Waka Kesiswaan, Ibu Suliana Dewi sebagai Guru
dan Pembina Olahraga, Ibu Ratna Wijaya sebagai Guru Astronomi, dan Ibu
Veronika Puspa sebagai Pembina Pramuka dan Guru BK. Wawancara tersebut
berisi tentang apa yang telah tertulis dalam rumusan masalah yaitu: Perencanaan
b. Teknik Observasi
Nasution menyatakan bahwa, observasi adalah dasar semua ilmu pegetahuan. Para
ilmuwan dapat bekerja berdasarkan data yaitu fakta dunia kenyataan yang diperoleh
memperoleh data lapangan yang ada di SMA Negeri 1 Balong. Peneliti datang ke
c. Teknik Dokumentasi
47
Ibid, 197.
48
Nana Syaodih Sukmadinata, Metode penelitian Pendidikan (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005), 220.
49
Sugiono, Metodologi Penelitian Pendidikan, 310.
Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data yang sudah tersedia dalam
catatan dokumen. Dalam penelitian, fungsi data yang berasal dari dokumentasi
lebih banyak digunakan sebagai data pendukung dan pelengkap bagi data primer
catatan peristiwa yang sudah berlalu, dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar atau
Metode ini digunakan penulis untuk memperoleh data yang ada di SMA Negeri
geografis, visi dan misi sekolah, data guru dan tenaga kependidikan, data siswa,
sarana dan prasarana, prestasi siswa, kalender pendidikan dan progam kerja, dan
menunjang.
6. Analisis Data
Tehnik analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data
yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan lain lain, sehingga dapat
mudah dipahami dan diinformasikan kepada orang lain. Analisis data dilakukan
penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan yang dapat diceritakan
Proses analisis data penelitian ini dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan,
selama di lapangan, dan setelah selesai di lapangan. Namun analisis data dalam
pengumpulan data. Tehnik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
model Miles, Huberman, dan Saldana, yaitu analisis data dalam penelitian kualitatif
50
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2017), 329.
dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas.
a. Kondensasi Data
b. Penyajian Data
Langkah selanjutnya setelah reduksi data ialah penyajian data yang dapat
dll. Dalam model tehnik analisis data ini yang paling digunakan untuk
menyajikan data adalah dengan teks yang bersifat narativ. Penyajian data
c. Penarikan Kesimpulan
Kesimpulan awal yang ditemukan masih bersifat sementara, dan akan berubah
bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat dan mendukung pada tahap
tetapi mungkin juga tidak, karena masalah dan rumusan masalah dalam
7. Keabsahan data
51
Matthew B Miles, et all, Qualitative Data Analysis, A Methods Sourcebook, Edition 3 (India: Sage
Publication, 2014), 31.
Keabsahan data merupakan konsep yang penting yang diperbaharui dari konsep
yang sangat relevan dengan persoalan atau isu yang sedang dicari dan kemudian
memusatkan diri pada hal-hal tersebut secara rinci.53 Ketekunan pengamatan ini
dilakukan peneliti dengan cara mengadakan pengamatan dengan teliti dan rinci
yang lain. Di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding
terhadap data itu.54 Dalam penelitian ini menggunakan tehnik triangulasi artinya
menguji kredibilitas data dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama
8. Tahapan-Tahapan Penelitian
mengumpulkan data.
52
Meleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, 171.
53
Djunaidi Ghony dan Fauzan Almansyur, Metode Penelitian Kualitatif (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media,
2012), 321.
54
Meleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, 330.
55
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, 274.
3) Tahap analisis data, yang meliputi analisis selama dan setelah pengumpulan
data.56
56
Basrowi dan Suwandi, Memahami Penelitian Kualitatif (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), 274.
persiapan
diri
7. Mengumpu
lkan Data
C. Tahap
Analisis
Data
8. Mengelom
pokkan,
Mengklasif
ikasi, dan
Reduksi
data
9. Display
Data
10. Verifikasi
11. Triangulasi
D. Tahap
Pengerjaa
n Laporan
Skripsi
E. Pelaksana
an Sidang
Skripsi
F. Revisi
Laporan
BAB IV
DESKRIPSI DATA
Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Balong berdiri karena mengacu surat
SMAN, untuk itu berdirilah SMAN 1 Balong pada tahun 1992 dengan nomor izin
operasional 301051109003. SMAN 1 Balong merupakan salah satu dari sekian SMAN
Menengah Umum Tingkat Atas memutuskan terhitung tanggal 6 Mei 1992 berdiri
SMA Negeri 1 Balong Ponorogo. Keputusan ini ditetapkan dan disyahkan di Jakarta
Pada awalnya rilisan Sekolah ini hanya mempunyai tenaga pendidikan yang
sangat minim sekali khususnya Tenaga Pendidik, dan Siswa pun juga begitu, sehingga
guru pun mendapat tugas baru selain mengajar dan mendidik yaitu harus berusaha
untuk mempromosikan sekolah, supaya sekolah tersebut tetap eksis dan berkembang
terus.
Dari awal berdirinya sampai tahun 2019/2020 ini, lembaga pendidikan SMA
Berikut urutan kepala sekolah yang pernah menjabat di SMA Negeri 1 Balong.
b) Kep. Hadi Soeprapto, BA memimpin dari tahun 1993 s/d tahun 1997
c) Kep. Budi Susanto memimpin dari tahun 1997 s/d tahun 2009
d) Kep. Drs. Hariyadi, M. Pd memimpin dati tahun 2009 s/d tahun 2012
e) Kep. Drs. Suroto memimpin dari tahun 2013 s/d tahun 2014
f) Kep. Drs. Hastomo memimpin dari tahun 2014 s/d tahun 2015
g) Kep. Drs. Turidjan S.Pd, M.Pd.I kepala sekolah SMA Negeri 1 Balong yang
sekarang
Pada awalnya SMA Negeri 1 Balong berada di bawah naungan SMA Negeri 1
Slahung akan tetapi pada tanggal 5 Mei 1992 Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN)
1 Balong berdiri sendiri dan di sahkan oleh Mentri Pendidikan dan Kebudayaan yaitu
2. Letak Geografis
SMA Negeri 1 Balong terletak di JL. Kemajuan No. 8 Balong, dengan nomor
telepon (0352) 371 318 dan email smanbalong@gamil.com, Nomor Statistik Sekolah
: 30 105 11 11 001 dan NPSN :20510133, Terakreditasi A. Luas area 11.520 m2.
berbatasan dengan sawah milik masyarakat Ds. Balong Merdiko, Timur berbatasan
Selain itu letak sekolah juga dekat dengan makam yang tepatnya terletak di
belakang sekolah. SMA Negeri 1 Balong juga terletak cukup jauh dari jalan raya yang
Indonesia yang sangat cepat, serta mulai berubahnya kesadaran masyarakat dan orang
tua terhadap pendidikan, maka SMA Negeri 1 Balong menggambarkan profil sekolah
yang diinginkan dimasa mendatang dengan mewujudkan visi dan misi sebagai berikut:
57
Dokumentasi nomor : 01/D/28-III/2020.
58
Dokumentasi nomor : 02/D/28-III/2020.
a. Visi
Berwawasan Lingkungan.
b. Misi
Guru atau pengajar di SMA Negeri 1 Balong tidak hanya berasal dari daerah
Ponorogo saja, tetapi terdapat beberapa guru yang berasal dari daerah lain.
pendidik. Total atau jumlah keseluruhan guru yang ada di SMA Negeri 1 Balong ada
42 pendidik.
Sertifikasi
Tugas
No Nama /NIP/NG Ijazah Mapel Tahun Mengajar Kelas
Tambahan
Sertifikasi
1 Turidjan,S.Pd,M.Pd.I S-2
Kepala Matematika
196501021989031006 M.Pendidik
Sekolah Tahun 2008
. an Islam
Jamari,S.Pd S1 XII
2 Wks. Fisika Tahun
196402281987021003 Matematika Fisika IPA
Kurikulum 2008
.
59
Dokumentasi nomor : 03/D/28-III/2020.
3 Drs.Moh Taufan Hadi S1 Ekonomi Wks. Ekonomi XI
196311041987031013 Kesiswaan Tahun 2007 Ekonomi
IPS
4 Hadi Suyoto,S.Pd S1 Ekonomi X
Wks. Ekonomi
196402021988031022 Ekonomi XI
Humas Tahun 2009
XII
Drs.Wahyudiyanto S1 Seni
5 196406241994021001 Rupa Seni
Wali Kelas Tahun 2009 Budaya
Dra.Wahyuni S1 Biologi Biologi
6 Indarjati Bendahara Biologi
196701271994032007 Komite Tahun 2009
Dra.Siti Fatimah S1 Bahasa Bhs. Bhs XI ,
7 196404061990032011 Indonesia Indonesia Indonesia XII
Wali Kelas Tahun 2009
8 Tutiek Ernawati,S.Pd S1 Sejarah Sejarah Sejarah X,
197104121997032007 Wali Kelas Tahun 2010 XII
Drs.Suprapto S1 TIK TIK XI
9 196703031998021005 matematika/ Wali Kelas Tahun 2010 XII
. TI
10 Wiwik Sri Sukapti, S1 Kimia Koor Kimia Kimia X,
S.Pd Laboratori Tahun 2010 XI
197102201993012002 um
12 Tutus Sri H,S.Pd S1 Kimia Kimia Kimia XI
197204151995022001 Wali Kelas Tahun 2010 ,XII
IPA
Jarot Eko S1 Asisten Matematika Matematik X,
13 Prasojo,S.Pd Matematika Kesiswaan Tahun 2010 a XI
196906071999031003
14 Budi S2 Wks.Saran Bhs. Bhs XI ,
Susilo,S.Pd,M.Pd Bahasa a Indonesia Indonesia XII
197010172000031003 Indonesia Tahun 2010
15 Santi Herlina ,S.Pd S1 Kimia Kimia Kimia X,
197605252000122002 Wali Kelas Tahun 2012 XII
IPA
16 Anisatul S1 Biologi Biologi Biologi X,
Muhayaroh,S.Pd Wali Kelas XI
197104032000122003
Suliana Dewi,S.Pd S1 Penjaskes
17 197008062002122005 Pendidikan Wali Kelas Penjaskes XI ,
. Olah Raga Tahun 2010 XII
18 Iswahyuningsih,S.Sos S1 Sosiologi Sosiologi X, XI
197012172002122003 Antropologi Wali Kelas
19 Rustiyah,S.Pd S1 PMP PKn PKn X,
196506082003122002 Wali Kelas Tahun 2010 XII
20 Indah Yuni Dwi S1 Matematika Matematik XI ,
A,S.Pd Matematika Wali Kelas a XII
197806132003122011
21 Bashori,S.Pd S1 Bahasa BK
196201231988111002 Inggris
22 Dra.Sringatin S1 Geografi Geografi Geografi XI ,
196611272006042007 Wali Kelas Tahun 2010 XII
23 Noermini S1 Fisika Fisika Fisika X,
Leksonowati ,S.Pd Wali Kelas XI
197410292006042011
24 Dwi Damayanti,S.Pd S1 Bahasa Bhs Inggris Bhs X,
197301152006042012 Inggris Wali Kelas Inggris XII
25 Ratna Wijaya,S.T S1 Teknik Asisten Matematika Matematik X,
197712032006042017 Fisika Kurikulum Tahun 2013 a XI
26 Nevi Triana A,S.Pd S1 PLS Sosiologi X,
198105172006042029 Wali Kelas XII
27 Windarti,S.Pd S1 Bahasa Koor. Bhs Inggris Bhs XI
197205302007012011 Inggris Perpustaka Tahun 2010 Inggris
an
Tina S1 Bahasa Bhs Inggris Bhs
28 Rakhmawati,S.Pd Inggris Wali Kelas Inggris X,
197706092008012022 XII
Amrul Mukharromah S1 PAI X,
29 , S.PdI Pendidikan Wali Kelas PAI XII
197808202008012020 Agama Tahun 2012
Islam
30 Lina Susanti,S.Kom, S2 TIK TIK TIK XI
M.Kom Wali Kelas Tahun 2015
198003062010012015
31 Veronika Puspa DA, S1 Psikologi Koor BP BK
S.Ps
198204162010012015
Debby Mayasari,S.Pd S1 Seni Seni X
32 Rupa Budaya
Kemudian untuk total semua siswa di SMA Negeri 1 Balong sekitar 418 dari kelas X
berjumlah 135 siswa, kelas XI 144 siswa, dan kelas XII 139 siswa yang terbagi
60
Dokumentasi nomor : 04/D/28-III/2020.
Joko Setiono SMA Kebersiham/Pesuruh
9
Arif Teguh W SMK Kebersihan/Pesuruh
10
Tabel. 4.3. Daftar Siswa SMA Negeri 1 Balong Tahun Pelajaran 2019/2020
Sarana dan prasarana adalah alat penunjang keberhasilan terhadap upaya yang
dilakukan dalam pelayanan publik, karena apabila kedua hal ini tidak tersedia maka
semua kegiatan yang dilakukan tidak akan dapat mencapai hasil yang diharapkan
SMA Negeri 1 Balong yang telah berdiri dari 1992 telah banyak sekali
mengalami perubahan. Perubahan tersebut terutama dapat dilihat dari sarana dan
lembaga pendidikan, maka dari itu SMA Negeri 1 Balong selalu berupaya dalam
memberikan pelayanan yang baik bagi semua SDM yang ada di lembaga tersebut.
Balong.62
61
Observasi nomor : 03/O/31-III/2020.
62
Dokumentasi nomor : 05/D/28-III/2020.
15 Jamban 4,3 12 52 6 6
16 Gudang 14 1 14 1
Ruang Sirkulasi
17
/Selasar
Ruang Laboratorium
19 0 0
Multimedia
20 Ruang TRRC 0 0
Ruang
21 0 0
Server/Kontrol IT
22 Ruang Kesenian 0 0
23 Aula 0 0
Ruang
24 27 1 27 1
Koperasi/Toko
Ruang Cetak/Unit
25 0 0
Produksi
26 Ruang Arsip 0 0
27 Kantin 0 0
28 Tempat Parkir 232 2 464 2
29 Ruang Ketrampilan 66 2 132 2
Rumah Penjaga
30 0 0
Sekolah
31 Rumah Dinas Guru 0 0
Rumah Dinas Kepala
32 0 0
Sekolah
33 Asrama Siswa 0 0
34 Ruang PSB 0 0
Tempat Bermain/
35 3 3
Berolahraga
pelaksanaan progam sesuai kemampuan guru atau pembina serta telah menyusun
Balong
Jenis
No Hari Kelas Pembina Tempat
Ekstrakurikuler
Yeni Tri
X MIPA-1 TBTQ Juliantika,S.Pd Masjid
1 Senin
Amrul
X IPS-1 TBTQ Mukarromah,S.Pd.I Masjid
63
Dokumentasi Nomor: 08/D/08-IV/2020.
Tabel. 4.6. Daftar Jadwal Kegiatan Ekstrakulikuler Peminatan SMA Negeri 1
Balong
Jenis
No Hari Kelas Pembina / Instruktur Tempat
Ekstrakurikuler
Ust.Basiroh,S.Ag
1 Senin X- XI MTQ Masjid
Drs.Wahyudiyanto Ruang Seni
2 Selasa X- XI Seni Musik
Musik
Dra.Siti Fatimah / Ruang
X- XI Seni Karawitan
3 Rabu Sumanto Karawitan
Tina
X- XI Seni Tari Rakhmawati,S.Pd / Masjid
Yellia
Suliana Dewi,S.Pd Lapangan
X- XI Volly Bal
volly
Halaman
X- XI Pencak Silat Joko Subagyo,S.Pd Depan
Sekolah
Windarti,S.Pd Klas XI
X- XI Conversation
IPS-1
Ruang
X- XI Batik Debby Mayasari,S.Pd
Batik
PMI / Anisatul Klas XI
X- XI PMR
M,S.Pd IPS-2
Santi
Herlina,S.Pd,Tutiek
X- XI KIR Ernawati,S.Pd,
Budi Susilo,M.Pd
Drs.Suprapto,S.Kom Lab
X Komputer
Komputer-1
Nevi Triana / Ruang Tata
X Tata Boga
Iswahyuningsih Boga
Lab
X Otomotif Drs.Wahyudiyanto
Otomotif
X- XI Olimpiade Sain
Noermini
Fisika
Leksonowati,M.Pd
Tutus Sri H / Wiwik
Kimia
Sri S
Anisatul
Biologi
Muhayaroh,S.Pd
Geosains Dra.Sringatin
7. Prestasi
keyakinan dan kerja keras dalam menghadapi berbagai hambatan dan rintangan.
Prestasi juga dapat dikatakan suatu penghargaan yang didapat berkat sesuatu yang
sehingga memiliki prestasi yang baik dalam bidang akademik maupun non-akademik
dimana dari tahun 2015 sampai 2019 SMA Negeri 1 Balong tidak pernah absen dalam
berprestasi.64
Balong.
visi dan misi dalam meningkatkan potensi atau bakat siswanya agar dapat berprestasi
dan kompeten dalam bidang akademik maupun non-akademik. Visi dan misi tersebut
merupakan langkah awal dalam mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Sekolah
membuat perencanaan untuk mewujudkan apa yang menjadi target maupun tujuan
sekolah. Pernyataan ini sebagaimana dari hasil wawancara dengan Bapak Turidjan
selaku Kepala Sekola SMA Negeri 1 Balong, yaitu: “Untuk yang pertama data bakat
minat siswa berdasarkan dari angket secara pribadi untuk semua siswa, selanjutnya
siswa.”65
65
Turidjan, Wawancara nomor : 01/W/04-III/2020.
Kemudian menurut Bapak Taufan selaku Waka Kesiswaan di SMA Negeri 1
Untuk yang pertama data tentang bakat dan minat siswa. Kedua sarana dan
prasarana yang dimiliki sekolah. Ketiga sumberdaya keuangan dan sumberdaya
manusia yang ada di sekolah. Kemudian yang keempat bakat yang dilombakan
di tingkat yang berjenjang, walaupun mungkin minatnya sedikit tetapi tetap
diprogramkan harapannya anak mau mencoba untuk menyenangi atau meminati
karena sekolah berkepentingan untuk mengikuti lomba. Jadi program kompetisi
yang berjenjang tinggi itu menjadi pertimbangan dalam perencanaan. Dalam
perencanaan tidak hanya mengandalkan bakat dan minatnya anak saja, karena
suatu keahlian bisa diasah dan senang itu kan bisa dibentuk. Faktor itu yang
menjadi pertimbangan dalam perencanaan.66
Sekolah berupaya dalam memperoleh hasil yang dinginkan, tentunya sekolah
yang tepat diharapkan perencanaan dapat terlaksana sesuai tujuan. Sebagaimana hasil
wawancara dengan Bapak Turidjan selaku Kepala sekolah SMA Negeri 1 Balong
sebagai berikut: “Menggunakan analisis dari yang dimiliki di SMA Negeri 1 Balong
ini tentang SDM dan fasilitas serta finansial yang ada. Pertimbangan kedepan yang
akan mensupport anak-anak dalam menghadapi masa depan dan apa-apa yang dimiliki
orang tua.”67
sebagai berikut: “Yang pertama inventarisasi data bakat dan prestasi siswa, dimana
sebelumnya anak ditanyai apa bakat dan minatnya. Kedua inventarisasi sarana dan
(RAKS).”68
dalam proses perencanaan. Perencanaan dapat memberikan hasil yang baik tentunya
diawali dengan proses yang baik. Suatu proses dapat menentukan berhasil tidaknya
66
Taufan, Wawancara nomor : 02/W/20-II/2020.
67
Turidjan, Wawancara nomor : 01/W/04-III/2020.
68
Taufan, Wawancara nomor : 02/W/20-II/2020.
apa yang menjadi tujuan dari lembaga. Berikut wawancara dengan Pak Turidjan selaku
Ya seperti yang didepan tadi, jadi kita sudah merencanakan kita kembangkan
dan dianalisis apa yang kita miliki. Seperti SDM nya, fasilitas, lalu ke anak-anak
berdasarkan angket serta dengan psiko tes, arahan dari BK baru anak-anak
memilih kemudian kita bina. Jadi prosesnya seperti itu. Jadi kita mengupayakan
anak-anak sesuai dengan minat bakat mereka. Akademik maupun non-akademik
kita support, yang dari akademiknya itu dalam bentuk OSN (Olimpiade Sains
Nasional) kita persiapkan OSN itu pembinaanya mulai bulan Agustus kita
menjaring anak-anak yang berbakat dan berminat dengan pertimbangan bapak
ibu guru dengan data base diliat dari penilaian, pemantauan dalam kelas,
perkiraan bahwa anak nanti support tidaknya untuk mengikuti olimpiade itu
makannya diadakan penjaringan anak.69
Menurut Bapak Taufan selaku Waka Kesiswaan dalam proses perencanaan
menyatakan sebagai berikut: “Ya itu tadi dari inventarisasi data bakat dan prestasi,
disosialisasikan kekuatan dan tantangan kepada OSIS, muncul dalam program OSIS,
jalannya program yang lebih efektif dan efisien sehingga dapat memberikan pelayanan
yang baik dan hasil yang optimal. Bentuk program tersebut sebagaimana yang
diungkapkan oleh Bapak Turidjan Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Balong sebagai
dan non-akademik dalam ekstrakulikuler. Karena itu sudah masuk dalam progam
memberikan keterangannya yaitu sebagai berikut: “Sekolah itu pasti ada program
jangka pendek, menengah, panjang. Semua itu masuk dalam rencana sekolah. Bentuk
69
Turidjan, Wawancara nomor : 01/W/04-III/2020.
70
Taufan, Wawancara nomor : 02/W/20-II/2020.
71
Turidjan, Wawancara nomor : 01/W/04-III/2020.
programnya pengembangan dan pengelolaan akademik dan non-akademik dalam
bentuk ekstrakulikuler.”72
Program kegiatan pada dasarnya diberikan kepada semua siswa yang sesuai
dengan kemampuan dan bakat mereka. Maka dari itu, penempatan juga menentukan
terhadap Bapak Turidjan Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Balong yaitu: “Kami selalu
memberikan kesempatan kepada anak sesuai potensinya. Kita melayani sesuai bakat
minatnya. Kita kasih tempat semuanya jadi tidak dibeda-bedakan satu sama lainnya.” 73
Penempatan klasik dibagi rata tidak ada yang dikhususkan, namun diberikan
fasilitas baik akademik maupun non-akademik bagi siswa yang berprestasi.
Bentuk fasilitasnya seperti keringanan dalam pembayaran dan diberi kesempatan
untuk tampil di masyarakat, misalnya anak suka menari diundang masyarakat
pada jam pelajaran sekolah diberikan izin tidak mengikuti jam pelajaran.74
SMA Negeri 1 Balong telah melakukan perencanaan yang diharapkan program
Tentunya dengan adanya perencanaan itu akan menjerumus kearah tujuan karena
setiap ada perencanaan pasti memiliki sebuah tujuan. Berikut merupakan tujuan dari
SMA Negeri 1 Balong seperti yang telah disampaikan Bapak Turidjan yaitu:
72
Taufan, Wawancara nomor : 04/W/20-II/2020.
73
Turidjan, Wawancara nomor : 01/W/04-III/2020.
74
Taufan, Wawancara nomor : 04/W/20-II/2020.
75
Turidjan, Wawancara nomor : 01/W/04-III/2020.
76
Taufan, Wawancara nomor : 01/W/20-II/2020.
Dari uraian di atas proses perencanaan program pengembangan bakat di SMA
Negeri 1 Balong memiliki prosedur serta alur yang baik sebagai acuan dalam
perencanaan yang dimulai dari inventarisasi data bakat dan prestasi siswa, dimana
sebelumnya anak ditanyai apa bakat dan minatnya melalui angket atau bisa dari arahan
Dengan adanya pendataan tersebut berguna untuk mengetahui apa saja yang
rata tidak ada yang dibeda-bedakan atau dikhususkan, namun diberikan fasilitas baik
Negeri 1 Balong.
dalam mengelola tugas mereka. Pembentukan tim dalam menyusun dan merumuskan
Sebagaimana wawancara terhadap Pak Taufan selaku Waka Kesiswaan yang terlibat
77
Ibid.
Sedangkan Pak Turidjan Selaku Kepala Sekolah memberikan pendapatnya pihak
yang terlibat dalam kegiatan pengorganisasian sebagai berikut: “Tim khusus itu ada,
karena apa yang diidekan Kepala Sekolah itu akan dibahas secara lebih banyak orang
guru.”78 Bapak Turidjan menambahkan terkait dengan pendapat diatas sebagai berikut:
“Semua SDM yang ada di SMA Negeri 1 Balong, karena SMA Negeri 1 Balong ini
milik kita bersama. Untuk itu semua yang ada di SMA Negeri 1 Balong ini bisa
Proses pengorganisasian tidak hanya Kepala Sekolah dan Waka Kesiswaan saja,
akan tetapi guru maupun pembina juga terlibat dalam pengorganisasian. Guru atau
karena mereka lebih mengerti apa yang menjadi kebutuhan siswa. Berikut wawancara
terhadap Bu Suliana Dewi selaku Guru dan Pembina Olahraga yaitu: “Peran guru
berikut: ”Iya jelas guru terlibat, masing-masing guru atau pembina kan memegang
Itu tiap tahun emang harus bikin, jadi masing-masing pembimbing atau pembina bikin
semua.”81
Hal tersebut ditegaskan juga oleh beliau peran guru didalam proses
tetapi harus sesuai dengan tujuan sekolah. Dan juga diberikan kebebasan untuk
78
Turidjan, Wawancara nomor : 01/W/04-III/2020.
79
Ibid.
80
Suliana Dewi, Wawancara nomor : 07/W/11-III/2020.
81
Ratna Wawancara nomor : 10/W/11-III/2020.
memberikan saran dan masukan yang sifatnya dapat membangun proses berjalannya
program.”82
terkait peran guru dalam proses pengorganisasian sebagai berikut: “Kita bisa
memberikan ide, masukan, kritik, ataupun saran yang dapat memberikan kontribusi
yang baik dalam proses pengembangan bakat disini karena program tersebut
tujuan dari sekolah tentunya peran kepala sekolah memiliki pengaruh yang cukup
besar. Dengan kepemimpinan tersebut tentu perannya sangatlah penting seperti halnya
yang disampaikan oleh Bapak Taufan selaku Waka Kesiswan sebagai berikut: “Peran
Kepala Sekolah sebagai penanggung jawab sedangkan untuk Waka Kesiswaan sebagai
pembina.”84
menambahkan peran kepala sekolah adalah sebagai berikut: “Peran Kepala Sekolah
sebagai penanggung jawab serta memberikan konsep atau ide-ide yang akan
dilaksanakan dan dicapai kemudian diinformasikan kepada bapak ibu guru bisa jadi
Dari uraian di atas proses pengorganisasian semua elemen yang ada di sekolah
ikut terlibat, dari Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, Komite Sekolah, Guru atau
Pembina, Osis. Kepala sekolah sebagai penanggung jawab serta yang terdepan dalam
memberikan konsep atau ide-ide yang akan dilaksanakan dan dicapai kemudian
82
Ibid.
83
Veronika, Wawancara nomor : 13/W/12-III/2020.
84
Taufan, Wawancara nomor : 04/W/20-II/2020.
85
Turidjan, Wawancara nomor : 01/W/04-III/2020.
diinformasikan kepada bapak ibu guru bisa jadi bapak ibu guru memberikan ide,
masukan, ataupun saran yang sesuai dengan tujuan sekolah yaitu mengembangkan
bakat dan minat siswa sehingga mendapatkan hasil yang optimal dari minat dan bakat
siswa tersebut.
Balong.
pelaksanaan program yang baik dapat memudahkan SMA Negeri 1 Balong dalam
menilai dan mengontrol pelaksanaan program. Hal tersebut dapat dilihat dari
program. Sedangkan wawancara terhadap Ibu Suliana Dewi selaku guru dan pembina
Ya pada bulan pertama siswa masuk sudah dicari, jadi sebelum waktu
pendaftaran itu disini juga mentarget mungkin ada siswa juara atau berprestasi
di SMP nya dibawa kesini. Untuk pelaksanaannya tidak ada seleksi dan paksaan
dari sekolah, jadi berdasarkan keinginan siswa sendiri. Dan ekstrakulikuler
olahraga dilaksanakan setiap minggu pada hari rabu setelah selesai
pembelajaran.87
Berikut wawancara dengan Ibu Ratna selaku Guru Astronomi yang memberikan
86
Turidjan, Wawancara nomor : 02/W/04-III/2020.
87
Suliana Dewi, Wawancara nomor : 08/W/11-III/2020.
Sudah ada program, sudah ada plot-plot jadwal jadi melaksanakan program
sesuai dengan program dan jadwal itu. Jadi siswanya untuk diawal itu dijaring
dulu, ada pendataan atau disurvei siapa saja yang ikut beberapa ekstra. Untuk
siswa itu silahkan memilih sendiri sesuai minat bakat mereka nanti kita
dijuruskan. Untuk yang akademik kita menjaring dari minatnya terlebih dulu,
kemudian kita bimbing, nanti untuk yang maju ke event seperti OSN (Olimpiade
Sains Nasional) itu nanti kita pilih karena dibatasi. Jadi untuk pembinaannya
terbuka siapa saja boleh mendaftar. Konsekuensinya itu harus datang, kalau
tidak konsisten ya susah.88
Sedangkan wawancara kepada Ibu Veronika selaku guru BK dan pembina
Kita ada angket pada awal PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru) ekstra apa
yang mau diikuti. Namun ada beberapa ekstrakulikuler yang wajib misalnya
Pramuka untuk yang lainnya bisa nanti tanya ke Waka Kurikulum. Kalau di BK
kita biasanya juga ada tes bakat minat yang kita laksanakan tiap tahun. Untuk
pelaksanaannya itu ada di kelas setelah siswa itu masuk, nanti kita ada pendataan
lagi selain dari angket anak ini maunya masuk di ekstra apa. Mungkin kalau
misalnya masuk ekstra pramuka tentunya hari pertama kita mau melaksanakan
ekstra siswa kita kumpulkan, kita berikan pengarahan dari pembina, perkenalan
awal seperti itu aja untuk progam kerja yang kita sampaikan.89
Program pengembangan bakat di SMA Negeri 1 Balong memiliki perencanaan
jangka pendek dan jangka panjang. Setelah perencanaan itu dirumuskan, sekolah
terhadap Bapak Taufan selaku Waka Kesiswaan sebagai berikut: “Mulai dari tahun
ajaran baru sampai akhir tahun ajaran untuk jangka pendek dan untuk jangka
menengah juga sama, karena jangka menengah kumpulan dari program jangka
pendek.”90
pelaksanaan program sebagai berikut: “Kami mulai dari pelaksanaan ekstra itu efektif
setelah 17 agustus. Karena jika dimulai sebelum 17 agustus ada banyak kegiatan
88
Ratna, Wawancara nomor : 11/W/11-III/2020.
89
Veronika, Wawancara nomor : 14/W/12-III/2020.
90
Taufan, Wawancara nomor : 05/W/20-II/2020.
jadinya kurang efektif. Dan untuk selanjutnya kegiatan rutin dilaksanakan setiap
minggu”91
Dalam pelaksanaan program dimulai dari awal ajaran baru, lebih tepatnya
setelah 17 agustus. Selanjutnya program dilaksanakan setiap minggu dimana
waktu tersebut sudah ditentukan oleh sekolah pada hari rabu dan untuk yang
wajib pada hari jumat.92
Pelaksanaan ekstrakulikuler bulu tangkis dilakukan setiap minggu tepatnya pada
hari rabu. Pelatihan tersebut dilakukan untuk meningkatkan kualitas dan
kemampuan mereka sehingga dapat terasah dengan baik. Untuk ekstrakulikuler
lainnya juga sama dilaksanakan pada hari rabu. Namun untuk yang wajib
pelaksanaannya hari jumat setelah jam pembelajaran.93
Setelah progam sudah terjadwal, untuk menjalankan program tersebut
Turidjan selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Balong: “Semuanya terlibat, jadi dari
kepala sekolah, waka kesiswaan, pembina, dan bapak ibu guru mensupport masing-
masing.”94
“Pertama guru atau pembina serta pelatih. Disini ada beberapa pelatih dari luar
lingkungan sekolah seperti pelatih tari, karawitan, pramuka juga ada yang dari luar,
dll, yang berkompeten dibidangnya. Kedua pengurus OSIS yang mengurus absen
siswa.”95 Keterangan dari Bapak Taufan diperkuat dengan adanya data bahwa SMA
91
Turidjan, Wawancara nomor : 02/W/04-III/2020.
92
Dokumentasi nomor : 07/D/04-IV/2020.
93
Observasi nomor : 02/O/04-III/2020.
94
Turidjan, Wawancara nomor : 02/W/04-III/2020.
95
Taufan, Wawancara nomor : 05/W/20-II/2020.
tugas guru atau pembina yang bertanggung jawab atas pelaksanaan program serta
Hasil wawancara dan dokumentasi di atas, peran guru lebih dominan dalam
kebutuhan siswa. Ibu Suliana Dewi sebagai Guru dan Pembina Olahraga menyatakan
tentang peran guru dalam proses pelaksanaan program seperti berikut: “Bahwasanya
Sebagaimana yang telah disampaikan oleh Ibu Ratna selaku Guru Asronomi
sebagai berikut: ”Peran guru ya sangat besar, karena disini guru membimbing dan
mengarahkan secara langsung.” 98 Ibu Veronika selaku Guru BK dan pembina pramuka
membimbing dan mengarahkan secara langsung serta bisa jadi memberikan motivasi
Guru dan siswa memiliki hubungan dan peran masing-masing dalam proses
proses pelaksanaan. Namun, dalam proses pelaksanaan ada faktor pendukung tentunya
96
Dokumentasi nomor : 08/D/08-IV/2020.
97
Suliana Dewi, Wawancara nomor : 08/W/11-III/2020.
98
Ratna, Wawancara nomor : 11/W/11-III/2020.
99
Veronika, Wawancara nomor : 14/W/12-III/2020.
100
Observasi nomor : 01/O/04-III/2020.
terkadang juga ada faktor penghambat. Berikut wawancara terhadap Bapak Turidjan
Faktor pendukung fasilitas yang mumpuni dan bapak atau ibu guru mempunyai
motivasi dalam proses pengembangan. Faktor penghambat naik turunnya
motivasi dan konsistensi siswa karena pengaruh dari luar sehingga ekstra yang
ada di sekolah itu menjadi kurang nomer satu tetapi menjadi nomer yang
kesekian.101
Sedangkan menurut Bapak Taufan selaku Waka Kesiswaan faktor pendukung
mumpuni dan bapak atau ibu guru mempunyai motivasi dalam proses pengembangan.
Faktor penghambat jam pelajaran yang berakhir sore hari jam 15:15 WIB sehingga
pelaksanaan program tidak hanya guru yang menjadi faktor pendukung. Ada banyak
sebagai berikut:
Faktor pendukung banyak bisa dari progam sekolah itu sendiri, dana jika itu
diperlukan, sarana prasarana,dll. Untuk penghambatnya konsistensi dari siswa
itu sendiri, karena disini kan ada ekstra wajib dan ekstra pilihan apalagi sekarang
siswa pulangnya jam 15.15 WIB jadi mungkin sudah kecapeaan belum lagi kalau
ada tugas yang lain. Kalau konsistensinya berkurang ngak maksimalkan
tentunya.103
Sedangkan Ibu Vero selaku Guru BK dan Pembina Pramuka memberikan
101
Turidjan, Wawancara nomor : 02/W/04-III/2020.
102
Taufan, Wawancara nomor : 05/W/20-II/2020.
103
Ratna, Wawancara nomor : 11/W/11-III/2020.
pramuka yaitu jumlah pelatihnya sedikit sedangkan yang mengikuti progam ini
kelas 10 dan 11 dihari yang sama.104
Adapun cara mengatasi hambatan yang dapat mempengaruhi proses dan hasil
selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Balong sebagai berikut: “Setiap saat pada waktu
anak-anak masuk melalui bapak ibu guru yang mengajar di kelas otomatis dalam
hambatan itu bisa terjadi dalam rangka untuk menyelesaikan jadi seperti itu.” 105
Ibu Ratna Selaku Guru Astronomi juga memberikan tanggapan tindakan untuk
mengatasi hambatan tersebut sebagai berikut: “Ya biasanya dipanggil, dimotivasi atau
tiap-tiap guru atau kelompok bikin grup sehingga informasi yang disampaikan itu bisa
ditransfer. Tetapi ya kembali lagi mungkin ada beberapa yang memang sudah
tanggapan tentang tindakan dari sekolah dalam mengatasi hambatan dalam ekstra
Ada, untuk ekstra pramuka itu kita mensiasatinya untuk kelas 11 digilir tidak
setiap minggu masuk. Lalu kita ada rapat kerja tahunan kemudian setiap hari
kamis sebelum pelaksanaan hari jumat itu kita ada rapat, semisal minggu
kemarin ada kejadian apa atapun rencana kedepan kita mau kegiatan apa kita
bisa komunikasi.107
SMA Negeri 1 Balong memiliki upaya dalam pelaksanaan program agar
untuk ekstra yang lain pada hari rabu setelah pembelajaran selesai. Karena sudah ada
104
Veronika, Wawancara nomor : 14/W/12-III/2020.
105
Turidjan, Wawancara nomor : 02/W/04-III/2020.
106
Ratna, Wawancara nomor : 11/W/11-III/2020.
107
Veronika, Wawancara nomor : 14/W/12-III/2020.
plot-plot jadwal tersebut, sekolah memberikan keleluasaan bagi guru dalam
pelaksanaan ini, karena guru diberi kebebasan dalam membuat program, jadi peran
guru sangat menentukan kesuksesan progam yang telah menjadi tujuan dari sekolah.
program yaitu fasilitas yang mumpuni sehingga program dapat berjalan serta bapak
ibu guru serta memiliki motivasi dalam proses pengembangan. Sedangkan faktor
pelajaran yang berkhir sore sehingga motivasi siswa agak menurun. Oleh karena itu,
Balong.
pelaksaaan telah dilakukan. Evaluasi sebagai kegiatan meneliti dan mengetahui apakah
pelaksanaan berjalan dengan yang telah diprogramkan dalam mencapai hasil yang
sesuai dengan tujuan sekolah. Yang menjadi pusat dari evaluasi program yaitu
pelakasaan dari progam pengembangan bakat siswa. Berikut hasil wawancara dengan
Bapak Turidjan, yaitu: “Berdasarkan absensi dan jurnal dari bapak ibu pembina.”108
sebagai berikut: “Yang pertama setiap kegiatan selalu ada catatan saran dan masukan
untuk kegiatan yang akan datang. Kedua setiap event selalu ada evaluasi dari guru
evaluasi.”109
108
Turidjan, Wawancara nomor : 03/W/04-III/2020.
109
Taufan, Wawancara nomor : 06/W/20-II/2020.
Guru atau pembina memiliki tugas dalam evaluasi program untuk menilai dan
dan kelebihan pada diri siswa. Setiap guru memiliki cara sendiri dalam evaluasi
sebagaiman wawancara dengan Ibu Suliana Dewi Guru dan Pembina Olahraga sebagai
berikut:
tanggapannya sebagai berikut: “Secara khusus emang belum ada, tetapi biasanya
setelah mengikuti event seperti OSN tadi kalau ada soalnya kita evaluasi lagi hasilnya
selaku BK dan Pembina Pramuka sebagai berikut: “Nanti kalau kita ada kompetisi
seperti itukan juga pengembangan bakat nanti kita ikutkan seperti OSN ataupun
lomba-lomba yang diadakan baik lingkup Kabupaten ataupun Provinsi. Setelah itu
biasanya kita dapat mengetahui apa yang menjadi kelemahan kita.” 112
Dari keterangan di atas diperkuat dengan hasil yang telah dicapai SMA Negeri
1 Balong sejak tahun 2015 sampai 2019 dan tidak pernah absen dalam meraih prestasi.
Hasil tersebut dapat menjadi penilaian dan tolak ukur untuk bahan evaluasi tahun
berikutnya untuk lebih baik lagi dalam meningkatkan kualitas 113 Dalam proses
110
Suliana Dewi, Wawancara nomor : 09/W/11-III/2020.
111
Ratna, Wawancara nomor : 12/W/11-III/2020.
112
Veronika, Wawancara nomor : 15/W/12-III/2020.
113
Dokumentasi nomor : 03/D/28-III/2020.
Sekolah SMA Negeri 1 Balong, waktu dalam melakukan evaluasi program adalah
Bapak Turidjan menambahkan SDM yang terlibat dalam proses evaluasi seperti
yang disampaikan beliau sebagai berikut: “Ada tim monev (monitoring dan evaluasi)
untuk mengetahui apakah kegiatan itur berjalan sesuai rencana atau tidak.” 115
tentang yang terlibat dalam proses evaluasi sebagai berikut: “Kepala Sekolah, Guru
evaluasi guru memiliki waktu tersendiri untuk mengetahui sejauh mana progam telah
berjalan. Berikut wawancara dengan Ibu Suliana Dewi Guru dan Pembina Olahraga
yaitu: “Untuk evaluasinya 3 bulan sekali dan masuknya nilai itu 1 semester sekali.” 117
“Setelah pelatihan dan setelah pelaksanaan event atau perlombaan.”118 Ibu Vero selaku
“Untuk evaluasi kita lakukan setiap minggu baik dari tingkat kehadiran, materi yang
kedepannya.”119
Setiap proses evaluasi paling tidak selalu memberikan hasil, entah itu hasilnya
positif maupun negatif. Namun terlepas dari hasil tersebut, evaluasi digunakan supaya
program kedepannya menjadi lebih baik lagi. Seperti yang disampaikan oleh Bapak
114
Turidjan, Wawancara nomor : 03/W/04-III/2020.
115
Ibid.
116
Taufan, Wawancara nomor : 06/W/20-II/2020.
117
Suliana Dewi, Wawancara nomor : 09/W/11-III/2020.
118
Ratna, Wawancara nomor : 12/W/11-III/2020.
119
Veronika, Wawancara nomor : 15/W/12-III/2020.
Turidjan sebagai berikut: “Hasil itu tidak menentu, tetapi kami selalu berusaha untuk
Setiap guru juga memiliki hasil masing-masing, seperti wawancara dengan Ibu
Suliana Dewi Guru dan Pembina Olahraga sebagai berikut: “Masing-masing siswa
sendiri ada evaluasi dari penilaian. Untuk peningkatan ya ada karena setiap minggu
berlatih.”121 Sedangkan wawancara dengan Ibu Ratna selaku Guru Astronomi sebagai
berikut: “Untuk hasil evaluasi itu kita olah lagi apa yang menjadi kesalahan kita
sehingga kedepannya dapat diperbaiki lagi. Seperti itu tadi, ketika ada soalnya kita
Setiap hasil yang didapat tentunya tidak dibiarkan begitu saja. Setiap sekolah
selalu memberikan tidak lanjut dari hasil evaluasi supaya kedepannya lebih baik lagi.
Menurut semua responden dalam penelitian ini, mereka menjawab hampir sama
tentang tindak lanjut dari hasil evaluasi, yakni dari Kepala Sekolah, Waka Kesiswaan,
“Kenapa bisa demikian, lalu kita cari jalan keluarnya dan memberikan solusi
atas tindak lanjut dari hasil evaluasi tersebut.”123
“Diusahakan ada tindak lanjut sehingga tidak terulang kesalahan atau
kekurangan yang sama dan selalu ada perbaikan untuk kedepannya.” 124
“Pasti ada, misalkan ekstrakulikuler tahun ajaran baru pertama untuk tahun
ajaran berikutnya pasti ada jadi bersambung.” 125
“Ada, kita bisa memakai hasil evaluasi dari tahun ini untuk tahun yang akan
datang.126
“Pasti ada, karena diharapkan untuk kedepannya bisa lebih baik lagi.” 127
120
Turidjan, Wawancara nomor : 03/W/04-III/2020.
121
Suliana Dewi, Wawancara nomor : 09/W/11-III/2020.
122
Ratna, Wawancara nomor : 12/W/11-III/2020.
123
Turidjan, Wawancara nomor : 03/W/04-III/2020.
124
Taufan, Wawancara nomor : 06/W/20-II/2020.
125
Suliana Dewi, Wawancara nomor : 09/W/11-III/2020.
126
Ratna, Wawancara nomor : 12/W/11-III/2020.
127
Veronika, Wawancara nomor : 15/W/12-III/2020.
Dari hasil evaluasi diatas, yang melakukan evaluasi dalam program
pengembangan siswa yaitu tim Monev (Monitoring dan Evaluasi) yang terdiri dari
Kepala Sekolah, Waka Kesiswaan, Guru atau Pembina. Dari evaluasi tersebut, apapun
hasil yang didapat akan selalu ada tindak lanjut untuk kedepannya supaya program
yang menjadi tujuan sekolah lebih baik lagi dari pelaksanaan maupun hasilnya. Untuk
evaluasi tersebut, sekolah melakukannya setiap 1 semester sekali namun untuk guru
karena diberikan kebebasan, mereka memiliki cara dan waktu tersendiri kapan mereka
PEMBAHASAN
Pada pembahasan dibahas tentang analisis temuan yang didapat dari lapangan dan
dijelaskan secara rinci serta dikaitkan dengan teori yang ada. Berikut peta konsep Manajemen
Manajemen Program
Pengembangan Bakat Siswa di
SMA Negeri 1 Balong
Negeri 1 Balong.
yang dilakukan agar suatu usaha dapat berjalan dengan baik memerlukan perencanaan,
semua potensi yang ada baik personal maupun material secara efektif dan efisien. 128
berlandaskan ajaran Islam untuk kehidupan manusia yang lebih baik. Dalam Al Quran
manajemen disebut dengan dabbara atau mengatur seperti firman Allah dalam surat As-
Artinnya: Dia yang mengatur urusan langit dan bumi, kemudian (urusan) itu naik
kepadanya dalam satu hari yang kadarnya adalah seribu tahun menurut perhitunganmu.
Dari isi kandungan di atas dapat diketahui bahwa Allah SWT adalah pengatur alam
semesta. Keteraturan alam ini bukti kebesaran Allah dalam mengelola alam ini. Isi
kandungan ayat di atas dapat dipahami bahwa manajemen merupakan sebuah proses
mengatur segala sesuatu dalam mencapai suatu tujuan. Kepala sekolah sebagai pemimpin
yang ada di SMA Negeri 1 Balong mengatur jalannya program untuk mencapai tujuan
sekolah secara efektif, efisien, dan produktif. Sedangkan George R. Terry mengatakan
bahwa manajemen memiliki 4 fungsi yaitu: POAC (Planning, Organizing, Actuating dan
Controlling).130
SMA Negeri 1 Balong menggunakan fungsi yang sejalan dengan fungsi yang
diungkapkan oleh George R. Terry karena SMA Negeri 1 Balong memiliki visi dan misi
128
Eka Prihatin, Managemen Peserta Didik. 1.
129
Al-Qur’an al-Karim, Departemen Agama Republik Indonesia Al-Qur’an dan Terjemahannya, Surat As-
Sajdah: 5.
130
M. Manullang, Dasar-Dasar Manajemen. 7.
salah satunya meningkatkan potensi atau bakat dari siswanya agar berprestasi dalam
bidang akademik maupun non-akademik. Dalam mencapai tujuan dari visi misi, sekolah
tersebut dilakukan sekolah untuk mengusahakan agar semua berusaha mencapai sasaran
pengendalian dan penilaian supaya pelaksanaan program dapat sejalan dengan visi misi
dan tujuan sekolah. Keempat fungsi tersebut digunakan supaya program dapat berjalan
Pertama kali yang dilakukan oleh sekolah untuk memulai program adalah dengan
dicapai, bagaimana mencapai, berapa lama, berapa orang yang diperlukan dan berapa
tahapan dalam proses penyusunan program dan membuat berbagai keputusan yang akan
terjadi di masa yang akan datang. Adapun perencanaan dilakukan sekolah supaya
nantinya dapat memudahkan dalam pelaksanaan program serta dapat meminimalisir suatu
kebutuhan organisasi. Tanpa adanya tujuan yang jelas, organisasi atau lembaga
131
Syaiful Sagala, Administrasi Pendidikan (Bandung: Alfabeta, 2008), 46.
132
Asiah, Dasar Ilmu Manajemen, 39
memiliki misi meningkatkan prestasi peserta didik di bidang ekstrakurikuler dan
Dalam mencapai kualitas sekolah yang baik diperlukan visi misi yang jelas sesuai
dengan tujuan sekolah. Kualitas sekolah tidak hanya dilihat dari infrastrukturnya
saja tetapi juga melalui siswanya. Dengan adanya visi misi di atas dijadikan SMA
dan seni.
Pemahaman akan posisi sekarang dari tujuan yang hendak dicapai atau
sumber daya yang tersedia untuk mencapai tujuan. Setelah keadaan telah dianalisa,
dibutuhkan dalam proses perencanaan. Hal ini sejalan dengan perumusan yang
analisis sumber daya yang dimiliki oleh sekolah. Data-data tersebut antara lain:
Awal tahun ajaran baru, sekolah memberikan angket kepada seluruh siswa
untuk memilih ekstra akademik, non-akademik, dan seni sesuai minat dan
dilakukan secara tertulis untuk akademik dan tidak tertulis untuk non-
akademik. Ada juga yang melalui jalur prestasi tanpa perlu mengikuti tes, hal
133
Dokumentasi nomor : 03/D/28-III/2020
134
Asiah, Dasar Ilmu Manajemen, 39
tersebut sebagaimana yang disampaikan oleh Pak Turidjan dan Pak Taufan.
Peneliti juga berpendapat bahwa dengan adanya angket dan tes berguna untuk
kemampuannya.
mencapai tujuan.135 SMA Negeri 1 Balong melakukan idetifikasi data yang ada di
sekolah melalui inventarisasi bakat minat siswa, sarana dan prasarana, dana, dan
sumber daya manusia sebagaimana yang disampaikan oleh Bapak Turidjan dan
yang menjadi tujuan sekolah dapat terlaksana dengan baik dan optimal sesuai
dan seni yang terdiri dari 3 ekskul wajib dan 30 lebih ekskul peminatan. SMA
Walaupun daya minat serta kemampuan siswa sedikit namun progam tersebut tetap
135
Ibid.
136
Ibid.
dilaksanakan. Kegiatan tersebut diprogamkan karena sekolah memiliki kepentingan
minat dari siswa, karena suatu keahlian dan minat dapat dibentuk serta diasah.
Perencanaan dibuat agar program kegiatan dapat berjalan dengan baik dan
terkoordinasi. Perencanaan berguna untuk menentukan titik tolak dan tujuan usaha,
memberikan pedoman, pegangan dan arahan, mencegah pemborosan waktu, tenaga, dan
material, memudahkan pengawasan, kemampuan evaluasi yang teratur, dan sebagai alat
kegiatan di masa mendatang dalam mencapai tujuan. Perencanaan yang dilakukan SMA
dalam pelaksanaan program. Karena usaha harus memiliki landasan yang jelas, SMA
Negeri 1 Balong menjadikan perencanaan sebagai alat dan pedoman dalam mencapai
pemborosan waktu, tenaga dan material.138 Hal ini sejalan dengan yang dilakukan SMA
Negeri 1 Balong bahwa setiap bulan selalu ada pengecekan serta pembaruan sarana dan
prasarana yang kurang atau yang perlu diperbaiki melalui dana dari RAKS. Menyusun
137
Sarinah, Pengantar Manajemen, 29.
138
Sarinah, Pengantar Manajemen, 29.
jadwal serta menentukan SDM yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan program
yang dilakukan setahun sekali. Inventarisasi data tersebut merupakan usaha yang
dilakukan SMA Negeri 1 Balong dalam merencanakan program agar tidak terjadi
Tujuan dari perencanana antara lain dapat memberikan pedoman, pegangan dan
program agar pelaksanaan dapat berjalan dengan baik sesuai dengan tujuan sekolah yang
mampu menampung dan mengembangkan bakat dan minat siswa serta mendapatkan hasil
yang positif. Dengan adanya perencanaan berguna juga untuk mengoptimalkan sumber
Negeri 1 Balong.
Progam pengembangan bakat siswa dilaksanakan oleh banyak pihak. Maka dari itu,
diperluan koordinasi yang dapat menjalin kerja sama yang baik dari semua elemen yang
ada di SMA Negeri 1 Balong terutama sumber daya manusianya. Untuk menjalin kerja
sama antar SDM tidak hanya koordinasi namun juga diperlukan pengorganisasian untuk
139
Ibid.
aktifitas yang berdaya guna dan berhasil guna dalam mencapai tujuan yang telah di
Kepala Sekolah yang bertugas sebagai penanggung jawab atas perencanaan dan
program di masa depan. Tidak hanya sebagai penanggung jawab saja namun Kepala
Sekolah juga memberikan ide atau konsep awal dalam merumuskan dan merencanakan
program.
Kepala Sekolah dibantu oleh Waka Kesiswaan dalam merancang program. Waka
Kesiswaan memiliki peran dalam proses perencanaan yaitu menyusun program yang telah
disepakati bersama dan membuat jadwal pelaksanaan program. Tidak hanya itu saja
perencanaan Waka Kesiswaan dapat memberikan atau menambahkan ide, saran, ataupun
Setiap perencanaan yang telah dibuat diperlukan suatu pertimbangan dari Komite
Sekolah. Peran dari Komite Sekolah sebagai pendukung dalam menentukan program,
baik dalam bentuk pemikiran maupun tenaga. Selanjutnya peran dari guru dalam
perencanaan tidak banyak karena guru lebih terlibat langsung dalam proses pelaksanaan.
Dalam merumuskan perencanaan program guru dapat memberikan ide dan masukan
karena guru lebih mengetahui kebutuhan dari siswa sesuai dengan tujuan sekolah.
Negeri 1 Balong.
140
Manullang, Dasar-Dasar Manajemen, 10.
dan berusaha untuk mencapai sasaran lembaga dan sasaran anggota-anggota lembaga
tersebut oleh karena para anggota itu juga ingin mencapai sasaran tersebut.141
Menggerakkan program sekolah adalah tugas dari kepala sekolah. Kepala sekolah
sekolah. Dengan kepemimpinan yang baik program yang dilaksanakan akan berjalan lebih
optimal sehingga dapat menghasilkan prestasi, baik bagi sekolah, guru, siswa, maupun bagi
kepala sekolah.
Kepala Sekolah merupakan pemimpin yang ada di SMA Negeri 1 Balong yang
berperan sebagai penanggung jawab terhadap pelaksanaan program. Tidak hanya itu,
kepala sekolah membuat konsep atau ide dalam merencanakan program dan dapat
tanggung jawabnya dengan baik. Karena kepala sekolah memilikik peranan yang
signifikan dalam perencanaan dan pelaksanaan program, keputusan yang dibuat harus
dilakukan agar guru dalam mendidik siswa memiliki cara yang inovatif dalam program
pengembangan bakat siswa. Dalam pelaksanaan program, semua SDM yang ada di SMA
Negeri 1 Balong ikut terlibat. Akan tetapi, peran dari guru lebih dominan karena guru
dapat berkembang. Hal tersebut seperti yang disampaikan oleh Bu Vero dan Bu Suliana
Dewi yaitu peran guru membimbing dan mengarahkan siswa secara langsung serta
memberikan motivasi agar siswa lebih bersemangat dalam mengikuti program tersebut.
terprogam dan jadwal telah tersusun, kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan program
141
Daryono, Menuju Manajemen Berbasis Sekolah, 21.
dan jadwal yang telah ditetapkan. Di awal pelaksanaan program terdapat perekrutan siswa
melalui pendataan atau survei. Siswa dipersilahkan untuk memilih ekstrakulikuler sesuai
bakat minat mereka. Selanjutnya sekolah menjuruskan siswa dalam ekstrakulikuler sesuai
dengan hasil tes dan minat bakatnya. Untuk progam akademik dijaring dari minatnya
terlebih dulu kemudian dibimbing. Siswa yang maju dalam suatu event seperti OSN
(Olimpiade Sains Nasional) diseleksi dan dipilih yang terbaik karena peserta dibatasi. Jadi
untuk pembinaannya terbuka semua siswa boleh mendaftar sesuai keinginannya. 142
dilakukan pada awal tahun ajaran baru. Dimulai dari perekrutan siswa melalui angket dan
tes atau pun melalui jalur prestasi. Kegiatan tersebut untuk mengetahui bakat dan keahlian
siswa sebelum masuk eksta akademik maupun non-akademik. Kegiatan dilakukan pada
hari rabu sedangkan ekstrakulikuler wajib pada hari jumat. Guru dapat mengganti hari
sesuai kesepakatan bersama jika pada hari yang telah ditetapkan terdapat benturan jam atau
halangan yang lain. Akan tetapi settingan awal untuk pelaksanaan ekstra hari rabu dan
ekstra wajib hari jumat setelah pembelajaran. Pelaksanaan program dilakukan dalam
ruangan dan diluar ruangan tergantung materi yang diberikan serta dibimbing oleh guru
Setiap melaksanakan suatu kegiatan tentunya ada beberapa kendala yang akan
dihadapi ketika melaksanakan kegiatan tersebut, baik kendala dari internal maupun
kendala dari eksternal. Ada beberapa faktor yang menjadi kendala ketika melaksanakan
Faktor pendukung merupakan faktor yang mendukung atau menunjang dalam suatu
kegiatan sehingga progam maupun kegiatan dapat berjalan dengan baik, sedangkan faktor
142
Ratna, Wawancara nomor : 11/W/11-III/2020 dalam lampiran hasil penelitian.
143
Musfah, Manajemen Pendidikan, 74.
penghambat merupakan segala sesuatu yang dapat menghambat jalannya kegiatan atau
dapat dikatakan faktor yang menggagalkan tujuan sehingga tujuan tidak dapat tercapai.
berbagai pihak. Dukungan diperlukan untuk mempermudah serta mensupport dalam proses
pelaksanaan progam. Guru atau pembina memiliki motivasi yang tinggi dalam
mengembangkan bakat siswa. Sarana dan prasarana yang lengkap serta finansial yang
mencukupi juga mendukung dalam progam pengembangan. Dukungan dapat terjadi karena
dalam proses perencanaan SMA Negeri 1 Balong telah menginventarisasi data sumber
yang menjadi tujuan yang di inginkan dari suatu lembaga. Walaupun sudah melakukan
perencanaan, hambatan dalam pelaksanaan terkadang masih ada. Yang menjadi hambatan
di SMA Negeri 1 Balong adalah turunnya motivasi siswa dalam proses pengembangan
bakat. Hal tersebut dapat terjadi karena pelaksanaan progam dilakukan jam pembelajaran
selesai tepatnya jam 15.15 WIB. Siswa kurang termotivasi dalam pelaksanaan program
dikarenakan siswa sudah kelelahan mengikuti pembelajaran ditambah lagi jika ada tugas
yang lainnya sehingga konsistensi siswa kurang maksimal. Faktor lain yang dapat
menghambat pelaksanaan adalah faktor cuaca, karena untuk ekstra olahraga kegiatan lebih
banyak di luar ruangan sehingga jika cuaca tidak mendukung kegiatan tidak dapat
dilaksanakan.
diperlukan suatu tindakan. Untuk mengatasi hambatan tersebut, sementara tindakan yang
motivasi di setiap pertemuan terhadap siswa agar bersemangat dalam mengikuti program
1 Balong.
Menurut beberapa ahli mengungkapkan bahwa evaluasi program adalah suatu unit
atau kesatuan kegiatan yang bertujuan mengumpulkan informasi tentang realisasi atau
implementasi dari suatu kebijakan, berlangsung dalam proses yang berkesinambungan, dan
terjadi dalam suatu organisasi yang melibatkan sekelompok orang guna pengambilan
keputusan.144
program. Proses identifikasi untuk mengukur ataupun menilai kegiatan atau program yang
dilaksanakan sesuai dengan perencanaan yang telah ditentukan. Dalam konteks ini,
evaluasi program sering dikaitkan dengan pertanyaan, apa pelaksanaan sudah sesuai
dengan perencanaan; apa pelaksanaan dapat memberikan dampak yang positif; apa dalam
pelaksanaan ada kekurangan; apa pelaksanaan berjalan dengan baik tidak ada hambatan,
dan beberapa pertanyaan lain yang terkait dengan kesuksesan pelaksanaan program.
mana pelaksanaan program yang dilakukan di dalam keseluruhan proses dalam mencapai
hasil yang sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Hal tersebut dalam rangka agar
dalam mencapai tujuan progam mengembangkan bakat siswa mendapatkan hasil yang
baik.
Proses evaluasi dapat berjalan tentu membutuhkan kerja sama dari semua SDM
yang ada di lembaga, demikian juga SMA Negeri 1 Balong dalam mengevaluasi program
membuat tim khusus yang disebut tim Monev (Monitoring dan evaluasi). Dengan adanya
tim Monev dapat menjamin bahwa program-program yang telah dilaksanakan sesuai
dengan sasaran yang telah ditetapkan. Tim Monev juga memantau efektivitas dari semua
144
Ananda dan Rafida, Pengantar Evaluasi Progam Pendidikan, 6.
SMA Negeri 1 Balong dalam melakukan evaluasi program dilakukan satu semester
sekali. Evaluasi tersebut dilakukan untuk mengukur tingkat efisiensi dan efektivitas dari
media atau sarana prasarana, metode pengajaran atau pemberian materi, atau sumber daya
lainnya di dalam pelaksanaan. Evaluasi tersebut juga untuk mengetahui kendala yang
terjadi dalam kurun waktu satu semester sehingga dapat dilakukan perbaikan untuk
Evaluasi progam tidak serta merta hanya dilakukan tim Monev, tetapi Kepala
Sekolah memberikan kebebasan atau keleluasaan kepada guru dalam pelaksanaan program
sehingga dalam proses evaluasi guru, juga melakukan penilaian terhadap hasil
pelaksanaan. Setiap guru memiliki cara tersendiri dalam melakukan evaluasi pelaksanaan
program melalui penilaian yang dilakukan guru setiap kegiatan dilaksanakan. Penilaian
tersebut berdasarkan absensi atau kehadiran siswa, ketertiban siswa, dan jurnal. Sedangkan
untuk mengetahui hasil dari pelaksanaan mengalami peningkatan atau penurunan, guru
atau pembina di SMA Negeri 1 Balong melakukan latih tanding dengan sekolah lain,
kegiatan tersebut selain dapat meningkatkan potensi dari siswanya juga dapat menjalin
hubungan dengan lembaga sekolah lainnya. Penilaian dilakukan guru juga melalui
kompetisi yang diikuti SMA Negeri 1 Balong. Melalui kompetisi tersebut dapat
mengetahui perkembangan potensi dari siswa serta dapat mengetahui yang menjadi
Berdasarkan hasil wawancara, cara kerja evaluasi progam yang dilakukan guru
SMA Negeri 1 Balong yang pertama setiap kegiatan selalu ada catatan saran dan masukan
untuk kegiatan yang akan datang. Kedua setiap event selalu ada evaluasi dari guru
evaluasi.145
145
Wawancara nomor : 06/W/20-II/2020.
Keterangan tersebut menjelaskan bahwa dalam evaluasi progam dilakukan oleh
pembina atau guru setiap pelaksanaan program. Berbeda dengan sekolah yang melakukan
evaluasi program setiap satu semester sekali. Evaluasi tersebut dilakukan setiap
evaluasi tersebut melalui catatan dan saran yang telah dibuat guru serta absensi kehadiran,
ketertiban siswa, jurnal sebagai bahan tambahan dalam menilai perkembangan siswa.
SMA Negeri 1 Balong sering mengikuti kompetisi, baik dalam bidang akademik
maupun non-akademik. Dari kompetisi itu dapat mengukur kemampuan siswa dalam
bersaing dengan lembaga sekolah lain. Hasil partisipasi mengikuti kompetisi dijadikan
bahan evaluasi untuk mengetahui kelemahan siswa yang selanjutnya diperbaiki supaya
Hasil dari progam pengembangan yang dilakukan SMA Negeri 1 Balong terbukti
dengan pencapaian prestasi siswa siswinya dimana sering kali menjuarai berbagai ajang
lomba akademik maupun non-akademik dalam kurun waktu 4 tahun terakhir di tingkat
Kota, Provinsi, maupun Nasional. Prestasi yang paling membanggakan sekolah yaitu di
tahun 2017 dimana banyak penghargaan yang didapat SMA Negeri 1 Balong, diantaranya
juara 2 Lomba Esai Nasional dari Dompet Duafa tingkat Nasional di Jakarta, juara 2 Lomba
Esai Nasional CTTG 5 tingkat Nasional di Gresik, juara 1 Pidato Trio Hari Kesaktian
tingkat provinsi di Surabaya, dan masih banyak lagi prestasi siswa SMA Negeri 1 Balong
telah dilaksanakan. Selanjutnya, hasil evaluasi progam dimanfaatkan sebagai dasar untuk
berikutnya.146
146
Ananda dan Rafida, Pengantar Evaluasi Progam Pendidikan, 10.
Sejak tahun 2015 sampai 2019 SMA Negeri 1 Balong memiliki prestasi baik dalam
lingkup Kabupaten maupun Provinsi. Hal tersebut membuktikan bahwa program yang di
laksanakan telah berjalan dengan baik sesuai dengan tujuan. Seandainya ada yang tidak
mencapai target selalu ada perbaikan untuk kedepannya. Hal tersebut seperti yang
disampaikan Bapak Taufan bahwa selalu ada usaha tindak lanjut jika terdapat kegagalan
supaya tidak terulang kesalahan atau kekurangan yang sama dan selalu ada perbaikan untuk
kedepannya. Proses ini dilakuakan SMA Negeri 1 Balong untuk meningkatkan kualitas
A. Kesimpulan
bakat siswa memiliki beberapa tahapan untuk penyusunan program dan berbagai
keputusan pada masa yang akan datang, dengan menetapkan tujuan sekolah,
merumuskan keadaan saat ini dengan menentukan data yang dibutuhkan dalam
pelaksanaan melalui inventarisasi data (data bakat minat siswa, sarana dan prasarana,
dan mengembangkan rencana kegiatan untuk pencapaian tujuan. Bentuk program yang
dilakukan SMA Negeri 1 Balong melalui kegiatan akademik dan non-akademik yang
terdiri dari 3 ekstra wajib diantaranya TBTQ, pramuka dan komputer, 30 lebih ekstra
peminatan, dan ekstra tambahan yang sedang dikembangan yaitu ekstra litersasi dan
tata boga.
pengembangan bakat siswa dengan membuat tim dalam merancang program yang
terdiri dari Kepala Sekolah sebagai penanggung jawab dan membuat ide awal, Waka
Kesiswaan menyusun progam yang telah disepakati bersama dan membuat jadwal
baik dalam bentuk pemikiran maupun tenaga, dan guru dapat memberikan ide dan
masukan.
dilakukan pada awal tahun ajaran baru. Dimulai dari perekrutan siswa melalui angket
dan tes atau pun melalui jalur prestasi. Kegiatan ekstrakulikuler dilakukan seminggu
sekali pada hari rabu sedangkan ekstrakulikuler wajib pada hari jumat. Pelaksanaan
program dilakukan dalam ruangan dan diluar ruangan dibimbing oleh guru atau pelatih.
Faktor pendukung dalam pelaksanaan program antara lain guru memiliki motivasi
tinggi, sarana dan prasarana lengkap, dan finansial mencukupi. Sedangkan faktor
kegiatan.
4. Evaluasi program dilakukan SMA Negeri 1 Balong setiap satu semester sekali.
Evaluasi tersebut dilakukan untuk mengukur tingkat efisiensi dan efektivitas dalam
pelaksanaan. Evaluasi tersebut juga untuk mengetahui kendala yang terjadi dalam
kurun waktu satu semester sehingga dapat dilakukan perbaikan untuk meningkatkan
absensi atau kehadiran siswa, ketertiban siswa, dan jurnal. Evaluasi dilakukan oleh
guru setiap kegiatan berlangsung berguna untuk melihat perkembangan siswa setiap
pertemuan melalui catatan dan saran yang telah dibuat guru. Hasil dari program
prestasi siswa siswinya dimana sering kali menjuarai berbagai ajang lomba akademik
maupun non-akademik dalam kurun waktu 4 tahun terakhir di tingkat Kota, Provinsi,
maupun Nasional.
B. Saran
saran kepada:
1. lembaga sekolah
pelaksanan antara kepala sekolah, waka kesiswaaan, dan guru ataupun pembina,
kegiatan.
Skripsi, 2015.
Asmara, Andik. “Pengembangan Tes Minat dan Bakat dengan Metode Jaringan
2008.
Maret 2018.
Kasan, Tholib. Teori dan Apliaksi Administrasi Pendidikan. Jakarta: Studia Press,
2005.
April 2012.
Press, 2008.
Rosdakarya, 2007.
Rosda, 1997.
2017.
1
———. Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta, 2016.
Rosdakarya, 2005.
2001.
Wibowo, Arif Prasetiyo, David Bagus Hari S, dan Teguh Santoso. “Pelatihan