Anda di halaman 1dari 2

Nama : Listritika sinaga

Nim : 041

Kelas : A-2015

Transisi epidemiologi

Di dalam buku karya Nur Nasry Noor transisi epidemiologi ilmu


kesehatan masyarakat sebagai salah satu ilmu yang relative masih baru, telah
mengalami perkembangan dan kemajuan yang pesat pada akhir abad ke 19 dan
terutama pada abad ke 20. Dalam perkembangannya kesehatan masyarakat mulai
menyusun suatu pendekatan yang didasarkan pada pengalaman dan pemikiran
yang lebih terarah sehingga kesehatan masyarakat mulai dikembangkan sebagai
suatu ilmu tersendiri.

Dengan semakin berkembangnya kehidupan social masyarakat, penyakit


dan status kesehatan mulai dirasakan bukan lagi masalah perorangan atau
keluarga, melainkan telah menjadi masalah yang erat hubungannya dengan
kehidupan social masyarakat dan keadaan lingkungan, maka pakar kesehatan
masyarakat dan pakar kesehatan masyarakat lainnya secara bersama-sama
mengembangkan suatu ilmuyang akhirnya dikenal dengan ilmu kesehatan
masyarakat.

Sedangkan dalam ppt bu Martini kemajuan pembangunan yang telah


dicapai secara menyeluruh telah mempengaruhi berbagai perkembangan dalam
kehidupan manusia. Kondisi infrastruktur yang baik serta berkembangnya
teknologi kedokteran dan kesehtan menyebabkan angka kematian dan kelahiran
yang tinggi menjadi rendah.

Pergeseran tersebut mengakibatkan terjadinya pergeseran pola penyakit


serta tingkat kesehatan yang ada di masyarakat dengan determinan yang
mempengaruhinya. Terjadinya pergeseran urutan penyakit menunjukkan
terjadinya perubahan status kesehatan masyarakat. Keadaan tersebut dikatakan
dengan transisi epidemiologi.

Transisi epidemiologi tidak lepas dari yang namanya transisi kesehatan.


Transisi kesehatan digambarkan pertama kali pada tahun 1970 oleh Omran ,
kemudian Olhansky, Ault:

1. Terjadi pergeseran angka mortalitas dan fertilitas dari tinggi menjadi


rendah karena perkembangan sosio ekonomi. Populasi menjadi lebih
besar dan lebih tua, penyakit didominasi oleh penyakit infeksi,
penyakit perinatal dan kelainan nutrisi menjadi pola penyakit yang
didominasi penyakit tidak menular.
2. Klasifikasi konvensional dari 4 tahap yang berhubungan dengan
perkembangan sosio ekonomi dan pola penyakit.
Peralihan keadaan demografi dibagi menjadi 4 tahap :
1. Tahap 1 : angka kelahiran dan kematian 40-50. Pada tahap ini,
kelahiiran tidak terkendali, kematian bervariasi setiap tahunnya.
Tahap ini identic dengan “masa penyakit pes” dan kelaparan
merajalela pada transisi epidemiologi.
2. Tahap 2 : angka kematian menurun akibat adanya penemuan obat
baru dan anggaran kesehatan diperbesar. Namun angka kelahiran
tetap tinggi sehingga pertumbuhan penduduk meningkat dengan
pesat.
3. Tahap 3 : angka kematian terus menurun tapi tidak secepat pada
tahap 2. Angka kelahiran mulai turun akibat urbanisasi,
pendidikan, dan alat kontrasepsi yang semakin maju. Tahap 2 dan
3 identik dengan “masa ketika pandemic dan penyakit menular
mulai hilang” pada transisi epidemiologi
4. Tahap 4 : Angka kelahiran dan kematian mencapai tingkat rendah
dan pertumbuhan penduduk kembali ke tahap 1, yaitu mendekati
nol. Tahap ini identic dengan “masa penyakit degenaratif dan
penyakit buatan manusia” pada transisi epidemiologi.
Determinan angka fertilitas
Angka fertilitas tinggi :
1. Kebutuhan ekonomi dari masyarakat agraris
2. Sedikit usaha keras untuk kemajuan
3. Mortalitas tinggi pada anak-anak
4. Doktrin bersifat agamis dan sanksi masyarakat
5. Individu tidak penting
6. Melahirkan merupakan sumber prestise utama dan dukungan
ekonomi bagi perempuan.

Soal : tahap dimana masa penyakit degenarif dan penyakit buatan manusia pada
transisi epidemiologi adalah tahap ke……

a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5

Dapus

Ppt bu Martini

Buku epidemiologi karangan Nur Nasry Noor

Anda mungkin juga menyukai