Seorang bayi berusia 1 tahun mengalami dehidrasi akibat diare yang berat. Orang tua
bayi membawanya ke RS Z dan di rawat beberapa jam. Namun, dalam beberapa jam,
kondisi memburuk sehingga di rujuk ke RS A yang notabene nya sebagai RS yang
lengkap fasilitas dan SDM nya. Di RS A, sementara orang tua bayi mengurus
administrasi sebagai pasien miskin, bayi tersebut mendapatkan pertolongan di UGD.
Namun, 1 jam kemudian, petugas RS mengatakan bahwa ruangan sudah penuh dan
keluarga di minta untuk mencari RS lain. Dengan ambulans, pasien dilarikan ke RS lain
yaitu RS B namun terjadi hal yang sama lagi. RS B mengatakan ruangan sudah penuh.
Pasien kemudian dilarikan ke RS C tetapi kembali terjadi hak yang sama. Akhirnya, bayi
di bawa ke RS D dan mendapatkan perawatan. Namun, 1 hari di rawat secara intensif,
pasien meninggal. Keluarga pasien complain terhadap RS A, RS B dan RS C karena
merasa “di tolak”.
Pertanyaan:
1. Mengapa terjadi complain
2. Siapa dan apa yang salah (uraikan berdasarkan input – proses – output)
3. Bagaimana solusinya?
4. Apa yang harus dilakukan tim RS A, B dan C untuk mengatasi masalah ini:
a. Perawat
b. Tim Medis
c. Kepala RS
5. Siapa lagi yang harus bertindak memecahkan masalah ini?
1. komplain terjadi karena keluarga pasien merasa bahwa RS A,B, dan C menolak
untuk menangani pasien yang seorang bayi yang mengalami dehidrasi akibat
diare yang berat.
2.
Jadi kesimpulan siapa yang salah adalah menurut saya RS A dan B karena RS A dan B
merujuk pasien yang sudah dalam keadaan darurat ke RS yang ruangannya sudah penuh.
Seharusnya sebelum merujuk sebaiknya terlebih dahulu menghubungi pihak RS yang
akan dijadikan tempat rujukan dan menanyakan apakah masih ada ruangan yang kosong
atau tidak sehingga pasien tidak membuang banyak waktu untuk terus di rujuk dan tidak
terlambat mendapatkan penanganan. Dan juga RS A hanya memantau pasien 1 jam
seharusnya jika pasien gawatdarurat pasien harus di pantau 24 jam sembari menghubungi
pihak RS yang akan di tempati untuk merujuk mempertanyakan ruangan.
3. Solusi dari masalah ini adalah memberi penjelasan kepada pihak keluarga
bahwa RS tersebut bukannya menolak untuk menangani pasien tetapi
dikarenakan sarana dan prasarana yang ada di RS tersebut tidak memadai
sehingga pasien dirujuk. Dan bagi pihak RS sebelum merujuk sebaiknya
terlebih dahulu menghubungi pihak RS yang akan di tempatkan untuk rujukan
untuk memperoleh informasi apakah ada ruangan yang dapat digunakan untuk
menerima pasien agar pasien kedepannya tidak lagi terlambat mendapatkan
perawatan.
4.
Perawat
cara mengatasi masalah ini yaitu dengan memberitahu keluarga pasien atau
menjelaskan secara rinci bagaimna prosedur RS A,B,C yang sudah
ditetapkan misalnya kondis ruangan sudah penuh dan pasien harus di rujuk
kmbali ke RS lain.
Tambahan : Perawat harus melaksanakan kegawatdaruratan yang tepat dan
benar serta melakukan rujukan yang lebih cepat
Tim medis
memberikan pelayanan kepada pasienn dengan prosedur yang ditetapkan
oleh pihak rumah sakit dan tidak boleh menindak lanjuti kegawat daruratan
tanpa dengan izin atau arahan dari RS. Dan memberitahu keluarga pasien
bahwa tindakan sudah di lakukan sesuai prosedur yang ditetapkan. tim medis
harus memiliki sistem yang baik dalam menangani komplain yang ada.
Harus terdapat kebijakan yang menaungi proses merespon komplain yang
kemudian pelaksanaannya akan nyata dalam bentuk Standar Prosedur
Operasional (SPO).
Kepala RS
Kepala RS untuk mengatasi masalah ini kepala RS harus menjelaskan secara
rinci dan lengkap kepada keluarga pasien dari awal masuk sampai
dilakukannya perujukan berbagai rumah sakit dan kepala RS harus lagi
memperhatikan sarana dan prasarana yang ada di rumah sakit dan
meningkatkan pelayanan yang berkualitas agar pasein dan keluarga pasien
nyaman berada dilingkungan rumah sakit dan agar pasien yg datang dengan
kegawatdaruratan dapat di tangani dengan cpt dan baik .
6. Yang ikut memecahkan masalah ini sesuai alur penanganan complain adalah
yang pertama itu unit complain atau petugas di ruangan yang bersangkutan, jika
tidak selesai kepala unit atau kepala ruangan juga ikut memecahkan masalah. Jika
tidak selesai kaur infokes juga ikut memecahkan masalah dan jika tidak selesai
juga karumkit yang turun tangan ikut memecahkan masalah dan jika tidak selesai
juga masalah akan di bawah kepengadilan.