Anda di halaman 1dari 3

5.

1 Analisa Perhitungan MRP


5.3.1. Analisa Perhitungan MRP Komponen HT-0001
Dari perhitungan MRP yang telah dilakukan didapatkan bahwa
kebutuhan bersih (Net Requirement) pada komponen HT-0001 dimulai dari
periode 1 sampai 13 periode berikutnya, yang mana jumlah kebutuhan nya dari 13
periode tersebut berturut-turut ialah 56, 32, 10, 84, 75, 72, 72, 63, 60, 60, 51, 48,
48, kemudian pada Plan Order Receipt menggunakan Kuantitas 50 Unit.
Kemudian, pada Plan Order Release dengan Lead Time yaitu 3 periode, maka
pemesanan komponen HT-0001 di periode 1-3 dilakukan pada luar periode,
sedangkan 4-13 pemesanan dimulai berturut-turut dari periode 1 sampai periode
berikutnya.

5.3.2. Analisa Perhitungan MRP Komponen HT-1001


Dari perhitungan MRP yang telah dilakukan didapatkan bahwa
kebutuhan bersih (Net Requirement) pada komponen HT-1001 dimulai dari
periode 1 sampai 13 periode berikutnya, yang mana jumlah kebutuhan nya dari 13
periode tersebut berturut-turut ialah 192, 177, 189, 191, 176, 188, 190, 180, 192,
189,191, 170, 174, kemudian pada Plan Order Receipt menggunakan sistem
Offsetting menentukan saat yang tepat guna melakukan rencan pemesanan dalam
upaya memenuhi tingkat kebutuhan bersih. Kemudian, pada Plan Order Release
dengan Lead Time yaitu 2 periode, maka pemesanan komponen HT-1001 di
periode 1-2 dilakukan pada luar periode, sedangkan 3-13 pemesanan dimulai
berturut-turut dari periode 1 sampai periode berikutnya.

5.3.3. Analisa Perhitungan MRP Komponen HT-2004


Dari perhitungan MRP yang telah dilakukan didapatkan bahwa
kebutuhan bersih (Net Requirement) pada komponen HT-2004 dimulai dari
periode 1 sampai 13 periode berikutnya, yang mana jumlah kebutuhan nya dari 13
periode tersebut berturut-turut ialah 324, 314, 259, 379, 379, 359, 389, 379, 389,
339, 349, 383, 358, kemudian pada Plan Order Receipt menggunakan sistem Off
setting menentukan saat yang tepat guna melakukan rencan pemesanan dalam
upaya memenuhi tingkat kebutuhan bersih. Kemudian, pada Plan Order Release
dengan Lead Time yaitu 1 periode, maka pemesanan komponen HT-2004 di
periode 1 dilakukan pada luar periode, sedangkan 2-13 pemesanan dimulai
berturut-turut dari periode 1 sampai periode berikutnya.

5.3.4. Analisa Perhitungan MRP Komponen HT-3001


Dari perhitungan MRP yang telah dilakukan didapatkan bahwa
kebutuhan bersih (Net Requirement) pada komponen HT-3001 dimulai dari
periode 1 sampai 13 periode berikutnya, yang mana jumlah kebutuhan nya dari 13
periode tersebut berturut-turut ialah 342, 320, 270, 390, 380, 390, 340, 350, 385,
359, 379, 389, 359, kemudian pada Plan Order Receipt menggunakan sistem
Offsetting menentukan saat yang tepat guna melakukan rencana pemesanan dalam
upaya memenuhi tingkat kebutuhan bersih. Kemudian, pada Plan Order Release
dengan Lead Time yaitu 3 periode, maka pemesanan komponen HT-3001 di
periode 1 dilakukan pada luar periode, sedangkan 2-13 pemesanan dimulai
berturut-turut dari periode 1 sampai periode berikutnya.

5.3.5. Analisa Perhitungan MRP Komponen HT-4008


Dari perhitungan MRP yang telah dilakukan didapatkan bahwa
kebutuhan bersih (Net Requirement) pada komponen HT-4008 dimulai dari
periode 1 sampai 13 periode berikutnya, yang mana jumlah kebutuhan nya dari 13
periode tersebut berturut-turut ialah 780, 760, 780, 680, 700, 772, 717, 757, 777,
717, 757, 757, 717, kemudian pada Plan Order Receipt menggunakan sistem
Offsetting menentukan saat yang tepat guna melakukan rencan pemesanan dalam
upaya memenuhi tingkat kebutuhan bersih. Kemudian, pada Plan Order Release
dengan Lead Time yaitu 3 periode, maka pemesanan komponen HT-0001 di
periode 1 dilakukan pada luar periode, sedangkan 2-13 pemesanan dimulai
berturut-turut dari periode 1 sampai periode berikutnya.

5.3.6. Analisa Perhitungan MRP Komponen HT-5001


Dari perhitungan MRP yang telah dilakukan didapatkan bahwa
kebutuhan bersih (Net Requirement) pada komponen HT-5001 dimulai dari
periode 1 sampai 13 periode berikutnya, yang mana jumlah kebutuhan nya dari 13
periode tersebut berturut-turut ialah 1400, 1550, 1440, 1520, 1560, 1440, 1520,
1520, 1440, 1560, 1520, 1560, 1360, kemudian pada Plan Order Receipt
menggunakan sistem Offsetting menentukan saat yang tepat guna melakukan
rencan pemesanan dalam upaya memenuhi tingkat kebutuhan bersih. Kemudian,
pada Plan Order Release dengan Lead Time yaitu 3 periode, maka pemesanan
komponen HT-5001 di periode 1-2 dilakukan pada luar periode, sedangkan 3-13
pemesanan dimulai berturut-turut dari periode 1 sampai periode berikutnya.

Anda mungkin juga menyukai