Anda di halaman 1dari 17

Tugas Individu

MEMBUAT RESUME

Disampaikan Kepada Bapak Drs. La Maronta Galib, M.Pd Dalam Rangka Memenuhi
Sebagian Tugas Pada Mata Kuliah Metodologi Penelitian

OLEH

NAMA : IASRIP BUDI DWITAMA


STAMBUK : A1K119090
KELAS : Reguler B

JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2021
MEMBUAT RESUME

PENELITIAN KUANTITATIF, KUALITATIF DAN GABUNGAN

A. Penelitian Kuantitatif

Penelitian kuantitatif memiliki cara pandang positivisme, yaitu cara pandang yang
menyatakan bahwa eksistensi kenyataan/realitas sosial dan realitas fisik adalah independen
atau terpisah bebas atau berada di luar peneliti. Oleh karena itu siapa saja yang akan meneliti
realitas tersebut, dapat mengamati atau mengukurnya, dan apabila
pengamatan/pengukurannya tidak bias maka hasil-hasil penelitian tersebut dapat
dikategorikan sebagai pengetahuan ilmiah (scientific knowledge). (Borg: 2003, hal.14).
Cara pandang positivisme memiliki karakteristik sebagai berikut:
1. Asumsi bahwa realitas adalah objektif, terpisah di luar peneliti, dapat diamati dan diukur,
2. Tujuan penelitian adalah menjelaskan dan menjelaskan hubungan antar variabel yang
diukur,
3. Fokus pada reduksi realitas menjadi variabel dan variabel dapat diukur dengan instrumen
dan menghasilkan data numerik,
4. Asumsi metodologis: proses deduktif, hubungan antar variabel, sebab-akibat, penyakit
yang telah ditentukan sebelum penelitian, bebas konteks, hasil prediksi-eksplanasi dapat
digeneralisasikan, validitas dan reliabilitas dapat diketahui,
5. Analisis data menggunakan analisis statistika,
6. Peranan kajian teoretik sangat dominan untuk menjelaskan dan menjawab pertanyaan
penelitian/rumusan masalah,
7. Data kuantitatif berpusat pada unit analisis dan berbentuk distribusi. (Borg: 2003, hlm.25
Creswell: 2008, hlm.52 Creswell: 1994, hlm.5 -McMillan:2006, hlm.13 - Neuman: 1997,
hlm. 14, Cohen: 2007, hlm.8).
Dalam penelitian kuantitatif pengukuran terhadap gejala yang diamati merupakan hal
yang sangat penting. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrumen yang
disusun berdasarkan indikator dari variabel yang diteliti, kemudian menghasilkan data
kuantitatif. Berdasarkan metode yang digunakan dalam penelitian kuantitatif dapat
digolongkan sebagai berikut:
a. Penelitian eksperimen Penelitian kuantitatif komparatif terdiri atas penelitian eksperimen
dan penelitian ex post facto. Berdasarkan tempat penelitiannya, maka penelitian
eksperimen terdiri atas: Jenis penelitian eksperimen berdasarkan lokasi penelitian: a)
Eksperimen laboratorium (Penelitian eksperimen di Laboratorium) b) Eksperimen
lapangan (Penelitian Eksperimen di Lapangan) Berdasarkan tingkat presisi yang dicapai,
penelitian eksperimen terdiri atas: a) Pra eksperimen b) Eksperimen semu, dan c) True-
Experiment.
b. Penelitian Kuantiatif Asosiatif Penelitian kuantitatif aosiatif terdiri dari: 1) Penelitian
asosiasi korelasional 2) Penelitian asosiasi kausal

B. Penelitian Kualitatif

Penelitian kualitatif adalah penelitian yang berisi pandangan atau keyakinan bahwa
fokus penelitian adalah kualitas makna- makna (hakikat dan esensi), akar filsafat yang dianut
adalah pada asumsi bahwa: realitas adalah subjektif dan jamak seperti yang ada pada
individu-individu partisipan yang diteliti (asumsi ontologis), peneliti berusaha melakukan
pendekatan dengan partisipan dalam pengumpulan data (asumsi epistemologis), peneliti lebih
mengutamakan perspektif partisipan (emik) daripada peneliti perspektif (etik), menggunakan
gaya penulisan naratif, penggunaan istilah/terminologi kualitatif, dan batasan definisi yang
digunakan (asumsi retorika), menggunakan logika induktif, bekerja secara rinci, deskripsi
rinci tentang konteks studi yang dipelajari, dan disain penelitian fleksibel/dapat berubah
(asumsi metode ologis) (John W. Creswell: 2007, hal.17).
Terdapat lima ciri utama penelitian kualitatif, yaitu: a) Naturalistik. Penelitian
kualitatif memiliki latar belakang aktual sebagai sumber langsung data dan peneliti
merupakan instrumen kunci. b) Deskriptif Data. Data yang dikumpulkan lebih mengambil
bentuk kata-kata atau gambar daripada angka-angka. c) Berurusan dengan Proses. d)
Induktif. Tidak melakukan pencarian di data luar atau bukti untuk menolak atau menerima
hipotesis mereka sebelum mereka melakukan penelitian. e) Makna adalah kepedulian yang
esensial pada pendekatan kualitatif. (Bogdan dan Biklen, 2008: 4-8).
C. Penelitian Gabungan (Mixed Methods)

Penelitian gabungan adalah penelitian yang berorientasi pada tindakan dengan


menggunakan baik metode kuantitatif maupun metode kualitatif dalam proses pelaksanaan
suatu penelitian yang sama. Penelitian gabungan merupakan suatu prosedur untuk
pengumpulan data, dengan menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif atau sebaliknya,
dalam memperoleh pemahaman yang lebih mendalam terhadap masalah utama.
Karakteristik penelitian gabungan yaitu: a) Tujuan penelitian untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan penelitian secara komprehensif yang tidak cukup mampu dijawab
oleh peneliti apabilahanya menggunakan satu metode penelitian b). Dominasi utama adalah
pada pertanyaan-pertanyaan yang diteliti yang mencakup tentang hasil/hasil (kuantitatif),
tentang proses/proses (kualitatif) c). Filosofi penelitian bersifat praktis dan terapan. Jenis
penelitian gabungan terdiri atas: a) Penelitian Pengembangan Model/Instrumen b). Program
Penelitian Evaluasi c). Penelitian Kebijakan d). Penelitian Tindakan
PETA KONSEP

PENELITIAN KUANTITATIF,
KUALITATIF DAN GABUNGAN

Dominasi Pemikiran Dominasi Pemikiran Gabungan Pemikiran


Deduktif Induktif Deduktif dan Induktif

pendekatan penelitian
Pendekatan penelitian pendekatan gabungan metode
kuantitatif penelitian kualitatif penelitian kuantitatif
dan kualitatif

1. kualitatif komperatif
(eksperimen, dan
ex post facto)
2. kuantitatif asosiatif
(teknik korelasional,
kausal, model kausal 1. naratif
2. fenomenologi
dan pengukuran) 3. ethnografi
4. studi kasus
5. grounded theory
6. analis isii 1. evakuasi program
2. pengembangan
model/instrumen
3. penelitian tindakan
PENELITIAN EKSPERIMEN

A. Pengertian Penelitian Eksperimen

Menurut pendapat beberapa ahli, hakekat penelitian eksperimen (experimental


research) adalah meneliti pengaruh perlakuan terhadap perilaku yang timbul sebagai akibat
pengobatan (AlsA, 2004). Manurut Hadi (1985) penelitian eksperimen adalah penelitian
yang dilakukan untuk mengetahui akibat yang ditimbulkan dari perlakuan yang diberikan
secara sengaja oleh peneliti. Penelitian eksperimen pada prisipnya dapat didefinisikan
sebagai metode sistematis guna membangun hubungan yang fenomena sebab akibat (causal-
effect relationship) (Sukardi, 2011). Selanjutnya, metode eksperimen adalah metode
penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain
dalam kondisi yang tidak terkendalikan (Sugiyono, 2011).

B. Tujuan Penelitian Eksperimen

Tujuan penelitian eksperimen oleh Isaac dan Michael (1977) yaitu untuk meneliti
kemungkinan karena akibat mengenakan satu atau lebih kondisi perlakuan pada satu atau
lebih kelompok eksperimen dan membandingkan hasilnya dengan satu atau lebih kelompok
kontrol yang tidak diberi perlakuan. Tujuan dari penelitian tertentu adalah untuk mengetahui
ada-tidaknya hubungan karena akibat serta berapa besar hubungan akibat tersebut dengan
cara memberikan perlakuan-perlakuan pada beberapa kelompok eksperimental dan
menyediakan kontrol untuk perbandingan.

C. Variabel dalam Penelitian Eksperimen

Dalam penelitian eksperimen dikenal beberapa variabel. Variabel Moderator


merupakan variabel yang dapat memperkuat atau memperlemah variabel pengaruuh bebas
terhadap variabel tertentu. Hubungan langsung antara variabel-variabel bebas dengan
variabel kemungkinan dipengaruhi oleh variabel-variabel lain. Salah satu diantaranya adalah
variabel moderasi. Yaitu tipe variabel- variabel yang memperkuat atau memperlemah
hubungan langsung antara variabel bebas dengan variabel hubungan.
D. Jenis dalam Penelitian Eksperimen

Secara umum penelitian eksperimen dapat menjadi: Between Group Design (Desain
Antar Kelompok) True eksperiments (pretest-posttest, posttest only) Quasi-experiments
(pretest-posttest, posttest only) 1. A. B. C. Desain Faktorial d. The Solomon Four-Group
Design 2. Eksperimen Deret Waktu Dalam Kelompok atau Individual (Desain Dalam
Kelompok atau Individual) b. Percobaan pengukuran berulang a. Eksperimen subjek
tunggal c. Seorang peneliti harus dapat membedakan serta memahami jenis penelitian
eksperimen ini, sehingga dapat memilih desain yang dipilih yang disesuaikan dengan ide dari
peneliti, mana permasalahan, serta kondisi dari objek penelitian.
Eksperimen sejati ini memiliki ciri utama yaitu sampel yang digunakan untuk
eksperimen maupun sebagai kelompok kontrol diambil secara acak dari populasi tertentu,
atau dengan kata lain dalam eksperimen pasti ada kelompok kontrol dan pengambilan sampel

Gambar 1.1. Variabel Moderator

Desain penelitian ini memiliki variabel kontrol tidak digunakan sepenuhnya untuk
mengontrol variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Desain yang
digunakan jika peneliti dapat melakukan kontrol atas berbagai variabel yang berpengaruh,
tetapi tidak cukup untuk melakukan eksperimen yang sesungguhnya. Dalam eksperimen ini,
jika menggunakan acak tidak memperhatikan aspek maupun grup kontrol. Misalnya, dalam
melakukan penelitian eksperimen di sekolah, seorang peneliti tidak dapat mengontrol
pengaruh dari kondisi kesehatan siswa, kondisi psikologis siswa, kondisi lingkungan rumah
siswa, atau jika ada siswa yang mengikuti pembelejaran lain di luar sekolah misalnya di
bimbingan belajar.
E. Langkah- langkah Penelitian Eksperimen
1. Menentukan Masalah Masalah secara umum dapat diartikan sebagai suatu kondisi
dimana terjadi antara harapan dan kenyataan.
2. Menentukan Solusi Rancangan untuk Masalah Setelah ditentukan masalah, peneliti
biasanya langsung mencari solusi dari permasalahan tersebut. Solusi dari masalah yang
diperoleh 16 peneliti harus didukung teori yang relevan serta kuat sehingga dapat
meningkatkan persentase keberhasilan penelitian.
3. Menentukan Populasi Dalam menentukan populasi, dapat memilih atau menggunakan
populasi yang luas atau lebih sempit.
4. Menentukan sampel merupakan langkah yang sangat krusial dalam penelitian eksperimen
5. Menentukan Hipotesis Peneliti harus menentukan terlebih dahulu sebelum memulai
disesuaikan dengan penelitian. Hipotesis penelitian harus model/metode/teknik yang
digunakan dalam penelitian, Hipotesis dalam penelitian berupa ada tidaknya pengaruh
dari perlakuan yang diberikan terhadap siswa.
6. Perangkat, Instrumen , dan Kelengkapan Lainnya
7. Melakukan Uji Coba Instrumen yang akan digunakan diuji coba terlebih dahulu.
8. Melakukan Uji Validitas dan Reliabilitas Setelah dilakukan uji coba instrumen, data yang
diperoleh akan digunakan untuk menguji validitas dan reliabilitas istrumen
9. Melaksanakan Penelitian Setelah semua persiapan telah matang, peneliti dapat langsung
melakukan penelitian terlebih dahulu dengan pihak sekolah tempat penelitian
10. Melakukan Uji Hipotesis Setelah memperoleh data akhir dari kemampuan siswa, peneliti
melakukan uji hipotesis untuk mengetahui hasil dari penelitian yang dilakukan.
PETA KONSEP

studi kasus sekali


pakai

pre desain pra-post


eksperimen tes satu grup

perbandingan
grup yang utuh

desain kontrol
penelitian pasca tes
eksperimen true
eksperimen
desain kontrol
pra-pasca test
faktorial
eksperimen
desain deret
waktu
quasi
eksperimen desain grup
kontol yang tidak
setara
PENELITIAN PENGEMBANGAN

A. Pengertian Penelitian Pengembangan

Penelitian pengembangan dapat didefinisikan sebagai suatu usaha untuk


mengembangkan suatu produk yang efektif untuk digunakan di sekolah, dan bukan untuk
menguji teori (Gay 1985), Sejalan dengan itu, Borg and Gall memberikan definisi penelitian
pengembangan sebagai berikut : Pendidikan Penelitian dan pengembangan (R & D) adalah
proses yang digunakan untuk mengembangkan dan memvalidasi produk pendidikan.
Langkah-langkah dari proses ini biasanya disebut sebagai siklus R&D, yang terdiri dari
mempelajari temuan-temuan penelitian yang berkaitan dengan produk yang akan
dikembangkan, mengembangkan produk berdasarkan temuan-temuan ini, mengujinya di
lapangan dalam setting yang nantinya akan digunakan., dan merevisinya untuk memperbaiki
kekurangan yang ditemukan pada tahap pengujian yang diajukan.
Dalam program R&D yang lebih ketat, siklus ini diulang sampai data uji lapangan
menunjukkan bahwa produk memenuhi tujuan yang ditetapkan secara perilaku (Gall, Borg,
dan Gall 2003). Dari definisi tersebut diketahui bahwa penelitian dan pengembangan
pendidikan (R & D) adalah proses yang digunakan untuk mengembangkan dan memvalidasi
produk pendidikan. Langkah-langkah dari proses ini biasanya disebut sebagai siklus R & D,
yang terdiri dari mempelajari temuan yang berkaitan dengan produk yang akan
dikembangkan, mengembangkan produk berdasarkan temuan ini, bidang pengujian dalam
pengaturan di mana ia akan digunakan akhirnya, dan merevisinya untuk memperbaiki
kekurangan yang ditemukan dalam tahap mengajukan pengujian. Dalam program yang
lebih ketat dari R & D, siklus ini diulang sampai bidang-data uji menunjukkan bahwa produk
tersebut memenuhi tujuan perilaku didefinisikan.
Metode penelitian dan pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk
menghasilkan produk Tatik Sutarti dan Edi Irawan 5. tertentu, dan menguji keefektifan
produk tersebut (Sugiyono, 2010). Untuk dapat menghasilkan produk tertentu yang
digunakan dalam penelitian yang bersifat kebutuhan (digunakan metode survei atau
kualitatif) dan untuk menguji keefektifan produk tersebut agar dapat bekerja di masyarakat,
maka diperlukan analisis untuk menguji keefektifan produk tersebut (digunakan metode
eksperimen).
B. Keunggulan dan Kelemahan Penelitian Pengembangan

Penelitian pengembangan memiliki beberapa keunggulan sebagai berikut (Gall, Borg,


and Gall 2003), (Gay 1985), (Plomp and Nieveen 2007): Penelitian pengembangan mampu
menghasilkan suatu produk/model yang memiliki nilai validasi tinggi, karena produk
tersebut dihasilkan melalui uji coba di lapangan dan divalidasi oleh ahli; Penelitian
pengembangan akan selalu mendorong proses inovasi produk/model yang tiada henti,
sehingga memiliki nilai keberlanjutan yang cukup baik. Sebagai hasilnya melalui penelitian
pengembangan akan ditemukan produk/model yang selalu aktual sesuai dengan kebutuhan
saat ini; Penelitian pengembangan merupakan penghubung antara penelitian yang bersifat
teoritis dengan penelitian yang bersifat praktis; Metode penelitian pengembangan
merupakan metode yang cukup komprehensif, mulai dari metode deskriptif, evaluatif, dan
eksperimen.
Selain memiliki keunggulan tersebut, penelitian pengembangan juga memiliki beberapa
kelemahan sebagai berikut: Penelitian pengembangan memerlukan waktu yang relatif lama,
karena prosedur yang harus ditempuh relatif kompleks; 1). Tatik Sutarti dan Edi Irawan harg
Tatik Sutarti dan Edi Irawan . 2). Penelitian pengembangan dapat dikatakan sebagai
penelitian "di sini dan sekarang", sehingga tidak dapat digeneralisasikan secara utuh, karena
pada dasarnya penelitian pengembangan pemodelannya pada sampel bukan pada populasi;
3). Penelitian pengembangan memerlukan sumber dana dan sumber daya yang cukup besar.

C. Tahapan Penelitian Pengembangan

Terdapat beberapa model tahapan penelitian untuk pengembangan suatu


model/produk. Sedikitnya terdapat tiga model yang sering digunakan para peneliti dalam
melakukan penelitian pengembangan. Berikut adalah masing-masing tahapan sesuai dengan
penemu atau inisiatornya.
1. 10 Tahapan Gall dan Borg Terdapat sepuluh tahapan yang harus dilakukan dalam
mengembangkan sebuah produk (Gall, Borg, and Gall 2003).
Berikut adalah deskripsi masing-masing tahapan penelitian pengembangan
tersebut.
a. Pengumpulan informasi dan penelitian Pada tahap ini terdapat beberapa kegiatan
antara lain studi literatur yang berkaitan dengan permasalahan yang dikaji,
pengukuran kebutuhan, penelitian dalam skala kecil, dan persiapan untuk
merumuskan kerangka kerja penelitian.
b. Perencanaan Pada tahap kedua ini terdapat beberapa kegiatan lain yang menyusun
rencana penelitian yang meliputi pengembangan bakat dan keahlian yang berkaitan
dengan permasalahan, menentukan yang akan dicapai setiap tahapan, desain atau
langkah-langkah penelitian dan jika memungkinkan melaksanakan studi terbatas
c. Bentuk awal Prulucts Pada tahap ketiga ini terdapat beberapa kegiatan antara lain
mengembangkan bentuk asal dari produk yang akan dihasilkan. Dalam langkah-
langkah ini adalah persiapan pendukung, siapkan pedoman dan petunjuk petunjuk,
dan lakukan evaluasi terhadap alat-alat pendukung. pembelajaran, proses
pembelajaran dan instrumen Contoh pengembangan bahan evaluasi.
d. Pengujian lapangan pendahuluan Pada tahap keempat ini terdapat beberapa kegiatan
antara lain melakukan uji coba lapangan awal dalam skala terbatas, dengan
melibatkan 1 sampai dengan 3 sekolah, dengan jumlah 6-12 subyek. Pada langkah ini
pengumpulan dan analisis data dapat dilakukan dengan cara wawancara,
e. Observasi atau angket. Pada tahap ini terdapat beberapa kegiatan antara lain
melakukan perbaikan terhadap produk awal yang dihasilkan berdasarkan hasil uji
coba awal. Perbaikan ini sangat mungkin dilakukan lebih dari satu kali, sesuai
dengan hasil yang ditunjukkan dalam uji coba terbatas, sehingga diperoleh rancangan
produk (model) utama yang siap diuji coba lebih luas.
f. Main field testing Tahap ini disebut juga uji coba utama. Uji coba utama melibatkan
khalayak lebih luas, yaitu 5 sampai 15 sekolah, dengan jumlah subyek 30 sampai
dengan 100 orang. Pengumpulan data dilakukan secara kuantitatif, terutama
dilakukan terhadap kinerja sebelum dan sebelum penerapan uji coba. Hasil yang
diperoleh dari uji coba ini dalam evaluasi terhadap uji hasil uji coba (model desain)
yang dibandingkan dengan kelompok kontrol. Dengan demikian pada umumnya
langkah ini menggunakan rancangan penelitian eksperimen.
g. Revisi produk operasional Pada tahap ketujuh ini terdapat beberapa kegiatan antara
lain perbaikan/penyempurnaan terhadap hasil uji coba lebih luas, sehingga produk
yang dikembangkan merupakan desain model operasional yang siap divalidasi.
h. Peneliti uji lapangan operasional Pada tahap kedelapan ini melakukan uji validasi
terhadap model operasional yang telah Tatik Sutarti dan Edi Irawan 11 yang
dihasilkan. Pengujian dilakukan melalui angket, wawancara, dan observasi dan
analisis hasilnya. Tujuan langkah ini adalah untuk menentukan apakah suatu model
yang dikembangkan benar-benar siap dipakai di sekolah tanpa harus dilakukan
pengarahan atau pendampingan oleh peneliti/pengembang model. Saya. Revisi
produk akhir Pada tahap ini terdapat beberapa kegiatan antara lain melakukan
perbaikan akhir terhadap model yang dikembangkan guna menghasilkan produk akhir
(final).
i. Sosialisasi dan implementasi Pada tahap ini terdapat beberapa kegiatan antara lain
yang dikembangkan kepada khalayak/masyarakat luas, terutama di kancah
pendidikan. Langkah pokok dalam fase ini adalah mengomunikasikan dan
menyebarluaskan produk/model yang menyosialisasikan temuan/model, baik dalam
bentuk hasil seminar penelitian, publikasi pada jurnal, maupun pemaparan kepada
skakelolders yang terkait dengan temuan penelitian.
2. Tahapan 4D Thiagarajan Tahapan penelitian pengembangan model 4D (four-D model)
yang dikembangkan Thiagarajan. Model empat dimensi ini terdiri dari pendefinisian
(define), tahap perancangan (design), tahap pengembangan (develop), dan tahap ujicoba
(disseminate) (Thiagarajan 1974). 12 Kiat Sukses Meraih Hibah Penelitian
Pengembangan Define Design Develop Disseminate
Berikut adalah deskripsi pada masing-masing tahapan 4D Thiagarajan. Tahap
Pendefinisian (Define) Tujuan pada tahap ini adalah menetapkan dan mendefinisikan
syarat-syarat pembelajaran di awal dengan analisis tujuan dari batasan materi yang
dikembangkan perangkatnya. Tahap ini mencakup 5 langkah pokok, yaitu: 1) Analisis
ujung depan, 2) Analisis siswa, 3) Analisis tugas. 4) Analisis konsep, dan 5) Perumusan
tujuan pembelajaran.
3. Tahap Perencanaan (Desain)
Tahap ini bertujuan untuk merancang prototipe perangkat pembelajaran. Tahap
ini terdiri dari empat langkah yaitu,
a. Penyusunan tes langkah awal yang menghubungkan antara tahap define dan tahap
design. Tes ini merupakan suatu acuan misalnya di kelas lain, di sekolah lain, oleh
guru yang lain, dan
b. Menguji efektivitas penggunaan perangkat di dalam kegiatan belajar mengajar.
4. Tahapan ADDIE Model Reiser dan Mollenda ADDIE adalah model pengembangan yang
dipopulerkan pada tahun 1990-an oleh Reiser dan Mollenda. ADDIE merupakan
akronim dari (Analysis- Design-Develop-Implement-Evaluate). Analisis Evaluasi
Implementasi Denign Mengembangkan
Berikut adalah deskripsi masing-masing tahapan pada penelitian pengembangan
model ADDIE. Tatik Sutarti dan Edi Irawan 15 Tahap kebutuhan, mencari tujuan, tugas,
konteks, tujuan, dan keterampilan analisis; Model analisis, meliputi:
a. Tahap Perancangan mencakup pengembangan tujuan, soal tes, dan strategi
pembelajaran;
b. Tahap Development meliputi persiapan pengajaran;
c. Tahap Implementasi meliputi kegiatan mendukung pengiriman instruksi;
d. Tahap Evaluasi meliputi formatif dan evaluasi bahan dalam sumatif.
e. Hasil akhir dari tahap ini adalah laporan evaluasi dan revisi dari masing-masing tahap
untuk digunakan sebagai acuan revisi masing-masing tahapan serta umpan balik
secara keseluruhan dari yang telah dibuat.

D. Tujuan Peneitian Pengembangan

Menurut Akker tujuan penelitian khusus dalam bidang pendidikan dibedakan


berdasarkan aspek pengembangan, yakni teknologi dan media, pelajaran dan kurikulum
instruksi, dan pendidikan guru diaktis (Van den Akker 1999). Berikut deskripsi masing-
masing aspek pengembangan dalam bidang pendidikan tersebut.
1. Penelitian pengembangan pada bagian kurikulum. Tujuannya adalah suatu proses
pengambilan keputusan sepanjang pengembangan suatu produk/program program/produk
menjadi berkembang dan kemampuan pengembang untuk menciptakan berbagai hal dari
jenis ini pada situasi ke depan.
2. Untuk meningkatkan suatu penelitian pengembangan pada bagian Tujuannya
meningkatkan pengembangan, dan evaluasi yang didasarkan pada pemecahan masalah
spesifik yang lain atau prosedur pemeriksaan yang digeneralisasi.
3. Penelitian pengembangan pada bagian pelajaran dan instruksi. Pengembangan dalam
perancangan lingkungan pembelajaran, perumusan kurikulum, dan penaksiran
keberhasilan dari pengamatan dan pembelajaran, serta dan media. Adalah untuk proses
rancanganonal, tujuannya adalah untuk secara serempak berpikir untuk berperan dalam
pemahaman dasar ilmiah. 18 Kiat Sukses Meraih Hibah Penelitian Pengembangan
4. Penelitian pengembangan pada bagian pendidikan guru dan didaktis. Tujuannya adalah
untuk memberikan kontribusi pembelajaran keprofesionalan para guru dan atau
menyempurnakan perubahan dalam suatu pengaturan spesifik pendidikan. Pada bagian
untuk didaktis, tujuan menjadikan penelitian pengembangan suatu hal interaktif, proses
yang diterapkan pada penelitian dan pengembangan di mana gagasan teoritis dari
perancang memberi pengembangan produk yang diuji di kelas yang ditentukan,
mendorong ke arah teoritis dan empiris dengan menemukan produk, pengembang dan
teori instruksional.

E. Contoh Judul Penelitian Pengembangan

Berikut diberikan beberapa contoh judul penelitian pendidikan yang menggunakan


penelitian pengembangan. Judul harus Mencerminkan produk yang akan dihasilkan.
1. Pengembangan Bahan Ajar Interaktif Statistika Berbasis Flash Terhadap Peningkatan
Pemahaman Konsep dan Motivasi Belajar Mahasiswa Non- Matematika (Hibah
Bersaing/Produk Terapan Tahun 2016);
2. Model Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan di (Hibah Ranah Minang
Bersaing/Produk Terapan Tahun 2016); Sumatera Barat Tatik Sutarti dan Edi Irawan 19
3. Pengembangan Modul Statistika Dasar Berbasis CTL disertai Petunjuk Penggunaan
Software R (Hibah Bersaing/Produk Terapan Tahun 2016);
4. Pemanfaatan Pati Pisang Kepok (Musa balbisina L)Sebagai Bahan Tambahan Sediaan
Farmasi (Hlibah Bersaing/Produk Terapan Tahun 2016);
5. Bioteknologi Reproduksi Penerapan Menggunakan Semen Beku Hasil Seksing Sperma
Guna peningkatan Populasi Kerbau Jantan (Hibah Bersaing/Produk Terapan Tahun
2016);
6. Strategi Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat dengan Optimalisasi Implementasi 3R
(Reduce, Reuse, Recycle) dan
7. Implikasi Terhadap Perekonomian Kota Bukittinggi (Hibah Bersaing/Produk Terapan
Tahun 2016);
8. Model One Village One Product Berbasis Ekonomi Kreatif Pada Produk Unggul Lokal
Sektor Pertanian Dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean Di Kota Pontianak
(Hibah Bersaing/Produk Terapan Tahun 2016)
PETA KONSEP

Potensi
dan
masalah
pembuatan mengum
produk pulkan
masal informasi

revisi
desain
produk
produk
lanjut

uji coba validasi


pemakaian desain

revisi perbaikan
produk desain

uji coba
produk

Anda mungkin juga menyukai