Disusun oleh :
NIM:01.19.0088
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian Motivasi & Kepribadian ?
2. Bagaimana teori dalam motivasi ?
3. Apa saa Tipe-tipe motivasi ?
4. Konsep – konsep Yang Berhubungan Dengan Kepribadian ?
5. Dorongan naluri yang ada pada manusia ?
6. Apa hubungan antara motivasi dan kepribadian ?
Tujuan
1. Mengetahui apa itu motivasi dan kpribadian
2. Mengetahui teori dalam motivasi
3. Mengetahui tipe motivasi
4. Memahami konsep Yang Berhubungan Dengan Kepribadian
5. Memahami naluri yang ada pada manusia
6. Mengetahui hubungan antara motivasi dan kepribadian
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN MOTIVASI
Pengertian Motivasi adalah sebuah dorongan, hasrat atau pun minat yang
begitu besar di dalam diri, untuk mencapai suatu keinginan, cita-citra dan tujuan
tertentu. Adanya motivasi akan membuat individu berusaha sekuat tenaga untuk
mencapai yang diinginkannya. Seseorang yang memiliki motivasi tinggi akan
memberikan dampak yang baik bagi kehidupannya. Tingginya motivasi tersebut
akan mengubah perilakunya, untuk menggapai cita-cita dan menjalani hidup
dengan lebih baik.
Oleh karena itu, setiap orang sangat membutuhkan motivasi untuk dirinya
sendiri. Hal ini, agar Anda tidak mudah putus asa dan merasa down. Serta dapat
cepat bangkit saat mengalami kegagalan.
B. Teori Motivasi
1. Teori Maslow
2. Teori Keadilan
3. Teori Harapan
Motivasi dibagi menjadi dua jenis. Lalu, apa sajalakah jenis-jenis motivasi
tersebut? Simaklah penjelasan di bawah ini:
Pertama adalah motivasi Internal, yaitu motivasi yang berasal dari dalam diri
setiap individu. Motivasi tersebut tumbuh dari dalam tanpa adanya
pengararuh dari orang lain.
Kedua adalah motivasi eksternal. Kebalikannya dari motivasi internal,
motivasi ekternal berasal dari luar individu itu sendiri. Artinya bahwa,
motivasi ini timbul akibat adanya rangasangan atau pengaruh dari orang lain,
maupun hal yang berasal dari luar dirinya.
1. Faktor Pemuas
Faktor pemuas atau disebut juga dengan satisfier merupakan faktor yang
berasal dari dalam diri sendiri. Oleh karena itu faktor pemuas juga bisa disebut
sebagai instrinsic motivation.
Adanya faktor pemuas akan mendorong setiap individu untuk selalu mendapatkan
sebuah prestasi. Prestasi tersebut tentu mampu memberikan rasa puas tersendiri.
Maka, hal-hal yang dapat mempengaruhi faktor pemuas adalah sebagai berikut:
(A). Achievement
(B). Responbility
Selain prestasi ada juga responbility atau tanggung jawab. Setiap individu pastilah
memiliki rasa tanggung jawab di dalam dirinya. Rasa tanggung jawab itulah yang
dapat mendorong individu, untuk melakukan pekerjaannya sebaik mungkin.
Kepuasan kerja merupakan teori yang dikembangkan dan berasal dari tingkat
persamaan kepuasan. Teori ini mengemukakan bahwa, pribadi seseorang akan
menentukan kepuasaan kerjanya sendiri.
2. Faktor Pemelihara
Faktor pemelihara berasal dari luar individu, sehingga dapat disebut sebagai
extrinsic motivation. Ekstrinsi motivasi dipengaruhi oleh individu lain atau pun hal
lain yang di luar indiviu tersebut.
Motivasi juga memiliki fungsi dan tujuannya sendiri, maka di bawah ini
akan dijelaskan mengenai fungsi dan tujuan motivasi, yaitu sebagai berikut:
1. Menentukan Arah Langkah
3. Menyeleksi Perbuatan
2. PENGERTIAN KEPRIBADIAN
Kepribadian (personality) bukan sebagai bakat kodrati, melainkan terbentuk
oleh proses sosialisasi Kepribadian merupakan kecenderungan psikologis
seseorang untuk melakukan tingkah laku social tertentu, baik berupa perasaan,
berpikir, bersikap, dan berkehendak maupun perbuatan.
Yinger
Kepribadian adalah keseluruhan perilaku dari seorang individu dengan system
kecenderungan tertentu yang berinteraksi dengan serangkaian instruksi.
M.A.W Bouwer
Kepribadian adalah corak tingkah laku social yang meliputi corak kekuatan,
dorongan, keinginan, opini dan sikap-sikap seseorang.
Cuber
Kepribadian adalah gabungan keseluruhan dari sifat-sifat yang tampak dan dapat
dilihat oleh seseorang.
Theodore R. Newcombe
Kepribadian adalah organisasi sikap-sikap yang dimiliki seseorang sebagai latar
belakang terhadap perilaku.
Konsep – konsep Yang Berhubungan Dengan Kepribadian
Ada beberapa konsep yang berhubungan erat dengan kepribadian bahkan
kadang-kadang disamakan dengan kepribadian. Konsep-konse yang berhubungan
dengan kepribadian adalah (Alwisol, 2005 : 8-9) :
Ciri Kepribadian
Menurut pendapat dia bahwa kepribadian ialah organisasi yang dinamis pada
diri setiap orang sebagai sistem psiko-fisik yang menentukan cara unik
dalam menyesuikan diri pada lingkungan. Kata kunci pada pengertian
kepribadian ialah penyesuaian diri.
Kepribadian yang sehat
1. Memiliki kemampunan dalam diri sendiri secara realisitik; bisa menilai diri
apa adanya terhadap kelebihan dan kekurangannya, secara fisik,
pengetahuan, keterampilan dan sebagainya.
2. Bisa menilai situasi secara realistik; dan juga dapat menghadapi segala
keadaan dalam kehidupan yang dialaminya secara realistik dan bisa
menerima secara wajar, tidak mengharapkan kondisi kehidupan itu sebagai
sesuatu yang begitu sempurna.
3. Memiliki kemampuan dalam menilai prestasi yang diperoleh secara realistik;
bisa menilai keberhasilan yang didapatnta dan meraksinya secara rasional,
tidak menjadi sombong, angkuh atau mengalami superiority complex, jika
menpadat prestasi yang tinggi atau kesuksesan dalam hidup.
4. Dapat menerima tanggung jawab; dia memiliki keyakinan terhadap
kemampuannya untuk mengatasi masalah dalam kehidupan yang
dihadapinya.
5. Kemandirian; mempunyai sifat mandiri terhadap cara berfikir, bertindak,
memiliki kemampuan mengambil keputusan, mengarahkan dan
mengembangkan diri dan dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Kepribadian yang tidak sehat
yang berhubungan dengan kepekaan pada daerah-daerah erogen atau bagian tubuh
tertentu yang sensitif terhadap rangsangan. Ke enam fase perkembangan
kepribadian adalah sebagai berikut (Sumadi Suryabrata, 2005 : 172-173).
1. Fase oral (oral stage): 0 sampai kira-kira 18 bulan. Bagian tubuh yang
sensitif terhadap rangsangan adalah mulut.
2. Fase anal (anal stage) : kira-kira usia 18 bulan sampai 3 tahun. Pada fase
ini bagian tubuh yang sensitif adalah anus.
3. Fase falis (phallic stage) : kira-kira usia 3 sampai 6 tahun. Bagian tubuh
yang sensitif pada fase falis adalah alat kelamin.
4. Fase laten (latency stage) : kira-kira usia 6 sampai pubertas. Pada fase ini
dorongan seks cenderung bersifat laten atau tertekan.
5. Fase genital (genital stage) : terjadi sejak individu, memasuki pubertas dan
selanjutnya. Pada masa ini individu telah mengalami kematangan pada organ
reproduksi.
1. KEPERIBADIAN PERAWAT
Beberapa ciri kepribadian yang perlu dimiliki seorang perawat menurut
Gunarsa S.D dan Ny.Gunarsa S.D (1989) sebagai berikut:
Keadaan fisik dan Kesehatan
Mengingat pekerjaan perawat sangat dinamis, seorang perawat harus
memiliki kondisi fisik yang sehat dan energik. Tubuh yang letih dan
lelah dapat mempengaruhi pengambilan keputusan yang akan diambil
dalam memberikan asuhan keperawatan.
Penampilan yang menarik
Pada umumnya orang yan sakit dirawat dirumah sakit mengalami
perubahan perilaku pada dirinya, baik berupa rasa takut (farfullness)
regresi, egosentris dan suka memperhatikan hal hal yang kecil.
Perubahan perilaku tersebut dapat mengakibatkan tekannan jiwa
berupa kesedihan. Hal yang perlu bagi seorang perawat adalah
mengambil peranan untuk mengubah suasana hati pasien dengan
jalan penampilan yang menarik.
Kejujuran
Pasien harus yakin bahwa sikap dan kepribadian perawat sepenuhnya
dipengaruhi oleh pengabdian yang tulus dan murni.
Rendah hati
Kerendahan hati dalam berprilaku menunjukkan kebesaran jiwa
seseorang. Seorang perawat harus dapat meninggalkan kesan melalui
perbuatan dan tindakannya bukan dengan ucapan memuji diri sendiri.
Murah Hati
Kemurahan hati diwujudkan dalam bentuk pemberian pertolongan dan
bantuan nyata, tidak perlu dinyatakan dengan pemberian hadiah.
Dalam memberikan pertolongan kepada pasien merupakan bentuk
kewajiban, tugas dan tanggung jawab seorang perawat, bukan
mengharapkan hadiah.
Ramah, simpati dan kerjasama
Pada umunya seseorang mengharapkan dari orang adanya perhatian,
minat dan simpati terhadap peristiwa yang sedang dialami, apalagi
bagi seesorang yang sedang menderita sakit.
Dapat dipercaya
Seorang perawat harus percaya diri, dpat dipercaya dapat dipercaya
ketulusan hatinya, jujur dan meiliki itikad yang baik dalam
memberikan pertolongan.
Loyalitas
Seorang perawat harus menunjukkan loyalitas terhadap pimpinan atau
rekan sekerja agar memperlancar pekerjaan sesuai dengan tugas dan
tanggungjawabnya.
Sikap Sopan Santun
Seorang perawat dalam bekerja harus bertingkah laku dan bertutur
kata santun kepada pasien. Untuk itu perlu mengetahui etika dan
pergaulan dan memahami nilai – nilai kebudayaan yang hidup dalam
masyarakat
1. Kebutuhan kekuasaan
2. Kebutuhan pencapaian
Jenis kepribadian ini memiliki dorongan yang kuat untuk unggul. Orang ini
biasanya berusaha untuk sukses di segala sesuatu yang mereka coba. Mereka
menghindari tugas-tugas yang benar-benar keras serta tugas-tugas yang benar-
benar mudah. Mereka suka dengan peluang 50/50 dan bukan penjudi. Motivasi
adalah untuk mencapai itu pada mereka sendiri dengan keterampilan mereka
sendiri.
Ada juga kombinasi satu atau lebih dari jenis kepribadian ini. Mereka
menentukan apa yang memotivasi seseorang untuk melakukan hal-hal yang mereka
inginkan dan perlu lakukan. Apapun kepribadian seseorang memiliki, mereka perlu
memulainya dengan penetapan tujuan untuk mencapai motivasi. Langkah pertama
adalah menetapkan tujuan yang realistis untuk kebutuhan khusus Anda dan
keinginan. Cobalah untuk tidak menetapkan tujuan-tujuan ini terlalu tinggi, atau
terlalu rendah. Salah satu dari ini akan menyebabkan hasil yang tidak diinginkan.
Tujuan harus dapat mencapai atau mereka tidak berguna bagi kita. Langkah ini
penting untuk motivasi. Anda tidak dapat termotivasi jika Anda tidak memiliki
tujuan.
Memuaskan diri untuk kerja keras dan usaha adalah bagian penting lain dari
motivasi belajar. Harus ada imbalan untuk pekerjaan yang dilakukan dengan baik.
Ini adalah apa yang membuat kita terus berjalan. Motivasi dan kepribadian lakukan
berjalan seiring. Seperti yang Anda lihat, orang yang berbeda dan kepribadian yang
berbeda termotivasi oleh drive. Kesuksesan diukur oleh berbagai motivasi dan
penghargaan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Motivasi memiliki akar bahasa latin movere, yang berarti gerak atau
dorongan untuk bergerak. Dengan begitu, memberikan motivasi bisa diartikan
dengan memberikan daya dorong sehingga sesuatu yang dimotivasi tersebut dapat
bergerak.
2. Teori-teori motivasi :
Teori Naluri
Teori reaksi yang dipelajari
Teori Daya Pendorong
Teori Kebutuhan
Teori Abraham Maslow
Teori Motivasi dari Murray
Teori motivasi dari psikoanalisis
Teori motivasi instrinsik
Teori motivasi belajar
B. Saran
1. Hendaknya makalah ini dapat dijadikan sebagai salah satu sumber
pembelajaran dalam hal motivasi bagi pembaca. Dan makalah ini bisa bermanfaat
bagi banyak pihak, utamanya bagi penyusun dan pembaca
DAFTAR RUJUKAN
Prawira,Purwa Atmaja.2012.Psikologi Pendidikan dalam Perspektif
Baru.Jogyakarta:Ar-Ruzz Media.
Purwanto,M. Ngalim.2011. Psikologi Pendidika.Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.