Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH HUBUNGAN MOTIVASI & KEPRIBADIAN

Disusun oleh :

NAMA: JENYTA CAROLINE

NIM:01.19.0088

Dosen pengampu: Revin Panjaitan ,S.Psi.MM

AKADEMI KEPERAWATAN KESDAM II SRIWIJAYA

TAHUN AKADEMI 2020/2021


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Kepribadian adalah merupakan sikap dan perilaku seseorang yang terlihat


oleh orang lain di luar dirinya. Sikap dan perilaku itu memberi gambaran
mengenai sifat-sifat khas, watak, kemampuan dan ketrampilan yang dimiliki
sebagai isi kepribadianseseorang.
Kepribadian adalah kualitas secara keseluruhan dari seseorang yang tampak
dari cara-cara berbuat, berfikir, mengeluarkan pendapat, sikap, minat dan
kepercayaan.
Secara psikologi, kepribadian sebagai struktur dan proses-proses kejiwaan
tetap yang mengatur pengalaman-pengalaman seseorang dan membentuk
tindakan-tindakan dan respons terhadap lingkungannya dengan cara yang
berbeda dengan orang lain
Apabila seorang ahli antropologi, sosilogi, atau psikologi berbicara
mengenai “pola kelakukan manusia”, maka yang dimaksudkan adalah kelakuan
dalam arti yang sangat khusus, yaitu kelakukan organisme manusia yang
ditentukan oleh naluri, dorongan-dorongan, refleks-refleks, atau kelakukan
manusia yang tidak lagi dipengaruhi dan ditentukan oleh akalnya dan jiwanya,
yaitu kelakuan manusia yang membabi-buta.
Susunan unsur-unsur akal dan jiwa yang menentukan perbedaan tingkah
laku atau tindakan dari tiap-tiap individu manusia itu, adalah apa yang disebut
“kepribadian” atau personality.
Konsep kepribadian rupa-rupanya telah menjadi konsep yang demikian
luasnya, sehingga konsep ini menjadi suatu konstruksi yang tidak mungkin
dirumuskan dalam satu definisi yang tajam tetapi yang dapat mencakup
keseluruhannya.

 Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian Motivasi & Kepribadian ?
2. Bagaimana teori dalam motivasi ?
3. Apa saa Tipe-tipe motivasi ?
4. Konsep – konsep Yang Berhubungan Dengan Kepribadian ?
5. Dorongan naluri yang ada pada manusia ?
6. Apa hubungan antara motivasi dan kepribadian ?

 Tujuan
1. Mengetahui apa itu motivasi dan kpribadian
2. Mengetahui teori dalam motivasi
3. Mengetahui tipe motivasi
4. Memahami konsep Yang Berhubungan Dengan Kepribadian
5. Memahami naluri yang ada pada manusia
6. Mengetahui hubungan antara motivasi dan kepribadian
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN MOTIVASI

Pengertian Motivasi adalah sebuah dorongan, hasrat atau pun minat yang
begitu besar di dalam diri, untuk mencapai suatu keinginan, cita-citra dan tujuan
tertentu. Adanya motivasi akan membuat individu berusaha sekuat tenaga untuk
mencapai yang diinginkannya. Seseorang yang memiliki motivasi tinggi akan
memberikan dampak yang baik bagi kehidupannya. Tingginya motivasi tersebut
akan mengubah perilakunya, untuk menggapai cita-cita dan menjalani hidup
dengan lebih baik.

Oleh karena itu, setiap orang sangat membutuhkan motivasi untuk dirinya
sendiri. Hal ini, agar Anda tidak mudah putus asa dan merasa down. Serta dapat
cepat bangkit saat mengalami kegagalan.

B. Teori Motivasi

Motivasi juga mempunyai teori-teori yang melatarbelakanginya. Ada


beberapa teori motivasi yang terkenal, yaitu sebagai berikut:

1. Teori Maslow

Teori Maslow beranggapan bahwa individu akan mempunyai perilaku untuk


mendorong kehidupannya, dalam rangka memenuhi segala kebutuhan hidup.
Individu cenderung akan berusaha untuk memenuhi kebutuhan pertamanya.
Kemudian ia akan memenuhi kebutuhan kedua, ketiga dan seterusnya. Hal tersebut
akan terus terjadi, untuk memenuhi prioritas-prioritas dalam hidupnya.

2. Teori Keadilan

Adam Smith telah mengembangkan teori ini. Ia mengemukakan bahwa


dalam teori temuannya ini terdapat 4 komponen utama,
yaitu outcome, input, equity in equity dan comparison person. Outcome berarti
segala sesuatu yang menghasilkan, contohnya adalah upah, bonus atau pun
promosi jabatan. Maka, biasanya seseorang akan termotivasi untuk mendapatkan
outcome tersebut. Input adalah sebuah penghargaan yang didapatkan untuk
menunjang kinerjanya. Sementara equity in equity adalah perbandingan antara
input dan outcome karyawan satu dengan lainnya. Terakhir yaitu comparison
person adalah kesempatan seorang individu dalam menjadi seorang karyawan
dalam perusahaan atau organisasi tertentu.

3. Teori Harapan

Seperti namanya, teori ini dikembangkan berdasarkan harapan-harapan


individu untuk mencapai segala sesuatu yang diinginkannya. Sehingga, individu
yang memiliki harapan pasti akan bekerja keras untuk mewujudkannya.

4. Teori Motivasi Prestasi

Teori ini ditemukan dan dikembangkan oleh Hasibuan. Ia mengemukakan


bahwa di dalam diri seorang karyawan pastilah memiliki energi potensial-
potensial. Energi potensial tersebut dapat dikeluarkan oleh setiap individu,
berdasarkan besarnya dorongan yang ada di dalam dirinya. Sehingga, energi
tersebut dapat menghasilkan harapan, prestasi juga keberhasilan dalam menjalani
pekerjaan.

C. Tipe –Tipe Motivasi

Motivasi dibagi menjadi dua jenis. Lalu, apa sajalakah jenis-jenis motivasi
tersebut? Simaklah penjelasan di bawah ini:

 Pertama adalah motivasi Internal, yaitu motivasi yang berasal dari dalam diri
setiap individu. Motivasi tersebut tumbuh dari dalam tanpa adanya
pengararuh dari orang lain.
 Kedua adalah motivasi eksternal. Kebalikannya dari motivasi internal,
motivasi ekternal berasal dari luar individu itu sendiri. Artinya bahwa,
motivasi ini timbul akibat adanya rangasangan atau pengaruh dari orang lain,
maupun hal yang berasal dari luar dirinya.

D. Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi

Selain jenis-jenis motivasi, adanya juga faktor-faktor yang mempengaruhi


motivasi yang ada pada setiap individu. Tentu, keadaan motivasi setiap individu
akan berbeda-beda. Lalu, apa sajakah faktor-faktor tersebut? Simaklah penjelasan
di bawah ini:

1. Faktor Pemuas
Faktor pemuas atau disebut juga dengan satisfier merupakan faktor yang
berasal dari dalam diri sendiri. Oleh karena itu faktor pemuas juga bisa disebut
sebagai instrinsic motivation.
Adanya faktor pemuas akan mendorong setiap individu untuk selalu mendapatkan
sebuah prestasi. Prestasi tersebut tentu mampu memberikan rasa puas tersendiri.
Maka, hal-hal yang dapat mempengaruhi faktor pemuas adalah sebagai berikut:

(A). Achievement

Achievement atau prestasi akan menjadi dorongan utama seseorang untuk


semangat dalam bekerja. Ia akan memberikan kualitas kerja yang baik, selalu
berinovasi dan memberikan hasil yang memuasakan, sehingga mampu mencapai
prestasi.

(B). Responbility

Selain prestasi ada juga responbility atau tanggung jawab. Setiap individu pastilah
memiliki rasa tanggung jawab di dalam dirinya. Rasa tanggung jawab itulah yang
dapat mendorong individu, untuk melakukan pekerjaannya sebaik mungkin.

(C). Kepuasan Kerja

Kepuasan kerja merupakan teori yang dikembangkan dan berasal dari tingkat
persamaan kepuasan. Teori ini mengemukakan bahwa, pribadi seseorang akan
menentukan kepuasaan kerjanya sendiri.

2. Faktor Pemelihara

Faktor pemelihara berasal dari luar individu, sehingga dapat disebut sebagai
extrinsic motivation. Ekstrinsi motivasi dipengaruhi oleh individu lain atau pun hal
lain yang di luar indiviu tersebut.

 Fungsi dan Tujuan Motivasi

Motivasi juga memiliki fungsi dan tujuannya sendiri, maka di bawah ini
akan dijelaskan mengenai fungsi dan tujuan motivasi, yaitu sebagai berikut:
1. Menentukan Arah Langkah

Motivasi akan dapat menuntun Anda dalam menentukan langkah dalam


hidup. Baik seperti cita-cita yang akan dicapai, prestasi yang akan didapatkan
maupun segala hal yang Anda inginkan. Motivasi inilah yang akan menggerakkan
Anda untuk selalu melakukan hal-hal terbaik dalam hidup. Sehingga, motivasi juga
dapat menentukan kesuksesan Anda dalam hidup.

2. Menentukan Keputusan Tindakan

Saat menjalani kehidupan, tentu akan banyak tindakan-tindakan yang


diambil, baik yang beresiko kecil hingga besar. Tujuan dan motivasi itu sendiri
adalah untuk menentukan setiap tindakan yang diambil. Apakah suatu keputusan
dalam mengambil tindakan sudah tepat? Bagaimana dampak dan resiko ke
depannya? Itu semua tergantung motivasi yang ada di dalam diri Anda.

Jadi, kembangkan motivasi Anda dengan baik, agar segala keputusan


memberikan dampak baik dalam kehidupan.

3. Menyeleksi Perbuatan

Melalui motivasi, Anda akan dapat menentukan berbagai perbuatan yang


perlu dan tidak perlu. Artinya, Anda akan mampu menentukan perbuatan yang
memberikan hasil baik ke depannya. Anda pun akan mempu berbuat dengan resiko
paling kecil.

2. PENGERTIAN KEPRIBADIAN
Kepribadian (personality) bukan sebagai bakat kodrati, melainkan terbentuk
oleh proses sosialisasi Kepribadian merupakan kecenderungan psikologis
seseorang untuk melakukan tingkah laku social tertentu, baik berupa perasaan,
berpikir, bersikap, dan berkehendak maupun perbuatan.

 Kepribadian Menurut Pengertian Sehari-Hari


Di dalam kehidupan sehari-hari kepribadian juga bisa diartikan sebagai ciri-ciri
yang menonjol pada diri seseorang, seperti kepada orang yang sangat pemalu
dipakaikan sebutan “keperibadian pemalu”. Kepada orang supel diberikan sebutan
“kepribadian supel” serta kepada orang yang lin-plan, penakut, dan semacamnya
diberikan sebutan “tidak punya kepribadian”.
 Kepribadian Menurut Psikologi
Dari sisi Pisikologi, Gordon Allport mengatakan bahwa kepribadian untuk suatu
organisasi (berbagai aspek psikis & fisik) yang juga merupakan struktur dan
sekaligus proses. Jadi, kepribadian ialah suatu yang bisa berubah. Secara khusus
Allport mengatakan, kepribadian secara teratur tumbuh dan juga mengalami
perubahan.
 Pengertian Kepribadian Menurut Para Ahli
Berikut ini pengertian kepribadian  yang dikemukakan oleh seorang ahli yang
definisinya dapat dipakai sebagai acuan dalam mempelajari kepribadian yaitu:

 Yinger
Kepribadian adalah keseluruhan perilaku dari seorang individu dengan system
kecenderungan tertentu yang berinteraksi dengan serangkaian instruksi.

 M.A.W Bouwer
Kepribadian adalah corak tingkah laku social yang meliputi corak kekuatan,
dorongan, keinginan, opini dan sikap-sikap seseorang.

 Cuber
Kepribadian adalah gabungan keseluruhan dari sifat-sifat yang tampak dan dapat
dilihat oleh seseorang.

 Theodore R. Newcombe
Kepribadian adalah organisasi sikap-sikap yang dimiliki seseorang sebagai latar
belakang terhadap perilaku.
 Konsep – konsep Yang Berhubungan Dengan Kepribadian
Ada beberapa konsep yang berhubungan erat dengan kepribadian bahkan
kadang-kadang disamakan dengan kepribadian. Konsep-konse yang berhubungan
dengan kepribadian adalah (Alwisol, 2005 : 8-9) :

1. Character (karakter), yaitu penggambaran tingkah laku dengan


menonjolkan nilai (banar-salah, baik-buruk) baik secara eksplisit maupun
implisit.
2. Temperament (temperamen), yaitu kepribadian yang berkaitan erat dengan
determinan biologis atau fisiologis.
3. Traits (sifat-sifat), yaitu respon yang senada atau sama terhadap sekolopok
stimuli yang mirip, berlangsung dalam kurun waktu (relatif) lama.
4. Type attribute (ciri), mirip dengan sifat, namun dalam kelompok stimuli
yang lebih terbatas.
5. Habit (kebiasaan), merupakan respon yang sama dan cenderung berulang
untuk stimulus yang sama pula.

Ciri Kepribadian

 Para ahli sepertinya masih beragam dalam memberikan rumusan terhadap


kepribadian. Dalam penelitian kepustakaan yang sudah dilakukan oelh
Gordon w. Allport (Calvin S. Hall dan Gardner
 Lindzey, 2005) menemukan sekitar 50 definisi terhadap kepribadian yang
berbeda-beda. Dari studi dari yang telah dilakukan, akhirnya dia menemukan
satu rumusan terhadap keribadian yang lebih  lengkap.

Menurut pendapat dia bahwa kepribadian ialah organisasi yang dinamis pada
diri setiap orang sebagai sistem psiko-fisik yang menentukan cara unik
dalam menyesuikan diri pada  lingkungan. Kata kunci pada pengertian
kepribadian ialah penyesuaian diri.
Kepribadian yang sehat

1. Memiliki kemampunan dalam diri sendiri secara realisitik; bisa menilai diri
apa adanya terhadap kelebihan dan kekurangannya, secara fisik,
pengetahuan, keterampilan dan sebagainya.
2. Bisa menilai situasi secara realistik; dan juga dapat menghadapi segala
keadaan dalam kehidupan yang dialaminya secara realistik dan bisa
menerima secara wajar, tidak mengharapkan kondisi kehidupan itu sebagai
sesuatu yang begitu sempurna.
3. Memiliki kemampuan dalam menilai prestasi yang diperoleh secara realistik;
bisa menilai keberhasilan yang didapatnta dan meraksinya secara rasional,
tidak menjadi sombong, angkuh atau mengalami superiority complex, jika
menpadat prestasi yang tinggi atau kesuksesan dalam hidup.
4. Dapat menerima tanggung jawab; dia memiliki keyakinan terhadap
kemampuannya untuk mengatasi masalah dalam kehidupan yang
dihadapinya.
5. Kemandirian; mempunyai sifat mandiri terhadap cara berfikir, bertindak,
memiliki kemampuan mengambil keputusan, mengarahkan dan
mengembangkan diri dan dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Kepribadian yang tidak sehat

 Mudah marah (tersinggung) Menunjukkan kekhawatiran dan kecemasan


 Sering merasa tertekan (stress atau depresi)
 Bersikap kejam atau senang mengganggu orang lain yang usianya lebih
muda atau terhadap binatang
 Ketidakmampuan untuk menghindar dari perilaku menyimpang meskipun
sudah diperingati atau dihukum
 Kebiasaan berbohong
 Hiperaktif
 Bersikap memusuhi semua bentuk otoritas
 Senang mengkritik/mencemooh orang lain

Faktor Penentu Kepribadian


Berikut Ini Merupakan Faktor Penentu Kepribadian
Faktor keturunan
Pada faktor ini, keturunan mengarah pada faktor genetika seseorang. Tingggi
fisik, gender, bentuk wajah, kompisi otot, tempramen serta refleks, irama biologis
dan tingkat energi ialah karakteristik yang secara umum dianggap, entah
sepenuhnya atau secara substansial, bisa dipengaruhi oleh siapa orang tua dari
individu itu, yakni komposisi biologis dan psikologis
Faktor lingkungan
Faktor lain yang memberi pengaruh cukup besar terhadap pembentukan karakter
adalah lingkungan di mana seseorang tumbuh dan dibesarkan; norma dalam
keluarga, teman, dan kelompok sosial;  dan pengaruh-pengaruh lain yang seorang
manusia dapat alami. Faktor lingkungan ini memiliki peran dalam membentuk
kepribadian seseorang.
Sebagai contoh, budaya membentuk norma, sikap,
dan nilai yang diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya dan
menghasilkan konsistensi seiring berjalannya waktu sehingga ideologi yang secara
intens berakar di suatu kultur mungkin  hanya memiliki sedikit pengaruh pada
kultur yang lain.
Sifat Kepribadian

1. Berbagai penelitian awal mengenai struktur kepribadian berkisar di seputar


upaya untuk mengidentifikasikan dan menamai karakteristik permanen yang
menjelaskan perilaku individu seseorang.
2. Karakteristik yang umumnya melekat dalam diri seorang individu adalah
malu, agresif, patuh, malas, ambisius, setia, dan takut.
3. Karakteristik-karakteristik tersebut jika ditunjukkan dalam berbagai  situasi,
disebut sifat-sifat kepribadian. Sifat kepribadian menjadi suatu hal yang
mendapat perhatian cukup besar karena para peneliti telah lama meyakini
bahwa sifat-sifat kepribadian dapat  membantu proses seleksi karyawan,
menyesuaikan bidang pekerjaan dengan individu, dan memandu keputusan
pengembangan karier.

Fungsi Teori Kepribadian


Sama seperti teori ilmiah pada umumnya yang memiliki fungsi deskriptif dan
prediktif, begitu juga teori kepribdian. Berikut penjelaskan fungsi deskriptif dan
prediktif dari teori kepribadian.
1. Fungsi Deskriptif
Fungsi deskriptif (menjelaskan atau menggambarkan) merupakan fungsi
teori kepribadian dalam menjelaskan atau menggambarkan perilaku atau
kepribadian manusia secara rinci, lengkap, dan sistematis. Pertanyaan-
pertanyaan apa, mengapa, dan bagaimana seputar perilaku manusia dijawab
melalui fungsi deskriptif.
2. Fungsi Prediktif
Teori kepribadian selain harus bisa menjelaskan tentang apa, mengapa, dan
bagaimana tingkah laku manusia sekarang, juga harus bisa memperkirakan
apa, mengapa, dan bagaimana tingkah laku manusia di kemudian hari.
Dengan demikian teori kepribadian harus memiliki fungsi prediktif.
Perkembangan Kepribadian
Berikut Ini Merupakan Perkembangan Kepribadian.
1. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan kepribadian
Perkembangan kepribadian individu menurut Freud, dipengauhi oleh kematangan
dan cara-cara individu mengatasi ketegangan. Menurut Freud, kematangan adalah
pengaruh asli dari dalam diri manusia. Ketegangan dapat timbul karena adanya
frustrasi, konflik, dan ancaman. Upaya mengatasi ketegangan ini dilakukan
individu dengan : identifikasi, sublimasi, dan mekanisme pertahanan ego.
2. Tahap-tahap perkembangan kepribadian
Menurut Freud, kepribadian individu telah terbentuk pada akhir tahun ke lima, dan
perkembangan selanjutnya sebagian besar hanya merupakan penghalusan struktur
dasar itu. Selanjutnya Freud menyatakan bahwa perkembangan kepribadian
berlangsung melalui6 fase,

yang berhubungan dengan kepekaan pada daerah-daerah erogen atau bagian tubuh
tertentu yang sensitif terhadap rangsangan. Ke enam fase perkembangan
kepribadian adalah sebagai berikut (Sumadi Suryabrata, 2005 : 172-173).

1. Fase oral (oral stage): 0 sampai kira-kira 18 bulan. Bagian tubuh yang
sensitif terhadap rangsangan adalah mulut.
2. Fase anal (anal stage) : kira-kira usia 18 bulan sampai 3 tahun. Pada fase
ini bagian tubuh yang sensitif adalah anus.
3. Fase falis (phallic stage) : kira-kira usia 3 sampai 6 tahun. Bagian tubuh
yang sensitif pada fase falis adalah alat kelamin.
4. Fase laten (latency stage) : kira-kira usia 6 sampai pubertas. Pada fase ini
dorongan seks cenderung bersifat laten atau tertekan.
5. Fase genital (genital stage) : terjadi sejak individu, memasuki pubertas dan
selanjutnya. Pada masa ini individu telah mengalami kematangan pada organ
reproduksi.

E.DORONGAN YANG ADA PADA MANUSIA

Kesadaran manusia menurut para ahli pisikologi juga mengandung


berbagai perasaan lain yang tidak ditimbukan karena dipengaruhi oleh
pengetahuannya, tetapi karena memang sudah terkandung didalam
organismenya, khusunya dlam gennya sebagai naluri. Kemauan yang
sudah merupakan naluri disebut “dorongan”.
Walaupun diantara para ahli pisikologi ada perbedaan paham mengenai
jenis dan jumlah dorongan naluri yang terkandung dalam naluri manusia,
mereka semua sependapat bahwa ada sendikitnya 7 macam dorongan
naluri :

o Dorongan untuk mempertahankan hidup, dorongan ini memang


merupakan suatu kekuatan biologis yanga ada pada setiap makhluk di
dunia untuk dapat bertahan hidup.
o Dorongan sex, dorongan ini telah banyak menari perhatian para ahli
antropologi, dan mengenai hal ini telah dikembangkan berbagai teori.
Dorongan biologis yang mendorong manusia untuk membentuk
keturunan bagi kelanjutan keberadaanya didunia ini muncul pada
setiap individu yang normal yang tidak dipengaruhi oleh pengetahuan
apapun.
o Dorongan untuk berupaya mencari makan, Dorongan inin tidak
perlu dipelajari, dan sejak baru dilahirkanpun manusia telah
menampakkannya dengan mencari puting susu ibunya atau botol
susunya tak perlu diajari.
o Dorongan untuk bergaul atau berinteraksi dengan sesama
manusia, yang memang merupakan landasan biologi dari kehidupan
masyarakat manusia sebagai makhluk kolektif
o Dorongan untuk meniru tingkah laku sesamanya, Dorongan ini
merupakan asal mua dari adanya beragam kebudayaan manuia, yang
menyebabkan bahwa manuia mengembangkan adat. Adat sebaliknya
memaksa perbuatan yang seragam dengan manusia-manuia
disekelilingnya.
o Sorongan untuk berbakti, Dorongan ini mungkin ada karena
manusia adalah makhluk kolektif . agar manusia dapat hidup serasi
bersama manusia lain diperlukan suatu landasan biologi untuk
mengembangkan altruisme, simpati, cinta, dan sebagainya
o Dorongan untuk keindahan yang berbentuk warna, suara, dan
gerak, Dorongan ini sering kali sudah tampak dimiliki bayi, yang
sudah dimulai tertarik pada betuk-bentuk, warna-warna, dan suara-
suara, irama, dan gerak-gerk. Ini berdasarkandari unsur kesenian

F.PENTINGNYA PERAWAT MENGETAHUI TIPE KEPERIBADIAN


ORANG LAIN

Dalam melaksanakan tugasnya, seorang perawat akan menghadapi pasien


dengan berbagai macam kepribadian yang dimilikinya yang sifatnya unik,
yang tidak satupun pasien miliki kepribadian yang sama persis. Meskipun
demikian dalam memberikan asuhan keperawatan, perawat tidak boleh
membedakan bahkan mengistimewakan pasien satu dengan pasien lainnya.

Perawat penting mengetahui kepribadian orang lain agar dapat menentukan :


a. Sikap untuk menyesuaikan dengan kepribadian pasien
b. Sikap yang tepat dalam menghadapi pasien yang berbeda kepribadiannya
maka diharapkan pasien akan merasa tenang dan aman dalam menjalani
proses perawatan dan pengobatan.

1. KEPERIBADIAN PERAWAT
Beberapa ciri kepribadian yang perlu dimiliki seorang perawat menurut
Gunarsa S.D dan Ny.Gunarsa S.D (1989) sebagai berikut:
 Keadaan fisik dan Kesehatan
Mengingat pekerjaan perawat sangat dinamis, seorang perawat harus
memiliki kondisi fisik yang sehat dan energik. Tubuh yang letih dan
lelah dapat mempengaruhi pengambilan keputusan yang akan diambil
dalam memberikan asuhan keperawatan.
 Penampilan yang menarik
Pada umumnya orang yan sakit dirawat dirumah sakit mengalami
perubahan perilaku pada dirinya, baik berupa rasa takut (farfullness)
regresi, egosentris dan suka memperhatikan hal hal yang kecil.
Perubahan perilaku tersebut dapat mengakibatkan tekannan jiwa
berupa kesedihan. Hal yang perlu bagi seorang perawat adalah
mengambil peranan untuk mengubah suasana hati pasien dengan
jalan penampilan yang menarik.

 Kejujuran
Pasien harus yakin bahwa sikap dan kepribadian perawat sepenuhnya
dipengaruhi oleh pengabdian yang tulus dan murni.
 Rendah hati
Kerendahan hati dalam berprilaku menunjukkan kebesaran jiwa
seseorang. Seorang perawat harus dapat meninggalkan kesan melalui
perbuatan dan tindakannya bukan dengan ucapan memuji diri sendiri.
 Murah Hati
Kemurahan hati diwujudkan dalam bentuk pemberian pertolongan dan
bantuan nyata, tidak perlu dinyatakan dengan pemberian hadiah.
Dalam memberikan pertolongan kepada pasien merupakan bentuk
kewajiban, tugas dan tanggung jawab seorang perawat, bukan
mengharapkan hadiah.
 Ramah, simpati dan kerjasama
Pada umunya seseorang mengharapkan dari orang adanya perhatian,
minat dan simpati terhadap peristiwa yang sedang dialami, apalagi
bagi seesorang yang sedang menderita sakit.

 Dapat dipercaya
Seorang perawat harus percaya diri, dpat dipercaya dapat dipercaya
ketulusan hatinya, jujur dan meiliki itikad yang baik dalam
memberikan pertolongan.
 Loyalitas
Seorang perawat harus menunjukkan loyalitas terhadap pimpinan atau
rekan sekerja agar memperlancar pekerjaan sesuai dengan tugas dan
tanggungjawabnya.
 Sikap Sopan Santun
Seorang perawat dalam bekerja harus bertingkah laku dan bertutur
kata santun kepada pasien. Untuk itu perlu mengetahui etika dan
pergaulan dan memahami nilai – nilai kebudayaan yang hidup dalam
masyarakat

G.HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI & KEPRIBADIAN

Tingkat motivasi seseorang sangat tergantung pada kepribadian orang


tersebut. Jika orang mempunyai kepribadian yang pendiam, tipe orang pemalu,
motivasi mereka akan muncul dari pribadinya itu. Mereka lebih cenderung merasa
termotivasi dan mendapatkan perbedaan ketika bersama orang yang banyak bicara
dan berani. Jika seseorang memiliki kepribadian rajin dan giat pergi-maka motivasi
mereka akan menjadi kuat dan bersemangat, dengan sikap tidak ada yang dapat
menghentikan mereka.

Kepribadian memiliki dampak besar tentang bagaimana kita termotivasi


dalam hidup kita. Motivasi dan kepribadian jelas berhubungan. Ada tiga
kepribadian dasar yang tampaknya menjadi motivasi untuk ‘apa yang kita lakukan’
dan ‘ingin menjadi seperti apa’.

1. Kebutuhan kekuasaan

Kepribadian ini memiliki keinginan yang kuat atau dorongan untuk


membuat orang bertindak atau berperilaku dengan cara yang mereka tidak akan
berperilaku sebaliknya. Jenis motivasi ini biasanya ditemukan di orang
berkemauan keras. Mereka suka untuk mengendalikan situasi. Motivasi lebih untuk
kekuasaan dan prestise daripada melakukan pekerjaan yang besar.

2. Kebutuhan pencapaian

Jenis kepribadian ini memiliki dorongan yang kuat untuk unggul. Orang ini
biasanya berusaha untuk sukses di segala sesuatu yang mereka coba. Mereka
menghindari tugas-tugas yang benar-benar keras serta tugas-tugas yang benar-
benar mudah. Mereka suka dengan peluang 50/50 dan bukan penjudi. Motivasi
adalah untuk mencapai itu pada mereka sendiri dengan keterampilan mereka
sendiri.

3. Kebutuhan untuk diterima dalam kelompok

Jenis kepribadian ini memiliki kebutuhan yang kuat hubungan interpersonal


dengan orang lain. Orang ini biasanya tenang lembut individu. Orang ini berusaha
untuk persahabatan. Motivasi kepribadian ini sedang kooperatif daripada menjadi
kompetitif. Mereka mencari saling pengertian.

Ada juga kombinasi satu atau lebih dari jenis kepribadian ini. Mereka
menentukan apa yang memotivasi seseorang untuk melakukan hal-hal yang mereka
inginkan dan perlu lakukan. Apapun kepribadian seseorang memiliki, mereka perlu
memulainya dengan penetapan tujuan untuk mencapai motivasi. Langkah pertama
adalah menetapkan tujuan yang realistis untuk kebutuhan khusus Anda dan
keinginan. Cobalah untuk tidak menetapkan tujuan-tujuan ini terlalu tinggi, atau
terlalu rendah. Salah satu dari ini akan menyebabkan hasil yang tidak diinginkan.
Tujuan harus dapat mencapai atau mereka tidak berguna bagi kita. Langkah ini
penting untuk motivasi. Anda tidak dapat termotivasi jika Anda tidak memiliki
tujuan.

Memuaskan diri untuk kerja keras dan usaha adalah bagian penting lain dari
motivasi belajar. Harus ada imbalan untuk pekerjaan yang dilakukan dengan baik.
Ini adalah apa yang membuat kita terus berjalan. Motivasi dan kepribadian lakukan
berjalan seiring. Seperti yang Anda lihat, orang yang berbeda dan kepribadian yang
berbeda termotivasi oleh drive. Kesuksesan diukur oleh berbagai motivasi dan
penghargaan.
BAB III
PENUTUP

A.  Kesimpulan
1. Motivasi memiliki akar bahasa latin movere, yang berarti gerak atau
dorongan untuk bergerak. Dengan begitu, memberikan motivasi bisa diartikan
dengan memberikan daya dorong sehingga sesuatu yang dimotivasi tersebut dapat
bergerak.

2.      Teori-teori motivasi :
 Teori Naluri
 Teori reaksi yang dipelajari
 Teori Daya Pendorong
 Teori Kebutuhan
 Teori Abraham Maslow
 Teori Motivasi dari Murray
 Teori motivasi dari psikoanalisis
 Teori motivasi instrinsik
 Teori motivasi belajar

B. Saran
1.    Hendaknya makalah ini dapat dijadikan sebagai salah satu sumber
pembelajaran dalam hal motivasi bagi pembaca. Dan makalah ini bisa bermanfaat
bagi banyak pihak, utamanya bagi penyusun dan pembaca
DAFTAR RUJUKAN
Prawira,Purwa Atmaja.2012.Psikologi Pendidikan dalam Perspektif
Baru.Jogyakarta:Ar-Ruzz Media.
Purwanto,M. Ngalim.2011. Psikologi Pendidika.Bandung:  PT Remaja
Rosdakarya.

Anda mungkin juga menyukai