Anda di halaman 1dari 3

Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin

Oleh Tere-Liye

Sinopsis

Dia bagai malaikat bagi keluarga kami. Merengkuh aku, adikku, dan Ibu dari kehidupan jalanan
yang miskin dan nestapa. Memberikan makan, tempat berteduh, sekolah, dan janji masa depan
yang lebih baik.

Dia sungguh bagai malaikat bagi keluarga kami. Memberikan kasih sayang, perhatian, dan
teladan tanpa mengharap budi sekali pun. Dan lihatlah, aku membalas itu semua dengan
membiarkan mekar perasaan ini.

Ibu benar, tak layak aku mencintai malaikat keluarga kami. Tak pantas. Maafkan aku, Ibu.
Perasaan kagum, terpesona, atau entahlah itu muncul tak tertahankan bahkan sejak rambutku
masih dikepang dua.

Sekarang, ketika aku tahu dia boleh jadi tidak pernah menganggapku lebih dari seorang adik
yang tidak tahu diri, biarlah... Biarlah aku luruh ke bumi seperti sehelai daun... daun yang tidak
pernah membenci angin meski harus terenggutkan dari tangkai pohonnya.

Ayahku (Bukan) Pembohong


Oleh Tere-Liye
Sinopsis

Kapan terakhir kali kita memeluk ayah kita? Menatap wajahnya, lantas bilang kita sungguh
sayang padanya? Kapan terakhir kali kita bercakap ringan, tertawa gelak, bercengkerama, lantas
menyentuh lembut tangannya, bilang kita sungguh bangga padanya?

Inilah kisah tentang seorang anak yang dibesarkan dengan dongeng-dongeng kesederhanaan
hidup. Kesederhanaan yang justru membuat ia membenci ayahnya sendiri. Inilah kisah tentang
hakikat kebahagiaan sejati. Jika kalian tidak menemukan rumus itu di novel ini, tidak ada lagi
cara terbaik untuk menjelaskannya.

Mulailah membaca novel ini dengan hati lapang, dan saat tiba di halaman terakhir, berlarilah
secepat mungkin menemui ayah kita, sebelum semuanya terlambat, dan kita tidak pernah sempat
mengatakannya.

Sinopsis

IBUK,
“Seperti sepatumu ini, Nduk. Kadang kita mesti berpijak dengan sesuatu yang tak sempurna.
Tapi kamu mesti kuat. Buatlah pijakanmu kuat.”
-Ibuk-

Masih belia usia Tinah saat itu. Suatu pagi di pasar Batu telah mengubah hidupnya. Sim, seorang
kenek angkot, seorang playboy pasar yang berambut selalu klimis dan bersandal jepit, hadir
dalam hidup Tinah lewat sebuah tatapan mata. Keduanya menikah, mereka pun menjadi Ibuk
dan Bapak.

Lima anak terlahir sebagai buah cinta. Hidup yang semakin meriah juga semakin penuh
perjuangan. Angkot yang sering rusak, rumah mungil yang bocor di kala hujan, biaya pendidikan
anak-anak yang besar, dan pernak-pernik permasalahan kehidupan dihadapi Ibuk dengan tabah.
Air matanya membuat garis-garis hidup semakin indah.

ibuk, novel karya penulis national best seller Iwan Setyawan, berkisah tentang sebuah pesta
kehidupan yang dipimpin oleh seorang perempuan sederhana yang perkasa. Tentang sosok
perempuan bening dan hijau seperti pepohonan yang menutupi kegersangan, yang memberi nafas
bagi kehidupan.

Anda mungkin juga menyukai