Anda di halaman 1dari 5

FARMAKOLOGI

MATERI 1 CARA PENGGUNAAN OBAT


1. ORAL (MINUM LANGSUNG )
Rute pemberian obat secara oral biasanya dilakukan untuk obat-obatan
dalam bentuk sirup, cair, tablet, kapsul, maupun tablet kunyah. Pemberian
obat secara oral paling sering digunakan karena mudah dan murah.Obat
yang diminum secara oral biasanya akan diserap di usus kecil dan menuju
organ hati sebelum akhirnya disebarkan ke seluruh tubuh untuk menuju
target pengobatan. Oleh karena melalui saluran pencernaan, hal ini tentu
juga akan memengaruhi proses penyerapan obat  lain atau makanan.Itu
sebabnya, beberapa obat disarankan untuk diminum saat perut kosong
(sebelum makan) dan beberapa lainnya setelah makan
2. SUPOSITORIA

1. Cuci tangan terlebih dahulu.


2. Buka pembungkus obat (jangan dibuka jika supositoria terlalu lunak).
3. Jika supositoria terlalu lunak sebaiknya didinginkan dulu dalam kondisi masih dalam
kemasan (masukkan dalam termos pendingin atau dipegang di bawah aliran air dingin),
kemudian setelah agak keras keluarkan dari kemasannya.
4. Lembutkan bagian tepi yang mungkin tajam dengan dihangatkan dalam tangan.
5. Lembabkan supositoria dengan air dingin.
6. Berbaring miring pada salah satu sisi dan tekuk satu lutut ke arah badan dan angkat lutut
(lihat gambar).
7. Masukkan obat kedalam anus secara perlahan dengan bagian yang bulat terlebih dahulu,
dilanjutkan dengan bagian belakangnya.
8. Tetap berbaring selama beberapa menit.
9. Cuci tangan.
10. Usahakan untuk tidak melakukan buang air besar selama 1 jam.

3. TETES MATA

1. Cuci tangan lebih dahulu.


2. Jangan menyentuh ujung penetes.
3. Mata melihat ke atas.
4. Tarik kelopak mata bagian bawah sehingga terjadi bagian “penampungan”.
5. Letakkan penetes sedekat mungkin pada bagian mata yang akan diteteskan tanpa
menyentuh mata.
6. Teteskan sesuai dosis yang telah ditentukan.
7. Tutup mata sekitar dua menit. Jangan menutup mata terlalu rapat.
8. Kelebihan cairan dapat dibersihkan dengan kertas tissu.
9. Jika lebih dari satu jenis tetes mata atau lebih dari satu dosis yang digunakan, tunggu
sedikitnya lima menit sebelum tetesan berikutnya diberikan.
10. Tetes mata dapat menyebabkan rasa pedih tetapi seharusnya hanya berlangsung
selama beberapa menit. Jika berlangsung cukup lama, konsultasikan pada dokter atau
apoteker.

PEMBERIAN TETES MATA PADA ANAK


1. Minta anak bersandar dengan kepala lurus.
2. Mata anak dalam keadaan tertutup.
3. Teteskan sesuai dosis yang ditentukan ke dalam sudut dalam mata.
4. Jaga agar kepala tetap tegak.
5. cairan yang berlebih.

4. INHALER DENGAN KAPSUL

1. Batuk dan keluarkan dahak sebanyak mungkin.


2. Tempatkan kapsul dalam inhaler sesuai petunjuk.
3. Hembuskan nafas pelan-pelan dan kosongkan paru-paru semaksimal mungkin.
4. Tempatkan mulut sediaan diantara bibir dengan rapat.
5. Condongkan kepala kebelakang sedikit.
6. Tarik nafas dalam-dalam melalui inhaler.
7. Tahan nafas selama 10 – 15 detik.
8. Keluarkan nafas melalui hidung.
9. Berkumur dengan air hangat.

5. AEROSOL

1. Batuk dan  keluarkan dahak sebanyak mungkin.


2. Kocok aerosol sebelum digunakan.
3. Pegang aerosol sesuai petunjuk pada instruksi (biasanya dibalik).
4. Tangkupkan bibir pada mulut sediaan.
5. Condongkan kepala ke belakang sedikit.
6. Keluarkan nafas pelan-pelan, kosongkan udara sebanyak mungkin dari paru-paru.
7. Tarik nafas dalam-dalam  dan semprotkan aerosol, jaga agar lidah tetap dibawah.
8. Tahan nafas selama sepuluh sampai lima belas detik.
9. Keluarkan nafas melalui hidung.
10. Berkumur dengan air hangat.

6. VAGINA DENGAN APLIKATOR

1. Cuci tangan.
2. Keluarkan tablet dari pembungkus.
3. Tempatkan tablet ke bagian yang terbuka dari aplikator.
4. Berbaring telentang, tekuk lutut sedikit dan lebarkan paha (lihat gambar).
5. Sisipkan secara pelan-pelan aplikator berisi tablet ke bagian depan vagina sedalam
mungkin, tanpa menggunakan kekuatan.
6. Tekan ujung aplikator sehingga tablet terlepas.
7. Tarik aplikator.
8. Buang aplikator jika merupakan alat sekali pakai.
9. Bila bukan alat sekali pakai, cucilah kedua bagian dari aplikator dengan sabun dan air
hangat jika bukan merupakan alat sekali pakai.
10. Cuci tangan.

TABLET VAGINA TANPA APLIKATOR

1. Cuci tangan terlebih dahulu.


2. Buka pembungkus tablet.
3. Celupkan tablet dalam air suam-suam kuku untuk sekedar melembabkan.
4. Berbaring telentang, tekuk lutut sedikit dan lebarkan paha (lihat gambar).
5. Sisipkan secara pelan-pelan tablet ke bagian depan vagina sedalam mungkin, tanpa
menggunakan kekuatan.
6. Cuci tangan.
7. KRIM

1. Cuci tangan terlebih dahulu.


2. Buka tutup tube yang berisi obat.
3. Pasang aplikator pada tube.
4. Tekan tube sampai diperoleh sejum Cuci lah yang dibutuhkan dalam aplikator.
5. Cabut aplikator dari tube, tahan silindernya.
6. Oleskan sedikit krim pada bagian luar aplikator.
7. Berbaring telentang, tekuk lutut sedikit dan lebarkan paha (lihat gambar).
8. Sisipkan secara pelan-pelan aplikator ke bagian depan vagina sedalam mungkin, tanpa
menggunakan kekuatan.
9. Pegang silinder dengan tangan lain.
10. Pegang silinder dan dengan tangan lain dorong aplikator untuk memasukkan obat ke
dalam vagina.
11. Keluarkan aplikator dari vagina.
12. Buang aplikator jika merupakan alat sekali pakai atau cuci bersih seluruhnya dengan air
mendidih jika bukan merupakan alat sekali pakai.
13. Cuci tangan.

8. SALEP MATA

1. Cuci tangan terlebih dahulu.


2. Ujung tube salep jangan tersentuh apapun.
3. Kepala sedikit menengadah.
4. Pegang tube dengan satu tangan, dan tarik kelopak mata bagian bawah dengan tangan
lain sehingga terbentuk cekungan.
1. Oleskan sejumlah dosis yang telah ditentukan.
2. Tutup mata selama dua menit.
3. Bersihkan kelebihan salep dengan kertas tissu.
4. Bersihkan bagian tepi tube dengan kertas tissu lain.

2 PENYAKIT SISTEM SALURAN PE MATERI NCERNAAN


1. DIARE
adalah gangguan pencernaan yang diakibatkan oleh banyak faktor.
Beberapa penyebab diare yang paling umum di antaranya keracunan
makanan (kontaminasi bakteri), alergi makanan tertentu, atau makan pada
saat yang tidak tepat.Anda dikatakan mengalami diare apabila buang air
besar (BAB) lebih dari 3 kali dalam sehari dengan tekstur feses yang encer.
Gejala diare juga dapat disertai dengan:
• rasa ingin segera BAB,
• mual dan/atau muntah
• sakit perut melilit, atau
• perut terasa tidak nyaman.
Diare dapat menyerang segala kelompok usia, mulai dari anak-anak hingga
lansia. Penyakit ini sebenarnya sangat umum dan mudah diobati. Namun, diare
parah yang tidak ditangani dengan baik dapat berakibat fatal, terutama pada anak-
anak.

Diare yang parah dapat mengakibatkan demam, turunnya berat badan, hingga.
Jika berdarah . Anda tidak mendapatkan asupan cairan selama diare, buang air
besar terus-menerus juga dapat membuat Anda mengalami dehidrasi dan
kehilangan nutrisi .

2. KERACUNAN MAKANAN
Seseorang dapat mengalami keracunan makanan bila mengonsumsi
makanan yang telah terkontaminasi oleh mikroba. Gejala keracunan disebabkan
oleh efek racun yang dihasilkan oleh berbagai mikroba tersebut terhadap saluran
pencernaan.

Mikroba yang sering menyebabkan keracunan makanan di antaranya:

• E. Coli,

• Salmonella,

• C. botulinum,

• Shigella, dan

• Parasit giardia.

Kontaminasi bukan hanya dapat terjadi selama proses produksi atau


pengemasan makanan. Teknik penyimpanan atau pengolahan makanan yang keliru
juga sering kali menjadi penyebab seseorang mengalami keracunan.

Keracunan makanan ditandai dengan mual, muntah, sakit perut, dan demam.
Anda mungkin juga bisa mengalami diare encer atau berdarah, tergantung tingkat
keparahan penyakit.

Gejala dapat muncul dalam beberapa jam setelah Anda mengonsumsi makanan
yang terkontaminasi. Kebanyakan kasus keracunan makanan bersifat ringan dan
sembuh dengan sendirinya, tapi ada pula penderita yang memerlukan penanganan
di rumah sakit.

3. GASTROENTERITIS
merupakan penyakit infeksi pada sistem pencernaan yang menyerang
lambung dan usus. Penyakit ini dikenal juga sebagai flu perut atau muntaber. Semua
orang dapat mengalaminya, tapi anak berusia di bawah lima tahun biasanya lebih
rentan.
Gejala utama gastroenteritis di antaranya:

• diare,
• demam,
• mual atau muntah,
• sakit perut,
• sakit kepala, dan
• berkurangnya nafsu makan.
Penyebab utama flu perut adalah infeksi rotavirus dan norovirus. Selain itu,
penyakit pada sistem pencernaan yang satu ini juga dapat disebabkan oleh infeksi
bakteri, parasit giardia, serta zat kimia beracun yang terdapat dalam jenis jamur
tertentu.

Sebagian besar kasus muntaber yang disebabkan oleh virus tidaklah berbahaya.
Anda bahkan bisa pulih dalam beberapa hari hanya dengan beristirahat, makan
makanan yang lembut, dan minum banyak air untuk mengganti cairan yang hilang.

4.SEMBELIT (KONSTIPASI )

Frekuensi buang air besar setiap orang berbeda-beda. Ada yang bisa buang air
besar setiap hari atau sekali dalam seminggu. Anda bisa dikatakan mengalami
sembelit (konstipasi) apabila frekuensi BAB tiba-tiba lebih jarang atau lebih sulit dari
biasanya.
Sembelit adalah penyakit pada sistem pencernaan yang disebabkan oleh perubahan
pola makan atau asupan nutrisi. Faktor-faktor yang kerap menjadi penyebabnya
antara lain: terlalu banyak minum susu,

• kekurangan asupan serat,


• kekurangan asupan air,
• kurang aktif bergerak,
• sedang mengonsumsi obat antasida yang mengandung kalsium atau aluminium, atau
• sedang stres.
Sembelit bukan termasuk gangguan sistem pencernaan yang serius, tapi kondisi
ini akan menimbulkan rasa tidak nyaman. Anda bisa mencegah dan mengatasi
sembelit dengan memperbanyak makanan berserat , minum air, dan berolahraga.

Anda mungkin juga menyukai