Anda di halaman 1dari 4

 

21 November 2017forensicmedindonesiaTinggalkan sebuah Komentarpada Surat


Keterangan Kematian 

Surat Keterangan Kematian


Surat keterangan kematian (SKK) adalah surat yang menerangkan bahwa seseorang
telah meninggal dunia. Surat keterangan kematian berisi identitas, saat kematian dan
sebab kematian. Kewenangan penerbitan surat keterangan kematian ini adalah dokter
yang telah diambil sumpahnya dan memenuhi syarat administratif untuk menjalankan
praktik kedokteran.

Surat keterangan kematian merupakan suatu keterangan tentang kematian yang dibuat


oleh dokter. Hal ini harus digaris bawahi dan dianggap penting, karena dokter harus
bertanggungjawab sepenuhnya terhadap hal-hal yang berhubungan dengan pernyataan
dan surat keterangan kematian.

Surat keterangan kematian biasa/alamiah penting dibuat untuk kepentingan berbagai


kalangan, seperti ahli waris (asuransi), statistik/sensus penduduk dan instansi tempat
korban bekerja, serta untuk pengurusan penguburan.

Pada saat menuliskan surat keterangan kematian, maka keadaan orang sebelum
meninggal tersebut dapat diperoleh dari rekam medis, keterangan dokter yang merawat
dirumah sakit/puskesmas/klinik dan dari keluarga yang meninggal sebelum jenazah
dikuburkan atau dikremasi.

Peran dokter dalam hal ini adalah :

1. Menentukan seseorang telah meninggal dunia (berhenti secara permanen


terhadap sirkulasi, respirasi dan neurologi, serta memastikan adanya tanda awal pasti
mati).
2. Melengkapi surat keterangan kematian bagian medis (menuliskan sebab
kematian, jika diperlukan pemeriksaan luar dan autopsi).
3. Jika jenazah idak dikenal, jenazah harus di identifikasi terlebih dahulu.

Fungsi Surat Keterangan Kematian

Manusia hidup di dunia selalu tercatat. Manusia lahir tercatat dalam bentuk akta
kelahiran atau surat keterangan kelahiran. Jika suatu saat meninggal, maka manusia
juga seharusnya tercatat dalam surat keterangan kematian. Banyak kegunaan dari
pembuatan surat ketearangan kematian secara baik dan tepat, dengan kegunaan
diantaranya adalah :

 Untuk kepentingan pemakaman jenazah


 Kepentingan pengurusan asuransi
 Kepentingan pengurusan warisan
 Pengurusan pensiunan janda/duda
 Persyaratan menikah lagi
 Pengurusan hutang piutang
 Untuk tujuan hukum, pengembangan kasus kematian tidak wajar
 Kepentingan statistik

Dalam dunia kesehatan ,pencatatan atau pemberian surat keterangan kematian penting
dilakukan sebagai salah satu cara pengumpulan data statistik penentuan suatu penyakit
dan penyebab kematian pada masyarakat.

Dasar Hukum Surat Keterangan Kematian

Menurut peraturan bersama Mendagri dan Menkes No. 15 Tahun 2010, nomor
162/MENKES/PB/I/2010, tentang Pelaporan Kematian dan Penyebab Kematian,
menyebutkan :

 BAB I Pasal 7 KODEKI, “Setiap dokter hanya memberikan keterangan dan


pendapat yang telah diperiksa sendiri kebenarannya.”
 BAB II Pasal 12 KODEKI, “Setiap dokter wajib merahasiakan segala sesuatu ang
diketahuinya tentang seorang pasien bahkan juga setelah pasien meninggal dunia.”
 Pasal 267 KUHP : Ancaman pidana untuk surat keterangan palsu.
 Pasal 179 KUHAP : Wajib memberikan keterangan ahli demi pengadilan,
keterangan yang diberikan didahului dengan sumpah jabatan atau janji.

Macam-macam Surat Keterangan Kematian

 Surat Keterangan Kematian Biasa


 Surat ini mencatat kematian individu yang meninggal secara
alamiah/wajar dan tidak berhubungan dengan suatu kekerasan, tetapi berada dalam
pengawasan dokter. Dimana dokter harus mengawasi selama waktu tertentu sebelum
meninggal dan telah mengadakan kunjungan profesional alam waktu 24 jam di saat
kritis waktu cedera.
 Surat Keterangan Kematian Oleh Dokter Forensik
 Surat keterangan kematian yang dikeluarkan oleh dokter forensik dibuat
apabila dokter tidak dapat menentukan kematian ersebut karena alamiah/wajar atau
tidak alamiah/tidak wajar, maka dapat disarankan sebelum membuat surat keterangan
kematian, ditanyakan terlebih dahulu kepada penyidik yang akan memberikan petunjuk
terbaik untuk di ikuti.

Syarat Surat Keterangan Kematian


Kematian sebaiknya dilaporkan kepada pihak penyidik dengan benar. Dokter
dinasehatkan agar memberikan keterangan kepada penyidik secepat mungkin pada
kasus kematian mendadak, kematian dengan abortus, kematian yang disebabkan oleh
penyebab tidak alamiah/tidak wajar, kecelakaan yang fatal, alkoholisme, kematian yang
disebabkan oleh anestesi atau operasi/obat-obatan. Keracunan yang fatal termasuk
keracunan makanan, serta kematian akibat/dalam pekerjaan juga harus dilaporkan.
Setelah dilakukan pemeriksaan oleh dokter, maka dapat dibuatkan surat keterangan
kematian.

Surat keterangan kematian alamiah harus dihadiri oleh dokter sebelum surat tersebut
dikeluarkan. Pada surat keterangan kematian ini juga harus dicantumkan penyebab dari
kematiannya. Dokter yang membuat surat keterangan kematian tersebut harus yakin
bahwa orang tersebut benar-benar meninggal dan/atau tidak dalam mati suri, serta
yakin penyebab kematiannya adalah sebab alamiah. Jika di curigai adanya penyebab
kematian yang tidak alamiah/tidak wajar, dokter harus melakukan pemeriksaan luar
atau memberikan opsi untuk dilakukan pemeriksaan dalam (autopsi) kepada jenazah.

Instruksi Pengisian Surat Keterangan Kematian

 Menggunakan formulir terbaru yang diterbitkan oleh pemerintah.


 Isi semua item, ikuti petunjuk pengisian setiap item.
 Buat surat secara jelas dengan menggunakan tinta hitam.
 Jangan menggunakan singkatan, kecuali terdapat instruksi khusus pada
pengisian item.
 Konfirmasikan ejaan penulisan nama, terutama nama yang homofon (beda
penulisan tetapi pengucapan sama) seperti : Edi, Edy, Eddie, dan sebagainya.
 Dapatkan semua tanda tangan yang diperlukan. Tidak boleh menggunakan
tanda tangan cap atau print.
 Jangan mengubah formulir.
 Jangan menduplikasikan /membuat 2 surat keterangan kematian yang sama.
Jika diperlukan, bisa di fotocopy, yang selanjutnya isahkan bahwa hasil copy tersebut
sesuai dengan aslinya.

Isi Surat Keterangan Kematian

Keterangan yang diberikan pada surat keterangan kematian adalah :

 Yang berhubungan dengan kematian dan adanya keterangan dokter secara


terperinci, yaitu nama, usia, tempat dan tanggal kematian.
 Bagian yang menyatakan pelaporan penyebab kematian, yaitu :
 Sebab primer, yaitu Immediate cause of death (Sebab kematian segera)
dan Countributery cause of death (Sebab kematian tambahan). Surat keterangan
primer berisi tentang sebab utama yang menyebabkan kematian. Sebab kematian
segera adalah komplikasi fatal yang dapat membunuh penderita yang berasal dari
sebab utama. Sedangkan sebab kematian tambahan merupakan proses yang tidak ada
hubungannya dengan sebab utama dan sebab segera dari kematian, tetapi mempunyai
tambahan resiko yang menyebabkan kematian.
 Bagian terakhir dari surat keterangan kematian berisi tentang :
 Kehadiran dokter saat melihat keadaan kritis penyakit penderita.
 Penyebab kematian tersebut ditulis dengan benar, berdasarkan keyakinan
dan keilmuannya.

Anda mungkin juga menyukai