Anda di halaman 1dari 14

BAB III

Hormon Pengatur Metabolisme Tubuh


3.1. Pankreas
Pankreas merupakan kelenjar besar sebagaimana
hepar. Saat embrio pankreas berkembang dari foregut
primitive. Pankreas merupakan kelenjar eksokrin sekaligus
kelenjar endokrin. Bagian eksokrin kelenjar pankreas
mensekresi cairan alkalin yang kaya akan enzim . Cairan
ini akan disekresikan melalui duktus pankreas (Young, et al.
2006: 299)

Pankreas kaya akan saraf otonom yang juga


berfungsi mengatur sekresi pankreas. Selain persarafan,
sekresi pankreas juga diatur secara hormonal. Sel-sel
neuroendokrin yang terdapat pada duoenum melepaskan
hormone sekretin. Sekretin akan merangsang sekresi cairan
kaya bikarbonat dari pankreas. Selain sekretin, sel-sel
neuroendokrin duodenum juga melepaskan kolesistokinin-
pankreosimin (CCK). CCK akan merangsang sekresi cairan
kaya akan enzim dari pankreas. Selain duodenum, sel-sel
neuroendokrin pilorus lambung juga mensekresi hormon
yaitu gastrin. Sama halnya dengan CCK, gastrin berperan
merangsang sekresi cairan kaya akan enzim dari pankreas
(Young, et al. 2006: 299)

61 | H o r m o n pengatur metabolisme tubuh


Pankreas terletak di dalam ruang abdominopelvis
antara lambung dan usus halus. Organ ini memanjang
lateral dari arah duodenum menuju ke arah limpa. Pankreas
terletak retroperitoneal dan terikat kuat ke dinding posterior
rongga abdomen (Martini, 2001: 872).

Pankreas merupakan organ yang memanjang,


berwarna abu-abu kemerahan. Pada orang dewasa
ukurannya mencapai panjang 20-25 cm, dengan berat sekitar
80 gram. Pankreas terbagi menjadi bagian kepala (head),
badan (body) dan ekor (tail). Bagian kepala terletak di
dalam lengkung duodenum. Bagian badan pankreas meluas
ke arah limpa, sedangkan bagian ekornya merupakan daerah
ujung yang membulat.

Permukaan pankreas tidak rata. Kapsul jaringan


ikat tipis membungkus keseluruhan organ. Arteri yang
memperdarahi pankreas adalah cabang arteri splenik,
mesenterik superior, arteri hepatik komunis.

Pankreas merupakan organ endokrin dan eksokrin


sekaligus. Sebagai organ eksokrin pankreas mempunyai
duktus (saluran keluar) yang berfungsi menyalurkan sekret
kaya akan enzim pencernaan dan buffer (Martini, 2001:
873). Sekret tersebut akan mengalir ke duktus pankreas
utama (main pancreatic duct), yang akan bergabung menuju
duktus biliaris utama (common bile duct) menuju duodenum
melalui ampula of Vater (Young, et al. 2006: 299).

62 | H o r m o n pengatur metabolisme tubuh


Secara histologi, pankreas merupakan kelenjar
berlobus yang terbungkus kapsula kolagen tipis. Kapsul
kapsul kolagen tersebut meluas ke dalam organ membentuk
septa antara lobulus. Bagian eksokrin pankreas terdiri atas
kelompokan asinus yang bermuara ke saluran keluar
(duktus).

Pulau Langerhans merupakan bagian endokrin yang


terdapat pada pankreas. Pulau-pulau Langerhans terletak
menyebar diantara bagian eksokrin pankreas. Pada
pewarnaan rutin dengan hematoxylin eosin (HE), pulau
langerhans terpulas lebih pucat daripada sel asinus (bagian
eksokrin). Bentuk pulau Langerhans pada umumnya
kelihatan bulat dan dinding selnya tidak mudah dilihat
Ukurannya sangat bervariasi, namun paling banyak terdapat
pada bagian ekor pankreas. Diperkirakan terdapat lebih dari
satu juta pulau Langerhans yang terdapat pada pankreas
manusia, namun karena ukurannya yang kecil maka pulau
Langerhans hanya menempati 1-2 % volume pankreas.
Masing-masing pulau Langerhans tersusun atas 2-3 ribu sel
yang saling beranastomosis membentuk suatu korda
(Fawcett, 1994: 695).

Terkadang sel lemak dapat ditemukan pada parenkim


jaringan pankreas. Sel lemak jumlahnya berbeda-beda.
Pada pankreas individu muda jumlahnya sedikit, sedangkan
pada orang tua jumlahnya bertambah banyak. Hal ini
menunjukkan bentuk atropi alamiah yang terjadi pada
kelenjar pankreas seiring dengan pertambahan usia (Young,
et al. 2006: 299).
63 | H o r m o n pengatur metabolisme tubuh
Pulau Langerhans mengandung berbagai macam tipe
sel yang bertanggung jawab mensekresikan hormone
polipeptida. Sel-sel sekretori ini tersusun berkelompok
dengan jumlah total kurang lebih 3000 sel. Sel sekretori
tersebut disokong oleh jaringan ikat kolagen yang
mengandung banyak sekali kapiler fenestrata. Sebuah kapsul
tipis mengelilingi masing-masing pulau Langerhans. Sel-sel
endokrin tampak kecil dengan granula sitoplasma yang
terpulas pucat. Sel-sel endokrin terdiri dari beberapa tipe,
pada sajian dengan pewarnaan HE, sel-sel tersebut tidak
dapat dibedakan satu sama lainnya. Sel-sel endokrin dapat
dibedakan berdasarkan produk yang dikeluarkan dengan
menggunakan metode imunoperoksidase (Young, et al.
2006: 342). Sel-sel endokrin terbagi atas (Fawcett, 1994:
695):
1. Sel α (sel A), sel α menyusun kurang lebih 25% pulau
Langerhans. Sel alfa terdapat pada bagian perifer pulau
Langerhans, dan beberapa tersebar di sepanjang kapiler.
Sel α bertugas mensekresi glukagon.
2. Sel β (sel B), penggunaan teknik immunoperoksidase
akan menyebabkan sel beta yang bertugas mensekresi
insulin akan tampak berwarna coklat. Sel beta
merupakan sel yang mendominasi pulau Langerhans.
Sel ini terutama terdapat di bagian tengah dan
menyusun lebih dari 60% pulau Langerhans.
3. Sel δ (Sel D), sel ini bertugas mensekresikan
somatostatin
4. Sel F, sel F berfungsi mensekresi polipeptida pankreas.
Sel ini jumlahnya sangat sedikit dan letaknya tersebar.
Terkadang sel ini dijumpai pada asinus pankreas.
64 | H o r m o n pengatur metabolisme tubuh
Peran metabolisme dipengaruhi oleh fungsi endokrin
pankreas terletak pada pulau-pulau langerhans, berupa sel-
sel epitel yang tersebar diseluruh organ. Dua hormon yang
mempenharuhi metabolisme karbohidrat dihasilkan oleh
jaringan pulau-pulau langerhans yaitu insulin oleh sel Beta
dan glukagon oleh sel alfa. Selain itu sel delta juga telah
diketahui yang menyimpan dan mensekresi hormon
somatostatin (Harper at al, 1979: 544).
Mekanisme pembentukan insulin adalah melalui
pembentukan protein kecil yang disintesis di dalam
retikulum endoplasma kasar sebagai preproinsulin.
Prepeproinsulin akan memecah menjadi proinsulin.
Proinsulin akan memecah lagi dalam apparatus Golgi
membentuk insulin. Insulin akan dikemas dengan sejumlah
proinsulin yang belum memecah menjadi granula sekretori
terikat membran. Granula sekretori terikat membran akan
tetap berada di dalam sitoplasma sampai sekresi insulin
dipicu (Young, et al. 2006: 343).

3.2. Hormon Insulin

Insulin adalah suatu hormon protein yang dihasilkan


oleh pulau-pulau langerhans yang merupakan 1% dari
jaringan pankreas. Dalam sel-sel beta pankreas, insulin
disintesis seperti protein lainnya, melalui ribosom dan
retikulum endoplasma. Kira-kira 50 unit insulin setiap hari
diperlukan, dan 1/5 dari jumlah yang ada disimpan dalam
pamkreas manusia.
65 | H o r m o n pengatur metabolisme tubuh
Sajian:
Kelenjar Pankreas
Pewarnaan: Hematoxylin Eosin
Perbesaran: 4 x 10
Keterangan gambar:
P:PulauLangerhans (bagian endokrin) pankreas
E: Asinus (bagian eksokrin) pankreas
D: Duktus (saluran keluar) bagian eksokrin pankreas

66 | H o r m o n pengatur metabolisme tubuh


Sajian:
Kelenjar pankreas
Pewarnaan: Hematoxylin Eosin
Perbesaran: 20 x 10
Keterangan gambar:
P : Pulau Langerhans (bagian endokrin) pankreas
V: Vaskular

67 | H o r m o n pengatur metabolisme tubuh


Insulin dihasilkan awalnya sebagai preprohormon,
selanjutnya berubah menjadi prohormon dan aktif menjadi
hormon insulin. Sintesis insulin dimulai dalam bentuk
preproinsulin (precursor hormon insulin) di dalam retikulum
endoplasma sel beta. Selanjutnya enzim peptidase
menghidrolisis preproinsulin sehingga terbentuk proinsulin,
yang dikemas dalam secretory vesicles. Proinsulin diaktifkan
menjadi insulin dan peptida-C (C-peptide) yang disekresikan
secara bersamaan melalui membran sel.

Gambar 9. Struktur Insulin(Murray RK at al,2003:450)

68 | H o r m o n pengatur metabolisme tubuh


Insulin merupakan struktur protein yang memiliki
rantai α dan β. Mekanisme regulasi sekresi insulin dapat
dilakukan melalui : (1) peningkatan glukosa yang juga dapat
meningkatkan sekresi insulin (2) pengaruh hormonal bila
terjadi peningkatan TSH, Gastrin, CCK, ACTH, sekretin,
enteroglukagon dan epinefrin menyebabkan penurunan
sekresi insulin (3) obat golongan sulfonil urea dapat
meningkatkan sekresi insulin dan (4) pengaruh peningkatan
ion kalsium juga dapat meningkatkan sekresi insulin
terutama di otot.

Mekanisme pembentukan insulin, awalnya sebagai


preprohormon selanjutnya menjadi prohormon kemudian
menjadi insulin pada sel β pulau langerhans (sel α sekresi
insulin) pada suatu protein dengan rantai A dan B. Insulin
aktif memisahkan ikatan peptida pada peptida yang
menghubungkan rantai A dan B melalui peptide connecting
(peptida C), pada ikatan ini ada 4 asam amino yang
dilepaskan. Proinsulin, merupakan rantai A dan B yang
dihubungkan oleh jembatan disulfida. Bila rantai disulfida
ini direduksi maka akan terjadi inaktifasi insulin. Insulin
tidak hanya di sekresikan dalam bentuk aktif, tetapi sebagian
dalam bentuk inaktif atau proinsulin dalam jumlah sedikit.

Regulasi insulin dapat melalui penghambatan melalui


epinefrin, pada kasus DM, pada kondisi stress akan
memperberat keadaan DM. Pada keadaan stress produk
epinefrin akan meningkat, mencegah pengaktifan insulin
dalam merubah glukosa menjadi glikogen, sehingga glukosa
akan meningkat dalam darah. Mekanisme inaktifasi insulin
69 | H o r m o n pengatur metabolisme tubuh
ada 2 yaitu memecah protein insulin melalui enzim protease
dan reaksi glutation dengan mereduksi ikatan disulfida.

Mekanisme kerja insulin terjadi di hepar dan jaringan


perifer. Pada hepar, glukosa dalam darah dan hepar tidak ada
barier sehingga dapat keluar-masuk. Namun glukosa tidak
dapat langsung diolah, tapi harus melalui pemotongan enzim
glukokinase yang diaktifkan oleh insulin. Sehingga glukosa
dapat dirubah menjadi glukosa 6-fosfat, kemudian baru
dapat dimetbolisme selanjutnya, melalui antara lain HMP
shunt, glikolisis, glikogenesis. Upaya ini untuk menurunkan
kadar glukosa darah.

Mekanisme kerja insulin di otot dan jaringan


adiposa, glukosa tidak bebas masuk ke dalam sel. Insulin
merangsang pemasukan glukosa pada membran tanpa
bantuan glukokinase. Glukosa oleh insulin di membran akan
diterima oleh second messenger sehingga dapat membuat
terowongan/channel untuk untuk pemasukan glukosa. Enzim
yang mempengaruhi dalam reaksi ini adalah heksokinase.
Glukosa menurun oleh karena adanya reaksi heksokinase,
peningkatan glikolisis, peningkatan HMP shunt, peningkatan
glikogenesis dan peningkatan siklus asam sitrat. Glukosa
meningkat diharapkan terjadi pula peningkatan pembentukan
triasilgliserol, tetapi juga dapat meningkatkan lipolisis. Pada
perubahan triasilgliserol menjadi asam lemak bebas
menggunakan enzim lipase. Triasilgliserol lipase akan
dihambat oleh insulin dengan cara mengaktifkan
fosfodiesterase yang akan merbah cAMP menjadi 5’AMP
yang menginaktifkan adenilat siklase, sehingga lipolisis
70 | H o r m o n pengatur metabolisme tubuh
menurun, menstimulasi lipogenesis. Insulin meningkat akan
menyebabkan lipogenesis meningkat, lipolisis menurun,
glikogenesis meningkat, glikogenolisis menurun,
glikoneogenesis menurun dan glikolisis meningkat.

Fungsi insulin berfungsi dalam menurunkan kadar


glukosa darah. Kadar glukosa darah yang meningkat,
menstimulasi sel beta dalam memproduksi insulin. Tahapan
proses sekresi insulin melalui stimulasi molekul glukosa
antara lain (1) proses dimana glukosa melewati membran sel
beta dengan bantuan Glucose transporter (GLUT) (2)
glukosa akan mengalami proses glikolisis dan fosforilasi
didalam sel dan selanjutnya melepaskan ATP (3) ATP
mengaktifkan penutupan K-channel pada membran sel (4)
Penutupan K-channel mengakibatkan terhambatnya
pengeluaran ion K dari dalam sel sehingga terjadi
depolarisasi membran sel (5) Ca channel terbuka
mengakibatkan masuknya ion Ca sehingga menyebabkan
peningkatan kadar ion Ca intrasel (6) maka akan terjadi
mekanisme pengeluaran insulin.

Mekanisme kerja insulin terjadi pada membran otot


dan jaringan adiposa yang akan menyebabkan peningkatan
pemasukan glukosa, pada membran hati akan menybabkan
peningkatan glukokinase, glukosa dan dan glukosa-6-P dan
pada membran otot akan meningkatkan pemasukan asam
amino, kalium, Ca2+, nukleosida dan fosfat inorganik. Efek
metabolime pada karbohidrat adalah pada jaringan hati
terjadi peningkatan glikolisis dalam hal ini terjadi
peningkatan enzim glukokinase, fosfofruktokinase dan
71 | H o r m o n pengatur metabolisme tubuh
piruvat kinase sebaliknya terjadi penurunan glukosa-6-
fosfatase. Metabolisme karbohidrat pada jaringan hati dan
otot menyebabkan banyak glukosa-6-P yang dirubah
menjadi glukosa-1-P, terjadi peningkatan glikogen sintetase
(glikogenesis) melalui peningkatan fosfodiesterase AMP
siklik efeknya glikogenolisis menurun. Metabolisme
karbohidrat pada jaringan hati dapat menurunkan
glukoneogenesis. Metabolisme karbohidrat dihati, otot dan
jaringan adipose terjadi peningkatan HMP shunt dan
peningkatan siklus asam sitrat (siklus Krebs).Pengaruh
adanya insulin pada metabolism lipid pada jaringan adiposa
dan hati menyebabkan peningkatan lipogenesis dan
penurunan lipolisis sehingga dapat menurunkan kadar lipid
darah melalui penurunan AMP siklik. Pengaruh adanya
insulin pada metabolism protein menyebabkan terjadinya
peningkatan sintesis protein.

Peran insulin dalam metabolism tubuh yaitu


menurunkan kadar glukosa darah dengan cara menurunkan
pembentukan cAMP sehingga menyebabkan terjadinya
peningkatan glikogenesis, glikolisis, dan lipogenesis. Peran
insulin pada muskuloskeletal menurunkan kadar glukosa,
asam lemak, dan asam amino dalam darah serta mendorong
penyimpanan molekul tersebut. Insulin memudahkan
penyerapan glukosa dan asam amino ke dalam otot rangka
dan hati, berperan dalam proses glikogenesis, dalam hal ini
insulin juga menghambat pelepasan glukosa hati
(glikogenolisis) dan produksi glukosa baru dari senyawa
non-karbohidrat (glukoneogenesis). Hormon insulin juga
berperan dalam metabolisme lemak, yakni mengatur proses
72 | H o r m o n pengatur metabolisme tubuh
lipolisis dan lipogenesis. Melalui lipolisis, asam lemak bebas
dapat ditranspor ke mitokhondria untuk dioksidasi melalui
reaksi beta-oksidasi. Insulin menstimulasi penyerapan
glukosa di hati dan jaringan adipose jaringan, serta
mendorong terjadinya lipogenesis. Peran insulin pada
metabolisme protein adalah mengurangi katabolisme
protein. Insulin juga berperan dalam meningkatkan sintesis
protein.

Pada kasus diabetes melitus berkaitan dengan


defisiensi insulin menyebabkan glukosa ke jaringan
menurun, glukokinase menurun dan glukoneogenesis
meningkat akibatnya hiperglikemi, glukosuria, dehidrasi
(poliuria dan polidipsi). Pada kasus ini juga menyebabkan
sintesis protein menurun (Balans nitrogen negative)
akibatnya berat badan menurun, lipolisis meningkat yang
menyebabkan peningkatan asam lemak bebas (akibat
penurunan hormone sensitive lipase) dan peningkatan
ketogenesis yang menyebabkan ketosis dan asidosis
metabolisme, demikian juga dengan terjadinya peningkatan
siklus urea membentuk uremia.

3.3. Hormon Glukagon


Mekanisme kerja glukagon berlawanan dengan
insulin yaitu terjadi peningkatan glikogenolisis, lipolisis dan
glukoneogenesis. Pengaruh glukagon pada jaringan hati akan
menyebabkan peningkatan adenilat siklase membran,
meningkatkan AMP siklik dan meningkatkan fan
meningkatkan fosforilase selanjutnya peningkatan
73 | H o r m o n pengatur metabolisme tubuh
metabolism glikogenolisis dimana glikogen dirubah menjadi
glukosa. Somatostatin juga berperan dalam reaksi
metabolisme tubuh. Keberadaan somatostatin perpengaruh
pada penurunan sekresi insulin dan glukagon.
Peran glukagon dalam metabolism meningkatkan kadar
glukosa darah melalui peningkatan pembentukan cAMP
sehingga menstimulasi terjadinya glikogenolisis dan
glukoneogenesis.

Glukagon mempengaruhi banyak proses


metabolisme yang juga dipengaruhi oleh insulin dan
berlawanan dengan efek insulin. Glukagon bekerja terutama
di hati, tempat hormon ini menimbulkan berbagai efek pada
metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein. Peran pada
karbohidrat, mengakibatkan peningkatan pembentukan dan
pengeluaran glukosa oleh hati sehingga terjadi peningkatan
kadar glukosa darah. Glukagon menimbulkan efek
hiperglikemik dengan menurunkan sintesis glikogen,
meningkatkan glikogenolisis, dan merangsang
glukoneogenesis. Peran glukagon pada lemak, mendorong
hidrolisis lemak dan menghambat sintesis triasilgliserida.
Glukagon dapat meningkatkan ketogenesis di hati,
meningkatkan asam lemak dalam pembentukan badan keton.
Peran glukagon pada molekul protein, yaitu menghambat
sintesis protein dan meningkatkan hidrolisis protein di hati.
Glukagon menstimulasi terjadinya glukoneogenesis melalui
mekanisme metabolisme protein hati.

74 | H o r m o n pengatur metabolisme tubuh

Anda mungkin juga menyukai