NIM : 1173311059
Dalam menyusun rencana pengembangan sekolah pertama yang harus dilakukan adalah
perumusan visi sekolah. Yang mana perumusan visi sekolah untuk memahami dengan jelas
apa yang ingin dicapai suatu sekolah dimasa yang akan datang. Adapun Visi SD Negeri
060954 Medan Marelan adalah “Unggul dalam prestasi dan santun dalam perilaku”
Perumusuan misi sekolah merupakan tidakan atau upaya untuk mewujudkan visi sekolah.
Jadi misi merupakan penjabaran dari visi dalam bentuk rumusan tugas, kwajiban dan
rancangan tindakan yang dijadikan arahan untuk mewujudkan visi. Adapun perumusan misi
sekolah di SDN 050954 Medan Marelan yaitu :
Tantangan sekolah merupakan kesenjangan antara tujuan yang dingin dicapai sekolah
sengan kondisi sekolah saat ini. Adapun tantangan sekolah di SDN 060954 Medan Marelan
antara lain terkait dengan kondisi pendidikan saat ini dimana terjadi kesenjangan antara
tujuan sekolah di SDN 060954 dengan kondisi sekolah saat ini. Adapun kondisi pendidikan
saat ini dapat dikaitkan dengan tuntutan pendidikan yang mengacu kepada 8 (delapan)
standar nasional pendidikan yang meliputi standar isi, standar proses, standar kompetensi
lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar
pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Tantangan lainnya
terkait dengan perkembangan penduduk indonesia dilihat dari pertumbuhan penduduk usia
produktif. Saat ini jumlah penduduk indonesia usia produktif (15-64 tahun) lebih banyak dari
usia tidak produktif (anak-anak berusia 0-14 tahun dan orang tua berusia 65 tahun ke atas).
Jumlah penduduk usia produktif ini akan mencapai puncaknya pada tahun 2020-2022 pada
saat angkanya mencapai 70%. Oleh sebab itu tantangan besar yang dihadapi adalah
bagaimana mengupayakan agar sumber daya manusia usia produktif yang melimpah ini
dapat ditransformasikan menjadi sumberdaya manusia yang memiliki kompetensi dan
keterampilan melalui pendidikan agar tidak menjadi beban.
Penentuan sasaran sekolah dapat diartikan sebagai tujuan jangka pendek atau tujuan
situasional sekolah. Sebutan tujuan situasional mengingatkan bahwa tujuan sekolah
dirumuskan dengan bertolak dari hasil pengamatan atas situasi sekolah. Keterangan situasi
memberitahukan tantangan sekolah yang dihadapi SDN 060954 Medan Marelan saat ini.
Dengan seperti itu, maka yang dimaksud dengan sasaran sekolah adalah tujuan yang
dirumuskan dengan memperthitungkan tantangan nyata yang dihadapi oleh sekolah.
Berdasarkan pada tantangan sekolah yang telah dianalisis, dirumuskanlah sasaran sekolah
atau target yang akan dicapai oleh sekolah. Sasaran harus menggambarkan mutu dan
kuantitas yang ingin dicapai dan terukur agar mudah melakukan evaluasi keberhasilannya.
meskipun sasaran berdasarjan tantangan yang dihadapi sekolah , namun perumusan saasran
tersebut harus tetap mengacu pada vivi, misi, dan tujuan yang telah dirumuskan SDN 060954
Medan Marelan.
Oleh Karena itu, SDN 060954 Medan Marelan menetapkan sasaran untuk tahun ajaran
2020-2022 :
a. Fungsi (bidang garapan) proses belajar mengajar (kurikulum). Dimana yang menjadi
sasaran yaitu siswa harus memiliki keunggulan prestasi dan membiasakan perilaku
santun serta saling menghargai antar sesama. Kalimat antar sesama disini
mengandung arti bahwa sebagai guru dan siswa harus melakukan interaksi sosial
dengan warga masyarakat .
b. Fungsi (bidang garapan ) kesiswaan. Jumlah lulusan ( penelusuran alumni) yang
melanjutkan studi ke sekolah unggul di atasnya maximal 70%. Hal ini bertujuan
untuk membina peserta didik agar cinta kepada sekolah dan memberikan pengarahan
kepada peserta didik ketika akan melanjutkan ke jenjang pendidikan selanjutnya.
c. Fungsi (bidang garapan) saran dan prasana, sarana dan prasarana merupakan kegiatan
/aktivitas identifikasi kebutuhan yang perlukan sekolah. Salah satunya kebutuhan
yang dibtuhkan di SDN 060954 Medan Marelan adalah Memiliki budaya literasi
dengan menghadirkan beragam buku bacaan. Tujuannya agar agar mereka menjadi
pembelajar sepanjang hayat.
d. Fungsi ( bidang garapan) proses belajar mengajar (kurikulum). Dimana guru yang
berpartisipasi aktif dalam penyelenggaraan pendidikan di SD. Salah satunya dengan
adanya penerapan kedisiplinan dalam pembelajaran dan penuh tanggung jawab agar
peserta didik dan pendidikan dapat menjalakan kewajibannya dengan disiplin (tidak
terlambat datang kesekolah) dan penuh tanggung jawab dalam mendidik peserta didik
agar menjadi bangsa yang berguna bagi Negara.
a. Analisis Swot
Analisis swot dilakukan dengan maksud untuk mengenali tingkat kesiapan setiap fungsi dari
keseluruhan bidang manajemen pendidikan yang diperlukan untuk mencapai sasaran yang
telah ditetapkan. Maka analisis swot dilakukukan terhadap keseluruhan factor dalam setiap
fungsi baik factor internal maupun eksternal.
2. Factor eksternal
a. Dukungan orangtua Kondusif Kondusif √
b. Kesiapan siswa
menerima pelajaran Tinggi Tinggi √
c. Lingkungan sosial
d. Lingkungan fisik
sekolah Nyaman/tenang Gaduh /ramai √
Nyaman/tenang Nyaman/tenang √
2. Factor eksternal
a. Dukungan orangtua Mendukung Mendukung √
dalam melengkapi
perpustakaan
b. Kerjasama dengan
perpustakaan lain Adda kerjasama Tidak ada kerjasama √
yang lengkap
c. Kesesuaikan buku
penunjang dengan
potensi daerah dan Tinggi Rendah √
pengembangan
IPTEKS
Fungsi kesiswaan
1. Factor internal
a. Pengaturan kriteria Ada kriteria Ada kriteria √
calon peserta didik
b. Penerimaan peserta Secara obyektif Obyektifitas √
didik sekolah
c. Penempatan peserta Secara obyektif Obyektifitas √
didik
d. Pembinaan minat Mampu dan Mampu √
bakat peserta didik bervariasi
2. Factor eksternal
a. Penelusuran
alumni( jumlah Tinggi Cukup tinggi √
lulusan)
b. Layanan khusus Lebih optimal Optimal
c. Penatalaksanaan Sesuai ketentuan Sudah sesuai √
peserta didik
Berdasarkan analisis swot diatas, maka dapat diidentifikasikan kelemahan dan ancaman
yang dihadapi oleh sekolah SDN 060954 Medan Marelan tidak semua fungsi yang diberikan
melainkan hanya beberapa fungsi saja yang dapat dilaksanakan. Pada fungsi Proses Belajar
Mengajar (kurikulum) yang menjadi kelemahan adalah peserta didik kurang displin, guru
kurang mampu memberdayakan siswa dan umunya tidak banyak variasi dalam memberikan
materi pembelajaran dalam proses KBM. Sedangkan yang menjadi ancaman adalah kurang
kondusifnya lingkungan sosial karena berdekatan dengan keramaian kantor.
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, maka dapat diidentifikasikan kelemahan
dan ancaman yang dihadapi oleh sekolah SDN 060954 Medan Marelan tidak semua fungsi
yang diberikan melainkan hanya beberapa fungsi saja yang dapat dilaksanakan. Pada fungsi
Proses Belajar Mengajar (kurikulum) yang menjadi kelemahan adalah peserta didik kurang
displin, guru kurang mampu memberdayakan siswa dan umunya tidak banyak variasi dalam
memberikan materi pembelajaran dalam proses KBM. Sedangkan yang menjadi ancaman
adalah kurang kondusifnya lingkungan sosial karena berdekatan dengan keramaian kantor.
Untuk mengatasi kelemahan dan ancaman tersebut, SDN 060954 Medan Marelan
menacari alternative langkah pemecahan masalah yaitu :
1. Peningkatan kedisiplinan siswa
Sebagai alternative, diperlukan adanya peningkatan kedisplinan peserta didik
untuk menciptakan iklim sekolah yang lebih kondusif dan dapat memotivai peserta didik
dalam kelas. Tidak hanya itu, peserta didik juga harus disiplin dengan peraturan yang ada
di sekolah. Misalnya datang dengan tepat waktu sesuai peraturan yang ada disekolah.,
melaksanakan jadwal piket kelas ataupun piket bersama, dan menjaga kebersihan dan
kerapihan sekolah secara bersama-sama. Dengan meningkatkan kedisiplinan, peserta
didik diharapkan dapat meningkatkan efektivitas jam pelajaran yang sesuai dengan waktu
yang ditetapkan dan mencapai hasil belajar yang lebih baik.
2. Pelatihan Guru
Sebagai alternative, sekolah dapat memberikan pelatihan kepada guru-guru
secara bergiliran agar semua guru dapat mengikuti pelatihan secara merata. Pelatihan
guru ini diberikan agar guru lebih bervariasi dalam memilih keragaman metode
pembelajaran yang efektif, kreatif dan inovatif. Serta juga menambah pengetahuan
/wawasan dan keterampilan guru baik dalam bidang keahlian/substansi, metode
pembelajaran, strategi pembelajaran, model pembelajaran, media pembelajaran dan lain
sebagainya.