Anda di halaman 1dari 10

AkutansinPajaknPenghasilann(PPh) Pasaln25

BadannpadanPDnPasarnKotanMedan

Nama

Nama Institusi

Alamat

Email

ABSTRAK

Pajakimerupakaniiuran masyarakat pada kas negaraimenurut Undang-


Undangiyg bisaidipaksakanidengan tidakimenerimaiiimbal jasai(kontraprestasi),
ygieksklusif bisa ditunjukkan. Digunakan pulaibuat membiayai pengeluaran-
pengeluaranigenerik ygiherbi tugas negara buatimenyelenggarakan pemerintahan.
PDiiiPasar KotaiiiMedan adalahiiigalat satuiiiBadan UsahaiiiMilik Daerah.
Perusahaan melakukan pembayaran pajakiyg galat satunya merupakan pajak
penghasilan (PPh) badan yaituiPPh Pasali25. Penelitian iniibertujuan buat
mengetahuiiperhitungan, pencatatan, & pelaporan PPh Pasal 25idalamiPD
PasariKotaiMedan. Hasil penelitian menampakan bahwa perhitungan, pencatatan
& pelaporan PPhiiPasali25 dalam PDiPasar KotaiiMedan belum sinkron
menggunakan ketentuan & rapikan cara perpajakan yg berlaku. Lantaran pada hal
perhitungan pajak PDiPasariiKotaiiMedan masih ada disparitas pajak penghasilan
yg ditimbulkan lantaran disparitasikeuntungan kena pajak, yg tidak selaras
lantaran adanya pendapatan & porto atauibebaniyg tidakidiakui padaiakuntansi
perpajakaniiinamun dariiiakuntansi komersialiidiakui menjadiiiipendapatan &
portoiatau beban. Oleh karenaiitu PDiPasar KotaiMedaniwajib lebih hati- hati pada
melakukaniiikoreksi fiscal, sebagai akibatnyaiiinir terjadiikesalahan pada
halikoreksi fiskal. Dan PDiPasar KotaiMedan pada tetapkan porto pada hal
akuntansiiiiipajak penghasilaniiiiharuslah didukung olehiiikondisi - kondisi
pengeluaraniyg sahih-sahih diakuiimenjadi beban padaiakutansiifiskal.

KatanKunci : kalkulasi, npencatatan, npelaporan pph pasaln25

I. PENDAHULUAN

A. LatariBelakangiMasalah

Sesuaindengan ketentuan pasaln23 ayatn (2) Undang - undang Dasar

1945, pemungutaninpajak wajibniberdasarkanndalam undangn-nundang

perpajakan ygndisusun sang pemerintahn&ndisetujuinoleh rakyatnyanmelalui


DewannPerwakilannRakyat (DPR). nUntuk itu dasar PajaknPenghasilan pasal

25nmerupakan Undang - undang Non36ntahunn2008 mengenai Pajak

Penghasilan, dalam biasanya undang - undang perpajakan haruslah memenuhi

rasa keadilan, kesamaan, & kepastian hukum.

Salah satu kondisinsistem perpajakan akan berhasil apabila adanya

kemampuan rakyat buat bisa menghitung pajaknya sendiri. Adapun indera yg

digunakan pada perhitungan pajak merupakan Akuntansi, yg didalam undang -

undang perpajakan dianggap pembukuan. Dalam rangka perpajakan tadiiharus

pajak tertentu, khususnya perusahaan atau badan, diharuskan

menyelenggarakan pembukuan.

DefinisinPPhnPasaln25nmerupakan pajaknyg dibayarnsecara angsuran

setiapnbulannya padantahun pajaknberjalan denganntujuan buat meringankan

bebannwajibnpajak, mengingatnpajak yg terutangnwajib dilunasi pada saat

satuntahun.

 ObjeknPPhnPasal 25

Objeknyg dikenakannpajak penghasilannpasaln25nini merupakannsuatu

penghasilan yg diperolehnmenurutnaktivitas bisnis yg dilakukan wajibnpajak.

 SubjeknygndikenakannPPhn25

JenisnPPhn25ninindikenakannpada:

- Wajibnpajaknorang eksklusifnyg melakukan aktivitasnbisnis, misalnya

menjadinpedagangnpengecernataunpenyerahan jasa

- Wajibnpajaknbadan yg melakukan suatunaktivitas bisnis, misalnyanmenjadi

pedagang pengecer ataunpenyerahan jasa

 SubjeknpemotongnPPh 25

Pajaknpenghasilan jenisnPPh Pasal 25 ini tidaknterdapat pihaknyg

memungutnatau pemotongnya, akannnamun harus pajaknbadannataunharus

pajakneksklusif ygnmelakukannbisnisnininmenyetor sendirinkewajiban PPh


25 inin& tidaknmampundiwakilkan.

Pada prinsipnya PDnPasarnKotanMedan melakukan pembukuan yg

keliru satunya Akuntansinpajak penghasilan badannya yaitu Pajak

Penghasilan Pasaln25, & ternyata didalam melakukan pembukuan masih ada

beberapa prinsip akuntansi yg secara komersial bisa juga tidak sama

menggunakan ketentuan perpajakan sebagai akibatnya terjadi disparitas pada

perhitungan besarnyan keuntungan kenanpajak, mengingat disparitas tadi

maka bisa saja terjadi kesalahan atau kekeliruan pada melaksanakan

perhitungan besarnya keuntungan kena pajak & hal itu akan menghipnotis

Perhitungan Pajak Penghasilan (PPh) npasaln25.

Adapun perhitungan PPhnpasaln25ntahunn2016nyg berakhir lepas 31

Desembern2016 pada PDnPasarnKotanMedan menjadi berikut:

Tabeln1.1
PerhitunganiPPhiPasal 25
TahuniYangiBerakhiriTanggal 31 Desember 2016
Rp. 114.318.545
1.PPhnmenurutiSPT tahunanilalu
2.Pengurangan / KreditnPajak
PPhnPasaln22 -
PPhnPasaln23Rp. 17.678.123

PPhnPasaln24 -3.Total Kredit Pajakn (Pengurangan)Rp.


17.678.123
4.DasarnPenghitungannAngsuranRp. 96.640.422

Sumber : PDnPasar KotanMedan

Padanperhitungan pajak pada perusahaan hanyanmenguraikan mengenai

perhitungan pajak selesainya Koreksi Fiskal nir menyebutkan

perhitunganiipajaknsebelumiidilakukannKoreksiiFiskal. Perhitunganipajak yg

dibentukiiperusahaan (selesainya koreksinfiscal) kurang sinkronndengan

undangn-nundangnperpajakan.
B. IdentifikasinMasalah

Berdasarkaniilatar belakangiimasalah yangiitelah dijelaskaniidiatas,

makaidapat diidentifikasikanibeberapa masalahnsebagai berikut :

Terjadinyaikekeliruan perhitungannpajak penghasilann (PPh) ataunPPh

kurangnbayar.

C. RumusannMasalah

Untukibisa mengarahkann& memudahkannpada melakukannpenelitian

yg lebihnpenekanan &nsistematis, makanpenulis mencobanmerumuskan

kasus padanbentuk menjadinberikut :

Bagaimana penerapannAkuntansi PajaknPenghasilann (PPh) pasal 25

Badanndalam PD PasarnKotanMedan?

D. Tujuanndan ManfaatnPenelitian

1. TujuannMasalah

Berdasarkannperseteruan tadinmakanyg sebagai tujuan pada penelitian

ini merupakan menjadinberikut :

Untukimengetahuinpenerapan AkuntansinPajak Penghasilan (PPh)

pasaln 25 iBadan idalami PDnPasarn Kotanmedan, isudah sinkron

menggunakaniiUndang–undangnNo 36 tahun 2008 mengenai Pajak

Penghasilan.

2. ManfaatnPenelitian

Penelitianiini diharapkanidapat membawaimanfaat/ kegunaan yaitu:

a. Sebagai bahan masukan dannpertimbangan baginPDnPasarnKota

Medan dalam menentukan kebijaksanaan perpajakan khususnya

AkuntansinPajak Penghasilan (PPh) pasaln25 Badan.

b. Baginpenulis sendirinuntuk menambahnwawasanndan memperdalam


pengetahuan mengenainAkuntansinPajak Penghasilann (PPh) npasal

25nBadan.

c. Baginmasyarakatndannlingkungan Akademisnhasil penelitiannini

dapat dipakainsebagainsarana penelitiannlainnya,

II. HASILnPENELITIANnDANnPEMBAHASAN

A. HasilnPenelitia
n

1. LaporannKeuanganndannPenjelasan

Padanbab inintersaji laporannkeuangan Perusahaan DaerahnPasar

KotanMedan buat tahun kitab yg berakhir dalamnlepas 31 Desember

2016, ataunselama periode Januarinhingganmenggunakan Desember.

LaporannKeuangan ininterdirindari:

a. Neraca

Neracanmenunjukkan jumlahnharta, hutangndan modal Perusahaan

DaerahnPasarnKotanMedan per 31nDesember 2016.

b. PerhitungannLabanRugi

Perhitungan Labairugi menunjukkan jumlahnpendapatan dan

biayanyang diperoleh ataunyang terjadinselamantahun 2016

c. CatatannAtasnLaporannKeuangan :

1) Pendirian, kegiatanndan organisasinperusahaan

Hal ini menguraikan kapan perusajaan ini didirikan, apa

kegiatannyandan berapantenaga kerjanyang diperlukan.

2) KebijakannAkuntansi

KebijakannAkuntansi menjelaskannaccounting treatment yang

ditempuhnmanagement perusahaan untuknbeberapa posnyang

penting.

3) Penjelasannpos-posnneraca
Penjelasan pos-pos neracai menyajikan uraiani secara ringkas

atasnposn-nposnneraca.

4) Penjelasannposn-npos labanrugi

Penjelasan posn-npos labanrugi menyajikannuraian secara

ringkas tentangnpos-pos perhitungan labanrugi.

2. CatatannatasnLaporannkeuangan

a. Pendirian, nKegiatanndan OrganisasinPerusahaan

PerusahaannDaerahnPasar KotanMedan dibuat sinkron Peraturan

Daerah No. 8nTahun 2001ntentang “PembentukannPerusahaan

Daerah KotamadyanDaerah Tingkat IInMedan” Berdasarkan Peraturan

Daerah No.8nTahun 2001 tersebut, kapitalnperusahaan

ditetapkannsebanyak Rp. 26.202.669.000,- ygnbersumber dari

hartankekayaan yg dipisahkanndarinmilih pemkot Medan.

PDnPasarnKotanMedan didirikan dengan tujuan :

1. Mewujudkan dan meningkatkan pelayanan umum kepada

masyarakatndibidang sarananpasar.

2. Meningkatkannpendapatannaslindaerah

3. Membantu dan menunjang kebijaksanaan umumnpemerintah

daerah dalam rangka meningkatkannkesejahteraannmasyarakat

khususnyandalam penyediaan dannpeningkatan sarananpasar.

b. KebijakannAkuntansi

- Pendapatan, nPendapatan outputnpenjualannkarcis atas pemakaian

lokalnbisnis berjualannharian diakuindalam ketikankarcis sudah

dijualn& ataunkarcisnsudah dibayarisang pemakai loka, sedangkan

pendapatan rekening atas pemakaian lokaibisnis berjualannbulanan

diakuiidalam ketika rekeningitagihan dibuat/ diterbitkan.

- Pendapataniiuran pembangunannpasar atas hasilnpenjualan tempat


usaha secarankredit dicatat sebagai pendapatan ditangguhkan

padansaatnditetapkan dan setiap tahun dialokasikan

kenpendapatan tahunnberjalan, selamanmasa kredit.

c. Biaya

Biayandiakuinpada saatntimbulnya kewajibannatas barang atau

jasanyang diterimanatau dinikmatinperusahaan (Accural Basis).

d. Piutang Usaha

Piutangi bisnisi dicatatnatau diakuindalam waktunrekening

diterbitkan & buat menampungnresikonkemungkinann tidahntertagih

dibuatnpenyisihan sinkronnmenggunakannpengelompokan piutang dari

umumnya, nyaitu :

- Piutangndiatasn1nBulanns/dn1nTahun : 0%

- Piutangndiatasn1nTahunns/dn2nTahun : 10%

- Piutangndiatasn2nTahunns/dn3nTahun : 25%

- Piutangndiatasn3nTahunns/dn4nTahun : 50%

- Piutangndiatasn4nTahun :100%

Piutangnyang berumurndiatas 4nTahun

yangndiperkirakanntidak dapatnditagih, dikelompokkannsebagain

“Piutangnragun-nragu”.

e. Persediaan

Persediaannindera tulisnkantor, nkarcisn& bahanninstalasi

dievaluasi darinharganperolehan menggunakan memakainmetode

masuknawal keluarnatau “firstnin FirstnOut” (FIFO).

f. Aktivantetap dannpenyusutannya
Aktivanpermanen dicatat menurutnharga perolehan kecuali

aktiva permanen ygndiperoleh dalam waktunpengalihan berdasarkan

DinasnPasarnsebagainPerusahaannDaerah dalamnlepas 2nJuli 1992

dicatatnatas dasarnPenilaian TimnLikuidasi sinkronnSKnWalikota

MedannNo. 539/1059/SK/1992 lepasn16 Juni 1992. Penyusutan aktiva

permanennselain bangunan dihitung berdasarkan metodensaldo

menurunn (Declining Balance Method). Penyusutan aktivanpermanen

bangunan dihitungnberdasarkan metodengaris lurusn (Straigth Line

Method) sinkronndengannundang- undangnPerpajakannNo. 10 Tahun

1994njo. SuratnEdarannDirjen PajaknNo. SE-44 PJ.4 / 1995nlepas 2

Oktobern1995 dengannpresentase penyusutannberdasarkan golongan

menjadinberikut:

1. Metodeisaldoimenurun (Declining Method)

Bukannbangunan MasanManfaat Penyusutan

Kelompokn1 4nTahun 50,5%

Kelompokn2 8nThaun 25,0%

Kelompokn3 16nTahun 12,5%

Kelompokn4 18nTahun 10,0%

2. Bangunan, nmetodengarisnlurus (Stright Line Method)

B. Permanen 20nTahun 5,0%


Analisandann Evaluasi
TidaknPermanen 10ntahun 10,0%

Padaiiperhitu

ngan pajakndiperusahaan hanyanmenguraikan mengenai perhitungan pajak

sehabis Koreksi Fiskal tidak mengungkapkan perhitungan pajaknsebelum

dilakukannKoreksinFiskal. Perhitungan pajak yg dibentuk perusahaan

(sehabis koreksinfiskal) ikurangiiiiselaras denganinundang -


undangnperpajakan.

C. Pembahasan
Dalamnhal ini, penerapannyg dilakukan

dalamnPerusahaannDaerahnPasar KotanMedan memakaintarif

penghitungannPPhnPasaln25 telahnsinkron menggunakannUndang-undang

PajaknPenghasilannPasal 25nyg berlaku. Padanpenelitiannini perhitungan

pajaknpenghasilan darinlaporan keuntungan ruginkomersial tidaknsinkron

menggunakan perhitungan darinkeuntungan ruginfiskal. Halnitu ditimbulkan

lantarannadanya pendapatan & porton/beban yg tidakndiakuinpada

akuntansinperpajakan namun darinakuntansinkomersial

diakuinmenjadinpendapatan pendapatan & porto ataunbeban.

Perhitungan PPhnPasaln25nbadan menurut laporannkeuntungan rugi

komersial & laporan keuntungan ruginfiskal perusahaan. Sedangkan

penelitian ininmenelitinperhitungan PPhnPasaln25nbadan menurutnlaporan

SPT masa tahunannperusahaan selamansatu tahun. penelitiannininmasih ada

perhitungan, npencatatan, & pelaporannPPhnPasaln25 badan. Padandasarnya

perhitungannPPhnPasaln25 yg dilakukan sang perusahaanntelah sinkron

menggunakannUndang-Undangnyg berlaku. nOleh karena itu hal ininyg

sebagainalasan & tujuan menurut penelitinbuat pelaporan, npencatatan &

pelaporannPPhnPasaln25 menurut perusahaan itunapakah telahnsinkron

dengannUndang-Undang ygnberlaku ataunbelum sesuai.

III. KESIMPULANnDANnSARAN

A. Kesimpulan

Darinhasilnanalisandannevaluassi maka dapat disimpulkan :

1. PerusahaannDaerahnPasar KotanMedannmelakukannperhitungan PPh


pasaln25 sinkron dengannprinsipnakuntansi yg berlakunumum (SAK).

2. Pajaknpenghailan darinperhitungan laporan LabanRuginKomersial Rp.

114.318.545 sedangkanndarinLabanRugi Fiskal Rp. 376.653.858.

3. Adanyandisparitas pajaknpenghasilan tadinditimbulkan lantaran disparitas

keuntungan kenanpajak, yg tidaknselaras lantaran adanyanpendapatan &

porton/ beban yg tidakndiakui padanakuntansi perpajakan namun dari

akuntansinkomersial diakuinmenjadinpendapatan & porto nataunbeban.

4. Koreksinfiskalidilakukan perusahaan lantarannadanya disparitas penetapan

pendapatan & porto darinbakunakuntansinkeuangan (SAK) menggunakan

ketentuan perpajakan.

5. Perusahaan Daerah PasarnKotanMedan memakai tarif perhitungan pajak

penghasilan sinkron dengan Undang-undang pajak penghasilaniNo.17

tahuni2000.

B. Saran

1. PerusahaannDaerahnPasarnKotanMedan wajibnlebih hati- hati pada

melakukan koreksi fiskal, sebagai akibatnya tidaknterjadinkesalahan pada

halnkoreksinfiskal. Contohnya Pajak Penghasilan tidaknbias dibebankan

namun sang perusahaannmasih pada jadikan beban.

2. PerusahaannDaerahnPasarnKotanMedan pada tetapkan portonpada hal

akuntansi pajak penghasilan haruslah didukung oleh kondisi-kondisi

pengeluaran yg sahih-sahih diakuinmenjadi beban pada akuntansi fiskal.

Contohnya faktur pajak, bon, kuitansin& buktinpembayaran lain yg sah.

Anda mungkin juga menyukai